Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun Oleh :
Ana Khusnul Faizah, S. Farm.
051131072
81
hati. Pada pasien ini umumnya ditandai dengan hati yang membesar, keras,
memiliki granula halus dan berwarna kehijauan. Gejala awal yang muncul pada
pasien ini adalah ikterus, pruritus, malabsorpsi dan steatorea (Wilson, 2002).
Beberapa penyebab sirosi yang lain adalah virus hepatitis (B, C, D), gangguan
autoimun, obat-obatan, toksin, Indian Chillhood cirrhosis dan Cryptogenic
(Setiawan, 2007).
1.3 Gejala Klinis
Gejala awal yang samar dan nonspesifik berupa kelelahan, anoreksia,
dispepsia, flatulen, mual, muntah terutama di pagi hari dan nyeri pada perut
bagian kanan atas (Wilson, 2002). Akibat sirosis hati, maka akan terjadi 2
kelainan yaitu kegagalan fungsi hati dan hipertensi portal (Setiawan, 2007).
Gejala dari kegagalan fungsi hati dan hipertensi portal dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Gejala Kegagalan Fungsi Hati dan Hipertensi Portal (Wilson, 2002;
Setiawan, 2007)
Gejala Kegagalan Fungsi Hati
Ikterus
Spider naevi
Splenomegali
Ginekomastia
Vasodilatasi v. kolateral
Ascites
Haemoroid
Ascites
Caput medusae
Eritema palmaris
Edema perifer
1.4 Penatalaksanaan Terapi
1.4.1 Sirosis Hati Kompensata
Sirosis hati kompensata khusus akibat virus hepatitis B dan C dapat
diberikan pengobatan kausatif yaitu obat antivirus. Secara umum tidak diperlukan
terapi khusus pada penderita ini. Penderita harus menghindari konsumsi alkohol.
1.4.2 Sirosis Hati Dekompensata
82
b. Penghentian perdarahan
-
Bedah shunting.
(Setiawan, 2007)
83
BAB 2
LAPORAN KASUS
Dokumen Asuhan Kefarmasian
Inisial Pasien : Ny. P
Berat Badan : - kg
Ginjal : -
Umur
Hepar : -
: 58 th
Tgl MRS
: 21/5/2012
Keluhan
: Muntah darah 2 kali, BAB hitam seperti petis, mual.
Diagnosis
: Hematemesis Melena e.c Sirosis Hati
Riwayat penyakit : Riwayat pengobatan : Asam traneksamat, Amoxicillin dari PKM sebelum MRS.
Keterangan:
Alergi : Alkohol/ Merokok OTC
-
Obat-obatan tradisional
Lain-lain
84
22/5
23/5
24/5
25/5
26/5
Terapi tetap
Tidak ada keluhan.
27/5
28/5
Terapi tetap.
Tidak ada keluhan.
Terapi tetap.
Nama
: Ny. P
Alamat
: Surabaya
Umur/BB/Tinggi : 58 th/ - kg
Status Pasien
: Askes Hankam
NO
NAMA
GENERI
K
Keluhan
Diagnosis
Riwayat penyakit
RUTE
DOSIS
Frekuensi
21/5
22/5
23/5
85
24/5
1
2
3
4
5
Infus PZ
Ranitidin
Perimperan/ Metoklo
Vitamin K
Asam Traneksamat
8
9
10
Laktulosa syr
Omeprazol
Kanamisin
Amoxicillin
IV
50 mg
3ddI
IV
10 mg
3ddI
IV
2 mg
3ddI
IV
500 mg
3ddI
PO
Al(OH)2 200;
Mg(OH)2
200
3ddIC
PO
1g
3ddIC
IV
40 mg
1ddI
20 mg
PO
500 mg
3ddI
PO
500 mg
3ddI
Antasida
6
7
IV
11
Sukralfat
PO
15 g
3dd2Ct
12
Propanolol
PO
40 mg
1ddI
DATA KLINIK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mual
Hematemesis
Melena
Tanggal
21
36,8
84
130/80
18
456
Cukup
+
+
+
22
36,6
84
130/80
20
456
Cukup
_
23
36,5
88
120/80
20
456
Cukup
_
24
36,5
86
130/80
20
456
Cukup
_
86
2
3
8
140
1
45
Cu
_
Jenis obat
s PZ
Data Laboratorium
Pasien : Ny. P
No
DATA LABORATORIUM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Hgb (g/dL)
HCT (%)
Platelet (x103/L)
Leukosit (x103/L)
BUN (mg/dL)
Kreatinin (mg/dL)
Na (mmol/L)
K (mmol/L)
Cl (mmol/L)
Massa Perdarahan (detik)
Massa Pembekuan (detik)
PT (detik)
APT (detik)
Albumin (g/dL)
SGOT (U/L)
SGPT (U/L)
Total Protein (g/dL)
18
Glukosa (mg/dL)
Rentang
Nilai
Normal
11-18
35-60
150-400
6-10,5
5-18
0,6-1,2
136-145
3,5-5,1
98-107
2-8
10-14
1113,5
25-35
3,8-5,4
9-80
4-36
6-8
60-100
Tanggal
21/5
22/5
7,4*
22,3*
280
8
54,6*
40,2*
1,05
0.83
133,5
4,50
101,9
2,30
11
15,5
26,9
3,7
10
9
5,7
Dosis
Frek
pasien
mengalami
anemia
yan
disebabkan hematemesis dan melen
sehingga darah yang dikeluarka
(Leeuwen, 2006).
Peningkatan BUN pada pasien disebabka
hematemesis dan melena sehingg
terdapat protein darah yang cukup ting
di GIT (Leeuwen, 2006). Protein dara
dipecah menjadi amonia (N) sehingg
amonia tinggi.
Total protein pasien dibawah normal. H
ini disebabkan sel hepatosit pada ha
berperan dalam mensintesis protein, jik
hati mengalami penurunan fungsi mak
akan berpengaruh pada sintesis prote
(Leeuwen, 2006; Wells, 2008).
91
Pemantauan
kefarmasian
Komentar
Berhenti
25/5
Kondisi klinis, Na
Komentar da
87
itidin
IV
50 mg
3ddI
22/5
IV
10 mg
3ddI
22/5
Terapi muntah
Mual
okloperamid
Muntah
min K
is obat
m Traneksamat
IV
10 mg
3ddI
25/5
Pemantauan
kefarmasian
Dosis
Frek
Berhenti
Muntah darah,
BAB warna hitam
IV
500 mg
3ddI
25/5
Menghentikan perdarahan
Muntah darah,
BAB warna hitam
PO
Al(OH)2
200;
Mg(OH)2
200
3ddIC
28/5
Menetralkan pH lambung
Mual, nyeri
lambung
PO
15 g
3ddIC
25/5
Pencegahan HE
asida
tulosa
GCS
88
ralfat
is obat
PO
15 g
Melindungi mukosa
lambung
3ddIICt
Dosis
Frek
Berhenti
Mual, nyeri
lambung
Pemantauan
kefarmasian
eprazol
IV
40 mg
2ddI
oxicillin
PO
500 mg
3ddI
Pencegahan SBP
WBC, Suhu,
Nadi, RR
amisin
PO
500 mg
3ddI
Pencegahan HE
WBC, Suhu,
Nadi, RR, GCS
panolol
PO
40 mg
1ddI
Mencegah rebleeding
Muntah darah,
BAB kecoklatan
Mual
Asuhan Kefarmasian
Inisial pasien : Ny. T
Termasuk:
1. Masalah aktual & potensial terkait obat
3. Pemantauan efek obat
5. Pemilihan obat
7. Efek samping obat
89
4. Kepatuhan penderita
6. Penghentian obat 8.
Interaksi obat
OBAT
lfat, omeprazol,
antasida
PROBLEM
REKOMENDASI/SARA
Berdasarkan data klinik tanggal 22/5 sampai 28/5, tidak didapatkan Cukup diberikan terapi sukralfat
keluhan mual, muntah, dan nyeri abdomen pada pasien. Oleh
(Lebedeva, 2002).
90
Monitoring Pasien
No
PARAMETER
TUJUAN MONITORING
2.
Hb, HCT
(Otsuka, 2006)
Untuk mengetahui efektivitas dari terapi
3.
tranfusi PRC
Untuk mengetahui efektivitas dari terapi
.
1.
2003)
Untuk mengetahui efektivitas dari terapi
sukralfat, omeprazol dan ranitidin (Lacy,
5.
6.
7.
2009)
Untuk mengetahui efektivitas dari terapi
darah lagi
GCS
Materi konseling*
91
Lactulac Syr
Propanolol tab
Sukralfat
Antasida
jam
sebelum
makan
agar
tidak
Amoksisilin
Kanamisin
2003)
Diminum sehari tiga kali sebanyak sayu tablet,
diminum teratur karena merupakan antibiotik (Tatro,
2003)
BAB 3
PEMBAHASAN
92
Pasien Ny. P datang ke RSAL pada tanggal 21/5 dengan keluhan muntah
darah dua kali, BAB berwarna coklat seperti petis dan mual sebelum MRS. Pasien
tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. Data klinik pasien saat awal
MRS adalah TD 144/75 mmHg; Nadi 97x/menit; RR 24x/menit; Suhu 36 C.
Data laboratorium pada awal MRS yaitu Ecg N; Hgb=7,4 dan Hct=22,3
(menurun); BUN=54,6 (meningkat); elektrolit dan fungsi ginjal dalam batas
normal. Pada hari kedua MRS, pasien dilakukan pengecekan laboratorium lagi
yaitu BUN=40,2 (meningkat); globulin (2) dan protein total (5,7) menurun; massa
perdarahan; pembekuan, APT; APTT; albumin; SGOT; SGPT dalam batas normal.
Pasien didiagnosis Hematemesis melene e.c Sirosis Hati.
Pada pasien hematemesis melena dapat menyebabkan penurunan cairan
dan kadar elektrolit, sehingga diperlukan terapi infus NS untuk menjaga
keseimbangan hemodinamik. Sebelum MRS pasien juga mengalami mual dan
muntah. Pasien mendapat metokloperamid untuk terapi muntah yang dialami
pasien.
Metokloperamid
bekerja
menghambat
reseptor
dopamin
dan
93
94
(profilaksis sekunder). Pada pasien ini terjadi perdarahan, infeksi bakteri seperti
SBP merupakan problem mayor pada pasien sirosis dengan perdarahan GI,
berlangsung antara 25 65 % pasien (EASL, 2010). Rekomendasi antibiotik
profilaksis untuk pasien dengan perdarahan GI dan penyakit liver yang parah
adalah ceftriaxone atau cefotaxim, sedangkan untuk yang lebih ringan
direkomendasikan oral noroxacin. Beberapa sumber dan penelitian yang
menyebutkan bahwa terapi dengan amoksisilin-klavulanat secara i.v yang
kemudian dilanjutkan secara oral merupakan alternatif lain, dan sama efektifnya
dengan cefotaxim untuk mengatasi SBP dan menurunkan mortalitas (Yang and
Lin, 2005; EASL, 2010; Dib et all, 2006). Bagaimanapun, penggunaan antibiotik
profilaksis dalam waktu yang lama, mungkin akan menimbulkan resiko resistensi,
oleh karena itu, diperlukan monitoring tanda-tanda infeksi ataupun kultur bakteri.
Pasien mendapat terapi propanolol yang bertujuan untuk mengatasi
hipertensi portal dan mencegah terjadinya perdarahan ulang (rebleeding) (Sease,
2008). Propanolol merupakan penghambat beta bloker yang tidak selektif, bekerja
secara kompetitif memblok reseptor 1 dan 2 adrenergik yang akan menyebabkan
terjadinya penurunan kecepatan denyut jantung, kontraktilitas miokardial, tekanan
darah, dan kebutuhan oksigen miokardial (Lacy et al., 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Lebedeva M., 2002. Protocol for Diagnosisn and Treatment of Peptic Ulcer in
Adults. American International Health Alliance
95
Barret K., Gunion G., Ghishan F., 2006. Physiology of The Gastrointestinal
Tract. London: Elsevier Inc.
Chisholm-Burns, M.A., Barbara G.W., Terry L.S., Patrick M.M., Jill M.K., John
C.R dan Joseph T.D. 2008. Pharmacotherapy Principles and Practice.
New York: The McGraw Hill Companies.
Dib, N., Oberti, F., Cales, P., 2006. Current management of the complications of
portal hypertension: variceal bleeding and ascites, CMAJ Vol.174 (10), pp.
1433-1443
European Association for the Study of the Liver (EASL), 2010. EASL clinical
practice guidelines on the management of ascites, spontaneous bacterial
peritonitis, and hepatorenal syndrome in cirrhosis. Journal of Hepatology
vol. 53, 397417
Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, N.P., Lance, L.L. (Ed.), 2009. Drug
Information Handbook 18th edition. APhA : Lexi-Comp.
Leeuwen M. A., Kranpitz T. R., Smith L. S., 2006. Daviss Comprehensive
Handbook of Laboratory and Diagnostic Tests
with Nursing
96
Poo. J.L., Gongora. J., Avila, S.F., 2006. Efficacy of Oral L-Ornithine-L-Aspartate
in Cirrotic Patients with Hyperammonemic Hepatic Encelopathy. Results
of a Randomized, Lactulose-Control Study, Annals of Hepatology.
5(4):281-8
Rimola A., Garcia-Tsao G., Piddock L., Planas R., 2000. Diagnosis, Treatment
and Prophylaxis of SBP: a consensus document. Journal of Hepatology;
32: 142-153.
Sease, J.M., Timm, E.G., and Stragand, J.J. 2008. Portal Hypertension and
Cirrhosis. In : DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells,
B.G., Posey, L.M., Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, Ed.
7th, New York : McGrawhill Co
Setiawan, Poernomo Budi. 2007. Sirosis Hati. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Rumah Sakit Pendidikan
Dr. Soetomo Surabaya. Surabaya: Airlangga University Press
Sweetman, S.C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference, 36th ed.
London: Pharmaceutical Press.
Tatro, D.S., 2003. A to Z Drug Facts. St. Louis Missouri: Facts and comparisons
Wolters Company
Timby B. K., 2005. Essential of Nursing: Care of Adults and Children.
Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins
Wells, Barbara G., Dipiro, Joseph T., Schwinghammer, Terry L., Dipiro Cecily V.
2009 . Pharmacotherapy Handbook Seventh Edition. McGraw-Hill.
Wilson Lorraine M, Lester Lula. 2003. Liver. In: Price S., Wilson Lorraine.
Pathophysiology: clinical concepts of disease processes. Oxford: Elsevier
Yang, Y.Y and Lin, H.C., 2005. Bacterial Infections in Patients with Cirrhosis, J
Chin Med Assoc, Vol 68(10)
97