Sie sind auf Seite 1von 4

Kegiatan yang dilakukan Pada antenatal care

1. Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan awal dari kunjungan antenatal yang sebaiknya
dilakukan setelah seorang wanita mengetahui atau menduga dirinya hamil. Pada
kunjungan trimester pertama, biasanya dilakunkan penjajakan mengenai riwayat
medis seorang wanita. Riwayat medis meliputi:

Siklus menstruasi
Penggunaan alat kontasepsi
Kehamilan terakhir
Riwayat penyakit terdahulu dari ibu hamil
Riwayat penyakit dari ibu hamil
Penggunaan obat, baik yang berasal dari resep maupun obat bebas dan obat
suplemen
Pada kunjungan untuk antenatal care yang pertama sangat penting melakukan

penaksiran tanggal kelahiran (Mayo Clinic, 2015). Penaksiran tanggal kelahiran


dilakukan dengan Naegeles rule, Prems rule, dan sonografi. Usia kandungan
manusia hingga bayi dilahirkan biasanya berkisar antar 266 hari pasca konsepsi atau
280 hari dari hari pertama haid terakhir. Kirasan lama siklus menstruasi wanita adalah
28 harii dan ovulasi biasanya terjadi pada hari ke 14 (Medscape, 2015).
Naegeles rule menggunakan patokan hari pertama haid terakhir yang dialami
oleh ibu hamil. Tanggal dari hari pertama haid terkahir

ditambahkan 7 hari,

kemudian dikurangi tiga bulan dan ditambahkan 1 tahun. Prems rule menggunakan
pengkururan perubahan suhu basal tubuh seorang wanita. Hari ketika terjadi
perubahan suhu basal tubuh kemudian dikurangi 7 dan ditambahkan 9 bulan. Metode
sonografi membutuhkan alat dan lebih rumit.
Ibu hamil yang datang pada kunjungan pertama dari pemeriksaan antenatal
akan diperiksa secara fisik meliputi pemeriksaan tekanan darah, suhu, berat badan
dan tinggi badan. Pemeriksaan vagina dan serviks juga dilakukan untuk menentukan

adanya kelainan maupun untuk menentukan usia kehamilan. Dalam kasus tertentu
dapat dilakukan pemeriksaan pap smear jika dibutuhkan.
Selain pemeriksaan fisik dilakukan juga pemeriksaan laboratorium yang
berguna untuk menetukan resiko maupun untuk mendeteksi adanya masalah pada
kehamilan.
Pemeriksaan Lab antara lain:
Jenis Pemeriksaan

Tujuan Pemeriksaan

Pemeriksaan golongan darah

Pemeriksaan
termasuk

golongan

rhesus.

darah

juga

Pemeriksaan

ini

bertujuan untuk mengetahui apakan aka


nada resiko yang berhubungan dengan
imkopabilitas rhesus yang dapat terjadi
pada ibu hamil.
Pengukuran Hemoglobin

Pemeriksaan
mengetahui
menderita

ini
apakan
anemia

bertujuan
seorang
yang

untuk
ibu
dapat

menimbulkan resiko pada kehamilannya.


Pemeriksaan

imunitas

tertentu

untuk

infeksi Pemeriksaan ini dikhusukan pada rubella


dan varicella .

Pemeriksaan sehubungan dengan resiko Menegtahui


infeksi lain

apakah

seorang

wanita

terinfeksi hepatitis B, toksoplama, sifilis,


gonnorhea, HIV, maupun klamidia

Pemeriksaan antenatal pada trimester pertama juga memberikan konseling


tentang bagaimana cara seorang ibu berperilaku hidup sehat sesuai dengan usia
kehamilannya dan deteksi kelainan pada janin (Mayo Clinic First Trimester, 2015).
2. Trimester ke 2

Pemeriksaan antenatal pada trimester kedua dilakukan pada usia kehamilan 14


hingga 27 minggu dari kehamilan. Pada pemriksaan trimester kedua ini
perkembangan dan pertumbuhan bayi dapat dipantau dan diukur sesuai dengan masa
kehamilannya. Pergerakan fetus juga dapat dipantau terutama setelah kehamilan
berusia 20 minggu.
Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan pada pemeriksaan antenatal
trimester kedua seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan urin, dan pemeriksaan
penunjang lainnya (Mayo Clinic Second Trimester, 2015).
Jenis Pemeriksaan

Tujuan Pemeriksaan

Pemeriksaan darah

Tes darah dilakukan untuk menentukan


dan mendeteksi apakah janin yang ada
didalam kandungan menderita kelainan
kromosom ataupun tidak.

Sonografi fetal

Digunakan untuk mengetahui keadaan


janin, memantai gerakan janin, dan
mendeteksi adanya kelainan pada janin.

Tes diagnostic lainnya

Dalam keadaan yang mencurikagan dan


tidak

dapat

dipastikan

hanya

dari

pemeriksaan darah, tenaga medis dapat


menyarankan
lebih

pemeriksaan

invasive

seperti

lain

yang

amniocentesis

untuk memastikan diagnosis janin.


3. Trimester ketiga
Pemeriksaan antenatal pada trimester ketiga merupakan lanjutan dari pemeriksaan
antenatal sebelumnya. Pada pemeriksaan antenatal trimester ketiga, dilakukan
penentuan letak janin, apakah sungsang, letak lintang ataupun letak kepala ada
dibawah. Dengan pemeriksaan ini ibu hamil dapat mengetahui apakah dirinya akan
melahirkan secara normal maupun section cesaria.

Pemeriksaan pada trimester tiga juga menekankan adanya pemeriksaan sekvis yang
bertujuan untuk menetukaan bukaan serviks. Seorang wanita dapat mengalami
bukaan serviks sebesar 3 cm selama seminggu maupun melahirkan tanpa mengalami
efasemen dan bukaan dan dilatasi (Mayo Clinic Third Trimester, 2015).

Das könnte Ihnen auch gefallen