Sie sind auf Seite 1von 27

SISTEM PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA DAN


DAERAH
Leona Esa Gumilar
Agung Dwi P
Nurul Yuliasari

12.0102.0087
12.0102.0100
12.0102.0114

Kelompok VI
Akuntansi B

Keuangan negara dan ruang lingkupnya

Ruang lingkup keuangan negara dapat


dikelompokkan menjadi dua, yaitu dikelola
langsung oleh pemerintah dan dipisahkan
pengurusnya.
Ruang lingkup keuangan negara adalah
semua unsur keuangan atau kekayaan
yang menjadi tanggung jawab negara.

Apbn dan apbd


APBN merupakan ruang lingkup keuangan
negara yang dikelola langsung. APBD, analog
dengan kedudukan APBN dalam keuangan negara
merupakan ruang lingkup keuangan daerah yang
dikelola langsung.
Baik APBN maupun APBD merupakan inti keuangan
(akuntansi) pemerintahan, terutama dalam era
prareformasi keuangan daerah karena selama era
tersebut anggaran merupakan satu-satunya
informasi keuangan yang dihasilkan pemerintah.

Anggaran negara memiliki beberapa fungsi, yaitu :


1.Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam
mengelola negara selam perode mendatang.
2.Sebagai alat pengawas bagi masyarakat terhadap
kebijaksanaan yang telah dipilih pemerintah karena
sebelum anggaran negara dijalankan harus
mendapat persetujuan DPR terlebih dahulu.
3.Sebagai alat pengawas bagi masyarakat terhadap
kemampuan pemerintah dalam melaksanakan
kebijaksanaan yang telah dipilihnya karena pada
akhirnya anggaran harus dipertanggungjawabkan
pelaksanaanya oleh pemerintah kepada DPR.

UNSUR- UNSUR POKOK


KEUANGAN NEGARA
HAK- HAK
NEGARA
KEWAJIBAN
NEGARA
KEUANGA
N NEGARA

RUANG
LINGKUP

TUJUAN

MENCETAK UANG
MENARIK
RETRIBUSI
MENGADAKAN
PINJAMAN

MELAKUKAN PINJAMAN

PAJAK/

PAKSA

MENYELENGGARAKAN
TUGA
NEGARA
SEPERTI
TERDAPAT
DALAM UUD 1945, GBHN, DAN UU
APBN
DIKELOLA
LANGSUN
G
DIPISAHKA
N
ASPEK
SOSIAL

ASPEK
EKONOMIS

APBN

BARANG
INVESTASI
KEKAYAAN
NEGARA

BUMN

Terwujudnya Good
Governance dalam
Penyelenggaraan
Negara
Sesuai
Pasal 23C
UUD 1945

Pengelolaan Keuangan
Negara diselenggarakan
secara :
Profesional
Terbuka
Bertanggung jawab

Asas Akuntabilitas
Asas Akuntabilitas adalah asas yang
menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggara
negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

Asas Profesionalitas
adalah asas yang
mengutamakan keahlian
yang berlandaskan kode
etik dan ketentuan
peraturan perundangundangan yang berlaku

Asas Proporsionalitas
Adalah asas yang
mengutamakan keseimbangan
antara hak dan kewajiban
penyelenggara negara

Asas Keterbukaan
adalah asas yang membuka diri
terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar,
jujur dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara
dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan dan rahasia
negara

PRINSIP DASAR PENGELOLAAN


KEUANGAN NEGARA
Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada
peraturan per-UU-an, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan dengan
undang-undang.
APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
Semua penerimaan yang menjadi hak dan
pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam
tahun anggaran yang bersangkutan harus
dimasukkan dalam APBN.
Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk
pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.
Penggunaan surplus penerimaan negara untuk
membentuk dana cadangan atau penyertaan pada
perusahaan negara harus memperoleh persetujuan
DPR.

FUNGSI APBN

Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran


negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan
dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran
negara
menjadi
pedoman bagi manajemen dalam
merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran
negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran
negara
harus
diarahkan
untuk mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta
meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian.
Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan
anggaran
negara
harus memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.
Fungsi stabilitasasi mengandung arti bahwa anggaran
pemerintah
menjadi
alat
untuk
memelihara
dan

PEMERINTAHAN DAERAH

PEMDA

SETWAN

DPRD

LEGISLATIF

EKSEKUTIF

APBD

SISTEM PERENCANAAN DAN


PENGANGGARAN

Pedoman

diperhatikan

Pedoman

RAPBN

APBN

Diserasikan melalui MUSRENBANGDA


Pedoman
dijabarkan

RKPD

Pedoman
RENSTRA
SKPD

Pedoman

RENJA
SKPD

PERENCANAAN PROGRAM

KUA

Pedoman
RAPBD

PPA
S

Pedoman

RKA
SKPD

APBD

PENJABARAN
APBD
DPA
SKPD

PENGANGGARAN

Pemerinta
h
Daerah

RPJP Pedoman RPJM


DAERAH
DAERAH

RINCIAN
APBN

diacu

dijabarkan
Pedoman
RPJP
RPJM
RKP
NASIONAL
NASIONAL
diacu

RKA - KL

Pemerintah
Pusat

Pedoman

RENSTRA Pedoman RENJA


KL
KL

KOMPONEN
PENDAPATAN

APBD
BELANJA

DEFISTI

SURPLUS

PEMBIAYAAN

Dimanfaatkan :

Dibiayai antara lain dari :

Tranfer ke Dana Cadangan


Pembayaran Pokok Hutang
Penyertaan Modal (investasi)
Sisa Perhitungan TH

Sisa Lebih Perhit Angg Thn

Berkenaan

Lalu
Pinjaman
Daerah
Dan
Penjualan Obligasi Daerah
Hasil Penjualan Barang Milik
Daerah yang Dipisahkan
Transfer dari Dana Cadangan

STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Hasil Pajak Daerah
2. Hasil Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan :
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah :
1. Dana Darurat dari Pemerintah
2. Hibah
3. Bantuan Keuangan
4. Bagi hasil dari Provinsi

STRUKTUR BELANJA
1. Aparatur Daerah
A.Belanja Administrasi Umum
- Belanja
Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
B. Belanja Operasi dan
Pemeliharaan
- Belanja
Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
C. Belanja Modal

3. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan


Keuangan
4. Belanja Tidak Tersangka

2. Pelayanan
Publik

A. Belanja Administrasi Umum


- Belanja
Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
B. Belanja Operasi dan
Pemeliharaan
- Belanja
Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
C. Belanja Modal

STRUKTUR PEMBIAYAAN
A. Penerimaan Pembiayaan:
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
2. Transfer dari Rekening Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi
Daerah
5. Penerimaan Piutang Daerah
B. Pengeluaran Pembiayaan:
1. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh
tempo
2. Pembelian kembali obligasi daerah
3. Penyertaan modal (investasi) daerah
4. Pemberian piutang daerah
5. Transfer ke rekening dana cadangan

STANDAR ANALISA BELANJA


DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA SETIAP USULAN PROGRAM,
KEGIATAN DAN ANGGARAN DINILAI KEWAJARANNYA
STANDAR ANALISA BELANJA ADALAH STANDAR ATAU PEDOMAN YANG
DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS KEWAJARAN BEBAN KERJA ATAU BIAYA
SETIAP PROGRAM ATAU KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM SATU
TAHUN ANGGARAN

PENILAIAN KEWAJARAN DALAM SAB


MENCAKUP DUA HAL: KEWAJARAN BEBAN KERJA DAN
KEWAJARAN BIAYA

PENILAIAN KEWAJARAN
BEBAN KERJA

KAITAN LOGIS ANTARA PROGRAM/KEGIATAN


YANG DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN
PRIORITAS APBD

KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG


DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
SATUAN KERJA YANG BERSANGKUTAN
KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK
MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN PADA
TINGKAT PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN
DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN ANGGARAN

PENILAIAN KEWAJARAN
BIAYA
KAITAN ANTARA BIAYA YANG
DIANGGARKAN DENGAN TARGET
PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR BIAYA)
KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA DENGAN
HARGA YANG BERLAKU
KAITAN ANTARA BIAYA YANG
DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN
KINERJA DENGAN SUMBER DANA

PENILAIAN KEWAJARAN
BIAYA
PROGRAM
KEGIATAN
TARGET KINERJA

ANGGARAN BELANJA
STANDAR BIAYA

HARGA YANG BERLAKU

STANDAR ANALISA BELANJA


ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM

Visi
Misi STRATEGI DAN PRIORITAS
Tujuan
PROGRAM
Sasaran
TOLOK
UKUR
Tugas
KEGIATAN
Pokok
TINGKAT
PENCAPAIAN
Fungsi
STANDAR BIAYA

ANGGARAN
BELANJA LANGSUNG

ANGGARAN
BELANJA TIDAK LANGSUNG

23

BELANJA LANGSUNG
BELANJA YANG EKSISTENSINYA DIPENGARUHI
SECARA LANGSUNG OLEH ADANYA
KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN (TERPROGRAM)

BELANJA TIDAK LANGSU NG

BELANJA YANG EKSISTENSINYA TIDAK DIPENGARUH


SECARA LANGSUNG OLEH ADANYA
KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN (TERPROGRAM)

PERUBAHAN APBD
PERUBAHAN APBD DAPAT DILAKUKAN BILA:

PERKEMBANGAN TIDAK SESUAI DENGAN ASUMSI UMUM


APBD

KEADAAN
ANGGARAN
BELANJA

KEADAAN YANG MENYEBABKAN SISA LEBIH ANGGARAN


TAHUN LALU HARUS DIGUNAKAN UNTUK PEMBIAYAAN
DALAM TAHUN ANGGARAN BERJALAN

PENETAPAN PERDA PERUBAHAN APBD PALING LAMBAT 3


BULAN SEBELUM TAHUN ANGGARAN BERAKHIR.

YANG
ANTAR

MENYEBABKAN
PERGESERAN
ORGANISASI, KEGIATAN, JENIS

KONDISI MENYEBABKAN
PERGESERAN
ANGGARAN

PERKEMBANGAN TIDAK
SESUAI KUA

PENGGUNAAN SISA LEBH


ANGGARAN TAHUN LALU

PEMDA

Kebijakan
Umum APBD

Prioritas
Prioritas &
& Plafon
Plafon
Anggaran
Anggaran Sementara
Sementara
PERATURAN KDH
PERATURAN KDH

SATKE
SATKE
SATKE
R
RR

PROSES
PERUBAHAN APBD

DPRD
PANITIA ANGGARAN
LEGISLATIF

Juklak & Juknis


Plafon Anggaran
Standar Harga
Formulir RKASKPD

RKASKPD
SKPD
RKA

Klarifikasi Perubahan RAPBD

TIM ANGGARAN
EKSEKUTIF

Rancangan
Rancangan
Perubahan
Perubahan
APBD
APBD

Pengajuan
Ranqanun

Sosialisasi kpd Masy

Perubahan APBD

Perda/Qanun Perubahan
APBD

Persetujuan Ranqanun
Perubahan APBD
Evaluasi Ranqanun
Perubahan APBD

PERUBAHAN

ANGGARAN SKPD

DALAM
KEADAAN
MENDESAK
PELAKSANAAN
PERUBAHAN
APBD
UNTUK
MENDANAI
KEGIATAN
TERTENTU DAPAT DILAKUKAN MENDAHULUI PENETAPAN
PERDA PERUBAHAN APBD, SEPANJANG MEMPEROLEH
PERSETUJUAN DPRD.

PERSETUJUAN
DPRD
DIKECUALIKAN
MENANGGULANGI
KEADAAN
DARURAT,
BENCANA ALAM/SOSIAL.

DPA SKPD YANG MENGALAMI PERUBAHAN AKIBAT DARI


ANGKA 1 & 2 DITUANGKAN KEMBALI DALAM DPA SKPD
SEBAGAI DASAR PELAKSANAAN.

KEGIATAN-KEGIATAN BARU UNTUK DITAMPUNG DALAM


PERUBAHAN APBD DITUANGKAN DALAM RKA SKPD.

UNTUK
SEPERTI

Das könnte Ihnen auch gefallen