Sie sind auf Seite 1von 105

GMF AeroAsia

www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

Visi dan Misi GMF

Daftar Isi

Table Of Content

GMF Vision and Mission


Misi dan Visi
Daftar Isi
Pertanggung-Jawaban Terhadap Laporan
Tahunan 2007

Msision and Vision


Table Of Content
Responsibility For 2007 Annual Report

Performa Terfokus

Emphasized Performance

All Front Excellence

Peristiwa Penting 2007


Sertifikasi
Penghargaan 2007
Profil Perusahaan
Strategi Perusahaan
Budaya Perusahaan
Etika dan Komitmen Perusahaan
Struktur Organisasi dan Transformasi GMF
Dewan Manajemen
Komposisi Pemegang Saham
Unit Produksi

Pembahasan dan Analisis Manajemen

Management Discussion and Analysis

To provide integrated and reliable MRO solutions for a safer sky and secure
quality of life of mankind.

Vision
GMF phased its Global Challenge vision into three periods of 5 years segment
each, whereby : the first period vision is, Building a foundation for regional
dominance ; the second period is, World class MRO of customer choice, the
third period is, Dominant player in the world market.

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Penjelasan Umum
Kinerja Operasional 2007
Kinerja Keuangan 2007

3
4

6
8
10

Financial and Operational Highlights


Message from Chairman
Message from President and CEO

Terbaik Di Semua Bidang

Mission

Ikhtisar Keuangan dan Operasional


Sambutan Komisaris Utama
Sambutan Direktur Utama

15
20
23
24
26
30
32
35
36
38
40

Special Events 2007


Certifications
Awards 2007
Corporate Profile
Corporate Strategy
Corporate Culture
Corporate Ethic and Commitment
GMF Organizational Structure and Transformation
Board of Management
Shareholder Composition
Production Unit

Overview
Operational Performance 2007
Financial Performance 2007

51
53
76

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Uraian Dewan Komisaris


Profil Anggota Dewan Komisaris
Uraian Direksi
Profil Anggota Direksi
Komite Audit
Komite Nominasi
Komite Remunerasi
Auditor Internal Perusahaan
Auditor Eksternal Perusahaan
Sekretaris Perusahaan
Pengendalian dan Pengawasan
Manajemen Resiko
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Penyebarluasan Informasi
Transaksi Afiliasi
Transaksi yang Belum Mendapat Persetujuan RUPS
Peringkat Kredit
Kebijakan Deviden
Peristiwa Hukum

Board of Commissioners Description


Profile of Commissioners
Board of Directors Description
Profile of Directors
Audit Committee
Nomination Committee
Remuneration Committee
Corporate Internal Audit
Corporate External Audit
Corporate Secretary
Supervisory & Control
Risk Management
Corporate Social Responsibility
Information Disclosure
Affiliated Transaction
Transaction Not Yet Approved by General Shareholders Meeting
Credit Rating
Dividend Policy
Legal Case

Laporan Keuangan

Financial Report

Board of Directors Statement


Financial Statements for The Years Ended December 31, 2007 and
2006 And Independent Auditors Report

Surat Pernyataan Direksi


Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir
31 Desember 2007 dan 2006 dan Laporan Auditor
Independen

91

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

93
96
98
104
106
108
110
110
113
114
115
120
124
133
133
134
134
134
135

Performa Terfokus Emphasized Performance

Performa Terfokus Emphasized Performance

Pertanggung-Jawaban Terhadap Laporan Tahunan 2007


Responsibility For 2007 Annual Report

Laporan Tahunan 2007 ini berikut perhitungan


tahunan/laporan keuangan dan informasi terkait di
dalamnya dipersiapkan oleh PT GMF AeroAsia.

This 2007 Annual Report includes the annual


financial statements/financial report and other
information related to the contents thereof, is
prepared by PT GMF AeroAsia.

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris


PT GMF AeroAsia membubuhkan tanda tangannya
masing-masing di bawah ini sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2007.

All members of the Board of Directors and Board


of Commissioners of PT GMF AeroAsia have affixed
their respective signatures hereunder as a form
responsibility for the execution of their duties for
the year ended on 31 December 2007.

Informasi keuangan yang dilaporkan di sini disusun


berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia dan pada bagian-bagian tertentu
mencakup beberapa perkiraan yang dibuat
berdasarkan estimasi maupun penilaian terbaik
oleh Direksi PT GMF AeroAsia.

The financial information reported is organized


and based on the accounting principles generally
accepted in Indonesia and in certain sections
encompasses a number of approximations which
are based on estimations and the best judgements
of the Board of Directors of PT GMF AeroAsia.

Emirsyah Satar

Richard Budihadianto

Komisaris Utama / Chairman

Direktur Utama / President Director & CEO

Sunarko Kuntjoro

Agus Sudaryo

Komisaris / Commissioner

Wakil Presiden Direktur / Deputy President & COO

Hanrozan Haznam

Direktur Keuangan / Finance Director & CFO

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

Performa Terfokus Emphasized Performance

Performa Terfokus Emphasized Performance

Ikhtisar Keuangan dan Operasioanal


Financial and Operational Highlight

2003
2004
(IDR x 1.000.000) (IDR x 1.000.000)
(Audited)
(Audited)

2005
2006
2007
(IDR x 1.000.000) (IDR x 1.000.000) (IDR x 1.000.000)
(Audited)
(Audited)
(Audited)

Pertumbuhan
Growth
Prosentase
Percentage
2006/2007

Rasio Keuangan Utama


Key Financial Ratio

Pertumbuhan
Growth
2003
2004
2005
2006
2007
Prosentase
(IDR x 1.000.000) (IDR x 1.000.000) (IDR x 1.000.000) (IDR x 1.000.000) (IDR x 1.000.000) Percentage
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
2006/2007

Pendapatan Usaha
Revenue

905.583,70

1.079.808,58

1.182.786,03

1.103.075,99

1.381.055,54

25%

Beban Langsung
Direct Cost

757.886,20

850.781,06

936.968,27

822.304,11

1.125.937,38

37%

Laba Kotor
Gross profit

147.697,50

229.027,50

245.817,80

280.771,90

255.118,16

-9%

Beban Usaha
Total Operating Expenses

146.671,40

170.708,40

193.386,20

200.561,10

201.785,67

1%

Laba Usaha
Income from Operation

1.026,10

58.319,10

52.431,50

80.210,80

53.332,49

-34%

Lain-lain - bersih
Other Income (expenses) - Net

6.063,30

4.250,40

12.226,50

(21.592,50)

21.223,65

198%

Laba Sebelum Pajak


Income Before Tax

7.089,40

62.569,50

64.658,10

58.618,20

74.556,14

27%

Beban Pajak
Tax Expenses

(1.915,40)

(21.992,50)

(20.075,30)

(18.236,60)

(23.241,00)

27%

Laba bersih
Net Income

5.174,00

40.577,00

44.582,80

40.381,60

51.315,14

27%

Aktiva Lancar
Total Current Asset

675.518,80

604.792,10

591.526,80

541.090,00

808.604,08

49%

Aktiva Tidak lancar


Total Non Current Asset

145.094,00

127.698,80

111.153,40

306.795,00

221.648,38

-28%

Total Aktiva
Total Assets

Jumlah Pegawai
Number of Employee

820.612,80

732.490,90

702.680,20

847.885,30

1.030.252,46

22%

Kewajiban lancar
Current Liabilities

Jumlah Kantor Cabang


Number of Branch

622.422,50

478.944,50

294.390,80

382.648,00

501.477,75

31%

15.609,00

30.388,20

140.548,50

157.115,00

169.336,97

8%

Jumlah Kewajiban
Total Liabilities

638.031,60

509.332,70

434.939,20

539.762,70

670.814,71

24%

Ekuitas
Equities

182.581,20

223.158,20

267.741,00

308.112,00

359.437,74

22%

Laba Bersih/Pendapatan Usaha


Net Income/Net Operating Revenue

0,57%

3,76%

3,77%

3,66%

3,72%

1%

EBIT/Total Aktiva
EBIT/Total Assets

1,00%

8,70%

9,40%

7,00%

7,30%

4%

Laba Bersih/Ekuitas
Net Income/Equities

3,10%

24,40%

26,80%

13,10%

14,30%

9%

1.1

1.3

2.0

1.4

1.6

14%

78%

70%

62%

64%

65%

2%

3.5

2.3

1.6

1.8

1.9

7%

7.773,40

60.963,00

66.981,30

60.669,50

77.096,10

27%

2,503

2,483

2,448

2,395

2362

-1%

10

23

23

22

23

5%

Tingkat Ketersediaan Pesawat


Garuda Aircraft Availability

95,86%

97,66%

98,49%

98,08%

98,04%

0%

Tingkat Ketepatan Waktu


Penerbangan Garuda
Garuda Dispatch Reliability

98,39%

98,67%

98,87%

98,94%

98,67%

0%

Tingkat Kecelakaan Teknis Penerbangan


Garuda / 100 Revenue Take Off
Garuda Tech. Incident Accident Rate

0.0515

0.0467

0.0338

0.0265

0.0328

24%

Rasio Ketepatan Waktu Pengerjaan Pesawat


74,00%
Turn Around Time Ratio

88,00%

93,24%

93,51%

94,61%

1%

4.77

5.01

5.37

3.58

-33%

AA / 81

AA / 89

AA / 89,10

Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar


Current Asset/Current Liabilities
Total Kewajiban/Total Aktiva
Total Debt/Total Assets
Total Kewajiban/Ekuitas
Total Debt/Equities
Laba Per Saham
EPS

Ikhtisar Operasional
Operational Highlight

Kewajiban Jangka Panjang


Noncurrent Liabilities

Tingkat Jam Kerja Produktif Pegawai


Man Hours Utilization

Peringkat Perusahaan
Company Rating

Tingkat Kesehatan Perusahaan


Company Health Rating

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

BBB / 55,75

AA / 91,10

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

2%

Performa Terfokus Emphasized Performance

Performa Terfokus Emphasized Performance

Sambutan Komisaris Utama


Message from Chairman

Komisaris Utama
Chairman

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia


(GMF) telah menunjukkan konsistensi kinerja.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, GMF
kembali menutup tahun 2007 dengan hasil positif
berupa laba bersih IDR 51.3 miliar, sedikit meningkat
dibanding tahun 2006.

PT Garuda Maintenance Facilities Aero Asia (GMF)


has successfully closed the year 2007 with a positive
result by securing profit of IDR 51,3 billion, slightly
increased compared to 2006.

Secara keseluruhan peningkatan di 2007 didorong


oleh peningkatan pendapatan di luar Garuda
sebesar 65%. Hal ini menggambarkan tingkat
kepercayaan dari seluruh mitra dan para pengguna
jasa, baik di dalam maupun di luar negeri, yang
semakin membaik. Kepercayaan ini tidak terlepas
dari kerja keras manajemen dan seluruh karyawan
GMF yang berusaha untuk terus-menerus
meningkatkan kualitas dan membangun citra.

The increase of 2007 was boosted by 65% increase


of income outside Garuda. This achievement
represents the growing credibility of GMF in the
eye of local and foreign partners and customers.
This was possible due to continuous efforts of
improving the quality and image building carried
out by GMFs management and employees.

Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih


kepada seluruh mitra dan para pengguna jasa
atas kepercayaan yang diberikan. Saya juga ingin
menyampaikan penghargaan bagi manajemen
dan seluruh karyawan GMF atas keberhasilannya
membentuk tim yang solid sehingga dapat
mencapai hasil yang menggembirakan.

For that, I would like to thank and extend my


gratitude for the trust partners and customers have
been placed upon GMF. I also would like to express
my utmost appreciation to GMFs management
and employees as they formed a solid team and
produce such excellent result.

Keberhasilan ini bukanlah akhir. Masih banyak


tantangan yang harus dihadapi GMF, baik eksternal
maupun internal. Oleh karena itu, GMF dituntut
untuk selalu mampu meningkatkan kompetensi
sumber daya manusia, menghasilkan kualitas yang
tinggi dan memberi nilai lebih bagi konsumen
demi mewujudkan Visi untuk menjadi Dominant
Player in the World Market.

This achievement is not the final stop for GMF.


There is still so much challenge the company must
overcome either from inside or outside. As such,
GMF must continuously improve its employees
competency, provide premium service and added
values for the customer in order to fully realize the
Vision of becoming Dominant Player in the World
Market.

Dengan niat yang tulus dan bekerja dengan


sungguh-sungguh dalam suatu tim yang solid,
maka keberhasilan demi keberhasilan dapat
diraih. Pada akhirnya, setiap keberhasilan
akan membangkitkan kebanggaan, menumbuh
kembangkan perusahaan dan meningkatkan
kesejahteraan. Oleh karena itu, mari kita sukseskan
tahun 2008 sebagai tahun Excellent Product &
Service Quality.

GMF is confident to gain more achievements with


the will and spirit to work vigorously in a solid team.
Achievements will induce pride, stimulate the
companys growth and increase the prosperity of
the employees. Therefore, let us realize 2008 as the
Excellent Product & Service Quality year.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa


memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada
kita semua dalam upaya mengembangkan GMF
sebagai perusahaan kebanggaan kita bersama.

May the Almighty God bless us and provide us with


providence in our endeavor to further expand GMF
as our pride.

Emirsyah Satar

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

Performa Terfokus Emphasized Performance

Performa Terfokus Emphasized Performance

Sambutan Direktur Utama

Message from President and CEO

Tahun 2007 merupakan satu babak penting dalam perjalanan PT GMF AeroAsia sebagai
perusahaan mandiri sejak dilakukan pemisahan (spin off) dari induk perusahaan
PT Garuda Indonesia lima tahun lalu. Selain menandai usianya yang kelima, akhir tahun
2007 juga menandai berakhirnya fase lima tahun pertama program jangka panjang
perusahaan yakni Global Challenge 2003-2018.
Dalam usia yang terhitung muda, sudah banyak kemajuan yang dicapai oleh perusahaan
antara lain yaitu kemampuan beroperasi secara independen, pengembangan bisnis
melalui peningkatan kualitas produk dan service, memperkuat market di kawasan
domestik maupun regional, serta peningkatan brand awareness GMF di pasar regional
dan internasional.
2007 is the most crucial episode in PT GMF AeroAsia journey as an independent
company since the spin off being done from the main company, PT Garuda Indonesia
five years ago. Aside from GMFs fifth years operation, the end of 2007 also marked the
end of the first five years of company long term program, which is Global Challenge
2003-2018.
While still in its infant years, the Company has made numerous progresses such as the
ability to operate independently, business expansion by increasing the product quality
and services, as well as empowering domestic and regional market and increasing
GMFs brand awareness in regional and international market.

Kemajuan yang dicapai oleh perusahaan dalam


kurun waktu lima tahun itu merupakan buah dari
kerja keras yang terus menerus dilakukan. Selain
untuk menjawab tantangan pasar ke depan yang
semakin kompleks kerja keras dilakukan agar
perusahaan menguntungkan bagi pemegang
saham dan semakin bermanfaat bagi karyawan dan
lingkungan di sekitarnya.

The progress that company achieved in five years


denoted the result of continous hard work to
answer the market challenge which is getting
more complex. Also, to give more profit for the
shareholders and benefit for the employees and
sorrounding enviroment.

Kemajuan yang diraih GMF AeroAsia sepanjang


tahun 2007, bisa dilihat dari beberapa aspek
seperti kinerja korporat, peningkatan pendapatan,
pengembangan sumber daya manusia, diversifikasi
layanan di luar bisnis aviasi, dan meningkatnya
kerjasama kemitraan dengan perusahaan berskala
internasional.

GMFs progress through 2007 includes corporate


performance, revenue enhancement, human
resources improvement, diversification of nonaviation business services and the increasing
partnerships with international company.

Kemajuan kinerja korporat dapat dilihat dari


realisasi yang mencapai 100,24 % dari target
90,00 %. Begitu juga dengan kinerja individu yang
dihitung berdasarkan Individual Performance Review
(IPR) yang mencapai 97,00 %. Pencapaian yang
melebihi target ini menunjukkan peningkatan
kinerja individu dan perusahaan bisa berjalan
secara bersama.

Corporate perfomance progress reached figures


of 100.24 % from target of 90.00 %. Likewise the
individual performance which count by Individual
Performance Review (IPR) reached 97.00 %. This
exeeding achievement shows that the performance
improvement of both the individuals and company
can happen simultaneously.

Adapun dari aspek pendapatan tahun 2007, GMF


AeroAsia mampu menghasilkan pendapatan
sebesar IDR 1.381.055,54 juta. Pendapatan ini
merupakan yang tertinggi dibanding pendapatan
perusahaan selama 4 tahun terakhir. Pencapaian
pendapatan tertinggi ini tidak lepas dari upaya
perusahaan melakukan beberapa langkah
seperti, lebih selektif dalam memilih customer,
meningkatkan
efisiensi
melalui
kerjasama
partnership dan menekan tingkat cost of poor
quality product.

Also in 2007, GMF AeroAsias revenue reached up


to IDR 1,381,055.54 million which is the highest
revenue GMF has reached in last 4 years. The
increase was due to several companys efforts such
as selectively choosing the customers , improving
the efficiency through partnership and repress the
cost of poor quality product.

Kemajuan signifikan yang dicapai ini menunjukkan


pengelolaan bisnis yang dijalankan oleh
manajemen perusahaan sudah berada pada
jalur yang benar. Begitu juga dengan kualitas
produk dan service yang dihasilkan bisa membuat
customer tetap bertahan. Bahkan sejumlah airlines
asing berskala internasional memilih GMF AroAsia
sebagai repair station-nya.

This significant achievement shows how well the


management run the Company. The high quality
products and services also won the customers
loyalty as some foreign international airlines choose
GMF as their repair station.

Direktur Utama
President and CEO

Richard Budihadianto

10

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

11

Performa Terfokus Emphasized Performance

Performa Terfokus Emphasized Performance

Kepercayaan dari customer internasional ini


menunjukkan kemampuan GMF AeroAsia dalam
bisnis perawatan pesawat sudah diakui dunia
internasional. Kondisi ini juga membuat perusahaan
semakin percaya diri melihat peluang bisnis non
aviasi yang membutuhkan kemampuan tidak jauh
berbeda dengan bisnis aviasi.

The trust GMF gained from the international


customers shows that its capability in aviation
maintenance business is akcnowledged in
international level. This encourages the Company
to delve into the non-aviation business that doesnt
stray from GMFs core competency.

Dalam menjalankan diversifikasi bisnis berupa


perawatan Industrial (IGTE) ini, GMF AeroAsia kini
menjadi salah satu pemain terbesar di Indonesia.
Hal ini tidak lepas dari kelengkapan fasilitas GMF
untuk perawatan pesawat yang bisa dimanfaatkan
untuk perawatan IGTE. Selain itu brand GMF sebagai
perusahaan maintenance, repair dan overhaul
terbesar di Indonesia sangat membuat customer
lebih percaya.

While executing its business diversification


program such as Industrial Gas Turbine Engine
(IGTE) maintenance, GMF AeroAsia have became a
dominant player in Indonesia due to its complete
airplane maintenance facilities that can also be used
to perform maintenance on IGTE. GMFs reputation
as the biggest maintenance, repair and overhaul
company in Indonesia also earned the customers
trust.

Meski memiliki peluang besar dalam bisnis


non aviasi, GMF AeroAsia sudah berkomitmen
menempatkan perawatan pesawat sebagai bisnis
utama yang harus ditingkatkan. Upaya ini dilakukan
melalui peningkatan kualitas produk dan service
serta ketepatan waktu perawatan. Selain untuk
memenuhi customer requirement, peningkatan
kualitas ini merupakan respon GMF terhadap upaya
pemerintah dalam meningkatkan safety awareness
dalam industri penerbangan di Indonesia.

While the oportunity in non-aviation business is


wide open, GMF AeroAsia is committed to improve
its performance in airplane maintenance as the
core business by increasing the products and
services quality and on-time maintenance. Other
than to fulfill customer requirement, the quality
improvement is GMFs respond to governments
effort to increase the safety awareness in Indonesia
aviation industry.

Program Rekrutmen Karyawan


Untuk merealisasikan program dan target
perusahaan di masa mendatang, GMF sudah
menyiapkan beberapa langkah. Selain menambah
fasilitas dan sarana perawatan, perusahaan juga
melakukan program rekrutmen karyawan yang
sudah dimulai pada tahun 2007.

Employee Recruitment Program


To realized future program and company target,
GMF prepared several steps. Other than adding
more maintenance facilities and infrastructures, the
Company also performed employee recruitment
program that have started in 2007.

Program rekrutmen ini merupakan bagian


dari langkah perusahaan dalam menyikapi
pertumbuhan
dan
perkembangan
bisnis
di industri aviasi. Hal ini perlu disikapi sejak awal
karena resources di bidang ini sangat terbatas
jumlahnya.

The employee recruitment program is part of the


Companys effort to adapt to the growth of aviation
industry and its business development. Therefore,
the Company needs to take early precautions as the
resource in this sector is very limited.

Setelah menghitung tingkat turn over dan


perkembangan bisnis perusahaan, manajemen
memutuskan menjalin kerjasama dengan Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional dengan menggandeng SMK
Penerbangan.

After taking the turn over level and the


Companys business growth into consideration,
the management decided to collaborate with
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional as well as the
Aviation Technical High School.

12

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Dalam kerjasama ini, GMF membantu sekolahsekolah menyiapkan kurikulum yang sesuai dengan
tuntutan industri penerbangan. Dengan cara ini,
GMF lebih mudah mendapatkan tenaga kerja
siap pakai yang sesuai dengan standar industri
penerbangan. Metode ini menguntungkan GMF
karena meningkatkan efisiensi biaya pendidikan
dan pelatihan serta menghemat waktu. Mereka
akan dididik dan dilatih untuk mendapatkan basic
license.

In this joint operation, GMF helped in preparing


the curriculum that meets the demand of aviation
industry. Through this method, GMF will obtain
ready-to-use work force which adhere to the
standard of the industry. This is beneficial for GMF
as it is cost efficient and less time concuming.
These students will be educated and trained to get
basic license.

Selain menyiapkan penambahan SDM, perusahaan


juga meningkatkan kompetensi resourcesnya melalui training maupun program lain.
Peningkatan ini sangat penting karena perusahaan
airlines akan mengoperasikan pesawat generasi
baru di masa depan. Garuda Indonesia sebagai
prime customer akan mengoperasikan pesawat
Boeing B737-800 dan B777-300ER. Begitu juga
dengan airlines domestik dan regional yang menjadi
customer GMF AeroAsia. Upaya meningkatkan
kompetensi ini juga diiringi dengan peningkatan
partnership dengan perusahaan lain. Pada tahun
2007, GMF AeroAsia telah menjalin kerjasama
dengan MTU untuk perawatan engine CFM.
Sedangkan untuk pengadaan suku cadang (part),
GMF menambah item part number yang masuk
dalam partnership dengan Aero Inventory.

Aside from nurturing the human resources, the


Company also increase its compentency through
training and other programs. This improvement
is necessary because airline companies will
operate new generation of airplanes in the future.
Garuda Indonesia as prime customer as well as
other domestic and regional airlines will operate
Boeing B737-900ER. This effort is also supported
by increasing the partnership with other company.
In 2007, GMF AeroAsia have forge partnership with
MTU Zhuhai for CFM and Spey engine maintenance.
For spare parts procurement, GMF added more item
part numbers which included in the partnership
with Aero Inventory.

Kerjasama kemitraan tersebut merupakan sinergi


yang menguntungkan kedua belah pihak. Selain
mendapatkan alih teknologi untuk meningkatkan
kemampuan, kemitraan ini menjadi bagian dari
promosi GMF AeroAsia di pasar internasional.
Kepercayaan mitra bisnis berkelas internasional
menunjukkan kualitas produk dan service yang
dihasilkan oleh GMF AeroAsia.

The partnership give profitable sinergy for both


sides. Aside from getting technology tranfers to
improve capability, this partnership also part of
GMF AeroAsias promotion in international market.
The trust the Company gained from international
business partner shows the quality of GMFs product
and services.

Atas nama Manajemen GMF AeroAsia, kami


mengucapkan banyak terima kasih kepada Dewan
Komisaris atas dukungan dan saran yang diberikan
kepada Dewan Direksi. Ungkapan terima kasih juga
kami sampaikan kepada seluruh karyawan GMF atas
dukungan yang diberikan. Tidak lupa pula terima
kasih kami sampaikan kepada mitra bisnis, customer,
dan pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi
dan komitmen atas kemajuan perusahaan.

On behalf of the Management of GMF AeroAsia,


we would like to thank the Commissioner Board
for the supports and advices to the Directors
Board. We also would like to thank our employees,
business partner, customers and all who have
contributed and committed toward the company
enhancement.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan


petunjuk dan kemampuan kepada kita semua
dalam upaya mengembangkan GMF AeroAsia
sebagai perusahaan kebanggaan kita semua.

May God The Almighty entrust us with guidance


and ability to develop GMF AeroAsia as our
prominent company.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

13

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Peristiwa Penting 2007


Special Events 2007

Januari:

January:

1. GMF menjalankan perawatan teknis terhadap


pesawat MAS di stasiun Medan (MES).
2. Oman Air menyerahkan perawatan 6
pesawatnya kepada GMF.
3. RUPS untuk Pengesahan RKAP GMF 2007.

1. GMF performed technical maintenance on MAS


airplane at Medan station (MES).
2. Oman Air appointed GMF to maintain six of its
airplanes.
3. General Shareholder Meeting to approved
Annual Budget and Activity Plan 2007.
4. Mr. Agus Sudaryo was appointed as the GMF
acting President Director.
5. IT comparative study contingents from PT.
Supraco and PT. Radiant Centra Nusa visited
GMF.
6. GMF held 2007 Work Program Kick Off.

4. Bapak Agus Sudaryo diangkat menjadi Pjs


Direktur Utama GMF.
5. GMF menerima studi banding IT dari PT. Supraco
& PT. Radiant Centra Nusa.
6. GMF menyelenggarakan Kick Off Program Kerja
2007.

EASA Audit

Sign Contract MTU-GMF

HR Excellent Award

Ozone Award
ificati
ISO 9001 Cert

14

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

on

Februari:

February:

1. GMF & Tim Gurila ikut mengevakuasi korban


banjir dan memberikan bantuan.
2. Unit Inventory Management GMF mengajukan
CASR 57 approved organization ke DSKU.
3. GMF memberikan apresiasi kepada karyawan/
unit kerja atas kontribusi yang diberikan kepada
GMF.
4. GMF berhasil mempertahankan sertifikasi dan
menambah Rating EASA dalam audit tahunan
EASA.
5. GMF menjalankan perawatan teknis terhadap
pesawat Airfast.

1. GMF and Gurila team evacuated flood victims


and distributed humanitarian aid.
2. GMF Inventory Management Unit proposed
the CASR 57 approved organization to DGCA.
3. GMF provided incentive as a form of appreciation
towards the employees and work units.
4. GMF successfully retained and added EASA
Rating on EASA annual audit.
5. GMF performed technical maintenance on
Airfast airplane.

Maret:
1. Garuda beserta anak perusahaannya (GMF,
Gapura, ACS) menerapkan One Roof Sytem dalam
operasional penerbangan Garuda Indonesia.
2. GMF mengirimkan karyawannya untuk
mengikuti penyuluhan Keterampilan SAR.
3. GMF menjalankan perawatan teknis terhadap
pesawat Indonesia Air Asia di stasiun Palembang
dan Denpasar.
4. GMF menerima kunjungan pelajar Jepang.
5. GMF
menerima
kunjungan
Menteri
Perhubungan RI.
6. GMF mendapat penghargaan dari Qantas.

March:

April:

April:

1. GMF menerima peserta pelatihan instruktur dari


Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
2. GMF menyerahkan bantuan kepada warga
sekitar Bandara.
3. Unit White Body Maintenance menyerahkan
bantuan paket sembako kepada warga Tanjung
Pasir.
4. DSKU melakukan audit terhadap Garuda dan
GMF.
5. GMF menerima penghargaan dari Oman Air.

1. GMF accepted instructor training program


participants from The Ministry of Environment.
2. GMF distributed humanitarian aid to the people
in the surrounding vicinity of the airport.
3. Unit distributed food package to the people
of Tanjung Pasir.

1. Garuda and its subsidiaries (GMF, Gapura, and


ACS) applied One Roof System on Garudas
operational flights.
2. GMF sent its employees to participate in Search
& Rescue seminar.
3. GMF performed technical maintenance on
Indonesia Air Asia (IAA) airplanes at Palembang
station and Denpasar Station.
4. Japanese Students visited GMF.
5. Indonesias Minister of Transportation visited
GMF.
6. GMF received an award form Qantas.

4. DGCA performed an audit on Garuda and GMF.


5. GMF gained an award from Oman Air

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

15

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

6. GMF menerima kunjungan Deputi Bidang


Usaha Logistik dan Pariwisata Kementerian
Negara BUMN Harry Susetyo Nugroho dan
beberapa orang stafnya.
7. GMF merayakan hari jadi yang kelima.
8. GMF berpartisipasi dalam penyelenggaraan
AAPA Materials Management Conference 2007
di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali.

6. The Deputy of Logistic and Tourism of The


Ministry of State-owned Enterprise Harry
Susetyo Nugroho and his staffs visited GMF

Mei:

May:

1. GMF menerima penambahan rating baru


untuk pesawat jenis A319/A320 dari DSKU.
2. GMF memberikan penghargaan kepada
karyawan yang telah mencapai masa kerja 20
dan 30 Tahun.
3. GMF menerima kunjungan siswa diklat
PT Angkasa Pura II.
4. DSKU melaksanakan audit keselamatan
terhadap GMF.
5. Pemegang saham menyetujui laporan
tahunan GMF untuk tahun buku 2006.
6. GMF menandatangani nota kerjasama
pengembangan
kurikulum
&
silabus
perawatan pesawat terbang dengan Dinas
Pendidikan Menengah & Tinggi DKI Jakarta.
7. Otoritas penerbangan sipil Ukraina (UCAA)
melaksanakan audit di GMF.

1. DGCA awarded GMF new rating for airplane


type A319/A320.
2. GMF presented awards for employees who
had been working for 20 and 30 years.

Juni:
1. Otoritas penerbangan sipil Bangladesh (CAAB)
melaksanakan audit tahunan terhadap GMF.
2. Otoritas penerbangan sipil Singapura (CAAS)
melaksanakan audit tahunan terhadap GMF.
3. Otoritas penerbangan sipil Malaysia (DCAM)
melaksanakan audit terhadap GMF untuk
pembaruan sertifikat & penambahan rating
A320.
4. GMF menerima kunjungan perwakilan travel
agent dan media Cina.

7. GMF celebrated its fifth anniversary.


8. GMF co-organized the AAPA Materials
Management Conference 2007 at Grand Hyatt
Hotel, Nusa Dua, Bali.

3. The apprentices from PT. Angkasa Pura II visited


GMF.
4. DGCA performed a safety audit on GMF.
5. Shareholders approved annual report and
financial report for the year 2006.
6. GMF signed the airplane maintenance
curriculum and syllabus development
agreement with Middle & High Educational
Service of DKI Jakarta.
7. Ukraina public aviation authority (UCAA)
performed an audit on GMF.

June:
1. Civil Aviation Authority of Bangladesh (CAAB)
performed annual audit on GMF.
2. Singapore public aviation authority (CAAS)
performed annual audit on GMF.
3. Malaysia public aviation authority (DCAM)
performed an audit on GMF to renew the
certificate and add the A320 rating.
4. Travel agents and media representatives of
China visited GMF.

Juli:

July:

1. Auditor Continental Airlines melaksanakan


audit terhadap GMF.
2. GMF menerima kunjungan President ICAO
Mr. Roberto Kobeh Gonzales.
3. Otoritas penerbangan sipil Yaman (CAMA)
melaksanakan audit terhadap GMF.
4. GMF menerima kunjungan mahasiswa
Universitas Diponegoro, Semarang.
5. GMF melaksanakan Mid Year Communication
2007.
6. GMF
menerima
kunjungan
Menteri
Perhubungan Jusman Syafii
Djamal dan
anggota Komisi V DPR RI.

1. Continental Airlines Auditor performed an


audit on GMF.
2. ICAO President Mr. Roberto Kobeh Gonzales
visited GMF.
3. Yemen public aviation authority (CAMA)
performed an audit on GMF.
4. The students of Diponegoro University,
Semarang, visited GMF.
5. GMF held the Mid Year Communication 2007.

16

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

6. The Minister of Transportation Syafii Djamal


and the members of Commission V of the
House of Representatives visited GMF.

7. GMF melepas sepuluh orang karyawan yang


telah memasuki masa purnabakti.

7. GMF bid farewell to ten retired employees.

Agustus:

August:

1. Otoritas penerbangan sipil Thailand (DCA)


melaksanakan audit tahunan terhadap GMF.
2. Inspektur FAA melaksanakan audit terhadap
GMF.
3. GMF menerima kunjungan perwakilan
Departement of Transport and Regional
Services (DOTARS) dan Civil Aviation Safety
Authority (CASA) Australia.
4. GMF menjalin kemitraan dengan MTU
Hanover Jerman.

1. Thailands Department of Civil Aviation (DCA)


performed annual audit on GMF.
2. FAA Inspector performed an audit on GMF.

September:

September:

1.

2.


3.


4.

1. GMF opened a branch office in Palangkaraya.

GMF membuka kantor cabang baru di


Palangkaraya.
PT.
Lloyds Register Indonesia (LRQA)
melaksanakan audit terhadap Business Portfolio
(BP) Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) GMF.
DSKU melaksanakan audit terhadap GMF
untuk
pembaharuan
sertifikat
Aircraft
Maintenance Organization (AMO).
GMF dan PT. Garuda Indonesia melakukan
perjanjian Kerjasama Total Maintenance dan
Pengelolaan Komponen Pesawat.

3.



4.

Austalian Departement of Transport &


Regional Services (DOTARS) and Civil Aviation
Safety Authority (CASA) representatives visited
GMF.
GMF and MTU Hanover, German, signed
agreement for a strategic partnership.

2. PT.
Lloyds Register Indonesia (LRQA)
performed an audit on GMFs Industrial Gas
Turbine Engine (IGTE) Business Portfolio.
3. DGCA performed an audit on GMF to renew
the Aircraft Maintenance Organization (AMO)
certificate.
4. GMF and PT. Garuda Indonesia signed the
Total Maintenance and Airplane Component
Management agreement.

Oktober:
1. Garuda mengangkat Richard Budihadianto
sebagai Presiden & CEO GMF.
2. Manajemen dan karyawan GMF melaksanakan
buka puasa bersama dan memberikan
santunan kepada anak yatim piatu.
3. Otoritas penerbangan sipil Kenya (KCAA)
melaksanakan audit terhadap GMF.
4. GMF menandatangani kesepakatan jangka
panjang dengan maskapai Khors Air di Kiev,
Ukraina.
5. Halal-bihalal manajemen dan karyawan GMF.
6. Pergantian jabatan direksi di GMF.
7. Penambahan 3 Dinas dan pengangkatan VP
yang baru di GMF.
8. Otoritas
penerbangan
sipil
Ghana
melaksanakan audit terhadap GMF.

October:

November:

November:

1. GMF dan KLM menandatangan i kerja


sama dalam hal perawatan pesawat.
2. Direktur Sertifikasi Kelayakan Udara (DSKU)
menyerahkan sertifikasi AMO 145 dan 57
kepada GMF.

1. GMF and KLM signed the Airplane


Maintenance Agreement.
2. DGCA awarded the AMO 145 and 57 certificate
to GMF.

1. Garuda appointed Richard Budihadianto as the


GMF President & CEO.
2. GMF held the fasting break ceremony with
its management and employees as well as
distributed charity to orphans.
3. Kenya Civil Aviation Authority (KCAA)
performed an audit on GMF.
4. GMF signed long term agreement with Khors
Air in Kiev, Ukraine.
5. GMF held management and employees
gathering on Eid Mubarak.
6. GMFs Board of Directors reshuffled.
7. GMF added three Services and the appointed
new VP.
8. Ghanas public aviation authority performed
an audit on GMF.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

17

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

3. GMF menerima kunjungan para Penyidik dari


Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang
sedang mengikuti pelatihan penyidikan
peristiwa kecelakaan transportasi.
4. GMF memfasilitasi pelaksanan audit oleh Tim
Komisi Keselamatan Penerbangan Uni Eropa
terhadap Garuda Indonesia.
5. Unit Quality Assurance and Safety GMF
melaksanakan kampanye penerapan Internal
Occurrence Report (IOR).
6. GMF menerima kunjungan para mahasiswa
dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
7. GMF Learning Service melatih teknisi Mahan Air.
8. GMF mengoperasikan pintu X Ray untuk
meningkatkan keamanan di lingkungannya.
9. Tim
Penyusunan
Pembaharuan
PKB
memberikan sosialisasi
secara berjenjang
kepada para karyawan GMF.
10. GMF dan PT. Angkasa Pura II selaku pengelola
Bandara Internasional Soekarno - Hatta
menandatangani
perjanjian
kerjasama
pengelolaan Pintu 301.
11. GMF menerima kunjungan Dewan Komisaris
(Dekom) Garuda.
12. Otoritas penerbangan sipil (CAA) Papua Nugini
melaksanakan audit tahunan terhadap GMF.

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

3. The Investigators from The Crime Division


undergoing the Transportation Accident
Investigation Training program visited GMF.
4. GMF facilitated the audit performed by the
European Aviation Safety Agency (EASA) on
Garuda Indonesia.
5. GMFs Quality Assurance Unit launched the
campaign of Internal Occurrence Report (IOR)
application.
6. The students of Gadjah Mada University visited
GMF
7. GMF Learning Service conducted training for
Mahan Air technicians.
8. GMF operated X-Ray door to further increase
the safety of its work environment.
9. The PKB Renewal Composer Team provided
step-by-step briefing to the GMFs employees.
10. GMF and PT. Angkasa Pura II as the operator of
Soekarno-Hatta Airport signed the agreement
regarding the joint operation of Gate 301.
11. Garudas Board of Commissioners visited GMF.
12. Papua New Guinea public aviation authority
(CAA) performed annual audit on GMF.

Desember:

December:

1. GMF menerima studi banding peserta


pelatihan Qualified Internal Auditor (QIA) yang
diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan
Internal Audit (YPIA).
2. Air China dan otoritas penerbangan sipil Cina
melaksanakan audit terhadap prosedur dan
fasilitas GMF.
3. RUPS GMF menyetujui RKAP GMF 2008.

1. Comparative Study contingent consists of the


participants of Qualified Internal Auditor (QIA)
held by Internal Audit Educational Foundation
visited GMF.
2. Air China and the Chinese public aviation
authority performed an audit on GMFs
procedures and facilities.
3. General Shareholder Meeting approved 2008
Annual Budget and Activity Plan.
4. Commission V of The House of Representatives
of Republic of Indonesia visited GMF.
5. GMF received an award from JAL.

4. GMF menerima kunjungan Komisi V DPR RI.


5. GMF menerima penghargaan dari JAL.

18

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

19

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Sertifikasi

Certifications

Organisasi Perawatan Pesawat


Aircraft Maintenance Organization
Nama Sertifikat
Name of The Certificate

Certificate of Approval No. 145/0100


Tahun Perolehan
Year of The Certificate

28-09-2006
Badan Pemberi Sertifikat
Approving Agency

Republic of Indonesia, Ministry of


Transportation Directorate General
of Civil Aviation
Validity
Masa Berlaku

28-09-2008

Nama Sertifikat
Name of The Certificate

Air Agency Certificate no. WGFY076F


Tahun Perolehan
Year of The Certificate

1992
Badan Pemberi Sertifikat
Approving Agency

USA, Department of Transportation,


Federal Aviation Administration
Validity
Masa Berlaku

30-09-2008

Nama Sertifikat
Name of The Certificate

Approval Certificate No. EASA.145.0062


Tahun Perolehan
Year of The Certificate

26-05-2006
Badan Pemberi Sertifikat
Approving Agency

European Aviation Safety Agency


Masa Berlaku
Validity

Nama Sertifikat

Tahun Perolehan

Badan Pemberi Sertifikat

Masa Berlaku

Name of The Certificate

Year of The Certificate

Approving Agency

Validity

Certificate of Approval
No. CAA/5525/36/AELD (Issue-06)

Reissued 2006

Civil Aviation Authority OF Peoples


Republic of Bangladesh

28-02-2008

Certificate of Approval No. AO/0120/06

02-03-2006

Jabatan Penerbangan Awam,


Department of Civil Badan Aviation
Malaysia

01-03-2008

Approval Certificate No. UG/CAA/081

16-02-2006

Civil Aviation Authority Uganda

28-09-2008

Certificate of Approval No. AWI/139

1995

Civil Aviation Authority of Singapore

30-06-2008

Certificate of Approval 176/157

2006

Civil Aviation Authority of Zimbabwe

20-09-2007

Approved Maintenance Organisation


no. K/AMO/F/008

2006

Civil Aviation Authority of Kenya

31-10-2008

Repair Station Certificate no. 181/2538

2004

Department of Civil Aviation,


Thailand

31-10-2009

Certificate of Approval
no. AMO/PK/GMF

2007

Nigerian Civil Aviation Authority

25-04-2009

Aircraft Maintenance Organisation


Approval no. 945

2006

South African Civil Aviation Authority

31-10-2008

Certificate of Approval no. 229/DCAM/05

2005

Republique de Djibouti, Ministere de


lEquipment Et des Transports

01-12-2007

Approval Certificate No.063

11-01-2007

Ghana Civil Aviation Authority

10-01-2008

Maintenance Organization Certificate


no. MOC 145/005

24-11-2005

Civil Aviation Authority of Papua


New Guinea

23-11-2007

Certificate of Approval
no. 5-1638/2005-A1(2)

2005

Gov. of India, office of the Director


General of Civil Aviation

31-12-2008

Maintenance Organization
no. BP0256

2007

Ukraine Ministry of Transport and


Communication

21-08-2009

Aircraft Maintenance & Repair Organizations


Certificate Validation resolution no. A/R 008

2006

Republic of Armenia General


Department of Civil Aviation

as per EASA
145.0062

Unlimited untill surendered,


Superseded, Suspended
or Revoked

20

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

21

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Penghargaan 2007
Awards 2007

Lembaga Pendidikan Teknis Perawatan Pesawat


Aircraft Maintenance Training Organization

HR Excellence Award 2007


Kategori Pelatihan dan Pengembangan
Training and Development Category

Nama Sertifikat
Name of The Certificate

Nama Sertifikat
Name of The Certificate

Certificate of Approval no. 06

Certificate of Approval no. 147/0/700

Tahun Perolehan
Year of The Certificate

Tahun Perolehan
Year of The Certificate

2007

2006

Badan Pemberi Penghargaan


Approving Agency

Badan Pemberi Penghargaan


Approving Agency

Republic of Yemen
Civil Aviation & Met.Authority

RI, Department of Transportation,


Directorate General of Civil Aviation

Validity
Masa Berlaku

Validity
Masa Berlaku

31-07-2008

19-09-2007

Kategori Manajemen SDM Umum


HR Management Category

Kategori Manajemen Kinerja


Performance Management Category

Lain - Lain
Others
Nama Sertifikat
Name of The Certificate

Nama Sertifikat
Name of The Certificate

ISO 9001-2000

Sertifikat Akreditasi

Tahun Perolehan
Year of The Certificate

Tahun Perolehan
Year of The Certificate

2007

2007

Badan Pemberi Penghargaan


Approving Agency

Badan Pemberi Penghargaan


Approving Agency

PT Lloyds Register Indonesia

Komite Akreditasi Nasional

Validity
Masa Berlaku

Validity
Masa Berlaku

21-07-2009

06-09-2010

Nama Sertifikat

Tahun Perolehan

Badan Pemberi Sertifikat

Masa Berlaku

Name of The Certificate

Year of The Certificate

Approving Agency

Validity

Sertifikat Assessment
no. 965/E20700/2005-S0

2005

Divisi Jasa Teknik Pemasaran dan


Niaga PT Pertamina

13-10-2007

Approval Certificate
No. 210591

2004

Lufthansa Technik - Philiphine

Depend on
Satisfactory Standard

19-09-2006

Republic of Indonesia, Ministry of


Transportation Directorate General
of Civil Aviation

19-09-2007

Department of Transportation, USA

20-01-2011

Certificate of Approval No. 147/0700


Approval of Cylindrical requalification
Facility No. 2006010641

22

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Pemberi penghargaan : Majalah SWA, Lembaga Marketing Universitas Indonesia dan HR Indonesia
Awarded by : SWA Magazine. Lembaga Marketing Universitas Indonesia and HR Indonesia

2006

Nama Penghargaan
Name of Award

Nama Penghargaan
Name of Award

Nama Penghargaan
Name of Award

Personnel Appreciation

Ramp Incident Free

Ozone Award

Tahun Perolehan
Year of The Certificate

Tahun Perolehan
Year of The Certificate

Tahun Perolehan
Year of The Certificate

2007

2007

2008

Pemberi Penghargaan
Awarded by

Pemberi Penghargaan
Awarded by

Pemberi Penghargaan
Awarded by

JAL (JapanAirlines)

JAL (JapanAirlines)

Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

23

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Profil Perusahaan
Corporate Profile

24

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia


adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
perawatan dan perbaikan pesawat terbang. Bidang
pelayanan GMF antara lain : rangka pesawat,
mesin, komponen dan jasa pendukung lainnya
yang mengutamakan kualitas produk, kehandalan,
ketepatan waktu dan Kemampuan. Reputasi handal
GMF dibangun dengan dukungan 2362 tenaga
profesional dengan tingkat keterampilan dan
motivasi yang tinggi di tahun 2007. Serta memiliki
komitmen tinggi untuk melaksanakan perawatan
dan perbaikan pesawat terbang dengan ground
time minimum dan tingkat efisiensi yang tinggi.

PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia


is an aircrafts maintenance, repair and overhaul
company. GMF scope of services includes : airframe,
engine, component and other supporting services
that puts product quality, reliability, on time delivery
and affordability at its highest standard. In order to
build up its reputation, GMF is fully supported by
2362 skillful and highly motivated professionals in
2007, who have strong determination to ensure
that the aircraft maintenance and refurbishment
work are performed with minimum ground time
and high efficiency.

Menempati area produksi seluas 115 hektar di


Bandara Internasional Soekarno-Hatta, GMF
memiliki fasilitas yang merupakan salah satu fasilitas
terbesar di Asia. Fasilitas milik GMF terdiri atas banyak
infrastruktur seperti hanggar, component workshop,
engine workshop,
gudang material, gedung
pengolahan air dan limbah dan lain-lain. Seluruh
fasilitas dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk
menjamin pelayanan serta kepuasan pelanggan.

GMF is located in a 115 acres of production area in


Soekarno-Hatta International Airport, considered as
one of the biggest in Asia, complete with facilitaties
such as aircraft hangar, component workshop,
engine workshop, material warehouse, water and
waste management center among others. All of
these facilities are utilized and optimized to ensure
total customer satisfaction.

GMF mampu melaksanakan perawatan dan


perbaikan pesawat terbang, mulai dari perawatan
line maintenance sampai overhaul, perawatan dan
perbaikan mesin serta komponen, modifikasi dan
juga melaksanakan Cabin Refurbishment. Selama
lima tahun berdiri GMF mencetak beberapa
prestasi dari dalam negeri maupun dunia
internasional. Berbagai sertifikat nasional maupun
internasional berhasil diraih. Sertifikat pengakuan
ini memperkukuh kemampuan perawatan pesawat
terbang GMF dengan standar internasional.

GMF is confident with its wide range of various


services such as line maintenance to overhaul,
engine and component maintenance, modification
process and cabin refurbishment. During its five
years of establishment, GMF has successfully
achieved some national as well as international
certifications which strengthen GMFs position and
reputation as a world standard aircraft maintenance
company.

Tahun 2003 GMF melakukan ekspansi ke bisnis


modifikasi pesawat terbang. Bisnis ini mengangkat
posisi GMF menjadi salah satu perusahaan
perawatan pesawat yang mampu melaksanakan
modifikasi besar pesawat dengan teknologi
tinggi. Diversifikasi non aviation business juga
telah dilakukan pada beberapa tahun ini, seperti
industrial gas turbine engine dan industrial generator
repair and overhaul.

In 2003, GMF expanded its line of business to


aircraft modification and propel itself as one of
few aircraft maintenance companies which able
to perform airplane modification with state of
the art technologies. For the past few years, GMF
also carried out business diversification into nonaviation sector such as industrial gas turbine engine
and industrial generator repair and overhaul.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

25

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Strategi Perusahaan
Corporate Strategy

GMF telah menyelesaikan perjalanan fase pertama


2003-2007 yang tercantum dalam program 15
tahun strategic planning yang dinamakan GMF
global challenge 2003-2018. Dalam GMF Global
Challenge tersebut ada 3 visi yang ingin dicapai
oleh GMF, yaitu :
2018 : Menjadi perusahaan terkemuka di tingkat

dunia
2012 : Menjadi perusahaan MRO terpercaya kelas

dunia
2007 : Mengukuhkan fondasi untuk menjadi yang

terdepan di pasar regional

GMF accomplished the first phase of 2003-2007 as


a part of 15 years of Strategic Planning program
entitled GMF Global Challenge 2003-2018 which
embodied the following 3 visions:

Dalam fase pertama ini, GMF telah melakukan


langkah-langkah penting dalam meletakkan suatu
fondasi organisasi MRO tingkat regional, sesuai visi
2007.

In the first phase, as stated in the vision of 2007,


GMF have performed important steps in building a
foundation for regional MRO organization.

Beberapa Strategic Initiative yang dijalankan pada


tahun 2007 yaitu:

GMF Global Challenge is implemented in the


following 7 Strategic Initiatives:

1. Financial Restructuring
2. Quality Enhancement Program
3. Business Portfolio Management
4. Phase In Phase Out Aircraft Management
5. Partnership & New Facility operationalized
6. Strategic Partnership Development
7. People Management System & Infrastructure
Development

1. Financial Restructuring
2. Quality Enhancement Program
3. Business Portfolio Management
4. Phase In Phase Out Aircraft Management
5. Partnership & New Facility operationalized
6. Strategic Partnership Development
7. People Management System & Infrastructure
Development

Implementasi Strategic Initiative GMF dijalankan


melalui pemberdayaan dan fasilitasi sebuah tim
yang disebut Strategic Initiative Team (SIT) yang
terdiri dari personel-personel pilihan (star people)
lintas unit yang dipimpin oleh pejabat setingkat
Vice President (VP). Kegiatan dilaksanakan secara
berkesinambungan melalui roda Plan Do Check
Action (PDCA) untuk menetapkan dan menjaga
milestone-milestone strategic inisiatif.

GMF implemented its Startegic Initiatives by


empowering and facilitating the Strategic Initiative
Team (SIT), which comprise of cross-unit selected
star people lead by the Vice President (VP) leveled
officer. SIT performed its activities through
(Plan Do Check Action) PDCA to determine and
preserve the Strategic Initiatives milestones.

Financial Restructuring
Tujuan dari Strategic Initiative ini yaitu meningkatkan
nilai perusahaan sekaligus menarik investor
untuk mendanai kegiatan operasional maupun
pengembangan bisnis GMF .
Beberapa milestone pada strategic initiative ini
adalah penetapan MROs financial policy & procedure,
mendapatkan financial service partnership, single
Listing/IPO (2010), market capitalization meningkat
hinga 1.5 kali (2008)

Financial Restructuring
The aims of this Strategic Initiative are to increase
company values and to attract investors to invest
on GMFs operational and business expansion.
Among the milestones of this Strategic Initiative are
MROs financial policy & procedure establishment,
gaining financial service partnership, single Listing/
IPO (2010) and market capitalization reached 1.5
times (2008).

Quality Enhancement Program

Quality Enhancement Program

26

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

2018 : Dominant player in the world market


2012 : World class MRO of customer choice
2007 : Building a foundation for regional

dominance

Tujuan dari Strategic Initiative ini adalah untuk


meningkatkan QCD (Quality, Cost & Delivery) pada
produk dan jasa GMF. Beberapa program yang
dilakukan oleh strategic initiative ini yaitu perbaikan
business process, memulai bergulirnya lean six sigma
process, persiapan program Internal Ocurrence
Report (IOR), meningkatkan kepedulian terhadap
Cost of Poor Quality (COPQ) serta penataan quality
organization.

The aim is to increase QCD (Quality, Cost & Delivery)


of GMFs products and services. This Strategic
Initiative consists of several programs such as
business process improvement, the lean six sigma
process commencement, the preparation of Internal
Ocurrence Report (IOR) program, the advancement
of awareness towards Cost of Poor Quality (COPQ)
and the quality organization rearrangement.

Business Portfolio Management


Tujuan dari Strategic Initiative ini adalah untuk
meningkatkan pertumbuhan bisnis GMF melalui
pembentukan beberapa business portfolio sesuai
dengan produk dan jasa yang ditawarkan GMF, baik
untuk industri aviasi maupun non aviasi. Beberapa
program dan milestone pada strategic initiative ini
adalah development program for business portfolio
leader, combined sales mencapai 250 juta USD serta
menetapkan 24 business portfolio.

Business Portfolio Management


The aim is to increase GMF business growth by
arranging business portfolios of GMFs products and
services for both aviation industry and non aviation
industry. Among the programs and milestones of
this particular strategic initiative are Development
Program for Business Portfolio Leader, combined
sales reached USD 250 millions and established 24
business portfolios.

Phase In Phase Out Aircraft Management


Tujuan dari Strategic Initiative ini yaitu meningkatkan
pengelolaan GMF yang lebih profesional, terkait
kegiatan sewa dan redelivery pesawat sewa milik
PT Garuda Indonesia maupun airline lain yang
menggunakan jasa GMF. Strategic initiative ini
dibuat mengingat adanya peluang bisnis dalam
pengelolaan pesawat-pesawat sewa dari beberapa
operator baru domestik.
Beberapa program dan milestones pada strategic
initiative ini adalah Phase Out PK-GGW, Standardize
Phase In Procedure, Standardize In Operation Procedure,
Preparation phase in Sriwijaya Air, Standardize Phase
Out Procedure, Integrated Maintenance Planning &
Engineering System.
Partnership & New Facility operationalized

Phase In Phase Out Aircraft Management


The aim is to improve the professionalism of GMF
management related to leasing and redelivery
services of leasing aircraft belongs to PT Garuda
Indonesia or other airlines who used GMFs
services. This strategic initiative were implemented
to seize every business opportunity in leasing
aircraft management from several new domestic
operators.
Several programs and milestones of this strategic
initiative are Phase Out of PK-GGW, Standardize
Phase in Procedure, Standardize in Operation
Procedure, Preparation Phase in Sriwijaya Air,
Standardize Phase Out Procedure, Integrated
Maintenance Planning & Engineering System.
Partnership & New Facility operationalized

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

27

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Tujuan Strategic Initiative ini yaitu mengembangkan


bisnis GMF melalui partnership dengan MRO/vendor
terpecaya, serta perluasan fasilitas kegiatan MRO
baik di lingkup domestik maupun internasional.
Beberapa program dan milestone pada strategic
initiative ini adalah membangun partnership
dengan MRO terpercaya, beroperasinya second
domestic dan beroperasinya fasilitas internasional.

The aims are to expand GMFs business through


partnership with reputable MRO/vendor and MRO
operational facilities improvement in domestic
and international market. Several programs and
milestones of this strategic initiative are establishing
partnership with reputable MRO as well as operating
both the second domestic facility and international
facility.

Strategic Partnership Development


Tujuan Srategic Initiative ini yaitu mengidentifikasi
dan mengevaluasi partner potensial untuk
dijadikan strategic partner dalam pengembangan
bisnis GMF. Beberapa program dan milestone
dari strategic initiative ini adalah pembentukan
Partnership scenario untuk GMF business portfolio,
merekomendasikan partner untuk tiap business
portfolio dan menetapkan partnership engagement.

Strategic Partnership Development


The aims are to identify and evaluate potential
strategic partner in GMFs business expansion.
Several programs and milestones of this strategic
initiative are creating Partnership scenario
development for GMF Business Portfolio as well as
recommending partner for each Business Portfolio
and execute partnership engagement.

People Management System & Infrastructure


Development
Tujuan dari Strategic Initiative ini adalah
mempersiapkan infrastruktur dan SDM untuk
mendukung pengembangan bisnis GMF ke depan.
Beberapa program dan milestone dari strategic
initiathive ini adalah global talent sourcing, employee
productivity dan belief system internalization.

People Management System & Infrastructure


Development
The aim is to prepare the infrastructure and human
resources to support the GMF business in the future.
Several programs and milestones of this strategic
business are global talent sourcing, employee
productivity and belief system internalization.

28

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

29

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Budaya Perusahaan
Corporate Culture

GMF menganut nilai-nilai dasar yang disebut sebagai GMFs Core Belief dan dijabarkan dalam praktik
bisnisnya sehari-hari. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
GMFs basic values are the core beliefs of the company which must be practiced by the management
and employees on daily basis. The values are as follows:
Mengutamakan Kelayakan Penerbangan
Dalam melaksanakan seluruh aktivitasnya,
GMF harus senantiasa meningkatkan sarana
perawatan pesawat, proses penjadwalan, sistem
serta standar material dan produksi. Semua ini
untuk menjamin bahwa setiap pesawat berada
dalam perawatan yang baik dan layak terbang
dengan biaya se-efisien mungkin dari sisi
tenaga kerja, material dan waktu perawatan.

Striving for Airworthiness


GMF has to always upgrade its aircraft
maintenance infrastructures, update the
scheduling process as well as standardize
material and production system to ensure that
each aircraft is under proper maintenance and
airworthy. This is carried out by using the most
feasible cost efficient methods in terms of labor
cost, material and maintenance schedule costs.

Peningkatan Kemampuan Berkesinambungan


GMF harus senantiasa berinvestasi untuk
meningkatkan
keahlian
teknis
dan
profesionalitas, serta meningkatkan fasilitas
dan peralatan guna memenuhi kebutuhan
setiap pelanggan serta memperpanjang usia
pemakaian pesawat. Selain itu juga untuk
membantu
pelanggan
mengoptimalkan
penggunaan pesawatnya melalui dukungan
para pekerja dan awak profesional dengan
semangat kerja yang tinggi.

Relentless Capability Enhancement


GMF continuously made various investments to
enhance its technical and professional expertise.
This is also done to improve equipments and
facilities in order to fulfill every costumers needs
and to increase the aircraft operational period
as well as to maximize customer satisfaction
through GMFs professional service provision
given by its highly dedicated employees.

Kerjasama Tim dan Penghargaan Terhadap


Kemampuan Individu
GMF harus terus-menerus menerapkan
standar keselamatan dan keamanan kerja guna
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
bagi para staf yang dapat membawa efek positif
terhadap kinerja kerja mereka. Setiap individu
di GMF harus menunjung tinggi martabat satu
sama lain dan menghargai kontribusi masingmasing. Karyawan harus merasa bebas untuk
memberikan saran atau masukan-masukan
yang jujur.

Team Work and Appreciation Towards


Individual Abilities
GMF is committed to continuously implement
the standard safety and security procedures to
provide a comfortable working environment
to improve the employees performance. Each
individual at GMF should respect each other and
appreciate each others distinct contribution.
Moreover, each employee should feel free to
give honest insight and recommendation to
support the Companys success.

Perhatian yang Ikhlas


GMF harus memberikan kepuasan terhadap
pelanggan melalui pelayanan yang penuh
perhatian dan menyeluruh. Setiap individu
di GMF harus selalu bekerja dengan penuh
semangat dan motivasi tinggi untuk membantu
pelanggan menentukan pilihan pelayanan yang
paling efisien dan penjadwalan perawatan yang
dapat diandalkan sesuai dengan persyaratan
peraturan penerbangan dan spesifikasi dari
pabrik pesawat.

Genuine Concern
Each individual at GMF is expected to work
continuously in high self-motivation and highspirit. This is to ensure the comfort of customers
in deciding the desired service and efficient
maintenance schedule in conjunction with
flight regulations as well as factory specification.
Through such compassionate and genuine care,
GMF provides the most satisfying experience for
all of its customers.

30

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Warga Negara yang Baik


GMF sangat menyadari bahwa tanggung jawab
sebagai warga negara yang baik berada pada
dua dimensi, yaitu dalam komunitas di mana kita
beroperasi dan di dunia dalam arti yang seluasluasnya. Setiap individu di GMF bersungguhsungguh mematuhi berbagai peraturan
perundang-undandangan yang mengatur
kehidupan bermasyarakat, serta memandang
keberadaan bisnis operasinya sebagai saling
menguntungkan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, khususnya pada halhal seperti tata kelola yang bersih, kesehatan
dan pendidikan.

Good Corporate Citizenship


GMF is fully aware of its duty and responsibilities
as a good citizen based on two stated
dimensions, which are the community in
which we operate and the world in its broadest
meaning. Every individual at GMF is striving
hard to follow various regulations that help
build the surrounding community as well as to
perceive the existence of its business operations
as mutually benefiting in improving peoples
welfare, particularly towards clean, healthy and
educated good governance.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

31

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Etika dan Komitmen Perusahaan


Corporate Ethic and Commitment

Dalam menghadap tantangan global industri MRO,


hal mendasar yang harus dipertahankan adalah
reputasi GMF. Selama ini reputasi tersebut telah dan
tetap akan dibangun dengan standar yang tinggi
dari segi keunggulan teknis, integritas bisnis dan
komitmen yang kuat kepada stakeholder.

In dealing with a global MRO industry challenge,


GMFs good reputation is regarded as the most
basic element that the company must maintain.
Until today such reputation has been and will
always be developed to its highest standards of
technical excellence, business integrity and strong
commitment to the stakeholders.

Reputasi GMF merupakan asset yang sangat


berharga, terutama dalam dunia bisnis yang sangat
dipengaruhi oleh kepercayaan, kejujuran dan
integritas. Reputasi ini harus dibangun berdasarkan
tradisi berperilaku etis yang terutama muncul
dalam diri setiap insan GMF sebagai karyawan
perusahaan.

GMF reputation is regarded as one of the most


valuable assets in which the company is operating
under an influential business environment affected
directly by trust, honesty and integrity. Such
reputation must be developed based on traditional
of ethical conduct grows from within every
individual who works for GMF.

Meskipun dalam aktifitas kerja sehari-hari setiap


orang menghadapi tantangan etika, tetapi GMF
berkomitmen untuk meraih kesuksesan dengan
menjunjung standar etika yang tinggi.

Although GMF experiences ethical challenges in its


daily activities, the company strongly commits to
achieve a high ethical standard of success.

Sikap Mental GMF

10 Ciri Insan GMF

GMF Basic Mentality Principles

10 Uniqueness of GMF Personal

Control berawal dari keterukuran


Control starts from persistence and accuracy

Mengawali setiap penugasan dengan menetapkan ukuran keberhasilan


Start every assignment by setting up the right target

Bicara dengan data, bertindak dengan fakta

Menyikapi permasalahan dan mengambil tindakan dengan didukung


data dan fakta
Deal with problems and taking action based on the given data
and facts

Speak with data, act with fact

Saya adalah apa yang saya ucapkan dan lakukan


I am what I say and do

Konsisten dan teguh memegang janji sehingga patut menjadi suri tauladan
Consistent and persistent in keeping promises

Perbaikan terus menerus dan menghilangkan


kegagalan
Continous improvement and learn from our failure

Solusi itu ada dalam kesederhanaan

Memberikan solusi yang sederhana sehingga tidak menimbulkan


masalah baru
Provide a trouble-free solution to prevent new problems

Solution can be found in simpleness


Proses berikutnya adalah pelanggan saya
The next process is my customer

Tidak cepat puas dan senantiasa mencari peluang-peluang penghematan


dan perbaikan
Always keen to improve and keep searching for better efficient
opportunity

Menyelesaikan tanggung jawab sebaik-baiknya sebelum diteruskan kepada


orang lain
Fully responsible to the work before delegating it to other people

Being the player and not the audience or the


commentator

Menghargai keunikan setiap orang dan menyikapi setiap perbedaan melalui


sudut pandang orang lain
Appreciate the fact that everyones unique and view differences from the
perspective of others

Tidak menyalahkan keadaan dan orang lain, namun berperan aktif
mempengaruhi hasil yang bermutu
Avoid placing the blame on scapegoats and sought to provide the best
result possible

Terbaik bukan berarti sempurna


Being the best is not being perfect

Berani memulai hal-hal baru dan senantiasa menyempurnakannya


Dare to start something new and continuously hone it to perfection

Manusia itu unik


Mankind is a unique creature
Menjadi pemain bukan penonton atau komentator

Saling menghormati dan menghargai sesama manusia Menghargai harkat dan martabat orang lain sebagai sesama manusia
Highly regard the well being and dignity of others
Respect and appreciate each other

32

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

33

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Nilai-nilai Utama/ Core Values

Struktur Organisasi dan Transformasi GMF

Penjiwaan Bagi Karyawan

Persepsi Pelanggan

Employee Perspective

Costumer Perception

Kepiawaian / Competence
Dengan semangat berkontribusi, tidak henti-hentinya
meningkatkan keterampilan, keahlian dan sikap mental demi
perbaikan hasil yang sudah dicapai sebelumnya.

Handal / Reliable
Antusiasme yang tinggi dalam memberikan solusi. Mampu
menyelesaikan tugas profesional sesuai standar kualitas yang
berlaku secara konsisten.

To devote the utmost contribution by perpetually improving the


skill, competency as well as mental condition in order to achieve
maximum results.

Provide effective solution with enthusiasm and professionally and


consistently serve the customers with the highest standard.

Integritas / Integrity
Loyal terhadap profesi dalam memperjuangkan kepentingan
perusahaan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran,
kerendahan hati dan bertanggung jawab.

Perilaku Etis / Ethical Conduct


Teguh memegang prinsip-prinsip kewajaran, tanggung jawab,
akuntabilitas dan transparansi dalam aktivitas usaha yang
ditunjukkan melalui perilaku yang konsisten dengan yang
diucapkan.

Always committed to prioritize the corporate needs by upholding


the values of honesty, modesty and responsibility.

GMF Organization Structure and Transformation

Board of Management
Corporate
Secretary

Sales and
Marketing

Harga yang Bersaing / Competitive Pricing


Senantiasa kreatif dan inovatif dalam menciptakan manfaat
dan nilai tambah bagi pelanggan dengan harga yang wajar dan
bersaing.

Always apply the principle of do the thing right from the beginning
in every role and conduct as well as embracing the opportunity to
improve and reduce cost.

Creatively and innovatively guarantee high effiency and provide


value-added services to customers through competitive and
affordable price.

Kerjasama / Teamwork
Dilandasi rasa saling menghormati, saling asah, asih dan asuh,
senantiasa menyelesaikan tantangan pekerjaan dengan tuntas dan
memberdayakan mata rantai yang terlemah.

Layanan yang Sesuai / Customized Service


Tanpa mengabaikan sebuah standar kualitas dan layanan baku,
hasil kerja yang diberikan merupakan solusi khas dan spesifik yang
sesuai dengan kondisi dan kepentingan pelanggan.

Accomplish any given task and optimizing even the weakest link
on the basis of respect, care and tolerance.

Highly regard quality standard and services to ensure the provision


of a unique and direct solution to fulfill the needs of customers.

Finance Director
& CFO

Proaktif / Proactive
Siap menghadapi tantangan baru dan memilih tidak berpangkutangan dan menyalahkan keadaan atau orang lain, namun secara
dinamis melahirkan ide-ide kratif dan mengambil inisiatif untuk
memberdayakannya.

Keterjangkauan / Accesibility
Dekat dengan pelanggan dan penuh rasa tanggung jawab dalam
menanggapi berbagai permintaan serta pertanyaan pelanggan
dan menindaklanjuti dengan cepat melalui cara yang sederhana.

Highly initiative in presenting creative ideas to catch up with the


changing market trends and deal with market challenges by being
positive and efficient.

Maintain good relationship with customers through responsible


services as well as quick and accurate responds.

Keikhlasan / Genuine Concern


Menyikapi segala tantangan pekerjaan dengan hati jernih dan
mawas diri yang direfleksikan melalui sikap mau mendengarkan
dan penuh empati, sehingga dirasakan semangat pelayanannya.

Kemudahan / Convenience
Semangat dan tekad yang kuat untuk melayani dan menciptakan
rasa nyaman bagi pelanggan melalui respon yang cepat dan cara
yang sederhana.

Able to strategically tackle problems and face challenges at work


genuinely by giving our best efforts and patience.

Committed to ensure customers comfort through quick and


accurate responds.

34

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

EVP
Base Operation

EVP
Line Operation

Corporate Finance

Base
Maintenance

Line
Maintenance

Human Resources
Management

Component
Maintenance

Engineering
Services

Engine
Maintenance

Trade & Asset


Management

Dalam menjalakan tugasnya Dewan Direksi GMF


dibantu oleh 2 orang Executive Vice President
sebagai bagian dari Board of Management, yaitu :
1.
2.

EVP Line Operation


EVP Base Operation

To perform its duties, GMFs Board of Directors is


assisted by two Executive Vice Presidents as part of
Board of Management which are:

: Agus Sulistyono
: M. Suprijadi

Dalam menjalankan tugasnya Board of Management


dibantu oleh Executive Committee yang terdiri dari
tiga belas orang Vice President yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Internal Audit
and Control

Deputy President
& COO

Corporate
Planning and
Development

Strongly hold the principles of tolerance, integrity, accountability


and transparency in all business aspects which expressed
consistently through good behaviour and statement.

Efisiensi / Efficiency
Sikap mental do the thing right from the beginning dalam setiap
peran dan tanggung jawab dan selalu melihat peluang untuk
perbaikan serta penghematan.

Quality
Assurance and
Safety

President & CEO

VP Corporate Finance
VP Base Maintenance
VP Component Maintenance
VP Corporate Planning & Development
VP Engineering Services
VP Human Resources Management
VP Internal Audit & Control
VP Line Maintenance
VP Trade & Asset Management
VP Sales & Marketing
VP Quality Assurance & Safety
VP Engine Maintenance
VP Corporate Secretary

To perform its duties, GMFs Board of Management


is assisted by Executive Committee which consists
of the following thirteen Vice Presidents:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Budi Santoso
Syachrip Haryanto
Suwito
Setijo Awibowo
Rahmat Hanafi
Udin Sumantri
M. Arif Faisal
Marnala Aruan
Bambang Sugiharto
Iwan Zaiwansyah
Fuad Abdullah Nahdi
Arsil Anas
Harkandri M. Dahler

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

35

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Dewan Manajemen

Board of Management

05

36

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

04

01

02

01
02

Richard Budihadianto
Agus Sudaryo

03
04

Hanrozan Haznam
M. Suprijadi

05

Agus Sulistyono

03

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

37

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Komposisi Pemegang Saham


Shareholder Composition

Tahun 2002, GMF resmi menjadi anak perusahaan


PT Garuda Indonesia dengan nama PT Garuda
Maintenance Facility AeroAsia (PT GMF AeroAsia)
melalui akte notaris No 93, tanggal 26 April 2002
yang dikeluarkan oleh kantor notaris Arry Soepratno,
SH. dan telah diberitakan dalam tambahan berita
negara RI No. 78 tanggal 27 September 2002.
Adapun komposisi pemegang saham saat itu
adalah 99% saham PT GMF AeroAsia dimiliki
oleh PT Garuda Indonesia dan 1% dimiliki oleh PT
Aerowisata. Sedangkan komposisi kepemilikan
saham. per 31 Desember 2007 adalah seperti tabel
di berikut ini :

Pemegang Saham
Share Holder

Jumlah Saham
Share

PT Garuda Indonesia

658.944

PT Aerowisata
Total

38

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

Back in 2002, GMF was officially launched as PT


Garuda Indonesias subsidiary company, registered
as PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (PT
GMF AeroAsia) in notary certificate No. 93, dated
26 April 2002 issued by Arry Soepratno, SH notary
public office. GMF has also noted in the Republic
of Indonesia national addendum certificate No.
78 dated 27 September 2002, with 99% of PT GMF
AeroAsias shares are owned by PT Garuda Indonesia,
whilst PT Aerowisata owns the remaining 1%. As
per 31 December 2008 the share composition as
state below :

Nilai Nominal Saham


Share Par Value
164.736.000

%
99

6.656

1.664.000

665.600

166.400.000

100

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

39

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Unit Produksi

Production Unit

Base Maintenance
Base Maintenance

sebesar hampir 5% dibandingkan tahun 2006. Hal


ini tercapai karena utilisasi yang tinggi terhadap
kapasitas hangar dengan 9 lini narrow body slot dan
4 lini wide body slot dan dengan jumlah tenaga kerja
tetap sebanyak 673 orang.

of hangar capacity with 9 lines of narrow body slot


and 4 lines of wide body slot with the support of
673 permanent employees.

Kinerja ini akan terus ditingkatkan dan


dipertahankan dengan melakukan perbaikan dalam
manajemen proyek dan pre inspection terhadap
kondisi pesawat sebelum dilakukan perawatan di
GMF sebagai program jangka pendek. GMF juga
telah mengantipasi tingginya permintaan di Base
Maintenance dengan memperbesar kapasitas
hangar, menambah jumlah tenaga kerja serta
melalui pembuatan hangar baru dan pembukaan
Base Maintenance untuk wilayah domestik dan
internasional dalam jangka waktu 5 tahun ke
depan.

This good performance will be continually


increase and maintaine by improving the project
management application and pre-inspection
towards aircraft condition before getting a
maintenance service in GMF as a short term
program. GMF also anticipated the high demand of
Base Maintenance by enlarging the hangar capacity,
increasing the amount of work force and build new
hangar as well as opening Base Maintenance for
domestic and international market in the next 5
years.

Component Maintenance
Component Maintenance
Sebagai penyedia solusi total perawatan pesawat
terbang, GMF memiliki beberapa workshop yang
terdiri dari Avionics Workshop; Electro Mechanical
and Oxygen Workshop; Ground Support Equipment
Workshop; Calibration and Non Destructive Test
(NDT) Workshop. Masing-masing shop mempunyai
kapabilitas sebagai berikut:
Dengan fasilitas 2 hangar, cabin workshop serta sheet
metal workshop, kemampuan Base Maintenance
dalam perawatan pesawat meliputi : major structure
repair, modifikasi major, pengecatan eksterior
pesawat, cabin refurbishment serta perawatan
pesawat hingga overhaul. Tipe-tipe pesawat yang
telah mendapat sertifikasi Indonesia DGCA, FAA,
EASA dan otoritas negara lain, yaitu:

Equipped with 2 hangars, cabin workshop and


sheet metal workshop, Base Maintenance capability
in aircraft maintenance includes: Major Structure
Repair, Major Modification, aircraft exterior paint
job, cabin refurbishment as well as airplane
maintenance and overhaul. Types of aircraft which
have received certification from Indonesia DGCA,
FAA, EASA and other countries aviation authority
are:

Jenis Pesawat
Aircraft Type

Jenis Perawatan
Maintenance Type

Fokker (F-28, F-100)

A check, C Check and D Check

Boeing (B 737-200; -300; -400; -500; -600; -700; -800; -900)

A check, C Check and D Check

Boeing (B 747-100; -200; -300; -400)

A check, C Check and D Check

Airbus (A 300, A 310, A 330)

A check, C Check and D Check

Mc Donnel Douglas (MD 80 Series; DC 10)

A check, C Check and D Check

Informasi detail, ada pada data sertifikat GMF


Detail information available in GMF certificate data

Unit Base Maintenance pada tahun 2007


menyumbang penjualan terbesar (31%) di GMF
dengan margin keuntungan dari laba usaha sebesar
19%, terjadi peningkatan pendapatan usaha

40

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Base maintenance unit submitted the highest


selling point for GMF which amount to 31%, with
19% profit margin in 2007, a 5% increase over the
revenue of 2006. This was due to the high utilization

As a total aircraft maintenance provider, GMF


equiped with several workshops including
Avionics Workshop; Electro Mechanical and
Oxygen Workshop; Ground Support Equipment
Workshop; Calibration and Non Destructive Test
(NDT) Workshop. Each workshop have capability of:

Avionics Workshop

Meliputi komponen-komponen: sistem Radio Komunikasi, Navigasi,


Instrumentasi, Radar, Auto Pilot, Cockpit Voice Recorder, Flight Data Recorder,
Gyroscope, Inflight Entertainment.

Avionics Workshop,

Including components: Communication Radio System, Navigation,


Instrumentation, Radar, Auto Pilot, Cockpit Voice Recorder, Flight Data Recorder,
Gyroscope, Inflight Entertainment.

Electromechanical and Oxygen


Workshop

Meliputi komponen-komponent/sistem Air Conditioning, Electrical, Hydraulic,


Fuel, Wheel & Brake, Oxygen & Emergency equipment.

Electrical, mechanical and


Oxygen Workshop,

Including components: Air Conditioning system, Electrical, Hydraulic, Fuel,


Wheel & Brake, Oxygen & Emergency equipment.

Ground Support Equipment


Workshop

Meliputi perawatan komponen-komponen mesin dan kendaraan Ground


support equipment, Industrial Gas Turbine serta Industrial Generator.

Ground Support Equipment


Workshop,

Including maintenance of engine components and Ground support equipment


vehicle, Industrial Gas Turbine and Industrial Generator.

Calibration & NDT Workshop,

Meliputi perawatan kalibrasi test equipment yang digunakan dalam perawatan


serta melaksanakan berbagai jenis Non Destructive test.

Calibration & NDT Workshop,

Including maintenace of Test Equipment calibration which is used in


maintenace and performing several types of Non Destructive test.

Informasi detail, ada pada data sertifikat GMF


Detail information available in GMF certificate data

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

41

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

proses juga sedang dilakukan khususnya dari


sisi pengadaan material breakdown part, yang
sudah mulai menggunakan sistem konsinyasi,
agar waktu pengerjaan perawatan komponen
dapat ditingkatkan lebih cepat lagi. Component
Maintenance memiliki pegawai sebanyak 222
orang ditahun 2007.

conducted, especially for material breakdown part


procurement, which has applied the consignment
system to shorten the process of component
maintenance. In 2007, Component Maintenance
was supported by 222 professionals.

Engine Maintenance
Engine Maintenance
Jasa perawatan mesin di Engine Maintenance meliputi perawatan mesin jenis :
Engine Maintenance performs maintenance for the following engine types :
Engine Spey 555
Engine CFM 56-3
Auxiliary Power Unit (APU) GTCP 36
APU GTCP 85
APU TSCP 700
Engine JT8D, JT9D-7/-59A serta CF6-50/-80
Heavy Industrial Turbine (HIT)
Keseluruhan workshop ini sangat mendukung
berjalannya perawatan komponen untuk tipe
pesawat seri B 737, seri B 747, A 330, A 310, A 300,
DC-10, seri MD-80 dan F 28. Unit ini memperoleh
beberapa sertifikasi dari beberapa negara seperti
DSKU, FAA dan EASA serta ISO 9000. Batasan
dari jenis componen dan jenis perawatan yang
bisa dilakukan tercantum secara detail dalam
sertifikasi data yang diberikan oleh masing-masing
airworthiness authority atau badan berwenang
lainnya.
Terjadi peningkatan pendapatan pada tahun 2007
sebesar 31% dibandingkan dengan tahun 2006.
Pada tahun 2007, unit ini menyumbang 13% pada
pendapatan GMF, namun masih belum memberikan
keuntungan dengan margin rugi usaha sebesar 8%. Meskipun mengalami kerugian, namun unit ini
memiliki peran strategis terhadap penjualan di unit
Line, Base dan Engine Maintenance, sebagai supply
chain management mereka.
Dengan populasi terbanyak adalah komponen B 737
di Indonesia, unit Component Maintenance telah
melaksanakan beberapa perbaikan khususnya dari
sisi supply chain management dengan melakukan
kerjasama konsinyasi terhadap breakdown part
supplier dengan pihak Aero Inventory. Strategi
lain yang juga sedang dikembangkan adalah
dengan pengenalan produk NDT, Generator Repair
dan IGTE kepada industri non aviasi. Perbaikan

42

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

These workshops are very crucial in performing


component maintenance for aircraft types of B 737
series, B 747 series, A 330, A 310, A 300, DC-10, MD-80
series and F 28. GMF received several certifications
from several countries, including DSKU, FAA, EASA
and ISO 9000. List of capability for component and
maintenance type are detailly described in data
certification which given by each airworthiness
authorities or other authorized institutions.

The revenue of 2007 increased by 31% compared


to 2006. In 2007, this unit contributed 13% of
overall GMF revenue, but not yet provide enough
profit for GMF with -8% loss margin. Regardless, this
unit maintained its strategic role towards sales in
Line, Base and Engine Maintenance unit as a supply
chain management.

Overhaul
Overhaul
Overhaul
Overhaul
Overhaul
Penggantian modul
Overhaul

Informasi detail, ada pada data sertifikat GMF


Detail information available in GMF certificate data

Sertifikasi yang didapat dalam perawatan engine


dan APU tipe diatas diperoleh dari Indonesian
DGAC dan FAA.

For the engine maintenance and APU service


stated above, GMF received some certifications
from Indonesian DGAC and FAA.

Unit ini merupakan unit yang memberikan


kontribusi pendapatan sebesar 27% terhadap
keseluruhan pendapatan usaha GMF di tahun 2007.
Unit Engine Maintenance pada 2007 memperoleh
margin keuntungan dari laba usaha sebesar
26%, sesuai perhitungan keuangan internal GMF.
Peningkatan pendapatan yang terjadi umumnya
berasal dari tingkat penjualan dan produksi engine
CFM56-3 dan APU GTCP 85 /GTCP 36.

Engine maintenance unit contributed 27% of


overall GMF revenue in 2007. According to GMF
internal financial calculation, Engine Maintenance
unit received 26% of operational profit in 2007. The
increase came from CFM 56-3 and APU GTCP 85/
GTCP 36 engine maintenance and production.

With B 737 component took the dominant place


in Indonesian market, Component Maintenance
unit conducted several improvements especially
from within the supply chain management line
by forging consignment agreement with Aero
Inventory regarding the breakdown part supplier.
The other strategy is introducing NDT product,
Generator Repair and IGTE to the non-aviation
industry. Business process improvement also being

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

43

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Unit Engine maintenance adalah unit yang padat


modal, padat teknologi dan juga perlu pengaturan
waktu produksi dan aliran uang agar dapat diperoleh
optimasi yang lebih ekonomis, sehingga margin
keuntungan semakin meningkat. Untuk mengatasi
hal tersebut diatas, tahun 2007 unit Engine
Maintenance telah melakukan kerjasama strategis
dengan MTU dan Aero Inventory serta Chromalloy
guna memperbaiki sisi supply chain management,
kualitas serta pengembangan strategis lainnya.

Engine maintenance unit is capitals technologyintensive and also requires proper production
scheduling and cash flow in order to achieve
economical optimization needed to increase
profit margin. To contend with those problems,
in 2007 Engine Maintenance unit forged strategic
partnership with MTU, Aero Inventory and
Chromalloy to improve the supply management,
quality and other strategic chain.

Tenaga kerja yang terlibat di unit ini selama tahun


2007 adalah sebanyak 136 orang yang terbagi
dalam 3 lini produksi, yaitu unit Auxiliary Power Unit
Services, Turbine Component Services dan CFM56
& SPEY Services.

In 2007, this unit employs 136 professionals which


divided into 3 parts of production lines which are
Auxiliary Power Unit Services, Turbine Component
Services and CFM 56 & SPEY Services.

Line Maintenance
Line Maintenance
Unit Line Maintenance yang berpusat di Bandara
Internasional Soekarno Hatta Cengkareng,
memiliki beberapa lokasi kantor cabang yang
melaksanakan perawatan line maintenance untuk
beberapa tipe pesawat milik airline internasional
maupun domestik. Adapun data jenis pesawat dan
kemampuan yang ditawarkan adalah :

Line Maintenance Unit headquartered at Soekarno


Hatta international Aiport in Cengkareng owns
several branch offices which perform line
maintenance process for several types of aircraft for
domestic and international airlines. The following
are services offered for the various types of
airplanes:

B 737 series
B 737 series

Transit check hingga A check (perawatan 300-500 flight hours)


Transit check up to A check (maintenance of 300-500 flight hours)

B 747 series
B 747 series

Transit check hingga A check


Transit check up to A check

A 330/A340
A 330/A340

Transit check hingga A check


Transit check up to A check

B 767
B 767

Transit check
Transit check

A 320
A 320

Transit check
Transit check

F 28
F 28

Transit check hingga A check


Transit check up to A check

DC-10
DC-10

Transit check hingga A check


Transit check up to A check

Informasi detail, ada pada data sertifikat GMF


Detail information available in GMF certificate data

Sedangkan airline yang dilayani mencakup Garuda


Indonesia, JAL, Korean Air, Air China, MAS, Saudia,
Yemenia, Air Asia, Sriwijaya Air, serta beberapa
airline lain. Sertifikasi yang dimiliki diberikan oleh
DSKU, FAA, EASA serta dari negara-negara lainnya.

44

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

The airlines serviced by this unit are Garuda Indonesia,


JAL, Korean Air, Air China, MAS, Saudia, Yemenia, Air
Asia, Sriwijaya Air and other. This unit also gained
certifications from DSKU, FAA, EASA and from other
countries.

Sebagai kontributor penjualan ketiga (22%)


dari penjualan GMF selama tahun 2007, unit
Line Maintenance juga telah meningkatkan
pendapatannya sebanyak 1% dibandingkan tahun
2006. Sedangkan margin laba usahanya menurut
perhitungan internal GMF mencapai 38%. Hal ini
diperoleh karena naiknya pendapatan non Garuda
yang mengimbangi penurunan pendapatan dari
Garuda. Adanya kontrak-kontrak baru di unit Line
Maintenance yang sifatnya jangka panjang telah
berhasil meningkatkan utilisasi man power di
beberapa cabang Line Maintenance.

As the third contributor in GMF sales in 2007 (22%),


Line Maintenance unit experienced a 1% increase
in revenue compared to that of 2006 with 38%
profit margin according to GMF internal calculation.
This was due to the increase of non-Garuda
revenue which counter-balanced the decreasing
revenue of Garuda. New long term contracts for
Line Maintenance unit successfully increased the
utilization of man power in several branches.

Tenaga kerja tetap yang ada pada unit ini sebanyak


854 orang yang menyebar di 23 kantor cabang,
sebagian besar berada di Cengkareng dan Denpasar.
Unit Line Maintenance juga memperoleh beberapa
penghargaan dari customer yang dilayaninya seperti
dari JAL dan Yemenia, serta beberapa airline lain,
telah menunjukkan kemampuan dan kualitas Line
Maintenance GMF dalam kategori keselamatan dan
ketepatan waktu.

This unit is supported by 854 permanent employees


which spread throughout 23 branch offices,
with the majority stationed at Cengakreng and
Denpasar. Line Maintenance unit also gained some
awards from customers, such as JAL and Yemenia
and other airlines, which signified the capability
and quality of GMFs Line Maintenance in safety and
on time performance.

Strategi yang diambil oleh GMF disamping


melakukan perawatan line maintenance, saat
ini diarahkan agar airline domestik maupun
internasional menyerahkan perawatan keseluruhan
kepada GMF, sehingga airline dapat berkonsentrasi
penuh pada bisnis utamanya. Konsep yang
dinamakan Fleet Team Management ini, sudah
mulai berhasil ditawarkan ke airline domestik
dengan ditandatanganinya kontrak jangka panjang
dengan Sriwijaya Air B 737-300 total maintenance.

Other than performing line maintenance process,


GMF is currently employing a strategy persuading
domestic and international airlines to entrust their
overall aircrafts maintenance to GMF. The concept
which entitled Fleet Team Management received
good response from domestic airlines, indicated by
the signing of long term agreement with Sriwijaya
Air in term of B 737-300 total maintenance.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

45

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Engineering Services
Engineering Services

Alamat Kantor Cabang Line Maintenance


Line Maintenance Branch Office Address

BO

Manager
Manajer

Address
Alamat

Telephone
Telepon

Facsimile
Faksimile

AMI

Setia sumantri

Teknik Garuda, Bandara Selaparang,


Mataram Lombok.

0370-646849

0370-646849

081917202033

BDJ

Eddy Suparno

Teknik Garuda, Bandara Syamsudin Noor,


Banjarmasin.

0511-4705277 Ext 612

0511-4705202

0813-49677744

BIK

Purnomo

Teknik Garuda, Bandara Frans Kasiepo,


Biak, Papua.

0981-21059

0981-25777

0811-487241

BPN

Irwan

Teknik Garuda, Bandara Sepinggan,


Balikpapan

0542-766846

0542-766845/766846

0816-3146510

BTH

M. Yuyun

Teknik Garuda, Airport Hang Nadim,


Batam.

0778-761300

0778-761300

0816-3114754

BTJ

Sunarto AS.

Teknik Garuda, Bandara Sultan Iskandar Muda,


Banda Aceh.

0651-638322

0651-638322

0852-60840362

DJJ

Arifin Sinaga

Teknik Garuda, Bandara Sentani,


Jayapura, Papua.

0967-594269

0967-592305

0813-55740933

DPS

Setio Budi

Teknik Garuda, Bandara International Ngurah Rai,


Denpasar, Bali.

0361-751172/756121

0361-751172

0811-378324

JED

Agus Mulyasana

Garuda Indonesia,
King Abd Azis International Airport, Jedah, KSA.

966-26851037

966-26-851037

966-504804182

JOG

Hadi Sampurno

Teknik Garuda, Bandara Adi Sucipto,


Jogyakarta.

0274-487024

0274-487024

0818-394037

MDC

Achmad Sudiadi

Teknik Garuda, Bandara Sam Ratulangi,


Menado.

0431-814342

0431-814342

0812-4426524

MES

Amir Fachrudin

Teknik Garuda, Bandara Polonia,


Medan.

061-4538196/4555035

061-4538196

0813-61349383

PDG

Kukuh Margiono

Teknik Garuda, Bandara Minang International,


Padang.

0751-819140

0751-819140

0811-465800

PKU

Hasan Basri

Teknik Garuda, Bandara Sultan Syarif Kasim II,


Pekanbaru.

0761-674694 Ext 299

0761-674672

0813-78493654

PLM

Kunto Nugroho

Teknik Garuda, Bandara SMB II, Talang Betutu,


Palembang.

0711-385073 Ext 4201

0711385073

0812-7132355

Mobile

Teknik Garuda, Bandara Cilik Riwut,


Palangkaraya.

PKY
PNK

H. Fachrul Rozy L.

Teknik Garuda, Bandara Supadio,


Pontianak.

RUH

Nurul Hadj

Garuda Indonesia,
King Khaled International Airpoprt, Riyadh, KSA.

966-14-625715

96614833413/12937699

966-505267933

SIN

Herno Sumartono

Garuda Indonesia, Changi International Airport,


Singapore.

65-65459146

65-65420307

65-97580506

SOC

Bambang
Wahyudi

Teknik Garuda, Bandara Adi Sumarmo,


Solo.

0271-783688

0271-783688

0816-4853463

SRG

Paryono Manalu

Teknik Garuda, Bandara Ahmad Yani,


Semarang.

024-7608279

024-7608279

0811-396951

SUB

Gatot Sugiharto

Teknik Garuda, Bandara Internasional Juanda,


Surabaya.

031-8667410/2986313

031-8667410/8667717

0812-1670755

TIM

Lerman Simamora

Teknik Garuda, Bandara Moses Kilangin,


Timika, Papua.

0901-322930

0901-322930/323767

0811-496737

UPG

Mulyadi.

Teknik Garuda, Bandara Hasanudin,


Makasar.

0411-553182/555617

0411-553182

0813-87342110

46

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

0813-81751958

Unit Engineering Service menjual jasanya dalam


bentuk :
Program standar perawatan
Modifikasi dan pengontrolannya
Reliability control program
Pelayanan data komunikasi dari pesawat ke darat
Manajemen dan distribusi manual perawatan
pesawat
Pelayanan jasa tenaga ahli
Saat ini pemakai jasa engineering service tidak hanya
Garuda Indonesia, namun juga beberapa airline
lain, domestik dan internasional seperti Blue Air,
Sriwijaya Air, Riau Air.
Dengan semakin banyaknya pengguna jasa
Engineering Service GMF, pada tahun 2007
peningkatan pendapatan unit ini mencapai
64% dibanding dengan tahun 2006, sedangkan
margin laba usahanya sesuai dengan perhitungan
internal GMF mencapai 30%. Meskipun kontribusi
pendapatannya kecil (2%) pada tahun 2007, unit
Engineering Service memegang peranan penting
dan strategis dalam perawatan pesawat, engine dan
komponen, sebagai penentu standar perawatan,
peningkatan efisiensi perawatan dan juga sebagai
sumber pengetahuan dan data tentang perawatan
dan pesawat.

Engineering Service unit conduct its services in the


form of:
Standard maintenance program
Modification and its control
Reliability control program
Data communicaton service from aircraft to
ground
Management and distribution of aircraft
maintenance manual
Expert service
Now Engineering Service not only serves
Garuda Indonesia, but also several domestic and
international airlines including Blue Air, Sriwijaya Air
and Riau Air.
With the increasing number of GMF Engineering
Services customer, the 2007 revenue of this unit
skyrocketed 64% from that of 2006 with 30% profit
margin according to GMF internal calculation.
Eventhough its revenue contribution in 2007 is small
(2%), Engineering Service unit hold an important
and strategic role in aircraft maintenance, engine
and component as the maintenance standard
determiner, aircraft efficient enhancement and also
as the source of knowledge and data regarding
maintenance and aircraft.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

47

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

Tenaga kerja ahli yang ada di Engineering Service


ini sebanyak 56 orang yang terbagi dalam unit
Aircraft Engineering dan Reliability Engineering.
Sesuai dengan strategi penerapan Fleet Team
Management yang dilaksanakan GMF, saat ini
beberapa airline domestik dan internasional telah
memanfaatkan jasa unit ini.

Terbaik Di Semua Bidang All Front Excellence

There are 56 experts in Engineering Service


unit which divided into Aircraft Engineering
and Reliability Engineering unit. As the result
of the strategy implemented by GMFs Fleet
Team Management, now several domestic and
international airlines have become the customers
of this unit.

Trade & Asset Management


Trade & Asset Management
Unit Trade and Asset Management memiliki
sejumlah layanan, di antaranya adalah :
Penyedia suku cadang
Pengelolaan komponen pesawat
Pergudangan
Logistik & distribusi
Penjualan dan pembelian material
Fasilitas kawasan berikat

Trade and Asset Management unit provides the


following services:
Sparepart supplier
Aircraft component management
Warehousing
Logistic and distribution
Material transaction
Bonded area facilities

Jasa ini sudah lama diberikan kepada PT Garuda


Indonesia secara menyeluruh, sementara beberapa
airline telah mulai mempercayai sebagian atau
keseluruhan layanan diatas kepada unit ini.

These services has been long provided to PT


Garuda Indonesia comprehensively, meanwhile
some airlines just started to employ this unit for few
or overall services above.

Pertumbuhan penjualan dari unit ini terus


meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan
makin meluasnya jasa yang diberikan, namun
pencapaian penjualan tahun 2007 berkurang 33% dibandingkan tahun 2006. Hal ini disebabkan
penurunan pendapatan dari Garuda lebih besar
daripada peningkatan pendapatan dari non

The sales growth of this unit keep increasing over


the years along with the offered services, but the
transaction experienced a 33% decrease from that
of 2006. This was due to the decrease of Garudas
revenue is higher than the increase of non-Garudas
revenue. From profit/loss margin, according to GMF
internal calculation, this unit is still experiencing a

48

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Garuda. Dari sisi margin laba/rugi usaha, sesuai


perhitungan internal GMF, unit ini masih rugi
sebesar 5%. Kerugian ini juga disebabkan oleh
turunnya pendapatan diatas. Sebagai unit yang
memegang posisi strategis, kerugian di unit ini
masih dapat ditutupi dengan keuntungan yang
didapat dari unit lain di GMF yang dilayani olehnya.

5% loss due to the decrease in revenue. As a unit


that hold a strategic role, the loss margin still can be
covered by profit from other GMFs units.

Pengembangan bisnis yang ada di unit Trade & Asset


Management dikelompokan dalam beberapa unit
bisnis, yaitu : Logistik, Trading, Asset Management
dan Kawasan Berikat. Dengan jumlah karyawan
tetap 121 orang, unit ini akan lebih fokus pada bisnis
penjualan parts serta logistic services, sementara
upaya efisiensi dilakukan dengan melalui strategic
procurement.

Business development in Trade & Asset


Management unit is categorized in several business
units which are Logistic, Trade, Asset Management
and Bonded Area. With 121 permanent employees,
this is focusing on parts transaction and logistic
services, meanwhile efficiency effort is carried out
through strategic procurement.

Sejak tahun 2005 unit Trade & Asset Management


telah melakukan kerjasama konsinyasi dan
keagenan/distributor, disamping kontrak kerjasama
logistic services. Kerjasama lain dengan supplier
khususnya dalam hal penyediaan exchange
critical component juga telah dilakukan di tahun
2007 dengan pihak KLM dan Global Aviation. Hal
lain yang juga dicapai pada tahun 2007 adalah
perjanjian serah kelola komponen milik Garuda
ke GMF. Dengan 2 perjanjian kerjasama di atas,
diharapkan Strategy Feet Team management GMF
dapat berjalan dengan baik, mengingat beberapa
customer domestik (Sriwijaya Air & Travira) sudah
mulai menyerahkan jasa pengadaan komponennya
kepada GMF di tahun 2007.

Other than logistic service contracts, since 2005


Trade & Asset Management unit had forge
partnership with consignors and distributors. In
2007, the unit also commence joint operation with
KLM and Global Aviation regarding the exchange
critical component. During the same year, the unit
also signed the agreement regarding component
management transfer from Garuda to GMF. With
the two agreements, it is expected that the GMFs
strategy fleet team management will be running
smoothly as some domestic customers namely
Sriwjaya Air and Travira entrust their component
maintenance to GMF in 2007.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

49

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Management Discussion and Analysis

Penjelasan Umum Overview

50

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF, Kemajuan Menyeluruh


Kondisi perusahaan di tahun 2007 secara keuangan
menunjukkan peningkatan dari sisi Pendapatan
dan Keuntungan, dikarenakan meningkatnya
pendapatan dari pihak ketiga serta terjadi
penambahan biaya pada beban usaha dan biaya
lain-lain. Terjadi kenaikan terhadap besarnya aktiva
dan kas atau setara kas, yang disebabkan oleh
penyelesaian piutang Garuda dan non Garuda yang
dilakukan di tahun 2007.

GMF, A Comprehensive Improvement


In 2007, the Companys financial situation showed
an increase in Revenue and Profit. This was due
to the increasement revenue from third parties
and also caused by the increasing total operating
expenses among others. There was an increase
in assets and cash flow, which caused by the
settlement of Garuda and non-Garuda receivables
in 2007.

Kondisi
perusahaan
secara
operasional
menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan,
dimana terdapat 10 dari 32 KPI Korporat mencapai
atau melebihi target yang ditetapkan, sementara KPI
yang tidak tercapai targetnya, telah menunjukkan
peningkatan yang lebih besar dari tahun 2005.

From the operational point of view, the Companys


condition shows a significant improvement, as
there were 10 out of 32 KPIs Corporates which met
or surpassed their respective targets. Meanwhile, for
KPI which did not met the target shows an increase
when compared to their performance in 2005.

Sementara dari sisi kesehatan perusahaan yang


diukur berdasarkan Kep-Men BUMN No. KEP100/MBU/2002 perusahaan berada dalam Kondisi
Sehat dengan nilai 91,10 (AA) yang meningkat
dari tahun 2006 dengan nilai 89,10.

According to Company Health Rating measured


according to Kep-Men BUMN No. KEP-100/
MBU/2002, the Company is in health condition
with the score of 91.10 (AA) which increased from
2006s 89.10.

Sasaran Perusahaan
Sesuai program Global Challenge, GMF telah
mengembangkan strategi dan program kerja
untuk 15 tahun ke depan yang dibagi dalam tiga
tahap strategi dan program kerja 5 tahunan. Untuk
strategi dan program kerja 5 tahun pertama
(2003 - 2007), pada tahap pertama ini telah dicapai:
1. Kerangka dasar untuk manajemen sumber
daya manusia
2. PDCA sebagai sistem mobilisasi perusahaan
3. Sistem manajemen pengawasan
4. Perluasan akses ke jaringan industri maskapai
penerbangan global
5. Petunjuk dari data-data non Garuda
6. Pemahaman kumulatif untuk transaksi bisnis
yang gagal
7. Kecukupan Arus Kas perusahaan
8. Naluri dan semangat usahawan
9. Kredibilitas dan kepercayaan dari pemasok
dan pihak bank
10. Pertumbuhan keuangan positif selama
3 tahun berturut-turut
11. Kawasan berikat eksklusif untuk perawatan
pesawat

Company Target
In conjunction with Global Challenge program,
GMF has develop a strategy and work programs to
be implemented in the next 15 years which divided
in 3 phases of strategy and 5 years work program
period. The first strategy and 5 years program
(2003-2007) has achieved:
1. Basic Infrastructure for People Management
2. PDCA as an Enterprise Mobilization System
3. Control Management System
4. Extended Network Access to Global Airline
Industry
5. Know-how from Non Garuda Exposures
6. Cummulative Knowledge for Failed Business
Transactions
7. Self Sufficient Cash Flow
8. Entrepreneurial Sense and Spirit
9. Credibility and Trust from Suppliers & Banks
10. Positive Financial Growth for 3 Consecutive
Years
11. Exclusive Bonded Area for Aircraft
Maintenance

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

51

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pencapaian target tersebut dapat dicapai dengan


melaksanakan program:
1. Penerapan
PDCA
diseluruh
jajaran
perusahaan
2. Sistem manajemen sumber daya manusia &
pengembangan infrastruktur
3. Manajemen portofolio bisnis
4. Restrukturisasi keuangan
5. Pengembangan logistik dan Manajemen
vendor
6. Perluasan jejaring bisnis

These targets were achieved by performing the


following programs:
1. Enterprise wide PDCA Deployment

Melanjutkan program Global Challenge tahap kedua


(2008 2012) dengan melakukan beberapa kondisi
akhir yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan standar kelas dunia
2. IPO dengan status bluechip
3. Memiliki kantor cabang di luar negeri
(misalnya di Timur Tengah)
4. Memiliki
sumber
daya
manusia
berkompetensi tingkat dunia
5. Berada di peringkat 3 teratas dalam market
share regional
6. Penggunaan kapasitas secara optimal

To continue second phase of Global Challenge


program (2008-2012), some final conditions will be
applied, as follows:
1. World class standard compliance
2. IPO with bluechip status
3. Overseas branches (i.e. Middle - East)

Untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan dan


mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
pada rencana 5 tahun ke depan yang kedua, maka
perusahaan telah menyusun Strategi Perusahaan
yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh 8
Strategic Inisiative Team. Rinciannya adalah sebagai
berikut :
1. Strategic Initiatives # 1 :
Financial Restructuring & Beautification
2. Strategic Initiatives # 2 :
High-yield Portfolio & Market Development
3. Strategic Initiative # 3 :
Garuda-aligned Capacity & Capability
Adjustment
4. Strategic Initiative # 4 :
Capability & Capacity Optimization
5. Strategic Initiative # 5 :
Product Quality Improvement
6. Strategic Initiative # 6 :
Accelerated World Class Talent Deployment
7. Strategic Initiative # 7 :
Safety Management System Implementation
8. Strategic Initiative # 8 :
IT Intensification extensification

To face future business challenges and achieve


the targeted 5 years second phase, the Company
devised Corporate Strategy which implemented in
8 Strategic Initiative Teams. Described as follows:

52

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

2.

3.
4.
5.

6.

Kinerja Operasional 2007 Operational Performance 2007

People Management System & Infrastructure


Development
Business Portfolio Management
Financial Restructuring
Logistic
Development
&
Vendor
Management
Business Network Expansion

4. World - class human resources


5. Top 3 Regional Marketshare
6. Optimal Capacity Utilization

1.

2.

3.


4.

5.

6.

7.

8.

Strategic Initiatives # 1 :
Financial Restructuring & Beautification
Strategic Initiatives # 2 :
High-yield Portfolio & Market Development
Strategic Initiative # 3 :
Garuda-aligned Capacity & Capability
Adjustment
Strategic Initiative # 4 :
Capability & Capacity Optimization
Strategic Initiative # 5 :
Product Quality Improvement
Strategic Initiative # 6 :
Accelerated World Class Talent Deployment
Strategic Initiative # 7 :
Safety Management System Implementation
Strategic Initiative # 8 :
IT Intensification extensification

Pengelolaan dan pengembangan GMF secara


umum dilakukan melalui Strategic Excellence dan
Operating Excellence yang secara keseluruhan
disebut dengan program Global Challenge
dan merupakan program jangka panjang (15
tahun). Tahun 2007 merupakan tahun keempat
dari pelaksanaan program tersebut untuk lima
tahun pertama. Pada tahun 2007, Strategic
Excellence diukur dengan pencapaian 11 sasaran.
Hingga akhir Desember 2007, ada 1 sasaran yang
tercapai. Sedangkan pencapaian Sasaran Strategis
perusahaan yang diukur dengan KPI adalah sebagai
berikut :

The management and development of GMF


generally conducted through Strategic Excellence
and Operating Excellence as parts of Global
Challenge according to GMFs long term program
(15 years). 2007 was the fourth year of first phase of
five years program. Also in 2007, Strategic Excellence
was measured by 11 milestones achievements. Until
December 2007, 1 milestone had been acheived.
Meanwhile, companys Strategic Objectives which
measured by KPI are as follows:

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

53

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Board of Director

Perspective

Period: 12/2007

Strategic Objectives

Key Performance Indicator


Board of Director

1. Financial
11 Maximize Return To Shareholders
111 Return of Equity (ROE)
12 Optimize Asset Utilization

90.00%
90.00%

98.36%

90.00%

127.00%

13.11%

16.65%
72.80%

5.00 mhrs/day

3.64 mhrs/day

90.00%

96.05%

131 Combined Revenue

MUSD 143.8670

MUSD 138.1838

90.00%

117.28%

21 Provide Reliable Product & Service at

90.00%

95.61%

77 delay

100 delay

0.0350 Inc. per 100

0.0328 Inc. per

Rev T/O

100 Rev T/O

213 Turn Around Time (TAT) Ratio (Avg)

99.00%

94.61%

214 Aurcraft Avaulability (Average)

99.00%

98.04%

22 Provide One-Stop MRO Solution

90.00%

138.95%

2.24%

1.75%

8 contracts

16 contracts

90.00%

100.00%

90.00%

124.88%

Competitive Price
211 # of Technical Delay (Avg)
212 Rate of Technical Incident & Accident (TIA) (Avg)

221 % of Market share from regional market


222 Number of Long Term Contract Customer
3. Internal Process
31 Efficiency Improvement
311 Asset Turnover
312 Inventory Turnover (ITO) YTD
32 Finacial Capability Enhancement
321 Account Receivable Turnover
322 Cash Ratio
33 Quality & Delivery Enhancement
312 Cumulative Cost of Poor Quality
34 Business Network & Partnership

124.30%

136.16%

100.9 days

53.0 days

90.00%

129.27%

122.83 days

81.00 days

21.13 %

29.90%

90.00%

56.00%

0.40%

1.28%

90.00%

Development
341 Number of New Strategic Partner
35 Capacity & Capability Development
351 % Capacity Utilization
36 Core Related Business Diversification
361 Number of Business Portfolio Operationalized
4. Learning & Growth
41 Technical & Organization Competencies
411 Organizational Capital Readiness

42 Leadership Talent Development


421 Human Capital Readiness
43 Culture & Management Development
44 Good Corporate Governance &
Corporate Social Responsibility
441 GCG Index
442 Number of CSR Project
45 Information-enabled Process Redesign
451 Information capital readiness

Range
Color

Trend
Icon

100.42%

121 Sold Man Hours/Day

2. Customer

development

Actual

90.00%

13 Maximize Sales of Growth

22 Provide One-Stop MRO Solution

Target

Tingkat Kesehatan Perusahaan


Evaluasi tingkat kesehatan Perusahaan telah
dilakukan oleh Kantor Akuntan Public Osman Bing
Satrio & Rekan (OBS-Delloite) dengan mengacu
kepada indikator yang digunakan untuk menilai
tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.
KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Untuk
aspek keuangan dan administrasi, indikator yang
dinilai berikut masing-masing bobotnya ditetapkan
dalam Surat Keputusan tersebut sedangkan aspek
operasional ditetapkan secara khusus dalam RUPS.

Company Health Level


The evaluation of company health level have been
conducted by Osman Bing Satrio & Partner Public
Accountant Office (OBS-Delloite) by referring to the
indicators which is used to appraise the health level
of State Owned Enterprise (BUMN) be appropriate
with Minister State Owned Enterprise, decree No.
KEP-100/MBU/2002 dated on June 4th 2002. For
the financial and administration aspects, appraised
indicator and its units define in that decree,
meanwhile the operational aspect described
exclusively in RUPS.

Berdasarkan evaluasi hal tersebut diatas, kinerja


Perusahaan pada tahun 2007 tergolong dalam
kondisi SEHAT kategori AA dengan skor 91,10
dengan rincian sebagai berikut:

According to the evaluation above, company


performance in 2007 classified in Healthy
condition AA category with score is 91,10 with
detailed below:

4 Partners

90.00%

99.71%

70.00%

69.80%

90.00%

100.00%

22 BP

22 BP

90.00%

86.04%

90.00%

69.04%

90.00%

62.14%

90.00%

98.57%

70.00%
90.00%

69.00%
_

90.00%

96.67%

90.00%

84.00%

5 Projects

5 Projects

90.00%

86.44%

90.00%

77.80%

62.5

Aspek operasional
Operational Aspect

13.6

Aspek administrasi
Administrational Aspect

15

JUMLAH
TOTAL
Penilaian Terhadap Aspek Keuangan
Kinerja aspek keuangan Perusahaan tahun 2007
diukur dengan menggunakan indikator sebagai
berikut:

91.1
The Appraisal of Financial Aspect
The performance of financial aspect in 2007
measured by using indicators is as below:

Skor

Indikator Penilaian

80.00%

5 Partners

Aspek keuangan
Financial Aspect

Indicators

Hasil

Result

Bobot

Weight

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Actual

RKAP

RKAP

> 15%

16.65%

20

20

18

Imbalan Investasi (ROI)


Return on Investment

> 18%

16.65%

15

10.5

Rasio Kas
Cash Ratio

> 35%

29.90%

> 125%

161.24%

Collection periods
Collection periods

< 60 hari

81 hari

4.5

3.5

Perputaran persediaan
Inventory Turn Over

< 60 hari

53 hari

4.5

Perputaran jumlah aktiva


Total Asset Turn Over

> 120 %

136.16%

30%< x < 40%

34.89%

10

10

10

62.5

60.5

Rasio modal sendiri terhadap jumlah aktiva


Equity to Total Asset Ratio
Jumlah
Total

54

Realisasi

Imbalan kepada pemegang saham (ROE)


Return on Equity

Rasio Lancar
Current Ratio
_

Standar

Standard

Scores

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

55

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Realisasi kinerja aspek keuangan tahun 2007


mencapai skor 62,50 atau 2,00 poin di atas RKAP
(60,50 poin).

The realization of financial aspect in 2007 reached


score 62.50 or 2.00 points is above Annual Budget
and Activity Plan (60.50 points)

Penilaian Terhadap Aspek Operasional


RKAP tahun 2007 mencakup indikator kinerja aspek
operasional, dan pembobotan telah sesuai dengan
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.
KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Untuk
evaluasi kinerja aspek operasional, komisaris
mengusulkan indikator kinerja aspek operasional,
bobot masing-masing indikator berikut unsurunsur yang dipertimbangkan sebagai berikut:

The Appraisal of Operational Aspect


RKAP (Annual Budget and Activity Plan) 2007
including the indicators of operational aspect
performance and the appraisal are suitable with
Minister State Owned Enterprise, decree BUMN No.
KEP-100/MBU/2002 dated on June 4th 2002. For
operational aspect performance evaluation, the
weight of each indicators and its unit consider are
as follow:

Indikator Penilaian

Bobot

Unsur-unsur yang dipertimbangkan

Indicators

Weight

Elements of Consideration

Technical delay, technical cancellation, revenue take off

Aircraft Availability

Technical cancellation, technical revised, type change, revenue take off

TIA Rate

Technical incident, accident, revenue take off

TAT Ratio

Agreed time to do amaintenance job in each production unit, actual time to accomplish

Man Hour Utilization

Invoiced man hour used per delay, number of direct employee

15

The result of operational aspect appraisal in


2007 is:

Hasil penilaian terhadap aspek operasional tahun


2007, sebagai berikut:

Skor

Indikator Penilaian

Standar

Hasil

Nilai

Bobot

Indicators

Standard

Result

Value

Weight

Scores

Realisasi
Actual

RKAP

RKAP

Dispatch reliability

> 99,10%

98.64%

Good

2.9

Aircraft availability

> 100%

98.04%

Good

2.9

< 0,0400

0.0328

Excellent

> 95%

94.61%

Good

2.9

> 5,5 hours/day 3,58 hours/day

Fair

1.9

15

13.6

12

TIA ratio
TAT ratio
Man hour utilization
Jumlah
Total

Standar

Hasil

Bobot

Indicators

Standard

Result

Weight

Realisasi

RKAP

Actual

RKAP

Laporan perhitungan tahunan


Annual calculation report

Sampai dengan bulan ke-5


Up to fifth month

Sampai dengan bulan ke-5


Up to fifth month

2.9

Rancangan RKAP
RKAP Planning

60 hari sebelum tanggal anggaran


60 days before budgeting date

60 hari sebelum tanggal anggaran


60 days before budgeting date

2.9

Laporan periodik
Periodic report

1 bulan setelah periode laporan


1 month after the report period

1 bulan setelah periode laporan


1 month after the report period

Efektivitas penyaluran dana


Fund allocation effectiveness

> 90%

N/A

2.9

Tingkat kolektibilitas penyaluran pinjaman


Collectability rate of loan allocation

> 70%

N/A

1.9

15

13.6

12

Kinerja Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi


Performance of micro businesses and
coperatives development

Jumlah
Total

Dispatch Reliability

Jumlah
Total

Skor

Scores

Indikator Penilaian

Dalam kinerja PUKK, Perusahaan tidak melakukan


penyaluran dana karena Perusahaan tidak termasuk
sebagai BUMN yang menyalurkan dana PUKK,
sehingga perhitungan skor realisasi kinerja PUKK
dinyatakan sama dengan RKAP. Realisasi kinerja
aspek administrasi mencapai skor 15,00 sesuai
RKAP.

In PUKK performance, company do not distribute


fund because of company is not a BUMN which
distributed PUKK fund, therefore the calculation of
PUKK performance realization score stated similar
to RKAP. The realization of administration aspect
performance reached score 15.00 is appropriate
with RKAP.

Pemasaran
Potensi pasar bisnis MRO pada tahun 2007
sesuai dengan jenis bisnis di GMF adalah sesuai
dengan tabel dibawah ini. Total market share
yang direncanakan diraih oleh GMF pada tahun
2007 adalah sebesar 0.30 % dari Wordwide atau
senilai 127.04 MUSD. Penurunan market share
ini dibandingkan 2006 adalah sebesar 23%,
diikarenakan target market yang berkurang dan
juga pertumbuhan pasar yang lebih baik di 2007.

Marketing
The prospect of MRO business market in 2007
in conjunction with GMFs business model is as
shown in the following table. The total market
share projected by GMF in 2007 is 0.30 % of the
worldwide value or 127.04 MUSD. The 23% decrease
in market share compared to that of 2006 was due
to diminishing target market as well as improved
market growth in 2007.

Revenue Projection 2007


GMF

Realisasi kinerja aspek operasional tahun 2007


mencapai skor 13,60 atau 1,60 poin di atas RKAP.
Sesuai bobot dalam Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara No. KEP-100/MBU/2002 tanggal
4 Juni 2002, maksimum skor adalah 15,00.
Penilaian Terhadap Aspek Administrasi
Hasil penilaian terhadap aspek administrasi tahun
2007, sebagai berikut:

The realization of operational aspect performance


in 2007 reached score 13.60 or 1.60 points is above
RKAP. According to Minister State Owned Enterprise,
decree BUMN No. KEP-100/MBU/2002 dated on
June 4th 2002, the maximum score is 15.00.
The Appraisal of Administration Aspect
The result of administration aspect in 2007 is:

Product
Lines

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Asia

Juta (USD)
Million (USD)

Pangsa Pasar
Market Share

Juta (USD)
Juta (USD)
Juta (USD) Juta (USD)
Million (USD) Million (USD) (Worldwide)
(Asia)

Garuda
Jumlah
Total PBTH TMB

Non
Garuda

A/C Base Maintenance

5.889,58

1.254,65

0,69%

3,25%

40,83

6,03

Component Maintenance

9.528,25

1.643,46

0,20%

1,13%

18,52

14,27

4,25

13.050,78

2.353,15

0,20%

1,12%

26,24

16,14

10,10

Asset Tradde & Management

2.453,99

470,61

0,33%

1,72%

8,08

3,76

4,32

Engineering Service

1.751,26

549,07

0,09%

0,30%

1,66

1,13

0,53

Line Maintenance

9.682,12

1.647,74

0,33%

1,92%

31,17

29,36

2,35

42.085,98

7.918,68

0,30%

1,60%

127,04

70,69

56,35

Engine Maintenance

Total

56

Seluruh Dunia
World Wide

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

34,80

57

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Proyeksi Sales 2007


Fokus program diantaranya adalah peningkatan
pasar dan kapasitas produksi dalam bentuk
penambahan Line di hangar dan peningkatan
kapabilitas di Component Shop serta Engine
Shop. Peningkatan kapabilitas diutamakan
untuk mendukung armada pesawat Garuda
yaitu jenis pesawat Boeing 737 Classic dan
Boeing 737 NG. Selain itu pada semester 2 - 2006,
GMF sudah dapat mengerjakan pesawat A320 yang
pasarnya menjanjikan. Disamping itu dilakukan
pemberdayaan 28 Business Portfolio (satuan kerja
bisnis) yang ada di 6 bisnis unit utama.

2007 Sales Projection


Among the focus of the program is increasing
the market and production capacity through
Line addition in hangars as well as increasing the
capability of Component Shop and Engine Shop
mainly to support Boeing 737 Classics and Boeing
737 NGs of Garudas fleet. During the second
semester of 2006, GMF was also able to maintain
A320 airplanes which have potential market. GMF
also empower 28 Business Portfolios (smaller
business units) within the 6 main business units.

Market Share per Business GMF adalah sebagai


berikut:

GMFs market share per business is as follows:

2007
Share Per Bussines

Global MRO (BUSD)

GMF AeroAsia (MUSD)

Market Size : 42.51 BUSD

Global Market Share GMF : 0.3%


140
9.74

120

18.52
100
26.24

80
60

40.83
40
20

31.71

0
Others : 3.40 BUSD
Line Maintenance : 9.78 BUSD
Base Maintenance : 5.95 BUSD
Engine Maintenance : 14.45 BUSD
Component Maintenance : 8.93 BUSD

Product

Market Share

Line Maintenance
Base Maintenance
Engine Maintenance

0.32%

0.69%

0.18%

Component Maintenance

0.22%

Others

0.29%

Source ; Aero-Strategy, MRO Network, LHT

58

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

59

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Sedangkan market share GMF per region adalah


sebagai berikut :

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

GMFs market share per region is as follows:

Market share berdasarkan capability yang dimiliki


GMF untuk Airframe dan Engine adalah seperti
digambarkan pada grafik di bawah ini :

Market share based on GMFs capability for Airframe


and Engine is as follows:

2007
Share Per Region

Global Market (%)

2007
Related Airframe Market Share

GMF AeroAsia (MUSD)


130

125

3.20

Global MRO (MUSD)

GMF AeroAsia (MUSD)

Market Size : 1,543.05 MUSD

Global Market Share GMF : 1.43% (22.09 MUSD)

5.04
120

25
0.53

1.26

115

1.38
0.40

20

1.00
1.00

110
117.00

15

105
13.95
10

100
Region
Africa : 2%

Asia Pacific : 21%

Middle East : 4%

Europe : 21%

Latin America : 5%

North America : 40%

1.311%

Europe

0.004%

North America

0.007%

Africa

0.593%

Middle East
Source ; Aero-Strategy, MRO Network, LHT

Market Share

Asia Pacific

0.188%

5
3.69
0
F-100 : 68 MUSD

F-28 : 167 MUSD

DC10 : 32 MUSD

737-1/200 : 54 MUSD

737-3/4/500 : 603 MUSD

MD28 : 373 MUSD

747-1/2/300 : 247 MUSD

Type

Market Share

737-3/4/500

747-1/2/300

0.61%

5.64%

F-28

0.43%

737-1/200

1.87%

MD28

0.25%

F-100
DC10

0.59%

4.38%

Source ; Aero-Strategy, MRO Network, LHT

60

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

61

0.95

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

2007
Related Engine Market Share

Related Global Market (MUSD)

GMF Market Share (MUSD)


25

3.90

20

15

10

18.54

0
Spey 555 : 8 MUSD

CFM56-3 : 1,640 MUSD


Type

Market Share

CFM56-3
Source ; Aero-Strategy, MRO Network, LHT

Spey 555

1.13%
52.00%

Pertumbuhan biaya perawatan pada tahun


2006 adalah sebesar USD 36 milyar dan dengan
CAGR (Coumponded Average Growth Rate)
sebesar 5.6% maka diperkirakan pada tahun 2007
adalah sebesar USD 42.85 milyar, dengan engine
masih mendominasi sebesar 34% kemudian line
maintenance 24%, component maintenance 21%
dan airframe 14% serta modification sebesar 8%
dan apabila dibagi dalam geografi Amerika Utara
adalah yang terbesar yaitu 40% diikuti Eropa 38%
dan Asia 21%.

The growth of maintenance expense in 2006 was


USD 36 billions and with 5.6% CAGR (Compounded
Average Growth Rate), the number in 2007 is
expected to be USD 42.85 billions with engine
taking up 34% of the portion, line maintenance
24%, component maintenance 21%, airframe 14%,
and 8% went to modification. From the geographic
standpoint, the North American took the largest
portion with 41% followed by Europe 38%, and Asia
21%.

Target market pada tahun 2007 GMF sudah akan


mulai melirik pasar Amerika dan Australia, karena di
Amerika dan Australia sekarang ini telah melakukan
Outsourcing pekerjaan perawatnnya ke Asia Pasifik
sehingga menjadi peluang yang baik bagi GMF
untuk juga dapat bermain dikawasan tersebut.

For 2007, GMF will expand its target market to


include America and Australia as they start to
outsource their maintenance work to Asia Pacific.
This is a good chance for GMF to jumpstart its
business within those regions.

Berdasarkan perkiraan kesempatan di global


market, untuk arah pengembangan .diprioritaskan
: 1. B737 Classic, 2. B737 NG dan 3. A319/ A320.
(Narrow Body) sedangkan untuk Wide Body : B. 747400 dan B 747-200.

Based on the projection of opportunity in global


market, GMF will prioritize its Aircraft Maintenance
on B737 Classic, B737 NG and A319/A320 for Narrow
Body. While for Wide Body the priority is on B. 747400 and B 747-200.

62

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

63

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Strategi harga masih menggunakan strategi yang


sama yaitu flexible pricing dengan mengikuti market
price dan juga package price yang dengan optionoption berbeda untuk setiap customer.

The pricing still follows the same strategy as before


which is flexible pricing by adapting to market price
as well as package price with various options for
each customer.

Ikhtisar Kinerja Operasional


Indikator-indikator utama untuk mendukung
armada Garuda dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Operation Performance Highlight


The main indicators to support Garudas fleet can
be seen in the grafic below:

Promosi pada tahun 2007 ini adalah dengan


mengikuti Dubai Air Show pada bulan November
2007 dan menghadiri Asia Aerospace Exibition
di Hongkong demikian juga promosi berupa
advertising akan dilakukan melalui beberapa
majalah penerbangan seperti MRO magazine,
Aircraft technology engineering & maintenance
dan Flight International Magazine sementara
untuk didomestik rencananya akan menggunakan
tabloid dua mingguan AirWeek. Kunjungan
customer dan calon customer juga akan digalakkan
untuk mengembangkan pasar yang ada.

During 2007, GMFs promotion campaign includes


participating in Dubai Air Show in November 2007
and Asia Aerospace Exhibition in Hong Kong.
The advertising was also done through various
flight magazines such as MRO magazine, Aircraft
technology engineering & maintenance, Flight
International Magazine and the local biweekly
tabloid, AirWeek. GMF will also optimize the
customers and potential customers visit to further
expand the existing market.

1. Tingkat Ketepatan Waktu Penerbangan

1. Dispatch Reliability

Hasil yang didapat dari berbagai langkah strategis,


marketing dan sales yang dilakukan oleh GMF,
dengan total realisasi sales tahun 2007 adalah
sebesar MUSD 138.184 dimana:

By employing various strategic steps in marketing


and sales, GMF managed to net MUSD 138.184 in
total realized sales. The details are as follows:

Tingkat Ketepatan Waktu Penerbangan Dispatch Reliability


97,5

99,5

99,0

98,87

(%)

98,67

The sales of Garuda Indonesia in 2007 were MUSD


79.575, while the target was MUSD 85.422 or 93.16
%. The realized sales of 2007 was below the target
due to the cancellation two B 737s and Garudas
A-330 overhaul as well as the outsourcing of some
of Garudas lease engines work.

Sedangkan untuk Non Garuda Persentase realisasi


akumulasi Non Garuda tahun 2007 dibandingkan
dengan target total akumulasi Non Garuda tahun
2007 adalah MUSD 58,609 / MUSD 43,917 (133.45
%). Realisasi sales tahun 2007 diatas dari target
yang ditetapkan.

For Non Garuda, the percentage of Non Garudas


realized accumulation in 2007 against the total
Non Garudas target accumulation for 2007 is MUSD
58.609 / MUSD 43.917 (133.45 %). The realized sales
of 2007 were above the expected target.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

98,44

98,50

Jan

Feb

98,73

98,76

98,74

Jul

Aug

98,89

98,76

98,61

98,47

98,38

98,0

97,5
97,0

Pencapaian Sales dari Garuda Indonesia tahun 2007


sebesar MUSD 79.575, sementara target adalah
MUSD 85.422 atau 93,16 %. Hal ini disebabkan
oleh pengerjaan yang direncanakan dikerjakan
di GMF tidak dilakukan di GMF atas keinginan
Customer terhadap overhaul 2 pesawat B 737
series serta outsource beberapa pengerjaan engine
Sewa Garuda, serta tidak terlaksananya overhaul
A-330 Garuda di GMF.

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

98,75

98,67

98,5

2004

64

98,99

98,94

2005

Aktual
Actual

2006

2007

2006

Mar

Apr

May

Jun

Sep

Oct

Nov

Dec

Target 2007(>=99%)
Target 2007(>=99%)

Kinerja tingkat ketepatan waktu penerbangan pada


tahun 2007 adalah 98,67% berada dibawah target
yang ditetapkan (99,00%) dan masih dibawah
pencapaian pada tahun 2006 yang mencapai
98,94%, hal ini disebabkan oleh :
Permasalahan reliability pesawat yang belum
dapat diselesaikan dengan segera, seperti
misalnya: B 737 : EGT Indication & Hi EGT,
Engine Indication Problem, Flap/Slat
Indication, Engine Bleed Press & Cabin Press
Problem, WX Radar dan Engine Problem
(hot start, vibration & thrust reverser) ;
B 747 : Nose Wheel Vibration & Anti Skid ; A
330 : VSV Actuator , CMT cant be Controlled &
Engine 1 LP Shaft problem.
Permasalahan Koordinasi di internal GMF
yang disebabkan oleh perubahan tipe
pesawat, mismanagement dan kekurangan
transportasi.
Dukungan material yang masih belum
tersedia tepat waktu dan jumlah allotment
yang belum memadai di outstation Garuda.
Waktu perawatan yang tidak cukup, yang
banyak disebabkan oleh trouble on final
yang ditemukan setelah pesawat direlease.

The performance of Dispatch Reliability in 2007


was 98.67%, slightly below the expected target of
99.00% and 2006s 98.94%. This was due to:

Aircraft Reliability issue wasnt immediately


settled, such as: B 737: EGT Indication & Hi
EGT, Engine Indication Problem, Flap/Slat
Indication, Engine Bleed Press & Cabin Press
Problem, WX Radar and Engine Problem
(hot start , vibration & Thrust Reverser); B 747
: Nose Wheel Vibration & Anti Skid; A 330 :
VSV Actuator, CMT cant be controlled and
Engine 1 LP Shaft problem.

Internal coordination problem within GMF


which caused by the change of aircraft type,
mismanagement and lack of transportation.





Material support was not available on time


and insufficient allotment at Garudas
outstation.
Insufficient maintenance time caused by
trouble on final which discovered after the
aircraft was released.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

65

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

GMF tetap mengusahakan agar kinerja tingkat


ketepatan waktu penerbangan dapat ditingkatkan
dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang
signifikan seperti, perbaikan business process
dijajaran Line Maintenance, melaksanakan reliability
control program, aircraft condition monitoring dan
meningkatkan ketersediaan dan distribusi material.

GMF will strive to increase its dispatch reliability


by performing significant improvements such as
perfecting the Business Process in Line Maintenance
conducting the Reliability Control Program, Aircraft
Condition Monitoring and increasing the availability
and distribution of material.

GMF akan terus berupaya untuk memperbaiki


kondisi tingkat ketersediaan pesawat dengan
perbaikan pada perencanaan maintenance,
percepatan perbaikan pesawat, meningkatkan
ketersediaan material dan peningkatan penanganan
Reliability Control Program.

GMF will continue to improve Aircraft Availability


by reorganizing the maintenance planning,
accelerating the aircraft repairs, increasing the
material availability and improving the handling of
Reliability Control Program.

2. Tingkat Ketersediaan Pesawat

2. Aircraft Availability

3. Tingkat Kecelakaan Teknis Penerbangan

3. Technical Incident & Accident Rate

Tingkat Ketersediaan Pesawat Aircraft Availability

Tingkat Kecelakaan Teknis Penerbangan Technical Incident & Accident Rate

100

0,060

99,5

0,055

99
98.5

(%)

98

98,60

98,49
98,04

98,04

98,25

98,58

0,050

98,70

98,54
98,18

98,09

98,10

97,76

0,0468
0,0403

0,040
0,0338

0,035

97,5

0,030
96,92

97

96,57

0,0391

0,0368
0,0334

0,0328
0,0263

0,0254

0,025

0,0254

0,0252

0,0251

0,0268

0,020

96,5

0,015

96

0,0129

0,010

95,5

0,005

95
2004

2005

2006

Aktual
Actual

2007

Jan

Feb

2006

Mar

Apr

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Target (>=99%)
Target (>=99%)

Kinerja tingkat ketersediaan pesawat untuk tahun


2007 adalah 98,04 %, masih berada dibawah target
yang ditetapkan (99.00 %) dan sama dengan tahun
2006 yang mencapai 98,04 %, hal disebabkan oleh:
Beberapa pesawat yang AOG karena
perawatan baik yang terjadwal dan tidak
terjadwal, serta lamanya periode AOG yang
di sebabkan oleh kondisi keuangan,
maintenance error dan
perencanaan
perawatan yang kurang baik
Menurunnya Tingkat Ketepatan Waktu
yang khususnya diakibatkan oleh delay yang
memiliki efek Domino bagi Penerbangan
berikutnya (First Departure Delay dan Long
Delay)
Bertambahnya masalah reliabilitas pesawat,
koordinasi internal dan material serta disiplin
pegawai

66

0,0553

0,045

98,37

97,94

0,0595

2004

2005

Aktual
Actual

The Performance of Aircraft Availibility in 2007


was 98.04%, slightly below the expected target of
99.00% and equal to 2006s 98.04%. This was due
to:
Many of aircrafts were AOG due to either the
scheduled or unscheduled maintenance,
as well as long period AOG which caused by
financial condition, maintenance error and
bad maintenance planning.



0,000

The decrease of Dispatch Realibility, specially


caused by delays which have domino effect
on the following flights (First Departure
Delay and Long Delay).

The increasing of aircrafts unreliability,


internal and material coordination as well as
the discipline of employees.

2006

2007

Jan

2006

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Batas Atas (<=0.0350)


Upper Line (<=0.0350)

Dari grafik diatas dapat dilihat tingkat kecelakaan


teknis penerbangan tahun 2007 adalah 0,0328,
(1 insiden kecelakaan setiap 3049 penerbangan)
berada dibawah batas toleransi maksimal yang
ditentukan (0,0350) atau setara dengan 1 insiden
kecelakaan penerbangan setiap hampir 2900
penerbangan.

From the chart above, Technical Incident Accident


Rate in 2007 is 0.0328, (or 1 technical incident/
accident every 3049 flight) below the maximum
tolerated limit of 0.0350 or 1 technical Incident/
Accident every almost 2900 flight.

Hal-hal yang perlu diperbaiki :


a Return To Base (RTB) karena masalah
Kompas, Window Seal Damage, Windshield
Crack, pintu, Landing Gear, Cabin Press, Flaps
System, Engine dan masalah CSD
b Divertion karena masalah Hi Oil Temp Engine,
Cabin Press, L/E Flap, APU Problem

Required improvements are as follows:


a. Return To Base (RTB) due to Compass
problem, Window Seal Damage, Windshield
Crack, Door, Landing Gear, Cabin Press, Flaps
System, Engine and CSD problem.
b. Divertion due to Hi Oil Temperature Engine
problem, Cabin Press, L/E Flap and APU
problem.
c. Emergency Landing due to Landing
Gear unable to deploy

c Emergency Landing karena masalah Landing


Gear unable to deploy.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

67

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

4. Ratio Ketepatan Waktu Pengerjaan Perawatan

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

4. Turn Around Time (TAT) Maintenance

Ratio Ketepatan Waktu Pengerjaan Perawatan Turn Around Time (TAT) Maintenance
105
98.27

100

96.96
93.24

95

93.52

97.23

96.40

(%)
90

Production in 2007

1. Base Maintenance
Aktivitas di bulan Januari - Desember 2007 di unit
Aircraft Base Maintenance terdiri atas perawatan
pesawat Garuda dan pesawat non Garuda.

1. Base Maintenance
From January-December 2007, the Aircraft Base
Maintenance unit conducted maintenance for
both Garudas and non-Garudas aircrafts with the
following details:

96.80
94.56

94.61
91.94

Produksi Tahun 2007

92.86

93.81

94.38

92.47

89.64

Aktivitas
Activity

88.00

Pelaksanaan
Realization

85

RKAP
Annual Budget
and Activity Plan

Garuda
80
2004

2005

2006

Aktual
Actual

2007

Jan

Feb

2006

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Target (>=99%)
Target (>=99%)

Kinerja rasio ketepatan waktu pengerjaan pesawat


untuk tahun 2007 adalah 94,61%, sudah lebih
baik dari kinerja tahun 2006 yang pencapaiannya
93,52 %, tetapi masih berada dibawah target yang
ditetapkan (99%) , hal disebabkan oleh :
Ketersediaan dana untuk mempercepat
perbaikan engine pada saat shop visit
Ketersediaan break down part component di
component shop, yang membutuhkan
perencanaan yang detail
Perbaikan perencanaan maintenance yang
masih belum berjalan dengan baik, khususnya
di Base maintenance

The Performance of TAT Maintenance in 2007 is


94.61%, above the 2006s 93.52%, but below the
expected target of 99% due to:

C-Check & tambahan pekerjaan untuk pesawat B 737 Series


C-Check & additional work for B 737 Series

18

14

D-Check & tambahan pekerjaan untuk pesawat B 737 Series


D-Check & additional work for B 737 Series

C-Check & tambahan pekerjaan untuk pesawat B-747 Series


C-Check & additional work for B 747 Series

D-Check & tambahan pekerjaan utnuk pesawat B-747 Series


D-Check & additional work for B 747 Series

Terlaksana
Performed

Terencana
Planned

C-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat B 747 Series


C-Check & additional work for B 747 Series

10

12

D-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat B 747 Series


D-Check & additional work for B 747 Series

C-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat B 737 Series


C-Check & additional work for B 737 Series

34

37

D-Check & pekerjaan tambahan untuk B 737 Series


D-Check & additional work for B 737 Series

Perawatan 6.000/12.000 jam terbang dan tambahan pekerjaan untuk pesawat F100
Maintenance 6000/12000 flight hours & additional work for F 100

C-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat DC 10


C-Check & additional work for DC 10

10

10

C-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat F 28


C-Check & additional work for F 28

C-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat A 320


C-Check & additional work for A 320

C-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat B 737-NG


C-Check & additional work for B 737-NG

C-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat MD 80 Series


C-Check & additional work for MD 80 Series

D-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat B 737-NG


D-Check & additional work for B 737-NG

C-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat MD 82


C-Check & additional work for MD 82

11

Terencana
Planned

Pemeriksaan struktur, perbaikan struktur, perubahan roda pendaratan, modifikasi pesawat


Structure check & repairment, landing gear change, aircraft modification
Non Garuda

The availability of fund to accelerate engine


repair on the Shop visit
The availability of Break Down Part Component
at the Component Shop, which required
detail planning
The improvement of maintenance planning
hasnt running well yet, especially at the Base
Maintenance

D-Check & pekerjaan tambahan untuk pesawat DC 10


D-Check & additional work for DC 10

Perubahan mesin, perbaikan komponen, perbaikan struktur, penggantian roda


pendaratan, pengaturan kompas, weight dan balance, pengecatan, AD/SB
Engine change, component repairement, structure repairement, landing gear change,
compass arrangement, weight & balance, paintings, AD/SB

68

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

69

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Produksi Tahunan Base Maintenance


Yearly Base Maintenance Production
Tipe Pesawat
Aircraft Type

Jenis Perawatan
Maintenance Type

Narrow Body (B 737, MD 80


& F-28)

A Check
C Check
D Check
Structure Repair
Major Modification
A Check
C Check
D Check
Structure Repair
Major Modification

Wide Body (B 747, A 330 &


DC-10)

2. Component Maintenance
Aktivitas unit Component Maintenance selama
bulan Januari - Desember 2007 adalah :

2003

2004

2005

2006

2007

41
55
0
6
8
0
-

26
53
1
2
25
4
-

0
62
1
0
11
1
-

0
49
6
52
2
2
24
1
6
0

0
60
4
0
0
0
14
5
11
0

2. Component Maintenance
The activities of Component Maintenace in
January - December 2007 were as follows:

Aktivitas
Activity

Pelaksanaan
Realization

RKAP
Annual Budget and Activity Plan

3. Engine Maintenance
Aktivitas di tahun 2007 di unit Engine Maintenance dalam melaksanakan perawatan Engine dan
APU Garuda Indonesia dan non Garuda Indonesia
adalah :
Aktivitas
Activity

43.688

65.500

Overhaul Engine IGTE tipe Saturn


Overhaul Engine IGTE tipe Saturn

Overhaul Engine IGTE tipe Centaur


Overhaul Engine IGTE tipe Centaur

Overhaul Engine IGTE tipe Kongsberg


Overhaul Engine IGTE tipe Kongsberg

RKAP
Annual Budget and Activity Plan

Tidak Terencana
Not Planned

Terlaksana
Performed

Terencana
Planned

1. Perbaikan & overhaul engine CFM56


Repairment & overhaul engine CFM56

22

31

2. Perbaikan & overhaul APU GTCP85


Repairment & overhaul APU GTCP85

34

24

Non Garuda

IGTE Part Overhaul


IGTE Part Overhaul
GSE Component Maintenance
GSE Component Maintenance

Produksi Tahunan Component Maintenance


Yearly Component Maintenance Production
Produk
Product

2003

2004

2005

2006

2007

Electro -Mechanical
Avionics
Calibration & Non Destructive Test
Ground Support Equipment
Facility Maintenance
Industrial Gas Turbine Engine
Total

15,546
4,539
5,281
4,665
10,549
40,580

18,209
4,825
6,725
5,872
10,534
46,165

20,236
5,023
7,920
6,860
1
40,039

17,000
3,882
8,053
8,843
1
37,779

18,169
4,413
16,062
5,044
2
43,690

1. Perbaikan & overhaul engine Spey 555


Repairment & overhaul engine Spey 555

13

16

2. Perbaikan mesin CFM56-3


Repairment engine CFM56-3

3. Overhaul APU GTCP36


Overhaul APU GTCP36

4. Perbaikan suku cadang untuk Industrial Gas Turbine Engine (IGTE)


Repairment sparepart for Industrial Gas Turbine Engine (IGTE)

48

5. Perbaikan APU GTCP85


Repairment APU GTCP85

19

6. Overhaul APU TSCP7000


Overhaul APU TSCP7000

Produksi Tahunan Engine Maintenance


Yearly Engine Maintenance Production
Produk
Product

Jenis
Type

Aux. Power Unit (APU)

GTCP 85 / GTCP 36
TSCP 700
SPEY
CFM56-3
Gas Turbine

Engine
Industrial Gas Turbine Engine

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

Pelaksanaan
Realization

Garuda

Perawatan kompoenen pesawat F28, DC10, B 737 series & B 747 series
Component maintenance of aircraft F28, DC10, B 737 series & B 747 series

70

2. Engine Maintenance
In 2007, Engine Maintenance unit conducted maintenance for Garuda Indonesias and non-Garudas
Engine and APU as follows:

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

2003

2004

2005

2006

2007

17
14
28
14
0

35
9
24
20
0

38
0
13
28
0

43
3
18
21
3

59
2
13
30
0

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

71

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

4. Line Maintenace
From January-December 2007, the Line Maintenance
unit conducted maintenace for all Garudas and
non-Garudas aircraft with the following details:

4. Line Maintenance
Aktivitas bulan Januari-Desember 2007 di unit Line
Maintenance adalah melaksanakan perawatan
semua pesawat Garuda Indonesia dan pesawat
non Garuda Indonesia, dengan perincian sebagai
berikut.

Aktivitas
Activity

Pelaksanaan
Realization

RKAP
Annual Budget and Activity Plan

Garuda
Pre-flight sampai dengan check mingguan tipe pesawat B 737-300/-400/-500/-800, A 330 dan B 747
Pre-flight to weekly check for B 737-300/-400/-500/-800, A 330 and B 747

122.160

109.463

383

420

A-check & pekerjaan tambahan untuk pesawat A 330


A-check & additional work for A 330

28

48

A-check & pekerjaan tambahan untuk pesawat B 747-400


A-check & additional work for B 747-400

26

36

Modifikasi besar pemasangan EGPWS untuk pesawat B 737 Series


Major modification on EGPWS assembly for B 737 Series

24

24

Terlaksana
Performed

Terencana
Planned

8.663

12.584

21

12

Tidak Terencana
Not Planned

A-check & pekerjaan tambahan untuk pesawat B 737 Series dan Next Generation
A-check & additional work for B 737 Series and Next Generation

Pelaksanaan EO, retifikasi, pengantian mesin, modifikasi pesawat


Implementation of EO Rectification, engine change, aircraft modification
Non Garuda
Pre-flight sampai dengan check mingguan tipe pesawat A 320, A300-600 B 757, B 767, MD 11 dan MD 82
Pre-flight to weekly check for A 320, A-300-600 B 757, B 767, MD 11 and MD 82
A-check & pekerjaan tambahan untuk pesawat B 737 Series
A-check & additional work for B 737 Series
A-check & pekerjaan tambahan untuk pesawat DC 10
A-check & additional work for DC 10

Produksi Tahunan Line Maintenance


Yearly Line Maintenance Production
Jenis Perawatan
Maintenance Visit

2003

Preflight, transit, daily and weekly Check


A Check

89,100 108,814
376
479

2004

2005

2006

2007

111,997 101,508 130,823


479
458
456

5. Engineering Services
Aktivitas selama tahun 2007 yang dihitung sebagai
produksi unit Engineering Services adalah :
Menaikkan utilisasi pesawat Garuda sesuai
dengan Rencana Pokok Produksi yang
disepakati
Melaksanakan program pengaturan Engine
removal (staggering) untuk 22 engine, agar
tidak terjadi penurunan engine dalam jumlah
besar pada waktu tertentu
Melaksanakan Reliability Improvement - Get
Health Program untuk 28 pesawat
Melaksanakan perubahan maintenance
program ke MSG-3 di pesawat B 737 classic
untuk 10 pesawat
Melaksanakan implementasi peraturan IOSA
(modifikasi EGPWS dan cockpit door)





72

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Melaksanakan SAP ImplementationRotable


Management, melalui pembuatan standar
konfigurasi component rotable / Master Part
List SAP
Melaksanakan modifikasi engineering yang
bersifat mandatory untuk memenuhi

5. Engineering Services
In 2007 Engineering Services unit conducted the
following activities:
Increased the utilization of Garuda aircraft
in conjunction with the agreed Annual
Production Planning
Conducted Engine Removal Arrangement
program (staggering) for 22 engines, in order
to prevent engine overhaul at large number
Performed Reliability Improvement - Get
Health Program for 28 aircrafts
Performed maintenance program alteration
to MSG-3 on B 737 classic for 10 aircrafts

Performed the implementation of IOSA


regulation (EGPWS and cockpit door
modification)
Conducted SAP Implementation-Rotable
Management by devising component
rotable/Master Part List SAP standard
configuration
Conducted
mandatory
Engineering
Modification to conform with flight safety

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

73

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

6. Trade and Asset Management


Ada beberapa aktivitas untuk aspek material/
logistik yang dilaksanakan pada tahun 2007. Rincian
aktivitas tersebut adalah :
Melaksanakan logistic supporting untuk
maintenance pesawat Garuda, Airfast
Indonesia, Qantas, Airfast, Saudi Arabia,
Sriwijaya, Adam Air, Indonesia Air Asia &
Republic Expres (Repex).
Meningkatkan material dan component
service level untuk pesawat Garuda, Mandala
Air, Travira dan Sriwijaya Air.
Melaksanakan kerjasama trading dengan
Merpati Maintenance Facility (MMF),
Indonesia Aerospace, Airfast, NTP dan
Pelita Air Service.
Melaksanakan kerjasama strategic partner
dengan forwarding untuk shipment Eropa,
Amerika, Asia dan Africa untuk freight dan
jasa custom clearance.
Melaksanakan penambahan Perusahaan
dalam kawasan berikat (PDKB) dan
menjadikan GMF masuk dalam daftar
Kawasan Berikat Putih, Bea dan Cukai.
Menawarkan Part Manufacturing Approval
(PMA) produk ke customer Wencor, Dixie dan
Avio Depent.
Mendapatkan surat pengakuan dari Bea &
Cukai Soekarno Hatta untuk pengelolaan
Kawasan Berikat GMF.
Melakukan kerjasama Engine maintenance
dengan MTU Hanover Jerman dan
Component Maintenance dengan BF
Goodrich.
Melaksanakan
component
partnership
dengan KLM dan Global Aviation.
Memperpanjang kontrak kerjasama logistic
support & Consignment Agreement dengan
Aero Inventory.

74

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

6. Trade and Asset Management


In 2007 Material/Logistic conducted the following
activities:










Performed logistic support for aircraft


maintenance of Garuda, Airfast Indonesia,
Qantas, Airfast, Saudi Arabia, Sriwijaya, Adam
Air, Indonesia Air Asia and Republic Express
(Repex)
Increased the level of material and component
services for Garuda, Mandala Air, Travira dan
Sriwijaya Air
Forged trade partnership with Merpati
Maintenance Facility (MMF), Indonesia
Aerospace, Airfast, NTP and Pelita Air Service

Forged strategic partnership by forwarding


shipments to Europe, America, Asia and Africa
for freight and custom clearance services
Increased the number of companies within
bonded area (PDKB) and enlisted GMF within
the Customs White Bonded area








Offered Part Manufacturing Approval (PMA)


products to customer such as Wencor, Dixie
and Avio Depent
Gained acknowledgement letter from
Soekarno Hatta Customs regarding the
management of GMFs Bonded area
Forged engine maintenance partnership
with MTU Hanover German and component
maintenance partnership with BF Goodrich

Forged component partnership with KLM


and Global Aviation
Extended the partnership contract of logistic
support & Consignment Agreement with
Aero Inventory

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

75

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Kinerja Keuangan 2007 Financial Performance 2007

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha GMF tahun 2007 mengalami
kenaikan dari IDR 1.103.075.991.887,00 pada 2006
menjadi sebesar IDR 1.381.055.538.975,00. Atau naik
sebesar 25,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pencapaian tahun 2007 lebih besar 18,3% dari
target yang ditetapkan untuk tahun 2007.

Operating Revenue
In 2007, GMFs revenue increased from
IDR 1,103,075,991,887.00 in 2006 to IDR
1,381,055,538,975.00. This was a 25.2% increase
from that of 2006. The revenue of 2007 surpassed
the target of 2007 by 18.3% margin.

Pendapatan Usaha Revenue


900,000

849,686
798,136

800,000

783,184

775,970

729.960

700,000
600,000
531,369

500,000
406,816

400,000
300,000
200,000

Kondisi Keuangan Yang Kondusif dan Sehat


Di tahun 2007, kondisi keuangan GMF semakin
membaik yang ditunjukkan dengan kenaikan
pendapatan hingga 25,2%. Pencapaian ini bahkan
melebih target yang telah ditetapkan sebelumnya,
yakni naik sebesar 18,3%. Peningkatan ini didapat
dari pendapatan Garuda maupun non Garuda.
Meski laba usaha mengalami penurunan, namun
laba bersih perusahaan meningkat sebesar 9%.

Healthy and Conducive Financial Performance


In 2007, GMFs financial performance was getting
better indicated by the increasing revenue up to
25.2%, above the expected target of 18.3%. This
target was achieved through the revenue from
both Garudas and non-Garudas operation. Even
though operating profit decreased, the Companys
net profit experienced a 9% increase.

Peningkatan pada laba bersih meski laba usaha


menurun sebagian besar karena perusahaan
berhasil melakukan efisiensi pada biaya usaha
dengan menekan kenaikan pada biaya usaha yang
hanya naik sekitar 1% saja. Melihat kondisi keuangan
yang semakin membaik, perusahaan berharap
di masa mendatang dapat mulai membagikan
deviden kepada pemegang saham sehinga ekuitas
dapat ditingkatkan.

While not supported by operating profit, the


escalation of net profit was mostly because the
Company successfully performed efficiency
by suppressing the operating cost, which only
experienced a 1% increase. With the improving
financial performance, the Company expected to
be able to distribute dividend to the shareholders
in order to increase the Companys equity.

Untuk terus memperbaiki kondisi keuangan


perusahaan di masa mendatang, perusahaan
akan segera menerapkan langkah-langkah dalam
penagihan piutang kepada customer. Dan dana ini
nanti akan digunakan untuk melunasi kewajiban
jangka pendek agar perusahaan dapat lebih banyak
melakukan investasi jangka panjang, yang nantinya
akan mendukung kemajuan kondisi keuangan
perusahaan.

To further improve the financial performance, the


Company will immediately implement several
receivable collection programs to the customers.
This fund will be used to settle up short term
liabilities, so that the Company will be able to
perform long term investment which will improve
companys financial performance.

76

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

319,892

281,672
175,623

100,000
0
2003

2004

Pendapatan Usaha
Revenue Garuda

Kenaikan
produksi















pendapatan

dari

2005

2006

2007

Pendapatan Usaha Non Garuda


Revenue Non Garuda

peningkatan

Meningkatnya volume produksi di Engine Shop


karena terdapat peningkatan maintenance APU
GTCP86/36 dari 43 unit menjadi 59 unit,
CFM 56-3 dari 21 unit menjadi 30 unit, sebagian
besar berupa Overhaul;
Meningkatnya volume produksi di Base
maintenance karena kenaikan produksi C-Check
Narrow Body dari 49 kali menjadi 60 kali, dan
D-check Wide Body dari 1 menjadi 5 kali, serta
perbaikan struktur widebody dari 6 menjadi
11 kali;
Meningkatnya volume produksi di Component
Shop disebabkan peningkatan produksi di
Avionic (naik dari 3.882 order menjadi 4413 order,
Calibrasi & NDT (dari 8.053 order menjadi 16.062
order, ELMO (dari 17.000 menjadi 18.169 order)

Revenue increment from increased production

Production volume at the engine shop


increased due to the rise of APU GTCP86/36
maintenance order from 43 units to 59 units,
CFM 56-3 from 21 units to 30 units, mostly as
Overhaul;
Production volume at the base maintenance
increased due to the rising production of
C-Check Narrow Body from 49 times to 60 times,
and D-Check Wide Body from 1 time to 5 times,
also by widebody structure repairment
from 6 times to 11 times;
Production volume at the component shop
increased due to the rising production of Avionic
from 3,882 orders to 4,413 orders, Calibration &
NDT from 8,053 orders to 16,062 orders and
ELMO from 17,000 orders to 18,169 orders

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

77

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Perusahaan juga telah berhasil meningkatkan


proporsi pendapatan non Garuda. Pencapaian
tahun 2007 berasal pendapatan perawatan pesawat
Garuda sebesar IDR 849.688 juta (62%) atau naik
8,5% dibandingkan tahun 2006 dan sebesar IDR
531.369 juta berasal dari perawatan pesawat non
Garuda (38%) atau naik sebesar 66% dibandingkan
tahun 2006. Pada 2006 perbandingan pendapatan
dari pesawat Garuda dan Pendapatan dari non
Garuda 71% dan 29%.

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

GMF has also successfully increased the proportion


of the non-Garudas aircrafts maintenance revenue.
Revenue from Garuda Aircraft Maintenance reached
IDR 849,688 millions (62%), a 8.5% increase from
that of 2006. Increasing figures also came from the
non-Garudas aircrafts maintenance as it reached
IDR 531,369 millions (38%), a 66% increase over
that of 2006. In 2006, comparative revenue from
Garudas and non-Garuda s aircraft maintenance
were 71% and 29%.

Distribusi Hasil Pendapatan Revenue Consumption


120%

9.57%

110%
100%

3.76%

9.57%

15.81%

16.35%

16.20%

90%

3.72%

9.57%

14.66%
18.18%

80%
70%
60%

Beban Langsung
Direct Cost

50%
83.7%

40%

78.8%

79.2%

81.5%

74.5%

Beban Usaha
Operating Cost

30%

Pendapatan Usaha (%) Revenue ( % )

Laba Bersih
Net Profit

20%
10%

100%
90%

19%

0%
26%

80%

34%

38%

70%
60%
50%
40%

81%

74%

30%

66%

71%
62%

Pendapatan Usaha Garuda


Revenue Non

20%

2004

2005

2006

2007

Laba Bersih
Meskipun
demikian
perusahaan
berhasil
meningkatkan laba bersihnya pada tahun 2007
menjadi sebesar IDR 51.315 juta dibandingkan
IDR 40.382 juta pada 2006. Beban langsung pada
tahun 2007 naik sebesar 36,8% dibandingkan tahun
2006, sedangkan kenaikan pendapatan hanya
sebesar 25,2%. Meskipun demikian perusahaan
telah berhasil melakukan efisiensi pada biaya usaha
dengan menekan kenaikan pada biaya usaha
hingga hanya mengalami kenaikan sebesar 1%.

Net Profit
GMF booked a net profit of IDR 51,315 millions in
2007, an increase over the net profit of 2006 of IDR
40,382 millions. Direct cost in 2007 was increasing
36.8% compared to 2006, whereas the revenue only
experienced a 25.2% increase. Nevertheless, GMF
successfully performed efficiency by suppressing
the operating cost up to 1%.

Pendapatan Usaha
Revenue

10%
0%

2003

29%

2003

2004

2005

2006

2007

Laba Usaha & Laba Bersih Operating Profit & Net Profit
Operational Profit
GMFs operational profit declined from IDR 80,211
million in 2006 to IDR 53,332 million in 2007. This
was due to the rising cost of fuel (116%), meanwhile
maintenance selling price did not increase to equal
portion.

90.000
80.211

80.000
70.000
Dalam Jutaan Rupiah
In Million IDR

Laba Usaha
GMF mengalami penurunan laba usaha dari Rp
80.211 juta di tahun 2006 menjadi Rp Rp 53.332 juta
pada tahun 2007. Penurunan laba usaha disebabkan
adanya kenaikan pada biaya bahan bakar (116%),
sementara harga jual perawatan belum mengalami
kenaikan yang seimbang.

58.319

60.000

53.332

50.000

52.432
40.577

40.000

44.583

51.315
40.382

30.000
20.000
10.000
0

5.174

1.026

2003

2004

Laba Usaha
Operating Profit

78

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

2005

2006

2007

Laba Bersih
Net Profit

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

79

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Optimis menghadapi tantangan bisnis ke depan dengan


melaksanakan program Global Challenge dan menciptakan
sasaran-sasaran terencana.
Confident in facing business challenges ahead by conducting
the Global Challenge program and creating well-planned
objectives.
80

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

81

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Aktiva
Total Aktiva Perusahaan mengalami kenaikan, dari
IDR 847.885.301.210 pada tahun 2006 menjadi IDR
1.030.252.457.066 atau meningkat 21,5%.

Assets
The Companys total assets experienced a 21.5%
increase from IDR 847.885.301.210 in 2006 to IDR
1.030.252.457.066.

Aktiva Lancar
Peningkatan total aktiva antara lain disebabkan
meningkatnya aktiva lancar, yaitu dari IDR 541.090
juta pada tahun 2006 menjadi IDR 808.604 juta pada
tahun 2007., atau peningkatan sebesar 49,4%.

Current Assets
The increase of total assets was caused by the 49.4%
increase of current assets from IDR 541.090 millions
in 2006 to IDR 808.604 millions on 2007.

Aktiva Tidak Lancar


Peningkatan aktiva lancar tidak diikuti oleh
peningkatan aktiva tidak lancar. Aktiva Tidak Lancar
pada tahun 2007 justru mengalami penurunan. Hal
ini antara lain disebabkan realisasi investasi pada
tahun 2007 hanya mencapai 27,58% dari RKAP.
Nilai aktiva tidak lancar bersih pada tahun 2006 dan
2007 masing-masing adalah sebesar IDR 368.795
juta dan IDR 221.648 juta. Penurunan nilai selain
disebabkan tidak tercapainya realisasi budget
investasi, juga disebabkan pertambahan dalam
akumulasi penyusutan aktiva tetap.

Non-Current Assets
The increasing of current assets was not followed by
the increase of non-current assets. In 2007, the noncurrent assets decreased due to the investment
realization in 2007 only reach 27.58% from Annual
Budget and Activity Plan. The non-current assets in
2006 and 2007 were IDR 368,795 millions and IDR
221,648 millions respectively. Other than the failure
to achieve the investment budget realization,
the decline was also caused by the addition in
accumulated depreciation - fixed assets.

Kewajiban
Jumlah total kewajiban perusahaan pada tahun
2007 adalah sebesar IDR 670.815 juta, meningkat
24,3% dibandingkan tahun 2006, yaitu sebesar IDR
539.763 juta.

Liabilities
The total liabilities of the company in 2007 is IDR
670,815 million, increased 24.3% than in 2006 which
was IDR 539,763 million.

Kewajiban Lancar
Peningkatan Nilai Kewajiban Total antara lain
disebabkan
Kewajiban
lancar
mengalami
peningkatan dari IDR 382.648 juta pada tahun 2006
menjadi IDR 501.478 juta pada tahun 2007 atau
meningkat sebesar 31,1%.

Current Liabilities
The total current liabilities inceased are due to
current liabilities increased from IDR 382,648 million
in 2006 to IDR 501.478 million in 2007 or increased
31.1%.

Kewajiban Tidak Lancar


Kewajiban tidak lancar perusahaan pada tahun 2007
adalah sebesar IDR 169.337 juta atau meningkat
7,8% dibandingkan 2006, yaitu sebesar IDR 157.115
juta. Peningkatan nilai kewajiban tidak lancar
disebabkan meningkatnya nilai kewajiban manfaat
karyawan dari IDR 75.105 juta pada 2006, menjadi
IDR 96.357 juta pada tahun 2007. Sedangkan
hutang jangka panjang kepada pihak hubungan
istimewa mengalami penurunan dari IDR 8.009 juta
pada tahun 2006, menjadi IDR 72.980 juta pada
2007.

Non-Current Liabilities
The Companys non-current liabilities in 2007 was
IDR 169,337 millions or increased 7.8% compared to
2006 which was IDR 15,115 millions. The increase
was due to the increasing employees benefit
liabilities value from IDR 75,107 millions in 2006 to
IDR 96,357 millions in 2007. The long term liabilities
to affiliated parties decreased from IDR 8.009
millions in 2006 to IDR 72,980 millions in 2007.

Ekuitas
Ekuitas perusahaan mengalami peningkatan 16,7%,
dari IDR 308.112 juta pada tahun 2006, menjadi IDR
359.437 juta pada tahun 2007. Peningkatan nilai

Equities
The Companys equities experienced a 16.7%
increase from IDR 308,112 millions in 2006 to IDR
359,437 millions in 2007. The was due to the fact

82

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

ekuitas disebabkan perusahaan pada tahun 2007


berhasil membukukan laba bersih sebesar IDR
51.315 juta.

that the Company successfully booked IDR 51,315


millions of Net Operational Profit.

Perputaran Aktiva
Perusahaan telah berhasil meningkatkan kinerja
aktivanya untuk dipergunakan menghasilkan
perputaran aktiva sebesar 1,341 pada tahun 2007
dibandingkan 1,301 dibandingkan pencapaian
2006. Peningkatan perputaran aktiva terutama
disebabkan oleh persentase kenaikan penjualan
(25,2%) yang sedikit lebih besar dibandingkan
kenaikan nilai aktiva (21,5%).

Assets Turnover
GMFs Assets Turnover increased up to 1,341
compared to 2006s 1,301. This was caused by
higher sell percentage growth.

Aktiva perusahaan meningkat sebesar 21,5%


karena perusahaan telah melakukan program
peningkatan kinerja secara total, antara lain dengan
lebih mengoptimalkan komite investasi, program
manajemen persediaan dan peningkatan penjualan
dan kualitas pelayanan.

The 21.5% increase of assets was driven by the


performance improvement program which
comprised of optimizing the investment
committee, supply management program and
enhancing sales and service quality.

Perputaran Aktiva Asset Turnover


1.800

1.683

1.600
1.341

1.400

1.474
1.301

1.200
1.102

1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
2003

2004

2005

2006

2007

Laba Usaha
Operating Profit

ROE
Return To Equity pada tahun 2007 adalah sebesar
14,3% atau lebih besar dibandingkan pencapaian
tahun 2006 yaitu sebesar 13,1%. Peningkatan
ekuitas terjadi karena meningkatnya laba bersih
perusahaan. Hingga saat ini perusahaan belum
membagikan deviden kepada pemegang saham.
Diharapkan di masa mendatang perusahaan akan
dapat membagikan deviden kepada pemegang
saham sehingga ROE dapat meningkat secara
signifikan.

ROE
In 2007, Return To Equity was 14.3%, higher than
that of 2006 which was 13.1%. This was driven by
the increase of the Companys net profit. GMF has
yet to deliver dividend to the shareholders and is
expecting to do so in the near future to increase the
ROE significantly.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

83

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Return on Equity Return on Equity (ROE)


20.0%
18.2%

18.0%
16.7%

16.0%
14.3%

14.0%
13.1%

12.0%

Periode Pembayaran Piutang


Periode Pembayaran Piutang pada tahun 2007
adalah 92 hari atau mengalami kenaikan dibanding
pencapaian tahun 2006 yaitu sebesar 84 hari.
Menurunnya kinerja penagihan piutang disebabkan
peningkatan piutang lebih besar (piutang naik
42,6% dibanding 2006) dibandingkan peningkatan
jumlah pendapatan (pendapatan naik 25,2%
dibandingkan 2006).

Receivables Collection Period


The Receivables Collection Period in 2007 was 92
days or increased from 2006 which was 84 days.
The declining performance of debt collecting was
caused by the increase of receivables which was
higher than the increase of income. The receivables
experienced a 42.6% increase compared to that
of 2006 while the income experienced a 25.2%
increase from that of 2006

10.0%

A/R Collection Period A/R Collection Period

8.0%

250

6.0%

200

4.0%

Days

2.8%

2.0%

198
131

150
100

0.0%
2003

2004

2005

2006

2007

84

2003

Likuiditas
Rasio likuditas perusahaan mengalami kenaikan,
yakni mencapai 1,612 dibandingkan 1,414 pada
tahun 2006. Kenaikan ini disebabkan peningkatan
jumlah aktiva lancar yang lebih besar dibandingkan
peningkatan kewajiban lancar. Pada tahun 2007,
aktiva lancar adalah sebesar IDR 808.604.076.101,00
(49,4%) dibandingkan posisi aktiva lancar tahun
2006 sebesar IDR. 541.090.496.039,00. Sementara
kewajiban lancar pada tahun 2007 adalah sebesar
IDR 501.477.745.035,00 (31,1%) dibandingkan tahun
2006, yaitu sebesar IDR 382.647.758.687,00.

Liquidity
GMFs liquidity ratio in 2007 increased to 1.612
compares to that of 2006 which was 1.414. The rise
was caused by the increasing current assets which
amount to IDR 808,604,101.00 (49.4%). In 2006,
current assets was IDR 541,090,496,039.00 while
current liabilities amount to IDR 501,477,745,035.00
(31.1%) compared to that of 2006 which was IDR
382,647,758,687.00.

Likuiditas liquidity

7.0

1.414

1.263
1.085

1.374

1.000
0.896

0.07

2003

2004

Rasio Lancar
Current Ratio

1.085

2007

Inventory Turnover
Inventory turnover increased from 4.7 in 2006 to
5.6 in 2007. This was caused by the percentage
of inventory increment is lower than percentage
of revenue increment. Recently, the Company
has forged a partnership on supply management
through Consignment program and Inventory
Under Exchange Agreement. By optimizing both
programs, the Company is expected to be able to
increase the Inventory Turnover in the future and
repress the amount of inventory.

0.11

0.22

2005

2006

Rasio Cepat
Quick Ratio

Rasio Kas
Cash Ratio

6.4

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

5.6
5.0

0.299

2007

4.9

4.7

4.0
3.0
2.0
1.0
0

2003

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

2006

6.0
5.0

1.212
0.958

0.897

0.500
0

2005

Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan mengalami kenaikan dari
4,7 pada tahun 2006, menjadi 5,6 pada tahun 2007.
Meningkatnya perputaran persediaan terutama
disebabkan persentase kenaikan persediaan
lebih kecil dibandingkan persentase kenaikan
pendapatan. Saat ini perusahaan telah melakukan
kerjasama dalam pengelolaan persediaan melalui
program Consignment dan Inventory Under
Exchange Agreement. Dengan mengoptimalkan
kedua program tersebut diharapkan perusahaan
dapat lebih meningkatkan perputaran persediaan di
masa mendatang dan menekan jumlah persediaan
perusahaan.

2.009

2.000

0.09

2004

Perputaran Persediaan Inventory Turnover

2.500

1.500

92

50
0

84

117

2004

2005

2006

2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

85

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Days of Sales in Inventory


Days of Sales in Inventory of the Company decreased
from 77 days in 2006 to 65 days in 2007. However,
it was not caused by the decrease of inventory
values, but mostly due to the significant increase
of sales. The optimization of material planning
and management by utilizing the Consignment
and Inventory Under Exchange Agreement
programs is expected to be able to decrease the
inventory amount significantly and improve the
DSI performance.

Days of Sales in Inventory


Days of Sales in Inventory (DSI) perusahaan
mengalami penurunan dari 77 hari pada 2006
menjadi 65 hari pada 2007. Namun peningkatan
DSI bukan disebabkan turunnya nilai persediaan,
namun lebih disebabkan peningkatan penjualan
yang cukup signifikan. Optimalisasi material
planning dan material management melalui
pemanfaatan program consignment dan Inventory
Under Exchange Agreement diharapkan dapat
menurunkan jumlah persediaan secara signifikan
dan akan memperbaiki kinerja DSI.

Rasio Hutang Pada Ekuitas Debt to Equity Ratio

4.000
3.495

3.500
3.000
2.500
2.000

2.282

0.500

90
80

77

75

70

Days

1.624

1.000

Days of Sales in Inventory Days of Sales in Inventory

60

1.866

1.752

1.500

2003

2004

2005

2006

2007

73
65

Kas, Arus Kas Bersih dan Kas dari Usaha


Posisi kas dan setara kas perusahaan pada tahun
2007 adalah sebesar IDR 149.918 juta, meningkat
212% dibanding tahun 2006, yaitu sebesar IDR
47.989 juta. Peningkatan posisi kas dan setara kas
disebabkan meningkatnya arus kas dari operasi
sehingga mengakibatkan peningkatan arus kas
bersih, dari IDR 14.923 juta pada tahun 2006,
menjadi IDR 101.929 juta.

57

50
40
30
20
10
0

2003

2004

2005

2006

Cash, Net Cashflow and Cash from Operation


The position of Cash and Cash Equivalent of the
Company in 2007 was IDR 149,918 millions, a 212%
increase over that of 2006 which was IDR 47,989
millions. This was caused by the increase of cashflow
from operation which led to the increasing net
cashflow from IDR 14,923 millions in 2006 to IDR
101,929 millions.

2007

Kas, Arus Kas Bersih dan Kas dari Usaha Cash, net cashflow & Cash From Operation

86

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Leverage & Risk Ratio


The companys Debt to Equtiy Ratio rised from 1.752
in 2006 to 1.866 in 2007. The performance of risk
ratio decreased because of the rise of Liabilities rate
was higher than the rise of Equity rate. Companys
debt increased 24.3% while Equity increased 16.7%.
Furthermore, risk ratio performance decreased
because both the Companys working capital and
the effeciency process were not optimized yet. The
Operational Income in 2007 experienced a 33.5%
decrease. Although the Company successfully
booked higher Net Income in 2007, its increase was
only 27.1%

160.000

149.918

140.000
120.000
101.929

100.000

IDR (million)

Rasio Solvabilitas & Resiko


Pencapaian Rasio Resiko perusahaan mengalami
kenaikan dari 1,752 pada tahun 2006 menjadi
1,866 pada 2007. Penurunan kinerja rasio resiko
perusahaan terutama disebabkan prosentase
kenaikan Hutang (kewajiban) lebih besar
dibandingkan persentase kenaikan ekuitas. Hutang
mengalami kenaikan sebesar 24,3% sedangkan
ekuitas mengalami kenaikan 16,7%. Lebih jauh,
menurunnya kinerja rasio resiko disebabkan masih
belum optimalnya pengelolaan working capital
perusahaan dan belum optimalnya proses efisiensi
di perusahaan. Laba Usaha tahun 2007 mengalami
penurunan sebesar 33,5%. Meskipun pada
tahun 2007 perusahaan berhasil membukukan
peningkatan Laba Bersih, namun Laba Bersih hanya
tumbuh 27,1%.

77.380

80.000
58.965

60.000
40.000

33.065

24.653

20.000
0

21.068

17.763
6.890

5.969

7.422

2003

2004

20.000

47.999

15.305

2005

14.923
2006

2007

16.480

40.000
Kas
Cash

Arus Kas Bersih


Net Cashflow

Kas Dari Usaha


Cash From Operation

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

87

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Bahasan & Analisa Tentang Kemampuan


Membayar Hutang &Tingkat Kolektibilitas
Piutang Perseroan

Review & Analysis of Payable Capability &


Company Receivable Collectibility

Kemampuan Membayar Hutang


Secara umum, kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang masih cukup baik. Rasio
Hutang, yaitu rasio total kewajiban perusahaan
dibandingkan dengan total aktiva perusahaan pada
tahun 2007 adalah sebesar 65,1%. Dengan kata lain
dapat dikatakan setiap 0,65 rupiah aktiva, dapat
untuk melunasi 1 rupiah kewajiban perusahaan.
Meskipun rasio hutang sedikit lebih tinggi
dibandingkan tahun 2006, dimana pada tahun
2006 rasio hutang adalah sebesar 63,7%, namun
dengan lebih besarnya nilai asset perusahaan,
diyakini perusahaan masih mampu melunasi
kewajibannya di masa mendatang.

Company Payable
Generally, the Companys Payable Capability is in
good condition. Debt Ratio which is the Companys
total liabilities ratio compared to the total asset
ratio in 2007 was 65.1%. In other word, every 0.65
rupiah of assets is able to pay 1 rupiah of Companys
liabilities. Although the Debt Ratio was a little higher
than in 2006 which was 63.7%, with assets values
being higher, it is assured that the Company will be
able to pay its liabilities in the future.

Komposisi Hutang (kewajiban) perusahaan


yang sempat membaik pada tahun 2005, juga
mengalami penurunan sejak 2006. Pada 2006
komposisi Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban
Jangka Panjang terhadap total hutang masingmasing adalah 71% dan 29%. Sedangkan pada
2007 komposisi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang terhadap total hutang
masing-masing adalah 75% dan 25%. Dengan
demikian perolehan kas dari hasil penagihan
piutang harus segera digunakan untuk melunasi
kewajiban jangka pendek yang telah jatuh tempo.
Proporsi kewajiban jangka pendek yang masih
terlalu besar mengakibatkan perusahaan senantiasa
menghadapi resiko likuiditas dan kurang dapat
leluasa melakukan investasi jangka panjang.

Debts (Liabilities) Composition which have been


improved in 2005, also decreased snce 2006 as
the composition of short term and long term
liabilities toward each of total debts were 71% and
29%. Meanwhile in 2007, the compisition of short
term and long term liabilities toward each of total
debts were 75% and 25%. Thereby, cash earnings
from the receivables collection have to be utilized
immediately to pay the short term liabilities that
have became due. Short term liabilities proportion
which still in high amount caused the Company to
always deal with the risk of liquidity and unable to
freely invest on long term investments.

Komposisi Hutang Debt Composotion

Rasio Hutang Debt Ratio


1.20

0.900
0.800

1.00

0.778

0.700
0.778

0.600

0.02

0.32

0.32

0.29

0.25

0.651
0.619

0.80

0.637

0.500

0.300

0.94

Long Term Debt / Tot Debt

0.94

0.40

0.200

0.68

0.71

0.75

Hutang Lancar / Total Hutang


Curent Debt / Tot. Debt

0.100

2003

2004

2005

2006

2007

Kemampuan Pembayaran Hutang Lancar


Terhadap hutang jangka pendek/hutang lancar,
perusahaan juga membaik. Rasio lancar perusahaan,
yang merupakan perbandingan antara nilai aktiva
lancar dengan hutang lancar, pada tahun 2007
meningkat dari 1,414 kali menjadi 1,612 kali.

Current Debts Payable


The Companys ability to pay liabilities towards
current/short trem debts is getting better. The
Companys current ratio, which is the ratio of current
assets to current debts, increased from 1.414 times
to 1.612 times in 2007.

Komposisi Hutang
Meskipun secara keseluruhan kemampuan
pembayaran hutang telah lebih baik, dengan
melihat rasio hutang terhadap total aktiva dan
peningkatan rasio lancar, perusahaan masih
memiliki resiko atas ketersediaan likuiditas untuk
memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban
jangka pendek.

Debts Composition
While the overall company solvability improved,
which is represented by better current ratio and
debt ratio achievement, the Company still liable
to supply of liquidity to fulfil its liabilities, especially
the short term ones.

88

Hutang Jangka Panjang


/ Total Hutang

0.60

0.400

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

0.20

2003

2004

2005

Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan


Rasio tingkat kolektibilitas piutang perusahaan
mengalami kenaikan dari hanya 89 hari pada 2006,
menjadi 92 hari pada tahun 2007. Memburuknya
kinerja penerimaan pembayaran piutang terutama
disebabkan peningkatan volume penjualan hingga
25,1% yang diiringi dengan peningkatan jumlah
total piutang (piutang bersih naik 42,6%).

2006

2007

Company Receivable Collectibility


The Companys Accounts Receivables Collection
Period increased from 89 days in 2006 to 92 days
in 2007. The receivables collection period declined
because of sales volume increased by 25.1% which
followed by the increase of total receivables number
(net receivables experienced a 42.6% increase).

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

89

Pembahasan Dan Analisis Manajemen Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Kenaikan pendapatan tidak diimbangi dengan


lancarnya proses penagihan. Pada tanggal 31
Desember 2007, perusahaan memiliki piutang
usaha pihak ketiga berumur lebih dari 360 hari
sebesar IDR 31.835.588.557 atau 17% dari jumlah
kotor piutang usaha pihak ketiga.

Revenue increasement was not followed with fast


collecting process. On December 31st 2007, the
Company has overdued third partys receivables
for more than 360 days with the total amount of
IDR 31,835,588,557 or 17% from gross receivables
of third parties.

Jumlah Hari A/R Collection Period Days

Hari / Days

250
200

198

150

131

117

100

84

92

50
0

2003

2004

2005

2006

2007

Meskipun demikian perusahaan telah menyisihkan


cadangan atas piutang ragu-ragu, yaitu sebesar IDR
41.856 juta pada tahun 2007.

Even so, the Company has applied doubtful


allowance with the total amount of IDR 41.856
millions in 2007.

Atas besarnya piutang usaha tersebut, perusahaan


juga telah menjalankan beberapa program yang
diyakini akan dapat memperbaiki kinerja piutang di
masa mendatang, antara lain:
Melakukan pengawasan mingguan terhadap
status piutang oleh Account Excecutive

Considering the high number of receivables, the


Company conducted several programs to improve
future receivables performance, such as:

90

Menerapkan kebijakan batasan kredit untuk


masing-masing customer
Membuat
settlement
agreement
penyelesaian piutang antara perusahaan
dengan customer, khususnya customer
yang mempunyai resiko tinggi
Melaksanakan
aksi
legal
terhadap
customer yang tidak dapat menyelesaikan
kewajiban (bad debt) maupun customer yang
berpotensi
tidak
dapat
memenuhi
kewajibannya.

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Performed weekly monitoring toward


receivables status which conducted by
Account Executive
Applied credit limit policy to every customer

Apply settlement agreement on receivables


between company and customers, especially
for high risk customers



Performed legal action towards customers


with bad debt and customers that
potentially will not be able to fulfil its
obligation.

Berawal dari kepatuhan pada regulasi terhadap


airworthiness yang harus dipatuhi dari waktu
ke waktu oleh seluruh jajaran di GMF, praktek
dan landasan corporate governance
di GMF
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya
pencapaian visi, misi dan objektif perusahaan serta
menjadi budaya keseharian dalam operasional.

With the obedience towards the airworthiness


regulations as the starting point, the practise and
foundation of GMFs Good Corporate Governance
are inseparable parts of the effort to achieve
corporates vision, mission and objectives. They are
also become the daily culture of the Companys
operational activities.

Komitmen untuk terus meningkatkan nilainilai perusahaan melalui penerapan prinsipprinsip


Good Corporate Governance dalam
pelaksanaannya diluar aspek airworthiness, dimana
prinsip-prinsip tersebut dihayati dan dilaksanakan
melalui partisipasi aktif segenap jajaran didalam
perusahaan. Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance yang dimaksud adalah Transparansi,
Kemandirian
dan
Integritas,
Akuntabilitas,
Pertanggung-jawaban, Kewajaran.

GMF is Committed to continuously enhance the


Companys values by implementing the principles
of Good Corporate Governance beyond the
airwothiness aspect, in which those principles are
instilled and conducted in active participation
of all part of management. The principles of
Good Corporate Governance are transparency,
independency and integrity, accountability,
responsibility and fairness.

Hal-hal yang telah dilakukan untuk memperbaiki


Good Corporate Governance ditahun 2007 adalah
: PT GMF AeroAsia telah memiliki Kebijakan Good
Corporate Governance yang ditandatangani oleh
seluruh Komisaris dan jajaran Direksi, melakukan
self assesment terhadap Good Corporate Governance
Index FCGI (Forum for Corporate Govenance in
Indonesia) dari waktu ke waktu, serta mengikuti
assesment GCG yang dilakukan oleh KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi).

The Good Corporate Governance activities that


already performed in GMF in 2007 is : PT GMF
AeroAsia devised the policy of Good Corporate
Governance which signed by all commissioners
and directors, performed self assesment towards
Good Corporate Governance Index FCGI (Forum
for Corporate Governance in Indonesia) from
time to time, and participated in GCG assesment
which conducted by KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi).

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

91

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Kebijakan Good Corporate Governance yang


diterapkan di GMF, antara lain berkaitan dengan
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi,
Sistem Audit, Sekretaris Perusahaan, pihak
yang berkepentingan (Stakeholders), serta
memperhatikan
Keterbukaan,
Kerahasiaan,
Informasi Orang Dalam, Etika Berusaha dan
Anti Korupsi, Donasi, Kepatuhan Pada Peraturan
Perundang-undangan, Tentang Proteksi kesehatan,
Keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan,
Kesempatan kerja yang sama, Keanggotaan Dewan
Komisaris, Direksi dan Executive Committee (Board of
Management & Seluruh Vice President).

The Good Corporate Governance policy that


has been implemented at GMF includes the
policy pertaining to Shareholders, the Board of
Commissioners, the Board of Directors, Audit System,
Corporate Secretary and Stakeholders. The policy
is also taking transparency, confidentiality, insider
information, business ethics and anti corruption,
donation, compliance to the laws and regulations
into consideration, as well as health protection,
work safety and environmental conservation,
equal work opportunity, membership in the Board
of Commissioners, the Board of Directors and the
Executive Committee (Board of Management & All
Vice Presidents).

Pengontrolan dan pengukuran sudah seberapa


baik implementasi Good Corporate Governance di PT
GMF AeroAsia diwujudkan dengan pembuatan KPI
(Key Performance Indicator) GCG Implementation
Index. KPI GCG Implementation Indexs diukur 2 (dua)
kali setahun dengan cara melakukan self assessment
menggunakan check list yang dikeluarkan oleh FCGI
(Forum for Corporate Govenance in Indonesia).
Hasil self assessment terhadap GCG Implementation
Indexs tahun 2007 menunjukkan peningkatan,
yaitu menjadi 84,00%, dibandingkan tahun 2006
sebesar 82,00%. Peningkatan tersebut disebabkan
oleh dipenuhinya persyaratan ketepatan waktu
serta kualitas yang lebih baik dari penerbitan
laporan keuangan kepada pemegang saham,
serta pelaksanaan management resiko di GMF dan
perbaikan pemahaman manajemen GMF terhadap
Iklim bisnis, yang telah dilakukan sejak tahun 2006.
Disisi lain terjadi penurunan nilai dari sisi jumlah
anggota direksi yang kurang dari 5 orang setelah
terjadi pergantian direksi ditahun 2007.

The implementation of GMFs Good Corporate


Governance is controlled and measured by GCG
Implementation Index Key Performance Indicator
(KPI). The KPI GCG Implementation Index are
evaluated twice a year by conducting self assessment
using a check list issued by the Forum for Corporate
Governance in Indonesia (FCGI). The result of self
assesment towards GCG Implementation Index in
2007 shows increment which was 84.00%, from
that of 2006 which was 82.00%. This was caused
by the time accuracy and quality required for
publishing the financial report to the shareholders
are met, GMFs risk management compliance as
well as the improvement of GMF managements
understanding towards business climate which
has took place since 2006. On the other hand, the
member of the Board of Directors experienced a
decrease which was less than 5 (five) people after
the reorganization of directors in 2007.

Disamping itu yang menjadi catatan Eksternal


Auditor dalam laporan audit tentang Kepatuhan
terhadap Peraturan Perundang-undangan tahun
2007, menyangkut komite audit yang dapat
mempengaruhi kinerja komite audit adalah
sehubungan dengan diangkatnya ketua Komite
Audit menjadi Direktur Utama PT GMF AeroAsia.
Catatan ini juga sudah dijadikan temuan dari
pihak Eksternal Auditor yang sudah dan sedang
ditindaklanjuti oleh Komisaris dan pemegang
saham GMF. Sementara dari 13 peraturan
perundangan yang berlaku umum untuk BUMN,
telah diuji kepatuhannya dan juga dilaporkan
oleh external auditor, GMF telah mematuhi dalam
semua hal yang material dari pasal-pasal undangundang tersebut.

Other than those, in the in audit report on the


Obedience towards Laws and Regulations 2007,
the External Auditor filed a report about audit
committee which can affected audit committees
performance regarding the appointment of the
Chief of Audit Committee as President Director and
CEO of PT GMF AeroAsia. This report is currently being
processed by commissioners and shareholders of
GMF. GMF also comply with 13 articles of law which
regulate state owned companies in this matter,
and its obedience have been approved and also
reported by external auditor.

92

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Uraian Dewan Komisaris Board of Commissioner Description


Saat ini Dewan Komisaris GMF beranggotakan
2 (dua) orang yang bertanggung jawab
kepada pemegang saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham dan memiliki otoritas untuk
mengawasi serta memastikan bahwa Direksi
terus mengedepankan kepentingan pemegang
saham dan kebutuhan perusahaan, serta untuk
memastikan terlaksananya dengan efektif dan
efisien prinsip-prsinsip tata kelola perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance).
Jumlah anggota Dewan Komisaris ini tidak
menutup kemungkinan akan bertambah, seiring
dengan perkembangan dan pertumbuhan serta
kepentingan perusahaan.

The GMF Board of Commissioners consists of 2


(two) key persons who are chosen by and fully
responsible to the Shareholders General Meeting,
whose main duties are to be responsible and to
have full authorization in supervising and ensuring
that the Directors prioritize the interests of the
shareholders and the needs of the company, as well
as ensuring that the GCG is being implemented in
effective an efficient manner.
The number of the Board of Commissioners
members will possibly increase along with
the development, growth and interests of the
Company.

Komposisi Dewan Komisaris sampai dengan tanggal 31 Desember 2007


The Composition of the Board of Commissioners as of December 31st, 2007
Komisaris Utama
Chairman

Emirsyah Satar

Komisaris
Member of Commissioner Board

Sunarko Kuntjoro

Tugas Dewan Komisaris


Sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar
Perusahaan, tugas dari Dewan Komisaris adalah:
Rapat Intern Dewan Komisaris.
Rapat Dewan Komisaris dengan Dewan Direksi
Perusahaan.

The the Board of Commissioners Roles:


According to GMFs article of association, the roles
of Board of Commissioners are as follows:
The Board of Commissioners Internal Meeting
Board of Commissioners and Board of Directors
meeting

Kewajiban Dewan Komisaris:


Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat
Umum Pemegang Saham mengenai Rencana
Jangka Panjang Perseroan (RJP), rencana kerja
dan anggaran tahunan Perseroan serta perubahan
dan tambahannya, laporan berkala dan laporan laporan lainnya dari Direksi.

The Board of Commissioners Responsibilities:


To provide advices and recommendations at the
General Shareholders Meeting regarding
Companys Long Term Goals, Companys
Strategic Business Plans and Annual Budget
including changes and amendments and to
submit periodical as well as other reports made
by the Directors.
To supervise the implementation of business plan
and budget as well as to submit evaluation results
together with future recommendations during
the General Shareholders Meeting.
To monitor the Companys progress, in terms of
the Companys decline and to submit a report
to the General Shareholders Meeting together
with future recommendation and necessary
reformation actions to be done.

Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan


anggaran perseroan serta menyampaikan hasil
pernilaian serta pendapatnya kepada Rapat
Umum Pemegang Saham.
Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,
jika Perseroan menunjukkan gejala kemunduran
maka wajib segera melaporkan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham dengan disertai saran
mengenai langkah perbaikan yang harus
ditempuh.
Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat
Umum Pemegang Saham mengenai setiap
persoalan lainnya yang dianggap penting bagi
pengurusan Perseroan.

To provide advices and recommendations at the


Shareholders General Meeting regarding other
necessary company-related issues.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

93

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya


yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.
Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum
Pemegang Saham apabila terjadi penurunan
kinerja Perseroan
Meneliti dan menelaah atas laporan tahunan
yang disiapkan Direksi serta menandatangani
laporan tersebut.

To conduct other supervisory roles as mandated


by the General Shareholders Meeting.

Pertemuan
Selama tahun 2007, terdapat 5 kali rapat dewan
komisaris yang terdiri dari 3 kali rapat intern dewan
komisaris dan 2 kali rapat dewan komisaris dengan dewan direksi GMF. Tingkat kehadiran dewan
komisaris dalam rapat-rapat tersebut adalah 100%.
Topik bahasan dalam rapat dewan komisaris diatas
antara lain:

Meetings
In 2007, the Board of Commissioners held 5
meetings which consist of 3 internal meetings of
and 2 meetings with GMFs Board of Directors. The
Commissioners attendance in 2007 was 100% and
the topics of those meetings are as follows:

To report immediately to the General Shareholders


Meeting if the performance of the Company is
declining.
To research, analyze and sign the yearly report
prepared by the Directors.

Tabel Rapat Dewan Komisaris


Commissioners Meetings Table
Tanggal
Date

02 Feb 2007

Agenda
Agenda

Keputusan
Decision

ESOP
Sistim Penggajian
Piutang

1. Menyetujui penggunaan jasa konsultan untuk persiapan proses IPO


2. Penyetujui penyesuaian salary yang didasarkan pada broad bands

ESOP
Salary System
Receivables

1. Approve the hiring of consultant for IPO process preparation


2. Approve the salary readjustment which based on broad bands

Masa Jabatan Direksi

1.Pengajuan 9 nama kandidat direksi kepada Pemegang Saham

Directors Tenure

1. Submit 9 names of Directors candidates to the shareholders


2. Apply a prolongation for the previous Directors Tenure

Evaluasi Bobot
Penilaian Kinerja

Pembuatan surat Dekom kepada Direksi atas laporan dari hasil


temuan Komite Audit

Evaluation of Performance
Appraisal

The making of Board of Commissioners letter to the Directors on


the report of Audit Committee findings

29 Jun 2007

94

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Piutang & Implementasi CRP


Pembahasan Bobot Penilaian Kinerja
Perusahaan
Pembahasan Konsesi Angkasa Pura II
& penambahan Modal GMF

1. Surat dari Garuda kepada MenHub dengan copy Meneg


BUMN, untuk meminta penghapusan Konsesi atas GMF
2. Dibicarakan lebih lanjut mengenai penambahan modal
GMF
3. Jawaban tertulis atas surat Dekom no 12/07 mengenai
penyelesaian piutang dan Implementasi CRP.
4. Penilaian kinerja perusahaan dibicarakan dengan Komite
audit.

Receivables & Implementation of CRP


Discussion on the Companys
Performance Appraisal
Discussion on Angkasa Pura II
Concession & GMF capital increment

1. Letter from Garuda to the Minister of Transportation with


a copy to the State Minister of State-owned corporation
demanding the remission of GMFs Concession
2. Follow-up discussion about GMF capital increment
3. Written response on Commissioner Letter no. 12/07
about receivables settlement & CRP implementation
4. Company performance appraisal discussion with Audit
Committee

RKAP 2008
Proses Negosiasi sewa tanah dengan
AP II
Pembayaran cash kepada karyawan
sebagai pengganti rencana ESOP
(Employee Share Ownership Program)

1. Dilakukan perbaikan RKAP 2008 sesuai saran Dewan


Komisaris.
2. Dibuat Business Plan 5 tahun berkaitan dengan
tambahan modal
3. Dilakukan negosiasi lebih lanjut dengan AP II
4. ESOP dibayar cash dilengkapi dengan surat perjanjian
karyawan yang tidak akan menuntut lebih lanjut
5. Kesehatan pensiun bergabung dengan Garuda

Annual Budget and Activity Plan 2008


Land leasing negotiation
process with AP II
Cash payment to employee as
alteration of ESOP (Employee Share
Ownership Program)

1. Annual Budget and Activity Plan 2008 reconditioned


according to Board of Commissioners suggestions
2. Devised 5 Years business plan production on occasion
of capital increment
3. Follow-up negotiation with AP II
4. Cash payment ESOP equipped with the agreement that
employees will not issue further demands
5. Pension health to be joined with Garuda

07 Dec 2007

2.Permohonan perpanjangan masa jabatan direksi lama

04 Apr 2007

Keputusan
Decision

07 Dec 2007

Tabel Rapat Dewan Komisaris


Commissioners Meetings Table
Tanggal
Date

Agenda
Agenda

Honorarium Komisaris Utama dan Anggota


Komisaris
Honorarium dan fasilitas lainnya bagi Komisaris
Utama dan Anggota Komisaris, termasuk santunan
purna jabatan adalah sesuai dengan ketentuan
berlaku dan ditetapkan oleh RUPS, yaitu sekitar IDR.
714.900.000,00 untuk satu tahun.

Salary of The Chairman and The Commissioner


Salary and other facilities provided to the Board
of Commissioners include pension compensation,
which is stated and decided accordingly by the
Extraordinary General Shareholders Meeting, which
amount to IDR. 714,900,000.00 per year.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

95

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Profil Anggota Dewan Komisaris Profile of Commissioners


Emirsyah Satar
Komisaris Utama Chairman
Setelah menjabat sebagai wakil direktur utama
Bank Danamon, Emirsyah Satar kembali membawa
pengalaman berharga ke Garuda Indonesia sebagai
Presiden dan Direktur Utama. Selama bertahuntahun, Beliau menduduki berbagai posisi utama
serta berbagai jabatan manajerial penting di
perusahaan-perusahaan multinasional dan lembaga
keuangan domestik seperti Citibank N.A., Grup Jan
Darmadi, Niaga Factoring Co, dan Niaga Finance
Hongkong. Beliau menamatkan studi Diploma di
Universitas Sorbonne, Perancis dan mendapatkan
gelar sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia.
Sebelum bekerja di Bank Danamon, Emirsyah
Satar pernah menduduki jabatan sebagai Direktur
Keuangan Garuda Indonesia dan berperan penting
dalam menyukseskan program restrukturisasi
utang dan obligasi Perusahaan. Emirsyah Satar
diangkat sebagai Komisaris Utama GMF AeroAsia
sejak Oktober 2005.

Formerly with Bank Danamon as the deputy


CEO, Mr. Satar makes an invaluable comeback to
Garuda Indonesia as its President and CEO. Over
the years, he had assumed key positions and
held top managerial positions in multinational
and local financial institutions including Citibank
N.A., Jan Darmadi Group, Niaga Factoring Co, and
Niaga Finance Hongkong. He had accomplished
the diploma programs of Sorbonne University in
France, and has a Bachelors degree in Accounting
from the University of Indonesia. Prior to his last
engagement with Bank Danamon, Mr. Satar served
as the EVP Finance of Garuda Indonesia, and was
instrumental in the successful restructuring of the
Companys debt and obligations. Mr. Satar has
been appointed as GMF AeroAsia Chairman since
October 2005.

Sunarko Kuntjoro
Komisaris Commissioner

Emirsyah Satar

Sunarko Kuntjoro

96

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Sunarko Kuntjoro mulai bekerja untuk Garuda


Indonesia pada tahun 1977 sebagai engineer dan
selama bertahun-tahun ia telah membuktikan
kemampuannya di bidang selain permesinan.
Setelah menjabat sebagai Asisten Kepala
Perbengkelan, ia pun menduduki beberapa posisi
manajerial utama lainnya . Di samping pengalaman
lapangan di bidang perawatan pesawat dan bagian
engineering di Garuda Indonesia, ia juga ahli dalam
sistem manajemen informasi yang dibutuhkan agar
perusahaan penerbangan internasional tersebut
mampu beroperasi maksimal. Sunarko Kuntjoro
meraih gelar Insinyur Teknik Mesin dari Institut
Teknologi Bandung. Setelah menjabat sebagai
Direktur Teknik & Sistem Informasi PT Garuda
Indonesia, kini beliau duduk sebagai Komisaris GMF
AeroAsia sejak Oktober 2005.

Mr. Kuntjoro joined Garuda Indonesia in 1977 as a


humble Engineer and over the years has proven his
capabilities beyond his skills. Later assuming the
position of Assistant to the Workshops Head, he
had progressively assumed other key managerial
positions in the company. In addition to his hands-on
experience with the engineering and maintenance
requirements of Garuda Indonesia, he is also highly
conversant with the management information
systems required to keep an international airline
aloft. Mr. Kuntjoro holds a Bachelors Degree in
Mechanical Engineering from the Bandung Institute
of Technology. Previously, he was the EVP for
Engineering, Maintenance & Information System of
Garuda Indonesia. Currently he is the Commisioner
of GMF AeroAsia since October 2005.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

97

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Uraian Direksi Board of Directors Description


Saat ini Direksi GMF beranggotakan tiga orang,
dengan komposisi satu orang Direktur Utama
dan dua orang Direktur yang menjalankan
bidangnya masing-masing, namun tidak menutup
kemungkinan akan bertambah jumlahnya seiring
dengan perkembangan dan pertumbuhan serta
kepentingan perusahaan.

The Board of Directors consists of three key persons;


a President Director and assisted by two Directors
who led their respective units. The number of
the directors can be increased along with the
companys expansion, growth and interests.

Pelaksanaan tata kelola perusahaan, kepatuhan


terhadap peraturan internal dan peraturan
perundangan yang berlaku, serta kepedulian akan
lingkungan selalu dijunjung tinggi oleh Direksi
dalam melakukan aktivitasnya untuk memenuhi
keinginan stakeholders terkait.

The Board of Directors must always uphold the


practice of good corporate governance, the
obedience towards the internal regulations and
laws, as well as the commitment to preserve the
nature in managing GMFs operation to meet the
expectation of the stakeholders.

Pemilihan dan pengangkatan Direksi dilakukan


dalam RUPS dengan masa jabatan paling lama
lima tahun, tanpa mengurangi hak Rapat Umum
Pemegang Saham untuk memberhentikan para
anggota Direksi sewaktu-waktu.

The Board of Directors are elected and appointed


during the General Shareholders Meeting with
working period of five years at the most. The Annual
Shareholders Meeting has the right to terminate
board members at any given time.

Menindaklanjuti Keputusan Pemegang Saham


pada tanggal 15 Desember 2006 yang
dilakukan secara sah tanpa mengadakan Rapat
Umum Pemegang Saham secara fisik tentang
pemberhentian dengan hormat Hadinoto
Soedigno dari jabatannya sebagai Direktur Utama,
maka Dewan Komisaris pada tanggal 16 Januari
2007 menunjuk Agus Sudaryo sebagai Pejabat
Sementara Direktur Utama, sehingga susunan
Direksi menjadi sebagai berikut :

In conjunction with the Shareholders Decision


dated December 15th, 2006 taken legally without
holding the Shareholders General Meeting
regarding the termination of President Director
Hadinoto Soedigno, the Board of Commissioners
appointed Agus Sudaryo as the acting President
Director. The composition of Board of Directors was
as follows:

Pjs. Direktur Utama merangkap Direktur :


Agus Sudaryo
Direktur :
Prijo Utomo
Bimo Agus Prihatono
Hanrozan Haznam

Acting President Director & Director :


Agus Sudaryo
Directors :
Prijo Utomo
Bimo Agus Prihatono
Hanrozan Haznam

Pada tahun 2007 terjadi perubahan susunan Direksi.


Sesuai Anggaran Dasar GMF, Pemegang Saham
pada tanggal 4 Oktober 2007 mengambil keputusan
yang sah tanpa mengadakan Rapat Umum
Pemegang Saham secara fisik untuk mengangkat
Richard Budihadianto sebagai Direktur Utama dan
Agus Sudaryo sebagai Wakil Direktur Utama.

The Board of Directors shifted again in 2007. In


line with GMFs article of association, on October
4th, 2007, the Shareholders legally appointed
Richard Budihadianto as President Director and
Agus Sudaryo as Deputy President Director
without holding the General Shareholders
Meeting.

Selanjutnya, sehubungan dengan berakhirnya


masa jabatan dua orang Direktur dan untuk
menghindari adanya benturan kepentingan dalam
hal pengurusan dan pengawasan GMF serta
menjawab pengajuan pengunduran diri Richard

Related with the end of working period of two


directors and to avoid any conflict of interest
regarding the management and supervision
of GMF as well as to respond to Richard
Budihadiantos resignation from the position of

98

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Budihadianto dari jabatannya sebagai Komisaris


GMF, maka Pemegang Saham pada tanggal 25
Oktober 2007 mengambil keputusan yang sah
tanpa mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham secara fisik untuk menetapkan susunan
Direksi GMF sebagai berikut :

GMF Commissioner, the Shareholders legally,


and without holding the General Shareholders
Meeting, decided on October 25th, 2007, the
composition of Board of Directors as follows:

Direktur Utama & CEO :


Richard Budihadianto
Wakil Direktur Utama & COO :
Agus Sudaryo
Direktur Keuangan & CFO :
Hanrozan Haznam

President & CEO :


Richard Budihadianto
Deputy President & COO :
Agus Sudaryo
Finance Director & CFO :
Hanrozan Haznam

Tugas dan Wewenang Direksi

Roles and Responsibilities of Board of Directors

Secara umum Anggaran Dasar (AD) GMF


menetapkan bahwa Direksi dengan didasarkan
pada itikad baik dan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,
bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan
tugasnya melakukan pengurusan GMF untuk
kepentingan dan usaha GMF dalam mencapai
maksud dan tujuan GMF.
Untuk itu Direksi berhak mewakili GMF di dalam dan
di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala kejadian, serta melakukan segala tindakan
dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun
mengenai pemilikan serta mengikat GMF dengan
pihak lain dan pihak lain dengan GMF, dengan
pembatasan-pembatasan tertentu yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar GMF.

The Board of Directors must abide by the rules


and regulations in Indonesia and fully responsible
in managing GMF in order to best serve the
Companys interests and goals.

Pertemuan
Direksi mengadakan rapat setiap kali apabila
dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota
Direksi atau atas permintaan tertulis dan seorang
atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan
tertulis satu pemegang saham atau lebih yang
bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang sah yang telah dikeluarkan
perseroan dengan jadwal paling tidak empat kali
sebulan terdiri dari :

Meetings
The Board of Directors holds a meeting whenever
deemed necessary by one or more of the members
of the Board of Directors or based on a written
request of at least one of the Supervisory Boards
members or based on a written request by at least
one or more of the shareholders who collectively
represent 10% of the shares with legitimate voting
rights issued by the Company. The frequency of
such meetings is at least four times a month,
consisting of:

Rapat Direksi
Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris
Perusahaan
Business and Operational Review Bulanan

Board of Directors internal meeting


Board of Directors meeting with the Board of
Commissioners
Monthly Business and Operational Review

Every member of the Board of Directors has the right


to represent the company in and outside of court
trial, and is encouraged to always perform in good
faith when it comes to managing the Companys
businesses including in entering a legally binding
agreement with other parties on behalf of the
Company or when legally binding other parties in
any agreement with the Company in line with the
Companys article of association.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

99

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tingkat kehadiran direksi dalam rapat-rapat di atas,


umumnya mendekati 100%, sementara beberapa
pokok bahasan penting yang ada dalam rapatrapat direksi adalah:

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

The Board of Directors meetings recorded an almost 100% attendance level in 2007, discussing the
following topics:

Tabel Rapat Dewan Direksi


Directors Meetings Table

Tanggal
Date

Tabel Rapat Dewan Direksi


Directors Meetings Table
Tanggal
Date

Agenda
Agenda

Keputusan
Decision

1. Review Program & Alignment

a. Diskusi panel akan disiapkan untuk perbaikan struktur organisasi


perawatan.
b. Dilakukan koordinasi dengan Dekom sehubungan dengan
rencana perkembangan GMF berkaitan dengan bisnis MRO
selain meningkatkan dukungan operasional Garuda.

18 Jan 2007
1. Review Program & Alignment

a. Untuk mendukung pengembangan leader, beberapa unit


memerlukan co leader yang akan dikembangkan sebagai future
leader dan Supervisory Board berperan sebagai mentor.

1. Organization Transformation

a. To support the process of grooming leaders, some unit needed


co-leader to be prepared as future leaders and Supervisory
Board would act as mentors.

1. Penyelesaian Utang Phuket

a. Penyelesaian Piutang Phuket tetap dilakukan melalui jalur


hukum
b. Setelah seluruh kewajiban Phuket dipenuhi, maka kerjasama
dengan Phuket dilakukan secara tunai dan terlebih dulu akan
dilakukan kajian kontrak.
c. Piutang Phuket akan dicantumkan sebagai cadangan piutang,
selanjutnya BOD akan mengajukan penghapusbukuan piutang
pada RUPS berikutnya.
d. Agar dikoordinasikan dengan PT Angkasa Pura II (AP II), untuk
penyelesaian pesawat dengan registrasi HS-VAO & HS-VAC.
e. Unit Marketing dan Base Maintenance agar mengoordinasikan
terlebih dahulu setiap tindakan yang berkaitan dengan Phuket.

12 Feb 2007

21 Feb 2007

1. Phuket Credit Fulfilment

100

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

a. Phuket credit fulfillment would be done through legal action.


b. After Phuket fulfilled its obligation, any business involving
Phuket would be conducted on cash basis and there would be
contract review before wards.
c. Phukets receivable will be listed as stock receivable. The Board
of Directors would then propose the whitening on the next
General Shareholders Meeting.
d. The coordination with PT Angkasa Pura II (AP II) regarding
the fulfillment of aircraft with registration HS-VAO & HS-VAC.
e. Marketing and Base Maintenance Units
should make
coordination regarding any action related to Phuket.

Keputusan
Decision

1. Persiapan Alignment Program


2. Pra. Top Team Retreat ( TTR )
3. Info Domestic Aviation
4. Progress Report Strategic Partner
Engine Shop

a. Alignment Program diharapkan menjadi sarana komunikasi


antara manajemen dengan Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia
(GMF Employees Club/GEC) untuk memahami program
perusahaan. Oleh karena itu perlu disiapkan terlebih dahulu
cohesiveness management terhadap informasi yang akan
disampaikan.
b. Untuk menciptakan keakraban antara tim menengah dan atas
diharapkan TTR diselenggarakan sebelum Sarasehan GEC,
sehingga mendukung pelaksanaan komunikasi ke pihak terdepan
di Sarasehan GEC.
c. Usulan Tim Pemilihan Strategic Partner Engine Shop berkaitan
dengan kendala (berdasarkan past data) dalam hal melakukan
outsource
terhadap
engine
Garuda
dengan
kontrak
Time and Material Basis (TMB) disampaikan kepada Board of
Management Garuda.
d. Perkembangan bisnis aviasi di domestik agar diimbangi dengan
tetap menjaga kualitas produk GMF.

1. Alignment Program Preparation


2. Pre Top Team Retreat (TTR)
3. Info Domestic Aviation
4. Progress Report Strategic Partner
Engine Shop

a. GEC meeting was expected to be a medium of communication


between the Management and GEC in order to understand
more about the Companys program. Cohesiveness management
of the information which would be presented during the
meeting must be prepared first hand.
b. To create cohesiveness between middle and top team, TTR was
to be held before GEC to fully support the communication lines
to the frontmen at the GEC meeting.
c. The proposal of Strategic Partner Engine Shop Selection team
regarding the outsourcing of Garuda Time and Material
Basis (TMB) engine was to be delivered to Garudas Board of
Management.
d. The growth of domestic aviation business was to be balanced
by maintaining the quality of GMFs products.

1. Gate 301 AP II
2. Partnership Engine Shop

a. Solusi alternatif penyelesaian masalah Gate 301 :


Melakukan lobi ke Departemen Perhubungan untuk
mengkategorikan GMF dalam Group Airlines sehingga tidak
ada konsesi.
Melakukan lobi ke AP II dan Mentri Negara BUMN untuk
menyampaikan proposal Aviasi Perhubungan di Cengkareng
sebagaimana Sepang dan Seletar, serta mengajak AP II untuk
melakukan bench mark.
Perlu antisipasi retribusi untuk Out station GMF baik dari
pemerintah daerah lokal dan juga AP II/AP I.
b. Disepakati untuk mempertimbangkan MTU sebagai partner
atas dasar financial term yang sangat lunak untuk mengatasi
kesulitan finansial Garuda Group. Untuk itu risalah rapat
klarifikasi BOD dengan kandidat-kandidat terpilih yang telah
ditandatangani para pihak merupakan referensiyang mengikat
dan juga harus ditekankan kepada partner untuk:
komitmen membangun kemampuan CFM56-7 di GMF,
penyediaan cadangan engine belum diperlukan mendesak,
GMF akan melakukan pembayaran ke partner setelah GMF
mendapat pembayaran dari Garuda selaku konsumen akhir
atas pekerjaan dimaksud,
GMF berhak untuk memutuskan kontrak secara sepihak dan
mengirimkan engine ke pihak lain apabila partner menahan
engine Garuda (dan klien) karena alasan finansial.

Absen
Absentee
20 Mar 2007

a. Workshop or panel discussion would be organized to improve


maintenance organization.
b. Alignment with the Supervisory Board would be carried out
related to the expansion of GMF towards the MRO business
aside from the increasing operational support from Garuda.

1. Transformasi Organisasi

Agenda
Agenda

04 May 2007

Absen
Absentee

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

101

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tabel Rapat Dewan Direksi


Directors Meetings Table
Tanggal
Date

Tabel Rapat Dewan Direksi


Directors Meetings Table

Agenda
Agenda

Keputusan
Decision

1. Gate 301 AP II
2. Partnership Engine Shop

a. Alternate solutions to solve Gate 301 problem:


Lobbying the Department of Transportation to categorize
GMF into airline so there wouldnt be any concession.
Lobbied AP II and Ministry of State-owned Enterprise to de
liver the Aviation Transportation proposal at Cengkareng
similar to Sepang and Seletar as well as invited AP II to conduct
a bench mark.
Anticipation regarding Out Station GMF retribution was needed
both from local government as well as AP II/AP I.
b. The move to consider MTU as partner was agreed based on
very flexible financial terms to overcome Garuda Groups financial
problems. Therefore the Boards of Directors Clarification
Meetings treatise with the signed short listed candidates was a
binding reference and must be enforced to the partners for these
following purposes:
Supporting the commitment of developing CFM56-7
capability of GMF,
The provision of engine spare part is not urgent yet,
GMF would pay the partners after Garuda as the end user paid
GMF for the particular project,
GMF has the right to terminate contract and send the engine
to other parties in the case of Garudas and clients engines were
detained by partner due to financial reason.

1. Planning Cycle 2008


2. Penyelesaian Utang Phuket

9 Aug 2007

1. Planning Cycle 2008


2. Phukets Credit Settlement

17 Sep 2007

1. Laporan
Unit
Maintenance proses
Konsultan Perencana.
2. Presentasi
dari
3
perencana :
PT. Yodya Karya,
PT. Atlelier Enam, dan
PT. Bina Karya

Facility
pemilihan
konsultan

1. Facility Maintenance unit reports


on the Planning Consultan telection.
2. Presentation from three planning
consultants:
PT. Yodya Karya,
PT. Atlelier Enam, and
PT. Bina Karya.

102

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Absen
Absentee

Tanggal
Date

1. Pemilihan Desain GMF Management


Building

a. Pemilihan desain gedung berdasarkan pertimbangan perlunya


ikon GMF, yaitu Alternatif 2 sebagaimana yang disampaikan
oleh PT Atlelier Enam.
b. PT Atlelier Enam agar menyampaikan detail layout dari gedung
dan detail biaya sebagai pertimbangan tim.

1. GMF management building design


selection

a. The selection was based on the requirement of GMF icon. The


selected design was Alternative 2 presented by PT Atlelier
Enam.
b. PT Atlelier Enam to be presented the detailed building layout
and the detailed budget to be put into consideration.

1. Laporan Tim Pemilihan Jasa Konsultan


Pre - IPO
2. MRO Facilities expan (in International)

a. Kandidat Konsultan IPO akan dikonsultasikan kepada Dewan


Komisaris terlebih dahulu.
b. Agar dipelajari kemungkinan MRO f cilities di India dan Middle East
Asia di mana GMF turut berpartisiapsi di tahap awal dalam hal
quality system & expertise (non equity), sementara fasilitas MRO
disediakan oleh calon partner.
c. GMF akan mengajukan proposal untuk mengikuti tender di
Jazeera Airlines (Kuwait) untuk Line Maintenance & Base Main
tenance, dimulai bertahap dari Line maintenance untuk beber
apa tahun sampai dengan 2010, melalui joint operation man
agement. GMF akan menyediakan quality system dan expertise
yang diperkirakan lebih kompetitif dari peserta tender yang
lain.

1. Pre-IPO Consultant Selection Team


Report
2. MRO Facilities expand (inInternational)

a. The Supervisory Board would be consulted regarding the IPO con


sultant candidates.
b. The possibilities of MRO facilities in India and Middle East
Asia in which GMF participated during the initial phase
of system & expertise (non equity) while the MRO facilities
were provided by potential partner.
c. GMF was to submit a proposal to participate in a Line Mainte
nance & Base Maintenance bid held by Jazeera Airlines (Kuwait)
starting from line maintenance up to year 2010 through joint
operation management. GMF was expected to provide more
competitive quality system and expertise from other bid partici
pants.

1. Kerjasama Angkasa Pura II

a. Mengingat perjanjian kerjasama dengan Angkasa Pura II mem


punyai dampak bagi perusahaan dan berlaku untuk jangka
waktu lebih dari 3 tahun, maka perlu mendapat persetujuan
Pemegang Saham setelah mendengarkan pendapat dan saran
dari Dekom.

1. Collaboration with Angkasa


Pura II

a. Considering the agreement with Angkasa Pura II had some


effects on the company and valid for more than three years, it
needed the Shareholders approval after listening to Supervi
sory Boards opinion and advice.

24 Sep 2007

a. Strategic issues from the Minister of Transportation regarding


GMFs opportunity in MRO industry model in Indonesia must be
accommodated during the Planning Cycle 2008.
b. Redirection in deciding the Companys strategic planning and
basic assumption planning for 2008 must be done. The strategic
posture remained unchanged from the Companys vision up to
2018.
c. The Board of Directors action to settle Phukets credit outside
of the court would commence in conjunction with Supervisory
Board Meeting on August 3rd, 2007 by considering the
safety audit performed by GACA on Garuda as well as the prin
ciples of GCG.

a. The team was to make comparative design matrix by consider


ing the building design, airplanes maintenance quality, building
maintenance, etc.
b. The Board of Directors would select the building design after
comparing them on Wednesday, September 18th, 2007.

Keputusan
Decision

21 Sep 2007

a. Dalam Planning Cycle 2008, perlu diakomodir isu strategis dari


Menteri Perhubungan berkaitan dengan peluang GMF bagi
model industri MRO di Indonesia.
b. Dilakukan pengarahan ulang dalam penetapan perencanaan
strategis perusahaan serta basic assumption planning untuk
tahun 2008. Sementara strategic posture tetap sesuai visi
perusahaan hingga 2018.
c. Tindakan Direksi untuk penyelesaian hutang Phuket di luar
mekanisme sidang akan dilakukan sesuai rapat Dekom Direksi
tanggal. 3 Agustus 2007 dengan mempertimbangkan audit
keselamatan GACA terhadap GARUDA dan prinsip GCG.

a. Tim agar membuat matriks perbandingan desain dengan


mempertimbangkan desain bangunan, kualitas perawatan pesawat,
perawatan bangunan dan hal lainnya.
b. Board of Directors akan menetapkan desain bangunan
setelah mempertibangkan perbandingan tersebut pada
hari Rabu, 18 September 2007.

Agenda
Agenda

14 Dec 2007

Hanrozan Haznam

Honorarium Direksi
Honorarium dan fasilitas lainnya bagi anggota
Direksi, termasuk santunan purna jabatan, adalah
sesuai dengan ketentuan berlaku dan ditetapkan
oleh RUPS, yaitu sekitar IDR 3.126.000.000,00 untuk
1 (satu) tahun.

Absen
Absentee

Salary of Directors
Salary and other facilities provided to the Board
of Directors, including the pension compensation,
which is stated and decided accordingly by the
General Shareholders Meeting, amounts to IDR
3,126,000,000.00 per year.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

103

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Profil Anggota Direksi Profiles of Directors

Richard Budihadianto
Direktur Utama President & CEO
Richard Budihadianto mulai bekerja di Garuda Indonesia pada
tahun 1986 sebagai Technical Service Engineer. Sejak itu ia
memegang berbagai posisi utama di direktorat teknik Garuda
Indonesia, termasuk materials management, engineering
support, aircraft maintenance dan juga menjabat sebagai
direktur Engineering and Maintenance Garuda Indonesia.
Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama
GMF AeroAsia. Richard Budihadianto meraih gelar Insinyur
Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung dan gelar
Magister di bidang Manajemen Internasional dari Universitas
Indonesia. Setelah diangkat sebagai Komisaris sekaligus
Kepala Komite Audit di bulan Oktober 2007, beliau ditunjuk
sebagai Direktur Utama GMF AeroAsia.

Mr. Richard joined Garuda Indonesia in1986 as a Technical


Service Engineer and has since been instrumental in keeping
Garuda Indonesia aircraft flying. Since that time he had
assumed many key positions in Garuda Indonesias tehnical
operations, including materials management, engineering
support, aircraft maintenance and also as Executive Vice
President Engineering and Maintenance for the airline
and previously he was the GMF AeroAsias Chairman. Mr.
Richard holds a degree in Mechanical Engineering from the
prestigious Bandung Institute of Technology and a Masters
Degree in International Management from the University of
Indonesia. After being assigned as Commissioner Member
beside his position as Chief of Audit Committee, since
October 2007, he has been appointed as President & CEO
GMF AeroAsia.

Agus Sudaryo
Wakil Direktur Utama Deputy President & COO
Agus Sudaryo sudah berkarya lebih dari 30 tahun di Garuda
Indonesia sebagai seorang profesional di bidangnya.
Beliau pertama kali bergabung di Garuda Indonesia pada
tahun 1974 dan telah memiliki banyak sekali pengalaman,
khususnya di bidang pelayanan teknis dan pelaksanaan
pengawasan perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang.
Selain bertanggung jawab sebagai Pjs. Direktur Utama, beliau
masih duduk sebagai Direktur Line Operation. Sebelumnya
ia menduduki jabatan penting sebagai VP Aircraft Line
Maintenance di Garuda Indonesia. Sejak Oktober 2007, Agus
Sudaryo diangkat sebagai Wakil Direktur Utama.

Mr. Agus Sudaryo had more than 30 years of experience


in providing professional service for Garuda Indonesia.
He joined Garuda Indonesia in 1974 and gained many
experiences, particularly in the fields of technical support,
and aircraft maintenance supervision. Aside from being the
GMF Acting President Director, he still holds the position
of the Line Operation Director. Previously, he was the Vice
President Aircraft Line Maintenance at Garuda Indonesia.
Mr Agus has been appointed as Deputy President (Chief
Operation Officer) since October 2007.

Hanrozan Haznam
Direktur Keuangan Finance Director & CFO

Hanrozan Haznam
Agus Sudaryo

104

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

Sebelum bergabung di GMF sebagai Direktur Keuangan di


bulan November 2006, Hanrozan Haznam bekerja sebagai
Direktur Pemasaran di PT Nusantara Parkerizing. Selama
beberapa tahun, ia banyak berkecimpung di berbagai
bidang termasuk sebagai akuntan publik dan konsultan
keuangan baik lokal atau multinasional. Beliau juga
menduduki beberapa posisi penting di perusahaan publik
seperti Drs. Hertanto & Co Registered Public Accountant,
Price Waterhouse Indonesia, PT Ningz Pacific dan Gobel
(Panasonic) Group. Hanrozan Haznam memperoleh gelar
Master Akuntansi dari Shoutern Illinois University di AS,dan
sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia. Sebelum
bekerja di Nusantara Parkerizing, beliau menjabat sebagai
Manajer Umum Keuangan di PT Gobel International.

Formerly with PT Nusantara Parkerizing as Marketing Director,


Mr. Haznam joined with GMF AeroAsia in November 2006
as its Finance Director. Over the years, he dealt with some
areas include public accountant and held top managerial
positions in multinational and local financial consultant also
public company including Drs. Hertanto & Co Registered
Public Accountant, Price Waterhouse Indonesia, PT Ningz
Pacific and Gobel (Panasonic) Group. He accomplished the
Master Degree in Accounting of Southern Illinois University
in USA, and has a Bachelors degree in Accounting from the
University of Indonesia. Prior to his last engagement with
Nusantara Parkerizing, Mr. Haznam served as the General
Manager Finance of PT Gobel International.

Richard Budihadianto

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

105

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Komite Audit Audit Committee

GMF menyadari bahwa salah satu wujud


implementasi
Good Corporate Governance
adalah pembentukan Komite Audit yang
bersifat independen untuk membantu Dewan
Komisaris dalam menelaah secara umum laporan
keuangan,
sistem
pengendalian
intern,
penanganan resiko keuangan dan operasi
(enterprise risk management), proses audit
dan ketaatan perusahaan terhadap hukum dan
peraturan-peraturan yang mendasari operasional
perusahaan.

GMF realized that one of the ways to implement


Good Corporate Governance is through the
formation of independently functioning Audit
Committee to support the Board of Commissioners
in
evaluating
the
Companys
financial
report, internal control system, financial and
operational risk management (enterprise risk
management), audit process and compliance to
laws and regulations stipulated by the authorities.

Berdasarkan Surat Keputusan No. DEKOM/GMF/


SKEP/5002/06 tanggal Juni 2006, Dewan Komisaris
menyetujui penambahan anggota Komite Audit
yang berlaku efektif tanggal 7 Juni 2006, sehingga
susunan Komite Audit menjadi sebagai berikut:

Based on Letter No. DEKOM/GMF/SKEP/502/06


dated June 7, 2006 the Board of Commissioners
approved additional members to the Audit
Committee, which was effective since June 7,
2006, therefore making the structure of the Audit
Committee as follows:

Ketua Komite Audit


Richard Budihadianto
Anggota Komite Audit
Desmon Ismael
Anggota Independen
Nina Diyanti Anwar

Chairman of Audit Committee:


Richard Budihadianto
Member
Desmon Ismael
Independent Member
Nina Diyanti Anwar

Saat ini ketua Komite Audit telah diangkat


menjadi Direktur Utama, maka Komisaris Utama
mengusulkan penggantian posisi ketua Komite
Audit. Penggantian ini terkait dengan pergantian
Dewan Komisaris yang akan dilakukan oleh para
pemegang saham.

Currently the Chairman of Audit Committee also


assumed the role of President and CEO, therefore
the Chairman is suggesting a replacement.
This replacement is related to the election of
Board of Commissioners members held by the
shareholders.

Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite Audit


bekerja sama dengan Internal Audit & Control
GMF, untuk menjamin kesiapan, ketersediaan data
dan informasi, sehingga kondisi perusahaan dapat
diketahui dengan baik oleh Dewan Komisaris.
Agenda pertemuan/rapat Komite Audit yang telah
dilakukan selama tahun 2007 adalah :

In executing its duties, the Audit Committe is


working closely with the GMFs Internal Audit and
Control Unit in order to ensure the availability and
readiness of data and information, thus ensure
that the Board of Commissioners is well informed
regarding the progress of the Companys operation.
The Audit Committees meeting agenda in 2007
were as follows:
Progress of Public Accounting Offices (KAP)
audited report on the Financial Report,
Performance and Obedience of 2007 fiscal
year.
In performing its duty, the Audit Committee
coordinates closely with the Companys External
Auditor (Public Accounting Office), discussing
various agendas including: progress of the
Companys audit, operational issues, as well as
settlement on reported findings.

Progres hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP)


atas Laporan Keuangan, kinerja dan Kepatuhan
Tahun Buku 2006

Komite Audit di dalam tugasnya juga melakukan


koordinasi dengan Eksternal Auditor (Kantor
Akuntan Publik), yang tugasnya antara lain meliputi:
progres pelaksanaan Audit atas GMF, pembahasan
masalah-masalah yang ditemukan di lapangan,
penyelesaian temuan-temuan dan lain sebagainya.

106

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Hasil dari kegiatan Komite Audit adalah Laporan


Triwulanan yang dilaporkan ke Komisaris, yaitu
berupa hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh
Direksi GMF serta unit Internal Audit & Control.

The Audit Committee submitted its work to the


Board of Commisioners in the form of Quaterly
Report which consists of issues and findings that
must be responded by GMFs Board of Directors in
coordination with the Internal Audit and Control.

Laporan triwulanan Komite Audit adalah sebagai


berikut :

The quaterly reports submitted by the Audit


Committee are as follows:

Triwulan I, tanggal 3 April 2007 :


Adanya adjustment pada Neraca Profit & Loss
sebesar IDR 4,1 milliar yang memerlukan
penjelasan dari manajemen
Ada transaksi jual beli spare part dengan
Aero Inventory yang belum disepakati
pembukuannya. KAP mengusulkan persediaan
tersebut dipindahkan dari current asset ke
non current asset
Konfirmasi pengakuan piutang dari customer
memiliki respon yang sangat rendah,sehingga
perlu dicari kiat-kiat agar respon customer
lebih cepat
Tindak lanjut dari temuan KAP dan hasil dari
keputusan agar diinformasikan ke Komite
Audit.

1st Quarter, April 3rd, 2007:


Adjustment on Profit & Loss Balance Sheet
that figures in IDR 4.1 billions which required
an explanation from the management
Unapproved spare parts transactions with
Aero Inventory. KAP suggested to transfer the

stock from current assets to non current
assets

Laporan Triwulan II dan Triwulan III, tidak


diterbitkan.

2nd Quarter and 3rd Quarter report, unpublished.

Laporan Triwulan IV, 15 Januari 2008 :


Evaluasi dan saran terhadap Material
Consignment Agreement, yang dinilai kurang
efektif karena kurangnya sosialisasi dan tidak
ada set up khusus dalam IT System GMF.

4th Quarter, January 15 2008 :


The Evaluation and Feedback regarding
Material Consignment Agreement was not
effective due to the minimal efforts taken to
promote it and there was no special set-up in
GMF IT System.
The Evaluation and Feedback regarding
the audit on Production, specifically TAT
Airplanes Maintenance which required
standard
maintenance documentation,
the enforcement of discipline in technology
implementation, as well as the improvement
of material planning.
The Evaluation and Feedback regarding the
audit
on
Finance,
specifically
the
Implementation of Customer Remittance
Policy and Debt Positioning which required
the enforcement of discipline in the
implementation of credit limit to customers
and reduce the amount of due receivables.
The Evaluation and Feedback regarding the
audit on Finance, specifically Pricing Policy
which required the formulation of the latest
price list while taking into the consideration

Evaluasi dan saran terhadap audit Produksi


khususnya TAT perawatan pesawat terbang,
dimana dibutuhkan standard dokumentasi
perawatan, disiplin dalam penerapan
teknology yang digunakan, serta perbaikan
perencanaan material.

Evaluasi dan Saran terhadap Audit Keuangan


khususnya dalam hal penerapan Customer
Remmittance Policy dan posisi piutang, dimana
dibutuhkan disiplin pada penerapan credit
limit pada customer serta memperkecil
jumlah piutang yang jatuh tempo.

Evaluasi dan saran terhadap Audit Keuangan


khususnya Pricing Policy, dimana dibutuhkan
perumusan daftar harga yang paling mutakhir
yang telah mempertimbangkan kebijakan

Confirmation of receivables from customers is


very low. Therefore, solutions to accelerate
customers responses are required.

The Audit Committe must be informed


regarding the follow up to KAPs findings and
all decisions incurred thereof.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

107

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

harga pesaing dan data base produksi yang telah


ada, serta dibutuhkan billing yang lebih
cepat.
Evaluasi dan Saran terhadap Audit Sistem
Informasi, dimana dibutuhkan training
pemakaian yang lebih intensif dan
berulang agar penggunaan SAP lebih
optimal.
Evaluasi dan Saran terhadap Audit Sumber
DayaManusia khususnya terhadap GMF
Learning Service, dimana dibutuhka perbaikan
dan standarisasi sistem insentif terhadap
tenaga pengajar dari Internal.

the competitors pricing policy and the existing


base production data. Also required was faster
billing.
The Evaluation and Feedback regarding the
audit on Information Service, which required
more intensive and continuous training to
further optimize the SAP usage.

Evaluasi dan Saran terhadap Audit Keuangan


khususnya Account Payable Management,
dimana dibutuhkan sistem monitoring
dan kontrol terhadap pembuatan Purchase
Order, optimalisasi kerjasama konsinyasi
dan exchange yang ada, pelatihan terhadap
pemakai SAP Material Management, serta
sistem
monitoring
untuk
pembelian
yang menggunakan pembayaran dimuka.

The Evaluation and Feedback regarding


the audit on Human Resource, specifically GMF
Learning Service which required the
improvement and standardization of the
incentive system for Internal Instructors.
The Evaluation and Feedback regarding
the audit on Finance, specifically the Account
Payable Management which required
monitoring and control system for Purchase
Order, the optimalization of the existing
consignment and exchange agreements,
SAP Material Management user training, as
well as monitoring system for every purchase
which utilize advance payment.

Komite Nominasi The Nomination Committee

GMF meyakini bahwa salah satu wujud


implementasi dari Good Corporate Governance
adalah dengan membentuk Komite Nominasi
yang bersifat independen. Tugas Komite Nominasi
adalah membantu Dewan Komisaris dalam
menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi
bagi anggota Komisaris, Direksi dan para eksekutif
lainnya di perusahaan. Serta membuat sistem
penilaian dan memberikan rekomendasi tentang
jumlah anggota Komisaris dan Direksi perusahaan.

GMF believed that one of the ways to implement


Good Corporate Governance is by forming an
independent Nomination Committee. Nomination
Committee tasks are to help the Supervisory Board
in formulating selection criteria and nomination
procedures for members of the Supervisory Board
and other executives, as well as formulation
an evaluation mechanism and providing
recommendations regarding the number of the
Companys Commissioners and Directors.

Untuk itu dan juga untuk memenuhi ketentuan


yang berlaku, yaitu Kepmen BUMN No. 103/
MBU/2002 dan Kepmen BUMN No. 117/ MBU/2002,
maka Komisaris sedang memilih dan menyusun
anggota Komite Nominasi. Sementara menunggu
pemilihan anggota Komite Nominasi, maka
pelaksanaan Komite Nominasi dilaksanakan
dijajaran Dewan Komisaris, tanpa membentuk
komite terpisah, dan dalam pelaksanaannya selalu
berkoordinasi dengan jajaran pemegang saham.

Therefore, also in line with Minister of State owned


Enterprise Law no. 103/MBU/2002 and BUMN
No. 117/MBU/2002, the Board of Commissioners
has been selecting and forming Nomination
Committee. Pending the selection result, the
role of Nomination Committee is performed
by the Supervisory Board, without forming a
separate committee, and its duty always works
closely with the shareholders.

108

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

109

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Komite Remunerasi The Remuneration Committee

Sebagai salah satu wujud implementasi Good


Corporate Governance, GMF membentuk Komite
Remunerasi yang bersifat independen. Tugas
Komite remunerasi adalah membantu Dewan
Komisaris dalam menyusun sistem penggajian
dan pemberian tunjangan serta memberikan
rekomendasi tentang penilaian terhadap sistem
tersebut. Opsi yang diberikan antara lain opsi atas
saham, sistem pensiun dan sistem kompensasi
serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan
karyawan. Serta membuat kriteria seleksi dan
prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris
dan pejabat lainnya, dan merumuskan mekanisme
evaluasi dan memberikan rekomendasi mengenai
jumlah anggota Dewan Direksi dan Direksi.

As a way to implement Good Corporate Governance,


GMF formed an independent Remuneration
Committee. Remuneration Committee tasks
are help the Supervisory Board in formulating a
remuneration system and evaluation mechanism,
to provide options, pension, compensation and
other provisions of employee benefits in the
event of lay off. Also make selection criteria and
nomination procedures for members of the
Supervisory Board and other executives, as well
as by formulation an evaluation mechanism and
providing recommendations regarding the number
of the companys Supervisory Board and Directors.

Untuk itu dan juga untuk memenuhi ketentuan


yang berlaku, yaitu Kepmen BUMN No. 103/
MBU/2002 dan Kepmen BUMN No. 117/ MBU/2002,
maka Komisaris telah memilih dan menyusun
anggota Komite Remunerasi. Berdasarkan Surat
Keputusan no. DEKOM - GMF/SKEP/5001/06, telah
ditunjuk dan ditetapkan Komite Remunerasi yang
susunannya adalah sebagai berikut :

Therefore, also in line with Minister of State owned


Enterprise Law no. 103/MBU/2002 and BUMN No.
117/MBU/2002, the Supervisory Board has selected
and formed a Remuneration Committee. Based
on letter no. DEKOM - GMF/SKEP/5001/06, the
company has selected and appointed member of
the Remuneration Committee comprising of:

Ketua Komite Remunerasi :


Sunarko Kuntjoro
Anggota Komite Remunerasi :
Richard Budihadianto
Prijo Utomo

Chairman of Remuneration Committee:


Sunarko Kuntjoro
Members of Remuneration Committee:
Richard Budihadianto
Prijo Utomo

Di tahun 2007 tidak tercatat kegiatan dari Komite


Remunerasi.

In 2007, there isnt any report of remuneration


committee activity.

Auditor Internal Perusahaan Corporate Internal Audit

Sesuai dengan struktur organisasi yang tercantum


dalam SK DT/SKEP/5018/2004 tanggal 30 Juli 2004,
pelaksanaan fungsi Auditor Internal Perusahaan
dipimpin oleh seorang kepala Internal Audit and
Control.
Mengacu pada internal audit charter, ada beberapa
hal yang berkaitan dengan auditor internal, yakni :

110

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

According to organization structure which stated


in SK DT/SKEP/5018/2004 dated July 30th, 2004,
Corporate Internal Auditor led by a Chief of Internal
Auditor and Control.
Referring to Internal Audit Charter, there are several
issues related to Internal Auditor:

Wewenang
Internal Audit and Control berwenang melakukan
program audit di seluruh kegiatan yang ada di GMF,
mengakses seluruh data, dokumen, catatan, serta
berkomunikasi langsung dengan personil yang
berkaitan dengan proses pelaksanaan audit.

Authorization
Internal Audit and Control have the authority to
perform audit in all GMFs activities, have access to
all data, documents, listing, and communicate with
personel concerned with audit process.

Tanggung Jawab
Auditor tidak bertanggung jawab terhadap
perkembangan rinci serta penerapan suatu
sistem dan prosedur (karena hanya berfungsi
sebagai konsultan dan katalis).
Kepala Internal Audit and Control secara
administratif bertanggung jawab secara
langsung kepada Direktur Utama GMF dan
secara fungsional dapat bekerja sama dengan
Komite Audit GMF.

Responsibility
The Auditor is not responsible for detailed
development and the implementation of a
system and procedure (only function as
consultant and catalyst)
Chief of Internal Audit and Control
administrative answers to the President and
CEO directly and functionally can collaborate
with GMFs Audit Committee.

Standar Audit and Control


Standar audit yang merupakan syarat terjaminnya
kualitas kinerja auditor dan keberhasilan
pelaksanaan audit adalah:
Auditor bersertifikat Qualified Internal Auditor
Sesuai standar The Institute of Internal
Auditors
Auditor harus mau dan mampu melakukan
peningkatan keterampilan profesi dan
pengetahuannya secara terus-menerus
Auditor harus memiliki kemampuan membuat
laporan audit yang efektif.

Audit & Control Standard


To warrant the auditors performance quality and to
ensure the success of audit, several audit standards
are required:
Qualified Internal Auditors certified auditor
Conforming the standard of the Institute of
Internal Auditors
Auditor must and able to increase his/her
professional skills and knowledge continously

Standar Perilaku Auditor, adalah


Memiliki sifat jujur, objektif, berani, cermat,
serta memiliki integritas dan loyalitas tinggi
terhadap organisasi
Menghindari aktivitas yang merugikan dan
atau patut dicurigai dapat merugikan profesi
internal auditor atau organisasi
Tidak menerima pemberian dalam bentuk
apa pun dan dari siapa pun, baik langsung
maupun tidak langsung dari auditee, rekanan
atau pihak yang tidak berkepentingan, untuk
menjaga independensi dan objektivitas proses

audit
Mematuhi semua standar profesional auditor
internal dan kebijakan serta aturan organisasi

Standard Auditor Behaviours


Honest,
objective,
dauntless,
precise,
possessing integrity and loyal to the
organization
Avoid disparaging or suspicious activities
which can be harmful to the profession of
internal auditor or organization
Not allowed to receive anything from anyone,
directly or indirectly from auditee, partners
unconcerned parties, in order to maintain
independency and fairness of the audit
process

Ruang Lingkup Audit


Ruang Lingkup kegiatan fungsi Internal Audit and
Control meliputi :
Menilai kegiatan dan program untuk
meyakinkan ketaatan terhadap kebijakan,
prosedur dan peraturan yang berlaku serta
berjalan efektif, efisien dan sesuai dengan
tujuan organisasi yang digariskan

Audit Scope Area


The scope area of Internal Audit and Control activity
are as follows:
Appraise activities and programs to ensure
obedience toward policy, procedure and
regulation and assure its working effectively,
efficiently and in conjunction with the
organization objectives.

Auditor must be capable of writing an


effective audit report

Obey the internal audit professional standard


& policy and the organization rules

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

111

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Membantu semua unit kerja untuk mencapai


sasaran perusahaan melalui simulasi dan
proyeksi serta memberikan rekomendasi
secara berkala
Menilai kewajaran dan akurasi data keuangan
dengan data kegiatan operasional yang
dipakai dalam identifikasi, perhitungan,
pemisahan dan pelaporan informasi
Meyakinkan bahwa aliran kas sesuai dengan
yang diperoleh, dianggarkan, disimpan dan
digunakan
Meyakinkan semua pendapatan dilakukan
dalam koridor yang tidak bertentangan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku
Memverifikasi semua aset dan sumber daya,
termasuk dana, sarana, prasarana dan manusia
digunakan sesuai dan dikelola secara
ekonomis, efisien dan efektif
Meyakinkan bahwa
pemantauan sistem
pengendalian internal dilakukan secara
efektif dan konsisten oleh seluruh jajaran
manajemen
Dalam keadaan tertentu dimungkinkan
dilakukannya audit khusus.

Assist all work units to reach the Companys


target by simulation and projection, also
provide periodical recommendation

Aktifitas Audit Tahun 2007


Beberapa program kerja yang telah dilaksanakan
selama tahun 2007 antara lain :
1 Memfasilitasi penyelesaian tindak lanjut
temuan audit tahun sebelumnya yang masih
belum selesai
2 Melaksanakan Risk Assessment atas Strategic
Objective dan GMF
Key Performance
Indicator yang merupakan
salah satu
dasar dalam penyusunan rencana internal audit
tahun 2007
3 Melaksanakan audit Implementasi Customer
Remittance Policy
4 Melaksanakan Audit IT Portal
5 Mendampingi pelaksanakan audit oleh kantor
akuntan publik - Osman Ramli Satrio & Rekan
untuk tahun buku 2006
6 Memfasilitasi
pelaksanaan
perhitungan
Employee Benefit terkait dengan pelaksanaan
General Audit Tahun Buku 2006 oleh Konsultan
Aktuaris - Eldridge Gunaprima Solution

Audit Activity in 2007


Several programs have been conducted in 2007,
such as:
1. Facilitated follow up settlement on un complete
last year Audit findings

7


8

112

Memfasilitasi pembuatan Policy perusahaan,


seperti asset management dan material sales,
gift dan entertainment policy
Memfasilitasi pelaksanaan Workshop GMF
Ethics bersama Deputy bidang pencegahan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Appraise the equity and accuracy of financial


data and on operational activity which used in
identification, accounting, separation and
information report
Ensure that cash flow suit the income, budget,
savings and mtilizing

9 Melaksanakan Audit Pricing Policy


10 Melaksanakan Audit Implementasi Consignment
& Exchange Agreement serta Engine &
Component Maintenance Agreement

Ensure all income are not achieved by


performing anything that against the laws
and regulations.
Verify all assets and resources, including
fund, medium, infrastructure and people
applied appropriately and economical,
efficient and effectively management.
Ensure that internal control system are
executed effectively and consistently by the
management
Special case audit can be performed for
special situation

2.


Performed Risk Assessment on Strategic


Objective and GMF Key Performance
Indicator which is one of the foundations
of the 2007 Internal Audit Plan

3.

4.
5.


6.




7.


8.

Performed Customer Remittance Policy


Implementation Audit
Performed IT-Portal Audit
Assisted in the audit performed by Osman
Ramli Satrio & Partners public accountant office
for 2006 fiscal year
Facilitated the implementation of Employee
Benefit calculation in conjunction with 2006
Fiscal Year General Audit implementation by
Eldridge Gunaprima Solution Actuarial
Consultant
Facilitated the conception of Company Policies
such as Asset Management and Material Sales,
Gift and Entertainment Policy
Facilitated the implementation of GMF Ethics
Workshop along with Prevention Deputy of
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

11 Memfasilitasi pembuatan Advance Payment


Policy
12 Memfasilitasi penyelesaiaan temuan BPK
RI tentang IFE SMC3000 (Global Aviation)
untuk pesawat B747-400 PT. Garuda Indonesia
13 Secara berkala (2 minggu sekali) Unit Internal
Audit & Control mengadakan rapat rutin
dengan Komite Audit
14 Membuat Laporan Bulanan, Triwulanan,
Semester dan Tahunan
15 Mengikuti Annual Report Award 2006
16 Memfasilitasi implementasi Enterprise Risk
Management di beberapa Unit
17 Melaksanakan Audit Produksi Turn Around
Time Perawatan Pesawat, Engine dan
Component
18 Melaksanakan Surveillance Audit Pengelolaan
Administrasi & Keuangan Unit Learning
Services
19 Melaksanakan Audit Keuangan Account
Receivable & Account Payable
20 Mereview, menganalisa, membuat rekomendasi
& laporan audit Information Technology (IT)
dengan mengacu kepada hasil audit - audit di
bidang lainnya
21 Melakukan perhitungan Good Corporate
Governance implementation indexs dengan
melibatkan unit - unit terkait

9. Perfomed Pricing Policy Audit


10. Performed
Consignment
&
Exchange
Aggreement
and Engine & Component
Maintenance Aggreement Implementation
Audit
11. Facilitated the conception of Advance Payment
Policy
12. Facilitated the settlement of BPK-RI findings of
IFE SMC3000 (Global Aviation) for PT Garuda
Indonesias B 747-400
13. Internal Audit & Control unit and the Audit
committee biweekly meeting
14. Issued monthly, quarter, semester and annual
report
15. Participated in the 2006 Annual Report Award
16. Facilitated the implementation of Enterprise
Risk Management in several units
17. Performed Production Audit-Turn Around Time
Airplane, Engine and Component Maintenance
18. Performed Surveillance Audit - Administration
& Financial Management Learning &
Services Unit
19. Performed Financial Audit-Account Receivable
& Account Payable
20. Reviewed, analyzed, created recommendation
and IT audit report referring to audit results
from other fields
21. Performed calculation of Good Corporate
Governance implementation index by
involving other related units

Auditor Eksternal Perusahaan Corporate External Audit


Auditor Eksternal Perusahaan
Eksternal Auditor menduduki posisi penting
sebagai bagian dari struktur pengawasan dan
pengendalian di GMF. Selaku tugasnya sebagai
pihak yang independen, Eksternal Auditor
berkewajiban memberikan pendapat tentang
kewajaran, kepatuhan dan kesesuaian Laporan
Keuangan maupun Laporan Kinerja Operasional
dengan standar dan peraturan yang berlaku.

Corporate External Auditor


External Auditor hold an important role as part of
the surveillance and control structure in GMF. As its
duty is to be an independent side, External Auditor
is tasked to provide opinion regarding financial or
operational performance reports appropriateness,
obedience and compatibility according to the
standard and regulations.

Pelaksanaan general audit tahun buku 2007 yang


meliputi Audit Laporan Keuangan, Operasional
dan Kepatuham serta Teknologi Informasi
dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik Osman
Bing Satrio & Rekan (OBS-Delloite). Tidak ada jasa
lain yang diberikan kepada Perusahaan oleh KAP

The 2007 fiscal year general audit which includes


Financial Audit Report, Obedience and Operational
and Information Technology was held by the
Osman Bing Satrio & Partners (OBS-Delloite) Public
Accountant Office. There were no other services
given by Public Accountant Office to the company.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

113

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Pengendalian dan Pengawasan Supervisory and Control

tersebut. Biaya audit yang dikeluarkan IDR 330 juta


(tiga ratus tiga puluh juta rupiah), termasuk PPN
10%, PPh dan pajak lainnya.

The cost of the audit service was IDR. 330 millions


(three hundred and thirty million rupiahs) including
10% PPN, PPh (Income Tax) among others.

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Description


Sekretaris Perusahaan
Diawal tahun 2007 hingga ditunjuknya Richard
Budihadiyanto sebagai Direktur Utama, Sekretaris
Perusahaan GMF dijabat oleh seseorang yang
juga merangkap sebagai salah satu Direktur
dan bertanggungjawab kepada Dewan Direksi,
dengan peran sebagai liaison officer dan bertugas
menjembatani kepentingan perusahaan dengan
pihak eksternal maupun internal perusahaan
serta menatausahakan dan menyimpan dokumen
Perusahaan. Setelah itu, sejak November 2007,
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh seorang dilevel
Vice President, yang membawahi beberapa kegiatan
seperti : Public Relation, Legal, contract dan facility
maintenance.

Corporate Secretary Description


From the beginning of 2007 until Richard
Budihadiyanto was appointed as Presiden Director
and CEO, the role of GMFs Corporate Secretary
was performed by an individual who also hold
a functional position as one of the directors
and responsible to the Board of Directors. The
Corporate Secretary is a liasion officer whose task is
to communicate the Companys interest to external
and internal parties, also arranged and preserved
Companys documents. Since November 2007, the
Corporate Secretary position is being held by an
individual at vice president level who supervises
several activities such as: Public Relation, Legal and
Facility Maintenance.

Kewajiban Sekretaris Perusahaan adalah sebagai


berikut:

The Corporate Secretary responsibilities are:

Memberikan masukan kepada Direksi dalam


rangka mematuhi ketentuan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku serta
peraturan pelaksanaannya
Menjadi penghubung antara perusahaan
dengan regulator dan perusahaan dengan
masyarakat
Menyiapkan daftar khusus yang berkaitan
dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya dalam
perusahaan tersebut yang mencakup kepemilikan
saham, hubungan bisnis danperanan lainnya
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan
Menghadiri rapat Direksi dan membuat berita
acara rapat
Bertanggung jawab dalam Penyelenggaraan
RUPS Perusahaan.

Provide input to Directors to comply with


regulations and laws as well as its
implementations

114

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Maintain the relation between the Company


with the regulators as well as with the society
Prepare a special list containing information
elated to Directors, Commissioners and their re
spective familiy member including the share
ownership, business relationship and other roles,
which might caused conflict of interest
Hold Directors Meeting and writing the minutes
of meeting
Arrange Extraordinary General Shareholders
Meeting

Pengendalian dan pengawasan di GMF


secara umum dilakukan guna meningkatkan
pengendalian internal yang baik oleh seluruh
unit kerja di GMF. Struktur pengendalian dan
pengawasan di GMF meliputi:
1. Dewan Komisaris
2. Komite Audit
3. Auditor Internal
4. Kepala Unit Kerja dan karyawan
5. Auditor Eksternal

The process of supervisory and control throughout


GMF is meant to increase internal control function
by every business unit in GMF.
The Structure of GMFs supervisory and control
function comprises of:
1. The Board of Commissioners
2. Audit Committee
3. Internal Auditor
4. Head of Business Units and Staffs
5. External Auditor

Sementara itu, Dewan Komisaris bertanggung


jawab
terhadap
proses
koordinasi
dan
implementasi dari fungsi pengendalian dan
pengawasan di GMF.

The Board of Commissioners is responsible for


coordinating and implementating the control and
supervisory function at GMF.

Siklus PDCA (Plan Do Check Action)


Pengertian PDCA yang melambangkan perbaikan
yang terus menerus dianut GMF sebagai bagian
dari kerangka kerja dan standar praktik manajemen
sejak tahun 2003. Siklus PDCA adalah siklus Plan Do
Check Action yang harus berputar terus menerus
untuk memperbaiki organisasi. Untuk menjadi
organisasi pemenang, proses PDCA di business
cycle dan people cycle harus berputar selaras.

Plan PDCA (Do Check Action) Cyle


GMFa adoption of PDCA represents the
importance of continous improvement for the
Company and is part of the Companys framework
and management code of conduct since 2003.
PDCA stands for and consists of Plan, Do, Check
and
Action which forms the companys
organization cycle. PDCA must synergize
between people cycle and business cycle.

Tahap Plan memastikan kejelasan peran, target,


rencana kerja, anggaran biaya serta kesiapan tim
dari segala aspek. Contoh tahapan Plan adalah
seperti pada tabel berikut:

The Plan stage ensure the distinctive roles, targets,


action plans, budgets and overall readiness of every
working team from various aspects. The following
table describes an example of the Plan stage in
implementation.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

115

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Siklus Perencanaan Planning Cycle

PDCA Coord.

SIT
Planning Cycle

SIT & Dinas


Alignment

Tabel Taxonomy Meeting Table of Taxonomy Meeting


Group-wide Meeting Taxonomy 2007
Business Cycle

RUPS

Pra-RUPS

Winning Team

Pra-Rapim

Objective

Duration

Group Strategy
Planning I
(Rapim I)

Review Business Policy


Validate Strategic Intent
Basic: Assumption for planning

Participants Top Team


PDCADT

Outcome

Business Strategy
Review I
(Raker)I)

Planning assumption
KPI Correlation map
Revised SM & KPI

1 Day

VIP
GM
PDCA Dinas
Resource Person
Association Chart
OPEX Budget

2 Days
(Scheduled per Dinas)

Business Strategy
Review II
(Raker II)

Group Strategy
Planning II
(Rapim II)

Final Aggreement Battle Field


Review Global Challenge Map
Top Team

Synchronize
and balance Key
Performance Targets

Organizational deployment
Resources balancing

Communication

PDCA Dinas
PDCADT
Selected GM

VP
GM
PDCA Dinas
Resource Person

Top Team
PDCA Dinas
PDCADT
Selected GM

Up to Managers
Level

Revised 5 years policy


Master Budget (final draft)
President Message

2 Days

Activity Plan
Budget & Resource
Plan

2 Days
(Scheduled per Dinas)

DT

VP

DT

VP

DT

Planning
Cycle Fac.

PADCA DT

PDCA Dinas

PDCADT

PDCADT Dinas

PDCADT

Session
Facilitator

Team Planning

Resource Person

Team Planning

Resource Person

Team Planning

Form

BSC
CSF

Association Chart
Budget Form

Activity Plan
Budget Plan

Tahap Do, mengerjakan rencana kerja secara


sungguh-sungguh dengan sumber daya dan
waktu yang tersedia untuk mencapai target yang
direncanakan.

The Do stage indicates that every resources and


time are utilized to meet the planned target.

Tahap Check, seluruh tim berkumpul mengadakan


evaluasi menyeluruh dan membandingkan hasil
pencapaian dengan target. Ketika hasil tidak
mencapai target, penyebab penyimpang itu harus
dicari sampai tuntas. Proses tahap Check ini dapat
dilakukan mingguan, bulanan atau kuartalan sesuai
kebutuhan dan tuntutan peran serta kontribusi
masing-masing tim. Contoh pengelolaan atau
jadwal pertemuan di GMF untuk memenuhi
tahapan Check dapat dilihat pada taxonomy
meeting GMF tahun 2007 berikut:

In the Check stage, all working teams are


gathered to perform an overall evaluation of
the process by comparing progress with the
planned targets. When the progress falls short of
the target, the team must immediately seek for
remedy and complete the process in line with
the agreed and planned target. The Check stage
can be done on a weekly, monthly and quarterly
basis depending on the needs and demands for
participation and contribution expected from
every working team. Example of the evaluation
meeting management and schedule in GMF
to meet the Check requirement is described in
GMF taxonomy meeting held in 2007 as shown
by the following table:

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Led By

Facilated By

Monthly
0.Wed

BoD

President

Corporate
Secretary

Executive
Committee
(Exco)

A. Top Team Cordination


- Operating Matters & Business
- Discuss Emergent Strategies & roundtables

Weekly
A.Wed

BoD
VPs

GROUP CEO

Group PDCA
Facilitator

Executive
Committee
(Exco)

B. Management Review of Operations


- Consolidated Operating Results by Unit
- Review Impact of Group Actions and Critical BU Action
Programs
Management Review of Business Portfolio

Monthly
B.10th 18th
B. 20th 30th

BoD
VPs
Selective GMs/ BP Leaders

GROUP CEO

Group PDCA
Facilitator

Quarterly
C. Apr,July,
Oct, Jan

BoD
VPs
Selective GMs/ BP Leaders

GROUP CEO

Group PDCA
Facilitator

Annual
D. Aug Dec

BoD
VPs
Selective GMs/ BP Leaders

GROUP CEO

Group PDCA
Facilitator

Annual
E. Jan

BoD
VPs
GMs
Managers

GROUP CEO

Group PDCA
Facilitator

Semi Annual
F. Mar & Sep

BoD
VPs
Selective GMs

GROUP CEO

VP of TQ

Weekly
G. Tue/Thu

SPBU/OPU Head
SBU GMs/OPU
Key staff
Selective SBUs
Managers

SBU Leader

SBU PDCA
Facilitator

Monthly
H. 2nd-9th

SPBU/OPU Head
SBU GMs/OPU
Key staff
- Selective SBUs
Managers

SBU Leader

SBU PDCA
Facilitator

Annual
I. Sep Nov

SPBU/OPU Head
SBU GMs/OPU
Key staff
Selective SBUs
Managers

SBU Leader

SBU PDCA
Facilitator

Biweekly
J. W1 & W3

Co-Team Owners
Co-Team

Team Leader

SIT PDCA
Facilitator

Weekly
K. Independent

Team Leader

Function
PDCA
Facilitator

Daily
L. Independent

Function
Team Leader

Function
PDCA
Facilitator

Executive
Committee
(Exco)

TSC

Team Roster

0. BoD Coordination
- Review Strategic Matters

Executive
Committee
(Exco)

2 Days

Frequency &
Schedule

Richard Budihadianto
President & CEO

Executive
Committee
(Exco)

Executive
Committee
(Exco)

Final Draft: Dinas AP


Proposed team Formation
Master Budget (Final Revision)
CEO
President Letter

Owner

116

Group Strategy
Planning II
(Rapim II)

Nama & Agenda of Meeting

Approved for
Implementation By:

Executive
Committee
(Exco)

Management
Committee
(Mancom)

Management
Committee
(Mancom)

Management
Committee
(Mancom)

Project Team
(SIT)

Function
Team

Function
Team

C. Group Strategy Review


- Review of SIT Implementations vs Key Milestones
- Critical decision making and policy
D. Group Strategy Review
- Revisit Five-year Policy and Issue Planning Guidelines
- Integration of SBUs Strategy, Activity Plans & Budgets
- Resource Allocation Decisions
E. Annual Strategy Conference
- Kick-Off Next year Business Plans
- Issuance of Management Directives for
Business Leaders, Team Owners and Team Leaders
- Celebrations of Achievements, Awards & Recognitions
F. Quality System Management Review
- Review Internal and External quality audit report
- Discuss customer complaints, supplier
performance & other quality matters
- Indentify improvement ideas and corrective actions
G. SBU/OPU Management Coordination
- Operating Performance Review
- Dicuss Emergent Operational Issues

H. SBU/OPU Management Review of Operations


- SBU Performance Results & Other Operating Matters
- Operating Performance Review
- Dicuss Emergent Strategies

I. Business Strategy Review 2X (Raker I & II)


- Review Business Policy
- Next-year Business & Activity Plan
- Synchronize and balance Key Performance Targets

J. SIT Coordination
- Review Status of Implementation vs Key Milestones
- Problem Identification & Corrective Action
K. Functional Activity Review
- Review Achievement of Key Performance Targets
- Problem Identification & Corrective Action
L. Operational Coordination and Briefing
- Technical-Operation/Customer Complaint/
Market Briefing & Reporting

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

117

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tahap Action, menyepakati dan melakukan


tindakan perbaikan untuk mengejar target yang
belum tercapai.

The Action stage, agreeing on and implementing


the set of actions to improve and aims towards the
remaining target has yet to be met.

Pada saat proses PDCA berlangsung, setiap tim


atau anggota tim menerima dan mengelola
umpan balik dari tim atau anggota tim lain untuk
diintegrasikan dalam pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.

Throughout each stage of PDCA, every team


or team member received and responded to
feedbacks given by other teams or team members
which are then to be integrated into their respective
work and responsibility.

Keseluruhan tahapan PDCA dikelola oleh PDCA


fasilitator. GMF membentuk PDCA fasilitator
mulai dari tingkat Kepala Bidang. PDCA fasilitator
kemudian memastikan bahwa proses PDCA
mencakup Business Cycle dan People Cycle

The overall PDCA process is managed by a PDCA


facilitator. GMF appoints PDCA facilitator at every
level of the organization up to Division Head level.
These PDCA facilitators will ensure that PDCA are
applied to both Business Cycle and People Cycle.

Dikombinasikan dengan implementasi Balance


Score Card dan Enterprise Risk Management,
maka aktivitas PDCA sangat berperan dalam
meningkatkan kinerja strategis dan operasional.

Combined with the implementation of Balance


Score Card and Enterprise Risk Management, PDCA
activities become a very effective tool in improving
the companys performance on the strategic and
operational level.

Pengendalian Internal untuk Individu


Berdasarkan strategi dan KPI tingkat korporat,
Perusahaan
melakukan
penjabaran
dan
penurunan strategi dan KPI untuk tingkat Dinas,
Bidang dan seterusnya sampai diperoleh KPI
pada tingkat individu. Proses penilaian individu
yang menggunakan Sistem Manajemen Kinerja
(SMK), dilakukan dengan memperhatikan KPI
masing-masing individu. Penilaian individu juga
dilakukan dengan mengkombinasikan tugas-tugas
tambahan yang dibebankan kepada individu yang
bersangkutan. Untuk lebih mendorong kinerja
setiap individu, hasil penilaian seseorang yang
menggunakan SMK,

Internal Control on Individual


Based on the corporate strategy and KPI, the
Company then cascade and internalize the strategy
and KPIs down to Department, Division and
individual levels. The individual assessment uses the
Performance Management System (PMS), which is
conducted based on the respective KPIs of each
individual. The individual assessment is also done
by combining additional work of the respective
individual. In order to further motivate individual
performance, the assessment resulted from the
PMS will be linked to the corresponding reward or
increase in monthly income of every individual.

Peran PDCA Facilitator PDCA Facilitator Role

Good listener Well-organized Self-confident Knows the business Leadership potential

Players Play To Win


Ensure all teams roster give high contribution
Actively participate in team problem solving
Capable to prepare comparative analysis
Recommend courses of action during team deliberations

Players Play
Ensure all teams roster play their roles
Perform research support
Maintain info resources
Anticipate the needs of information
Event Happen
Ensure the success of all meetings
Manage calendar of events
Follow up on team decisions
Documents team meetings

118

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

119

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Manajemen Resiko Risk Management

Pada tahun 2007, implementasi Risk Management di GMF yang dipromotori oleh unit Internal Audit & Kontrol
telah melaksanakan kegiatan, berupa : pembentukan gugus tugas risk management promoter, melakukan
sosialisasi Enterprise Risk Management (ERM) ke unit-unit, melakukan fasilitasi ERM ke unit-unit bisnis di GMF.
Kegiatan-kegiatan tersebut berhasil mengindentifikasi cukup banyak resiko yang ada di GMF, sehingga perlu
dilakukan prioritas penyelesaian sesuai dengan langkah Risk Assesment, Risk Response dan Control Activity. Berikut
adalah pengelompokan resiko perusahaan yang mitigasinya menjadi prioritas di tahun 2007, baik melalui
metode ERM maupun Balance Score Card atau metode lainnya.

In 2007 the implementation of GMFs Risk Management promoted by internal audit and control unit who
performed activities such as forming task risk management promoter, socializing Enterprise Risk Management
(ERM) to every unit and facilitating ERM to each business unit in GMF. This activities are able to identified a lot of
risks in GMF, thus the Company have to make priority of solution in accordance with Risk Assesment steps, Risk
Response and Control Activities. Below are the Companys risk categorization which mitigation become priority
in 2007, categorize by ERM method, Balance Score Card method among others.

1. Resiko Strategic Objectives menurut


Perspektif Finansial
Pengelompokan resiko finansial yang menjadi
prioritas untuk dilakukan mitigasinya, karena
memiliki impact dan likelihood yang tinggi
di GMF adalah tidak tersedianya dana untuk
pengembangan operasional, termasuk didalamnya
untuk investasi mesin-mesin baru, tingginya
tingkat hutang perusahaan terhadap vendor,
struktur cost dan manajemen cash flow yang belum
sempurna.

1. Strategic Objectives Risk from Financial


Perspective
This risk become a priority as it has the highest
impact and likelihood in GMF. On this category are
unavailablility of fund for operational development
which include investment on new engines,
company high debts to vendor, cost structure and
incomplete management cash flow.

Tindakan pengendalian yang dilakukan di berbagai


unit yang mengarah untuk mengurangi resiko ini
adalah dengan menerapkan Customer Remittance
Policy secara konsisten, melakukan cash flow
control meeting mingguan di rapat direksi, serta
melakukan penagihan piutang lama dengan
cara-cara lanjutan serta memperbaiki pola pricing
terhadap transaksi dengan Garuda.

Various units have performed some activities to


decrease risks, such as: implementing Customer
Remittance Policy consistently, performing weekly
cash flow control meeting at the directors meeting,
collecting previous debts and improving pricing
pattern regarding the transaction with Garuda.

Beberapa kegiatan telah menunjukan perbaikan


residual risk diantaranya adalah peningkatan cash
flow GMF, perbaikan proses penagihan kepada
customer dan perbaikan penyelesaian piutang
lama untuk beberapa customer tertentu.

Several activities had already shown improvement


of residual risk, such as increasing of GMFs cash
flow, improving dunned process to the customer
and debts settlement with particular customers.

2. Resiko Strategic Objectives menurut


Customer Perspektif
Pengelompokan resiko di customer perspektif yang
menjadi prioritas untuk dilakukan mitigasinya,
karena memiliki impact dan likelihood yang tinggi
di GMF adalah pemilihan customer yang liquid,
pengurangan fleet Garuda sebagai main customer,
promosi yang belum tepat dan kurangnya kegiatan
business intelligent. Tindakan pengendalian yang
dilakukan dari berbagai unit yang mengarah

2. Strategic Objectives Risk on Customer


Perspective
This risk become a priority as it has the highest
impact and likelihood in GMF. On this category
are liquid customers, the decrease of garudas
fleet as main customer, unapproriate promotion
and insufficient business intelligent activities.
Control actions have been taken by several units
to decrease risks such as implementing Customer
Remittance Policy consistently, improving pricing

120

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

untuk mengurangi resiko ini adalah melalui


penerapan Customer Remittance Policy secara
konsisten, memperbaiki pola pricing terhadap
transaksi dengan Garuda serta memperbaiki
kinerja operasionalnya dan juga memperbaiki
kualitas produk GMF serta kapabilitasnya, sehingga
rekomendasi customer dapat meningkatkan
promosi GMF. Berlangganan data business intelligent
dari provider yang ada (ACAS dan AeroStrategy).

pattern regarding the transaction with Garuda


and its operational performance as well as the
quality of GMFs products and capability to gain
customer recommendation that will increase
GMFs promotion. The last step is subscribing to
business intelligent data from providers (ACAS and
AeroStrategy).

Dengan mitigasi di atas, beberapa hal yang


diperoleh adalah semakin meningkatnya kontrak
kerja jangka panjang yang diperoleh, perbaikan
kinerja operasional Garuda serta semakin
meningkatnya kapabilitas yang disertifikasi di GMF.

Those mitigations concluded that GMF experienced


an increase from the perspective of long term
contract, improved operational performance
of Garuda and increased the amount of GMFs
certified capabilities.

3. Resiko Strategic Objectives menurut


Internal Process Perspektif
Pengelompokan resiko di internal process perspektif
yang menjadi prioritas untuk dilakukan mitigasinya,
karena memiliki impact dan likelihood yang tinggi
di GMF adalah masih tingginya tingkat persediaan,
ketiadaan spare part dan tools, tingginya harga
akibatnya lamanya pembayaran, belum efektifnya
kerjasama konsinyasi yang ada, kesalahan dalam
melakukan perencaanaan produksi, perencanaan
dan pencatatan man hours used yang belum
sempurna.

3. Strategic Objectives Risks on Perspective


Internal Process
This risk become a priority as it has the highest
impact and likelihood in GMF. On this category
are high stocks level, unavailability of spare parts
and tools, high price level caused by long period
payment, ineffective retail partnership, error on
production planning and imperfect man-hours
planning and listing.

Tindakan pengendalian yang dilakukan dalam


resiko di atas adalah perbaikan dari sisi supply
spare part seperti kerjasama konsinyasi, kerjasama
inventory dalam perjanjian pertukaran, perbaikan
pembayaran hutang ke vendor, perbaikan
manajemen proyek dengan memanfaatkan IT
untuk perawatan yang jangka waktunya lama,
perbaikan sistem absensi serta standarisasi waktu
kerja dan waktu istirahat.

Contol actions have been taken to maintain


those risks such as improving the spare parts
supply through consignment partnership and
exchange inventory agreement, reconditioning
the debts payment to the vendor, improving the
project management by using IT for long term
maintenance, improving the attendance system
and standardize the working and break time hours.

Dari mitigasi di atas diperoleh perbaikan yang


dirasakan perbaikannya dari sisi supply, dengan
berkurangnya kebutuhan tenaga kerja di
unit pengadaan, perbaikan Turn Around Time
Maintenance, cash flow yang meningkat, serta
tingkat penggunaan dan penjualan man hour
semakin membaik.

From the migitations above, some improvements


are made such as in supply in form of the
decreasing needs of work force needs at
purchasing unit, in Turn Around
Time
Maintenance, increased cash flow and improved
utilization and selling level of man-hours.

4. Resiko di Strategic Objectives menurut


Learning & Growth Perspektif
Pengelompokan resiko di Learning & Growth
perspektif yang menjadi prioritas untuk dilakukan
mitigasinya, karena memiliki impact dan likelihood
yang tinggi di GMF adalah belum optimalnya
perhatian pada people process, lemahnya leadership

4. Strategic Objectives Risk on Learning &


growth Perspective
This risk become a priority as it has the highest
impact and likelihood in GMF. On this category
are insufficient optimization of people process,
weak leadership on objective quotition, coaching,
counseling and mentorship, lack of funds in

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

121

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

dalam penetapan obyektif, coaching & counselling


dan mentorship, kurangnya pendanaan untuk
infrastruktur, khususnya IT sehingga dukungan
terhadap proses internal
belum optimal,
kelengkapan & independensi organ Perusahaan
belum sepenuhnya patuh pada prinsip Good
Corporate Governance serta peran PDCA masih
dirasakan kurang.

infrastructure especially IT thus support for internal


process is insufficient, the Companys bodies failure
to comply with the principles of Good Corporate
Governance as well as PDCAs role isnt adequate
yet.

Tindakan pengendalian yang dilakukan untuk


resiko diatas adalah dengan melaksanakan people
process PDCA, dengan kegiatan rapat mingguan
untuk membahas masalah people, Melaksanakan
program personal development yang regular
dan yang dipercepat. Good Corporate Governance
dilaksanakan dengan melengkapi perangkat
direksi, memperbaiki struktur rapat direksi, khusus
di luar rapat top team, memperbaiki komunikasi
dengan menerbitkan GMF News, sarasehan, halal
bihalal dan kegiatan lainnya. Untuk masalah IT,
telah dilakukan upaya perluasan pemakaian dan
penambahan modul SAP, pemanfaatan outsourcing
untuk pemeliharaan keandalan jaringan serta
penambahan aplikasi non SAP, serta melakukan
training penggunaan SAP bagi user baru.

Controlled action that have been taken for


those risks are performed people process PDCA,
performing weekly meeting to discuss people
issues and accomplishing regular and accelated
personal development program. Good Corporate
Governance is applied by completing the Directors,
improving the structure of directors meeting
strictly outside the top team, improving the
communication by issuing the GMF News magazine
and performing other meetings. To handle IT issue,
several moves have been taken such as, expanding
the utilization and replenishment of SAP modules,
utilizing the outsourcing to preserve network
excellence and adding non-SAP application as well
as performing several trainings for new users on
how to utilize SAP.

Dari pelaksanaan mitigasi diatas, residual risk di


area ini masih belum menunjukan perbaikan yang
signifikan, namun kegiatan-kegiatan di atas terus
dilakukan agar risiko dapat ditekan.

Those migitations shows that residual risk on this


area still not showing any significant improvement,
although all activities above still being implemented
to suppress risks.

Tindak Lanjut Manajemen


Pada pelaksanaan awal diatas, ERM telah
menunjukkan manfaat di GMF, langkah langkah
lanjutan seperti information & communication
serta monitoring seharusnya dilakukan secara
menyeluruh di perusahaan, demikian juga prosesproses lainnya.

Management Follow-up
ERM has shown good advantages on early excution
and continuation moves such as information,
communication and monitoring among others
should be done comprehensively in the Company.

Pembentukan unit yang khusus memfasilitasi


dan mengakselerasi penerapan Enterpise Risk
Management telah dilakukan di awal tahun 2007,
sedangkan komite resiko belum dilakukan di GMF.
Fungsi uni ini adalah memfasilitasi unit-unit bisnis
yang ada di GMF untuk mengidentifikasi resiko yang
dapat menghambat pencapaian tujuan masingmasing bisnis unit tersebut, sehingga bisa sejajar
dengan tujuan korporasi secara keseluruhan.

In 2007, a unit have been created specifically to


facilitate and accelerate the implementation of
ERM, pending the GMFs risk committee. This unit
facilitated business units within GMF to be able to
identify any risk that would become an obstacle for
each business unit in reaching its goals which tied
directly to the Corporates goals.

122

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Program tahun 2008 adalah meregister semua


resiko yang ada di seluruh GMF untuk
mempermudah melakukan pengendalian resiko
sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan
perusahaan.
Sehubungan dengan peraturan yang diterapkan
oleh DSKU, GMF juga akan menerapkan Safety
Management System (SMS) yang di dalamnya juga
melakukan risk management terhadap faktor safety
di perawatan pesawat. Langkah-langkah persiapan
telah dilakukan pada tahun 2007, sementara
implementasi awal dilakukan di tahun 2008,
sedangkan penerapannya akan berlaku secara
terus menerus sesuai keputusan DSKU mulai tahun
2009.

The 2008 program is to register all risks within GMF


to ensure that the risk controls will smoothen the
Companys efforts in reaching its intended goals.

In conjunction with DSKU regulation, GMF will


implement Safety Management System (SMS)
which includes risk management towards
safety factor in airplane maintenace. Several
preparations already performed in 2007, while
early implementation will be performed in 2008.
The implementation will be put into effect in 2009
according to DSKU resolution.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

123

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Selama 2007, GMF melaksanakan beberapa


kegiatan CSR, baik yang rutin maupun non rutin,
beberapa kegiatan tersebut adalah:

GMF conducted routine and non-routine CSR


activities through 2007 which include:

1.Konsumen
Perlindungan kepada konsumen yang diberikan
GMF berada pada tahap pemberian garansi
terhadap produk perawatan yang diberikan,
disamping perbaikan keselamatan penerbangan,
kualitas dan ketepatan waktu perawatan yang terus
dilakukan dari waktu ke waktu.

1. Customer
GMF provided customer protections in the form of
guarantee provision on maintenance products, the
improvement of flight safety, quality and consistent
on-time maintenance.

Upaya perbaikan keselamatan penerbangan


dilakukan
dengan
menambah
dan
mempertahankan sertifikasi yang ada di GMF,
memberikan pelatihan mandatory maupun
yang meningkatkan keahlian, mempertahankan
lisensi pegawai dan yang terpenting lagi adalah
menjaga validitas kalibrasi peralatan kerja serta
fasilitas yang sesuai dengan persyaratannya. Sesuai
dengan keputusan dari Direktorat Sertifikasi dan
Kelaikan Udara, GMF saat ini juga sudah mulai
mempersiapkan untuk mengimplementasi (Safety
Management System) SMS sejak tahun 2007 untuk
dapat diimplementasikan pada awal tahun 2009.

The improvement of flight safety was done by


adding and retaining the existing certifications,
providing the mandatory training, retaining
staffs licences and most importantly preserving
the validity of work equipments and facilities to
conform with the regulations. In accordance with
the DGCAs regulations, GMF is preparing the
Safety Management System (SMS) which is to be
implemented in 2009.

Untuk meningkatkan mutu, GMF secara terus


menerus melakukan kegiatan perbaikan prosedur,
perbaikan mutu dengan Reliability Control

To increase quality, GMF is continously performing


the improvement of procedures, Reliability
Control Program, Quality Control Groups and ISO

124

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Program, Gugus Kendali Mutu dan ISO Standard,


menjaga
kemutakhiran
dokumen-dokumen
referensi kerja serta proses Quality Control yang
ketat & berkesinambungan dari hulu ke hilir, serta
menyimpan recording perawatan sesuai dengan
persyaratan yang ada.

Standard, updating the work reference sheets,


along with solid and continous Quality Control and
documenting the track record of all maintenances
with the matching requirements.

Sedangkan untuk memperbaiki ketepatan


waktu, GMF telah menggunakan aplikasi project
management terhadap pengerjaan-pengerjaan
di Engine maintenance dan Base Maintenance,
serta membuat Maintenance Control Center yang
mengontrol perawatan di Line Maintenance dan
membantu operasi penerbangan pesawat Garuda
dan operator lainnya.

To improve the accuracy on-time maintenance,


GMF applies the management project application
on Engine maintenance and Base maintenance, and
creates Maintenance Control Center which controls
maintenance in Line maintenance and assists the
operation of Garuda and other airlines.

2. Karyawan
Perbaikan kesejahteraan karyawan GMF secara terus
menerus dilakukan sejak GMF berdiri. Disamping
itu GMF juga melakukan peningkatan kemampuan
karyawannya dengan pendidikan yang dilaksanakan
oleh perusahaan. Perbaikan Compensation & Benefit
pegawai jika dibandingkan dengan peningkatan
produktivitas pegawai seperti pada grafik berikut.
Dimana di tahun 2007, perusahaan berhasil
meningkatkan produktivitas per pegawai, namun
peningkatan produktivitas (9,93%) masih belum
sebanding dengan perkembangan kesejahteraan
pegawai yang perubahan revenue per employee
compensation dan benefit-nya 15,57% dari tahun
2007 ke tahun 2006. Upaya ini semata ditujukan
demi efisiensi dan juga agar biaya pegawai di
GMF (29,94% ditahun 2007) sesuai dengan biaya
pegawai perusahaan perawatan yang berkisar
antara 25% - 35%.

2. Employees
Since its conception, GMF continously improves the
employees welfare. Moreover, GMF also improves
the employees capability by providing trainings.
The improvement of employees compensation
and benefit and its effect toward the increase
of employees productivity are displayed in the
following chart. In 2007, the Company sucessfully
increased the productivity of each employee, but
the 9.93% increase is not proportional with the
employees welfare development as the revenue
per employee compensation and benefit was only
15.57%. This was solely for the purpose of efficiency
and in order to balance the company employees
expenses (29.94%) with the standard Maintenance
Repair and Overhaul companys employee
expenses which revolve around 25%-35%.

Sekolah Terbuka
Sekolah dengan ratusan murid tersebut dirintis oleh karyawan
GMF yang bertempat tinggal di Perum Mutiara Garuda
Teluknaga. Sekolah ini dikelola oleh karyawan beserta istrinya dan
sukarelawan warga setempat
Vocational School
With hundred of students, the school was pioneered by GMFs
employees lived inPerum Mutiara Garuda Teluknaga. The school
is run by the employees along with their wifes and the local
volunteers.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

125

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tipe

Type

4,5

58.312
4.00

Number of Trainee

212

2686

183

2172

Human Factors Continuation Training

55

758

Continuation Training Module 1

24

262

Continuation Training A 330 Module 2

79

Continuation training B 737 Module 2

67
61

Fundamental of Troubleshooting

59

Continuation Training B 737-3/4/5 Module 2

55

Continuation Training B 747-400 Module 2

50

Sharing Session B 737 NG Design and New Configuration

48

B 737 NG Differences

46

Revenue per Employee (USD/Emp.)

Certifying Staff

36

Rev./ Employee Compensation & Benefit

APU APS 2000 Air Asia

34

Airnav A 330 Training

28

Continuation Training DC-10 Module 2

24

B 737-300/400/500 Airframe Powerplant

23

Engine PW4186 (MAS)

22

Continuation Training B 747-200 Module 2

21

Engine CFM56-7

20

B 747-200 Maintenance Practices AP Batch 1

20

Basic Structure Repair

20

Continuation Training B 737-6/7/8 Module 2

20

Maintenance Practices B 737 AP

19

ETOPS B 737

19

Electrical Wiring System

19

A 320 Ramp & Transit AirAsia

19

Aircraft troubleshoot

18

China Airlines B 747-400 Socialization

17

Cabin Modul B 737-200 M1

17

Basic Engineering (Batch 1)

17

A 320 Engine CFM 56-5 dan Engine V2500

16

CF6-80 Engine Basic Course

15

Sosialisasi B737 ENGINE TRIM Balance Vibration

14

Initial Human Factors Training

13

SAP B 737 NG & Finalization MPL

13

Cabin Module B 747 - 200

12

Continuation Training F-28 Module 2

12

Metallurgy Training

12

Maintenance Practices

12

Design Process Installation Avionics System

12

FQIS & Cabin Pressure B 737

12

Engine CFM56-3

12

Basic Inspection

12

Re-Current B 737 NG Air China

11

Sosialisasi B737 ENGINE Configuration & Training SAP advance

10

Aircraft design

10

Continuation training B 737-200 module 2

10

45.000

2,93

2.89

2005

Sebagai unit yang harus selalu menjaga


keselamatan penerbangan serta mutu perawatan,
GMF telah memberikan fasilitas pendidikan yang
diberikan kepada pegawai di dalam dan luar
negeri secara cuma-cuma, dengan jenis training
yang bervariasi dari training mandatory, training
keahlian, training managerial serta berbagai
sharing session yang difasilitasi oleh perusahaan
maupun oleh inisiatif perorangan pegawai GMF
yang mencapai 239 angkatan dengan jumlah
pegawai yang mengikuti training mencapai
3312 orang.

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

Peserta

43.828

2004

Number of Batch

10

50.000
3.34

2,5

Angkatan

Name of Training

IPC Training B 737 Series

3,5
3

Nama Training

Technical

60.000
55.000

53.336

Dengan peningkatan produktivitas per pegawai


yang tinggi, diharapkan GMF dapat memberikan
peningkatan pendapatan atau biaya pegawainya
sampai tingkat yang memberikan kepuasan
optimum kepada pegawainya.

126

58.634

Module

Mandatory

Rev./ Employee

Rev./ Employee Compensation & Benefit

Revenue per Employee & Revenue per Employee Compensation & Benefit

Modul

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

2006

2007

40.000

With high improvement of productivity per


employee, GMF will increase the employees
income or expenses to maximum level to raise their
living standard.

As a unit whose tasks are to maintain flight


safety and maintenance quality, GMF provided
free education facility for the employees in
Indonesia and abroad. This facility includes various
trainings, such as manadatory training, skill
training, managerial training and several
sharing sessions which are facilited by the
Company or by the employees own initiative.
Until now, GMF has commenced 239 trainings for
3312 employees.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

127

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tipe

Type

Modul

Nama Training

Module

Name of Training

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Angkatan

Number of Batch

Peserta

Number of Trainee

Aircraft familiarization B 737

Aircraft familiarization B 747

Engineering Analysis Adam Air

Maintenance Practice B 747 EA

B 737 Airframe Power Plant Module 1

Operational Amplifier

Continuation Training Module 2 - Category D

Continuation Training MD-80 Module 2

Continuation Training B 727 Series

MSG-3 Iran Air

Ultra Sonic Level 2 (Continuation Training)

Type

Modul

Nama Training

Module

1
1

1
258

SAP Rotable Material Batch 9

55

EASA Legislation

35

Component Strip Reliability

30

Spares Material Authorization Licention Training

21

Course Title Aviation Security Training

21

SAP Sales Order & Billing

20

Hubungan Industrial GMF

20

Clinic SAP

17

SAP Rotables Advanced

15

Orientation Training

Re-Current Dangerous Goods

Arrival Departure Technical Handling (ADTH)

13

256

Workshop Mentorship for Manager

114

GMF Ethical Conduct

86

Turbo leader development program

47

Sosialiasi Finance for BO

27

626

18

300

Simpilfied Technical English

38

IT Implementation at Vico Indonesia

35

Annual Training Program Review

31

Initial Public Offering (IPO) Training

26

Pertolongan Pertama (P2K3)

25

Turning Around Oprational workshop Excellence Workshop

24

Sharing shession (Safety Awareness)

24

Microsoft Office 2003 Fundamentals

20

Training for Trainers

17

Finger Print Training

15

Sosialisasi SAP Advance


Managerial

Optional
Operational

128

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Peserta

Number of Trainee

How to write Good Proedure EO

12

Fundamental of project management

12

Persyaratan Umum Pengoperasian Berbagai Lembaga

11

10

270

Workshop Pembekalan Persiapan Pensiun

175

Sharing Session (Transformasi Bank Mandiri)

50

Sharing Session (Faktor Penentu Kesuksesan)

37

Sosialisasi office letters, visi, dan portal GMF

56

39

17

239

3312

SAR - 145
Managerial

Technical
Structrure Awareness Workshop

19

Component, D6-Equipment)

Number of Batch

Inspeksi

Sharing Session Pengaruh perbedaan jarak, engine dan

Continuation Training Module 2 - Category D (D5-Electrical


Operational

Angkatan

Name of Training

Continuation Training Category D (Structure, Doors,


and Widows)

Tipe

umur engine
Total

Pada tahun 2007, GMF ikut serta dalam HR


Excellent Award, dimana keseluruhan aspek SDM
dinilai dan diperlombakan di tingkat nasional yang
diselenggarakan oleh majalah SWA, Lembaga
Marketing Universitas Indonesia dan HR Indonesia.
Pada kesempatan tersebut GMF memperoleh
peringkat yang cukup tinggi, yaitu masuk dalam
5 besar di 3 (semua) kategori dari 300 lebih
perusahaan yang ikut dalam ajang ini.
Rinciannya sebagai berikut :

In 2007, GMF participated in the HR Excellent Award


in which Human Resources Department is being
evaluated from the overall aspects. This national
award competition were held by SWA Magazine,
Lembaga Marketing Universitas Indonesia and HR
Indonesia. In this competition, GMF ranked as the
top 5 out of 300 companies in 3 (three) categories.
The detailed is as follows:

Untuk kategori Manajemen SDM Umum, GMF


berada di peringkat keempat dengan skor
4,64.
Untuk kategori Manajemen Kinerja, GMF
berada di peringkat keempat dengan skor
4,58.
Sedangkan di kategori Pelatihan dan
Pengembangan, GMF berada di peringkat
ketiga dengan skor 4,62.

Dari kegiatan ini, diharapkan praktek HRD di GMF


semakin membaik dari waktu ke waktu kepada
karyawannya.

With this achievements, the performance of GMFs


Human Resources Department is expected to keep
on improving for the employees from time to time.

GMF is in the 4th place in Common Human


Resources Department Category with 4.64
score point
GMF is in the 4th place in Performance
Management Category with 4.58 score point

GMF is in the 3rd place in Training and


Development Category with 4.62 score point

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

129

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Sekolah/Institusi

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Visitor

School/Institution

Kunjungan

Visitor

Amount of Visit

Taman Kanak-kanak
Kindergarten

7052

93

Sekolah Dasar
Elementary School

1313

12

46

Sekolah Menengah Umum


High School

955

Perguruan Tinggi
University

394

LSM
NGO

495

Instansi Pemerintah / Swasta


Government / Private Institution

516

10255

133

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama


Junior High

JUMLAH
TOTAL

3. Komunitas
Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap komunitas di tahun 2007 adalah dengan
melakukan program-program seperti :
Donor Darah yang secara rutin dilakukan oleh
GMF setiap 3 bulan sekali, bekerja sama
dengan PMI cabang Tangerang serta GMF
Employee Club dengan rata-rata peserta
donor sebanyak 350 orang
Menjadikan GMF sebagai sarana Karya Wisata
/ Studi Wisata bagi murid sekolah dan instansi
yang masing-masing jumlahnya adalah :
Menjadikan GMF sebagai tempat Praktek Kerja
Lapangan (PKL) bagi siswa maupun mahasiswa
yang mencapai :

Sekolah

Welcomed students and other institutions


to have Study and Field Tour to GMF office,
with detailed below:
The total internship program at GMF are as
follows:

Jumlah Siswa

Number of Student

School

Waktu Rata-rata PKL (bulan)

Average time of Internship Program (month)

SMU/SMK
High School

257

Universitas
University

799

Memberikan bantuan tanggap darurat pada


korban banjir di Jakarta dan bantuan lanjutan
untuk gempa di Jogjakarta, berupa upaya
evakuasi, pakaian, makanan siap saji serta
bantuan keuangan yang pelaksanaan
lapangannya dilakukan oleh tim Gurila GMF

Dukungan pada kehidupan beragama


karyawan dan keluarganya serta masyarakat
sekitar bandara dengan menlaksanakan
berbagai kegiatan rutin seperti Halal Bi Halal,
Khitanan Masal, Buka Bersama, Ibadah Natal
serta kegiatan rutin keagamaan lainnya.

130

3. Community
In 2007, the Company performed CSR activities
for the community in 2007 through the following
program:
Performed blood donor once every three
months with PMI Tanggerang branch and GMF
Employee Club with the average of 350
donors per event.

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

4. Lingkungan
Program pelestarian lingkungan yang dilakukan
GMF selama tahun 2007 adalah :
GMF memperoleh Ozone Award 2007 untuk
kategori
Perusahaan,
yang
diberikan
oleh Kementerian Lingkungan Hidup
Penghargaan ini diberikan kepada GMF atas
partisipasi aktif dan kontribusinya dalam
mendukung program perlindungan l a p i s a n
ozon. Selama ini GMF terlibat aktif dalam
pengelolaan halon di Indonesia dengan
membentuk GMF-Indonesia Halon bank.
Untuk melindungi lapisan ozon, penggunaan
halon ini mulai dibatasi dan hanya
diperbolehkan untuk melayani critical use dari
perusahaan aviasi yang dirawat di GMF dan
yang halon-nya dititipkan di GMF.
Water & waste treatment plant, yang telah
bekerja sejak GMF berdiri untuk menguraikan
limbah yang dihasilkan oleh setiap
penerbangan yang ditangani GMF di
bandara Cengkareng.
Menjaga tingkat Incident dan Accident
penerbangan sampai level minimum terhadap
produk perawatan pesawat yang dilakukan
GMF. Hasil dari kegiatan ini dapat dilihat
pada
KPI
Technical
Incident
dan
Accident Rate penerbangan Garuda yang
pada tahun 2007 mencapai 0.0328 incident
setiap 100 kali penerbangan (setara dengan
1 kali incident setiap 3044 penerbangan),
sedangkan accident akibat faktor technical
adalah 0.
Mendukung program efisiensi bahan bakar
untuk Garuda dengan menyediakan data
performa penerbangan pesawat B 747-400
dan A 330, serta perbaikan performa
pembakaran bahan bakar karena pengaruh
sistem, struktur pesawat serta mesin.

4. Environment
GMF performed several programs to preserve
environment, such as:
GMF achieved Ozone Award 2007 for corporate
category which given by Minister of
Environment. This award was given to GMF
due to GMFs active participation and
contribution in ozone protection program.
GMF had been vigorously involved in halon
management by forming GMF-Indonesia
Halon Bank. To protect the ozone layer, the
usage of halon is now limited and allowed
only for critical use for aviation/non aviation
companies which employ GMF services and
stored their halon at GMF.

Water & Waste Treatment Plant, which has


been operated since the establishment of
GMF. This plant disentangle flight waste of
every airplanes handled by GMF in Cengkareng
airport.
Keep Flight Incident and Accident level of
every airplane maintained by GMF at
minimum. The result avalaible in KPI Technical
Incident and Accident Rate of Garuda Flights
in 2007 which reached 0.0328 incidents for
every 100 flights. This is equal to 1 incident for
every 3044 flights, while accident cause by
technical factor is 0.

Supported Garudas Fuel Efficiency program


by
providing the performance data of
B 747-400 and A 330 flights and the
improvement of fuel consumption caused by
aircraft system, structure and engine.

Donated emergency response aid for flood


victims in Jakarta and followed-up
assistance for earthquake victims in Jogjakarta
in the form of evacuation efforts, clothing,
food
supply
and
financial
aid.
This humanitarian effort is performed
by GMF Gurila Team.
GMF supported employees and community
religious life by involving itself in routine
activitiessuch as, Eid Al Fitr Celebration, mass
circumcision, fasting break, Christmas
ceremony and other religion rituals.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

131

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Penyebarluasan Informasi Information Disclosure

Untuk meningkatkan transparansi informasi,


baik secara internal maupun eksternal, PT GMF
AeroAsia memberikan fasilitas dan kemudahan
berkomunikasi dengan para stakeholders melalui
media internet, intranet dan e-mail. Segala informasi
perusahaan yang berkaitan dengan produk dan
layanan PT GMF AeroAsia dapat diakses oleh para
customer dan partner bisnis di alamat situs: http://
gmf-aeroasia.co.id dan http://portal.gmf-aeroasia.
co.id. Selain itu bentuk penyebaran informasi
lainnya yang dimiliki perusahaan adalah brosur,
banner dan fliers.

As part of the disclosure policy, GMF enhanced


the distribution of material both internally and
externally by taking advantage of the existing
facilities and accessible communication available
for stakeholders through internet, intranet and email. All company related information regarding
products and services can be accessed by
customers and business partners through GMF
website: http://gmf-aeroasia.co.id and http://portal.
gmf-aeroasia.co.id. The other means of information
dissemination was done by the company through
brochures, banner and flyers.

Sedangkan untuk memperkuat arus informasi dan


komunikasi di internal perusahaan, para karyawan
GMF yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia
maupun luar negeri dapat memanfaatkan fasilitas
intranet sebagai media komunikasi dan bulletin
GMF News. Pemanfaatan fasilitas e-mail korporat
yang diberikan kepada setiap pegawai GMF, sebagai
sarana informasi diatur oleh e-mail administrator.
Messaging System juga diterapkan baik melalui
sistem operasi windows maupun melalui sistem
aplikasi SAP yang digunakan di GMF.

To strengthen internal information and


communication disclosure, all GMF employees
throughout major cities in Indonesia as well as
overseas can utilize intranet facility as a means of
communication, also through GMF Today Bulletin
which then renamed into GMF News. The use
of corporate e-mail facility which is provided
to each GMF staff as a means of information
is also conducted and regulated by the e-mail
administrator. Messaging system has also been
appllied both through Windows OS and SAP
application system used at GMF.

Sedangkan untuk komunikasi dengan pesawat,


pada tahun 2006 telah diterapkan sistem
komunikasi menggunakan web dan e-mail system,
sehingga komunikasi data dengan pilot dan sistem
di persawat yang telah dilengkapi dengan saran
pendukungnya dapat lebih real time. Fasilitas
ini disediakan untuk lebih melengkapi fasilitas
komunikasi suara yang telah ada.

For aircraft communication, in 2006 the


communication system using web and e-mail was
introduced, enabling data communication with
the pilot and the aircrfafts internal system that
have been equiped with ACARS to be more real
time in nature, in addition to the existing voice
communication.

Laporan tahunan 2007 ini juga akan dapat diakses


melalui situs milik PT GMF AeroAsia.

This Annual Report 2007 will also be available in


GMFs website.

Transaksi Afiliasi Affiliated Transaction

Saat ini belum ada anak perusahaan (afiliasi)


di bawah GMF, namun kebijakan telah dibuat
untuk mengantisipasi apabila nanti terdapat anak
perusahaan (afiliasi) di bawah GMF.

132

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Up until now, GMF had never commenced any


transaction with any affiliated company under
GMF. However, policy has been prepared in order
to anticipate the needs for such transaction in the
future.

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

133

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Transaksi yang Belum Mendapat Persetujuan RUPS


Transactions Not Yet Approved by General Shareholder Meeting

Peristiwa Hukum Legal Case

Selama tahun 2007, tidak ada transaksi yang belum


mendapat persetujuan dari RUPS GMF.

Untuk menjaga tertagihnya piutang GMF,


maka dilakukan upaya hukum mulai dengan
mengirimkan somasi hingga mengajukan gugatan
terhadap salah satu customer melalui Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat yang tercatat dengan register
perkara No. 208/Pdt.G/2007/PN.JKT.PST. Terhadap
penyelesaian kasus hukum tersebut dilakukan pula
melalui penyelesaian diluar sidang (out of court
settlement) dengan telah dipenuhinya seluruh
kewajiban customer.

Throughout 2007, GMF had no record of transaction


that has yet to acquire the approval of the General
Shareholders meeting.

Peringkat Kredit Credit Rating

Seluruh kebutuhan pendanaan diperoleh dari


pemegang saham serta kredit dari pemasok.

All of the financial needs are obtained from shareholders and credit from suppliers.

To ensure that GMFs account receivables are


collected, the Company issued legal notice as well
as proceeding to law suit through District Court
of Central Jakarta which registered as Case No.
208/Pdt.G/2007/PN.JKT.PST. The case was closed
through out of court settlement as the customer
fulfilled all of its obligations.

Kebijakan Deviden Dividend Policy


Berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia
dan Anggaran Dasar Perseroan, pembayaran
dividen memerlukan persetujuan para pemegang
saham melalui Keputusan RUPS berdasarkan
rekomendasi dari Direksi Perseroan. Pemegang
saham akan berhak untuk menerima pembayaran
dividen secara penuh, dengan memperhitungkan
kewajiban pajak yang terkait. Walaupun Perseroan
belum pernah membagikan dividen di masa lalu,
namun Anggaran Dasar Perseroan memungkinkan
hal tersebut tergantung dari kebijakan Direksi
Perseroan, dengan persetujuan Komisaris serta
dengan memperhatikan kondisi keuangan
Perseroan.

Based on Indonesian law and the Companys


Articles of Association, dividend payment requires
the approval of the shareholders through the
decision made at the General Shareholder Meeting
based on the recommendation of the Board of
Directors of the Company. Those who are in the
Shareholders are entitled to receive the full amount
of approved dividends, subject to the imposition
of related tax. Even though company has never
distributed dividend, its articles of association
allow such distribution depending on the policy
the Companys Board of Directors, and with the
approval of the Board of Commissioners while
considering the Companys financial condition

Perseroan merencanakan tingkat pembayaran


dividen yang dapat memberikan penghasilan
regular kepada para Pemegang Saham, namun tetap
memungkinkan Perseroan untuk memanfaatkan
sebagian besar saldo laba untuk diinvestasikan
kembali dalam kegiatan usaha Perseroan. Kebijakan
Perseroan saat ini akan membayarkan dividen,
yang akan dimulai pada pembayaran dividen untuk
tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2007.
Keputusan Direksi dalam memberikan rekomendasi
pembayaran dividen tergantung dari berbagai
faktor, diantaranya laba bersih, ketersediaan
cadangan, kebutuhan modal kerja dan belanja
modal untuk periode tertentu. Direksi Perseroan
dapat mengubah kebijakan dividen sewaktuwaktu, dengan persetujuan para pemegang saham
dalam RUPS. Dalam hal dividen akan dibayarkan,
maka pembayaran akan dilakukan dalam mata
uang Rupiah.

The Company plans to establish a dividend rate


which will provide the shareholders with a regular
income, yet still enable the Company to make use
of a substantial portion of the retained earnings
to be reinvested in its business. At the moment,
Companys policy is to pay a dividend, while the
exact amount will be decided at shareholder annual
general meeting based on the recommendation
of the Board of Directors. Payment of dividends
will begin for the year ended 31 December 2007.
The decision of the Board of Directors to give
recommendation as to the payment of dividends
relies on various factors, such as net income,
reserves availability, working capital requirements
and capital expenditure requirements for certain
period. At any time and with the approval of
shareholders at general shareholders meeting,
Board of Directors may change the dividend policy.
In the event that dividend will be paid, payment
will be made in Rupiah.

134

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

GMF AeroAsia
www.gmf-aeroasia.co.id

Laporan Tahunan
Annual Report
2007

135

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006/
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS REPORT

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 De sember 2007 dan 2006


serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut/
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2007 and 2006
and for the years then ended
Neraca/Balance Sheets

Laporan Laba Rugi/Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas/ Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NERACA
31 DESEMBER 2007 DAN 2006

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
Catatan/
Notes

2007
Rp

2006
Rp

AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
Rp 41.856.010.791 tahun 2007 dan
Rp 38.164.979.600 tahun 2006
Tagihan bruto kepada pelanggan
Persediaan
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva pajak tangguhan
Persediaan dalam perjanjian
pertukaran
Aktiva tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan
Rp 150.645.948.057 tahun 2007 dan
Rp 113.474.889.997 tahun 2006
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA

ASSETS

149.918.259.787
-

2d,3
2e,4

47.988.982.425
37.306.000.000

155.348.902.793

5,21

80.657.639.239

152.495.419.938
130.042.810.530
200.811.071.339
19.987.611.714

2f,5
2j,6
2g,7
2h,8

135.287.340.458
52.224.292.619
174.529.666.684
13.096.574.614

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Time deposits
Trade accounts receivable
Related parties
Third parties - net of allowance
for doubtful accounts of
Rp 41,856,010,791 in 2007 and
Rp 38,164,979,600 in 2006
Gross receivable to customers
Inventories
Advances and prepaid expenses

541.090.496.039

Total Current Assets

808.604.076.101

49.387.958.476

2l,18

132.971.078.810

39.289.343.679

38.266.712.360
207.460.000.000

2i,10,21

61.068.092.811

NONCURRENT ASSETS
Deferred tax assets - net
Inventories under exchange
agreement
Property and equipment - net of
accumulated depreciation of
Rp 150,645,948,057 in 2006 and
Rp 113,474,889,997 in 2006

221.648.380.965

306.794.805.171

Total Noncurrent Assets

1.030.252.457.066

847.885.301.210

TOTAL ASSETS

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar

CURRENT LIABILITIES
Trade accounts payable
Related parties
Third parties
Other accounts payable
Related parties
Third parties
Taxes payable
Accrued expenses

Jumlah Kewajiban Lancar


KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang kepada pihak hubungan istimewa
Kewajiban imbalan kerja
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 250 ribu per saham
Modal dasar - 1.467.200 saham
Modal ditempatkan dan disetor 665.600 saham
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

171.077.480.684
177.366.279.296
81.007.725.111
33.712.127.898
27.490.377.375
10.823.754.671

11,21
11
12
21
2l,13
2c

501.477.745.035

72.980.381.866
96.356.587.000

188.291.793.913
131.987.987.968
13.856.587.051
23.396.134.896
14.702.423.916
10.412.730.943
382.647.658.687

21
2k,20

169.336.968.866

82.009.580.282
75.105.458.000
157.115.038.282

Total Current Liabilities


NONCURRENT LIABILITIES
Due to a related party
Employment benefits obligation
Total Noncurrent Liabilities

166.400.000.000

14

166.400.000.000

9.984.000.000
183.053.743.165

19

6.656.000.000
135.066.604.241

EQUITY
Capital stock - Rp 250 thousand
par value per share
Authorized - 1,467,200 shares
Issued and paid-up 665,600 shares
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated

359.437.743.165

308.122.604.241

Total Equity

1.030.252.457.066

847.885.301.210

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying notes to financial statements


which are an integral part of the financial statements.
-3-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2007 DAN 2006

2007
Rp

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
Catatan/
Notes

2006
Rp

PENDAPATAN USAHA

1.381.055.538.975

2j,15,21 1.103.075.991.887

REVENUE

BEBAN LANGSUNG

1.125.937.375.799

2j,16,21

822.304.110.178

DIRECT COST

280.771.881.709

GROSS PROFIT

LABA KOTOR

255.118.163.176

BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi

17.763.421.444
184.022.252.228

13.936.651.249
186.624.464.408

OPERATING EXPENSES
Selling
General and administrative

Jumlah Beban Usaha

201.785.673.672

200.561.115.657

Total Operating Expenses

53.332.489.504

80.210.766.052

LABA USAHA

2j,17

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga
Beban keuangan
Keuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih
Lain-lain - bersih

18.551.846.826
520.656.133

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih


LABA SEBELUM PAJAK

INCOME FROM OPERATIONS

3,4
23

652.873.501
(1.035.813.588)

2b

(21.051.676.600)
(157.915.602)

OTHER INCOME (CHARGES)


Interest income
Financial charges
Gain (loss) on foreign
exchange - net
Others - net

21.223.649.504

(21.592.532.289)

Other Income (Charges) - Net

74.556.139.008

58.618.233.763

2.635.296.056
(484.149.511)

BEBAN PAJAK

(23.241.000.084)

LABA BERSIH

51.315.138.924

2l,18

(18.236.629.340)
40.381.604.423

INCOME BEFORE TAX


TAX EXPENSE
NET INCOME

See accompanying notes to financial statements


which are an integral part of the financial statements.

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

-4-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

Catatan/
Note

Modal disetor/
Paid-up capital
Rp

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006
Saldo laba/Retained earnings
Ditentukan
Tidak ditentukan
penggunaannya/
penggunaannya/
Appropriated
Unappropriated
Rp
Rp

Jumlah ekuitas/
Total equity
Rp

Saldo per 1 Januari 2006


Cadangan umum
Laba bersih tahun berjalan

19

166.400.000.000
-

3.328.000.000
3.328.000.000
-

98.012.999.818
(3.328.000.000)
40.381.604.423

267.740.999.818
40.381.604.423

Balance as of January 1, 2006


Appropriation for general reserve
Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2006


Cadangan umum
Laba bersih tahun berjalan

19

166.400.000.000
-

6.656.000.000
3.328.000.000
-

135.066.604.241
(3.328.000.000)
51.315.138.924

308.122.604.241
51.315.138.924

Balance as of December 31, 2006


Appropriation for general reserve
Net income for the year

166.400.000.000

9.984.000.000

183.053.743.165

359.437.743.165

Balance as of December 31, 2007

Saldo per 31 Desember 2007

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

See accompanying notes to financial statements


which are an integral part of the financial statements.

-5-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2007 DAN 2006

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada
pemasok dan karyawan
Kas dihasilkan dari operasi
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga
Pencairan (penempatan) deposito berjangka
Perolehan aktiva tetap
Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
KENAIKAN BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA
KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
INFORMASI TAMBAHAN
Aktivitas investasi dan pendanaan
yang tidak mempengaruhi kas:
Pembayaran hutang kepada pihak
hubungan istimewa dengan
memperhitungkan piutang usaha
Penambahan aktiva tetap melalui
hutang lain-lain

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2007 AND 2006

2007
Rp

2006
Rp

1.276.748.173.799

1.181.792.585.214

(1.173.126.317.908)
103.621.855.891
(484.149.511)
(25.757.416.146)

(1.086.555.117.389)
95.237.467.825
(1.035.813.588)
(35.236.487.321)

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES


Cash receipts from customers
Cash paid to suppliers
and employees
Cash generated from operations
Interest paid
Income taxes paid

77.380.290.234

58.965.166.916

2.635.296.056
37.306.000.000
(15.392.308.928)

652.873.501
(37.306.000.000)
(7.388.551.476)

24.548.987.128

(44.041.677.975)

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES


Interest received
Withdrawals (placements) in time deposits
Acquisitions of property and equipment
Net Cash Provided by (Used in)
Investing Activities

101.929.277.362

14.923.488.941

NET INCREASE IN
CASH AND CASH EQUIVALENTS

47.988.982.425

33.065.493.484

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT


BEGINNING OF YEAR

149.918.259.787

47.988.982.425

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT


END OF YEAR

9.029.198.416

9.112.175.549

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

2.203.108.719

Net Cash Provided by Operating Activities

SUPPLEMENTAL DISCLOSURE
Noncash investing and financing
activities:
Payment of due to a related party
through offsetting of trade
accounts receivable
Additions to property and equipment through
incurrence of other accounts payable

See accompanying notes to financial statements which are an


integral part of the financial statements.

-6-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

1.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

UMUM

1.

GENERAL

PT. Garuda
Maintenance
Facility
Aero
Asia
(Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 93 tanggal
26 April 2002 dari Notaris Arry Supratno, SH. Akta
pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. C-11688 HT.01.01.TH.2002 tanggal
25 Juni 2002, serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 78 tanggal 27 September 2002,
Tambahan No. 11677. Menteri Keuangan Republik
Indonesia
dalam
Surat
Keputusannya
No. 387/KMK.04/2002
tanggal
30 Agustus
2002
menetapkan lokasi Perusahaan sebagai kawasan
berikat. Anggaran dasar Perusahaan mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 161
tanggal 28 Oktober 2005 dari Notaris Arry Supratno, SH,
yaitu perubahan pasal 26 mengenai penggunaan laba
dan pasal 27 mengenai cadangan modal (Catatan 19).
Akta perubahan ini telah diterima Menteri Kehakiman
dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan
Suratnya
No. C-33990.HT.01.04.TH.2005
tanggal
21 Desember 2005, serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 14 Pebruari
2006, Tambahan No. 168/2006.

PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia (the


Company) was established based on deed No. 93 dated
April 26, 2002 of Notary Arry Supratno, SH. The deed of
establishment was approved by the Minister of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia in his
Decision Letter No. C-11688 HT.01.01.TH.2002 dated
June 25, 2002, and was published in State Gazette
No. 78 dated September 27, 2002, Supplement
No. 11677. The Minister of Finance of the Republic of
Indonesia in his Decision Letter No. 387/KMK.04/2002
dated August 30, 2002 approved the Companys
location as a bonded area. The Companys article of
association has been amended several times, most
recently by deed No. 161 dated October 28, 2005 of
Notary Arry Supratno, SH, concerning the change in
section 26 in relation to the distribution of retained
earnings and section 27 in relation to the capital reserve
(Note 19). This amendment was acknowledged by the
Minister of Justice and Human Rights of the Republic of
Indonesia in his Letter No. C-33990.HT.01.04.TH.2005
dated December 21, 2005, and was published in State
Gazette No. 13 dated February 14, 2006, Supplement
No. 168/2006.

Pada tanggal 16 Agustus 2007, Dewan Perwakilan


Rakyat dan Presiden Republik Indonesia memutuskan
untuk menetapkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007
mengenai Perseroan Terbatas sebagai pengganti
Undang-Undang No. 1 tahun 1995. Manajemen sedang
mengevaluasi dampak dari undang-undang ini terhadap
Anggaran Dasar Perusahaan.

On August 16, 2007, the Parliament and the President


of Republic of Indonesia decided to issues Law No. 40
year 2007, regarding Corporate Law to replace Law
No. 1 year 1995. Management is evaluating the effect of
this law on the Companys Article of Association.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan,


ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam
bidang jasa perawatan pesawat terbang, perawatan
komponen
dan
kalibrasi,
perawatan
engine,
pembuatan dan perawatan sarana pendukung, serta
jasa engineering.

In accordance with article 3 of the Companys articles of


association, the scope of its activities is to engage in
aircraft maintenance, component and calibration
maintenance, engine maintenance, installation and
maintenance of supporting infrastructure, and
engineering services.

Perusahaan beroperasi secara komersial tanggal


1 Agustus
2002.
Kantor
pusat
Perusahaan
berkedudukan di Gedung Manajemen Garuda
Indonesia, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng,
Tangerang. Pada tahun 2007, Perusahaan mempunyai
18 kantor perwakilan domestik dan 3 kantor perwakilan
internasional. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan
2006, Perusahaan mempunyai karyawan tetap
masing-masing 2.362 karyawan dan 2.394 karyawan.

The Company started commercial operations on


August 1, 2002. The Companys head office is located
at Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Bandara
Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang. In 2007, the
Company
has
18 domestic
outstations
and
3 international outstations. On December 31, 2007 and
2006, the Company had total number of permanent
employees of 2,362 and 2,394, respectively.

-7 -

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Perusahaan merupakan salah satu perusahaan yang


dimiliki oleh PT Garuda Indonesia. Pada tanggal
31 Desember 2007 susunan dewan komisaris dan
direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

2.

The Company is one of the group companies owned by


PT Garuda Indonesia. On December 31, 2007, the
Companys board of commissioners and directors
consisted of the following:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris

Emirsyah Satar
Sunarko Kuntjoro

Board of Commissioners
Chief of Commissioner
Commissioner

Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur

Richard Budihadianto
Agus Sudaryo
Hanrozan Haznam

Directors
President Director
Vice President Director
Director

Komite Audit
Anggota
Anggota independen

Desmon Ismail
Nina Diyanti Anwar

Audit Committee
Member
Independent member

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a.

b.

2.

Penyajian Laporan Keuangan

SUMMARY
POLICIES
a.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Financial Statement Presentation

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan


prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.

The financial statements have been prepared


using accounting principles and reporting practices
generally accepted in Indonesia and are not
intended to present the financial position, results of
operations and cash flows in accordance with
accounting principles and reporting practices
generally accepted in other countries and
juridictions.

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali


untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata
uang
pelaporan
yang
digunakan
untuk
penyusunan laporan keuangan adalah mata uang
Rupiah (Rp), yang pengukurannya disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for the statements


of cash flows, are prepared under the accrual basis
of accounting. The reporting currency used in the
preparation of the financial statements is the
Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement
basis used is the historical cost, except for certain
accounts which are measured on the bases
described in the related accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan


metode langsung dengan mengelompokkan arus
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using


the direct method with classifications of cash flows
into operating, investing and financing activities.

Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

b.

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam


mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama
tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing
disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang
berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian kurs yang timbul dibebankan dalam
laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

-8 -

Foreign Currency Transactions and Balances


The books of accounts of the Company are
maintained in Indonesian Rupiah. Transactions
during the year involving foreign currencies are
recorded at the rates of exchange prevailing at the
time the transactions are made. At balance sheet
date, monetary assets and liabilities denominated
in foreign currencies are adjusted to reflect the
rates of exchange prevailing at that date. The
resulting gains or losses are credited or charged to
statement of income.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

c.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Penggunaan Estimasi

c.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan


prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan
kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan
aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan
beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat
berbeda dengan jumlah diestimasi.
d.

Kas dan Setara Kas

The preparation of financial statements in


conformity with accounting principles generally
accepted in Indonesia requires management to
make estimates and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities and the
disclosures of contingent assets and liabilities at
the date of the financial statements and the
reported amounts of revenues and expenses
during the reporting period. Actual results could
differ from those estimates.
d.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan


semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan
tidak
dijaminkan
serta
tidak
dibatasi
penggunaannya.
e.

Deposito Berjangka

e.

Piutang

f.

Persediaan

g.

Biaya Dibayar Dimuka

Inventories
Inventories are stated at cost or net realizable
value, whichever is lower. Cost is determined using
the weighted average method.

h.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa


manfaat
masing-masing
biaya
dengan
menggunakan metode garis lurus.
i.

Accounts receivable
Accounts receivable are stated at their nominal
value less allowance for doubtful accounts.
Allowance for doubtful accounts is provided based
on review of the status of the individual receivable
accounts at the end of the year. Receivable is
written-off when the accounts is determined to be
uncollectible.

Persediaan
dinyatakan
berdasarkan
biaya
perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan
metode rata-rata tertimbang.
h.

Time Deposits
Time deposits with maturity of three months or less
which is pledged as collateral and time deposit with
maturity of more than three months are stated
separately at their nominal values.

Piutang dinyatakan sebesar nilai nominal jumlah


tagihan setelah dikurangi dengan penyisihan
piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu
ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap
masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
Piutang dihapuskan dalam tahun piutang tersebut
dipastikan tidak akan tertagih.
g.

Cash and Cash Equivalents


Cash and cash equivalents consist of cash on
hand and in banks and all unrestricted investments
with maturities of three months or less from the
date of placement.

Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari


tiga bulan namun dijaminkan dan deposito
berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga
bulan dinyatakan terpisah sebesar nilai nominal.
f.

Use of Estimates

Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line method.

Aktiva Tetap

i.

Property and Equipment

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya


perolehan
setelah
dikurangi
akumulasi
penyusutan.

Property and equipment are stated at cost less


accumulated depreciation.

Aktiva tetap disusutkan dengan metode garis lurus


berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aktiva tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line


method based on the estimated useful lives of the
assets as follows:

Tahun/Years
Peralatan dan perlengkapan bengkel
Software
Peralatan kantor

3 5
3
5
-9 -

Warehouse tools and equipment


Software
Office equipment

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

j.

k.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran


jumlah yang dapat dipulihkan, maka nilai tersebut
diturunkan ke jumlah terpulihkan tersebut, yang
ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual
neto dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset exceeds its


estimated recoverable amount, the carrying
amount is written down to its estimated
recoverable amount, which is determined as the
higher of net selling price or value in use.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan


pada
saat
terjadinya;
pengeluaran
yang
memperpanjang masa manfaat atau memberi
manfaat ekonomis di masa datang dalam bentuk
peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva
tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang
dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap
berikut akumulasi penyusutannya dan keuntungan
atau kerugian penjualan aktiva tetap diakui dalam
tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to


operations as incurred; expenditures which extend
the useful life of the asset or result in increased
future economic benefits such as increase in
standard of performance are capitalized. When
assets are retired or otherwise disposed of, their
carrying values and the related accumulated
depreciation are removed from the accounts and
any resulting gain or loss is reflected in the current
operations.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

j.

Revenue and Expense Recognition

Pendapatan jasa pemeliharaan dan perbaikan


pesawat diakui dengan menggunakan metode
persentase penyelesaian berdasarkan proporsi
biaya pekerjaan yang terjadi hingga tanggal
tertentu dibagi estimasi jumlah biaya pekerjaan.

Revenue from aircrafts maintenance and repair


service is recognized using the percentage of
completion method based on the proportion that
contract cost incurred to date bear to the estimated
total contract cost.

Bila hasil transaksi jasa pemeliharaan dan


perbaikan pesawat tidak dapat diestimasi dengan
andal, pendapatan yang diakui hanya yang
berkaitan dengan biaya pekerjaan yang telah
diakui yang dapat diperoleh kembali.

Where the outcome of an aircraft maintenance and


repair service can not be estimated reliably,
revenue is recognized to the extent of contract
costs incurred that is probable will be recoverable.

Bila jumlah biaya pekerjaan memungkinkan


melebihi jumlah pendapatan jasa pemeliharaan
dan perbaikan pesawat, estimasi kerugian diakui
segera sebagai beban.

When it is probable that total contract cost will


exceed total revenue from aircrafts maintenance
and repair service, the expected loss is recognized
as an expense immediately.

Pada tanggal neraca, kelebihan pendapatan atas


penagihan dari jasa pemeliharaan dan perbaikan
pesawat disajikan sebagai aktiva lancar pada
Tagihan bruto kepada pelanggan, sedangkan
kelebihan penagihan atas pendapatan disajikan
sebagai kewajiban lancar pada Hutang bruto
kepada pelanggan.

At balance sheet date, earnings in excess of


billings on aircrafts maintenance and repair service
are presented as current assets under Gross
amount due from customers while billings in
excess of earnings are presented as current
liability under Gross amount due to customers.

Pendapatan jasa penyewaan peralatan diakui


berdasarkan periode kontrak sewa.

Revenue from tools and equipment rental service


is recognized based on the term of the lease
contract.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang


bersangkutan (metode akrual).

Expenses are recognized when incurred (accrual


method).

Imbalan Kerja

k.

Employment Benefits

Imbalan Pasca-kerja

Post-employment Benefits

Program Iuran Pasti

Defined Contribution Plan

Kontribusi kepada program pensiun iuran pasti


diakui sebagai beban pada saat karyawan telah
memberikan jasa yang berhubungan dengan
kontribusi.

Contributions to defined contribution retirement


benefit plans are recognized as an expense when
employees have rendered service entitling them to
the contributions.

- 10 -

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

l.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Program Imbalan Pasti

Defined Benefit Plan

Perhitungan program imbalan pasti ditentukan


dengan menggunakan metode Projected Unit
Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian
aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi
10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui
dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa
masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja
dalam program tersebut. Biaya jasa lalu
dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut
menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui
sebagai beban dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai
imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment defined


benefits is determined using the Projected Unit
Credit Method. The accumulated unrecognized
actuarial gains and losses that exceeded 10% of
the present value of the Companys defined benefit
obligations are recognized on straight-line basis
over the expected average remaining service years
of the participating employees. Past service cost is
recognized immediately to the extent that the
benefits are already vested, and otherwise is
amortized on a straight-line basis over the average
period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan


pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban
imbalan pasti disesuaikan dengan biaya jasa lalu
yang belum diakui, keuntungan dan kerugian
aktuarial yang belum diakui.

The benefit obligation recognized in the balance


sheet represents the present value of the defined
benefit obligation, as adjusted for unrecognized
past service cost and unrecognized actuarial gains
and losses.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Other Long-term Benefits

Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya


ditentukan
dengan
menggunakan
metode
Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan
keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung
pada tahun bersangkutan.

The cost of providing long-term benefits is


determined using the Projected Unit Credit
Method. Past service cost and actuarial gains
(losses) are recognized immediately to the current
operations.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk


imbalan kerja jangka panjang lainnya di neraca
adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti.

The long-term employment benefit obligation


recognized in the balance sheet represents the
present value of the defined benefit obligation.

Pajak Penghasilan

l.

Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena


pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the


taxable income for the year computed using
prevailing tax rates.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas


konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan
kewajiban menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban.
Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized


for the future tax consequences attributable to
differences between the financial statement
carrying amounts of existing assets and liabilities
and their respective tax bases. Deferred tax
liabilities are recognized for all taxable temporary
differences and deferred tax assets are recognized
for deductible temporary differences to the extent
that it is probable that taxable income will be
available in future periods against which the
deductible temporary differences can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif


pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan
dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba
rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan
atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have


been enacted or substantively enacted by the
balance sheet date. Deferred tax is charged or
credited in the statement of income, except when it
relates to items charged or credited directly to
equity, in which case the deferred tax is also dealt
with in equity.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di


neraca atas dasar kompensasi sesuai penyajian
aktiva dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the


balance sheet in the same manner the current tax
assets and liabilities are presented.

- 11 -

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

m. Informasi Segmen

3.

m. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan


kebijakan
akuntansi
yang
dianut
dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen
usaha sedangkan segmen sekunder adalah
segmen geografis.

Segment information is prepared using the


accounting principles adopted for preparing and
presenting the financial statements. The primary
reporting segment information is business
segment, while the secondary is geographical
segment.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan


yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk
atau jasa individual maupun kelompok produk atau
jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
segmen lain.

A business segment is a distinguishable


component of an enterprise that is engaged in
producing an individual product or service or a
group of related products or services and that is
subject to risks and returns that are different from
those of other segments.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan


yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk
atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan pada
komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi
lain.

A geographical segment is a distinguishable


component of an enterprise that is engaged in
providing products or services within a particular
economic environment and that is subject to risks
and returns that are different form those of
components operating in other economic
environments.

Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama


dalam satu segmen atau lebih dialokasikan
kepada setiap segmen jika, dan hanya jika,
pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva
tersebut juga dialokasikan kepada segmensegmen tersebut.

Assets and liabilities that relate jointly to two or


more segments are allocated to their respective
segments, if and only if, their related revenues and
expense also are allocated to those segments and
the relative autonomy of those segments.

KAS DAN SETARA KAS

3.

2007
Rp
Kas
Bank
Citibank
Rupiah
US Dollar
Bank Negara Indonesia
Rupiah
US Dollar
Deutsche Bank
US Dollar
Euro
Bank Rakyat Indonesia
Rupiah
US Dollar
Setara kas - deposito berjangka
pada Bank Negara Indonesia
Rupiah
US Dollar
Jumlah
Tingkat bunga deposito
berjangka per tahun
Rupiah
US Dollar

CASH AND CASH EQUIVALENTS

2006
Rp

165.051.246

183.552.440

413.646.399
55.148.179.915

74.461.492
22.896.324.975

2.936.782.789
27.580.848.420

1.128.848.475
9.368.634.095

797.555.332
31.371.899.587

453.455.424
181.014.145

33.085.282
568.960.817

123.822.643
4.558.868.736

5.000.000.000
25.902.250.000
149.918.259.787

9.020.000.000
47.988.982.425

6,5% - 9%
3,86% - 3,98%

5% - 5,2%
- 12 -

Cash on hand
Cash in banks
Citibank
Rupiah
US Dollar
Bank Negara Indonesia
Rupiah
US Dollar
Deutsche Bank
US Dollar
Euro
Bank Rakyat Indonesia
Rupiah
US Dollar
Cash equivalents - time deposits
in Bank Negara Indonesia
Rupiah
US Dollar
Total
Interest rate per annum
on time deposits
Rupiah
US Dollar

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

4.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

DEPOSITO BERJANGKA

4.

Akun ini merupakan deposito berjangka pada Bank


Negara Indonesia (BNI) yang digunakan sebagai
jaminan fasilitas L/C yang diperoleh dari BNI untuk
impor barang. Pada tanggal 31 Desember 2006,
deposito berjangka tersebut sebesar US$ 2.300.000
dan Rp 16.560.000.000 dengan tingkat bunga per
tahun masing-masing sebesar 5% dan 11,25%. Pada
tahun 2007, Perusahaan telah menutup fasilitas
tersebut dan mencairkan deposito tersebut.

5.

PIUTANG USAHA

This account represents time deposits in Bank Negara


Indonesia (BNI) which are used as collateral for L/C
facility from BNI for importation of goods. As of
December 31, 2006, these time deposits amounting to
US$ 2,300,000 and Rp 16,560,000,000 are with
interest rates per annum of 5% and 11.25%,
respectively. In 2007, the Company has terminated
such facility and withdrawn the deposits.

5.

2007
Rp

TIME DEPOSITS

TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

2006
Rp

a. Berdasarkan langganan
Pihak hubungan istimewa
PT Garuda Indonesia
PT Gapura Angkasa
Subjumlah

a. By debtor

147.992.523.419
7.356.379.374
155.348.902.793

77.412.780.993
3.244.858.246
80.657.639.239

Related parties
PT Garuda Indonesia
PT Gapura Angkasa
Subtotal

Pihak ketiga
PT Adam Skyconnection Airlines
MK Arlines Limited
Libyan Arab Airlines
Royal Netherland Airforce
PT Metro Batavia
Orient Thai Airlines
Lainnya (masing-masing kurang
5% dari subjumlah)
Subjumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih

23.052.363.846
20.727.050.527
14.977.123.078
14.831.780.838
14.008.594.426
10.619.618.926

20.308.567.102
14.261.743.351
14.342.674.399
2.582.836.649
7.287.197.278

96.134.899.088
194.351.430.729
(41.856.010.791)
152.495.419.938

114.669.301.279
173.452.320.058
(38.164.979.600)
135.287.340.458

Third parties
PT Adam Skyconnection Airlines
MK Arlines Limited
Libyan Arab Airlines
Royal Netherland Airforce
PT Metro Batavia
Orient Thai Airlines
Others (each below
5% of subtotal)
Subtotal
Allowance for doubtful accounts
Net

Jumlah

307.844.322.731

215.944.979.697

Total

b. Berdasarkan umur

b. By age

Belum jatuh tempo


Jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 180 hari
Lebih dari 180 hari
Jumlah
Penyisihan piutang
ragu-ragu

107.087.102.007

71.459.890.052

81.645.643.761
82.946.478.176
10.306.530.568
23.707.544.347
44.007.034.662
349.700.333.522

13.173.249.482
55.360.307.410
12.107.752.859
23.039.406.590
78.969.352.904
254.109.959.297

(41.856.010.791)

(38.164.979.600)

Not yet due


Past due
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
91 - 180 days
Over 180 days
Total
Allowance for doubtful
accounts

Jumlah - Bersih

307.844.322.731

215.944.979.697

Net

- 13 -

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

c. Berdasarkan mata uang

c. By currency

Rupiah
US Dollar
Singapore Dollar
Jumlah
Penyisihan piutang
ragu-ragu

2.895.733.728
331.972.818.956
14.831.780.838
349.700.333.522

7.904.509.788
246.120.817.189
84.632.320
254.109.959.297

(41.856.010.791)

(38.164.979.600)

Rupiah
US Dollar
Singapore Dollar
Total
Allowance for doubtful
accounts

Jumlah - Bersih

307.844.322.731

215.944.979.697

Net

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai


berikut:

Changes in the allowance for doubtful accounts are as


follows:

2007
Rp
Saldo awal tahun
Penambahan
Saldo akhir tahun

6.

2006
Rp

38.164.979.600
3.691.031.191
41.856.010.791

30.246.886.972
7.918.092.628
38.164.979.600

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang


ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang raguragu terhadap piutang pihak hubungan istimewa karena
manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut
dapat ditagih.

Management believes that the allowance for doubtful


receivables is adequate to cover possible losses on
uncollectible accounts. The Company does not provide
allowance for doubtful accounts on receivables from
related parties as management believes that all such
receivables are collectible.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat


risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang usaha pihak ketiga.

Management also believes that there is no significant


concentrations of credit risk in third party trade
accounts receivable.

TAGIHAN BRUTO KEPADA PELANGGAN

6.

Akun ini merupakan biaya jasa pemeliharaan dan


perbaikan pesawat yang terjadi dan laba yang diakui
atas pelaksanaan jasa setelah dikurangi penagihan.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, tagihan
bruto kepada pelanggan masing-masing sebesar
Rp 130.042.810.530 dan Rp 52.224.292.619 .
7.

Beginning of year
Additions
End of year

PERSEDIAAN

GROSS RECEIVABLE TO CUSTOMERS


This account represents the cost of aircrafts repair and
maintenance services incurred and gain recognized for
the services performed, net of amount billed. As of
December 31, 2007 and 2006, gross receivable to
customers amounted to Rp 130,042,810,530 and
Rp 52,224,292,619, respectively.

7.

INVENTORIES

Akun ini merupakan persediaan suku cadang pesawat.

This account represents inventory pertaining to spare


parts of aircraft.

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, persediaan


diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia
terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya
dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar
US$ 16,5 juta.

On December 31, 2007 and 2006, inventories were


insured with PT Asuransi Jasa Indonesia against fire,
theft and other possible risks each for US$ 16.5 million,
respectively.

- 14 -

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

8.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA

8.

2007
Rp
Uang muka pembelian
persediaan
Uang muka perjalanan dinas
Lainnya
Jumlah

9.

ADVANCES AND PREPAID EXPENSES

2006
Rp

18.569.417.412
975.166.885
443.027.417
19.987.611.714

PERSEDIAAN DALAM PERJANJIAN PERTUKARAN

11.068.262.650
824.072.000
1.204.239.964
13.096.574.614

9.

Advances for purchase of


inventories
Advance for business trip
Others
Total

INVENTORIES UNDER EXCHANGE AGREEMENT

Berdasarkan
Perjanjian
Tambahan
tanggal
29 September 2006, Perusahaan dan Aero Inventory
(UK) Limited (AI) mengadakan perjanjian pembelian
dan pertukaran suku cadang pesawat terbang dengan
harga keseluruhan sebesar US$ 23 juta dengan daftar
harga tertentu. Dalam waktu 15 bulan sejak perjanjian
tambahan, suku cadang tersebut dapat ditukar dengan
suku cadang milik AI berdasarkan kualifikasi
Perusahaan. Bila pertukaran tersebut tidak mungkin
dilakukan dengan suku cadang milik AI, mulai bulan ke
16 sampai dengan bulan ke-24, AI akan mengadakan
suku cadang tersebut dari pihak luar sesuai dengan
kebutuhan Perusahaan berdasarkan daftar harga yang
sama dengan yang diperjanjikan.

Based on Side Letter dated September 29, 2006, the


Company and Aero Inventory (UK) Limited (AI) entered
into the aircraft parts purchase and exchange
agreement for a total value of US$ 23 million at certain
list price. Within 15 months starting from the date of
Side Letter, such parts can be exchange with AIs parts
based on the Companys qualifications. If it is not
possible to do this completely from AIs parts, starting
from the sixteenth month until twenty fourth month, AI
undertakes to supply parts from outside sources
suitable for the Companys requirements and with the
same list price as stipulated in the agreement.

Dalam hal suku cadang yang diperjanjikan hilang atau


kondisi tidak dapat digunakan, AI akan mengganti suku
cadang tersebut. AI juga bertanggung jawab untuk
mendapatkan daftar harga yang akurat atas suku
cadang tersebut, untuk selanjutnya sebagai dasar
persetujuan Perusahaan. Perusahaan dan AI akan
membuat perjanjian resmi (the Materials Management
Services Agreement) dalam waktu 30 hari setelah
perjanjian tambahan ini. Perjanjian tersebut telah
ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal
17 Januari 2008.

In the event the parts stated in the agreement is found


to be missing or in unserviceable condition when it is
required for use, AI will replace the parts missing or
unserviceable. AI is also responsible to discover the
accurate list price of the parts involved and submits
those prices to the Company for approval. The
Company and AI also originally intend to enter into a
formal agreement (the Materials Management Service
Agreement) within 30 days from the date of the Side
Letter. Such agreement has been signed by the both
parties on January 17, 2008.

Pada tahun 2007, Perusahaan telah menggunakan


persediaan dalam perjanjian pertukaran sebesar
US$ 8.882.676. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan
2006, saldo persediaan dalam perjanjian pertukaran
masing-masing
sebesar
US$ 14.117.324
dan
US$ 23.000.000.

In 2007, the Company had used the inventories under


the exchange agreement amounting to US$ 8,882,676.
On December 31, 2007 and 2006, balance of the
inventories under exchange agreement amounted to
US$ 14,117 ,324 and US$ 23,000,000, respectively.

- 15 -

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

10. AKTIVA TETAP

10. PROPERTY AND EQUIPMENT


1 Januari/
January 1,
2007
Rp

Biaya perolehan:
Peralatan dan
perlengkapan bengkel
Software
Peralatan kantor
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Peralatan dan
perlengkapan bengkel
Software
Peralatan kantor
Jumlah
Jumlah Tercatat

155.277.321.521
2.401.506.302
16.864.154.985
174.542.982.808

101.233.071.211
2.365.582.693
9.876.236.093
113.474.889.997

445.647.173
2.579.259.450
12.367.402.305
15.392.308.928

31.430.159.465
49.297.188
5.691.601.407
37.171.058.060

Pengurangan/
Deduction
Rp

61.068.092.811

1 Januari/
January 1,
2006
Rp
Biaya perolehan:
Peralatan dan
perlengkapan bengkel
Software
Peralatan kantor
Jumlah

Penambahan/
Additions
Rp

151.409.532.111
2.369.490.302
11.172.300.200
164.951.322.613

Akumulasi penyusutan:
Peralatan dan
perlengkapan bengkel
Software
Peralatan kantor
Jumlah

70.514.227.915
2.015.564.843
6.288.337.731
78.818.130.489

Jumlah Tercatat

86.133.192.124

155.722.968.694
4.980.765.752
29.231.557.290
189.935.291.736

At cost:
Warehouse tools and
equipment
Software
Office equipment
Total

132.663.230.676
2.414.879.881
15.567.837.500
150.645.948.057

Accumulated depreciation:
Warehouse tools and
equipment
Software
Office equipment
Total

39.289.343.679

Penambahan/
Additions
Rp

3.867.789.410
32.016.000
5.691.854.785
9.591.660.195

30.718.843.296
350.017.850
3.587.898.362
34.656.759.508

Pengurangan/
Deduction
Rp

Net Book Value

31 Desember/
December 31,
2006
Rp

155.277.321.521
2.401.506.302
16.864.154.985
174.542.982.808

At cost:
Warehouse tools and
equipment
Software
Office equipment
Total

101.233.071.211
2.365.582.693
9.876.236.093
113.474.889.997

Accumulated depreciation:
Warehouse tools and
equipment
Software
Office equipment
Total

61.068.092.811

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

Net Book Value

Depreciation expense was allocated as follows:

2007
Rp
Beban langsung
Beban umum dan administrasi
Jumlah

31 Desember/
December 31,
2007
Rp

2006
Rp

31.386.364.207
5.784.693.853
37.171.058.060

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, aktiva


tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran,
pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar Rp 177 miliar.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup menutupi kemungkinan kerugian atas
aktiva yang dipertanggungkan.

- 16 -

31.099.320.614
3.557.438.894
34.656.759.508

Direct cost
General and administrative expenses
Total

On December 31, 2007 and 2006, property and


equipment were insured against fire, theft and other
possible risk each for Rp 177 billion, respectively.
Management believes that the insurance coverage is
adequate to cover possible losses on the assets
insured.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Aktiva tetap Perusahaan berupa peralatan dan


perlengkapan bengkel sebesar Rp 23.306.600.000
dijadikan sebagai jaminan hutang PT Garuda
Indonesia, pemegang saham, kepada Bank Mandiri
(Catatan 21).

11. HUTANG USAHA

The Companys warehouse tools and equipment


amounting to Rp 23,306,600,000 were used as
collateral for loan obtained from Bank Mandiri by
PT Garuda Indonesia, a stockholder (Note 21 ).

11. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

2007
Rp

2006
Rp

a. Berdasarkan langganan
Pihak hubungan Istimewa
PT Garuda Indonesia
PT Mandira Erajasa Wahana
PT Gapura Angkasa
PT Aerowisata Catering Service
PT Aero Jasa Perkasa
PT Satriavi
Subjumlah
Pihak ketiga
Chromalloy Holland B.V.
Aero Inventory (UK) Limited
Chromalloy Thailand Ltd.
CFM International Inc.
Lainnya (masing-masing
kurang dari 5% dari jumlah
hutang usaha)
Subjumlah
Jumlah

a. By supplier
157.515.980.636
4.727.569.291
8.492.232.239
331.867.322
9.831.196
171.077.480.684

177.310.772.993
5.479.222.651
3.455.861.239
1.783.296.950
162.146.420
100.493.660
188.291.793.913

37.087.111.575
17.423.252.247
6.212.260.924
-

637.890.727
8.612.785.450
8.946.635.650
37.153.832.894

116.643.654.550
177.366.279.296
348.443.759.980

76.636.843.247
131.987.987.968
320.279.781.881

b. Berdasarkan mata uang


Rupiah
US Dollar
Singapore Dollar
CHF
AUD
GBP
HKD
SAR
Yen
MYR
Euro
CNY
THB
Lainnya
Jumlah

Related parties
PT Garuda Indonesia
PT Mandira Erajasa Wahana
PT Gapura Angkasa
PT Aerowisata Catering Service
PT Aero Jasa Perkasa
PT Satriavi
Subtotal
Third parties
Chromalloy Holland B.V.
Aero Inventory (UK) Limited
Chromalloy Thailand Ltd.
CFM International Inc.
Others (each less than
5% of total trade
accounts payable)
Subtotal
Total

b. By currency
110.311.537.867
180.638.134.316
21.535.047.706
12.492.452.440
7.680.474.058
2.954.583.566
2.873.541.885
2.866.277.818
1.997.720.414
1.533.289.074
1.251.547.957
1.210.858.148
990.833.180
107.461.551
348.443.759.980

- 17 -

139.533.400.010
135.162.518.199
21.242.897.070
1.865.213.461
6.039.938.751
464.805.675
4.257.695.039
2.992.092.596
2.695.371.383
572.151.328
4.446.880.728
788.184.656
20.720.245
197.912.740
320.279.781.881

US Dollar
Rupiah
Singapore Dollar
AUD
Euro
HKD
SAR
Yen
CHF
CNY
MYR
GBP
THB
Others
Total

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

12. HUTANG LAIN-LAIN

12. OTHER ACCOUNTS PAYABLE


2007
Rp

2006
Rp

Pihak hubungan istimewa


Uang jaminan pelanggan (Catatan 21)

81.007.725.111

13.856.587.051

Related party
Customer deposit payment (Note 21)

Pihak ketiga
Asuransi dan dana pensiun
Uang jaminan pelanggan
Pembelian aktiva tetap
Subjumlah

20.748.893.228
12.963.234.670
33.712.127.898

20.250.166.260
1.983.647.354
1.162.321.282
23.396.134.896

Third parties
Insurance and pension plan
Customer deposit payment
Purchase of property and equipment
Subtotal

114.719.853.009

37.252.721.947

Total

Jumlah

13. HUTANG PAJAK

13. TAXES PAYABLE

2007
Rp
Pajak penghasilan badan
(Catatan 18)
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pajak pertambahan nilai
Jumlah

2006
Rp

9.070.792.285

588.143.299

10.563.086.077
710.438.644
1.158.292.242
58.188.750
5.929.579.377
27.490.377.375

6.139.870.369
815.970.463
1.036.111.174
74.602.733
6.047.725.878
14.702.423.916

14. MODAL SAHAM

14. CAPITAL STOCK

Jumlah
saham/
Number of
shares

Nama pemegang saham/Name of stockholder


PT Garuda Indonesia
PT Aero Wisata
Jumlah/Total

658.944
6.656
665.600

15. PENDAPATAN USAHA

Jasa pemeliharaan dan


perbaikan pesawat
Jasa penyewaan peralatan
Jasa engineering lainnya
Jumlah

Corporate income tax


(Note 18)
Income tax
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Value added tax - net
Total

2007 dan/and 2006


Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership
99%
1%
100%

Jumlah modal
disetor/
Total paid-up
capital stock
Rp
164.736.000.000
1.664.000.000
166.400.000.000

15. REVENUE

2007
Rp

2006
Rp

1.375.541.077.228
512.557.871
5.001.903.876
1.381.055.538.975

1.089.016.927.287
4.903.384.561
9.155.680.039
1.103.075.991.887

- 18 -

Aircrafts maintenance and


repair services
Tools and equipment rental
Other engineering services
Total

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

62% dan 71% dari jumlah pendapatan usaha berasal


dari pihak hubungan istimewa masing-masing untuk
tahun 2007 dan 2006 (Catatan 21).

62% and 71% of the above revenues were derived from


related parties in 2007 and 2006, respectively
(Note 21).

Pendapatan usaha melebihi 10% dari jumlah


pendapatan usaha berasal dari PT Garuda Indonesia
sebesar Rp 849.686.390.840 dan Rp 771.551.023.783
masing-masing untuk tahun 2007 dan 2006.

Revenue which constituted more than 10% of the total


revenue was derived from PT Garuda Indonesia which
amounted
to
Rp 849,686,390,840
and
Rp 771,551,023,783 in 2007 and 2006, respectively.

16. BEBAN LANGSUNG

Suku cadang
Gaji dan tunjangan
Subkontrak
Jasa teknis dan
penunjang penerbangan
Sewa
Penyusutan
Perjalanan dinas
Insentif
Kurir dan pengiriman
Pemeliharaan dan perbaikan
Imbalan kerja (Catatan 20)
Bahan bakar
Jamsostek
Tunjangan makan dan minum
Asuransi
Pelatihan
Lainnya
Jumlah

16. DIRECT COST

2007
Rp

2006
Rp

481.038.940.599
240.203.202.985
146.464.693.548

269.071.446.982
225.251.683.952
93.501.736.222

48.106.560.847
39.518.279.926
31.386.364.207
30.649.187.039
28.186.303.957
27.048.447.639
15.245.364.504
11.270.537.863
10.066.107.013
3.722.363.550
2.236.935.936
1.244.821.669
955.525.291
8.593.739.226
1.125.937.375.799

44.868.063.056
40.645.553.597
31.099.320.614
32.122.937.509
18.202.814.594
24.580.899.530
15.932.050.812
9.706.433.724
4.661.200.421
4.159.780.399
478.624.500
1.803.074.467
3.346.486.592
2.872.003.207
822.304.110.178

Spare parts
Salaries and allowances
Outsourcing cost
Technical and ground handling
services
Rental
Depreciation
Business travel
Incentive
Courier and freight
Maintenance and repairs
Employment benefits (Note 20)
Fuel
Jamsostek
Meal allowances
Insurance
Training and recruitment
Others
Total

7% dari jumlah pembelian suku cadang dilakukan


dengan pihak hubungan istimewa untuk tahun 2006
(Catatan 21). Pada tahun 2007, seluruh pembelian
suku cadang dilakukan dengan pihak ketiga.

7% of the total purchases of spare parts were made


from related parties in 2006 (Note 21). In 2007, all
purchases of spare parts were made from third parties.

Pembelian suku cadang yang melebihi 10% dari jumlah


pembelian untuk tahun 2007 dan 2006 adalah sebagai
berikut:

Purchases of spare parts which constituted more than


10% of the total purchases in 2007 and 2006,
respectively, are as follows:

2007
Rp
Chromalloy Thailand Ltd
CFM International Inc
Jumlah

2006
Rp

47.398.751.165
49.911.323.065
97.310.074.230

- 19 -

12.507.833.871
69.957.819.115
82.465.652.986

Chromalloy Thailand Ltd


CFM International Inc
Total

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

17. BEBAN USAHA


a.

17. OPERATING EXPENSES

Penjualan

a.

Selling

2007
Rp
Keagenan
Iklan dan promosi
Gaji dan tunjangan
Perjalanan dinas
Representasi dan jamuan
Imbalan kerja (Catatan 20)
Lainnya
Jumlah

b.

2006
Rp

9.688.270.512
2.990.672.037
2.340.119.845
1.492.203.872
811.534.263
226.041.555
214.579.360
17.763.421.444

Umum dan Administrasi

b.
2007
Rp

Gaji dan tunjangan


Imbalan kerja (Catatan 20)
Listrik, air dan telepon
Sewa
Insentif
Kurir
Jasa profesi
Penyusutan
Asuransi
Perjalanan dinas
Beban piutang ragu-ragu
(Catatan 5)
Alat tulis kantor
Pelatihan
Jamsostek
Lainnya
Jumlah

Agency
Advertising
Salaries and allowances
Business trip
Representation and entertainment
Employment benefits (Note 20)
Others
Total

General and Administrative

2006
Rp

52.636.591.790
39.397.523.325
20.465.923.186
19.174.555.003
8.353.597.322
6.926.597.735
6.128.851.259
5.784.693.853
5.462.690.123
4.755.685.924

47.997.529.964
41.958.905.983
21.525.680.073
23.048.736.642
5.990.798.195
5.541.278.188
7.901.511.247
3.557.438.894
9.297.998.128
3.556.706.939

3.691.031.191
3.362.811.739
1.522.230.806
1.046.569.795
5.312.899.177
184.022.252.228

7.918.092.628
2.471.551.978
975.342.544
985.628.197
3.897.264.808
186.624.464.408

18. PAJAK PENGHASILAN

Salaries and allowances


Employment benefits (Note 20)
Electricity, water and telephone
Rental
Incentive
Courier
Professional fees
Depreciation
Insurance
Business travel
Provision for doubtful accounts
(Note 5)
Office supplies
Training
Jamsostek
Others
Total

18. INCOME TAX

Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:

The Companys tax expense (benefit) consists of:


2007
Rp

Pajak kini
Pajak tangguhan
Beban pajak - bersih

6.542.876.026
2.433.743.944
2.070.902.518
1.374.286.083
1.123.926.818
87.174.214
303.741.646
13.936.651.249

2006
Rp

34.362.246.200
(11.121.246.116)
23.241.000.084

- 20 -

31.483.114.400
(13.246.485.060)
18.236.629.340

Current tax
Deferred tax
Tax expense - net

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Pajak Kini

Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut


laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah
sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per


statements of income and taxable income is as follows:

2007
Rp
Laba sebelum pajak
menurut laporan laba rugi
Perbedaan temporer
Imbalan kerja
Beban piutang ragu-ragu
Penyusutan
Jumlah
Perbedaan yang tidak dapat
diperhitungkan secara fiskal
Representasi dan jamuan
Penghasilan bunga
Lainnya
Jumlah
Laba kena pajak

2006
Rp

74.556.139.008

58.618.233.763

21.251.129.000
3.691.031.191
12.128.660.195
37.070.820.386

25.678.759.000
7.918.092.628
10.558.098.572
44.154.950.200

5.024.640.104
(2.635.296.056)
582.851.557
2.972.195.605
114.599.154.999

2.196.851.971
(652.873.501)
684.886.419
2.228.864.889
105.002.048.852

Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah


sebagai berikut:

Current tax expense and income tax payable are


computed as follows:

2007
Rp
Beban pajak kini
10% x Rp 50.000.000
15% x Rp 50.000.000
30% x Rp 114.499.154.000
30% x tahun 2007 dan
30% x Rp 104.902.048.000
tahun 2006
Jumlah
Pajak penghasilan
dibayar dimuka
Fiskal luar negeri
Pasal 23
Pasal 25
Hutang pajak kini

Income before tax per


statements of income
Temporary difference
Employment benefits
Provision for doubtful accounts
Depreciation
Total
Nondeductible expense
(nontaxable income)
Representation and entertainment
Interest income
Others
Total
Taxable income

2006
Rp

5.000.000
7.500.000

5.000.000
7.500.000

34.349.746.200
34.362.246.200

31.470.614.400
31.483.114.400

(341.500.000)
(10.140.381.100)
(14.809.572.815)
9.070.792.285

(355.000.000)
(18.106.637.013)
(12.433.334.088)
588.143.299

Laba kena pajak dan hutang pajak kini Perusahaan


tahun 2006 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan
Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan
Pajak.

- 21 -

Current tax expense


10% x Rp 50,000,000
15% x Rp 50,000,000
30% x Rp 114,499,154,000
in 2007 and
Rp 104,902,048,000
in 2006
Total
Prepayment of
income taxes
Fiscal exit
Article 23
Article 25
Current tax payable

Taxable income and current tax payable of the


Company for 2006 are in accordance with the corporate
tax returns filed with the Tax Service Office.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Aktiva pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai


berikut:

The Companys deferred tax assets are as follows:

Penyisihan piutang
ragu-ragu
Kewajiban
imbalan kerja
Aktiva tetap
Aktiva pajak
tangguhan

1 Januari/
January 1,
2006

Dikreditkan
ke laporan
laba rugi/
Credited to
income for
the year

Rp

Rp

31 Desember/
December 31,
2006

Dikreditkan
ke laporan
laba rugi/
Credited to
income for
the year

31 Desember/
December 31,
2007

Rp

Rp

Rp

9.074.066.092

2.375.427.788

11.449.493.880

1.107.309.358

12.556.803.238

14.828.009.700
1.118.151.508

7.703.627.700
3.167.429.572

22.531.637.400
4.285.581.080

6.375.338.700
3.638.598.058

28.906.976.100
7.924.179.138

25.020.227.300

13.246.485.060

38.266.712.360

11.121.246.116

49.387.958.476

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian


laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang
berlaku adalah sebagai berikut:

2007
Rp
Laba sebelum pajak
menurut laporan laba rugi
Beban pajak sesuai
tarif pajak yang berlaku
10% x Rp 50.000.000
15% x Rp 50.000.000
30% x Rp 74.456.139.008
tahun 2007 dan
Rp 58.518.233.763 tahun 2006
Jumlah
Pengaruh pajak atas perbedaan
yang tidak dapat diperhitungkan
secara fiskal
Representasi dan jamuan
Penghasilan bunga
Lainnya
Jumlah
Jumlah beban pajak

Allowance for doubtful


accounts
Employment benefits
obligations
Property and equipment
Deferred tax
assets

A reconciliation between the tax expense and the


amount computed by applying the effective tax rates to
income before tax is as follows:

2006
Rp

74.556.139.008

58.618.233.763

Income before tax per


statements of income

5.000.000
7.500.000

5.000.000
7.500.000

22.336.841.702
22.349.341.702

17.555.470.129
17.567.970.129

Tax expense at
effective tax rates
10% x Rp 50,000,000
15% x Rp 50,000,000
30% x Rp 74,456,139,008
in 2007 and
Rp 58,518,233,763 in 2006
Total

659.055.591
(195.862.050)
205.465.670
668.659.211
18.236.629.340

Tax effect of nondeductible


expense (nontaxable income)
Representation and entertainment
Interest income
Others
Total
Tax expense

1.507.392.031
(790.588.817)
174.855.168
891.658.382
23.241.000.084

19. CADANGAN UMUM

19. GENERAL RESERVE

Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan


Perusahaan tanggal 2 Juni 2006, para pemegang
saham menetapkan cadangan umum sebesar 20% dari
modal ditempatkan, dilakukan dalam selama 10 tahun
dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014 dengan
cadangan sebesar Rp 3.328.000.000 per tahun.

- 22 -

Based on the annual stockholders meeting of


the Company held on June 2, 2006, the stockholders
establish a general reserve of 20% of issued capital
stock, allocated in 10 years from 2005 until 2014 with
yearly reserves amounted to Rp 3,328,000,000.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

20. IMBALAN KERJA


a.

b.

20. EMPLOYMENT BENEFITS

Imbalan Pasca-kerja

a.

Post-employment Benefits

Program Iuran Pasti

Defined Contribution Plan

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun


iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya.
Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana
Pensiun Garuda Indonesia (DPGA), yang akta
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan
No. KEP-403/KM.17/1999
tanggal
15 Nopember 1999. Iuran dana pensiun berjumlah
7,5% dari gaji dasar karyawan dimana sebesar 2%
ditanggung karyawan dan sisanya ditanggung
Perusahaan.

The Company established a defined contribution


pension plan for all its permanent employees. The
pension plan is managed by Dana Pensiun Garuda
Indonesia (DPGA), whose deed of establishment
was approved by the Minister of Finance of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter
No. KEP-403/KM.17/1999 dated November 15,
1999. The pension fund contributions are
equivalent to 7.5% of employees base salaries
wherein 2% are assumed by the employees and
the difference is assumed by the Company.

Beban
pensiun
iuran
pasti
sebesar
Rp 9.756.092.683
tahun
2007
dan
Rp 7.082.028.275 tahun 2006 dicatat sebagai
beban langsung dan beban usaha.

Pension expense amounting to Rp 9,756,092,683


in 2007 and Rp 7,082,028,275 in 2006 was
recorded as direct cost and operating expenses.

Perusahaan juga menyelenggarakan program


pemeliharaan kesehatan bagi pensiunan dan
keluarganya yang memenuhi syarat. Program ini
didanai melalui kontribusi Perusahaan sebesar 4%
dan iuran karyawan sebesar 2% dari gaji dasar
karyawan yang bersangkutan, dan dikelola oleh
Yayasan
Kesejahteraan
Pegawai
Garuda
Indonesia (YKPGA).

The Company also provides a post retirement


healthcare plan for all its pensioners and their
eligible dependants. This plan is funded by
contribution from the Company of 4% and
contribution from employees of 2% of their basic
salary, and managed by Yayasan Kesejahteraan
Pegawai Garuda Indonesia (YKPGA).

Beban iuran pemeliharaan kesehatan sebesar


Rp 8.500.428.022
tahun
2007
dan
Rp 5.168.433.646 tahun 2006 dicatat sebagai
beban langsung dan beban usaha.

Healthcare
expense
amounting
to
Rp 8,500,428,022 in 2007 and Rp 5,168,433,646
in 2006 was recorded as direct cost and operating
expenses.

Program Imbalan Pasti

Defined Benefit Plan

Perusahaan juga memberikan imbalan kepada


karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai
dengan kebijakan Perusahaan yang didasarkan
pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13
Tahun 2003. Jumlah karyawan tahun 2007 dan
2006 yang berhak atas imbalan tersebut masingmasing
adalah
2.345
karyawan
dan
2.394 karyawan. Tidak terdapat pendanaan yang
disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan
Imbalan kerja ini.

The Company also provides benefits to its


qualifying employees in accordance with the
Companys policies based on Labor Law No. 13
Year 2003. The number of employees in 2007 and
2006 entitled to the benefits are 2,345 employees
and 2,394 employees, respectively. No funding has
been made to this defined benefit plan.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain

b.

Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka


panjang lain berupa penghargaan kepada
karyawan yang telah bekerja selama 20 tahun
(penghargaan masa bakti) sesuai dengan
kebijakan Perusahaan. Jumlah karyawan tahun
2007 dan 2006 yang berhak atas imbalan tersebut
masing-masing adalah 2.345 karyawan dan 2.394
karyawan. Tidak terdapat pendanaan yang
disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan
imbalan kerja ini.

- 23 -

Other Long-term Benefits


The Company provides other long-term benefits in
form of award to its employees who have already
rendered 20 years of service (long service award)
in accordance with the Companys policies. The
number of employees in 2007 and 2006 entitled to
the beneftis are 2,345 employees and 2,394
employees, respectively. No funding has been
made in connection with this employee.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Pada tahun 2007 dan 2006 , perhitungan imbalan kerja


dihitung oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris
independen, dengan menggunakan asumsi utama
sebagai berikut:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat pengunduran diri

Tingkat pensiun normal

In 2007 and 2006, the cost of providing employee


benefits is calculated by PT Eldridge Gunaprima
Solution, an independent actuary, using the following
key assumptions:

10% tahun/in 2007 dan/and


10,5% tahun/in 2006
7%
TMII tahun/in 2007 dan/and
CSO 1980 tahun/in 2006
10% dari tingkat kematian/
10% of mortality rate
5% usia 25 tahun menurun secara
garis lurus sampai 1% usia 46 tahun
dan 1% usia diatas 46 tahun/
5% at age 25 and decreasing linearly
to 1% at age 46 and 1% thereafter
56 tahun/56 years

Jumlah yang dibebankan atas imbalan kerja selain


program iuran pasti adalah sebagai berikut:

Program imbalan
pasti/
Defined benefit
plan
Rp
Biaya jasa kini
Beban bunga
Biaya jasa lalu
Kerugian aktuarial bersih
Biaya terminasi
Bunga ditanggung
PT Garuda Indonesia
Jumlah

Future salary increment rate


Mortality rate
Disability rate
Resignation rate

Normal retirement rate

The amounts recognized in statements of income


arising from the employment benefits other than
defined contributions, were as follows:

2007
Imbalan kerja jangka
panjang lainnya/
Other long-term
benefits
Rp

Jumlah/
Total
Rp

10.293.230.000
20.806.714.000
6.307.757.000
2.419.133.000

1.396.534.000
2.246.860.000
1.008.127.000
-

11.689.764.000
23.053.574.000
6.307.757.000
1.008.127.000
2.419.133.000

(5.463.482.000)
34.363.352.000

(1.610.547.000)
3.040.974.000

(7.074.029.000)
37.404.326.000

Program imbalan
pasti/
Defined benefit
plan
Rp
Biaya jasa kini
Beban bunga
Biaya jasa lalu
Kerugian aktuarial bersih
Biaya terminasi
Bunga ditanggung
PT Garuda Indonesia
Jumlah

Discount rate

2006
Imbalan kerja jangka
panjang lainnya/
Other long-term
benefits
Rp

Jumlah/
Total
Rp

9.760.317.000
20.651.478.000
5.346.055.000
3.583.220.000

1.494.431.000
2.186.214.000
3.202.265.000
-

11.254.748.000
22.837.692.000
5.346.055.000
3.202.265.000
3.583.220.000

(5.191.544.000)
34.149.526.000

(1.530.384.000)
5.352.526.000

(6.721.928.000)
39.502.052.000

- 24 -

Current service cost


Interest cost
Past service cost
Net actuarial losses
Termination cost
Interest charged to
PT Garuda Indonesia
Total

Current service cost


Interest cost
Past service cost
Net actuarial losses
Termination cost
Interest charged to
PT Garuda Indonesia
Total

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Kewajiban imbalan kerja selain program iuran pasti


adalah sebagai berikut:

Nilai kini kewajiban tanpa


pendanaan
Biaya jasa lalu
belum diakui
Kerugian aktuarial
belum diakui
Kewajiban ditanggung oleh
PT Garuda Indonesia
Kewajiban bersih

Nilai kini kewajiban tanpa


pendanaan
Biaya jasa lalu
belum diakui
Kerugian aktuarial
belum diakui
Kewajiban ditanggung oleh
PT Garuda Indonesia
Kewajiban bersih

The amounts included in the balance sheet arising from


the employment benefits obligation other than defined
contribution are as follows:

Program imbalan
pasti/
Defined benefit
plan
Rp

2007
Imbalan kerja jangka
panjang lainnya/
Other long-term
benefits
Rp

Jumlah/
Total
Rp

227.158.377.000

23.411.261.000

250.569.638.000

(29.357.240.000)

(29.357.240.000)

(47.041.490.000)

(47.041.490.000)

(60.098.304.000)
90.661.343.000

(17.716.016.000)
5.695.245.000

(77.814.320.000)
96.356.588.000

Program imbalan
pasti/
Defined benefit
plan
Rp

2006
Imbalan kerja jangka
panjang lainnya/
Other long-term
benefits
Rp

Jumlah/
Total
Rp

208.410.381.000

23.812.511.000

232.222.892.000

(32.615.536.000)

(32.615.536.000)

(53.761.607.000)

(53.761.607.000)

(54.634.822.000)
67.398.416.000

(16.105.469.000)
7.707.042.000

(70.740.291.000)
75.105.458.000

Present value of unfunded


obligations
Unrecognized past
service cost
Unrecognized
actuarial losses
Liability assumed by
PT Garuda Indonesia
Net liability

Present value of unfunded


obligations
Unrecognized past
service cost
Unrecognized
actuarial losses
Liability assumed by
PT Garuda Indonesia
Net liability

Sebagian karyawan Perusahaan berasal dari karyawan


PT Garuda
Indonesia.
Sehubungan
dengan
perpindahan karyawan tersebut, biaya jasa lalu pada
saat sebelum perpindahan merupakan tanggung jawab
PT Garuda Indonesia dan dicatat sebagai pengurang
kewajiban Perusahaan.

Some of the Companys employees were from


PT Garuda Indonesia. In relation to the transferred
employees, past service cost before the transfer was
the responsibility of PT Garuda Indonesia and were
recorded as deduction to the Companys obligations.

Mutasi kewajiban imbalan kerja selain program iuran


pasti adalah sebagai berikut:

Movements in the net liability other than defined


contribution are as follows:

Program imbalan
pasti/
Defined benefit
plan
Rp
Saldo awal tahun
Beban tahun
berjalan
Imbalan dibayar
tahun berjalan
Saldo akhir tahun

2007
Imbalan kerja jangka
panjang lainnya/
Other long-term
benefits
Rp

Jumlah/
Total
Rp

67.398.416.000

7.707.042.000

75.105.458.000

34.363.352.000

3.040.974.000

37.404.326.000

(11.100.426.000)
90.661.342.000

(5.052.771.000)
5.695.245.000

(16.153.197.000)
96.356.587.000

- 25 -

At beginning of year
Amounts charged
to operations
Benefit paid
during the year
At end of year

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Program imbalan
pasti/
Defined benefit
plan
Rp
Saldo awal tahun
Beban tahun
berjalan
Imbalan dibayar
tahun berjalan
Saldo akhir tahun

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
2006
Imbalan kerja jangka
panjang lainnya/
Other long-term
benefits
Rp

Jumlah/
Total
Rp

44.632.741.000

4.793.958.000

49.426.699.000

34.149.526.000

5.352.526.000

39.502.052.000

(11.383.851.000)
67.398.416.000

(2.439.442.000)
7.707.042.000

(13.823.293.000)
75.105.458.000

21. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

At beginning of year
Amounts charged
to operations
Benefit paid
during the year
At end of year

21. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS


WITH RELATED PARTIES

Sifat Hubungan Istimewa

Nature of Relationship

a.

PT Garuda Indonesia dan PT Aero Wisata adalah


pemegang saham Perusahaan.

a.

PT Garuda Indonesia and PT Aero Wisata are the


stockholders of the Company.

b.

Pemegang saham utama PT Gapura Angkasa


dan PT Aero Wisata sama dengan pemegang
saham utama Perusahaan.

b.

The majority stockholder of PT Gapura Angkasa


and PT Aero Wisata has the same majority
stockholder as the Company.

c.

Pemegang saham utama PT Mandira Erajasa


Wahana, PT Aerowisata Catering Service,
PT Aero Jasa Perkasa dan PT Satriavi adalah
PT Aero Wisata.

c.

The majority stockholder of PT Mandira Erajasa


Wahana, PT Aerowisata Catering Service,
PT Aero Jasa Perkasa and PT Satriavi is PT Aero
Wisata.

Transaksi Hubungan Istimewa

Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan


transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:

In the normal course of business, the Company entered


into certain transactions with related parties, including
the following:

a.

a.

Pendapatan usaha dari pihak hubungan istimewa


sebesar 62% dan 71% dari pendapatan usaha
masing-masing untuk tahun 2007 dan 2006. Pada
tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, piutang
atas pendapatan tersebut dicatat sebagai bagian
dari piutang usaha masing-masing sebesar
Rp 155.348.902.793
dan
Rp 80.657.639.239
(Catatan 5) dan sebagai tagihan bruto kepada
pelanggan
masing-masing
sebesar
Rp 110.280.616.160
dan
Rp 52.224.292.619
(Catatan 6).
Rincian pendapatan usaha dari pihak hubungan
istimewa sebagai berikut:

PT Garuda Indonesia
PT Gapura Angkasa
Jumlah

Revenue from related parties amounted to 62%


and 71% of total revenue for 2007 and 2006,
respectively. On December 31, 2007 and 2006,
the receivables from these revenues were
presented as part of trade accounts receivable
amounting
to
Rp 155,348,902,793
and
Rp 80,657,639,239 respectively (Note 5) and as
part of gross receivable to customers amounting
to Rp 110,280,616,160 and Rp 52,224,292,619
respectively (Note 6).
The details of revenue from related parties are as
follows:

2007
Rp

2006
Rp

849.686.390.840
6.691.726.236
856.378.117.076

771.551.023.783
6.356.621.425
777.907.645.208

- 26 -

PT Garuda Indonesia
PT Gapura Angkasa
Total

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

b.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Pembelian suku cadang dari PT Garuda


Indonesia sebesar Rp 19.240.451.743 atau 7%
dari jumlah pembelian pada tahun 2006 .
Perusahaan juga mempunyai transaksi usaha
lainnya dengan PT Garuda Indonesia meliputi
penyewaan peralatan operasi dan software,
pembayaran lebih dahulu biaya-biaya Perusahaan
antara lain sewa ruangan dan tanah, listrik,
telepon, air, asuransi, dan imbalan kerja. Selain
itu, Perusahaan juga mempunyai transaksi
dengan PT Mandira Erajasa Wahana, PT Gapura
Angkasa, PT Aerowisata Catering Service,
PT Aero Jasa Perkasa dan PT Satriavi dalam hal
sewa kendaraan, jasa penunjang penerbangan,
jasa boga, kargo dan jasa perhotelan.

b.

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006


hutang yang timbul dari transaksi dengan pihak
hubungan istimewa dicatat sebagai bagian dari
hutang usaha (Catatan 11), dengan rincian
sebagai berikut:
2007
Rp

Hutang sewa peralatan,


software dan biaya
operasional
Hutang pembelian
persediaan
Hutang jasa penunjang
penerbangan
Hutang sewa kendaraan
Hutang jasa boga
Hutang kargo
Hutang jasa perhotelan
Jumlah

Purchases of spare parts from PT Garuda


Indonesia amounted to Rp 19,240,451,743 or 7%
of total purchase in 2006. The Company also
entered into other trade transactions with
PT Garuda Indonesia consisting of rental of
operational equipment and software, advance
payments of the Companys expenses including
rental of offices and land, electricity, telephone,
water, insurance, and employment benefits.
Further, the Company also has transactions with
PT Mandira
Erajasa
Wahana,
PT Gapura
Angkasa, PT Aerowisata Catering Service,
PT Aero Jasa Perkasa and PT Satriavi regarding
rental of vehicle, ground handling services,
catering services, cargo and hotel services.
On December 31, 2007 and 2006, the liabilities
from transactions with related parties were
presented as part of trade accounts payable
(Note 11), with details as follows:

2006
Rp

129.335.403.705

122.883.843.860

28.180.576.931

54.426.929.133

8.492.232.239
4.727.569.291
331.867.322
9.831.196
171.077.480.684

3.455.861.239
5.479.222.651
1.783.296.950
162.146.420
100.493.660
188.291.793.913

Payable for rental of


tool equipment, software and
operational expenses
Payable for inventories
purchased
Payable for ground handling
services
Payable for rental of vehicle
Payable for catering services
Payable for cargo expenses
Payable for hotel services
Total

c.

Perusahaan menerima uang jaminan pelanggan


dari
PT Garuda
Indonesia
untuk
jasa
pemeliharaan dan perbaikan pesawat. Pada
tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, uang
jaminan tersebut dicatat sebagai hutang lain-lain
masing-masing
sebesar
US$ 8.600.459
(ekuivalen
Rp 81.007.725.111)
dan
US$ 1.536.207 (ekuivalen Rp 13.856.587.051)
(Catatan 12).

c.

The Company obtained customer deposit


payment from PT Garuda Indonesia for aircrafts
maintenance
and
repair
services.
On
December 31, 2007 and 2006, the customer
deposit was recorded as other accounts payable
which amounted to US$ 8,600,459 (equivalent to
Rp 81,007,725,111)
and
US$ 1,536,207
(equivalent to Rp 13,856,587,051), respectively
(Note 12).

d.

Pada tahun 2005, Perusahaan menerima


penjadualan ulang pembayaran hutang usaha
kepada
PT Garuda
Indonesia
sebesar
Rp 91.121.755.831, diangsur selama 10 tahun
dan tanpa bunga. Pembayaran dimulai tahun
2006
dengan
memperhitungkan
tagihan
pendapatan usaha kepada PT Garuda Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006,
hutang ini dicatat sebagai hutang kepada pihak
hubungan istimewa masing-masing sebesar
Rp 72.980.381.866 dan Rp 82.009.580.282.

d.

In 2005, the Company obtained a payment


reschedule for trade acccounts payable to
PT Garuda
Indonesia
amounting
to
Rp 91,121,755,831 payable in 10 year installment,
and bears no interest. The payments begin
in 2006 by off-setting revenue collections from
PT Garuda Indonesia. On December 31, 2007
and 2006, the payable was recorded as due to a
related
party
which
amounted
to
Rp 72,980,381,866
and
Rp 82,009,580,282,
respectively.

- 27 -

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

e.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

Berdasarkan akta No. 28 tanggal 6 Nopember


2003 dari Notaris Sutjipto, SH, aktiva tetap
Perusahaan berupa peralatan dan perlengkapan
bengkel sebesar Rp 23.306.600.000 dijadikan
sebagai jaminan hutang PT Garuda Indonesia,
pemegang saham, kepada Bank Mandiri
(Catatan 10).

e.

22. INFORMASI SEGMEN

Based on deed No. 28 dated November 6, 2003


of Notary Sutjipto, SH, the Companys warehouse
tools
and
equipment
amounting
to
Rp 23,306,600,000 were used as collateral for
loan obtained from Bank Mandiri by PT Garuda
Indonesia, a stockholder (Note 10 ).

22. SEGMENT INFORMATION

Segmen Usaha

Business Segment

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini


Perusahaan dibagi dalam dua kelompok segmen yaitu
segmen jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat,
dan segmen jasa lainnya. Segmen tersebut menjadi
dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan.

For management purposes, the Company is currently


organized into two segments aircraft maintenance
and repair services, and other services. These
segments are the basis on which the Company report
its primary segment information.

Informasi segmen usaha Perusahaan adalah sebagai


berikut:

Segment information of the Company is as follows:


2007

Jasa pemeliharaan
dan perbaikan
pesawat/Aircraft
maintenance and
repair services
Rp
PENDAPATAN USAHA

1.375.541.077.228

Jasa
lainnya/
Other
services
Rp
5.514.461.747

HASIL
Hasil segmen
Beban usaha
Laba operasi
Penghasilan bunga
Beban keuangan
Keuntungan kurs mata
uang asing - bersih
Lain-lain - bersih
Laba sebelum pajak
Beban pajak
Laba bersih
INFORMASI LAINNYA
AKTIVA
Aktiva segmen
Aktiva tidak dapat dialokasi
Jumlah Aktiva
KEWAJIBAN
Kewajiban segmen
Kewajiban tidak dapat dialokasi
Jumlah Kewajiban

Jumlah/
Total
Rp
1.381.055.538.975

255.118.163.176
(201.785.673.672)
53.332.489.504
2.635.296.056
(484.149.511)
18.551.846.826
520.656.133
74.556.139.008
(23.241.000.084)
51.315.138.924

823.589.859.429

7.356.379.374

823.589.859.429

7.356.379.374

510.335.665.014

5.059.436.613

510.335.665.014

5.059.436.613

Pengeluaran modal
Penyusutan
Beban non kas selain
penyusutan

830.946.238.803
199.306.218.263
1.030.252.457.066

515.395.101.627
155.419.612.274
670.814.713.901
15.392.308.928
37.171.058.060
41.095.357.191

- 28 -

REVENUE
RESULT
Segment result
Operating expenses
Profit from operations
Interest income
Financial charges
Gain on foreign
exchange - net
Others - net
Income before tax
Tax expense
Net income
OTHER INFORMATION
ASSETS
Segment assets
Unallocated assets
Total Assets
LIABILITIES
Segment liabilities
Unallocated liabilities
Total Liabilities
Capital expenditures
Depreciation
Non-cash expenses other
than depreciation

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

2006
Jasa pemeliharaan
dan perbaikan
pesawat/Aircraft
maintenance and
repair services
Rp
PENDAPATAN USAHA

1.089.016.927.287

Jasa
lainnya/
Other
services
Rp

Jumlah/
Total
Rp

14.059.064.600

HASIL
Hasil segmen
Beban usaha
Laba operasi
Penghasilan bunga
Beban keuangan
Kerugian kurs mata
uang asing - bersih
Lain-lain - bersih
Laba sebelum pajak
Beban pajak
Laba bersih
INFORMASI LAINNYA
AKTIVA
Aktiva segmen
Aktiva tidak dapat dialokasi
Jumlah Aktiva
KEWAJIBAN
Kewajiban segmen
Kewajiban tidak dapat dialokasi
Jumlah Kewajiban

1.103.075.991.887

(21.051.676.600)
(157.915.602)
58.618.233.763
(18.236.629.340)
40.381.604.423

RESULT
Segment result
Operating expenses
Profit from operations
Interest income
Financial charges
Loss on foreign
exchange - net
Others - net
Income before tax
Tax expense
Net income

761.629.606.425
86.255.694.785
847.885.301.210

OTHER INFORMATION
ASSETS
Segment assets
Unallocated assets
Total Assets

419.291.917.850
120.470.779.119
539.762.696.969

LIABILITIES
Segment liabilities
Unallocated liabilities
Total Liabilities

280.771.881.709
(200.561.115.657)
80.210.766.052
652.873.501
(1.035.813.588)

758.271.869.420

3.357.737.005

758.271.869.420

3.357.737.005

411.867.251.829

7.424.666.021

411.867.251.829

7.424.666.021

Pengeluaran modal
Penyusutan
Beban non kas selain
penyusutan

REVENUE

9.591.660.195
34.656.759.508
47.420.144.628

Capital expenditures
Depreciation
Non-cash expenses other
than depreciation

Segmen Geografis

Geographical Segment

Seluruh transaksi Perusahaan dilakukan melalui kantor


pusat di Cengkareng, Tangerang, sehingga informasi
segmen geografis tidak disajikan.

All of the Companys transactions were made by head


office in Cengkareng, Tangerang; thus, the
geographical segment information is not presented.

23. IKATAN

23. COMMITMENTS

Perusahaan melakukan perjanjian jangka panjang


untuk pemeliharaan dan perbaikan pesawat dengan
PT Garuda Indonesia, PT Sriwijaya Air, Hellenic
Imperial Airways, Sahara Airlines Ltd, Pronain Gestion
Inmobilia, Galaxy Aviation Trade Company, Yemen
Airways, International Air Parts Pty Ltd, Khors Air
Company, Gatewick Aviation Service, dan Southern Air.
Perusahaan memperoleh pendapatan atas jasa ini
sesuai tarif yang disepakati dalam perjanjian.

- 29 -

The Company entered into long-term agreements for


aircrafts repair and maintenance with PT Garuda
Indonesia, PT Sriwijaya Air, Hellenic Imperial Airways,
Sahara Airlines Ltd, Pronain Gestion Inmobilia, Galaxy
Aviation Trade Company, Yemen Airways, International
Air Parts Pty Ltd, Khors Air Company, Gatewick
Aviation Service, and Southern Air. The Company
recognize revenue from this service based on agreed
tarif in the agreements.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

24. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA


UANG ASING

24. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006,


Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing sebagai berikut:

On December 31, 2007 and 2006, the Company had


monetary assets and liabilities in foreign currencies as
follows:

2007
Mata Uang
Asing/
Foreign
Currencies
AKTIVA
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Tagihan bruto kepada
pelanggan
Persediaan dalam
perjanjian pertukaran
Jumlah Aktiva Moneter
KEWAJIBAN
Hutang usaha

Hutang lain-lain
Jumlah Kewajiban Moneter

2006
Mata Uang
Asing/
Foreign
Currencies

Ekuivalen/
Equivalent
Rp

Ekuivalen/
Equivalent
Rp

US$
Euro
US$
US$
SGD

11.678.288
2.279.935
35.245.017
2.281.111

109.997.794.484
31.371.899.587
331.972.818.956
14.831.780.838

US$
Euro
US$
US$
SGD

5.132.737
15.265
2.300.000
27.286.122
14.396

46.297.283.230
181.014.145
20.746.000.000
246.120.817.189
84.632.320

US$

12.518.142

117.908.377.332

US$

5.789.833

52.224.292.619

US$

14.117.324

132.971.078.810
739.053.750.007

US$

23.000.000

207.460.000.000
573.114.039.503

US$
SGD
CHF
AUD
GBP
HKD
SAR
Yen
MYR
Euro
CNY
THB
KRW
TWD
NZD
US$

19.178.059
3.312.065
1.512.403
933.342
157.125
2.378.760
1.133.364
24.048.639
542.181
90.956
953.432
3.551.373
9.606.283
39.171
8.600.459

180.638.134.316
21.535.047.706
12.492.452.440
7.680.474.058
2.954.583.566
2.873.541.885
2.866.277.818
1.997.720.414
1.533.289.074
1.251.547.957
1.210.858.148
990.833.180
96.062.828
11.398.723
81.007.725.111
319.139.947.224

US$
SGD
CHF
AUD
GBP
HKD
SAR
Yen
MYR
Euro
CNY
THB
KRW
TW D
NZD
US$

14.984.758
3.613.352
252.670
846.760
26.265
3.670.427
1.244.113
35.558.989
224.022
375.011
687.770
81.576
1.358.729
32.416
27.550
1.744.453

135.162.518.199
21.242.897.070
1.865.213.461
6.039.938.751
464.805.675
4.257.695.039
2.992.092.596
2.695.371.383
572.151.328
4.446.880.728
788.184.656
20.720.245
13.587.288
8.914.464
175.410.988
15.734.970.030
196.481.351.901

Jumlah Aktiva Moneter - Bersih

419.913.802.783

Pada tanggal neraca, kurs konversi yang digunakan


Perusahaan adalah sebagai berikut:
2007
Rp
GBP 1
Euro 1
USD 1
Yen 100
CHF 1
AUD 1
SGD 1
MYR 1
SAR 1
CNY 1
HKD 1
TWD 1
THB 1
KRW 1
NZD 1

376.632.687.602

ASSETS
Cash and cash equivalents
Time deposit
Trade accounts receivable
Gross receivable to
customers
Inventories under exchange
agreement
Total Monetary Assets
LIABILITIES
Trade accounts payable

Other accounts payable


Total Monetary Liabilities
Net Monetary Assets

At balance sheet dates, the conversion rates used by


the Company were as follows:
2006
Rp

18.804
13.760
9.419
8.307
8.260
8.229
6.502
2.828
2.529
1.270
1.208
291
279
10
-

Pada
tahun
2007,
Perusahaan
memperoleh
keuntungan
kurs mata uang asing sebesar
Rp 18.551.846.826 dan pada tahun 2006, Perusahaan
mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar
Rp 21.051.676.600.
- 30 -

17.697
11.858
9.020
7.580
7.382
7.133
5.879
2.554
2.405
1.146
1.160
275
254
10
6.367

GBP 1
Euro 1
USD 1
Yen 100
CHF 1
AUD 1
SGD 1
MYR 1
SAR 1
CNY 1
HKD 1
TWD 1
THB 1
KRW 1
NZD 1

In 2007, the Company recognized gain on foreign


exchange of Rp 18,551,846,826 while in 2006,
the Company incurred loss on foreign exchange of
Rp 21,051,676,600.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

25. REKLASIFIKASI AKUN

25. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Piutang usaha pada laporan keuangan tahun 2006


sebesar Rp 52.224.292.619 telah di reklasifikasi ke
akun tagihan bruto kepada pelanggan untuk
menyesuaikan dengan laporan keuangan 2007 dan
agar lebih mencerminkan sifat dan transaksi yang
bersangkutan.

26. PERISTIWA
NERACA

PENTING

SETELAH

TANGGAL

Trade accounts receivable in the 2006 financial


statements amounting to Rp 52,224,292,619 was
reclassified to gross receivable to customers account to
conform with the 2007 financial statements
presentation and to better reflect the nature of
transaction.

26. SUBSEQUENT EVENT

Pada
tanggal
25 Januari
2008,
Perusahaan
mengadakan Perjanjian Pemanfaatan Tanah dan
Konsesi Usaha dengan PT (Persero) Angkasa Pura II
sehubungan dengan pemanfaatan tanah seluas
2
900.000 m untuk digunakan dalam kegiatan usaha
pemeliharaan pesawat di bandara udara. Perjanjian ini
berlaku sampai dengan 31 Desember 2011 dengan
kompensasi dan konsesi sesuai dengan tarif yang
disepakati.

On January 25, 2008, the Company entered into Land


Utilization and Business Concession Agreements with
PT (Persero) Angkasa Pura II in relation to land
utilization measuring approximately 900,000 square
meters which used for aircraft maintenance business
activities. The term of this agreement was effective until
December 31, 2011, which compensation and
concession based on the agreed tariffs.

Perusahaan wajib memberikan jaminan bank yang


diterbitkan oleh bank umum untuk menjamin
pembayaran kompensasi tersebut. Masa berlaku
jaminan tersebut selama 1 tahun dan diperpanjang
setiap tahunnya sampai berakhirnya perjanjian ini.

The Company obliged to provide bank guarantee which


issued by general bank to secure the payment of such
compensation. The term of such guarantee is 1 year
and will be amended until the end of term of this
agreement.

27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


(PSAK) BARU

27. NEW STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING


STANDARDS (PSAK)

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan


Indonesia telah merevisi dan menerbitkan beberapa
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
sebagai berikut:

The Financial Accounting Standards Board of


Indonesian Institute of Accountant revised and issued
several Statements of Financial Accounting Standards
(PSAK), as follows:

PSAK 13 (Revisi 2007), Properti Investasi - Efektif


untuk periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari
2008.

PSAK 13 (Revised 2007), Investment Property Effective for accounting period starting on
January 1, 2008.

PSAK 16 (Revisi 2007), Aset Tetap - Efektif untuk


periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari 2008.

PSAK 16 (Revised 2007), Property, Plant and


Equipment - Effective for accounting period
starting on January 1, 2008.

PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa - Efektif untuk


periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari 2008.

PSAK 30 (Revised 2007), Leases - Effective for


accounting period starting on January 1, 2008.

PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan:


Penyajian dan Pengungkapan - Efektif untuk
periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari 2009.

PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments:


Presentation and Disclosures - Effective for
accounting period starting on January 1, 2009.

PSAK 55 (Revisi 2006), Financial Instrumen:


Pengakuan dan Pengukuran - Efektif untuk periode
akuntansi dimulai tanggal 1 Januari 2009.

PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments:


Recognition and Measurement - Effective for
accounting period starting on January 1, 2009.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak yang timbul


dari standar akuntansi tersebut terhadap laporan
keuangan konsolidasi Perusahaan.

- 31 -

The Company is evaluating the effects of these


standards on the Companys financial statements.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2007 AND 2006
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued

28. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

28. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Direksi Perusahaan telah menyetujui laporan keuangan


Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 26 Maret
2008.

*******

- 32 -

The financial statements were approved by the


Directors and authorized for issue on March 26 , 2008.

Das könnte Ihnen auch gefallen