Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Share
Monday, 01 June 2009 at 22:18
Peringatan Hari Perempuan Internasional di Venezuela
“Kementrian Urusan Perempuan akan menjadi kementrian yang mempunyai dana,” kata
Chávez selama acara talk show mingguannya Aló Presidente. “Apa yang lebih, kejadian
itu bagi saya bahwa harus disebut sebagai Kementrian Perempuan dan Kesetaraan Jender,
sejak saat ini dua hal menjadi jelas dan lengkap”.
Pada tanggal 8 Maret tahun lalu, Chávez mendisain presiden INAMUJER, María León,
untuk mempimpin kementrian baru yang didedikasikan untuk membela dan
memperhatankan hak-hak perempuan baik itu dalam negeri maupun luar negeri. Tapi
sampai sekarang kemetrian tersebut tidak mempunyai dana yang independent dari
INAMUJER.
Chávez mendedikasikan acara Aló Presidente dan juga “Chávez’s lines,”sebuah kolom
opini untuk publikasi presiden sebanyak lebih dari dua lusin surat kabar nasional setiap
minggu, untuk issu-issu perempuan.
“Sudah aku katakan sebelumnya dan akan aku katakan lagi. Tanpa pembebasan
perempuan yang sejati maka pembebasan manusia/rakyat akan tidak mungkin, dan aku
yakinkan bahwa sosialis sejati seharusnya juga seorang feminis sejati,” demikian tulis
Chávez dalam kolomnya.
Kementrian Urusan Perempuan María León, Kementrian Urusan Suku Asli Nicia
Maldanado, Menteri Telekomunikasi Socorro Hernández, Menteri Komunitas Erika
Farías, Pimpinan PSUV Ana Elisa Osorio, Deputi Dewan Nasional Iroshima Bravo dan
Nohelí Pocaterra, dan pemimpin-pemimpin perempuan lainnya menemani Presiden
Chávez dalam talk show pada hari Minggu tersebut.
“Selama subordinasi terhadap perempuan masih eksis dalam kesadaran kolektif kita, laki-
laki akan terus berpikir bahwa mereka bisa melanggar/mengganggu hak-hak perempuan.
Kesadaran kolektif harus dibentuk agar kesetaraan antara perempuan dan laki-laki bisa
terjadi,” tegas León.
Salah satu agenda penting Kementrian Urusan Perempuan dalam tahun ini adalah
mempromosikan komite-komite perempuan dalam 10.000 dewan komunitas local
diseluruh negeri, untuk menerima mereka didalam komunitas untuk memberikan solusi
dari problem-problem perempuan seperti kekerasan dalam rumah tangga, memfasilitasi
denunciation kekerasan rumah tangga ke pemerintah lokal, menurut León,
Juga dalam kesempatan yang sama, Leon mengatakan bahwa kantor pusat Kementrian
Urusan Perempuan sudah diresmikan di Caracas, dan sebuah kantor persaudarian yang
dinamakan Institut untuk Formasi dalam Sosialisme dan Kesetaraan Jender telah
diresmikan di negara bagian Aragua.
Dalam sebuah wawancara di stasiun televisi pemerintah, VTV, Kementrian Urusan Suku
Asli Nicia Maldonado berbicara bahwa perempuan suku asli di Venezuela mendapatkan
keuntungan dari dukungan pemerintah untuk komunitas-komunitas suku asli, termasuk
sebuah proyek perumahan di Komunitas Yukpa di Sierra de Perijá.
“Hidup perempuan suku asli! Kami bangga kepada semua perempuan diseluruh dunia
dan di dalam negeri kami sendiri karena sekarang kita melanjutkan perjuangan
kepeloporan agar kesetaraan perempuan diakui, jadi kita bisa membangun dunia yang
lebih baik, dunia yang setara, dimana seksisme dihancurkan bersamaan dengan
kapitalisme”, kata Maldonado.
Sementara itu, di Caracas dan beberapa kota besar, bermacam aneka ragam pameran dari
gerakan masyarakat pedesaan dan perkotaan melakukan aksi turun ke jalan. Dengan tema
aksi “Laki-laki dan perempuan menggelorakan keasadaran sosialis untuk Ibu Pertiwi
kita”, aksi tersebut menggambarkan hubungan antara issu-issu perempuan dan proses
revolusi di Venezuela dalam semua perjuangan.
Aksi itu juga memberikan penghargaan kepada kaum perempuan yang telah gugur dalam
memperjuangkan hak-hak mereka dimasa lalu, termasuk 140 orang imigran Italy dan
Yahudi yang bekerja di pabrik tekstil di New York yang mati terbakar, peristiwa tersebut
dikenal dengan nama “Segitiga Api” terjadi pada bulan Maret 1911.
Hari Perempuan Internasiona dimulai pada awal 1900, dan untuk pertama kalinya diakui
di Venezuela pada 8 Maret 1944.