Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pendahuluan
Salah satu bidang kajian dalam ilmu fisika adalah
fisika inti dan fisika modern, dimana dalam teori dan
prinsipnya diaplikasikan dalam berbagai bidang. Salah
satu diantaranya adalah bidang kesehatan atau
kedokteran. Setelah berkembangnya ilmu fisika dari
fisika klasik menjadi fisika kuantum yang
menggunakan prinsip gelombang, ditemukanlah sinar
X yang dimanfaatkan dalam bidang kedokteran yang
dapat menembus obyek untuk menggambarkan organ
dalam tubuh manusia.
lingkungan dimana
dioperasikan.
II.
pesawat
radiasi
pengion
TEORI RINGKAS
Pesawat
sinar-X
modern
pada
dasarnya
membangkitkan sinar-X dengan cara membombardir
target logam dengan elektron yang berenergy tinggi
dan kecepatan tinggi. Elektron atom yang tertumbuk
akan terpental dari orbitnya, meninggalkan hole yang
segera diisi oleh elektron dari kulit luar disertai
pelepasan foton (cahaya elektromagnetik) yang disebut
sinar-X karakteristik. Pada saat berkas elektron
menabrak target, sebagian besar energi elektron
tersebut hilang dalam bentuk panas, sebagian energi
lainnya hilang untuk memproduksi sinar-X. Sinar-X
yang terbentuk melalui proses ini mempunyai energi
sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi
elektron tersebut. Adapun mekanisme lain yang
mungkin terjadi adalah emisi foton yang dialami oleh
elektron cepat yang dibelokkan oleh inti atom target
atas konsekuensi dari interaksi coulomb antara inti
atom target dengan elektron cepat. Proses pembelokkan
ini melibatkan perlambatan dan karenanya memerlukan
emisi energi berupa foton. Mekanisme ini disebut
bremsstrahlung (bahasa jerman dari radiasi
pengereman).
Frekuensi
Tahunan
Per 6 bulanan
Tahunan
Tahunan
Toleransi
2,1 mmAl
2% SID
50%
10%
Tahunan
5% > 10ms
20% 10ms
Linearitas Paparan
Tahunan
10%
Radiasi
Illuminator Film
Tahunan
100 lux
(Sumber : Radiation Safety Act 1975, Diagnostic XRay Equipment Compliance Test 2001)
Linearitas output radiasi adalah kemampuan pesawat
radiografi untuk menghasilkan keluaran radiasi yang
proporsional (konstan) terhadap pada penggunaan
berbagai mAs (kombinasi arus dan waktu paparan
sinar-X).
Penentuan Output Radiasi menggunakan persamaan
berikut :
Output =
Dan penentuan
persamaan :
Linieritas=
linieritas
output
menggunakan
X max X min
100
X max + X min
HVL=
T 1 ln ( D 1 D 0) T 2 ln ( D2 D0 )
ln (D1 D2)
Arus
(mAs)
4
10
16
=tan 1
r ( FFDhx )
FFD( h+ x)
III.Metode Penelitian
Alat dan Bahan :
1. Uji Linieritas : Perangkat Pesawat X-Ray, Full
Function meter, mistar, waterpass.
2. Uji Nilai HVL : Filter mmAl, Pen-Dosimetry
(Pen-Dose), mistar, waterpass.
3. Uji Ketepatan Titik Fokus : Perangkat Pesawat XRay, Collimator Test Tool, Beam Alligment Test
Tool, Kaset/Film Radiografi, mistar, waterpass.
Prosedur Percobaan:
1. Uji Linieritas : Paparan radiasi diukur setelah
menetapkan factor eksposi tegangan 50kV untuk
arus-waktu 4 mAs, 10 mAs dan 16 mAs.
Selanjutnya pengukuran paparan radiasi diulang
untuk tegangan lainnya (60kV, 70kV, 80kV dan
90kV) dengan jarak fokus ke alat Full Function
Meter yaitu 90 cm. Luas lapangan disesuaikan
dengan ukuran alat Full Function meter.
2. Uji Nilai HVL : Paparan radiasi diukur pada tiga
tahapan untuk masing-masing factor tegangan,
pertama tanpa menggunakan filter, kemudian
dengan filter T1 dan filter T2 dengan ketebalan
yang sesuai dengan tegangan yaitu 70 kV
(T1=2,5mm,T2=3mm),
80kV
(T1=3mm,T2=3,5mm)
dan
90kV
(T1=3,5mm,T2=4mm), dengan jarak fokus ke
alat Pen Dosimeter yaitu 70 cm. Luas lapangan
disesuaikan dengan ukuran alat Pen Dosimeter.
3. Uji Ketepatan Titik Fokus : Mengatur faktor
eksosi 50kV dan 5mAS jarak tabung dan kaset
setinggi 50cm, 70cm, 90cm, 110cm dan 130cm.
sentrasi dipusatkan pada tengah kaset collimator
test tool dan beam alligment test diatas
permukaan kaset dengan variasi ketinggian beam
alligment test tool 10 cm, 20 cm dan 30 cm.
D0 /2
0,147
0,177
0,202
D1
0,151
0,183
0,212
D2
0,142
0,164
0,188
HVL
(mmAl)
3,2
3,34
3,79
2.
3.
Grafik Linieritas Output Radiasi :
Kurva Output Radiasi
tegangan 50kV
DAFTAR PUSTAKA :
0.15
tegangan 60kV
0.13
1.
2.
3.
4.
5.
6.
0.1
tegangan 70kV
Output Radiasi (mGy/mAs)
0.08
tegangan 80kV
0.05
0.03
tegangan 90kV
7.
8.
V.
Kesimpulan
1. Toleransi kelayakan setiap pesawat sinar X akan
mempengaruhi keluaran radiasi sinar X, sehingga
control kualitas tetap akan terjaga untuk
menghasilkan citra yang berkualitas dan
keselamatan radiasi terhadap pasien dan pekerja
radiasi tetap dalam batas yang diperbolehkan.
9.
FFD 70cm
FFD 90cm
FFD 110cm
FFD 130cm
X (cm)
1,1
2,3
4,6
(cm)
10
20
30
(0)
4,4
3,6
3,2
(0)
4,8
4,1
4,5
X (cm)
1,1
2,2
4,5
X (cm)
0,8
2,2
4,4
1,5
(0)
3,6
4,5
5,1
X (cm)
0,7
1,9
4,2
(0)
3,2
4,1
5,5
X (cm)
0,6
1,8
4,2
(0)
2,8
4,0
5,8