Sie sind auf Seite 1von 31

INFEKSI PADA KEHAMILAN,

PERSALINAN, DAN NIFAS

Winda Ayu Setiyaningtyas


205.311.047
Samuel Gomgom Hendra S
205.311.090

A. INFEKSI PD KEHAMILAN
VIRUS varisella zooster,
influenza, parotitis, rubeola,enterovirus,
parfovirus, rubella, sitomegalovirus
INFEKSI BAKTERI Streptokokus grup A,
Streptokokus grup B,Listeriosis,
Salmonella, Shigella, Mourbus Hansen
INFEKSI PROTOZOA Toksoplasmosis,
Amubiasis, amubiasis, infeksi jamur
INFEKSI

VARICELLA ZOSTER dlm


KEHAMILAN
virus herpes DNA
(famili herpesviridae)
Transmisi atau
penularan
penyakit varisela
dilaporkan melalui
banyak cara, yaitu
dapat melalui
kontak langsung,
percikan ludah,
melalui udara, dan
transplasental

mikrograf
virus
varicella

PATOGENESIS

DIAGNOSIS
biakan

virus dari

vesikel
pemeriksaan
ELISA atau CFT
Pemeriksaan
untuk menentukan
imunitas seorang
wanita adalah
ruam kulit pada
dengan
varicella
didaerah
menggunakan
punggung
FAMA

TERAPI dan PENATALAKSANAAN


Acyclovir
3 dd 200
episode
infeksi
mg selama
pertama
kali 5 hari (
untuk ibu hamil
dan menyusui)
Famcyclovir 3 dd
250 mg selama 5
hari
Valciclovir 2 dd
500 mg selama 5
hari

Acyclovir

5
dd
Herpes Genital Rekuren
200 mg selama
5 hari
Famciclovir 2 dd
125 mg selama
5 hari
Valaciclovir 1 dd
500 mg selama
5 hari

TORCH pada Kehamilan


penyakit
sistemik yang disebabkan oleh
protozoa toxplasma gondii
Trias klasik toksoplasma berupa :
Toksoplasmosis

Hidrosepalus
Kalsifikasi intrakranial
Korioretinitis

PATOGENESIS TOXOPLASMA

MANIFESTASI INFEKSI
TOKSOPLASMA KONGENITAL
Hidrosepalus
Korioretinitis
Mikrosepali
Mikroptalmia
Hepatosplenomegali
Kalsifikasi

serebral

Adenopati
Konvulsi
Perkembangan

mental terganggu

TERAPI
1 gram 3 dd 1
dalam keadaan perut kosong
Pyrimethamine dan
Sulfadiazine
asam Folinat untuk
mencegah kerusakan pada
janin
Spiramycin

Cytomegalovirus
virus

DNA & merupakan


kelompok dari famili virus
Herpes sehingga memiliki
kemampuan latensi
ditularkan melalui
berbagai cara a.l tranfusi
darah, transplantasi organ
, kontak seksual, air susu ,
air seni dan air liur ;
transplansental atau
kontak langsung saat janin
melewati jalan lahir pada
persalinan pervaginam.

DIAGNOSIS
Tes

serologis
peningkatan IgM
IgG meningkat secara
cepat dan bertahan seumur
hidup
Masalah dari interpretasi
tes serologi adalah :
Kenaikan IgM yang
membutuhkan waktu lama
menyulitkan penentuan saat
infeksi yang tepat
Angka negatif palsu yang
mencapai 20%
Adanya IgG tidak
menyingkirkan kemungkinan
adanya infeksi yang persisten

Terapi cmv

RUBELLA
infeksi

single
stranded RNA
togavirus yang
ditularkan via
pernafasan
Diagnosa ditegakkan
dengan adanya
peningkatan titer 4
kali lipat dari
hemagglutinationinhibiting (HAI)
antibody dari dua
serum yang diperoleh

pemeriksaan
serologi.

SINDROMA RUBELLA KONGENITAL :


Intra uterine growth retardation simetrik
Gangguan pendengaran
Kelainan jantung :PDA (Patent Ductus Arteriosus) &
hiplasia arteri pulmonalis
Gangguan Mata :
Katarak
Retinopati
Mikroptalmia
Hepatosplenomegali
Gangguan sistem saraf pusat :
Mikrosepalus
Panensepalus
Kalsifikasi otak
Retardasi psikomotor
Hepatitis
Trombositopenik purpura

INFEKSI HIV dalam KEHAM


ILAN

Penyebab AIDS
adalah retrovirus
DNA yang disebut
Human
immunodeficienc
y viruses, HIV-1
dan HIV-2
penularan
seksual
merupakan jenis
penularan HIV-

PATOGENESIS
Proses

imuno-supresi
menyebabkan
terjadinya infeksi
oportunistik dan
neoplasma.
Target utama adalah
Thymus-derived
lymphocytes (Tlymphocytes) , yang
secara fenotipikal
disebut sebagai CD4
surface antigen. CD4
site bertindak sebagai
reseptor virus.

Tes Serologis
EIA

( enzym immuno-assay ).
Tes skrining yang dilakukan berulangkali dapat
menghasilkan sensitivitas sebesar 99.5%.
Konfirmasi hasil tes positif dilakukan dengan
menggunakan immuno-fluoresence assay (IFA).
Rapid tes dapat dikerjakan dengan
sensitivitas tinggi dan hasilnya dapat diperoleh
dalam waktu 10 60 menit sehingga dapat
dikerjakan pada saat ANC pada usia kehamilan
lanjut atau saat persalinan sehingga pemberian
profilaksis antiretroviral dapat segera
dikerjakan.

Gonore
Gonore

adalah penyakit menular


seksual yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam uretra,
leher rahim, rektum dan tenggorokan
atau bagian putih mata (konjungtiva)

berdasarkan hasil
pemeriksaan mikroskopik
PENGOBATAN suntikan tunggal
seftriakson intramuskuler (melalui
otot) atau dengan pemberian
antibiotik per-oral (melalui mulut)
selama 1 minggu (biasanya diberikan
doksisiklin).
DIAGNOSA

B. INFEKSI PD
PERSALINAN
Adanya kuman yang
masuk misalnya karena dilakukan
pemeriksaan dalam tanpa keadaan
yang steril, juga akibat ketuban
pecah dini sebelum proses
persalinan.

Penyebab

Gejala Klinis
Suhu

tubuh ibu tinggi,


detak jantung janin
meningkat
detak jantung ibu meningkat,
air ketuban hijau kental dan
berbau

Penanganan
Jika

ditemukan keadaan
sangat gawat, bayi harus
segera dilahirkan
Perbaiki keadaan umum ibu
Kemudian diberikan
penanganan sesuai dengan
penyebab infeksi yg terjadi

C. INFEKSI NIFAS
semua

peradangan yang
disebabkan oleh masuknya
kuman-kuman kedalam
alat-alat genital pada
waktu persalinan dan nifas
demam (infeksi) nifas
adalah kenaikan suhu
sampai 38 oC atau lebih
selama 2 hari berturutturut dalam 10 hari
pertama post partum
dengan mengecualikan
hari pertama

Penyebab infeksi nifas


Bakteri

yang berasal dari penderita lain


atau kain yang tidak steril (eksogen).
Kuman yang berasal dari rumah sakit
dan dalam tenggorokan orang-orang
yang nampak sehat (stafilokokus).
Kuman yang berasal dari kandung
kemih atau rektum dan dapat
menyebabkan infeksi pada perineum,
vulva, dan endometrium.
Kuman yang bersifat anaerobik yang
sering terjadi pada abortus kriminalis

Cara terjadinya infeksi


nifas

Tangan

penolong yang tertutup sarung tangan


pada saat melakukan pemeriksaan dalam
membawa bakteri yang sudah ada dalam
vagina keatas (uterus).
Sarung tangan atau alat-alat terkena
kontaminasi bakteri yang berasal dari hidung
atau tenggorokan petugas kesehatan. Oleh
karena itu hendaknya petugas kesehatan yang
bekerja dikamar bersalin menggunakan
masker.
Koitus pada akhir kehamilan bukan merupakan
sebab penting, kecuali mengakibatkan
pecahnya ketuban.

Penanganan umum
infeksi nifas

Antisipasi

setiap faktor kondisi ( faktor


predisposisi ) dan masalah dalam proses
persalinan yang dapat berlanjut menjadi
komplikasi dalam masa nifas.
Berikan pengobatan yang rasional dan
efektif bagi ibu yang mengalami infeksi nifas
(antibiotik).
Bila ada sisa plasenta lakukan pengeluaran.
Lakukan tindakan dan perawatan yang
sesuai bagi bayi baru lahir dari ibu yang
mengalami infeksi pada saat persalinan.
Berikan hidrasi oral / IV secukupnya.

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen