Edema, umumnya seluruh tubuh dan terutama pada kaki
Wajah membulat dan sembab Pandangan mata sayu Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut
tanpa rasa sakit, rontok
Perubahan status mental: cengeng, rewel, kadang apatis Pembesaran hati Otot mengecil (hipotrofi) Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
warna menjadi coklat kehitaman dan terkupas
Sering disertai: infeksi, anemia, diare Edema: adanya cairan dalam jumlah besar yang abnormal di ruang jaringan interselular tubuh Hipotrofi: kehilangan vitalitas pada jaringan atau organ tertentu secara progresif yang menuju pada gangguan atau hilangnya fungsi. Diagnosa Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang: Darah lengkap, urin lengkap, feses lengkap, protein serum (albumin, globulin), elektrolit serum, transferin, feritin, profil lemak. Foto thorak, dan EKG. Hubungan kekurangan protein dengan diare & pneumoni Diare terdapat pada sebagian besar penderita. Hal ini terjadi karena 3 masalah utama yaitu berupa infeksi atau infestasi usus, intoleransi laktosa, dan malabsorbsi lemak. Intoleransi laktosa disebabkan defisiensi laktase. Malabsorbsi lemak terjadi akibat defisiensi garam empedu, konyugasi hati, defisiensi lipase pankreas, dan atrofi villi mukosa usus halus. Pneumoni adalah infeksi saluran pernapsan yang disebabkan bakteri. Protein yang digunakan dalam tubuh untuk membangun, memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh. Kekurangan protein membuat daya tahan tubuh melemah sehingga mudah terjadi infeksi. Penatalaksanaan 1. Atasi/cegah hipoglikemia Periksa kadar gula darah bila ada hipotermia, pemberian makanan lebih sering penting untuk mencegah kedua kondisi tersebut. 2. Atasi/cegah dehidrasi
Lakukan pemberian cairan infus dengan hati-hati, tetesan pelan-pelan
untuk menghindari beban sirkulasi dan jantung. 3. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit Pada semua KEP berat terjadi kelebihan natrium tubuh, defisiensi kalium dan magnesium. Ketidakseimbangan ini ikut andil pada terjadinya edema. 4. Obati/cegah infeksi dengan antibiotic 5. Koreksi defisiensi nutrient mikro 6. Mulai pemberian makanan Pada awal fase stabilisasi, perlu pendekatan yang sangat berhati-hati karena keadaan faali anak sangat lemah dan kapasitas homeostatic berkurang. 7. Fasilitas tumbuh kejar Pada masa pemulihan, dibutuhkan berbagai pendekatan secara gencar agar tercapai asupan makanan yang tinggi dan pertambahan berat badan >10g/kgBB/hari. 8. Sediakan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental Pada KEP terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku. Diare melanjut Diare biasa menyertai dan berkurang dengan sendirinya pada pemberian makanan secara berhati-hati. Bila ada intolerasi laktosa(jarang), obati hanya bila diare berlanjut dan tidak ada perbaikan keadaan umum. Kerusakan mukosa usus dan Giardiasis merupakan penyebab lain melanjutnya diare. Pneumoni
Oksigen 1-2L/menit Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit Pemberian antibiotik