Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Latar
Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan
dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan
yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang
sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena
metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi
(Gunawan,
1998).
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan
mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan
tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam
pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian
populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan
reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi
lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih
metode
kontrasepsi
yang
diinginkan
Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya
ibu mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang
lengkap, akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi
sebaiknya mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan
efisien. KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran
anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting)
jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan
kembalinya
fase
kesuburan
(ferundity).
Pada tahun 1960 angka kematian balita mencapai lebih dari 200 per 1000 orang, dua
kali lebih besar dari angka kematian balita di Filipina atau Thailand. Pada tahun 2005
angka tersebut turun hingga kurang dari 50 per 1000 orang, yang merupakan salah satu
penurunan tertinggi yang terjadi di kawasan ini. Seorang anak yang lahir pada tahun
1940 hanya memiliki sekitar 60% kesempatan untuk mengenyam pendidikan, 40%
untuk menamatkan sekolah dasar dan 15% untuk menamatkan pendidikan di sekolah
menengah pertama. Sebaliknya, lebih dari 90% anak-anak yang lahir sejak tahun 1980
berhasil
menamatkan
pendidikan
sekolah
menengah
pertama.
ekonomi
yang
pesat
dan
peningkatan
jenjang
Ada
beberapa
KB
jenis
alat
kontrasepsi
berkurang
diantaranya
pil,
suntik,
susuk,
.
tubektomi,
dan
vasektomi . Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat yaitu
mengenai KB susuk. Susuk merupakan alat KB yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik
dengan panjang masing-masing 3cm. Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena
dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit
lengan atas sebelah dalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus
plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Hormon yang dikandung
dalam susuk ini adalah progesterone, yakni hormon yang berfungsi menghentikan suplai
hormon estrogen yakni hormon yang mendorong pembentukan lapisan dinding lemak
dan,
dengan
demikian
menyebabkan
terjadinya
menstruasi.
Alat KB yang ditempatkan di bawah kulit ini efektif mencegah kehamilan dengan cara
mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya. Selanjutnya hormon akan
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat dicari fungsi dari
pembuatan
1.
makalah
Mengetahui
2.
Mengetahui
3.
Mengetahui
4.
5.
ini,
definisi
indikasi
Mengetahui
Mengetahui
dari
dan
keuntungan
yaitu
KB
kontraindikasi
dan
kekurangan
efektifitas
efek
samping
:
susuk
KB
susuk
KB
susuk
Kb
susuk
penggunaan
KB
susuk
DEFINISI
Kontrasepsi yang popular dengan nama susuk KB ini berisi lovonorgestrel, terdiri dari 6
kapsul yang diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira 6-10 cm dari
lipat siku. Levonorgestrel adalah suatu progestin yang telah banyak dipakai dalam pik KB
seperti ovral dan nordette. Setiap kapsul mengandung 38 mg lovonorgestrel. Setiap hari
ke enam kapsul akan melepas 50 mikro gram levonorgestrel. Dan akan efektif sebagai
kontrasepsi
Sebagian
untuk
besar
masalah
5
yang
tahun
berkaitan
(Gunawan,
dengan
pencabutan
1999).
disebabkan
oleh
pemasangan yang tidak tepat, oleh karena itu ,hanya petugas klinik yang terlatih
(dokter,bidan,dan
perawat)
yang
diperbolehkan
memasang
maupun
mencabut
JENIS-JENIS
Indonesia
dikenal
beberapa
IMPLANT
jenis
implan,yaitu:
Norplan
Implanon
Indoplan
Sinoplan
Jadenna
C.
INDIKASI
Pemakaian
KB
yang
jangka
waktu
lama
Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
D.
KONTRA
Hamil
atau
diduga
hamil,
Wanita
Telah
Menginginkan
atau
Vagina
kontrasepsi
jangka
reproduksi
(3
tahun
anak
untuk
membutuhkan
persalinan
dan
menginginkan
anak
Jadena)
kontrasepsi
tidak
menyusui
Pasca
Tidak
sebab.
memiliki
panjang
dan
Pasca
tanpa
usia
belum
Pendarahan
dalam
Menyusui
INDIKASI
keguguran
lagi,
tetapi
Riwayat
menolak
kontrasepsi
mantap
kehamilan
ektopik
Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia
bulan
sabit
Tidak
boleh
menggunakan
kontrasepsi
Sering
Perdarahan
Benjolan/kanker
Tidak
pervaginan
dapat
menerima
yang
cell)
mengandung
estrogen
menggunakan
yang
payudara
Miom
belum
riwayat
perubahan
pola
dan
Ganguan
pil
diketahui
atau
uterus
hormonal
lupa
(sickle
penyebabnya
kanker
haid
payudara
yang
kanker
terjadi
payudara
toleransi
glukosa
E.
KELEBIHAN
cara
KB
yang
baru.
Alasan-alasan
tersebut
antara
lain
Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat
mengembalikan
kesuburan
secara
sempurna
Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan atau
memikirkan
Sekali
pasang,
apa-apa
akseptor
misalnya
akan
pada
mendapatkan
penggunaan
perlindungan
selama
pil
5
tahun
Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam vagina dan tidak
mengganggu
kebahagiaan
dalam
hubungan
seksual
Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila seorang akseptor menginkan anak lagi,
kesuburannya
dapat
langsung
kembali
setelah
norplant
diangkat
Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai anak
lagi,
akan
tetapi
belum
Keuntungan
untuk
melakukan
dari
Pengembalian
tingkat
kesuburan
yang
cepat
perlu
kembali
Tidak
ke
Melindungi
Menurunkan
ada
keluhan
ringan
darah
anemia
kanker
endometrium
kejadian
dari
haid
memperbaiki
terjadinya
diri
jika
nyeri
angka
Melindungi
estrogen
tekanan
Mengurangi/
dalam
lebih
Mengurangi
pencabutan
ASI
klinik
menaikkan
setelah
mengganggu
Perdarahan
adalah:
pengaruh
Tidak
1999).
pemeriksaan
dari
hanya
(GUNAWAN,
ini
melakukan
Bebas
Klien
sterilisasi
metode
Tidak
siap
kelainan
beberapa
jinak
penyakit
payudara
radang
F.
panggul
KEKURANGAN
Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri
payudara,
perasaan
Membutuhkan
mual,
tindak
pusing
kepala,
pembedahan
perubahan
minor
untuk
mood
atau
kegelisahan.
dan
pencabutan
insersi
Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS
Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per
tahun)
G.
EFEK
SAMPING
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang terjadi
pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.
2.
Yang
Bertambahnya
paling
hari-hari
sering
perdarahan
Perdarahan
dalam
terjadi:
1
siklus
bercak
Berkurangnya
haid
(spotting)
panjang
siklus
haid
Umumnya
perubahan-perubahan
haid
tersebut
tidak
mempunyai
efek
yang
volume
darah
yang
hilang
tetap
tidak
berubah.
waktu.
5.
Perdarahan
hebat
jarang
terjadi
(Cahyani,
2009).
6. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering ditemui.
Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan (Gunawan, 1999).
H.
EFEKTIFITAS
Efektifitas
dari
pemasangan
susuk
Lendir
adalah
serviks
sebagai
berikut
menjadi
kental
Mengurangi
transportasi
sperma
Menekan
ovulasi
CARA
KERJAK
SUSUK
(IMPLANT)
Segera setelah implant dimasukkan ke bawa kulit lengan atas ekseptor, secara tetap
sejumlah levenorgestrel akan dilepaskan. Keadaan inilah yang melindungi akseptor dari
kehamilan, selama implant tatap berada di tempat tersebut (GUNAWAN, 1999).
J.
PERSIAPAN
1.
PEMASANGAN
Pelaksanaan
Pelayanan
Ruangan klinik pasien rawat jalan maupun ruang operasi cocok untuk pemasangan
maupun pencabutan implan.Bila mungkin,ruangan sebaiknya jauh dari area yang sering
digunakan
(ramai)
di
klinik
Mamiliki
Berlantai
Terbebas
Memiliki
di
rumah
pencahayaan
keramik
maupun
atau
semen
yang
sehingga
dari
di
dan
udara
harus:
cukup
mudah
debu
ventilasi
sakit,serta
bersihkan
serangga
yang
baik
Selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air bersih dan
mengalir
(air
kran
2.
dan
lain-lain).
Pencegahan
Infeksi
Untuk meminimalisasi resiko infeksi pada klien setelah pemasangan maupun pencabutan
implan, petugas klinik harus berupaya untuk menjaga lingkungan dari bebas infeksi.
Untuk
itu
petugas
perlu
melakukan
hal-hal
sbb:
Meminta klien untuk membersihkan dengan sabun seluruh lengan yang akan dipasang
implan dan membilasnya hingga tidak ada sabun yang tertinggal (sisa sabun dapat
mengurangi efektifitas beberapa anti septik). Langkah ini sangat penting khususnya bila
kebersihan
klien
sangat
kurang
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Untuk pemasangan dan
pencabutan batang, cuci tangan dengan sabun selama 5-10 detik kemudian bila dengan
air
bersih
yang
mengalir
sudah
cukup
Pakai kedua sarung tangan yang telah disterilisasi atau diDTT. (Gunakan sepasang
sarung tangan yang berbeda untuk tindakan guna menghindari kontaminasi silang
Siapkan daerah pemasangan dan pencabutan dengan kapas yang telah diberi anti
septik:
gunakan
forsep
untuk
mengusap
kapas
tersebut
pada
pemasangan/pencabutan
daerah
implan.
tangan,
dekontaminasi
instrumen
dengan
larutan
clorin 0,5%.
Sebelum
membuang atau merendam jarum dan alat suntik,isi dahulu dengan larutan clorin.
Setelah pemasangan, pisahkan plunger dari trokar. Darah kering akan menyulitkan
waktu memisahkan plunger dari trokar. Rendam selama 10 menit;kemudian bilas segera
dengan
air
bersih.
Kain operasi (drape) harus dicuci sebelum digunakan kembali. Setelah dipakai, taruh
pada
wadah
Dengan
tetap
kering
memakai
sarung
dan
tangan,
buang
bertutup
bahan-bahan
terkontaminsi
(kassa,kapas,dll) kedalam wadah tertutuprapat atau kantong plastik yang tidak bocor.
Jarum dan alat suntik sekali pakai (disposable) harus dibuang kedalam wadah yang
tahan
tusuk.
Masukkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan clorin
0,5%. Lepaskan sarung tangan dari dalam ke luar.
3.
Persiapan
a.
Persiapan
Klien
Walaupun kulit dan instrumennya sulit untuk disterilisasi, pencucian dan pemberian
antiseptik pada daerah operasi tempat implan akan dipasang akan mengurangi jumlah
mikroorganisme di daerah kulit klien.kedua tindakan ini pada kenyataannya sangat
bermanfaat dalam mengurangi resiko terjadinya infeksi pada insersi atau pencabutan
implan
Norplant.
b.
Peralatan
Meja
Alat
dan
Instrumen
periksa
untuk
penyangga
Batang
untuk
berbaling
lengan
implan
Insersi
klien
(tambahan)
dalam
kantong
kain penutup steril(disinfeksi tingkat tinggi) serta mangkok untuk tempat meletakkan
implan
Norplant.
Pepasang sarung tangan karet bebas bedak dan yang sudah steril (atau didisinfeksi
tingkat
tinggi)
Sabun
untuk
mencuci
tangan
Larutan anti septik untuk disinfeksi kulit(mis,betadin atau sejenis gol povidon iodin
lainnya),
lengkap
anastesi
Zat
dengan
lokal
cawan/mangkok
(konsentrasi
1%
anti
tanpa
karat.
epinefrin)
Semprit(5-10ml), dan jarum suntik (22G) ukuran 2,5 sampai 4 cm (1-1 1/2inch)
Trokar
10
Skalpel
Kassa
11
pembalut,
dan
atau
band
Kassa
madrin
aid,
steril
15
atau
plester
dan
pembalut
Klem
penjepit
atau
forsep
Bak/tempat
4.
mosquito
(tambahan)
instrumen
Kunci
(tertutup)
Keberhasilan
Pemasangan
Gunakan
cara
pencegahan
infeksi
yang
dianjurkan
lengan
Insisi untuk pemasangan harus kecil,hanya sekedar menembus kulit. Gunakan kalpel
atau
trokar
tajam
untuk
membuat
insisi.
Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil, superfisisl tepat dibawah
kulit.
Waktu
memasang
trokar
jangan
dipaksakan
tepat
dibawah
kulit
Pastikan 1 kapsul benar-benar keluar dari trokar sebelum kapsul berikutnya dipasang
(untuk mencegah kerusakan kapsul sebelumnya,pegang kapsul yangsudah terpasang
tersebut dengan jari tengah dan masuk trokar pelan-pelan disepanjang tepi jari
tersebut)
Setelah selesai memasang, bila sebuah ujung kapsul menonjol keluar atau terlalu
dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali dalam
posisi
yang
tepat
Jangan dicabut ujung trokar dari tempat insisi sebelum semua kapsul dipasang dan
periksa seluruh posisi kapsul. Hal ini untuk memastikan bahwa keenam kapsul dipasang
dalam
posisi
Kapsul
benar
pertama
dan
dan
K.
pada
keenam
bidang
yang
harus
sama
membentuk
dibawah
sudut
75
PENATALAKSANAAN
kulit.
derajat
UMUM
Kapsul implan dipasang tepat di bawah kulit di atas lipat siku di daerah medial lengan
atas. Untuk tempat pemasangan kapsul pilihlah lengan klien yang jarang digunakan.
Pertama, cuci lengan dengan air dan sabun, kemudian usap dengan antiseptik dan suntik
anestesi lokal. Buat insisin kecil hanya sekedra menembus kulit, sekitar 8 cm di atas
lipat siku. Setiap kapsul dimasukkan melalui trokar khusus dan dipasang tepat di bawah
kulit. Sebelum memulai tindakan, periksa kembali untuk memastikan apakah klien :
Sedang
minum
Sudah
obat
yang
mendapat
dapat
menurunkan
anestesi
lokal
efektivitas
implan
sebelumnya
Alergi
terhadap
obat
anestesi
lokal
atau
jenis
obat
PERSIAPAN
lainnya
PEMASANGAN
Langkah
Persilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air yang mengalir serta
membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisa sabun (sisa sabun menurunkan efektivitas
antisetik tertentu). Langkah ini sangat penting bila klien kurang menjaga kebersihan
dirinya
untuk
menjaga
kesehatannya
dan
mencegah
penularan
penyakit.
Langkah
Tutup tempat tidur klien (dan penyangga lengan atau meja samping bila ada) dengan
kain
bersih.
Langkah
Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan (misalnya :
lengan kiri) diletakkan pada lengan penyangga atau meja di samping. Lengan harus
disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan
posisi
yang
disukai
klinis
untuk
memudahkan
pemasangan.
Langkah
Tentukan
4
tempat
pemasangan
yang
optimal
cm
di
atas
lipatan
Langkah
siku.
5
Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di
dalamnya.
Langkah
Buka
dengan
hati-hati
pembungkusnya
dan
kemasan
jatuhkan
steril
implan
seluruh
dengan
kapsul
menarik
dalam
kedua
lapisan
mangkuk
steril.
Bila tidak ada mangkuk steril, kapsul dapat diletakkan dalam mangkuk yang didisinfeksi
tingkat tinggi (DDT) atau pada baki tempat alat-alat. Pilihan lain adalah dengan
membuka sebagian kemasan dan mengambil kapsul satu demi satu dengan klem steril
atau DDT saat melakukan pemasangan. Jangan menyentuh bagian dalam kemasan atau
isinya kecuali dengan alat yang steril atau DDT.
TINDAKAN
SEBELUM
PEMASANGAN
Langkah
cuci
tangan
1
dengan
sabun
dan
air
mengalir,
Langkah
keringkan
dengan
kain
bersih.
2
Pakai sarung tangan steril atau DDT (ganti sarung tangan untuk setiap klien guna
mencegah
Langkah
kontaminasi
silang).
3
Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai. Hitung kapsul untuk memstikan
jumlahnya.
Langkah
Persiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptik. Gunakan klem steril atau DTT untuk
memegang kasa berantiseptik. (bila memegang kasa berantiseptik hanya dengan
tangan, hati-hati jangan sampai mengkontaminsai sarung tangan dengan menyentuh
kulit yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke arah
luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan biarkan kering (sekitar 2 menit)
sebelum memulai tindakan. Hapus antiseptik yanga berlebihan hanya bila tanda yang
sudah
dibuat
tidak
terlihat.
Langkah
Bila ada guanakan kain penutup (doek) yang mempunyai lubang untuk menutupi lengan.
Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan tempat yang akan dipasang
kapsul. Dapat juga dengan menutupi lengan di bawah tempat pemasangan dengan kain
steril.
Langkah
Setelah memastikan tidak alergi terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan 3 ml obat
anestesi . Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit selama memasang
kapsul
implan.
Langkah
Masukkan jarum di bawah kulit pada tempat insisi, kemudian lakukan aspirasi untuk
memastikan jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Suntikkan sedikit obat
anestesi untuk membuat gelembung kecil di bawah kulit. Kemudian tanpa memindahkan
jarum, masukkan ke bawah kulit sekitar 4 cm. Hal ini akan membuat kulit terangkat dari
jaringan lunak di bawahnya. Kemudian tarik jarum pelan-pelan sehingga membentuk
jalur sambil menyuntikkan obat anestesi sebanyak 1 ml di antara tempat untuk
memasang kapsul.
PEMASANGAN
KAPSUL
Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan jarum atau skalpel untuk
memastikan
obat
anestesi
telah
bekerja.
Langkah
Pegang skalpel dengan sudut 45, buat insisi dangkal hanya untuk sekedar menembus
kulit.
Jangan
membuat
insisi
yang
Langkah
panjang
atau
dalam.
2
Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang dengan ujung yang tajam
menghadap ke atas. Ada 2 tanda pada trokar, tanda (1) dekat pangkal menunjukkan
batas trokar dimasukkan ke bawah kulit sebelum memasukkan setiap kapsul. Tanda (2)
dekat ujung menunjukkan batas trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah
memasang
Langkah
setiap
kapsul.
3
Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong di dalamnya masukkan
ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil. Mulai dari kiri atau kanan pada pola
seperti kipas, gerakkan trokar ke depan dan berhenti saat ujung tajam seluruhnya
berada di bawah kulit. Memasukkan trokar jangan dengan paksaan. Jika terdapat
tahanan
coba
dari
sudut
lainnya.
Langkah
Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit angkat trokar ke atas sehingga kulit
terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah tanda (1) dekat
pangkal. Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari. Trokar
harus selalu terlihat mengangkat kulit selama pemasangan. Masuknya trokar akan lancar
bila
berada
di
bidang
yang
tepat
di
bawah
Langkah
Saat
kulit.
5
trokar
masuk
sampai
tanda
(1)
cabut
pendorong
Langkah
dari
trokar.
6
Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar. Gunakan ibu jari dan telunjuk atau pinset
atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkan ke dalam trokar. Bila kapsul
diambil dengan tangan pastikan sarung tangan tersebut bebas dari bedak atau pertikel
lain.
Langkah
Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung trokar sampai terasa ada
tahanan,
tapi
jangan
mendorong
dengan
Langkah
paksa.
8
Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu tangna untuk menstabilkan.
Terik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah luka insisi sampai
tanda (2) muncul di tepi luka insisi dan pangkalnya menyentuh pegangan pendorong.
Hal yang penting pada langkah ini adalah menjaga pendorong tetap di tempatnya dan
tidak
mendorong
kapsul
ke
Langkah
jaringan.
9
Saat pangkal menyentuh pegangan pendorong tanda (2) harus terlihat di tepi luka insisi
dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada di bawah kulit. Raba ujung kapsul
dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar. Hal yang
penting adalah kapsul bebas dari trokar untuk menghindari terpotongnya kapsul saat
trokar
Langkah
digerakkan
untuk
memasang
kapsul
berikutnya.
10
Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke arah laterla kanan dan
kembalikkan lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas. Selanjutnya
geser trokar sekitar 15-25 derajat. Untuk melakukan itu mula-mula fiksasi kapsul
pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembali trokar pelan-pelan sepanjang sisi
jari telunjuk tersebut sampai tanda (1). Hal ini akan memastikan jarak yang tepat antara
kapsul dan mencegah trokar menusuk kapsul yang dipasang sebelumnya. Bila tanda (1)
sudah tercapai masukkan kapsul berikutnya ke dalam trokar dan lakukan seperti
sebelumnya.
Langkah
11
Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi resiko infeksi atau ekspulsi
pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5 mm dari tepi luka insisi.
Langkah
12
Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kapsul semuanya telah
terpasang.
Langkah
13
Ujung dari semua kapsul harus tidak ada tepi luka insisi. Bila sebuah kapsul keluar atau
terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali di
tempat
yang
tepat.
Langkah
14
Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa, keluarkan
trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kasa selama 1 menit
TINDAKAN
SETELAH
1.
PEMASANGAN
Menutup
KAPSUL
luka
insisi
Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kassa steril
untuk menutup luka insisi. Luka insisi tidfak perlu dijahit karena dapat menimbulkan
jaringan
parut
dan
mengurangi
2.
memar
(perdarahan
subkutan)
Perawatan
klien
Buat catatan pada rekam medik pemasangan kapsul dan kejadiian tidak umum yang
mungkin
terjadi
selama
pemasangan.
Amati klien kurang lebih 15-20 menit untuk kemungkinan perdarahan dari luka insisi
atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk untuk perawatan luka insisi
setelah
pemaasangan,
kalau
BILA
bisa
diberikan
secara
tertulis.
TERJADI
Obati
dengan
pengobatan
yang
INFEKSI
sesuai
untuk
infeksi
lokal
Bila terjadi abses (dengan atau tanpa eksplusi kapsul) cabut semua kapsul.
PETUNJUK
UNTUK
MENJAGA
AGAR
TROKAR
TETAP
TAJAM
diperiksa
dengan
hati-hati
setelah
setiap
10
kali
pemasangan.
Setelah selesai dipakai, dipisahkan trokar dari pendorongannya. (hal ini untuk menjaga
trokar
agar
tetap
tajam).
Bila trokar telah menjadi tumpul, harus diasah seperti mengasah pisau atau gunting
dengan
menggunakan
batu
asah
yang
halus.
tidak
menonjol
keluar
dari
ujung
tajam
trokar.
Setelah kira-kira 50 sampai 100 kali pemasangan , trokar harus diganti, tidak boleh
diasah lagi.
PEMASA NGAN
IMPLAN
LADENATM
DAN
INDOPLANT
hanya berbeda dalam jumlah kapsul yang dipasang yaitu hanya 2 kapsul, kapsulnya
lebih panjang dan pemberian obat anastesi cukup 1-2 ml (1% tanpa Epinefrin).
sama
IMPLANT
IMPLANON
Iserter yang digunakan telah berisi 1 (buah) kapsul di dalamnya dan hanya untuk satu
kali
pakai.
Kemasan
tersebut
menyerupai
alat
Langkah
suntik.
1
Persiapkan
tempat
pemasangan
dengan
larutan
Langkah
antiseptik.
2
Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm diatas lipatan siku pada bagian dalam
lengan di alur antara otot biseps dan triseps. Gunakan spidol untuk menandai dengan
membuat
garis
sepanjang
6-8
Langkah
cm.
3
Setelah memastikan (dari anamnesis) tidak alergi terdapat obat anastesi, isi alat suntik
dengan 2 ml obat anastesi (1% tanpa Epinefrin) dan suntikan tepat dibawah kulit
sepanjang jalur tempat pemasangan. Pemasangan anastesi juga dapat dilakukan dengan
semprotan.
Langkah
kulit
terangkat.
Langkah
Lepaskan
Langkah
5
segel
insenter
dengan
menekan
penopang
pendorong
insenternya.
6
Putar pendorong insenter 90o atau 180o dengan mempertahankan pendorong insenter
tetap
diatas
lengan.
Langkah
Dengan tangan yang lain sacara perlahan tarik jarum keluar dari lengan sambil tetap
memperthanakan penopang insenter ditempanya. (catatan: prosedur ini berlawanan
dangan suatu penyuntikan, dimana pendorong didorong dan insenter dipertahankan).
L.
CARA
PENCABUTAN
METODE
PENCABUTAN
Indlopant Metode
pencabutan
unutk
maupun Implano ,
implant
Norplant
Metode standar pencabutan menggunakan klem mosquito atau Crile untuk menjepit
kapsul telah digunakan sejak awal 1980an. Sejak itu telah banyak dilaporkan modifikasi
dari metode standar pencabutan, misalnya metode pop out yang dikenalkan oleh
Darney dkk. Pada tahun 1992. Kenyataannya bahwa banyak yang memikirkan untuk
terus
menyempurnakan
metode
pencabutan,
sedang
perubahan
pada
metode
pemasangan hanya sedikit, menunjukan dengan jelas mtode standar pencabutan tidak
seluruhnya sempurna. Pengamatan ini didukung oleh pengalaman diberbagai negara.
Dibandingkan pemasangan, pencabutan memerlukan kesabaran dan keahlian. Selain itu
pemasangan yang tidak baik (misalnya terlalu dalam atau tidak menggunakan pola)
menyebabkan pencabutan dengan metode apapun akan memakan waktu yang lama dan
lebih
banyak
pendarahan
dibanding
pada
waktu
pemasangan.
Praptohardjo dan Wibowo (1993) melaporkan metode baru untuk pencabutan implant
Norplant yaitu Teknik U. Perbadaaan yang besar antara tek=hnik u dan tehnik
standar
adalah
Posisi
dari
insisi
kulit,
dan
2,2
Persiapan
mm.
bahan
dan
alat
Dalam melakukan persiapan, yang penting adalah alat-alat dalan kondisi baik (misalnya
klem harus dapat menjepti dengan kuat dan spakel harus tajam). Periksa alat dan bahan
yang
akan
Peralatan
yang
dipakai
sudah
diperlukan
unutuk
Meja
Penyangga
Sabun
Kain
setiap
periksa
dalam
penutup
keadaan
pencabutan
untuk
lengan
adalah
tempat
atau
untuk
operasi
steril
atau
sebagai
tidur
meja
(bersih)
berikut
klien.
samping
mencuci
steril
DTT.
tangan
yang
kering.
Tiga mangkok steril atau DTT (satu larutan antiseptik, satu tempat air mendidih atau
steril yang berisi kapas bulat untuk membersihkan bedak pada sarung tangan dan satu
lagi berisi larutan Klorin 0,5% untuk dekontaminasi kapsul yang telah dicabut).
Sepasang
sarung
tangan
steril/DTT.
Larutan
Anastesi
lokal
antiseptik
(konsentrasi
0,1%
tanpa
Epinefrin
).
Tabung suntik (5 atau 10ml ) dan jarum suntik dangan panjang 2,5 4 cm
TINDAKAN
SEBELUM
PENCABUTAN
Langkah
Cuci
1:
tangan
dengan
sabun
dan
air
mengalir,
Langkah
dengan
Pakai
tangan
dan
bahan-bahan
Langkah
bersih.
steril
3
alat
kain
sarung
Langkah
Atur
keringkan
:
sehingga
mudah
dicapai.
:
Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik. Gunakan klem steril untuk
memegang kasa tersebut. Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke
arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan biarkan kering sebelum
memulai
tindakan.
Langkah
Gunakan doek/kain lubang untuk menutupi lengan. Lubang tersebut harus cukup
lebaruntuk
memaparkan
Langkah
Raba
lokasi
kapsul.
6
seluruh
kapsul
untuk
Langkah
menentukan
lokasinya.
:
Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi, isi alat suntik dengan 3 ml
obat anastesi (1% tanpa epinefrin). Masukkan jarum tepat di bawah kulit pada tempat
insisi akan dibuat, kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke
dalam pembuluh darah. Suntikan sedikit obat anastesi untuk membuat gelembung kecil
di bawah kulit. Masukkan jarum secara hati-hati di bawah ujung kapsul pertama sampai
kurang lebih 1/3 panjang kapsul, tarik jarum pelan-pelan sambil menyuntikan obat
anastesi (0,5 ml) untuk mengangkat ujung kapsul. Tanpa mencabut jarum, geser ujung
jarum dan masukkan ke bawah kapsul berikutnya. Ulangi proses ini sampai keenam
ujung kapsul terangkat. Sebelum memulai, sentuh tempat insisi dengan ujung jarum
untuk
TINDAKAN
memastikan
obat
anstesi
PENCABUTAN
Metode
Langkah
telah
bekerja.
KAPSUL
Standar
Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung bawah semua kapsul. Kirakira 5 mm dari ujung bawah kapsul. Bila jarak tersebut sama maka insisi dibuat pada
tempat insisi waktu pemasangan. Sebelum menentukan lokasi, pastikan tidak ada ujung
kapsul
yang
berada
di
Lngkah
bawah
insisi
lama.
:
Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang kecil kurang lebih 4 mm
dengan
menggunakan
Langkah
scalpel.
Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau yang terdekat dengan
tempat
insisi.
Langkah
Dorong ujung kapsul kea rah insisi dengan jari tangan sampai ujung kapsul tampak pada
luka insisi. Saat ujung kapsul tampak pada luka insisi, masukkan klem lengkung dengan
lengkungan jepitan mengarah ke atas, kemudian jepit ujung kapsul dengan klem
tersebut.Masukkan klem lengkung melalui luka insisi dengan lengkungan jepitan
mengarah ke kulit, teruskan sampai berada di bawah ujung kapsul dekat siku. Buka dan
tutup jepitan klem untuk memotong secara tumpul jaringan parut yang mengelilingi
ujung kapsul. Ulangi sampai ujung keenam kapsul bebas dari jaringan parut yang
mengelilinginya. Selanjutnya, dorong ujung kapsul pertama sedekat mungkin pada luka
insisi. Sambil menekan kapsul dengan jari telunjuk dan jari tengah, masukkan lagi klem
lengkung sampai berada di bawah ujung kapsul, jepit kapsul di dekat ujungnya dan
secara
hati-hati
tarik
keluar
Langkah
melalui
luka
insisi.
:
Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan cara menggosokgosok
pakai
kasa
steril
untuk
memaparkanujung
Langkah
bawah
kapsul.
:
Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem kedua. Lepaskan klem
pertama dan cabut kapsul secara pelan dan hati-hati dengan klem kedua. Kapsul akan
mudah dicabut oleh karena jaringan ikat yang mengelilinginya tidak melekat pada karet
silikon. Bilakapsul sulit dicabut, pisahkan secara hati-hati sisa jaringan yang melekat
pada
kapsul
dengan
Langkah
menggunakan
7
kasa.
:
Pilih kapsul yang tampak paling mudah dicabut. Sebelum mengakhiri tindakan, hitung
untuk
memastikan
Metode
keenam
kapsul
sudah
huruf
dicabut.
U
Klem yang dipakai untuk mencabut kapsul pada teknik U, merupakan modifikasi klem
yang digunakan untuk vasektomi tanpa pisau dengan diameter ujung klem diperkecil
dari
Langkah
3,5
menjadi
1
2,2
mm.
:
Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara kapsul 3 dan 4 kurang lebih 5 mm dari jung
kapsul
dekat
Langkah
siku.
BUat insisi kecil (4mm) memanjang sejajar diantara sumbu panjang kapsul dengan
menggunakan
scalpel.
Langkah
Masukkan ujung klem pemegang implant norplant secara hati-hati melaalui luka insisi.
Langkah
Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan jari telunjuk sejajar panjang
kapsul.
Langkah
Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh kapsul, buka klem dan jepit
kapsul dengan sudut yang tepat pada sumbu panjang kapsul kurang lebih 5 mm diatas
ujung bawah kapsul. Setelah kapsul terjepit, tarik kea rah insisi dan balikkan pegangan
klem
180O
kea
rah
bahu
klien
untuk
Langkah
memaparkan
ujung
bawah
kapsul.
;
Gunakan klem lengkung untuk menjepit kapsul yang sudah terpapar. Lepaskan klem
pemegang norplant dan cabut kapsul dengan pela-pelan dan hati-hati. Taruh kapsul yang
telah dicabut dalam mangkok berisi klori 0,5% untuk dekontaminasi sebelum dibuang.
Langkah
Pencabutan kapsul berikutnya adalah tampak paling mudah dicabut, gunakan teknik
yang
sama
untuk
Metode
mencabut
kapsul
Pop
berikutnya.
Out
Pada tahun 1992,Darney Klaise dan Walker melaporkan metode pencabutan yang
sederhana untuk mencabut seluruh kapsul norplant yang dikenal dengan metode
pencabutan pop out. Metode ini dapat mengurangi rasa sakit maupun perdarahan dan
biasanya luka insisi lebih kecil. Teknik ini akan mengurangi resiko robek pada kapsul
selama tindakan pencabutan. Kerugiannya yaitu tidak bisa dilakukan bila lokasi kapsul
tidak
baik
pada
waktu
dipasang.
Langkah
Berikut
langkah-langkahnya:
Raba ujung-ujung kapsul di daerah dekat siku untuk memilih salah satu kapsul yang
lokasinya terletak di tengah-tengah dan mempunyai jarak yang sama dengan ujng
kapsul lainnya.Dorong ujung bagian atas kapsul yang telah dipilih dengan menggunakan
jari. Pada saat ujung bagian bawah kapsul tampak jelas di bawah kulit, buat insisi kecil
(2-3
mm)
diatas
ujung
kapsul
dengan
menggunakan
skalpel.
Langkah
Lakukan penekanan dengan menggunakan ibu jari dan jari tangan lainnya pada ujung
bagian bawah kapsul untuk membuat ujung kapsul tersebut tepat berada di bawah
tempat
insisi.
Langkah
Masukkan ujung tajam skalpel ke dalam luka insisi sampai terasa menyentuh ujung
kapsul. Bila perlu, potong jaringan ikat yang mengelilingi ujung kapsul sambil tetap
memegang
kapsul
dengan
ibu
Langkah
jari
dan
jari
telunjuk.
Tekan jaringan ikat yang sudah terpotong tadi dengan kedua ibu jari sehingga ujung
bawah
kapsul
terpapar
Langkah
keluar.
Tekan sedikit ujung atas kapsul sehingga kapsul muncul pada luka insisi dan dengan
mudah dapat dipegang dan dicabut. Setelah keenam kapsul berhasil dicabut dan
dihitung kembali jumlahnya, luka insisi ditutup dengan kasa steril dan plester. Pembalut
tekan biasanya tidak diperlukan karena teknik pop out ini tidak menyebabkan atau
hanya sedikit merusak jaringan di tempat pencabutan.
PETUNJUK
PENCABUTAN
Kapsul
yang
sulit
dicabut
Jika seluruh kapsul tidak bisa dicabut dalam waktu 20 sampai 30 menit atau klien
tampak gelisah maka hentikan tindakan pencabutan, memulangkan klien dan meminta
datang kembali bila luka insisi sudah benar-benar sembuh (4-6 minggu). Biasanya pada
kunjungan
kedua
Kapsul
sisa
kapsul
tersebut
yang
akan
teraba
tidak
dan
dapat
dapat
dicabut.
diraba
Ada dua cara menentukan lokasi kapsul yang dipasang terlalu dalam sehingga tidak bisa
diraba dengan jari yaitu dengan sinar X dan Ultrasound. Dengan sinar X, pasang pada 50
55 kilovolts dan 4-5 miliamper, dengan waktu pemaparan 0,03 detik. Dengan
ultrasound, bayangan yang ditimbulkan oleh kapsul dapat ditentukan. Penyetelan khusus
( posisi probe ultrasound) mungkin diperlukan untuk memusatkan gambar pada
ultrasound.
Kapsul
yang
putus
Pencabutan akan lebih sulit jika kapsul putus. Sekali kapsul putus, maka ada
kemungkina akan putus lagi setiap kali melakukan jepitan dengan klem. Biasanya
diperlukan insisi baru di ujung atas kapsul sehingga sisa kapsul yang putus bisa dicabut.
TINDAKAN
Menutup
SETELAH
luka
PENCABUTAN
insisi
Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi, bersihkan tempat insisidan
sekitarnya dengan menggunakan kasa berantiseptik. Gunakan klem untuk memegang
kedua tepi luka insisi selama 10-15 detik untuk mengurangi perdarahan dari luka insisi,
kemudian
balut
luka
insisi.
Dekatkan kedua tepi luka insisi kemudian tutup dengan band aid (plester untuk luka
ringan) atau kasa steril dan plester.
INTRUKSI
KEPADA
KLIEN
UNTUK
PERAWATAN
LUKA
DI
RUMAH
Beri tahu klien mungkin timbul memar, bengkak dan kulit kemerahan pada daerah
pencabutan
Jaga
selama
luka
insisi
beberapa
agar
tetap
hari,
kering
keadaan
dan
bersih
ini
minimal
normal.
48
jam.
Bila memakai pembalut tekan jangan dibuka selama 48 jam dan band aid boleh dibuka
setelah
3-5
hari.
Klien segera melakukan pekerjaan ringan. Hindari benturan pada tempat insisi.
Setelah sembuh, luka insisi boleh dicuci dan disentuh dengan tekanan normal.
Segera kembali ke klinik jika timbul tanda-tanda infeksi (demam, radang) pada tempat
insisi.
Beri tahu klien kapan kembali ke klinik untuk perawatan lanjut, jika perlu.
Beri tahu klien bahwa jaringan ikat di lengan mungkin masih tetap terasa dan akan
hilang setelah beberapa bulan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Alat kontrasepsi susuk atau implan berisi lovonorgestrel, terdiri dari 6 kapsul yang
diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira 6-10 cm dari lipat siku.
Indikasi penggunaan KB susuk adalah pemakaian KB yang jangka waktu lama, masih
berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.tidak
dapat memakai jenis KB yang lain. Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant
dikembangkan dan diperkenalkan sebagai cara KB yang baru. Alasan-alasan tersebut
antara lain implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan
dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna, tidak merepotkan. Setelah
pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan atau memikirkan apa-apa misalnya pada
penggunaan pil. Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau
mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi
DAFTAR
PUSTAKA
Gunawan, Nardho, dkk. 1999. Buku Pedoman Petugas Fasilitas Pelayanan Keluarga
Berencana.
Jakarta
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
for
Female).
http://www.pkmi-online.com/implant.htm.
Desember
Rayax.
Diakses
18
2010
2007.
Alat
Kontrasepsi
Implant.
http://rayax-
alatkontrasepsiimplan.blogspot.com/2007/06/pemasangan-dan-pencabutan-implansusuk.html.
Diakses
18
Desember
2010.
Saifufuddin, A. B., dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
Yayasan
Sherli,
Bina
2006.
Alat
Pustaka
Kontrasepsi.
Prawirohardjo.
http://bidansherly.wordpress.com/2009/04/06
Sarwono