Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. Tujuan Praktikum
Mampu melakukan penanaman biakan mikroorganisme pada medium baru.
B. Pendahuluan
Dalam teknik pembiakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang
murni,tetapi juga bagaimana memeliharaserta mencegah pencaemaran baru dari luar,media untuk
membiakan bakteri haruslah steril untuk digunakan.
Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme.penanam
biakan mikroba yang dibiakan harus sanagat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar
tidak terjadi kontaminasi.oleh karena itu diperlukan teknik-teknikdalam pembiakan mikroorganisme
yang disebut inokulasi biakan,(dwijoseputro:1998)
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama kemedium
yang baru dengan ingkat ketelitian yang sangat tinggi.dengan demikian akan diperoleh biakan
mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi.identifikasi biakan
mikroorganisme
sering
pencemaran.pemindahan
mempertahankan
kali
memerlukan
mikroorganisme
kemurnian
biakan
ini
selama
penanam
biakan
segar
tanpa
terjadi
ilakukan
dengan
teknik
aseptik
untuk
berulankali.mkroorganisme
dapat
peminahan
dilewtkan nyala api saja,setelah dingin kembali kawat itu disntuhkan lagi dalam nyala api,
(pelczar:1986)
Dalam teknik inokulasi ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni
mikroorganisme yaitu:
Metode gores,dalam metode ini memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan
peltihan.penggoresan penggoresan sederhana yang sempurna akan menghasilkan koloni yang
terpisah.inokulum digoreskandipermukaan mdia agar nutrient. Diantara goresan akan terdapat selsel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni,(winarni:1997)
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat,bila dilakukan dengan baik maka akan
mnghasilkan baik.ada beberapa teknik dalam metode goresan yakni goresan T,goresan
kuadran,goresan radian,goresan sinambung,(kurs irianto:2006)
Metode tebar,setetes inokuum diletakan dalam sebuah medium agar nutrient dalam cauan petri
dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril,(winarni:1997)
Metode tuang,isolasi dengan menggunkan media cair dengan pengenceran, dasar melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga hanya ditemuka dalam 1 sel.
Metod tusuk,yaitu dengan cara melakukan meneteskan atau mnusukan ujung jarum ose yang I
dalamnya terdapat inokulum kemudian dimasukan kealam media,(winarni:1997)
Mikroorganisme ada dimana-mana karena ukurannya yang sangat kecil,mreka mudah lepas dalam
udar dan permukaan,maka harus mensterilkan medium kultur secepatnya setelah preprasi untuk
pemindahan mikroorganisme scap di kontaminasikan, ini biasanya terbunuh (cappuccino:1983)
Teknik yang di gunakan dalam pencegahan kontaminasi hingga kultur manipulasi dan media kultur
steril disebut teknik aseptic, kontaminasi udara paling sering jadi masalah karena udara selalu
kontak dengan partikel debu dan umumnya banyak komunitas mikroorganisme di dalamnya, ketika
wadah dibuka maka segera ditangani agar tidak terkontaminasi dengan udara sekitar. Transfer
aseptic dari salah satu medium ke medium yang lain harus dilihat dengan loop inokulasi atau jarum
harus disterilkan oleh pembakaran pada nyala api.dalam pertumbuhan kultur dibutukan tempat yang
mudah dipindahkan kepermukaan agar datar, dimana suatu pertumbuhan koloni berasal drai
tumbuhan dan pembelahan sel tunggal, (cappuccino:1983)
Ada beberapa macam media yang di gunakan untuk inokulasi yaitu mixed kiultur (berisi dua atau
lebih species mikroorganisme), pate cultur (media padat dalam petidris), slant culture (media padat
dalam tabung reaksi). Perbedaan inokulasi jamur da bakteri adalah inokulasi jamur menggunakan
jarum ose bentuk batang, hifa yang berbentuk benang mudah diambil dengan mengunakan jarum
ose, sedangkan yang kedua yaitu inokulasi baktei menggunakan jarum ose bentuk bulat, pada
jarum ose yang berbentuk bulat bakteri akan dapat terambil dalam jumlah yang relative banyak,
(rohmat:2002)
Alat dan bahan
Alat
Jearum ose
Bunsen spirtus
Bahan
Medium plate dan medium miring
Biakan induk
Prosedur kerja
Biakan induk dibuka
Cawan petri yang akan ditanami sedikit dibuka dan di panaskan pada api Bunsen
Medium yang telah di nokulasi biakan mikroorganisme disimpan pada tempat aman
Cawan petri penyimpanan posisi terbalik yaitu kaca penutup berada di bagian bawah
HASIL PENGAMATAN
Gambar
Keterangan
Proses menyiapkan alat dan bahan dalam
inkubator
PEMBAHASAN
Untuk penggunaan metode gores dengan medium agar miring, mula-mula disiapkan media
biakan induk dari jenis mikroorganisme bakteri escheria coli, Biakan induk berada di tabung reaksi
yang berisi media agar miring yang berwarna kuning, Pada medium biakan induk, koloni tampak
berupa sebaran/ suspensi putih pada permukaan atas media. Disediakan tiga buah tabung reaksi
berisi medium agar padat. Medium agar miring berwarna kekuningan berfungsi sebagai tempat
menggoreskan jamur dan tempat pertumbuhan koloni jamur. Jarum ose dipanaskan hingga
membara berfungsi untuk mensterilsasi jarum sebelum digunakan dari mikroorganisme lain, sumbat
kapas tabung reaksi yang berisi isolate biakan induk dibuka, kemudian bibir tabung di panaskan
berfungsi untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mikroorganisme lain. Setelah itu, jarum ose
dimasukan pada medium biakan induk,jarum ose bentuk bulat untuk inokulasi bakteri. Pengambilan
inokulum dengan dengan menggoreskan ujung bulat jarum ke media biakan induk, memungkinkan
bakteri dapat terambil banyak. Mulut tabung reaksi yang berisi isolate biakan induk dipanaskan
kembali, berfungsi untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mokroorganisme lain. Kemudian
segera di tutup dengan sumbat kapas lemak bertujuan agar keadaan mikroorganisme di dalam
tabung reaksi tetap steril, apabila ada kontaminan yang akan masuk, maka dapat terserap dengan
sumbat kapas tanpa dapat mempengaruhi mikroorganisme yang akan di biakan, (Anonim:2008)
Teknik inokulasi pada media miring
Setiap perlakuan diusahakan dilakukan secara aseptis ( di dekat api Bunsen) berfungsi agar
saat inokulasi, bahan serta alat gelas yang digunakan tetap steril. Inokulum digoreskan di
permukaan media agar miring di dalam tabung reaksi yang telah di sediakan menggunakan metode
gores mulai dari samping arah zig-zag. Arah zig-zag. Arah zigzag di gunakan supaya
memungkinkan koloni terbentuk tersebar merata dan tampak jelas serta tidak bertumpuk dari koloni
yang akan terbentuk.Panaskan sekeliling mulut tabung dan segera di tutup dengan sumbat kapas
berfungsi untuk mensterilisasi tabung reaksi dan biakan dari mikroorganisme lain. Inokulum
disimpan dalam incubator agar medium dapat tumbuh pada wadah yang steril dengzn menyeting
suhu 370 C sebagai suhu opimum bakteri untuk tumbuh, kemudian di amati dan di foto bentuk
koloni yang terbentuk setelah di inkubasi selama 2x24 jam, Medium yang digunakan adalah larutan
nutrient agar yang sebelumnya dipanaskan agar bisa membentuk medium miring yang didinginkan
hingga memadat dengan memiringkan tabung reaksi sehingga memebentuk agar miring dan
berwarna kuning muda. Medium agar miring adalah medium yang dibuat dalam tabung reaksi yang
diletakan miring pada waktu pendinginan. (Pelczar,m.1986)
Keuntungan media agar miring ini adalah luas permukaan yang kecil sehingga peluang
kontaminasi rendah dan dapat memperluas bidang untuk digunakan strain murni (indukan murni).
Sedangkan kerugiannya hanya memuat sedikit mikroorganisme. Media agar untuk bakteri
digunakan media NA (Nutrien agar) karena yang komposisinya ekstrak daging sapi didalamnya
mengandung protein, karbohidrat, vitamin dan sedikit lemak juga terdapat adanya beberapa factor
pertumbuhan yang tidak mampu mensintesis mikroorganisme, (Waluyo,L,2005)
Medium NA berfungsi untuk membiakan berbagai macam mikroorganisme serta kultur
bakteri. Pada praktikum ini kita mempelajari bagaimana melakukan teknik inokulasi biakan
mikroorganisme pada medium steril sehingga bisa mendefinisikan bahwa teknik inokulasi adalah
pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama kemedium baru dengan tingkat ketelitian sangat
tinggi dan dituntut untuk bwekera secara aseptic yaitu bebas dari pengaruh kontaminan
mikroorganisme yang lain. Teknik aseptic dilakukan dengan penyediaan alat-alat kerja yang steril
dan bekerja didekat api Bunsen agar terhindar dari kontaminan udara.pada waktu inokulasi jarum
yang digunakan untuk meindahkan mikroba harus dipijarkan diatas api segera sebelum dan
sesudah melakukan pemindahan. Pemanasan ini menghjancurkan semua bentuk kehidupan yang
ada pada permukaan jarum atau alat pemindahan, setelah di inokulasi biakan bakteri disimpan dan
diinkubasi dalam lingkungan yang sesuai untuk petumbuhan, (Dwidjoseputro,D.1988)
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa teknik
inokulasi merupakan teknik pemindahan bakteri ke dalam media dengan perlakuan khusus untuk
mempertahankan kemurnian biakan bakteri. Teknik inokulasi dapat dilakukan dengan metode gores
pada agar datar dan metode gores pada agar miring.proses inokulasi harus benar-benar aseptic
atau steril agar tidak terjadi kontaminasi oleh organism lain. Pada hasil pengamatan metode gores
agar miring terlihat adanya garis zig-zag putih menyebar yang menandakan koloni bakteri sarcina
tumbuh.
Daftar pustaka
Dwidjoseputro,D.1988. Dasar-dasar mikrobiologi. Dambatan:malang
Pelczar,m.1986. Dasar-dasar mikrobiologi, Erlangga:Jakarta
Waluyo,L,2005,mikrobiologi umum,mm press: Malang
Wesley volk dkk,1988.Mikrobiologi dasar,Erlangga:Jakarta
Http://id.answer.yahoo.com/question/index/2009/10/08 Pkl 20:00
Http://Firebiology.wordpress/2009/10/08 Pkl 20:10
Http://Masrurenstein.blogspot.com/2009/10/08 Pkl 20:25
Http://Blogkita.info/my kampuz/mikrobiologi/2009/10/08 Pkl 20:30
Http://ismandale.multyfly.com/2009/10/08 Pkl 20:45
Rohmat, 2002. Teknik-teknik inokulasi mykoriza/2009/10/08/ Pkl: 21:00