Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Asuransi
Kesehatan
Indonesia
dan
Anggota
Keluarganya.
Mengingat
Kabupaten
dalam
Lingkungan
Daerah
Istimewa
Nomor
Tahun
1992
tentang
Usaha
Negara Tahun
Pemerintah
Nomor
32
Tahun
1950
tentang
Peraturan
Pemerintah
Nomor
69
tahun
1991
tentang
Veteran
dan
Perintis
Kemerdekaan
Beserta
Keputusan
Presiden
Nomor
56
tahun
1974
tentang
2001
tentang
Tarip
Dan Tatalaksana
Pelayanan
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESEHATAN
INDONESIA
DAN
ANGGOTA
KELUARGANYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
a.
b.
c.
d.
e.
Kas daerah adalah Badan yang ditetapkan Bupati sebagai tempat penerimaan
dan pengeluaran uang milik daerah.
f.
Peserta adalah pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran dan perintis
kemerdekaan yang membayar iuran untuk jaminan pemeliharaan kesehatan.
g.
Keluarga adalah isteri atau suami dari peserta dan anak yang sah atau anak
angkat dari peserta yang berhak menerima tunjangan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h.
Kartu askes adalah bukti sah/identitas yang diberikan kepada setiap peserta dan
anggota keluarganya atas hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
ketentuan yang berlaku.
i.
j.
darurat
baik
berupa
tindakan
operasi
terbatas
maupun
asuhan
k.
Rumah Sakit Umum yang selanjutnya disingkat RSU adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar
sampai dengan sub spesialistik.
l.
Rumah Sakit Daerah yang selanjutnya disingkat RSD adalah Rumah Sakit Umum
yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
Rawat inap tingkat lanjutan adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
spesialistik atau sub spesialistik untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi medis dan atau pelayanan medis lainnya, yang
4
dilaksanakan pada PPK tingkat lanjutan dimana peserta dan atau anggota
keluarganya dirawat inap di ruang perawatan sekurang-kurangnya 1 (satu) hari.
v.
Hari rawat adalah lamanya peserta dan atau anggota keluarganya dirawat, yang
jumlahnya dihitung berdasarkan selisih antara tanggal masuk dirawat dan
keluar/meninggal
yang
apabila
tanggal
masuk
dihitung
maka
tanggal
x.
Daftar dan Plafon Harga Obat selanjutnya disingkat (DPHO) adalah daftar obat
yang digunakan untuk pelayanan obat bagi peserta dan atau anggota
keluarganya.
y.
Pelayanan obat adalah pemberian obat-obatan diluar obat standar yang termasuk
dalam paket rumah sakit, yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan sesuai dengan indikasi medis sesuai dengan DPHO yang berlaku.
z.
Obat standar yang termasuk dalam paket rawat rumah sakit adalah obat-obatan
yang harus tersedia di rumah sakit untuk keperluan tindakan medis sesaat, gawat
darurat, pelayanan bedah, rawat inap di ICU/ICCU dan pelayanan rawat inap
lainnya.
aa. Pemeriksaan
penunjang
diagnostik
adalah
kegiatan
pemeriksaan
untuk
menunjang diagnosis.
bb. Tindakan medis dan terapi adalah tindakan pembedahan, tindakan pengobatan
yang menggunakan alat dan tindakan terapi lainnya.
cc.
dd. Persalinan adalah proses lahirnya bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan baik
secara spontan maupun disertai penyulit yang memerlukan tindakan medis.
ee. Pelayanan gawat darurat (emergency) adalah pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan yang harus diberikan secepatnya pada kasus-kasus gawat darurat untuk
mengurangi resiko kematian atau cacat.
ff.
Tim pengendali adalah tim yang ditetapkan oleh direktur rumah sakit yang
bertugas membantu direktur rumah sakit dalam pengendalian pelayanan bagi
peserta dan atau anggota keluarganya di rumah sakit.
5
Tarip paket rawat inap adalah biaya per hari rawat inap yang dihitung berdasarkan
rata-rata biaya komponen jasa sarana dan jasa pelayanan.
jj.
kk.
Tarip pelayanan luar paket adalah biaya pelayanan kesehatan yang tidak
termasuk didalam paket rawat jalan maupun rawat inap.
ll.
Jasa sarana adalah imbalan yang diterima oleh rumah sakit dan Puskesmas atas
pemakaian sarana, fasilitas rumah sakit dan Puskesmas, bahan obat-obatan,
bahan kimia dan alat kesehatan habis pakai yang digunakan langsung dalam
rangka observasi, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi.
mm. Jasa pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa
yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan,
konsultasi, visite, rehabilitasi medik dan atau pelayanan lainnya.
nn. Direksi adalah Direksi PT. (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia.
BAB II
TARIP PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Bagian Kesatu
Rawat Jalan Tingkat Pertama
Pasal 2
(1)
(2)
Komponen kapitasi terdiri dari jasa sarana, jasa pelayanan dan obat-obatan.
(3)
Pembayaran biaya kapitasi diberikan kepada PPK Tingkat Pertama setiap bulan.
Pasal 3
(1)
Tarip pelayanan rawat jalan tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) Pasal 2 meliputi biaya untuk semua jenis pelayanan kesehatan sebagaimana
tersebut dalam Lampiran I.
(2)
Jenis pelayanan selain yang ditetapkan dalam ayat (1) diatur tersendiri oleh
direksi.
Bagian Kedua
Rawat Inap Tingkat Pertama
Pasal 4
(1)
Tarip pelayanan rawat inap tingkat pertama ditetapkan berdasarkan tarip paket
rawat inap per hari rawat.
(2)
Tarip paket rawat inap tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi jasa sarana dan jasa pelayanan.
Pasal 5
Tarip pelayanan rawat inap tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal 4 meliputi biaya semua jenis pelayanan rawat inap sebagaimana tersebut dalam
Lampiran I, yang dilaksanakan di Puskesmas TT.
BAB III
TARIP PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN
Bagian Kesatu
Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
Pasal 6
(1) Biaya pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan ditetapkan berdasarkan tarip paket
rawat jalan tingkat lanjutan dan tarip luar paket.
(2) Paket rawat jalan tingkat lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari
paket I, paket II dan paket III sebagaimana tersebut pada Lampiran I.
(3) Tarip pelayanan darah dan pelayanan obat untuk rawat jalan tingkat lanjutan diatur
tersendiri sebagaimana tersebut pada Lampiran I.
Pasal 7
Tarip pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal 6 meliputi jasa sarana dan jasa pelayanan.
Pasal 8
Tarip pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6
meliputi biaya pemeriksaan, pemberian obat standar yang termasuk dalam paket rumah
sakit, tindakan medis dan jenis-jenis pelayanan medis lainnya sebagaimana tersebut
pada Lampiran I.
Bagian Kedua
Rawat Inap Tingkat Lanjutan
Pasal 9
Biaya rawat inap tingkat lanjutan ditetapkan berdasarkan tarip paket rawat inap dan
tarip luar paket.
Pasal 10
Tarip pelayanan rawat inap tingkat lanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
meliputi jasa sarana dan jasa pelayanan.
Pasal 11
(1)
Tarip pelayanan rawat inap tingkat lanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 meliputi biaya untuk perawatan, pemeriksaan, pemberian obat standar yang
termasuk dalam paket rumah sakit, tindakan medis dan jenis-jenis pelayanan
medis lainnya sebagaimana tersebut pada Lampiran I.
(2)
Tarip pelayanan darah dan pelayanan obat untuk rawat inap tingkat lanjutan diatur
tersendiri sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.
Bagian Ketiga
Rawat Inap di Ruang Perawatan Khusus
Pasal 12
(1)
b.
rawat inap di ruang perawatan Intermediate/High Care Unit (HCU) atau yang
setara.
(2)
(3)
(1)
Tarip pelayanan rawat inap sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ayat (3) dan
ayat (2) Pasal 12 meliputi biaya untuk pelayanan perawatan, visite, pemeriksaan
dan konsultasi medis, pemberian obat standar yang termasuk dalam paket rumah
sakit, pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan medis, pemakaian alat
monitoring dan jenis-jenis pelayanan medis lainnya sebagaimana tersebut dalam
Lampiran I.
(2)
Tarip pelayanan darah dan pelayanan obat untuk rawat inap di ruang perawatan
khusus diatur tersendiri sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.
BAB IV
TARIP KELAS PERAWATAN
Pasal 14
(1)
Tarip paket rawat inap disesuaikan dengan kelas ruang perawatan pada masingmasing kelas rumah sakit.
(2)
b.
c.
d.
e.
Nomor 01/SE/1987,
Peserta dan atau anggota keluarganya yang atas permintaan sendiri memilih
dirawat di ruang kelas perawatan yang lebih tinggi dari yang telah ditetapkan
sebagaimana ditetapkan dalam ayat (2) Pasal 14 diwajibkan membayar selisih
biaya yang disebabkan oleh perbedaan biaya antara tarip umum rumah sakit pada
kelas yang dipilih dengan tarip askes sesuai haknya.
(2)
(1)
Biaya pelayanan gawat darurat ditetapkan berdasarkan tarip paket rawat jalan
tingkat lanjutan dan tarip luar paket.
(2)
Tarip pelayanan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi
jasa sarana dan jasa pelayanan.
(3)
Tarip pelayanan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi
biaya untuk pemeriksaan, pemberian obat standar yang termasuk dalam paket
rumah
sakit,
tindakan
medis
dan
10
jenis-jenis
pelayanan
medis
lainnya
BAB VI
TARIP PELAYANAN PERSALINAN
Pasal 17
(1)
(2)
(3)
Tarip pelayanan persalinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi jasa
sarana dan jasa pelayanan.
(4)
Tarip pelayanan persalinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi biaya
untuk perawatan, tindakan persalinan, pemberian obat standar yang termasuk
dalam paket rumah sakit, dan jenis-jenis pelayanan medis lainnya sebagaimana
tersebut dalam Lampiran I.
(5)
(6)
Tarip pelayanan darah dan pelayanan obat untuk persalinan diatur tersendiri
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.
Pasal 18
Biaya pelayanan persalinan berlaku sampai dengan anak kedua yang hidup.
BAB VII
TARIP PELAYANAN LUAR PAKET DAN PELAYANAN LAINNYA
Pasal 19
(1)
Tarip pelayanan luar paket untuk rawat jalan tingkat lanjutan, gawat darurat,
persalinan dan rawat inap tingkat lanjutan ditetapkan berdasarkan sistem
pembiayaan untuk setiap jenis pelayanan (fee for service).
(2)
Tarip pelayanan luar paket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi biaya
pelayanan:
a.
b.
c.
pemeriksaan mikrobiologi,
d.
e.
f.pemeriksaan CT Scan,
(3)
g.
h.
Tarip pelayanan luar paket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi jasa
sarana dan jasa pelayanan.
Pasal 20
(1)
Tindakan medis bedah sedang, besar dan khusus yang menggunakan anestesi
umum atau anestesi lumbal diberi jasa tindakan medis bedah sesuai dengan kelas
rumah sakit.
(2)
Tindakan bedah tertentu diluar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dapat diberi jasa tindakan medis yang ditetapkan oleh Direksi.
Pasal 21
(1)
(2)
Pelayanan obat dan darah untuk RJTL, RITL, UGD dan persalinan diatur tersendiri
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I.
BAB VIII
IURAN BIAYA
Pasal 23
(1)
(2)
b.
c.
d.
e.
Iuran biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan penerimaan yang
dipungut oleh rumah sakit.
Pasal 24
Besaran iuran biaya untuk setiap jenis pelayanan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) Pasal 23 ditetapkan oleh Bupati atas usulan direktur rumah sakit.
Pasal 25
Iuran biaya untuk pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan dikenakan pada pelayanan
Paket I, Paket II.A, Paket II.B, Paket II.C, dan Paket III.
Pasal 26
(1)
Iuran biaya untuk paket rawat inap tingkat lanjutan dikenakan pada rawat inap
bagi peserta yang dirawat di ruang perawatan kelas I dan kelas II di RSD Kelas A,
B dan C.
(2)
Pembebanan iuran biaya untuk paket rawat inap tingkat lanjutan di RSD kelas A
dan B selama-lamanya 10 (sepuluh) hari, dan untuk paket rawat inap di RSD
kelas C selama-lamanya 7 (tujuh) hari.
Pasal 27
Iuran biaya untuk pelayanan gawat darurat ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24.
Pasal 28
Iuran biaya untuk paket rawat inap dan pelayanan persalinan ditetapkan sama dengan
iuran biaya untuk paket rawat inap tingkat lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dan ayat (2) Pasal 26.
Pasal 29
13
Iuran biaya untuk pelayanan luar paket dikenakan pada pelayanan luar paket di RJTL,
RITL, UGD, dan Persalinan.
Pasal 30
Iuran biaya untuk pelayanan obat diatur secara tersendiri.
BAB IX
PENGELOLAAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT
Pasal 31
Pengelolaan penerimaan dari jasa sarana, jasa pelayanan dan iuran biaya bagi
Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah dan atau Rumah Sakit Swadana dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB X
TATA LAKSANA DAN BESARAN TARIP
Pasal 32
(1)
(2)
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 33
(1)
Semua tagihan biaya pelayanan dari PPK kepada PT. Askes untuk pelayanan
kesehatan yang telah dilaksanakan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini,
tetap didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku terdahulu.
(2)
14
BAB XII
PELAKSANAAN
Pasal
34
Ditetapkan di Sleman.
Pada tanggal 22 Agustus 2002
BUPATI SLEMAN,
Cap/ttd
15
IBNU SUBIYANTO
: 5/K.DPRD/2002
Tanggal
: 22 Agustus 2002
Tentang
Cap/ttd
SUTRISNO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2002 NOMOR 2 SERI C
16
: 8 Tahun 2002.
PERSYARATAN UMUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Selambat-lambatnya
setiap
tanggal
10
bulan
berikutnya
meliputi pelayanan rawat inap tingkat pertama, rawat jalan tingkat pertama,
rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, persalinan, gawat
darurat, dan pelayanan luar paket kepada PT. ASKES setempat tanpa
tembusan,
9.
10.
11.
B.
18
intern
oleh
Dinas
Kesehatan
bersama
kantor
4.1.2.
jumlah rujukan,
b.
19
dokter
Puskesmas
TT
penerima
rujukan
dari
mendapatkan
perawatan
di
PPK
yang
paket I:
mencakup pemeriksaan medis spesialistik, medis sub
spesialistik,
pemberian
konsultasi
medis
dan
penyuluhan kesehatan,
2.1.2.
pelayanan
penunjang
diagnostik,
2.1.3.
2.1.4.
4.1.2.
4.1.3.
dan
pelayanan
obat
harus
memenuhi
peserta
atau
anggota
menandatangani
surat
keluarganya
bukti
diwajibkan
pelayanan
yang
dokter
di
RSD
penerima
rujukan
berkewajiban
2.
Jenis Pelayanan:
Pelayanan rawat jalan lanjutan terdiri dari pelayanan paket, luar
paket, darah, pelayanan obat dan surat rujukan,
2.1. pelayanan paket meliputi:
2.1.1.
21
2.1.2.
2.1.3.
2.1.4.
2.1.5.
2.1.6.
rehabilitasi medis.
4.
Administrasi pelayanan:
4.1. persyaratan mendapatkan pelayanan:
4.1.1.
4.1.2.
menyerahkan surat jaminan perawatan selambatlambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak yang bersangkutan
dirawat,
4.1.3.
4.1.4.
dan
pelayanan
obat,
harus
memenuhi
dikelas
perawatan
sesuai
dengan
peserta
dan
berdasarkan
atau
anggota
golongan
keluarganya
kepegawaian
yang
peserta
4.3.1.
4.3.2.
merujuk.
c.
intermediate/High
Care
Unit
(HCU)
atau
ruang
b)
pemeriksaan
dan
pengobatan
oleh
dokter
radio
diagnostik
dan
diagnostik
pemberian
obat
standar
ICU/ICCU
yang
f)
pemakaian oksigen,
g)
2.1.2.
23
a)
perawatan
dan
akomodasi
di
ruang
pemeriksaan
dan
pengobatan
oleh
dokter
radio
diagnostik
dan
diagnostik
pemberian
obat
standar
di
ruang
f)
pemakaian oksigen,
g)
h)
i)
adanya
pernyataan/keterangan
merawat,
bahwa
peserta
dari
dan
dokter
atau
yang
anggota
dan
atau
anggota
keluarganya
diwajibkan
24
2.
yang
4.
Administrasi Pelayanan:
4.1. persyaratan mendapatkan pelayanan:
4.1.1. pelayanan gawat darurat bagi peserta dan atau anggota
keluarganya dapat diberikan langsung di unit gawat darurat
tanpa surat rujukan, cukup dengan menunjukkan kartu
askes atau identitas lain,
4.1.2. persyaratan administrasi lainnya sama dengan persyaratan
pada rawat jalan tingkat lanjutan, yang dapat dilengkapi
sesudah keadaan kritisnya teratasi,
4.2. kewajiban sesudah mendapat pelayanan:
peserta dan atau anggota keluarganya diwajibkan menandatangani surat bukti pelayanan di unit gawat darurat.
IV.Pelayanan Persalinan
1.
2.
dan
tindakan
persalinan
dengan
penyulit
dan
tindakan
persalinan
dengan
penyulit
4.
Administrasi pelayanan:
4.1. persyaratan mendapatkan pelayanan:
4.1.1. jaminan untuk pelayanan persalinan hanya berlaku sampai
dengan kelahiran anak ke-2 (dua) yang hidup,
4.1.2. peserta atau isteri peserta yang bersalin di RSD diwajibkan
mengurus surat jaminan persalinan
dari
PT. Askes
bekerjasama dengan tim pengendali rumah sakit selambatlambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak yang
bersangkutan dirawat,
4.1.3. Peserta atau isteri peserta yang bersalin di Puskesmas TT
atau RB milik Pemerintah Daerah tidak perlu mengurus
surat jaminan.
4.2. kewajiban setelah mendapat pelayanan:
4.2.1. PPK berkewajiban memberi surat keterangan kelahiran,
4.2.2. peserta atau isteri peserta diwajibkan menandatangani
surat bukti perawatan persalinan dan surat bukti pelayanan
lainnya,
26
2.
Jenis Pelayanan:
2.1. pelayanan luar paket dapat diberikan untuk pelayanan rawat jalan
tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, gawat darurat,
persalinan dengan penyulit di PPK tingkat lanjutan dan rawat inap
di ruang perawatan khusus,
2.2. pelayanan luar paket meliputi:
2.2.1. pemeriksaan laboratorium klinik,
2.2.2. pemeriksaan laboratorium patalogi anatomi,
2.2.3. pemeriksaan mikrobiologi,
2.2.4. pemeriksaan radio diagnostik,
2.2.5. pemeriksaan diagnostik elektromedis,
2.2.6. pemeriksaan CT Scan,
2.2.7. tindakan medis operatip,
2.2.8. tindakan medis non operatip,
sebagaimana tersebut pada Lampiran II.7
3.
4.
Administrasi Pelayanan:
4.1. persyaratan mendapatkan pelayanan:
4.1.1. peserta dan atau anggota keluarganya menyerahkan surat
rujukan intern/ekstern,
4.1.2. peserta dan atau anggota keluarganya mengurus surat
jaminan pelayanan luar paket dari PT. Askes bekerjasama
tim
Pelayanan Obat
1.
2.
Jenis dan harga obat yang diberikan sesuai dengan Daftar dan Plafon
Harga Obat (DPHO) PT. Askes yang berlaku,
3.
4.
5.
6.
subspesialis
yang
merawat
setelah
mendapat
persetujuan dari PT. Askes dan bekerja sama dengan tim pengendali
rumah sakit. Pemberian obat sitostatika harus disertai dengan protokol
terapi khusus dari tim dokter spesialis/dokter subspesialis yang
merawat dan telah disetujui oleh direktur rumah sakit,
VII. Pelayanan Darah
1.
2.
3.
Perhitungan kapitasi:
1.1. biaya kapitasi meliputi jasa sarana, jasa pelayanan dan obat,
28
tahun
sebelumnya
dan
untuk
semester
kedua
3.
Tatacara pembayaran:
3.1.
3.2. tanda bukti setiap penerimaan jasa sarana dan jasa pelayanan
serta obat dibuat rangkap 3 (tiga).
b.
Pengajuan tagihan:
Pengajuan tagihan dilakukan secara kolektif dengan melampirkan
kwitansi tagihan rangkap 3 (tiga) disertai dengan dokumen-dokumen
sebagai berikut:
1.1. daftar tagihan yang memuat antara lain:
a. nama, umur dan jenis kelamin penderita
b. nama peserta (pemegang kartu),
c. nomor kartu askes,
d. diagnosa penyakit,
e. tanggal masuk perawatan dan tanggal keluar perawatan,
f.
1.2. bukti perawatan yang telah ditandatangani oleh peserta dan atau
anggota keluarganya,
1.3 tembusan atau lembar kedua surat pengantar rawat inap.
II.
j)
2.
c.
Pengajuan tagihan:
Cara pengajuan tagihan serta kelengkapan dokumen penagihan rawat
inap di ruang perawatan khusus, sama dengan pengajuan tagihan pada
rawat inap tingkat lanjutan dan disertai pernyataan/keterangan dokter
yang merawat bahwa peserta dan atau anggota keluarganya perlu
dirawat di ruang perawatan khusus,
2.
3.
III.
IV.
Pelayanan Persalinan
1.
i.
j.
V.
Iuran Biaya
1.
2.
3.
VI.
Besaran iuran biaya sesuai dengan besaran yang ditetapkan oleh Bupati.
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan bersama PT. Askes
melakukan pengamatan, pengawasan dan penilaian atas penyelenggaraan
dan mutu pelayanan yang diberikan kepada peserta dan atau anggota
keluarganya,
2.
3.
4.
5.
Dalam hal timbul perbedaan pendapat atas hasil verifikasi antara PT. Askes
dan PPK milik Pemerintah Daerah setempat, maka akan diselesaikan secara
musyawarah mufakat. Bila ternyata musyawarah mufakat tersebut tidak
tercapai, maka akan diselesaikan antara PT. Askes dengan PPK yang
bersangkutan dan Pemerintah Daerah,
32
6.
Penggunaan dana yang berasal dari tagihan biaya pelayanan kepada PT.
Askes dipertanggungjawabkan oleh Pimpinan PPK kepada Bupati.
BUPATI SLEMAN,
Cap/ttd
IBNU SUBIYANTO
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45