Sie sind auf Seite 1von 22

165

ANALISIS DAN DESAIN


SISTEM

BAB
BAB

Tujuan Pembelajaran

99

Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat :


1. Menjelaskan konsep dasar proses pengembangan sistem dan siklus
hidup pengembangan sistem informasi.
2. Menjelaskan beberapa indikator adanya permasalahan, peluang
dan kesempatan yang dapat diraih jika memerlukan pengembangan
sistem informasi.
3. Menjelaskan langkah langkah yang ada pada tiap tahap
pengembangan sistem : Perencanaan Sistem , Analisis Sistem,
Perancangan Sistem, Implementasi Sistem, Penggunaan sistem
4. Menjelaskan secara teoritik beberapa pendekatan untuk
mengembangkan sistem.
5. Memberikan du
6. model

ada dasarnya tidak ada sistem informasi yang sempurna dan berlaku untuk masa
yang tak terhingga. Adanya keperluan-keperluan baru, pertumbuhan organisasi /
usaha, perkembangan teknologi, dan pengaruh dari luar sehingga mengharuskan

adanya usaha pengembangan sistem informasi baru untuk mengimbangi dinamika organisasi.
Kenyataan ini mengakibatkan setiap sistem perlu diubah pada masa selanjutnya.
Proses pengembangan

sistem informasi melewati beberapa tahapan mulai sistem itu

direncanakan sampai diimplementasikan, hingga suatu saat perlu dikembangkan kembali


menjadi sistem yang baru. Siklus demikian merupakan suatu daur hidup pengembangan
sistem informasi.
1. Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

166
sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :
a. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang
lama yang dapat berupa :
1) Ketidakberesan.

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan

sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
Ketidakberesan ini dapat berupa :

Kecurangan-kecurangan

disengaja yang menyebabkan tidak

amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data


menjadi kurang terjamin

Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat


menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin;

Tidak efisiennya operasi;

Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

2) Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang
baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang
semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip
akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem
yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat
memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
b. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras
komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat
berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu
digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung
dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
Dalam keadaaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun
untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkan
teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing.

167
Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang
meningkat kepada langganan dan lain sebagainya.
c. Adanya instruksi-instruksi (directives)
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksiinstruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan
pemerintah. Berikut ini dapat digunakan sebagai indikator adanya permasalahan
permasalahan

dan

kesempatan-kesempatan

yang

dapat

diraih,

sehingga

menyebabkan sistem yang lama harus diperbaiki, ditingkatkan bahkan diganti


keseluruhannya.
Indikator-indikator ini diantaranya adalah sebagai berikut :

Keluhan dari langganan ;


Pengiriman barang yang sering
tertunda;

Pembayaran gaji yang terlambat;


Laporan yang tidak tepat waktunya;
Isi laporan yang sering salah;
Tanggung jawab yang tidak jelas;
Waktu kerja yang berlebihan;
Ketidak beresan kas;
Produktifitas tenaga kerja yang

Kehilangan kesempatan kompetisi


pasar;

Kesalahan - kesalahan manual yang


tinggi;

Persediaan barang yang terlalu tinggi;

Pemesanan kembali barang yang tidak


efisien;

Biaya operasi yang tinggi;

rendah;

File - file yang kurang teratur;

Banyaknya pekerja yang menganggur;

Keluhan

Tanggapan yang lambat terhadap


langganan

dari supplier karena

tertundanya pembayaran;

Bertumpuknya back-order

Kapasitas produksi yang menganggur

(tertundanya pengiriman karena

Pekerjaan manajer yg terlalu teknis.

kurangnya persediaan barang);

Investasi yang tidak efisisen;

Peramalan penjualan dan produksi


tidak tepat.

168
Proses pengembangan sistem dapat digambarkan sebagai berikut :
Sistem yang ada

Permasalahan ;
kesempatan; instruksi
Pengembangan Sistem
Memecahkan masalah;
meraih kesempatan;
memenuhi instruksi

Sistem yang Baru

Gambar.9.1. Proses Pengembangan Sistem


Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi
peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan
dengan :

Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru
sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response
time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat
tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi
atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan
tersebut.

Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

Economy

(ekonomis),

peningkatan

terhadap

manfaat-manfaat

atau

keuntungankeuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan


memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan
terjadi.

Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda


dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut

169
2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle / SDLC)
merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkahlangkah di dalam tahapan tersebut untuk proses pengembangannya. Siklus hidup
pengembangan sistem

, merupakan proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan

sistem atau subsistem informal berbasis komputer. SDLC dilakukan dengan pendekatan
sistem secara teratur dan dilakukan secara top-down, oleh karenanya sering disebut
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.
Tahap-tahap siklus hidup sistem, empat yang pertama dinamakan siklus hidup
pengembangan sistem (system development life cycle - SDLC). Tahap kelima, tahap
penggunaannya yang berlangsung sampai waktunya untuk merancang sistem itu kembali.
Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh
manajer dari analis sistem, pemrograman, dan operasional. Kecenderungan sekarang
ditangani oleh tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Saat sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur
utama

atau

komite

eksekutif

mungkin

memutuskan

untuk

mengawasi

proyek

pengembangannya. Ketika lingkup sistem menyempit dan fokusnya lebih operasional,


kemungkinan besar dipegang oleh yang lebih rendah seperti wakil direktur utama, direktur
bagian administrasi dan CIO. Banyak perusahaan membuat suatu komite khusus. Jika
tujuannya memberi petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan, komite
ini disebut komite pengarah. Komite pengarah yang mengarahkan penggunaan sumberdaya
komputer perusahaan disebut komite pengarah SIM. Anggota tetap komite pengarah SIM
melibatkan eksekutif tingkat tinggi. Sedangkan anggota sementara meliputi manajer yang
lebih rendah dan para konsultan selama keahliannya dibutuhkan. Tugas dan fungsi utama
komite pengarah SIM:
a.

Menetapkan kebijakan, yang memastikan dukungan komputer untuk mencapai


tujuan strategis perusahaan;

b.

Menjadi pengendali keuangan, dengan bertindak sebagai badan yang


berwenang memberi persetujuan bagi semua permintaan dana yang berhubungan
dengan komputer;

c.

Menyelesaikan pertentangan, yang timbul sehubungan dengan prioritas


penggunaan komputer.

170
Dengan memusatkan manajemen siklus hidup sistem dalam komite pengarah,
diperoleh dua keuntungan, yaitu semakin besar kemungkinan penggunaan komputer untuk
mendukung aspek manajerial dan operasional perusahaan serta semakin besar kemungkinan
proyek-proyek berbasis komputer mempunyai perencanaan dan pengendalian yang lebih
baik.
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen
puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada
yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem yang lama mempunyai banyak
kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki (misalnya untuk meningkatkan efektifitas
manajemen, meningkatkan produktivitas atau meningkatkan pelayanan yang lebih baik
kepada langganan).
Partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak masih diharapkan untuk keberhasilan
sistem yang akan dikembangkan. Untuk itu manajemen puncak dilengkapi dengan suatu tim
penasehat yang disebut dengan komite pengarah (steering commitee) yang umumnya
dibentuk dari wakil-wakil pimpinan dari masing-masing departemen pemakai sistem seperti
misalnya manajer-manajer departemen atau manajer-manajer divisi. Seringkali komite ini
diketuai sendiri oleh direktur utama.
Setiap pengembang mempunyai strategi yang berlainan, namun demikian, pada
dasarnya siklus hidup pengembangan sistem informasi terdapat 5 (lima) tahapan, yaitu :
1) Perencanaan Sistem ( Systems Planning); 2) Analisis Sistem (System Analysis); 3)
Perancangan Sistem (System Design); 4) Implementasi Sistem (System Implementation);
5) Penggunaan sistem (System Utilization )
2.1. Tahap Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem merupakan tahap paling awal yang memberikan pedoman dalam
melakukan langkah selanjutnya. Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari
kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan sistem dapat terdiri : perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 s.d. 2
tahun dan perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun.
Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan sistem, bila tidak ada dapat
juga dilakukan oleh departemen sistem.
Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu :
a. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem

171
b. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh
komite pengarah.
c. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis
sistem.
Adapun langkah-langkah dalam tahap perencanaan sistem ini dapat dilihat pada gambar
9.2. tahap-tahapnya meliputi :
a. Menyadari Masalah: kebutuhan adanya proyek Sistem informasi berbasis
komputer biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer dan unsurunsur dalam lingkungan perusahaan.
b. Mendefinisikan masalah: setelah sadar akan adanya masalah, manajer harus
memahaminya dengan baik agar dapat mengatasinya.
c. Menentukan tujuan sistem: manajer dan analis sistem mengembangkan suatu
daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi ole sistem untuk memuaskan pemakai.
d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem: kendala-kendala ini penting untuk
diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan.
e. Membuat studi kelayakan: studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada
faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan. Kriteria kelayakan dalam hal ini meliputi
kelayakan :

Teknis: tersediakah perangkat keras dan perangkat lunak untuk


melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?

Pengembalian ekonomis: dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara


keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya?

Pengembalian non ekonomis: dapatkah sistem yang diajukan dinilai


berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan
uang?

Hukum dan etika: akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam


batasan hukum dan etika?

Operasional: akankah rancangan sistem seperti itu akan didukun oleh


orang-orang yang menggunakannya?

Jadwal: mungkinkah menerapkan sistem dalam kendala waktu yang


ditetapkan?

172
Komite Pengarah SIM

Manajer

Analisis Sistem

1.Menyadari
masalah

2. mendefinisikan
masalah

3. Menentukan
Tujuan Sistem

Konsulta
si

4. Mengidentifikasi
kendala sistem
5. membuat studi
kelayakan

6. Menyiapkan
Usulan Penelitian

7. Setuju atau menolak


penelitian proyek

8. Menetapkan mekanisme pengendalian

Gambar 9.2. Langkah-langkah Tahap Perencanaan Sistem


f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem: jika sistem dan proyek layak,
diperlukan penelitian sistem yang menyeluruh. Penelitian siste (system study) akan
memberikan dasar yang terinci untuk rancangan sistem baru. Analis akan
menyiapkan usulan penelitian sistem yan memberikan dasar bagi manajer untuk
menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analis.

173
g. Menyetujui atau menolak penelitian proyek: manajer dan komite pengarah
menimbang pro dan kontra dari proyek dan rancangan sistem yang diusulkan,
serta menentukan apakah perlu diteruskan atau tidak.
h. Menetapkan mekanisme pengendalian: sebelum proyek dimulai perlu
ditetapkan mekanisme pengendaliannya. Jumlah waktu yang diperlukan
dinyatakan dalam orang-bulan. Setelah proyek jalan perlu dimonitor. Berbagai
teknik dokumentasi yang dapat digunakan antara lain: tabel, grafik, diagram
jaringan (network diagram: PERT dan CPM).
2.2. Tahap Analisis Sistem
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi
yang

utuh

ke

dalam

bagian-bagian

komponennya

dan

mengevaluasi

permasalahan-permasalahan,

mengidentifikasikan

dengan

maksud

untuk

kesempatan-

kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan


sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di
dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkahlangkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang
lingkup tugasnya lebih terinci. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah
dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu :
a. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah, mengindentifikasikan penyebab
masalah;

mengidentifikasikan titik keputusan; mengidentifikasikan personil-

personil kunci.
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada, menentukan jenis
penelitian; merencanakan jadual penelitian; Mengatur jadual wawancara;
Mengatur jadual observasi; Mengatur jadual pengambilan sampel; Membuat
penugasan penelitian; Membuat agenda wawancara; Mengumpulkan hasil
penelitian
c. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem, Menganalisis kelemahan Sistem; Menganalisis
kebutuhan Informasi pemakai / manajemen.
d. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis yang tujuannya : Memberi laporan
bahwa analisis telah selesai dilakukan; Meluruskan kesalah-pengertian mengenai

174
apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai
menurut manajemen; Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak
manajemen; Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan
tindakan selanjutnya.
Adapun Adapun langkah-langkah dalam tahap analisis sistem ini dapat dilihat pada
gambar 9.3. tahap-tahapnya meliputi :
Komite Pengarah SIM

Manajer

Analisis Sistem

1. Mengumumkan penelitian sistem

2. Mengorganisasikan tim proyek

3. Mendefinisikan kebutuhan
informasi

4. Mendefinisikan kriteria kinerja


sistem
5. menyiapan
usulan rancangan

6. Setuju atau menolak


penelitian proyek

Gambar 9.3. Langkah-langkah Tahap Analisis Sistem


a. Mengumumkan Penelitian Sistem: untuk mengurangi kekuatiran akan adanya
aplikasi komputer baru, kiranya perlu dikomunikasikan dengan cara : alasan

175
perusahaan melaksanakan proyek; dan

bagaimana sistem baru menguntungkan

perusahaan dan para karyawan.


b. Mengorganisasikan tim proyek: sebaiknya pemimpin proyek adalah spesialis
informasi, jangan pemakai.
c. Mendefinisikan kebutuhan pemakai: pengumpulan informasi kebutuhan
pemakai dapat dilakukan dengan: wawancara perorangan, pengamatan, pencarian
catatan dan survei. Wawancara lebih disukai, karena: (1) adanya komunikasi dua
arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh; (2) meningkatkan antusiasme pada
proyek baik dari pihak spesialis, maupun pemakai; (3) dapat menjalin
kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi; (4) memberi kesempatan
bagi peserta proyek kalau ada perbedaan pandangan. Dokumentasinya dapat
berupa flowchart, diagram arus data (data flow diagram), dan grafik serta
penjelasan naratif dari proses dan data. Semua dokumentasi ini yang menjelaskan
sistem ini disebut kamus proyek.
d. Mendefinisikan

kriteria

kinerja

sistem:

setelah

kebutuhan

informasi

didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat kriteria


kinerja sistem. Contoh, manajer pemasaran menetapkan kriteria laporan biaya
bulanan sbb: (1) laporan disiapkan dalam kertas dan tampilan; (2) laporan
disediakan tidak lebih dari tiga hari setelah akhir bulan; (3) laporan harus
membandingkan pendapatan dan biaya aktual dengan anggaran.
e. Menyiapkan usulan rancangan: analis sistem memberikan kesempatan bagi
manajer untuk membuat keputusan teruskan/hentikan untuk kedua kalinya.
Manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu
termasuk usulan rancangan.
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek: manajer dan komite pengarah
SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah disetujui atau tidak.
2.3. Tahap Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan
gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis
sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut
dengan perancangan sistem (system design ). Tahap perancangan sistem ini mempunyai
tujuan utama yaitu

untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem; untuk

176
memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Tahap perancangan sistem

merupakan tahap penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Untuk
sistem berbasis komputer biasanya dalam rancangan ada spesifikasi jenis peralatan yang
akan digunakan.
Adapun langkah-langkah dalam tahap analisis sistem ini dapat dilihat pada gambar
9.4. tahap-tahapnya meliputi :
a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci: analis bekerja sama dengan
pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang
telah dijelaskan dalam modul teknis. Penggambaran dilakukan dari yang besar
dan secara bertahap secara rinci dengan pendekatan top-down dan ini biasanya
dilakukan untuk rancangan terstruktur (structured design).
b. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem: analis harus
mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan
komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk
menyelesaikan pemrosesan.
Komite Pengarah SIM

Manajer

Analisis Sistem

177

1.Menyiapkan
rancangan
sistem terinci
2. Mengidentifikasi
alternatif
konfigurasi sistem
MENGATUR
3 Konflik konfigurasi
terbaik

4. Memilih
konfigurasi terbaik

5. Menyiapkan
usulan
penerapannya

6. Menyetujui atau menolak


penerapan sistem

Gambar 9.4. Langkah-langkah Tahap Perancangan Sistem


c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem: analis bekerja
bersama manajer mengevaluasi berbagai alternatif dan dipilih yang paling
memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala
yang ada.
d. Memilih konfigurasi yang terbaik: analis mengevaluasi semua konfigurasi
subsistem dengan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua
subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah dianalisis kemudian
direkomendasikan kepada manajer untuk disetujui. Persetujuan dilakukan oleh
Komite pengarah SIM.

178
e. Menyetujui usulan penerapan: analisis menyiapkan usulan penerapan yang
mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan
yang diharapkan dan biayanya.
f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem: jika keuntungan dari sistem
melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.
2.4. Tahap Implementasi Sistem
Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan
dipilih. Tiba saatnya , sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem
merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini
termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat
lunak aplikasi.
Implementasi sistem merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan
sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Adapun langkah-langkah dalam tahap analisis sistem ini dapat dilihat pada gambar
9.5. tahap-tahapnya meliputi :
a. Merencanakan penerapan: sebelum sistem baru digunakan, manajer dan
spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk
menerapkan rancangan sistem.
b. Mengumumkan penerapan: proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai
dengan

cara

yang

sama

seperti

penelitian

sistem.

Tujuannya

untuk

menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru


dan meminta kerjasama pegawai.
Komite Pengarah SIM

Manajer

Analisis Sistem

179

1. Merencanakan Implementasi sistem


3. Mendapatkan
sumberdaya
Hard Ware

2. Mengumuman Penerapan

4.Mendapatkan sumberdaya
Soft Ware

5. Menyiapkan
Database

MENGATUR
MENGATUR

6. menyiapan
fasilitas fisik

8. Masuk ke Sistem
Baru

7. mendidik peserta
dan pengguna

Gambar 9.5. Langkah-langkah Tahap Implementasi Sistem


c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras: rancangan sistem disediakan bagi
para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi
yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP).
d. Mendapatkan sumberdaya perangkat lunak: dapat membuat sendiri oleh
programmer dari dokumen yang disiapkan analis sistem atau menggunakan
perangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application soft ware).
e.

Menyiapkan database: DBA bertanggungjawab untuk semua kegiatanyang


berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.

180
f. Menyiapkan fasilitas fisik: fasilitas di sini adalah lantai yang ditinggikan,
pengendalian suhu ruangan dan kelembaban khusus, keamanan, peralatan
pendeteksi api dan pemadam kebakaran, dsb.
g. Mendidik peserta dan pemakai: baik peserta (operator pemasukan data, pegawai
coding, dan administrasi) dan pemakai harus dididik tentang peran mereka dalam
sistem. Pendidikan sebaiknya setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahanbahan yang dipelajari mulai diterapkan.
h. Masuk ke sistem baru: proses menggantikan sistem lama ke sistem baru disebut
cutover. Ada 4 pendekatan dasar: percontohan (pilot project), serentak, bertahap,
dan paralel.
2.5.

Tahap Penggunaan Sistem


Pada tahap ini

terdiri dari 3 langkah sebagaimana ditunjukkan pada gambar 9.6,

langkah langkah penggunaan sistem ( System Implementation ) adalah :


a. Menggunakan sistem. Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan
yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
b. Audit sistem. Penelitian apakah sistem baru memenuhi kriteria kinerja. Studi
ini disebut penelaahan setelah penerapan (post implementation).
c. Memelihara sistem. Selama manajer menggunakan sistem, berbagai
modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang
diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem. Ada tiga alasan untuk
pemeliharaan : Memperbaiki kesalahan; Menjaga kemutakhiran sistemdan
Meningkatkan sistem.

Komite Pengarah SIM

Mengatur

Manajer / user

Analisis Sistem

1.
Menggunakan
Sistem

2. Audit sistem

3. Memelihara
sistem

Gambar 9.6. Tahap Penggunaan Sistem

181

3. Pendekatan Pengembangan Sistem


Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu dipandang dari
metodologi yang digunakan :
a. Pendekatan Klasik (Classical Approach) dan Pendekatan Terstruktur
(Structured Approach).
Pendekatan klasik menekankan bahwa pengembangan suatu sistem
informasi akan berhasil apabila mengikuti tahapan sesuai daur hidup
pengembangan sistem. Namun pada kenyataannya hal ini tidaklah cukup,
karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman lebih lanjut tentang
bagaimana melakukan tahapan- tahapan tersebut dengan terinci. Mulai tahun
1970-an muncul pendekatan baru yang disebut pendekatan terstruktur.
Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan tambahan alat-alat,
teknik-teknik, dan dokumentasi kepada sistem analis untuk mengembangkan
sistem di samping tetap mengikuti tahapan daur hidup pengembangan sistem
informasi. Beberapa contoh alat, teknik, dan dokumentasi dimaksud adalah
sebagai berikut:

Diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output)

Kamus data (Data Dictionary /DD)

Diagram Alir Data / DAD (Data Flow Diagram/DFD)

Tabel Keputusan (Decission Table)

Jaringan proyek (Program Evaluation and Review Techniques/


PERT)

Diagram alir sistem (Sytems Flowchart), dan lain-lain

b. Pendekatan Sepotong (Piece Approach) dan Pendekatan Sistem (Systems


Approach).
Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem
yangmenekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pada
pendekatan ini kegiatan atau aplikasi yang dipilih, dikembangkan tanpa
memperhatikan posisinya dalam sistem inforrnasi atau tanpa memperhatikan
sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan ini hanya memperhatikan

182
sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Pendekatan sistem merupakan
pendekatan pengembangan sistem yang

memperhatikan sistem informasi

sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau


aplikasinya. Pendekatan ini juga menekankan pada pencapaian sasaran
keseluruhan dari organisasi.
c. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach) dan Pendekatan Atas Turun
(Top Down Approach)
Pendekatan Bottom-up merupakan ciri pendekatan klasik dimana
pengembangan sistem informasi menekankan pada kebutuhan pengolahan data
transaksi pada level terbawah, dan kemudian semakin naik untuk memberikan
informasi yang disusun berdasarkan data-data transaksi yang ada. Pendekatan
ini menekankan pada data bukan pada informasi.
Pendekatan Top-down merupakan ciri pendekatan terstruktur yang
lebih menekankan pada informasi yang diperlukan untuk pembuatan
keputusan manajemen bagi kepentingan manajerial. Pendekatan ini dimulai
dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi, selanjutnya
proses semakin turun untuk menentukan kebutuhan pengolahan data yang
dianalisis berdasarkan kebutuhan informasi sampai pada level terendah yang
meliputi penentuan kebutuhan input, output, basis data, prosedur operasi, dan
pengendalian. Pada tahapan analisis sistem, pendekatan Bottom up seringkali
disebut sebagai data analysis,sedangkan pendekatan Top-down dikenal dengan
istilah decission analisys
d. Pendekatan Sistem Menyeluruh dan Pendekatan Moduler.
Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan pengembangan
sistem serentak secara menyeluruh pada saat yang bersamaan. Pendekatan ini
kurang tepat untuk sistem yang kompleks, karena pengembangannya menjadi
sulit. Pendekatan moduler berusaha memecah sistem yang kompleks menjadi
bagian yang lebih kecil atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan
mudah dipahami dan dikembangkan. Lebih jauh, sistem dapat dikembangkan
secara tepat waktu, mudah dipahami pemakai sistem, dan mudah dipelihara.
Pendekatan menyeluruh merupakan ciri pendekatan klasik, sedangkan
pendekatan moduler merupakan ciri pendekatan terstruktur.

183
e. Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach) dan Pendekatan
Berkembang (Evolution Approcah).
Pendekatan lompatan jauh merupakan pendekatan pengembangan
sistem yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan
teknologi paling canggih saat itu. Pendekatan ini banyak mengandung resiko
karena teknologi komputer berkembang sangat cepat sehingga cepat usang,
menjadi sangat kompleks sehingga sulit dikembangkan, dan terlalu mahal
karena memerlukan investasi seketika untuk semua teknologi yang digunakan.
Pendekatan berkembang merupakan pendekatan pengembangan sistem yang
menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi yang memerlukan pada
saat itu dan akan terus dikembangkan pada masa selanjutnya sesuai
perkembangan teknologi.

Pendekatan ini tidak terlalu mahal dan dapat

mengikuti perkembangan teknologi yang cepat sehingga sistem yang


dikembangkan tidak cepat usang.
4. Daftar Istilah Penting
1)

Systems development (Pengembangan sistem)

2)

System Development Life Cycle / SDLC (Siklus hidup pengembangan sistem)

3)

waterfall approach (pendekatan air terjun) dalam pengembangan dan


penggunaan sistem.

4)

System design (perancangan sistem)

5)

Structured design (rancangan terstruktur)

6)

data flow diagram (diagram arus data)

7)

System Implementation (penggunaan sistem)

8)

Hierarchy Input Process Output ( HIPO)

9)

Data Dictionary ( Kamus data)

10) Data Flow Diagram (Diagram Alir Data )


11) Decission Table ( Tabel Keputusan )
12) Program Evaluation and Review Techniques ( Jaringan proyek )
13) Sytems Flowchart (Diagram alir sistem )
5. Rangkuman
1)

Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu


sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan

184
atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki
atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu

adanya permasalahan,

adanya upaya ut meraih kesempatan, adanya instruksi


2)

Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle / SDLC)


merupakan

suatu

bentuk

pengembangan

yang

digunakan untuk

menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan


tersebut untuk proses pengembangannya. Siklus hidup pengembangan sistem
, merupakan proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau
subsistem informal yang berbasis komputer.
3)

Pada

dasarnya siklus hidup pengembangan sistem informasi terdapat

(lima) tahapan, yaitu :


Sistem

Perencanaan Sistem ( Systems Planning); Analisis

(System Analysis);

Perancangan Sistem (System Design);

Implementasi Sistem (System Implementation); Penggunaan sistem (System


Utilization)
4)

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu :


Pendekatan Klasik (Classical Approach) dan Pendekatan Terstruktur
(Structured Approach).
Pendekatan Sepotong (Piece Approach) dan Pendekatan Sistem
(Systems Approach). Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach)
dan Pendekatan Atas Turun (Top Down Approach).
Pendekatan Sistem Menyeluruh dan Pendekatan Moduler.
Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach) dan Pendekatan
Berkembang (Evolution Approcah).

6. Latihan Soal
1) Jelaskan hal-hal apa saja yang menyebabkan suatu sistem lama harus diperbaiki
atau diganti !
2) Sebutkan dan jelaskan beberapa indikator (minimal 5 indikator) bahwa suatu
sistem harus segera diperbaiki atau diganti .
3) Jelaskan harapan-harapan apa saja setelah suatu sistem baru dikembangkan dalam
suatu pengembangan sistem .
4) Jelaskan mengenai pentingnya dukungan dari manajemen puncak (top
management) dalam suatu pengembangan sistem .

185
5) Sebutkan dan jelaskan alasan suatu pemeliharaan sistem (systems maintenance)
harus dilakukan
6) Apa perbedaan utama pendekatan pengembangan sistem klasik dengan
pendekatan pengembangan sistem terstruktur ?
7) Apa yang menjadi perbedaan antara seorang analis sistem dengan seorang
programmer ?
8) Untuk menjadi seorang analis sistem yang baik, diperlukan beberapa pengetahuan
dan keahlian tertentu. Kenapa keahlian membina hubungan antar personil
diperlukan ?

186

Das könnte Ihnen auch gefallen