Sie sind auf Seite 1von 19

LAPORAN KASUS

ILMU KESEHATAN ANAK


DHF GRADE II

Disusun untuk Melaksanakan Tugas Kepaniteraan KlinikLab/SMF


Ilmu Kesehatan Anak RSD dr. Soebandi Jember
Disusun oleh:
Chandra Permana
NIM. 102011101066
Dokter Pembimbing:
dr. H. Ahmad Nuri, Sp.A
dr. B. Gebyar Tri Baskara, Sp.A
dr. Ramzy Syamlan, Sp.A
dr. Saraswati, Sp.A
dr.Lukman Oktadianto, Sp.A

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER


SMF/LAB ILMU KESEHATAN ANAK
RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2015

LAPORAN KASUS
Nama

: Chandra Permana

NIM

: 102011101066

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. AD

Umur

: 8 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Basuki Rahmat 3A 002/031, Kebonsari, Jember

Suku

: Jawa

Agama

: Islam

Tanggal MRS

: 15 Januari 2015

Tanggal Pemeriksaan : 16 Januari 2015, pukul 07.00 WIB


No RM
II.

: 061792

IDENTITAS ORANGTUA PASIEN


Identitas Ayah
Nama Ayah

: Tn. J

Umur

: 40 tahun

Alamat

: Basuki Rahmat 3A 002/031, Kebonsari, Jember

Suku

: Jawa

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Petani

Identitas Ibu

Nama Ibu

: Ny. M

Umur

: 34 tahun

Alamat

: Basuki Rahmat 3A 002/031, Kebonsari, Jember

III.

Suku

: Jawa

Agama

: Islam

Pendidikan

: S1

Pekerjaan

: Guru TK

ANAMNESIS
Heteroanamnesis dilakukan kepada orang tua pasien 1 hari setelah pasien
MRS di Ruang Kanak-Kanak RSD. dr. Soebandi Jember.
Riwayat Penyakit
a)

Keluhan Utama : Demam 5 hari

b)

Riwayat Penyakit Sekarang :

H-5 SMRS : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien (An. AD, laki-laki, 8
tahun) mengalami demam secara tiba-tiba dan suhu tubuh mendadak
tinggi sebelum pasien berangkat sekolah pada pagi hari pukul 06.30 WIB.
Saat itu ibu pasien mengukur suhu tubuh pasien dengan termometer yang
diletakkan pada ketiak pasien dan terbaca suhu pada termometer 39,8 oC.
Ibu pasien memutuskan untuk mengirim surat ijin tidak masuk sekolah dan
tidak mengikuti pelajaran pada hari itu ke sekolah pasien. Demam
kemudian dirasakan sepanjang hari, wajah pasien tampak kemerahan
seperti wajah yang terpapar sinar matahari terus-menerus, pasien juga
mengeluhkan badannya pegal-pegal terutama di sekitar siku dan lutut serta
pada bagian betis dan punggung sehingga pasien selalu minta dipijit dan
dielus-elus pada bagian yang pegal-pegal tersebut, demam tidak disertai
menggigil, pasien juga tidak kejang, pasien tidak bicara merancau pada
saat tidur, tidak mengigau, dan tidak mengalami penurunan kesadaran.
Pasien tidak mengeluhkan batuk maupun pilek, tidak terdapat nyeri saat
menelan, suara tidak serak dan pasien tidak tampak sesak nafas. Pasien
juga tidak mengeluhkan telinganya sakit dan tidak terdapat cairan yang

keluar dari telinga pasien. Buang air besar pasien normal seperti biasanya,
berwarna kuning kecoklatan dengan frekuensi 2x/hari, konsistensinya
padat, tidak berlendir dan tidak bercampur darah. Pasien juga tidak
mengeluhkan adanya gangguan dalam buang air kecil, buang air kecil
normal seperti biasanya, tidak mengeluhkan nyeri saat buang air kecil,
frekuensi 3-4 kali dalam sehari, berwarna kuning jernih, tidak berbau
menyengat, tidak berbuih dan setiap kali BAK 1 gelas aqua. Ibu
pasien mengatakan nafsu makan pasien menurun, pasien makan sebanyak
3x/hari namun tidak dihabiskan (hanya porsi). Makanan pasien berupa
nasi dan lauk-pauk (tahu, tempe, ayam, sayur) sama seperti menu anggota
keluarga yang lain. Pada malam harinya pukul 21.00 WIB, pasien
mengeluhkan badannya terasa lemas dan mengeluhkan rasa tidak nyaman
di perutnya. Kemudian pasien muntah sebanyak 1x, didahului mual.
Muntah sekitar 1 gelas aqua berupa nasi halus bercampur air. Ibu pasien
mengatakan pasien tidak pernah berpergian ke luar kota 1 bulan terakhir,
mata pasien tidak kuning, pasien tidak pucat, tidak muncul bercak
kemerahan pada kulit pasien, tidak timbul bintik-bintik merah, tidak
mimisan, dan tidak terdapat gusi berdarah.
H-4 SMRS :

Pada keesokan harinya, Ibu pasien mengatakan bahwa

pasien masih tetap demam tinggi, demam tidak naik turun, dan demam
dirasakan sepanjang hari, tidak dipengaruhi waktu (baik pagi, siang
maupun malam, suhu tubuh pasien tetap tinggi), demam tidak disertai
menggigil. Wajah pasien masih tampak kemerahan, pasien juga masih
mengeluhkan badannya pegal-pegal. Ibu pasien mengatakan nafsu makan
pasien masih menurun, pasien mengeluhkan mual namun tidak muntah,
nyeri perut kadang-kadang masih dirasakan. Ibu pasien mengukur kembali
suhu tubuh pasien dengan termometer yang diletakkan pada ketiak pasien
dan terbaca suhu pada hari itu 39,5 oC. Dikarenakan demam pada pasien
tidak juga kunjung menurun, ibu pasien memutuskan untuk membawa
pasien ke Puskesmas. Sesampainya di Puskesmas, pasien diberikan obat

pereda demam (Paracetamol) dalam bentuk sirup yang diminum 3x sehari.


Setelah minum obat tersebut, pada malam harinya suhu tubuh pasien mulai
sedikit menurun namun masih dirasakan sumer-sumer.
H-2 SMRS :

Pasien kembali mengalami demam tinggi setelah obat

pereda demamnya habis. Ibu pasien mengukur kembali suhu tubuh pasien
dengan termometer yang diletakkan pada ketiak pasien dan terbaca suhu
saat itu 39oC. Pasien juga masih mengeluhkan badannya pegal-pegal. Ibu
pasien mengatakan nafsu makan pasien masih menurun dan pasien malas
makan, pasien sudah tidak mengeluhkan mual maupun muntah. Ibu pasien
mengatakan mulai muncul bintik-bintik merah pada kulit pasien yaitu pada
bagian kaki, lengan bawah serta beberapa bagian pada wajah, pasien tidak
mimisan, dan tidak terdapat gusi berdarah. Dikarenakan demam pada
pasien kembali tinggi, ibu pasien memutuskan untuk membawa kembali
pasien ke Puskesmas. Oleh dokter Puskesmas, pasien kembali di beri obat
pereda demam.
H MRS : Demam sedikit turun saat pasien diberikan obat pereda demam,
namun beberapa jam kemudian demam naik lagi, demamnya tidak disertai
menggigil. Ibu pasien mengatakan suhu tubuh pasien mencapai 39,0 oC
yang diukur pada pukul 06.00 WIB di hari itu. Pasien kembali
mengeluhkan mual namun tidak muntah. Pasien juga masih mengeluhkan
badannya pegal-pegal. Bintik-bintik merah pada kulit pasien masih tampak
pada bagian kaki, lengan bawah serta pada beberapa bagian wajah, pasien
tidak mimisan, tidak BAB hitam dan tidak terdapat gusi berdarah. Karena
Ibu pasien merasa keadaan anaknya tidak membaik hanya dengan obat
pereda demam dari Puskesmas, pada siang harinya Ibu pasien memutuskan
membawa anaknya ke dokter spesialis anak. Kemudian pasien disarankan
oleh dokter spesialis anak tersebut untuk MRS di RSD dr. Soebandi
Jember karena kemungkinan pasien menderita demam berdarah. Saat di
RSD dr. Soebandi pada pukul 16.30 WIB suhu tubuh pasien kembali
diukur dengan termometer yang di letakkan di ketiak pasien dan terbaca

suhu 36,4 oC. Kemudian pasien di ambil darah untuk pemeriksaan dan di
infus.
H1 MRS : Ibu pasien mengatakan demam sudah turun sejak kemarin sore
saat diperiksa pertama kali di RSD dr. Soebandi dan sekarang pasien
tampak lebih enak-an, nafsu makan pasien mulai membaik dan sudah
tidak lagi malas makan meskipun nafsu makan tidak sebaik ketika pasien
masih sehat. Pasien sudah tidak mengeluhkan badannya pegal-pegal.
Pasien juga tidak mengeluhkan mual maupun muntah, nyeri perut juga
tidak ada. Pasien tidak mimisan, tidak BAB hitam dan tidak terdapat gusi
berdarah. Saat pemeriksaan, pasien dalam perawatan hari pertama di RKK
RSD dr. Soebandi Jember. Suhu tubuh 36,5 oC, tampak bintik-bintik merah
pada kedua lengan bawah, kaki kanan-kiri dan pada beberapa bagian
wajah pasien. Bintik merah tidak menghilang saat ditekan/diregangkan.
PERJALANAN PENYAKIT
c)

Riwayat Pemberian Obat :

d)

Paracetamol syr, diminum 3x1 sendok takar/hari selama 3 hari


Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat demam berdarah sebelumnya (-)

Riwayat demam thypoid sebelumnya (-)

Riwayat hepatitis sebelumnya (-)

Riwayat malaria sebelumnya (-)

e)

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat demam berdarah (-)

Riwayat demam thypoid (-)

Riwayat hepatitis (-)

Riwayat malaria (-)

f)

Riwayat Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal :

Tetangga disamping rumah pasien ada yang menderita demam


berdarah

Silsilah Keluarga

Kesan: Tidak ada penyakit yang diturunkan dan risiko penyakit yang
ditularkan

Riwayat Pribadi
a) Riwayat Kehamilan : Pasien merupakan anak ketiga dari kehamilan
ketiga. Saat ini, Ibu berusia 34 tahun dan pada saat hamil ibu berusia 26
tahun. Tidak ada riwayat keguguran sebelumnya (G3P2A0). Usia
kehamilan hingga 9 bulan. Ibu pasien rutin memeriksakan kehamilannya
sebulan sekali ke bidan dan posyandu sejak usia kehamilan 4 minggu.
Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah mengalami tekanan darah
tinggi, tidak kejang, tidak muntah berlebih, tidak demam, tidak pernah
mengalami pendarahan melalui jalan lahir, tidak minum jamu, tidak
merokok dan tidak pernah minum-minuman yang mengandung alkohol.
Kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi baik, makan 3-4 kali
sehari, seporsi lengkap dengan nasi, lauk dan sayur.
b) Riwayat Persalinan : Anak lahir dari ibu G3P2A0 secara spontan
ditolong bidan, usia kehamilan cukup bulan, lahir kepala dulu, air
ketubannya jernih, bayi langsung menangis kuat, berat badan 3200 gram,
panjang badan lahir 51 cm, tidak terdapat trauma saat kelahiran, tidak
cacat dan perawatan tali pusat dilakukan baik oleh bidan.

c) Riwayat Pasca Persalinan : Tali pusat dirawat dengan baik oleh bidan.
ASI ibu lancar dan bayi diberikan asupan ASI setelah dilahirkan, tidak
terjadi pendarahan pada tali pusat, dan bayi tidak kuning, tidak demam,
tidak kejang. Ibu rutin membawa pasien ke posyandu.
Kesan : Riwayat kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan baik.
Riwayat Imunisasi
a) Imunisasi PPI : Di berikan di Posyandu

Hepatitis B

3x, usia : 0, 1, 6 bulan

Polio

4x, usia : 0, 2, 4,6 bulan

BCG

1x, usia : 2 bulan

DPT

3x, usia : 2, 4, 6 bulan

Campak

1x, usia : 9 bulan

HIB

: tidak dilakukan

PCV

: tidak dilakukan

Rotavirus : tidak dilakukan

Varisela

: tidak dilakukan

MMR

: tidak dilakukan

HPV

: tidak dilakukan

Tifoid

: tidak dilakukan

Hepatitis A

b) Imunisasi non PPI :

: tidak dilakukan

c) BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)

Kelas I

: Campak

Kesan: Imunisasi baik sesuai PPI ditambah dengan BIAS.

Riwayat Makan Minum


a)

0 - 6 bulan

: ASI. Pasien minum ASI dengan baik, setiap 3 jam

6 - 12 bulan

: ASI + Bubur susu. Pasien minum ASI setiap

sekali.
b)

pasien ingin minum dan bubur susu diberikan 3x/hari dan selalu habis (+
8-10 sdm).
c)

12 - 18 bulan : ASI + Bubur kasar. Pasien minum ASI setiap

pasien ingin minum dan bubur kasar (nasi tim yang dihaluskan dengan
tambahan lauk dan sayur) diberikan 3x/hari dan selalu habis (+ 8-10 sdm).
d)

18 bln - Sekarang : Menu keluarga. Menu keluarga berupa nasi +

lauk lengkap (tempe / telur / tahu / ayam / sayur) diberikan 3x/hari dan
selalu habis.
Kesan : Kualitas dan kuantitas makanan baik
Riwayat Tumbuh Kembang
a) Riwayat Pertumbuhan : Menurut ibu pasien, berat badan anaknya naikturun sekitar 1 minggu pertama setelah kelahiran, namun masih dalam
batas normal. Kemudian seiring dengan bertambahnya usia, berat badan
dan tinggi badan pasien meningkat sesuai dengan berat badan dan tinggi
badan anak seusianya. KMS tidak pernah melewati batas garis merah.
Kesan : Riwayat pertumbuhan baik sesuai anak seusianya.
b) Riwayat Perkembangan :
Motorik Kasar
1.1.

Mengangkat kepala

: 3 bulan

1.2.

Tengkurap/telentang sendiri

: 5 bulan

1.3.

Duduk tanpa dibantu

: 8 bulan

1.4.

Berdiri tanpa dibantu

: 11 bulan

1.5.

Berjalan mengelilingi rumah

: 12 bulan

1.6.

Naik turun tangga

: 2 tahun

1.7.

Melompat dan memanjat

: 3 tahun

1.8.

Berjalan sendiri mengunjungi tetangga

: 4 tahun

1.9.

Berlari-lari, Menari, Bersepeda

: 5 8 tahun

Motorik Halus
1. Mata mengikuti gerakan objek

: 3 bulan

2. Meraih benda di depannya

: 4 bulan

3. Menaruh benda di mulut

: 5 bulan

4. Merangkak meraih benda

: 6 bulan

5. Menggambar garis

: 18 bulan

6. Menunjuk mata dan hidung

: 20 bulan

7. Menggambar orang sederhana

: 3 tahun

8. Menghitung jari

: 4 tahun

9. Menulis halus

: 5 8 tahun

Bahasa
1. Mengoceh spontan

: 3 bulan

2. Tertawa dan menjerit saat diajak bermain

: 4 bulan

3. Berkata-kata tanpa arti

: 6 bulan

4. Menirukan suara

: 8 bulan

5. Memahami perintah sederhana

: 11 bulan

6. Mengucapkan 5-10 kata

: 16 bulan

7. Memahami kata-kata

: 3 tahun

8. Berbicara dengan baik

: 4 tahun

9. Pandai berbicara dan bernyanyi

: 5 tahun sekarang

Sosial Kemandirian
1.

Mengenal wajah ibunya

: 3 bulan

2.

Mengenal wajah anggota keluarga

: 6 bulan

3.

Berpartisipasi saat diajak bermain

: 11 bulan

4.

Bermain dengan teman lainnya

: 2-3 tahun

5.

Belajar berpakaian

: 3,5 tahun

6.

Melaksanakan tugas sederhana

: 4 tahun

7.

Melakukan aktivitas secara mandiri (mandi, makan,

memakai baju, berangkat sekolah)

tahun - sekarang
Kesan: Riwayat perkembangan baik sesuai anak seusianya.
Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan
a) Sosial Ekonomi : Ayah bekerja sebagai petani dan ibu sebagai seorang
guru. Penghasilan sebulan Rp. 3.500.000 untuk menghidupi 3 orang
anggota keluarga (3 orang anak).
b) Lingkungan : Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya, kakak
perempuan dan laki-laki yang berusia 14 dan 11 tahun. Ukuran rumah 15m
x 10m x 3m, terdiri dari 4 kamar tidur dengan ukuran 3m x 3m. Memiliki
10 buah jendela tanpa dipasang kelambu, dinding permanen dari tembok,
lantai semen, atap genteng, ventilasi dan pencahayaan baik, sumber air
minum dari sumur tetapi dimasak dulu sebelum diminum, memiliki kamar
mandi/WC di rumah, bak mandi dibersihkan/dikuras setiap 3 minggu
sekali, memiliki dapur di dalam rumah dan menggunakan bahan bakar
kompor LPG. Rumah berdekatan dengan sawah dan tidak berdekatan
dengan pabrik serta sungai, tidak dekat dengan peternakan. Orangtua
pasien tidak memelihara binatang, namun sering meletakkan peralatan
pertanian di depan rumah dan bila hujan sering tergenang air. Pasien sering
bermain di sawah saat siang hari bersama teman-temannya. Semua
anggota keluarga tidak ada yang menggunakan lotion anti-nyamuk saat
akan tidur.
Kesan: Riwayat sosial, ekonomi baik dan Riwayat lingkungan tidak baik.

Riwayat Perkembangan
a) Sistem Serebrospinal: demam (+), kejang (-), kesadaran baik.
b) Sistem Kardiovaskular

: tidak berdebar-debar

c) Sistem Respirasi

: batuk (-), pilek (-), sesak (-)

d) Sistem Gastrointestinal

: BAB (+) normal 2x/hari, berwarna

kuning kecoklatan, konsistensi padat, tidak bercampur darah, tidak BAB


hitam, tidak berlendir, mual (+), muntah (+), nyeri telan (-), nafsu makan
menurun, rasa tidak nyaman di perut (+)
e) Sistem Muskuloskeletal

: nyeri otot dan sendi (+)

f) Sistem Urogenital

: BAK (+) normal 3-4x/hari, volumenya

1 gelas aqua, tidak nyeri, berwarna kuning jernih, tidak berbuih, tidak
berbau menyengat.
g) Sistem Integumentum

: tidak kuning, wajah pasien tampak

kemerahan seperti wajah yang terpapar sinar matahari terus-menerus,


bintik-bintik merah (+) sedikit menonjol dari permukaan kulit pada kedua
tungkai bawah, lengan bawah dan sekitar wajah, tidak mimisan & gusi
berdarah.
IV.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Umum
a)

Keadaan umum

: Cukup

b)

Kesadaran

Kualitatif

: Kompos mentis

Kuantitatif

: PCS 4-5-6

c)

Tanda-Tanda Vital :

Tekanan Darah

: 100/70 mmHg

Frekuensi Nadi

: 90 x/menit, reguler, kuat

angkat

Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit, reguler, tipe thorakal

d)

: 36,5 0C suhu aksila

Suhu

Waktu pengisian kapiler


Status Gizi :

Umur

: 8 tahun

BB Sekarang

: 27 kg

TB

: 130 cm

BB Ideal CDC

: 28 kg

Status gizi
e)

: < 2 detik

: Baik

Kulit : Turgor kulit normal, tidak sianosis, tidak ikterik, petekia

(+)
f)

Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

g)

Otot : Tidak ditemukan atrofi otot dan tanda-tanda peradangan

h)

Tulang : Tidak ada deformitas dan tanda-tanda peradangan

i)

Sendi : Tidak ada deformitas dan tanda-tanda peradangan

Kesan: Keadaan umum pasien cukup, kesadaran baik, tanda-tanda vital dalam
batas normal, status gizi baik, terdapat petekia pada kedua kaki, lengan bawah
dan sekitar wajah yang tidak menghilang ketika ditekan/diregangkan.
Pemeriksaan Khusus
a) Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut

: Lurus warna hitam, tidak mudah dicabut

Muka : Petekia (+)


Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, tidak ada edema
palpebra, reflek cahaya +/+, mata tidak cowong, perdarahan
subkonjungtiva -/ Hidung

: Sekret -/-, darah -/-, mukosa tidak hiperemis, tidak

ada pernafasan cuping hidung


Telinga

: Sekret -/-, darah -/-

Mulut : Sianosis (-), didapatkan perdarahan gusi minimal, mukosa


tidak edema, bibir tidak kering, lidah tidak kotor
Faring : Tidak hiperemi
Tonsil : Tidak hiperemi, tidak tampak pembesaran
Leher : Bentuk simetris, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-),
pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)
b)

Thorax

Bentuk normal, simetris, tidak ada ketertinggalan gerak, tidak terdapat


retraksi.
Jantung

Inspeksi

: Iktus kordis tidak tampak

Palpasi

: Iktus kordis tidak teraba

Perkusi

: Redup
Batas kanan atas : ICS II garis parasternal kanan.
Batas kanan bawah : ICS IV garis parasternal
kanan
Batas kiri atas : ICS II garis parasternal kiri
Batas kiri bawah : ICS IV garis midklavikula kiri.

Auskultasi

: S1S2 tunggal reguler, tidak ada suara

tambahan.
Paru-Paru

Depan

Kanan

Kiri

Insp : Simetris, Retraksi (-)

Insp : Simetris, Retraksi (-)

Perk : Fremitus raba (+), dBN

Perk : Fremitus raba (+), dBN

Palp : Sonor

Palp : Sonor

Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)

Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)

Belaka
ng

Insp : Simetris, Retraksi (-)

Insp : Simetris, Retraksi (-)

Perk : Fremitus raba (+), dBN

Perk : Fremitus raba (+), dBN

Palp : Sonor

Palp : Sonor

Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)

Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)

Tanda efusi pleura (-)


c)

Abdomen
Inspeksi

: permukaan dinding perut datar

Auskultasi

: bising usus positif normal (10x/menit)

Perkusi

: timpani

Palpasi

: soepel, turgor kulit cepat kembali, nyeri tekan (-),

nyeri ketok costovertebra (-), terdapat pembesaran hati (2 cm dibawah


arc. costa), tidak ada pembesaran lien, tidak ada tanda ascites
(undulation, shifting dullness, puddle sign).
d)

Anggota gerak
Atas: akral hangat +/+, edema -/-, petekia (+), sianosis (-), atrofi (-)
Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, petekia (+), sianosis (-), atrofi
(-)

e)

Anus dan Kelamin


Anus : dalam batas normal, tidak ada kelainan
Kelamin

: jenis kelamin laki-laki, dalam batas normal, tidak

ada kelainan fimosis (-), parafimosis (-), hipospadia (-), testis sudah
turun.
Pemeriksaan Neurologis
a) Kesadaran :

Kualitatif

: Kompos mentis

Kuantitatif

: PCS 4-5-6

b) Tanda Rangsangan Meningeal :


Kaku kuduk

: (-)

Kernig
Brudzinski I

: (-)
: (-)

Brudzinski II : (-)
Lasegue

: (-)

c) Nervus Kranialis :
N. III

: Isokor, 4/4 mm, Refleks cahaya +/+

N. VII

: Diam/Gerak = Simetris dextra et sinistra

N. XII

: Diam/Gerak = Simetris dextra et sinistra

d) Motorik :
Kekuatan Otot :

Tonus Otot :

Ref. Fisiologis : Bisep +/+ N, Trisep +/+ N, Knee +/+ N,


Achilles +/+ N
Ref. Patologis : Hoffman -/-, Tromner -/-, Babinski -/-,
Chaddock -/-, Openheim -/-, Schafer -/-, Gonda -/e) Sensorik : dalam batas normal
f) Otonom : BAK dan BAB dalam batas normal
g) Kolumna Vertebra : dalam batas normal
V.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

VI.

RESUME
Anamnesis
a) RPS : An. AD, laki-laki, usia 9 tahun, datang dengan keluhan demam
sejak 5 hari yang lalu, demam secara tiba-tiba dan suhu tubuh mendadak
tinggi, demam tinggi sepanjang hari, demam tidak disertai menggigil,
demam tidak naik turun dan tidak dipengaruhi waktu (baik pagi, siang
maupun malam, suhu tubuh pasien tetap tinggi), demam sedikit menurun
bila diberi obat pereda demam, namun demam tinggi kembali bila obat
habis, wajah tampak kemerahan, badan pegal-pegal terutama di siku, lutut,
betis dan punggung, badan terasa lemas, nafsu makan menurun, rasa tidak
nyaman di perut, muntah 1x yang didahului oleh rasa mual, timbul bintikbintik merah pada kulit.
Tidak kejang, tidak bicara meracau, tidak mengigau, tidak mengalami
penurunan kesadaran, tidak mengeluhkan batuk maupun pilek, tidak
terdapat nyeri saat menelan, suara tidak serak, tidak sesak nafas, tidak
mengeluhkan telinga sakit, tidak terdapat cairan yang keluar dari telinga,
tidak mengeluhkan gangguan BAB dan BAK, tidak pernah berpergian ke
luar kota 1 bulan terakhir, mata tidak kuning, tidak pucat, tidak mimisan,
dan tidak terdapat gusi berdarah.
b) RPO : Paracetamol syr, diminum 3x1 sendok takar/hari selama 3 hari.
c) RPD : Tidak ada riwayat penyakit dahulu yang menjadi kausa,
kekambuhan maupun komplikasi pada penyakit sekarang.
d) RPK : Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang ditularkan dan
diturunkan.
e) Riwayat Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal : Tetangga disamping
rumah pasien ada yang menderita demam berdarah.
Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum

: Cukup

b) Kesadaran

: Kompos mentis, PCS 4-5-6

c) Tanda-tanda vital

: Tanda syok (-), febris(-)

d) Status gizi

: Baik

e) Kepala/leher

Petekia

(+)

yang

tidak

menghilang

saat

ditekan/diregangkan, perdarahan gusi minimal


f) Thorax

: dalam batas normal, tanda efusi pleura (-)

g) Abdomen

dalam

batas

normal,

hepatomegali

(+),

spenomegali (-), tanda ascites (-)


h) Anggota gerak

: Akral hangat di keempat ekstremitas,

petekia (+) yang tidak menghilang saat ditekan/diregangkan


i) Anus dan kelamin

: dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan DL pada 15/01/2015 : Leukopenia, Hct , Trombositopenia
b) Pemeriksaan DL pada 16/01/2015 : Leukositosis, Trombositopenia, Hct
20% setelah terapi cairan
c) Pemeriksaan Dengue Blood tanggal 16/01/2015 : IgM (-) dan IgG (+)

VII.

DIAGNOSIS KERJA
DHF grade II

VIII.

TATALAKSANA
a)

Cairan :

Kebutuhan Cairan = 1640 cc/hari


Infus Asering = 20 tpm (makro)
Minum 2 x 200 cc
b)

Nutrisi :

Kebutuhan Kalori (RDA)

: 1890 kkal/hari

Kebutuhan Protein (RDA)

: 27 gr/hari

Gizi seimbang
IX.

: Nasi Lengkap (TKTP)

RENCANA

Diagnosis

: Foto Thorax, USG Abdomen (atas indikasi)

Monitoring

: Kesadaran, keadaan umum, tanda-tanda vital, tanda syok,

respon terapi, efek samping, komplikasi, DL serial

Edukasi

Menjelaskan kepada orangtua pasien tentang penyakit yang diderita

pasien: penyebab, perjalanan penyakit, perawatan, prognosis, komplikasi,


serta usaha pencegahan dan penularan.

Menjelaskan kepada orangtua bahwa penyakit demam berdarah dapat


ditularkan melalui perantara nyamuk, sehingga segera melapor kepada RT
agar dapat dilakukan usaha pencegahan bersama seperti fogging, abatisasi,
dan kerja bakti bersih lingkungan (mengubur sampah di dekat rumah yang
bisa menjadi sarang nyamuk, menutup sumber-sumber kubangan air,
menguras bak penampungan air minimal 1 minggu sekali, menjaga
kebersihan lingkungan rumah, jangan menggantung pakaian di rumah).

X.

PROGNOSIS

Bonam

Das könnte Ihnen auch gefallen