Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TUBERKULOSIS (TB)
2.1
Pengkajian
Data yang dikumpulkan akan bergantung pada letak, keparahan, durasi patologi.
2.1.1 Riwayat kesehatan yang berhubungan dengan faktor resiko, keadaan
biopsiko-sosio-spiritual
2.1.2 Aktivitas / istirahat
Gejala : Kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelelahan umum,
dan kaku
Nafas pendek karena kerja dengan pengerahan tenaga
Sulit tidur dengan demam/keringat malam
Mimpi buruk.
Tanda
: Menyangkal
Ansietas, ketakutan, mudah terangsang.
2.1.4 Eliminasi
Gejala : perubahan pola berkemih, distensi abdomen
2.1.5 Makanan / Cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan,
Tak dapat mencerna,
Penurunan berat badan.
Tanda
Tanda
2.1.7 Pernafasan
Gejala : Batuk produktif atau tidak produktif
Nafas pendek
Riwayat tuberkulosis/terpajan pada individu terinfeksi.
Tanda
2.1.8 Keamanan
Gejala : Adanya kondisi imunosupresi (penekanan imun) contoh: kanker,
AIDS, HIV positif.
Tanda
tidak
Etiologi
Akumulasi sekret pada
bronkus
Masalah
Bersihin jalan nafas
tidak efektif
bisa
dikeluarkan
O:
Terdengar suara
ronchi pada lapang
2.
S:
Insufisiensi O2
Intoleransi aktifitas
TTV :
- RR : 28x/menit
- Terpasang O2 5
-
3.
1t/mnt
SaO2 93%
S:-
O:
bronkus
bronkus
Batuk berdahak
AL 3,52 ribu/mmk
BTA -, Kandida +
2.3
Diagnosa Keperawatan
sekret
1. Mencari
posisi
nyaman
memudahkan
bisa dikeluarkan
peningkatan
RR : 28x/mnt
Pasien
berdahak
pertukaran
efektif
dangkal, gerakan
dada.
terganggu
efektif
2. Meningkatkan
ekspansi parui
dengan bantuan gaya
grtavitasi bumi
strategi
menurunkan
kekentalan sekresi.
4. Setelah
Rasional
1. Takipnea, pernafasan
2. Mendemontrasikan batuk
untuk
batuk
yang
udara.
3. Menyatakan
yang
Intervensi
1. Kaji frekuensi, kedalaman
dilakukan
tindakan keperawatan 3 x
3. Mengeluarkan dahak
yang meningkatkan
bersihan jalan napas
4. Ekspektoran
gangguan batuk
b. RR : 16-24x/mnt
berlebih
2. Intoleransi aktifitas
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
HASIL
Intoleransi
aktivitas Tujuan: setelah dilakukan
berhubungan
INTERVENSI
1. Observasi tingkat
toleransi dalam
2. Anjurkan relaksasi
3. Anjurkan beristirahat
nafas
RR : 28x/mnt
Terasang O2 5 1t/mnt
aktivitas
5. Anjurkan keluarga
SaO2 93 %
O:
1. Menentukan intervensi
selanjutnya
beraktivitas
RASIONAL
untuk membantu
aktivitas klien
3. Resiko infeksi
DIAGNOSA
INTERVENSI
RASIONAL
KEPERAWATAN
Resiko infeksi pada bronkus
HASIL
Tujuan : setelah dilakukan
berhubungan dengan
bronkus
dengan kriteria
S:O:
Batuk berdahak
AL 3,52 ribu/mmk
BTA -, Kandida
Pemeriksaan kultur
observasi
warna,
pemeriksaan
laboratorium
negatif
jalan napas
4. Mengetahui lebih dini jika
terjadi infeksi
2.4 EVALUASI
Diagnose
1
1. Peningkatan suhu
Evaluasi
Kebersihan jalan napas efektif, dengan kriteria evaluasi :
5
6
DAFTAR PUSTAKA