Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Peningkatan dan pemantapan peran perawat saat ini menjadi tuntutan masyarakat, baik dalam
layanan kesehatan pada umumnya maupun pelayanan keperawat pada khususnya. Tanggung
jawab profesi seiring dengan interdepensi dengan profesi lain dalam memberikan pelayanan
secara menyeluruh, terpadu dan terintegrasi., perawat saat ini di tuntut untuk mandiri bukan
hanya menerapkan teori tetapi juga perawat harus memili keterampilan yang memadai.
Perawat wajib memberikan pelayanan yang prima, efisien dan efektif dan produktif kepada
masyarakat. Pelayanan prima keperawatan dikembangkan dan diberikan kepada masyarakat
dengan menggunakan pendekatan Model Praktik Keperawatan Profesional. Pendekatan
manajemen merupakan pilar pertama MPKP yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian yang terintegrasi.
Untuk lebih memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka kita perlu mengetahui terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan organisasi keperawatan, bagaimana tugas dan tanggung-jawab
dari masing-masing personil di dalam organisasi yang pada akhirnya akan membawa kita untuk
lebih mengerti bagaimana konsep dasar dari Manajemen Keperawatan itu sendiri.
2.
TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
a.
Pengertian manajemen
Grant dan Massey (1999) mengatakan manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis
dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Manajemen tersebut mencakup
kegiatan planning, organizing, actuating, controlling (POAC) terhadap staf, sarana, dan prasarana
dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen juga diartikan sebagai suatu organisasi bisnis
yang difokuskan pada produksi dan hal lain untuk menghasilkan keuntungan sedangakan Gillies
(1986) mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain (Nursalam, 2013).
b.
Gillies (1986) mengartikan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Proses manajemen
keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan
keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling mendukung.
Proses keperawatan pada manajemen keperawatan terdiri atas pengumpulan data, isentifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil, karena manajemen keperawatan
mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap
tahapan dalam proses manajemen lebih rumit dibandingkan dengan proses keperawatan
(Nursalam, 2013).
2.
FUNGSI MANAJEMEN
Dalam manajemen, diperlukan peran tiap orng yang terlibat didalamnya untuk menyikapi posisi
masing-masing. Oleh karena itu diperlukan adanya fungsi-fungsi yang jelas mengenai
manajemen.
Ada 4 fungsi manajemen yang harus diperhatikan yaitu: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan. Untuk lebih jelasnya keempat fungsi tersebut akan dijabarkan
sebagai berikut:
a.
Perencanaan
Perencanaan adalah suatu keputusan yang dibuat untuk masa yang akan datang. Perencanaan
disini maksudnya untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua
pasien, menegakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan ukuran dan tipe
tenaga keperawatan yang di butuhkan, membuat pola struktur organisasi yang dapat
mengoptimalkan efektifitas kerja staf, serta menegakakn kebijaksanaan dan prosedur operasional
untuk mencapai visi dan misi institusi yang telah di tetapkan (Nursalam, 2013).
Suarli dan Bahtiar berpendapat secara umum perencanaan dapat ditinjau dari segi proses, fungsi
dan keputusan.
1)
mencapai tujuan.
2)
Fungsi: kepemimpinan dengan kewenangan yang dapat mengarahkan kegiatan dan tujuan
Keputusan: apa yang akan dilakukan untuk waktu yang akan datang.
b.
Pengorganisasian
Ciri-ciri organisasi
a)
b)
c)
d)
e)
Adanya tujuan
2)
Proses pengorganisasian
b)
Analisis jabatan
3)
a)
Dasar pengorganisasian
Bentuk organisasi
Tipe organisasi
Tipe organisasi terbagi menjadi tiga yang diillustrasikan dalam bentuk piramida, yaitu piramita
mendatar, piramida kerucut dan piramida terbalik.
c.
Penggerakan
Penggerakan adalah melakukan kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar mau dan suka
bekerja dalam rangka menyelesaikan tugas demi tercapainya tujuan bersama.
Ada 3 tipe penggerakan yang dapat dijadikn bahan acuan yaitu kepemimpinan, motivasi kerja
serta KISS dan komunikasi.
1)
Kepemimpinan
a)
(1) Kepemimpinan formal, yaitu kepemimpian yang bersifat resmi dalam organisasi yang diatur
sesuai dengan pangkat, jabatan, hierarki dan struktur dalam organisasi.
(2) Kepemimpinan informal, yaitu kepemimpian yang tidak didasarkan atas hierarki, akan
tetapi berdasarkan pada pengakuan nyata dari orang-orang disekitarnya karena kemampuan
memikat, kemampuan ilmu, dan lain-lain.
b)
(1) Pemimpin: nilai, ketrampilan, gaya/tipe kepemimpianan serta persepsi terhadap diri dan
perannya.
(2) Pengikut: kesiapan untuk dipengaruhi, kepercayaan, pada pemimpinserta pengalaman kerja
sama.
(3) Situasi: harapan, system control, struktur tugas, waktu dan budaya kerja.
(4) Proses komunikasi: tingkat keterbukaan
(5) Tujuan-tujuan: tujuan organisasi dan tujuan pribadi.
c)
Tipe kepemimpinan
Ada enam tipe kepemimpianan yaitu otokratis, paternalistis, militeristis, karismatis, demoktratis
dan liberalis (laisses faire).
d)
Figure kepemimpinan
(1) Berpendidikan dan berpengalaman dalam subtansi tugas dan tanggung jawabnya.
(2) Berbudi luhur seperti: tidak sombong, mampu membaca keadaan, menjunjung tinggi hokum
dan konstitusi Negara, demokratis, tegas dalam bertindak, arif dan bijaksana dan lain-lain.
2)
Motivasi kerja
Motivasi kerja adalah dorongan yang membuat seseorang mau melaksanakan suatu pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Motivasi kerja dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
a)
Jenis motivasi
(1) Motivasi eksternal: motivasi yang berasal dari luar seperti ditugaskan oleh pimpinan.
(2) Motivasi sosial: norma masyarakat
(3) Motivasi internal: prakarsa/kehendak sendiri
b)
Factor motivasi
Factor demotivator
3)
KISS disi maksudnya yaitu koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi sedangkan
komunikasi merupakan pengembanan. Berikut ini penjelasan:
(1) Koordinasi: pola kerja sama yang merupakan satu kesatuan yang teratur. Koordinasi terdiri
atas koordinasi vertika, horizontal dan diagonal/fungsional.
(2) Integrasi: kesatuan terpadu dalam suatu system kerja yang bertujuan untuk efisiensi.
(3) Sikronisasi: penyesuaian dan penyelarasan gerak pekerrjaan-pekerjaan sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing.
(4) Simplikasi: penyederhanaan proses dan prosedur kerja untuk penghematan dalam arti luas.
(5) Komunikasi: untuk mewujudkan KISS maka factor komunikasi sangat berperan. Untuk
menciptakan komunikasi yang baik diperlukan arus komunikasi yang lancar.
d.
Pengawasan
Maksud dan tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, dan ketidaksesuaian yang dapat mengakibatkan tujuan/sasaran organisasi tidak
terrcapai dengan baik, karena pelaksanaan pekerjaan/kegiatan tidak efisien dan tidak efektif.
2)
Guna pengawasan
(1) Dilihat dari kedudukan unt pengawasan terdiri dari pengawasan dari dalam dan pengawasan
dari luar.
(2) Dilihat dari sasarannya terdiri dari pengawasan preventif, dan pengawasan represif.
(3) Dilihat dari tugasnya terdiri dari pengawasan politis/pengawasan masyarakat, dan
pengawasan fungsional.
3.
PRINSIP MANAJEMEN
keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik
dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
c)
perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan
pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e)
efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah dan
pengertian diantara pegawai.
i)
Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat perawat
pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan
pengetahuan karyawan.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen rumah sakit harus
memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga rumah sakit dapat
berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup manajemen operasional dan manajemen asuhan
keperawatan yaitu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi sumber daya
keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk supervisi. Supervisi
yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan terus menerus dapat memastikan
pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan
2.
HARAPAN
Semoga untuk kedepannya manajemen keperawatan dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan
yang diharapkan dan