Sie sind auf Seite 1von 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak berasal dari kata akhlaq yang merupakan jama
dari khulqu dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi,
tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia
atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak
yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).
Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak
dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). dan akhlak baik
pun

bisa

menjadi

akhlak

tercela

jika

dalam

melakukan

perbuatan baik itu niat dan cara melakukannya dengan cara


tidak baik. akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai
macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di
sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai
contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang
berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran
pada bumi ini,
Akhlak tercela terbagi pada beberapa macam diantaranya:
dusta, hasad dan ghadab.
B.

Rumusan masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang hasad?
2. Bagaimana penjelasan tentang dusta?
3. Bagaimana penjelasan tentang ghadab?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dusta
a. Pengertian Dusta/ Bohong

Bohong adalah

sifat

(perbuatan/perkataan),

atau
yang

keadaan

dari

tidak

sesuatu

benar,

tidak

berdasarkan/fakta, tidak menepati janji/kesepakatan atau tidak


mengakui atau melanggar hak-hak pihak lain.
Sejenis

dengan

pengertian

bohong,

terdapat

kata

dusta/mendustakan (tidak mengakui), hianat/menghianati (tidak


amanah/tidak

menepati

janji/curang),

fitnah/memfitnah

(menyebar berita bohong/tuduhan palsu) dan sebagainya.


b. Sifat Bohong Terbagi Dalam 3 Kategori
Perbuatan yang memiliki sifat bohong/dusta/khianat, dapat
dibagi dalam 3 kategori:
1. Mendustakan / berkhianat kepada Allah SWT
Dusta / khianat yang terkait dengan hak-hak Allah SWT,
mengabaikan

perintah

dan

mensyukuri/mendustakan

larangan-Nya,

nikmat-Nya,

sehingga

tidak
yang

melakukan itu termasuk orang-orang yang digolongkan


kedalam: kufur, syirik, fasiq, ishyan
2. Mendustakan atau berkhianat kepada Rasul saw.
Mendustakan/khianat kepada Rasul adalah tidak percaya
terhadap misi yang dibawa Rasul, berhianat termasuk
memalsukan

hadits,

pembuat

bidah

serta

memuja/mengagung-agungkan/mengkultuskan
Nabi melebihi manusia biasa (sehingga dianggap sebagai
anak Tuhan) dan sebagainya
3. Mengkhianati amanah (kepercaan)
manusia

diantara

sesama

Dusta / khianat /fitnah yang terkait dengan


sesama

manusia,

seperti

harta,

hak-hak

kehormatan,

kepercaayaan dan sebagainya.


Perbuatan seperti sumpah palsu, pemalsuan, penipuan,
merusak rasa keadilan/lingkungan/tatanan kehidupan, merugikan
orang lain/masyarakat dan lainnya, sudah biasa terjadi bahkan
semuanya bisa terjadi dan bersatu dalam diri seseorang yang
disebutkoruptor.
c. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Dusta
Adapun faktor-fktor pendorong terjadinya dusta, yaitu:
a. Tipisnya rasa takut kepada Allah Taala.
b. Usaha memutarbalikkan fakta dengan

berbagai

motifnya baik untuk melariskan barang dagangan,


melipatgandakan keuntungan atau yang lain.
c. Mencari perhatian, seperti ikut dalam seminar dan
diskusi dengan membawakan trik-trik dan kisah-kisah
bohong menarik supaya para peserta terpesona.
d. Tiadanya rasa tanggung jawab dan berusaha lari dari
kenyataan hidup.
e. Kebiasaan berdusta sejak kecil, baik karena pengaruh
kebiasaan orang tua atau lingkungan tempat tinggalnya.
f. Merasa bangga dengan kebohongannya, karena ia
menganggap

kebohongan

itu

suatu

kecepatan daya nalar dan perbuatan baik.


2. Hasad

kecerdikan,

a. Pengertian Hasad
Hasad artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang
amat sangat terhadap keberuntungan atau kenikmatan
yang di peroleh. Hasad merupakan akhlak yang tercela,
harus dihindari dalam kehidupan sehari- hari. Wujudnya
seperti memusuhi, menjelek- jelekan, mencemkan nama
baik orang lain, dan lain- lain. Sabda Rasullah Telah
masuk kedalam tubuhmu penyakit penyakit umat dahulu,
( yaitu ) benci dan dengki. Itulah yng membinasakan
agama, buakan sengki mencukur rambut. ( Hr. Abu Daud
Tirmidzi ).
Hadits diatas menjelaskan apabila manusia apabila
manusia saling mendengki, maka ajaran agama dan segala
tatanan

hukum

tidak

akan

mengaturnya.

Sehingga

Rasulullah SAW mengibaratkan sifat dengki bagaikan api


yang membakar kayu bakar.

b. Bahaya Sifat Hasad


Rasulullah SAW menggambarkan buruknya sifat hasad
seprti api yang membakar kayu bakar, sebagia perusak dan
penghancur Sendi-sendi agama, artinya orang bersikap dan
berbuat dengki pada dasarnya sama dengan penghancur

agama. Hasad harus dihindari karena merugikan diri sendiri


ataupun orang lain. Adapun bahaya hasad antara lain:
a. Menimbulkan permusuhan dan pertikain
b. Menimbulkan perasaan dendam
c. Menghilangkan persahabatan
d. Tidak disenangi oleh orang banyak
e. Menghilangkan semua aml baik yang telah dilakukan
f. Dibenci Allah SWT ( mendapat dosa )

c. Cara Menghindari Sifat Hasad ( Dengki )


Cara menghindari sifat hasad,antara lain
a. Meningkatkan iman dan taqwa kerada Allah SWT.
b. Mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan harapan hati
dan pikiran menjadi tenang
c. Menyadari bahwa hasad dapat menghupus kebaikan.
d. Mempererat tali persaudaraan guna terjalin kerukunan dan
kebersamaan
e. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT
f. Menumbuhkan sifat qanah ( merasa cukup terhadap apa
yang dimiliki )

3. Ghadab
a. Pengertian ghadab

Ghadab (pemarah) artinya orang yang suka marah.


Sedangkan

marah

artinya

berontaknya

jiwa

dalam

menghadapi sesuatu yang tidak disenangi atau marah adalah


luapan hawa nafsu, baik dengan perkataan maupun dengan
perbuatan yang tidak terkendali.
Ghadab yaitu sifat seseorang yang mudah marah.
Orang yang memiliki sifat ghadab apabila menyelesaikan
masalah

tidak

kekeluargaan,

mempergunakan cara yang


tetapi

baik

dan

mengedepankan(mendahulukan)

emosinya, sekalipun pada akhirnya ia menyesal.


Sifat ghadab harus dijauhi, karena ghadab tidak dapat
menyelesaikan masalah bahkan dapat menimbulkan masalah
yang baru. Sifat sabar yang dapat mengatasi masalah yang
sedang dihadapi. Imam Ghazali mengatakan bahwa orang
yang sabar adalah orang yang sanggup bertahan dalam
menghadapi gangguan dan rasa sakit serta sanggup memikul
beban yang tidak disukainya.

Nabi bersabda :



)











(
Artinya :

Orang yang kuat itu bukanlah orang yang menang


berkelahi, tetapi orang kuat ialah yang dapat menguasai
dirinya ketika sedang marah. (H.R. Bukhari)
b. Bahaya Ghadab
a.
Ghadab melahirkan sifat lemah
b.
Ghadab akan dimurkai oleh Allah
c.
Jauh dari ampunan dan surga Allah
d.
Ghadab akan mudah dimasuki oleh setan.
e.
Mudah menimbulkan masalah
f.
Mendatangkan kerusakan.
Firman Allah Swt :















(41 : )




Artinya :
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena

perbuatan

merasakan

kepada

tangan

manusia,

mereka

sebahagian

supaya
dari

Allah
(akibat)

perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang


benar). (Q.S. Ar Rum [30]: 41)
c. Cara menghindari sifat ghadab
a.
Mewaspadai bahaya ghadab
b.
Sadarilah bahwa ghadab menjadi

sumber

mara

bahaya
c.
Tanam dan tumbuh kembangkanlah sifat sabar,
karena orang yang sabar Sabar dapat menyelesaikan
d.

persoalan tanpa menimbulkan masalah.


Berusaha
untuk
mengoreksi
kekurangan

dan

kesalahannya sendiri
e.
Melatih diri untuk dapat memiliki banyak kesabaran.
Cara meredam ghadab, antara lain ;

1. Bila kita sedang marah dalam keadaan berdiri, maka


segeralah duduk,
2. Apabila dengan duduk belum juga bisa hilang rasa
marahnya, maka berbaringlah,
3. Jika dengan berbaring juga
marahnya,

maka

belum

ambillah

air

hilang

untuk

rasa
wudhu

(berwudhulah), kemudian salat.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak
dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). Akhlak tercela
terbagi pada beberapa macam diantaranya: dusta, hasad dan
ghadab.
Dusta/Bohong adalah sifat atau keadaan dari
(perbuatan/perkataan),

yang

tidak

benar,

sesuatu
tidak

berdasarkan/fakta, tidak menepati janji/kesepakatan atau tidak


mengakui atau melanggar hak-hak pihak lain.
Hasad artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang
amat sangat terhadap keberuntungan atau kenikmatan yang di
peroleh. Hasad merupakan akhlak yang tercela, harus dihindari
dalam kehidupan sehari- hari. Wujudnya seperti memusuhi,
menjelek- jelekan, mencemkan nama baik orang lain, dan lainlain
Ghadab (pemarah) artinya

orang

yang

suka

marah.

Sedangkan marah artinya berontaknya jiwa dalam menghadapi

sesuatu yang tidak disenangi atau marah adalah luapan hawa


nafsu, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan yang
tidak terkendali.
B. Saran
Dalam kehidupan sehari- hari kita sering melakukan sifatsifat yang tercela, dan kami berharap dengan adanya makalah ini
kita dapat menghidari sifat-sifat tercela tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mustofa H. 1997. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.Amin,
Ahmad, Etika (Ilmu Akhlak), (Terj),
Akhlak, Jakarta:Bulang Bintang, 1983.

Farid

Maruf,

dari

judul

asli al-

http://dangstars.blogspot.com/2013/11/ananiah-ghabab-hasadghibah-namimah.html
http://tarbiyah-uirpekanbaru.blogspot.com/2014/09/blogpost_10.htmlAbuddin
http://ariffadholi.blogspot.com/2012/09/ananiah-ghabab-hasad-ghibahnamimah.html

Das könnte Ihnen auch gefallen