Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2.1
yaitu geo berarti bumi dan radar singkatan dari radio detection and ranging. Secara
harfiah, artinya alat pelacak bumi dengan menggunakan gelombang radio.
Komponen GPR untuk pengukuran kondisi bawah permukaan biasanya terdiri
dari control unit, antena transmitter dan receiver dan tempat penyimpanan data
(komputer/laptop). Mode konfigurasi antena transmitter dan receiver pada GPR terdiri
dari mode monostatik dan bistatik. Mode monostatik yaitu bila transmitter dan receiver
digabung dalam satu antena sehingga tidak ada jarak pemisah sedangkan mode bistatik
bila kedua antena memiliki jarak pemisah (Lab. Fisika Bumi, 2004).
Unit ini
Data GPR diambil di sepanjang lintasan dan secara simultan direkam pada hard
drive. Ketika gelombang radar menemui diskontinuitas struktural (contohnya keretakan,
kekosongan atau perbedaan sifat material yang drastis), sebagian dari gelombang
tersebut akan dipantulkan dan akan membentuk impuls sekunder. Impuls tersebut
kemudian ditangkap oleh antena receiver dan kemudian direkam berupa data
pengamatan, dan jika data tersebut diinterpretasikan secara benar, maka data tersebut
akan menunjukkan struktur bawah permukaan dari benda/material yang ingin kita amati.
Ketika data diambil secara terus-menerus, skala horizontal pada radargram
ditentukan oleh kecepatan gerakan antena atau roda bertali (hip chain) yang terikat pada
tempat tertentu di awal lintasan. Skala vertikal adalah interval rekaman kedalaman yang
diatur pada sampling frekuensi. Interval rekaman mempresentasikan two-way travel time
maksimum yang direkam. Travel time GPR kemudian dikonversikan ke kedalaman
(depth conversion) dengan kalibrasi terhadap objek yang telah diketahui kedalamannya
atau dengan melakukan common midpoint stack dengan antena bistatik di sekeliling
reflektor datar dan memisahkan antara transmitter dan receiver.
Respon dari sistem radar berhubungan dengan filter dari antena transmitter dan
receiver dan
2.2
sumber eksternal medan EM dalam medium tersebut, sedangkan radiasi dari osilasi
atom-atom penyusun medium tersebut merupakan sumber internal. Superposisi dari
kedua sumber tersebut menghasilkan gelombang EM yang ditransmisikan suatu medium
dengan kecepatan perambatan energi yaitu c/n, dimana n adalah indeks bias dari
medium.
H =
D = E , B = H , J = E
dengan hubungan
E =
(2.1)
B
t
(2.2)
.B = 0
(2.3)
(2.4)
.E =
dimana
E : medan listrik
H : medan magnet
J : rapat arus listrik
: konduktifitas
Dengan menerapkan operasi curl pada persamaan Maxwell maka diperoleh :
E = {B t}
= { t (H )}
H = {J + D t}
= {E + t (E )}
(2.5)
(2.6)
2.3
2 E
2E
=0
t 2
(2.7)
2 H
2E
=0
t 2
(2.8)
Gelombang Radar
Fenomena yang terjadi karena gangguan lokal pada suatu besaran fisis dan
akan
semakin
semakin rendah frekuensi radar yang dipakai, akan semakin tinggi daya tembus
gelombang radar tersebut. Ketika merambat dalam material, gelombang radar tersebut
juga mengalami pengurangan yang berbanding lurus dengan konduktivitas dielektrik
bahan tersebut.
Radiasi elektromagnetik yang direfleksikan material bergantung pada kontras
konstanta dielektrik relatif perlapisan-perlapisan yang berdekatan. Jika kontras tersebut
besar, maka jumlah energi gelombang radar yang direfleksikan juga besar. Koefisien
refleksi (R) didefinisikan sebagai perbandingan energi yang dipantulkan dan energi yang
datang. Besarnya R ditentukan oleh kontras kecepatan dielektrik relatif dari medium.
Dalam semua kasus magnitudo R berada pada rentang 1. Bagian energi yang
ditransmisikan sama dengan 1-R, sedangkan daya koefisiensi refleksi sama dengan R2.
Amplitudo koefisien refleksi diberikan oleh persamaan berikut:
R=
2 1
(V1 V2 )
=
(V1 + V2 )
2 + 1
(2.9)
dengan V1, V2 adalah kecepatan gelombang radar pada lapisan 1 dan 2 (V1 < V2), dan 1,
2 adalah konstanta dielektrik relatif (r) dari lapisan 1 dan lapisan 2.
Kecepatan gelombang radar dalam beberapa medium tergantung pada kecepatan
cahaya di udara (c = 300 mm/ns), konstanta dielektrik relatif (r) dan permeabilitas
magnetik relatif (r = 1 untuk material non magnetik). Selain itu, kecepatan radar
tergantung pada jenis bahan dan merupakan fungsi dari permitivitas relatif bahan.
Kecepatan gelombang radar dalam material (Vm) diberikan oleh persamaan
(Reynolds,1997) berikut:
Vm =
r r
1 + P 2 1
(2.10)
2
dimana :
c
= (loss factor)
Untuk material dengan loss factor rendah (P 0), maka berlaku persamaan
Vm =
0.3
m/ns
(2.11)
(Ma
la Geoscience, 1997)
Tx
Rx
Tx
Rx
Direct wave
Reflected wave
umumnya dilakukan sekali pada salah satu line constant. Lokasi CMP sebaiknya berada
di suatu area dimana reflektor prinsipal berupa bidang datar dan horizontal atau
kemiringan hanya pada sudut yang sangat rendah. Dalam pengukuran diasumsikan
bahwa sifat material sama.
R1
R2
R3
R4
T3
T2
T1
R1
R2
R3
T1
R1
R2
R3
R4