Sie sind auf Seite 1von 4

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Topik: Infeksi Menular Seksual
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Kandangan
Kabupaten Kediri

Disusun oleh:
Irsa Rahardjo, dr.

Program Dokter Internsip Indonesia


Kabupaten Kediri
Jawa Timur

Halaman Pengesahan

Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat


Laporan F5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Topik: Infeksi Menular Seksual


Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Kandangan
Kabupaten Kediri

Disusun oleh :
Irsa Rahardjo, dr.

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

Oktober 2014

Oleh:
Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Kandangan

Dr. Linda Tjahjono


NIP. 19610805 198901 2 003

LATAR
BELAKANG

Peningkatan insidens Infeksi Menular Seksual (IMS) dan


penyebarannya di seluruh dunia tidak dapat diperkirakan secara
tepat. Di beberapa negara disebutkan bahwa pelaksanaan
program penyuluhan yang intensif akan menurunkan insiden
IMS atau paling tidak insidennya relatif tetap. Namun demikian,
di sebagian besar negara, insiden IMS relatif masih tinggi dan
setiap tahun beberapa juta kasus baru beserta komplikasi
medisnya antara lain kemandulan, kecacatan, gangguan
kehamilan, gangguan pertumbuhan, kanker bahkan juga
kematian memerlukan penanggulangan, sehingga hal ini akan
meningkatkan biaya kesehatan

PERMASALAHAN
Diperkirakan lebih dari 340 juta kasus baru dari IMS yang
dapat disembuhkan (sifilis, gonore, infeksi klamidia, dan infeksi
trikomonas) terjadi setiap tahunnya pada laki- laki dan
perempuan usia 15- 49 tahun. Secara epidemiologi penyakit ini
tersebar di seluruh dunia, angka kejadian paling tinggi tercatat di
Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, telah
banyak laporan mengenai prevalensi infeksi menular seksual ini.
Beberapa laporan yang ada dari beberapa lokasi antara tahun
1999 sampai 2001 menunjukkan prevalensi infeksi gonore dan
klamidia yang tinggi antara 20%-35% (Jazan, 2003). Selain
klamidia, sifilis maupun gonore , infeksi HIV/AIDS saat ini juga
menjadi perhatian karena peningkatan angka kejadiannya yang
terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Jumlah penderita
HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es,
yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada
jumlah sebenarnya.
Intervensi yang dipilih adalah penyuluhan yang dilaksanakan
PERENCANAAN
DAN PEMILIHAN untuk para Wanita Pekerja Seksual (WPS) yang kontrol rutin di
Puskesmas Kandangan pada hari Rabu
INTERVENSI

PELAKSANAAN

MONITORING
DAN EVALUASI

Penyuluhan dilaksanakan di poli IMS pada hari Rabu,


tanggal 20 Agustus 2014 kepada para WPS. Peserta sejumlah 20
orang. Media berupa flash player yang ditayangkan melalui
LCD proyektor. Materi penyuluhan mengenai macam-macam
infeksi menular seksual dan HIV/AIDS. Setelah penyuluhan
diadakan sesi tanya jawab.
Secara keseluruhan, penyuluhan berjalan lancar dan tanpa
hambatan. Tidak ada gangguan teknis yang terjadi selama
penyuluhan berlangsung. Para peserta juga merespon dengan
baik, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan tanggapan
yang diberikan pada sesi tanya jawab.

Komentar/Umpan Balik:

Kediri,

Oktober 2014

Peserta

Pendamping

Irsa Rahardjo,dr.

dr. Linda Tjahjono

Das könnte Ihnen auch gefallen