Sie sind auf Seite 1von 15

ANTILIPEMIKA

Diposkan oleh sulung on Senin, 22 Maret 2010


Label: ANTILIPEMIKA

ANTILIPEMIKA
Adalah obat yang dapat menurunkan kadar lipid plasma.
Hiperlipidemia:
Kondisi dimana terjadinya peningkatan dari satu atau lebih dari kadar kolesterol, fosfolipid
atau trigliserida dalam plasma darah.
Kolesterol:
Merupakan zat esensial bagi tubuh yang diperlukan untuk sintesa zat-zat penting seperti :
membran sel, pembentukan hormon kelamin dan anak ginjal, vit D dan sel saraf.
Setiap hari, tubuh ( terutama hati ) membentuk 700 1000 mg kolesterol untuk memenuhi
kebutuhannya, yang merupakan kolesterol endogen ( 2/3 bgn ). Sedangkan yang 1/3 bgn
didapat dari makanan.
Jika kadar kolesterol melebihi kebutuhan, maka kolesterol akan tersimpan di darah dan
menyebabkan tingginya kadar kolesterol darah.
Lipoprotein
Lipid darah terutama terdiri dari kolesterol, trigliserid, asam lemak bebas dan fosfolipid yang
tidak dapat larut dalam darah. Oleh karena itu, lipid diangkut sebagai senyawa kompleks
dengan protein transport yang disebut LIPOPROTEIN. Kompleks ini dapat bercampur baik
dengan darah.
JENIS LIPOPROTEIN DAN FUNGSINYA:
1. Kilomikron dan VLDL ( Very Low Density Lipoprotein )
Kilomikron dibentuk di dinding usus dan VLDL di hati.
Fungsi : mengangkut trigliserida ( TG ) dan asam lemak bebas ke jaringan otot dan jaringan

lemak.

2. LDL ( Low Density Lipoprotein )


mengangkut sebagian besar ( 70 % ) kolesterol darah dari hati ke jaringan. Dalam hal
tertentu, oksi LDL yang merupakan kolesterol yang telah dioksidasi oleh radikal bebas dapat
mengendap pada dinding pembuluh darah dan mengakibatkan atherosclerosis.
3. HDL ( High Density Lipoprotein )
melarutkan kolesterol dan asam lemak yang tidak digunakan oleh jaringan perifer kembali
ke hati dan diubah menjadi asam empedu.
NILAI KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA NORMAL
Kadar Plasma Ideal ( mg % ) Normal
( mg % )
1. Kolesterol total
2. Trigliserida
(puasa)
3. LDL kolesterol
4. HDL kolesterol
5. Kolesterol total : HDL
< 200 < 195 < 200 < 90 < 130 > 45
< 4,5 200 225
195 250
200 240
90 180
130 -160
35 60

Nilai Normal
1. Nilai normal kolesterol berbeda-beda secara geografis.

Ex : Asia Afrika = 150 mg %


Eropa dan Amerika = 200 mg %
2. Pada saat bayi dilahirkan kadar kolesterol rata-ratanya 80 100 mg %.
Penggolongan Hiperlipidemia
I. Dahulu hanya digolongkan pada lipoprotein yang terdapat dalam sampel serum
Tipe Lipoprotein yang kadarnya meningkat
I Kilomikron
IIA LDL
IIB LDL + VLDL
III Remnants (sisa proses hasil hidrolisa TG)
IV VLDL
V VLDL + Kilomikron
II. Berdasarkan Patogenesis
1. Hiperlipidemia Keturunan
Bersifat turunan akibat kelainan genetis yang mempengaruhi metabolisme lipid.
Ex : kurangnya reseptor LDL, sehingga LDL tidak diserap oleh sel.
2. Hiperlipidemia akibat pola makan
Makanan terlalu banyak mengandung lemak jenuh dan kurang sayur-sayuran.
3. Hiperlipidemia sekunder
a. akibat penyakit, ex : DM, hipotirosis, insufisiensi ginjal kronis dan obesitas.
b.akibat pengobatan dengan diuretika, beta bloker dan hormon.
Gejala Hiperlipidemia
Gejala yang ditunjukkan tidak begitu nyata, biasanya hanya berupa xanthomata, yaitu
lapisan kuning pada kulit, kelopak mata dan siku.

Hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia,
Stress

Atheroslerosis

Resiko PJP

Angina Pektoris dan Infark Miokard


TREATMENT
The Goal of Treatment :
Menurunkan kadar LDL dan kolesterol total untuk mencegah timbulnya atherosclerosis baru.
PHARMACOLOGIC THERAPY
1. Pengikat Asam Empedu
Menurunkan LDL dan kolesterol total berdasarkan pengikatan asam empedu dalam usus
halus menjadi kompleks yang dikeluarkan melalui BAB. Biasanya digunakan untuk HLD
( Hiperlipidemia Tipe II A ).
ex :
a. Kolestiramin ( Questran )
Pada kasus diare digunakan untuk mengikat garam empedu yang terlalu banyak terdapat
dalam usus besar.
Pada kasus hepatitis dengan gatal-gatal hebat akibat terhambatnya eksresi asam empedu
oleh hati.
b. Kolestipol dengan rasa yang lebih enak.
Side Effect : konstipasi, gangguan absorpsi vit ADEK, nausea dan efek flatulen.
2. Derivat Nikotinat ( untuk tipe II, III, IV dan V )
Menurunkan kadar VLDL dan LDL serta menaikkan HDL.
Ex : Niasin ( asam nikotinat ) dan Acipimox
Side Effect : Flushing, nyeri kepala, iritasi kulit dan penglihatan agak berkurang.

3. HMG CoA Reductase Inhibitors


Menghambat enzim HMG CoA reduktase yang berperan mengubah HMG CoA (hidroksi
metil glutaril - CoA) menjadi as. Mevalonat, yang pada akhirnya dapat membentuk
kolesterol
) Ex: Simvastatin, lovastatin, fluvastatin, provastatin ,atorvastatin (Lipitor
ES: rambut rontok (simvas)
) *Rosuvastatin (Crestor
4. Golongan Fibrat
Menurunkan kadar VLDL & TG berdasarkan aktivitas lipoproteinlipase, shg metabolisme &
TG ekskresi TG & KOL dipercepat.
Ex: - Klofibrat ( untuk tipe III)
- Benzafibrat
- Gemfibrozil
5. Neomycin
Antibiotik dengan MK mengikat asam empedu
ES: nausea, diare, malabsorpsi
6. Dextrotirosin (hormon)
Meningkatkan katabolisme kolesterol
7. Bawang putih dan fish oil ( omega 3, EPA dan DHA )

KOLESTEROL Merupakan bahan bangunan yng penting untuk pembuatan


membran sel, saraf, hormon ,anak ginja,vitamin d dan asam empedu
Resorpsinya hanya dilakukan di usus halus yang cukup asam empedu untuk
untuk mengemusikannya SINTESA KOLESTEROL Lemak dan minyak yang
diserap, digunakan sebagian sebagai sumber energi dan sebagian lagi disimpan
di hati untuk sintesa kolesterol dan lemak lainnya Keadaan normal, hati
melepaskan kolesterol ke dalam darah sesuai dengan kebutuhan Bila makan
terlalu banyak mengandung kolesterol atau lemak hewan jenuh,maka kadar
kolesterol dalam darah akan meningkat, maka hati tidak mensintesa kolesterol
Keadaan berpuasa, hati mensintesa dan melepaskan kolesterol ke dalam darah
lebih banyak lagi 2/3 kolesterol disintesa oleh tubuh (sintesa endogen) dan 1/3
nya melalui makanan (exogen) Telur merupakan zat yang dapt meningkatkan
kolesterol dalam darah LIPOPROTEIN Merupakan zat pengikat unsur-unsur
lipida dalam darah Lipida dalam darah tidak larut, karena sebaian besar
mengandung air. Lipida tersebut terdiri dari : Kolesterol Trigliserida (minyak)
Asam lemak bebas Dan fosfolipida

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

HORMON (ANTIKONSEPTIVA)
HORMON
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin,
langsung masuk ke dalam aliran darah dan berpengaruh sangat spesifik
terhadap organ tertentu untuk dapat berfungsi secara normal. Kelenjar endokrin
yang penting adalah kelenjar hipofisa dan hipotalamus, kelenjar ovarium dan
testes, kelenjar anak ginjal, pankreas, tiroid dan paratiroid.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel
target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein
reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.
Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan
memengaruhiekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,
termasuk

di

antaranya

adalah

perangsangan

penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian

sel

atau

terprogram),

pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturanmetabolisme dan


persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau
fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu
hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga
mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.

Dalam pengobatan, hormon digunakan untuk :


1.

Terapi substitusi pada defisiensi hormon, misalnya pemberian insulin pada


penderita diabetes mellitus.

2.

Yang banyak digunakan adalah pada pengobatan berdasarkan efek


farmakologinya yang tidak berhubungan dengan efek fisiologisnya. Misalnya
kortikosteroida banyak digunakan karena efek anti radangnya.

3.

Secara khusus untuk mempengaruhi fungsi organ ke arah yang dikehendaki,


misalnya estrogen dan progesteron digunakan untuk mencegah kehamilan.

4.

Diagnosa penyakit atau kelainan, misalnya tirotropin untuk test terhadap


kelenjar tiroid.

Untuk keperluan pengobatan, zat hormon dapat diperoleh dari :


1.

Sumber alam, berasal dari


Persediaannya amat terbatas.

binatang

ternak

menyusui

misalnya

sapi.

2.

Senyawa sintetik, saat ini umumnya digunakan hormon sintetik atau semi
sintetik.\

Golongan Hormon
1.

Hipofisfis dan Hipotalamus

2.

Hormon Pria

3.

Hormon Wanita

4.

Antikonseptika

5.

ACTH dan Kortikosteroida

6.

Insulin dan Antidiabetika Oral

7.

Tiroksin dan Tiroistatika

ANTIKONSEPTIVA

Program Keluarga Berencana di Indonesia, yang telah dirintis sejak tahun


1968 (LKBN), bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pertumbuhan penduduk. Penyelenggaraanya ditempuh oleh

pemerintah (BKKBN) maupun oleh unsure unsure Non pemerintah, seperti


organisasi profesi dan institusi penunjang program KB.
Adalah zat zat atau tindakan yang digunakan untuk mencegah konsepsi atau
mencegah kehamilan. Dikenal dengan berbagai cara mulai dari penggunaan
kondom pada pria atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR, IUD ; Intra Uterine
Devices), tindakan operasi sterilisasi pada pria), atau penggunaan kontrasepsi
hormonal. Cara terakhir inilah yang akan dibahas di bawah ini.

Jenis Kontrasepsi Hormonal


Sampai sekarang baru dikenal kontrasepsi hormonal (KH). Dikenal 3 cara
pemberian KH wanita yaitu
1.

Oral

Preparat kombinasi, beerisi derivate estrogen dan progestin yang hanya berisi
progestin (linestrenol 0,5mg), minipil.

2.

Suntikan

DMPA (Depo-medroksiprogesteron asetat) berisi MPA 150mg diberikan 12


minggu sekali ; Cyclofem (MPA 50mg dan estradiol sipionat 10mg) disuntikan
setiap 30 hari.

3.

Implan subkutan.

Suatu implant yang berisi 68mg etonogesterol, selama 3 tahun dan 6 implan
yang total berisi 6x36mg lebonorgesterol, digunakan selama 3 tahun.
Mekanisme Kerja
Ada beberapa mekanisme kontrasepsi preparat hormonal ini, dengan
penggunaan estrogen dan progestin terus menerus terjadi penghambatan
sekresi

GnRH

dan

gonadotropin

sedemikian

rupa

hingga

tidak

terjadi

perkembangan folikel dan tidak terjadi ovulasi, progestin akan menyebabkan


bertambah kentalnya mucus serviks sehingga penetrasi sperma terhambat.
Cara Penggunaan
KH oral baik kombinasi maupun minipil, harus diminum setiap hari pada
waktu yang sama, mulai hari pertama perdarahan haid sampai habis satu blister,
yang terdiri dari 28 tablet, 22 tablet aktif (berisi hormone) dan 6 tablet placebo.
Setelah habis 1 blister segera mulai kembali dengan blister baru. KH suntikan
diberikan hari ke5 perdarahan haid. KH implantasi diimplantasikan pada hari ke 5
perdarahan haid, bila sebelumnya menggunakan pil oral, langsung dipasang
sesudah pil oral dihentikan.
Efek Samping
Efek samping komponen KH paling sering adalah gengguan haid, mual
mungkin timbul pada awal penggunaan, peningkatan tekanan darah, rasa sakit
dikelenjar mammae, gengguan toleransi glukosa pada diabetes, tromboemboli.
Komponen progestin dapat menyebabkan sakit kepala. Gangguan kardovaskular
umumnya lebih sering terjadi pada wanita usia lebih dari 35 tahun.
Kontraindikasi
Kehamilan,

wanita

usia

>

40,

tromboso

atau

emboli,

penyakit

kardovaskular, hipertensi, gangguan fungsi hepar, varises, sering menderita


migren.
Interaksi Obat
Bila KH digunakan bersama antikonvulsan, barbiturate, rifampisin,
tetrasiklin, dapat terjadi perdarahan atau kegagalan kontrasepsi. Pada diabetes
mellitus, KH oral dapat menurunkan test toleransi glukosa, dan meningkatkan
kebutuhan insulin atau antidiabetik oral.

http://assarah.blogspot.com/2011/12/hormon-antikonseptiva.html

Farmakologi Antitusif, Mukolitik, Ekspektoran, dan Bronkodilator


15.16

Sistem Pernafasan

sistem pernafasan

Batuk dan Asma


Batuk

tanpa dahak :antitusif

berdahak : ekspektoran, mukolitik


Asma

obat asma
Obat Batuk Antitusif
Dekstrometorfan HBr (Bisoltussin)
Adalah obat batuk antitusif (menekan respon batuk), digunakan untuk batuk tidak berdahak.
Mekanisme kerja: aksi sentral pada pusat batuk di medulla.
Jangan digunakan pada wanita hamil trimester ketiga, anak < 1 tahun, kerusakan ginjal parah.
Efek samping: pusing, gangguan saluran cerna.
Codeine (Codipront)
Selain digunakan sebagai antitusif, juga dapat digunakan utk analgesik serta antidiare.
Mekanisme kerja: aksi sentral pada pusat batuk di medulla.

Efek samping: ketergantungan, mual, muntah, konstipasi, mulut kering, sakit kepala.

Mukolitik
Mukolitik = penghancur dahak
Produksi dahak meningkat antara lain pada kondisi alergi, merokok, dan infeksi.
Beberapa penyakit yg meningkatkan produksi dahak antara lain pneumonia, asma, dan bronkhitis akut.

Mekanisme Kerja Mukolitik

Ambroxol (Epexol)
Digunakan sebagai mukolitik pada batuk berdahak.
Merupakan metabolit dari bromheksin
Hendaknya digunakan bersama makanan
Efek samping: efek samping ringan pada saluran pencernaan, reaksi alergi.
Selain utk obat batuk, ambroxol juga memiliki sifat pereda nyeri pada sakit tenggorokan/faringitis, shg
dikembangkan tablet hisap ambroxol.
Erdosteine (Edotin)
Sifat mukolitik lebih baik daripada bromheksin
Efek samping ringan, biasanya hanya di saluran cerna.
Asetilsistein (Fluimucil)
Digunakan sebagai mukolitik, dan mencegah keracunan parasetamol
Efek samping: bronkospasme, gangguan saluran cerna
Asetilsistein memecah ikatan disulfida pada dahak.

Bromheksin (Bisolvon)
Digunakan sebagai mukolitik
Efek samping: diare, mual, muntah.
Juga memiliki efek antioksidan

Obat Batuk Ekspektoran


Guaifenesin/gliseril guaiakolat/GG

Digunakan sebagai ekspektoran pd batuk berdahak, mekanisme kerjanya dg cara meningkatkan volume
dan menurunkan viskositas dahak di trakea dan bronki, kemudian merangsang pengeluaran dahak menuju
faring.
Efek samping: mual, muntah, batu ginjal.

http://watisuin.blogspot.com/2012/09/farmakologi-antitusif-mukolitik.html

Das könnte Ihnen auch gefallen