Sie sind auf Seite 1von 13

SISTEM ANTARORGANISASIONAL

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen
Tujuan Umum
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses
ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi
akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan
tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor
pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas
manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses
pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan
pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan
tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat
dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
SISTEM ANTARORGANISASIONAL (IOS)
Sistem antaroganisasional melibatkan arus informasi antara dua arah atau lebih. Tujuan
utamanya adalah pemrosesan transaksi yang efisien, seperti pengiriman pesanan, tagihan, dan
pembayaran. IOS dapat bersifat lokal maupun internasional, hanya didedikasikan untuk satu
aktivits (contohnya, transfer dana) atau ditunjukan untuk mendukung beberapa aktivitias
(contohnya, memfasilitasi perdangangan, komuniksi, dan kolaborsi). Sistem antarorganisasional

berkembang sebagai respon langsung dari dua tekanan (penggerak) bisnis : keinginan untuk
mengurangi biaya dan untuk meningkatkan efektifitas serta ketepatan waktu dalam proses bisnis,
IOS memungkinakan kedua mitra untuk : mengurangi biaya untuk berbagai trnasaksi rutin ;
meningkatkan kualitas arus informasi dengna mengurangi atau meniadakan kesalahan;
menyingkat waktu siklus dalam pemenuhan berbagai transaksi bisnis; meniadakan pemerosesan
manual serta berbagai ketidak efisienan serta biaya terkait lainnya; dan unutk membuat transfer
serta pemerosesan informasi mudah bagi para penggunannya.
Karakterristik utama dari sebuah IOS adalah hubungan antara pelanggan dan pemasok sering
ditentukan terlebih dahulu ( seperti dalam studi kasus Dell), dengan harapan bahawa hubungan
ini akan terus berjalan. Perjajnjian di muka menghasilkan perjanjian antara berbagai perushaan
mengenai sifat dan format dari berbagai dokumen serta pembayaran bisnis yang akan
dipertukakarkan. Kedua belah pihak juga mengetahui jaringan informasi mana yang integral
dengan sistem tersebut. Jika IOS menggunakan perusahaan telekomunikasi untkuk
komunikasinya, IOS biasanya menggunakan value-added networking (VAN). Ini adalah jaringan
privat, pihak ketiga yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis tertentu. Akan tetapiu,
penggunaan jaringan yang dapat di akses umum juga berkembang sejalan dengan meningkatnya
penggunaan internet.
Berbagi Jenis Sistem Antarorganisasional
Sistem antarorganisasinasional meliputi berbagai aktivitas bisnis, dan pertukanran data, layanan
pesan hingga transfer dana. Jenis yang paling terkenal dari sistem antarorganisasional adalah
sebagai berikut:
Sistem perdagangan B2B. Sistem ini di desain untuk memfasilitasi perdagangan antara berbagai
mitra bisnis. Para mitra tersebut dapat berada dalam negara yang sama atau berbeda. Sistem
perdagangan B2B menjelaskan pasar elektronik yang berpusat pada pelanggan (privat) dan
perdagangan publiik banyak ke banyak (many-tomany).
Sistem global. Sistem global menghubungka dua perusahaan atau lebih dalam dua negara atau
lebih. Sistem reservasi penerbangan, SABRE, adlah contoh dari sistem global raksasa.
Electronoc found transfer (EFT). Dala EFT, jaringan telekomunikasi mentransfer uang antar
lembaga keuangan.
Gruopware. Teknologi groupware memfasilitsi komunikasi dan kolaborasi antara dan antar
perusahaan.
Pesan terintegrasi. Sistem transmisi tunggal dapat digunakan untuk mengirimkan pesan
elektronik dan dokumen faks antara perusahaan.
Basis Data Bersama. Para mitra dagan kadang berbagi basis data agar dapat mengurangi waktu
dalam mengkomunikasikan informasi di antara berbagai pihak dan untuk mengatur berbagai
aktivitas kerjasama.

Berbagi sistem yang mendukung perusahaan virtual. IOSA ini mendukung perusahaan virtualdua atau lebih mitra bisnis, di berbagai lokasi yang berbeda, yang berbagai biaya serta sumber
daya untuk menyediakan produk atau jasa.
TEKNOLOGI PENDUKUNG IOS
IOS juga diklasifikasikan berdasarkan teknologi yang di gunakan. Empat teknologi utama IOS
adalah sebagi berikut :
Electronic Data Interchange (EDI). Perpindahan secara elektronik berbagai dokumen bisnis
antaramitra bisnis. EDI dapat berbasis Internet, yang disebut pula sebagai EDI/internet.
Extranet. Perluasan intranet yang menghubungkan berbagai mitra bisnis.
XML. Standar B2B yang sedang berkembang, di promosikan sebagai pelengkap bahkan
pengganti dari sistem EDI.
Layanan Web. Teknologi yang berkembang untuk mengintegrasikan B2B dan berbagi aplikasi
intrsabisnis.
Peranan Teknologi Informasi Bagi Bisnis Lokal maupun Internasional

Segala macam pemanfaatan terhadap binis yang telah di terapkan tidak jauh bahkan sangat erat
hubungannya dengan teknologi informasi. Seperti suatu hal yang di butuhkan dalam penerimaan
maupun pengeluaran dari kinerja suatu perusahaan. Tidak saja berperan sebagai media operasi
telekomunikasi tetapi juga menyangkut fungsi sebagai pendukung manajemen. Pelaku bisnis
lokal maupun internasional akan sangat mengenal peranan teknologi informasi dalam rangka
pengelolaan jaringan, sistem tagihan, persediaan, dan beragam aplikasi lain yang terkait dengan
kegiatan operasi serta sistem keuangan, personalia dan beragam aplikasi lain yang terkait dengan
kegiatan manajemen. Sejalan dengan perkembangan sistem informasi yang berkaitan dengan
manajemen, pada saat ini telah berkembang aplikasi bisnis yang terkait dengan manajemen
perusahaan sebagai pengembangan dari sistem informasi manajemen sebagaimana telah dikenal
sebelumnya. Aplikasi bisnis tersebut telah menjadi tren manajemen saat ini dan tidak saja
dimanfaatkan oleh bisnis telekomunikasi melainkan juga oleh seluruh pelaku bisnis di dunia.
Aplikasi aplikasi tersebut memiliki peran yang berbeda dengan dengan sasaran yang berbeda
pula. Aplikasi sebagaimana dimaksud adalah:

1. Enterprise Resource Planning (ERP)


Enterprise Resources Planning (ERP) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan
dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengelolaan sumberdaya perusahaan

yaitu keungan, sumber daya manusia, dan logistik. Ketiga sumberdaya tersebut akan membentuk
suatu sistem informasi back office bagi perusahaan dalam rangka mendukung kegiatan bisnis
utama. Terhadap pengembangannya dalam perbisnisan yang kelak akan dihadapi oleh para
pembisnis. ERP telah secara luas dimanfaatkan, dengan beragam solusi yang dibangun dan
ditawarkan oleh vendor sistem informasi.
2. Supply Chain Management (SCM)
Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan
dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi
perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan
produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. SCM memiliki keterkaitan
secara langsung dengan ERP terutama dari sisi Logistik Perusahaan,
pembelian dan hutang serta manajemen kemitraan. Dengan aplikasi terpadu tersebut dapat
memudahkan pengaturan tentang keluar dan masuknya barang keperusahaan. Dengan tingkat
efiensi yang cukup dapat di andalakan. Kelangsungan terhadap hubungan yang erat antara
perusahaan dengan kemitraan sangat harus dijaga dengan baik. Oleh sebab itu kelancaran
kominikasi yang di bangun haruslah memadai. Dan SCM sendiri cukup fleksibel dalam
menhadapi tatangan terhadap dunia usaha yang semakin menguat.
3. Custumer Relationship Management (CRM)
Customer Relationship Management (CRM) adalah merupakan aplikasi terpadu memberikan
dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal hubungan kepada pelanggan dengan
memiliki keterkaitan yang erat secara langsung dengan ERP terutama dari sisi penjualan, serta
piutang. CRM lebih berfokus kepada upaya untuk memahami
kebutuhan pelanggan agar dapat diberikan layanan secara cepat dan tepat. Hubungan konsumen
atau pelanggan sangat kuat sekali. Hal tersebut tidak kalah penting seperti hubungan dengan para
rekanaan bisnis dalam hal ini adalah supplier. Konsumen berperan serta dalam pengambilan
tingkat dari produksi maupun ke untungan yang akan di dapatka oleh perusahaan. Semakin suatu
perusahan dapat lebih mengenal konsumen nya lebih baik daripada produsen lain maka akan
baik juga tingkat produktifitas yang terjaga karena semakin tinggi permintaan yang timbul
terhadap keingin konsumen yang disedikan oleh para produsen. Terlebih lagi wilayah jangkauan
konsumen lebih luas hingga mencapai produk eksport. Semakin tinggi tingkat kesulitannya yang
akan di temui karena semakin jauh perbedaan keinginan dari para konsumen itu sendiri. Yang di
karenakan olh beberapa faktor yang salaing membuat perbedaan itu semakin luas. Sehingga
tingkat kenyamaan terhadap konsumen yang menikmati kualitas barang yang di gunakan
semakin lebih baik dengan menggunakan sistem Customer Relationship Management.

4. Enterprise Application Intregation (EAI)

Pada saat implementasi suatu sistem informasi dilakukan seringkali akan ditemui masalah yang
menyangkut integrasi dengan sistem yang telah ada, dimana sistem yang telah ada masih
memiliki manfaat yang signifikan sehingga akan lebih efisien dan efektif bilamana sistem
tersebut dipertahankan. Permasalahan lain menyangkut integrasi sistem informasi adalah
meliputi integrasi beberapa sistem yang berbeda sebagai konsekuensi pemilihan aplikasi yang
berbeda untuk setiap fungsi perusahaan sesuai dengan kelebihan yang dimiliki oleh masingmasing vendor. Sebagai contoh diantaranya adalah SAP untuk ERP, Siebel untuk CRM dan Baan
untuk SCM. Biasanya solusi yang dipilih adalah menggunakan interfacing dengan menggunakan
API, tetapi hal ini tidak dapat diandalkan terutama untuk permasalahan sistem yang sangat
kompleks. Untuk itu dibutuhkan solusi aplikasi yang mampu untuk mengintegrasikan seluruh
sumberdaya sistem informasi yang berbeda platform. Solusi tersebut dikenal dengan istilah
Enterprise Application Integration(EAI).
Keempat aplikasi sebagaimana dijelaskan diatas akan menjadi tulang punggung sistem informasi
manajemen perusahaan yang teritegrasi dengan kegiatan operasional perusahaan seperti Billing
system, Network Maintenance System dan beragam aplikasi operasional lainnya. Aplikasi
terakhir selain keempat aplikasi bisnis sebagaimana dimaksud diatas adalah Decision Support
Sistem (DSS), sebagai muara dari keseluruh sistem yang bertujuan untuk memberikan dukungan
sistem informasi kepada manajemen perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan. DSS
akan menjadi aplikasi terminasi dari alur informasi yang terjadi mulai dari transaksi hingga
pengambilan keputusan ditingkat manajemen puncak perusahaan. Selain aplikasi sebagaimana
dijelaskan diatas dan sejalan dengan perkembangan internet, aplikasi bisnis perusahaan
berkembang dengan memanfaatkan sumberdaya informasi yang tersedia di internet dengan
membangun aplikasi yang dikenal dengan istilah e-Commerce dan e-Business. Perkembangan
aplikasi e-business telah menghasilkan aplikasi-aplikasi baru yang secara intensif memanfaatkan
sumberdaya internet sebagai media bagi perusahaan untuk melaksanakan transaksi bisnis
beberapa aplikasi diantaranya e-Procurement, e-Payment, e-Document dan aplikasi pendukung
seperti halnya Public Key Infrastruktur telah menjadikan internet sebagai suatu pasar baru yang
hampir tanpa batas.
Manfaat apa yang sebenarnya ingin dicapai dengan pemanfaatan teknologi informasi pada saat
ini maupun yang akan datang ? hal tersebut dapat di jawab dengan hal sebagai berikut antara lain
:
1. Meningkatan kualitas produk dan layanan.
2. Mempercepat dan mengefektifkan proses bisnis perusahaan.
3. Meningkatkan efisiensi.
4. Meningkatkan produktifitas dan kualitas SDM.
Dalam artian yang sebenarnya sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi teknologi dan
Sistem Informasi adalah guna menjawab tantangan yang dihadapi oleh perusahaan terutama

dalam rangka menghadapi era pasar bebas yaitu: kepuasan konsumen, Good Corporate
Governance, peningkatan bisnis, kemitraan, sumber daya manusia, dan optimalisasi proses
bisnis. Guna dapat mencapai sasaran yang ingin dituju, dibutuhkan suatu sistem informasi yang
memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut ini :
Reliability, Availability, Transparancy, Accuracy, Scalability, Optimalisasi, Reusability,
Flexibility, Interoperability, Integrasi, Field Proven, Best Practise, Knowledge Enhancement, dan
Competency Match. Seluruh Kriteria sebagaimana dijelaskan diatas akan menjadi tolak ukur
terhadap penilaian apakah suatu aplikasi dapat memberikan manfaat sebagaimana di inginkan
oleh perusahaan. Semakin tinggi perusahaan bergerak dalam bidangnya semakin pula tantangna
yang akan di temui nya. Oleh karena itu di butuhkan suatu system yang lebih terpadu. Hal-hal
yang telah di jelaskan di atas tersebut murapakn pokok dari aspek yang di butuhkan oleh sebuah
perusahaan.

Strategi Pengembangan IT dalam Mendukung Bisnis Local dan Internasional


Dalam mengembangkan teknologi dan sistem informasi guna mendukung bisnis local dan
iternasional, dibutuhkan strategi terbaik guna mengarahkan, merencanakan, mengembangkan
dan mengimplementasikan solusi sistem informasi terbaik yang diharapkan dapat mendukung
manajemen perusahaan dengan hasil yang memuaskan. Guna menyusun suatu strategi yang tepat
maka perlu dibangun kerangka berfikir secara sistematis untuk memudahkan bagi setiap pihak
yang terkait dengan pengembangan sistem informasi agar memiliki kesamaan visi dan gerak
langkah dalam mengembangkan dan mengimplementasikan Teknologi dan sistem Informasi
dalam mendukung bisnis telekomunikasi. Pembangunan yang merupakan struktur dari IT atau
pun SI adalah sebagai berikut :
1. Menyusun suatu kerangka konseptual pengembangan sistem informasi.
Didalam kerangka konseptual akan disusun landasan kerangka pemikiran mengenai
pengembangan sistem informasi dan akan meliputi kerangka : kepemimpinan, regulasi, SDM,
infrastruktur, infostruktur, arsitektur dan integrasi aplikasi, manajemen proses bisnis, manajemen
sistem informasi, unit pelaksana teknis, simpul integrasi informasi, dan e-business. Berdasarkan
dasar dari penyusunan kerangka konseptual tersebut dapat dilihat penopang terhadap segala
faktor yang di laksanakan dalam tata cara yang tersusun secara konteks konseptual.

2. Membangun cetak biru sistem informasi.


Bilamana kerangka konseptual telah tersusun maka tahapan selanjutnya adalah menyusun cetak
biru pengembangan sistem informasi. Cetak biru ini akan memuat penjabaran teknis atas
kerangka konseptual dan menjadi acuan teknis utama dalam mengembangkan sistem informasi

bagi manajemen perusahaan. Cetak biru akan disusun mengikuti alur kerangka konseptual yang
telah disusun sebelumnya. Cetak biru tersebut dapat berguna dalam pengerjaan terhadap krangka
konseptual yang telah di buat agar sesuai dengan segala prosedur yang telah di buat.
3. Menyusun solusi pentahapan.
Tahapan selanjutnya setelah penyusunan Cetak biru adalah menyusun solusi pentahapan dimana
disusun langkah-langkah pengembangan yang terdiri atas: Mapping Kondisi Existing, Penetapan
Kebutuhan, Pemilihan Solusi, dan Penyusunan Rencana Implementasi. Agar segala sesuatu yang
telah terancang dengan baik dan bekerja secar optinal maka harus ada segala penyelesaian
terhadap masalah yang akan maupun yang seddang terjadi maka perlu melakukan penyusunan
solusi pentahapan. Sehingga masalah yang tercipta dapat lebih cepat untuk di tanggulangi.
4. Implementasi sistem informasi
Kegiatan Implementasi akan terdiri atas pengembangan, pengujian, instalasi, operasi, dan
pemeliharaan. Sistem informasi yang telah ditetapkan sebagai solusi yang diambil.
Keempat tahapan tersebut akan menentukan keberhasilan dalam pengembangan Teknologi dan
Sistem Informasi bagi bisnis perusahaan. Perlu untuk disampaikan bahwa dalam menetapkan
strategi implementasi sistem informasi pada manajemen perusahaan
perlu dijadikan bahan pertimbangan hal-hal sebagai berikut :
a. Manajemen perubahan perlu untuk diterapkan mengingat bahwa penerapan suatu sistem yang
baru akan mengubah proses bisnis yang selama ini berjalan. Faktor sumberdaya manusia akan
menentukan keberhasilan implementasi sistem informasi.
b. Fokus utama yang harus dikembangkan terlebih dahulu adalah back office perusahaan, dalam
hal ini ERP harus dikembangkan terlebih dahulu dibandingkan SCM dan CRM.
c. Integrasi sistem informasi akan menjadi perhatian yang sangat penting, hal ini guna mencegah
pengembangan sistem yang tidak terarah, sendiri-sendiri dan mengakibatkan pulau-pulau
informasi yang pada ujungnya akan berakibat kepada kegagalan pengembangan sistem informasi
itu sendiri.
Sejalan dengan perkembangan e-commerce dan e-business saat ini maka pemanfaatan
sumberdaya internet diharapkan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk berkompetisi
sekaligus meningkatkan efisiensi dan efektifitas menajemen perusahaan. Salah satu aplikasi yang
terkait dengan e-business diantaranya adalah aplikasi e-marketplace. Aplikasi e-marketplace
dengan beragam modul aplikasi yang ada didalamnya termasuk e-auction, e-biding, e-directory,
e-payment, dan beragam aplikasi lainnya akan membuka sistem procurement yang selama ini

berjalan agar menjadi lebih transparan, cepat dan tepat sasaran. Implementasi e-marketplace
diharapkan mampu untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan
dalam kegiatan operasi perusahaan dan dapat diperoleh secara cepat, tepat, efektif dan efisien.
Penerapan aplikasi e-Marketplace akan menjadi lebih efektif bilamana terintegrasi dengan
aplikasi SCM yang dimiliki oleh perusahaan.
Dengan penerapan e-marketplace tujuan utama yang ingin dicapai adalah agar dapat memperoleh
barang dan jasa dengan harga yang murah tetapi dengan jaminan kualitas terbaik dan dilakukan
dengan proses pengadaan yang transparan.

BAB III
Sistem E-Commerce pengadaannya dalam lokal dan internasional manajemen
Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya.
Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang
senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini
adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk
transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media
elektronik.Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan
hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan
terakhir menggunakan media internet.
Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
a. Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga
pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain,
EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi
para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.
b. Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data
transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi
komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association
(IDEA) sebagai transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang
dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media
elektronik. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail besar,
ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi
pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi
secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan
hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam
penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Sehingga dapat di atasi lebih efisien terhadap
kasalahan.

c. Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan
produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian
barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke
rekening penjual.
Dengan adanya dasar yang lebih mudah dalam melakukan transaksi terhadap setiap perusahaan
maka akan tercipta ruang lingkup yang lebih luas lagi. Karena keefisienan dan kinerja yang cepat
akan meningkatkan taraf pelayanan yang akan memuaskan para konsumen terhadap suatu
produk. Dengan memperpendek tingkat jangkauan yang dapat di ambil alih maka tingkat
penyebaran terhadap produk yang di pasaarkan akan semakin meningkat sesuai laju tingkat
perekonomian yang terus bergerak.
Penggunaan B2C dalam manajemen local dan internasional.
Apa yang disebut dengan B2C (Business To Costumer) ? B2C itu sendiri focus utama
perusahaan adalah untuk menjual barang-barang jadi, seperti: keramik. Sistem pengiriman B2C
langsung ke konsumen dan konsumen dapat dengan mudah mendownload informasi, dan berita
tentang produk tersebut melalui internet atau biasa disebut dengan digital goods. Dengan adanya
digital goods perusahaan dapat mendistribusikan produknya melalui website yang dimiliki
perusahaan itu sendiri. Bagaimana model B2C ? B2C dapat menjalin hubungan langsung dengan
konsumen tanpa perantara, seperti: distributor. Dari segi pemasaran B2C memakai pemasaran
langsung dengan konsumen, seperti: memakai internet. B2C juga memakai pemasaran secara
physicly. Sistem dari kedua pemasaran tersebut. Jadi, model B2C itu tidak hanya melalui internet
tetapi juga bisa mendapatkan konsumen secara langsung dengan memberikan katalog (brosur)
melalui sales. Dan juga B2C memakai strategi tradisional iet-tailers yang biasa disebut click and
mortar.
Bagaimana anda bisa menjalankan B2C pada travel and tourism online?Dengan membuat
website perusahaan sendiri sehingga dapat dengan mudah dilihat di searching engine.Dengan
adanya official website perusahaan tersebut dapat dengan mudah memberikan informasi
mengenai tiket dan paket perjalanan.Perusahaan ini juga dapat diakses secara global dari belahan
dunia manapun. Bagaimana travel and tourism online seperti apa ? Travel dan Tourism online itu
merupakan jasa perjalanan yang dapat mengakses informasi perjalanan dengan mudah dan dapat
dilihat langsung oleh konsumen melalui internet.Dalam perusahaan jasa ini konsumen dengan
mudah melihat schedule perjalanan,info wisata beserta budget untuk perjalanan tersebut dan juga
konsumen dapat langsung memesan tiket perjalanan atau paket perjalanan yang
diinginkan.Dalam hal ini Travel dan Tourism online mamakai sistem B2C.
Perdagangan B2B
Banyak dukungan atas rantai pasokan B2B yang dapat di sediakan melalui perdagangan
elektronik. Perdagangan B2B dapat bersifat terbatas atau privat ( satu pembeli dengan banyak
penjual atau satu penjual dengan banyka pembeli), atau umum (banyak penjual dan pembeli).
Apapun jenis perdagangannya, komunikasi dan transaksi di lakukan melaui IOS. IOS adalah

perdagangan privat yang biasanya di kendalikan oleh satu penjual atau pembeli; IOS biasanya
merupakan extranet atau EDI. Dalam pergdagangan umum, IOS dapat melalui Internet, biasanya
dengan sebuah virtual private network (VPN).
Sistem perdagangan umum B2B memberikan alternatif bagi perdagangan privat. Seperti yang di
jelaskan tentang pengelolaan perdaganan publik menyediakan semua sistem informasi yang di
butuhkan bagi para partisipan. Jadi, para pembeli dan penjual hanya perlu tersambung untuk
dapat berdangang. Tekologi yang digunakan untuk perdaganagan B2B tergangtung dari ukurang
dan sifat transaksinya. Perdangangan umum B2B kadang merupakan kontak awal dari berbagai
kontak antarmitra. Begitu kontak tersebut di lakukan, para mitra tersebut bergerak ke
perdagangan yang privat atau keruang dagang privat yang disediakan oleh banyak peneyedia
perdagangan umum, untuk melakukan aktivitas dagang selajutnya.
BAB IV
Masalah yang timbul terhadap lokal dan internasional manajemen IT
Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan
yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi
komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat
diandalkan serta lebih efisien.
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara
efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Untuk
menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan
kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya. Hambatan jenis
ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Dalam menjalankan praktek bisnisnya, individu yang melakuakn praktek bisnis tersebut perlu
berkomunikasi dengan orang lain, semua pihak yang berkaitan dengan bisnisnya. Komunikasi
antara atasan dengan bawahan, komunikasi dengan konsumen, komunikasi dengan pihak ketiga (
seperti pemasok, distributor, pemerintah, pihak lain ). Untuk melakukan praktek bisnis ini para
pelaku bisnis kiranya perlu memiliki kemampuan dalam komunikasi bisnis. Tantangan seorang
manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk
mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana
menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Komunikasi Bisnis yang
efektif diperlukan oleh semua organisasi bisnis dalam upaya mencapai tujuannya. Organisasi
bisnis yang produktif ditunjang oleh penguasaan komunikasi bisnis para anggota organisasinya,
baik penguasaan komunikasi verbal (lisan dan tulisan), maupun komunikasi non-verbal. Fakta
empiris dalam dunia organisasi menunjukkan bahwa sebagain besar anggota organisasi

melakukan pekerjaannya dengan melakukan komunikasi.


Kendala Dalam Komunikasi Bisnis
Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :
a. Struktur komunikasi yang buruk
Struktur komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis.
Tidak penting apakah audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah
bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah terdengar dan
dimengerti. Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :
1. Pembukaan
- isi
- penutup

b. Penyampaian yang lemah


Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila
disampaikannya tanpa sentuhan yang kuat, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain
sesuai harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan sentuhan yang sudah tepat ternyata
seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan demikian, pesan
yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu. Pesan yang disampaikan haruslah
menyentuh secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.
c. Penggunaan media yang salah
Perlu untuk mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik
unik lainnya dari sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat. Jika
pesan yang disampaikan sangat kompleks, berikanlah ruang agar audience kita dapat mencerna
pesan tersebut secara lebih leluasa, sesuai kecepatan mereka, seperti di kamar tidur, kamar
mandi, televise, radio, majalah, koran dan lain sebagainya.
d. Pesan yang campur aduk
Pesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari
audience. Seperti, larangan untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama
memberikan pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar pada
bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan VIP tersebut tidak
dirinci secara jelas. Perincian yang secara jelas di buat untuk meminimasir kemingkinana
terhadap kesalahan yang di lakukan terhadap kekacauan yang timbul oleh ketidak teraturanran
yang telah di buat.
e. Salah Audience
Topik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai contoh,
misalnya dalam event pertemuan antara wakil dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam

presentasi disajikan tentang analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha,
sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau langkah-langkah konkrit
yang diambil pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
f. Lingkungan yang mengganggu
Lingkungan yang mengganggu jelas merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang
disampaikan tidak dapat diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak
cukup terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine ambulan
atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi bicara
yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu, perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar
audience fokus dengan pesan yang disampaikan.
Sistem Antar-organisasi (IOS)
IOS (Interorganizational system), kadang-kadang disebut sistem informasi antar organisasi,
adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai
suatu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan
yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
Manfaat IOS
Para mitra dagang ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat tertentu.Manfaat itu
terbagi dalam dua kategori efisiensi komparatif dan kekuatan tawar menawar.
1. Efisiensi Komparatif
2. Kekuatan Tawar Menawar
Pertukaran Data Elektronik (EDI)
Pertukaran data elektronik (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan
dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa
perusahaan. Transmisi tersebut memungkinkan data ditransmisikan dan diterima tanpa
pengetikan ulang.

Manfaat EDI
Manfaat Langsung : manfaat yang berasal dari teknologi
Manfaat Tidak Langsung : manfaat lain yang dihasilkandari manfaat langsung.
Hubungan manfaat langsung dan tidak langsung :
- Mengurangi Kesalahan
- Mengurangi biaya

- Meningkatkan efisiensi operasional


- Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
- Meningkatkan pelayanan pelanggan

Das könnte Ihnen auch gefallen