Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh :
Lailatus Syifa Selian
Preceptor
dr. Zam Zanariyah, Sp.S, M.Kes
KATA PENGANTAR
Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT. karena atas
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
Tumor Intrakranial tepat pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan laporan
kasus ini adalah sebagai salah satu syarat dalam mengikuti dan menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf RSUD Abdul Moeloek.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Zam Zanariyah, Sp.S, M.Kes
yang telah meluangkan waktunya untuk saya dalam menyelesaikan laporan kasus
ini. Saya menyadari banyak sekali kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan kasus
ini dapat bermanfaat bukan hanya untuk saya, tetapi juga bagi siapa pun yang
membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Definisi ..............................................................................................
Insiden ...............................................................................................
Etiologi ..............................................................................................
Diagnosis ...........................................................................................
Penatalaksanaan .................................................................................
Prognosis ...........................................................................................
14
15
16
18
20
22
23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
25
BAB I
LAPORAN KASUS
: Ny. W
Usia
: 70 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
Pekerjaan
: IRT
Status
: Menikah
Suku Bangsa
: Jawa
Dirawat yang ke : 1
2. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama
Tambahan
tangan kanan dan tungkai kanan lumpuh
GCS
Vital sign
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Gizi
Kepala
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Inspeksi
Palpasi
Paru-paru
Inspeksi : gerakan pernafasan simetris kanan dan kiri
Palpasi
: fremitus taktil dan ekspansi simetris, massa (-)
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : vesikuler (+/+) ronki (-/-) wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
: iktus kordis tidak teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : bunyi jantung I II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : perut datar, massa (-)
Palpasi
: nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+)
2. Pemeriksaan Neurologis
a. Saraf Cranialis
Ketajaman pendengaran
: normal
Tinnitus
: normal
N.vestibularis
Tes vertigo
: tidak dilakukan
Nistagmus
: (-/-)
7. Nervus Glosofaringeus (N.IX) dan Nervus Vagus (N.X)
Suara bindeng/nasal
: tidak ada
Uvula
: ditengah
Palatum mole
: normal
Arcus palatoglossus
: normal
Arcus palatofaringeus
: normal
Reflek batuk
: (+)
Reflek muntah
: (+)
Peristaltic usus
: (+)
Bradikardi
: (-)
Takikardi
: (-)
8. Nervus aksesorius (N.XI)
M. sternocleidomastoideus
: dalam batas normal
M. Trapezius
: dalam batas normal
9. Nervus Hipoglosus (N.XII)
Deviasi
: tidak ada
Atropi
: tidak ada
Fasikulasi
: tidak ada
b. Tanda rangsang meningeal
Kaku kuduk
: (-)
Kernig sign
: (-)
Lasseque
: (-)
Brudzinky I
: (-)
Brudzinky II
: (-)
c. System motorik ekstremitas
Superior
Gerakan
Kekuatan otot
Tonus
Klonus
Atropi
Inferior
Gerakan
Kekuatan otot
Tonus
Klonus
Atropi
Refleks fisiologis
Biceps
Triceps
Patella
Achilles
: tidak aktif/aktif
: 2/5 5/5
: (-/-)
: (-)
: (-)
: tidak aktif/aktif
: 0/5 5/5
: (-/-)
: (-/-)
: (-/-)
: (+/+)
: (+/+)
: (+/+)
: (+/+)
Reflex patologis
Babinsky
: (+/-)
Chaddock
: (-/-)
Gordon
: (-/-)
Gonda
: (-/-)
Schaefner
: (-/-)
Oppenheim
: (-/-)
Hoffman trimmer
: (-/-)
d. Sensibilitas
Eksteroseptif/rasa permukaan
Rasa raba
: hipoestesi dari betis sampai telapak
Rasa nyeri
: dapat dirasakan
Rasa suhu panas
: tidak dilakukan
Rasa suhu dingin
: tidak dilakukan
e. Susunan saraf otonom
Miksi
: normal
Defekasi
: normal
Salivasi
: normal
f. Fungsi luhur
Fungsi bahasa
: tidak dilakukan
Fungsi orientasi
: tidak dilakukan
Fungsi memori
: tidak dilakukan
Fungsi emosi
: tidak dilakukan
C. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium tanggal 4 agustus 2014
Hematologi
-
Hb
: 12,8
LED
: 45
Leukosit
: 9400
Masa perdarahan
: 3
Masa pembekuan
: 10
Kimia Darah
- Kolesterol total
- HDL
- LDL
- trigliserida
- asam urat
: 227
: 43
: 178
: 152
: 4,4
IVFD RL
2.
Ceftriaxone
3.
Ranitidin
4.
Paracetamol
5.
Vit B19
6.
Dexamethasone
7.
Bisoprolol
8.
Simvastatin
9.
Isosorbit dinitrat
10.
Aspilet
11.
ANALISA KASUS
kemungkinan
diagnosis
stroke. Kelumpuhan
yang
terapi
selanjutnya,
namun
karena
keluarga
menolak
medikamentosa
diberikan,
tidak
dapat
menyelesaikan
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI OTAK
1. Hemisfer serebri
Hemisfer serebri memiliki empat lobus: frontal, parietal, oksipital,
dan temporal. Lobus frontal dipisahkan dari lobus parietal oleh sulkus
sentralis (Rolandi), lobus parietal dipisahkan dari lobus oksipital oleh
sulkus parietooksipitalis, sementara lobus temporal dipisahkan dari
lobus frontal dan parietal oleh fissura sylvii (lateralis). Diensefalon
berisi talamus dan hipotalamus. Talamus berada di sisi kanan dan kiri
ventrikel ketiga dan berhubungan satu sama lain pada struktur
intermedia. Hipotalamus berada di lantai ventrikel ketiga, di atas
chiasma opticus dan sisterna suprasellar.
2. Brain stem
Brain
stem
mielensefalon.
terdiri
dari
mesensefalon,
metensefalon,
Mesensefalon
berdiferensiasi
menjadi
dan
midbrain.
namanya
masing-masing.
Untuk
lebih
mudahnya,
basalis
memiliki
sejumlah
nama
dalam
literatur
C. EPIDEMIOLOGI
Lokasi Tumor
Manifestasi Klinis
Lobus Frontalis
Lobus Temporalis
Lobus Parietalis
Lobus Oksipitalis
Korpus Kalosum
Sindrom diskoneksi
Hipotalamus
Hipofisis
Gangguan endokrin
Batang Otak
Penurunan kesadaran
Tremor
Kelainan gerakan bola mata
Abnormalitas pupil
Muntah, cegukan (medula)
Ataksia
Tremor intensional
Dismetria
Disartia
Serebelum
nistagmus
G. PATOFISIOLOGI
Tumor otak menyebabkan gangguan neurolagis. Gejala-gejala
terjadi berurutan hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam
pemeriksaan klien. Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap
disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. Gangguan vocal terjadi
apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi / inovasi langsung pada
parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor
yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak.
Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi
sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan
dengan gangguan cerebrovaskuler primer.
Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro
dihubungkan dengan kompersi invasi dan perubahan suplai darah
kejaringan otak.
Peningkatan intrakranial dapat diakibatakan oleh beberapa factor :
bertambahnya masa dalam tengkorak , terbentuknya oedema sekitar tumor
dan perubahan sirkulasi serebrospinal.
Pertumbuhan tumor akan menyebabkan bertambahnya massa
karena tumor akan mengambilkan ruang yang relatif dari ruang tengkorak
yang kaku.
Tumor
ganas
menimbulkan
odem
dalam
jaringan
otak.
H. PATHWAY
Idiopatik
Tumor otak
Penekanan jaringan otak
Invasi jaringan otak
Bertambahnya massa
Nekrosis jar. otak
Gang.
Suplai darah
Kejang
Gang.
Neurologis
fokal
Gang.
Fungsi otak
Defisit
neurologis
Disorientasi
Aspirasi
sekresi
Obs. Jln
nafas
Dispnea
Henti
nafas
Perubah
an pola
Gang.
Pertukaran
gas
( Suddart, Brunner.
2001 )
Resti. Cidera
Cemas
Gang. Rasa
nyaman
Hipoksia
jaringan
Gang.
Perfusi
jaringan
Oedema
Peningkatan
TIK
Hidrosefalus
Perubanah
proses pikir
Bradikardi progresif,
hipertensi sitemik, gang.
pernafasan
Ancaman
kematia
Bicara terganggu,
afasia
Hernialis
ulkus
Gang. Komunikasi
Menisefalon
tekanan
verbal
Mual, muntah,
papileodema, pandangan
kabur, penurunan fungsi
pendengaran, nyeri
kepala
Gang.
kesadar
an
I. KOMPLIKASI
1. Edema serebral.
2. Tekanan intrakranial meningkat.
3. Herniasi otak.
4. Hidrosefalus.
5. Kejang.
6. Metastase ketempat lain.
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Rontgent tengkorak
Untuk diagnostik sekurang-kurangnya diambil dari dua arah yaitu
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
1. Harsono. 1999. Tumor otak dalam Buku Ajar Neurologi Klinis edisi I.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press. hlm 201-2017.
2. Mardjono M. 2008. Proses neoplasmatik di susunan saraf. Dalam
neurologi klinis dasar. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Hlm 390-402.
3. Price SA, LM Wilson. 2005. Patofisiologi konsep klinis proses-proses
penyakit volume 1 edisi 6. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hlm. 11831189.
4. Harsono. 2008. Buku ajar neurologi klinis. Yogyakarta: Gajah Mada Hlm
201-207.
5. Mardjono M. 2006. Neurologi klinis dasar. Jakarta: Dian Rakyat. Hlm
390-396.