Sie sind auf Seite 1von 14

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.

ALKOHOL / ALKANOL
a. Tata nama IUPAC : sebagai ALKANOL
1) Langkah pemberian nama IUPAC
Rantai C terpanjang (Rantai utama / induk) harus
mengandung gugus OH.
Nama rantai utama sesuai nama alkana, akhiran ana diganti
dengan
Jumlah gugus
Pengganti
OH
ana
1
Anol
2
anadiol
3
Anatriol
dst
Anatetraol
Penomoran dimulai dari C ujung yang terdekat dengan
gugus OH
Apabila gugus OH sebagai gugus fungsi mempunyai nomor yang
sama
dari kedua ujung, maka penomoran dimulai dari salah satu
ujung yang terdekat dengan cabang cabangnya mempunyai nomor
terkecil.
Urutan pemberian nama cabang menurut abjad dan diberi awalan
yang menyatakan jumlah cabang. ( Misalnya jumlah cabang yang
sama adalah 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, dst)
Urutan tatanama

Nomor C
Bercabang

nama
cabang

Nomor C
Pengikat -OH

nama Alkanol atau


Aklkaradiol atau
Alkanatriol dst

Contoh pemberian nama IUPAC


Rumus struktur nama
a. CH3 CH2 CH CH3

Nama IUPAC
2 Butanol

OH
CH3
b. CH3 CH C CH CH3
CH3 CH2 OH

3- Etil 3,4-dimetil 2 pentanol

CH3

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.

c. CH3 CH CH CH3

2,3 Butanadiol

OH OH
b. Tatanama Trival / Lazim (khusus pengikat 1 gugus
OH) sebagai : Alkil Alkohol
1. Langkah pemberian nama Trivial
Tentukan nama gugus alkil (R-) pengikat OH
Urutan tatanama
(nama gugus alkil pengikat -OH) + (ALKOHOL)

2. Contoh pemberian nama Trival


Rumus struktur (RS)

Nama Trival

a. CH3 CH2 OH

Etil alkohol

b. CH3 CH2 CH OH

Sekunderbutil alkohol

CH3
OH
c. CH3 C CH3

Tersierbutil alkohol

CH3
d. CH3 CH CH2 OH

Isobutil alcohol

CH3

b. Isomerisasi Alkohol
a. Rumus umum (RM)

CnH2n+2O

(RS)
: R OH (alkohol monohidroksi)
b. Isomerisasi pada alkohol
Isomersasi adalah peristiwa dimana senyawa-senyawa mempunyai
rumus molekul (RM) sama tetapi rumus struktur (RS) nya berbeda.
1) Isomer posisi : Isomer yang terjadi karena perbedaan letak / posisi
gugus fungsi pada senyawa segolongan (gugus fungsi dan rantai C
induk sama)
Contoh
: butanol

RM : C4H10O
RS : CH3 CH2 CH2 CH2 OH

(1- butanol)

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.

CH3 CH2 CH CH3


(2- butanol)

OH
2) Isomer Rantai/rangka : Isomer yang terjadi karena perbedaan
jumlah atom C rantai induk pada senyawa segolongan (jenis dan
posisi gugus fungsi sama)
Contoh

: butanol

RM : C4H10O
RS :
CH3 CH2 CH2 CH2 OH (1- butanol)
CH3 CH CH2 OH
(2- metil -1 propanol)

CH3
3). Isomer Fungsi : Isomer yang terjadi karena perbedaan
jenis gugus fungsi
Contoh : alkohol berisomer fungsi dengan
eter.

RM : C3H8O
RS : CH3 CH2 CH2 OH
Alkohol
Eter
CH3 CH CH3
CH3 O CH2 CH3
OH

Metoksi Etana

2 propanol
c. Penggolongan alkohol
1) Berdasarkan jumlah gugus OH
Jenis alcohol
a. Alkohol
monovalen /
monohidroksi
b.Alkoholpolivalen
/ polihidroksi
(polialkohol)

Pengertian
* Alkohol yang
mempunyai
1 gugus OH
* Alkohol yang
mempunyai
beberapa
gugus OH

Contoh
1- propanol
CH3- CH2-CH2-OH
CH2 CH2
OH OH
(1,2 - etanadiol)

2) Berdasarkan letak gugus OH

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.


Jenis alkohol
a. Alkohol
primer
b. Alkohol
sekunder
c. Alkohol
tersier

Pengertian
gugus OH
terikat pada
atom C primer
gugus OH
terikat pada
atom C sekunder
gugus OH
terikat pada
atom C tersier

Rumus umum
R CH2 OH

Contoh
CH3 CH2 CH2 OH
1-propanol ( propil alcohol)

R CH OH
R1

CH3 CH OH

R11

CH3
2 propanol ( isopropanol )
CH3

R C OH

CH3 C OH

R1

CH3
2-metil 2 propanol
(tersier butil alkohol)

d. Sifat sifat alkohol


SIFAT FISIKA/FISIS
a) Titik didih dan titik lebur
Titik didih dan titik lebur alkohol lebih tinggi dari turunan alkana
lain yang Mr-nya sama.
Pernyataan titik didih dan titik lebur tinggi adalah adanya ikatan
hidrogen antara molekul-molekul alkohol.
Bersifat polar karena memiliki gugus-OH (R-adalah gugus non
polar)
b) Kelarutan dalam air
Mudah larut dalam air karena membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul-molekul air.
Semakin panjang rantai C-nya, kelarutan semakin kecil semakin
banyak jumlah cabang, kelarutan semakin besar.
c) Alkanol suku rendah ( C1 C4 ) berupa zat cair encer
Alkanol suku sedang ( C5 C9 ) berupa zat cair kental
Alkanol suku tinggi ( C10 atau lebih ) berupa zat padat

SIFAT KIMIA
Reaksi

Penulisan secara umum dan contoh

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.


a) Reaksi
dengan
logam aktif
(Na)

R-OH+MR- O- M + H2
Atau
2 R-OH + 2M 2 R-O-M + H2
Contoh ke 1:
CH3-CH2-OH + Na CH3- CH2-O-Na + H2
Etanol

Natrium etanolat

Atau

2CH3-CH2-OH + 2Na 2CH3- CH2-O-Na + H2


Etanol

Natrium etanolat

Contoh ke 2 :
CH3-CH2-CH2-OH + Na CH3 -CH2 -CH2 -O Na + H2
1 Propanol
Atau

Natrium propanolat

gas hidrogen

2CH3-CH2-CH2-OH + 2Na 2CH3 -CH2 -CH2 -O Na + H2


1 Propanol

b) Reaksi
dengan asam
alkanoat
(R.
Esterifikasi
/reaksi
pembentukan
ester )

Natrium propanolat
O

gas hidrogen

R OH + R1 C OH R1 C OR + H2O
asam alkanoat
ester

Contoh :
O

CH3 CH2 OH + H C OH H C O CH2 CH3 + H2O


Etanol
Asam Metanoat etil metanoat
O
O
CH3-CH2-CH2-OH +CH3-CH2-C-OH CH3-CH2-C-O-CH2-CH2-CH3 + H2O
1-propanol
asam propanoat
propil propanoat

c) reaksi
dengan PX3,
PX5, SOX2

3R-OH + PX3 3R-X

alkil halida

R-OH + PX5 R-X

H3PO3
asam fosfit

POX3

HX

akil halida fosforil halida asam halida

2R-OH +SOX2 2R-X


akil halida

+ SO2

sulfur dioksida

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

H2 O
air

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.

Contoh :
3CH3-CH2-OH + PCl3
etanol

fosfor triklorida

3CH3-CH2-Cl +
etil klorida
(kloroetana)

as. Fosfit

CH3-CH2-OH + PCl5 CH3CH2CI + POCl3


etanol

H3PO3
+ HCl

fosfor pentaklorida etil klorida fosforil triklorida

as.klorida

2CH3-CH2-OH + SOCl2 2CH3-CH2-Cl + SO2 + H2O


etanol

tionil diklorida

etil klorida

sulfur dioksida air

3CH3-CH-CH3 + PCI3 3CH3-CH-CH3 +


OH

H3PO3

CI

2 - propanol

2-kloro propana

CH3-CH-CH3 + PCI5 CH3-CH-CH3 + POCI3 + HCI


OH

CI

2CH3-CH-CH3 + SOCI2 2CH3-CH-CH3 + SO2 + H2O


OH

Cl
tionil diklorida

e) reaksi
dengan
hidrogen
halida (HX)

R-OH

HX
R-X
alkil halide

Contoh :
CH3-CH2-OH
Etanol

HCI

H2O

CH3-CH2-CI +
H2O
etilklorida / kloroetana

e. Kegunaan Alkohol
1) Pada umumnya sebagai pelarut
2) Etanol 75% sebagai pembersih hama
3) Dalam industri sebagai
Pelarut dari lak, vernis, dll
Bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmetik dan antiseptik
Bahan bakar :
Spritus : Campuran dari etanol, sedikit methanol (racun) dan zat
warna ungu (agar tidak diminum)
Bahan minuman (khusus etanol)

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.

f. Pembuatan beberapa senyawa alkohol


1) Pembuatan alkohol secara umum
a) Alkil halida dan
AgOH

R-X + AgOH R-OH +Agx


Alkil halida

alkohol

Contoh :
C2H5CI + AgOH C2H5OH + AgCI
Kloro etana (IUPAC)

etanol

b) Reduksi aldehid
R- C -H+H2 R-CH2-OH
Aldehid

alkohol primer

CH3 - CH2 C + H2 CH3 CH2 CH2 OH


propanal H
R-C=0 +H2 R-CH-OH

R1
R1

c) Reduksi keton

1-propanol

Alkohol sekunder

CH3-CH2-C-CH3+H2
2 butanon

OH

CH3-CH2-CH-CH3
2 butanol

2) Pembuatan metanol (CH3OH)


Metanol adalah alkohol yang bersifat racun keras, dapat menyebabkan
kebutaan dan kematian.
Metanol dibuat dari campuran gas CO dengan H2

dengan katalis ZnO

atau Cr2O3 pada 4500C, 200 atm.


Cr2O3
CO + 2H2

CH3OH
4500C, 200 atm

Metanol banyak digunakan sebagai pelarut getah dan resin, bahan


bakar.

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.


3) Pembuataan etanol (C2H5OH)
Etanol sehari-hari dikenal sebagai alkohol
Etanol dibuat dengan peragian/fermentasi gula atau pati pada suhu
kamar (250C)
amilasi
(C6H12O5)5 + nH2O

nC6H12O6

pati

glukosa
zimose

C6H12O6

C2H5OH +H2O

Glukosa

etanol 10%

Pada suhu rendah, fermentasi berlangsung lambat dan pada suhu


tinggi ragi akan terbunuh.
Etanol digunakan sebagai pelarut, bahan bakar, parfum, serat sintesis,
minuman (bir mengandung 4% etanol anggur mengandung 11%
etanol).
4) Pembuatan glikol dan gliserol
a) Glikol = 1,2-etanadiol (CH2-CH2)
OH OH
Glikol merupakan zat cair kental, manis dan beracun
Glikol dibuat dengan mengoksidasi kuat etena kemudian dihidrolisis
[O] + 4H2O

CH2 = CH2

CH2 - CH2

Etena

OH

OH

Glikol / 1,2-etanadiol
Kegunaan Glikol :
1. Bahan pelarut organic
2. Bahan pelembut
3. Bahan baku pembuat serat sintetis
4. Bahan anti beku pada radiator mobil di musim dingin
b) Gliserol = 1,2,3 propanatriol (CH2 CH-CH2)
OH

OH OH

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.


Gliserol merupakan zat cair yang manis, tak berwarna, tak berbau,
mudah larut dalam air dan beracun.
Gliserol dibuat dari hasil samping pembuatan sabun.

C17H35 C O CH2
CH2 - OH
C17H35 C O CH + 3 NaOH 3C17H35 C O Na + CH OH
Natrium stearat
C17H35 C O- CH2
Gliseril tristearat

CH2 - OH
Gliserol

LEMBAR KERJA SISWA

I. Reaksi Alkohol dengan logam Natrium


1. Tujuan
Mengamati reaksi alkohol dengan logam Natrium
2. Alat dan bahan
- Alkohol albsolut 25 mL
- kertas lakmus merah dan biru
- Akuades 10 mL
- Logam Natrium
- Gelas kimia 50 mL
3. Cara kerja
a. Masukkan 25 mL alkohol absolut ke dalam gelas kimia 50 mL. Uji dengan kertas
lakmus
merah danbiru. Catat pengamatan anda.
b. Potonglah logam natrium kira-kira sebesar kacang hijau, lalu masukkan ke dalam
gelas kimia berisi alkohol. Catat pengamatan anda
c. Setelah logam natrium habis bereaksi, tambahkan kira-kira 10 mL akuades
kemudian uji kembali dengan kertas lakmus merah dan biru. Bandingkan hasilnya
dengan prosedur a.
4. Data percobaan

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.


a. Hasil pengujian alkohol absolut dengan kertas lakmus merah dan biru
Sebelum reaksi dengan Na
Sesudah reaksi dengan Na
Lakmus merah ..Lakmus biru .. Lakmus merah ...Lakmus biru ........
b. Reaksi alkohol dengan logam Na ...........
5. Pertanyaan pertanyaan
a. Gas yang timbul dari reaksi alkohol dengan logam natrium adalah ....
b. Jelaskan pengujian dengan kertas lakmus merah dan biru !.
c. Tulislah lengkap dengan namanya reaksi antara alkohol dengan logam
Na !.
II. REAKSI OKSIDASI ALKOHOL
1. Tujuan
Mengamati reaksi alkohol dengan larutan kalium dikromat dalam suasana asam.
2. Alat dan bahan
- Tabung reaksi - 1mL larutan kalium dikromat 0,1M
- 3 mL tersier butil alkohol
- 3 mL etanol
- 1 mL larutan asam sulfat 4 M
- 1 set perangkat penangas air
- 3 mL isopropil alkohol
3. Cara kerja
a. Isilah sebuah tabung reaksi dengan 3 mL etanol, tambahkan 1 mL larutan kalium
dikromat 0,1 M dan 1 mL larutan asam sulfat 4 M. Masukkan tabung itu ke dalam
penangas air.
b. Ulangi percobaan a di atas dengan menggunakan
- metanol - isopropil alkohol
- tersier butil alkohol
4. Pertanyaan pertanyaan
a. Alkohol mana saja yang dapat bereaksi dengan larutan kalium dikromat ?. Tuliskan
persamaan reaksinya.
b. Apakah alkohol yang bereaksi itu tergolong alkohol primer, sekunder
atau tersier ?.
III. ESTERIFIKASI / REAKSI PEMBENTUKAN ESTER
1. Tujuan
Mengamati reaksi esterifikasi / reaksi alkohol dengan asam karboksilat
2. Alat dan bahan
- Gelas kimia 100 mL
- Kasa dan kaki tiga
- akuades 100 mL
- Tabung reaksi besar dengan sumbat gabus
- 20 tetes asam sulfat pekat
- 3 mL asam asetat
- Tabung reaksi kecil
- 3 mL etanol
- 3 mL asam salisilat
- Pembakar spirtus
3. Cara Kerja
a. Panaskan kira-kira 100 ml air dalam gelas kimia hingga suhunya kirakira 70C.
SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

10

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.


b. Sementara air dipanaskan, masukkan kira-kira 3 mL etanol, kira-kira 3 mL asam
asetat pekat / glasial dan 20 tetes asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi
berlengan. Baui campuran itu. Sumbatlah tabung reaksi itu dengan gabus yang telah
dipasang tabung reaksi kecil. Isi tabung reaksi kecil dengan air dingin kemudian
masukkan perangkat itu ke dalam penangas air. Panaskan kira-kira 10 menit.
Setelah itu bukalah sumbat gabus dan baui campuran.
c. Ulangi langkah b di atas dengan menggunakan 1 sendok teh asam salisilat , 3 mL
metanol dan 20 tetes asam sulfat pekat.
4. Data / hasil percobaan
Pembauan campuran
a. Campuran etanol, asam asetat, dan asam sulfat pekat.
Sebelum dipanaskan .......... Setelah dipanaskan .......
b. Campuran metanol, asam salisilat dan asam sulfat pekat
Sebelum dipanaskan ......... Setelah dipanaskan ......
5. Pertanyaan-pertanyaan
a. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas.
b. Sebutkan nama ester yang terbentuk dalam percobaan ini.
c. Sebutkan bahan-bahan dapur di rumah yang menurut anda mengandung
ester.

ALKOKSI ALKANA / ETER


a. Rumus umum

RM : CnH2n+2O
RS : R O R1

b. Tata nama Alkoksi Alkana ( IUPAC )


1. Jika dalam eter gugus alkilnya berbeda, maka alkil yang rantainya
terpendek
dianggap sebagai gugus alkoksi, sedangkan gugus alkil yang lain sebagai
alkananya.
2. Penomoran dimulai dari ujung rantai induk, sehingga letak gugus alkoksi
mendapat nomor terkecil.
3. Nama bagian depan adalah gugus alkoksi, sedangkan bagian belakang nama
alkananya.
4. Jika pada rantai induk terdapat cabang alkil, maka gugus alkoksi
diprioritaskan mendapat nomor terkecil, sedang cabang alkil mengikuti
nama rantai induk alkana.
Contoh :

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

11

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.

CH3-CH2-CH2-CH2-O-CH3 : 1-metoksi butana


4 3
2
1
CH3-CH2-CH-CH3
: 2-metoksi butana
4 3
2 1
O-CH3
Selain nama IUPAC, eter juga memiliki nama Lazim yaitu dengan menuliskan
nama alkil-alkil yang terletak di antara gugus fungsinya O menurut abjad
dan diikuti kata eter.
Contoh :
CH3-CH2-CH2-CH2-O-CH3
: butil metil eter
CH3-CH2-CH-O-CH2-CH3
: etil sekunder butil eter

CH3
c. Isomer pada eter
1. Isomer posisi
Contoh :
RM : C5H12O
RS : CH3-CH2-CH2-CH2-O-CH3 (1-metoksi butana)
4
3 2
1
CH3-CH2-CH-CH3
(2-metoksi butana)
4 3
2
1
O-CH3
2. Isomer rantai :
Contoh : RM : C5H12O
RS : CH3-CH2-CH2-CH2-O-CH3 (1-metoksi butana)
CH3-CH-CH2-O-CH3
3
2 1
CH3

(1-metoksi-2-metil propana)

3. Isomeri fungsi : eter dan alkohol mempunyai rumus molekul sama tetapi
gugus fungsinya berbeda.
Contoh : RM : C4H10O
RS : Eter
a. CH3-CH2-CH2-O-CH3
3
2
1
b. CH3-CH2-O-CH2-CH3

(1-metoksi propana)

c. CH3-CH-O-CH3

(2-metoksi propana)

(etoksi etana)

CH3
SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

12

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.

RS : Alkohol
a. CH3-CH2-CH2-CH2-OH

(1-butanol / butil alkohol)

b. CH3-CH2-CH-CH3

(2-butanol / sekunder butil alkohol)

OH
c. CH3-CH-CH2-OH

(2-metil-1-propanol / isobutil alkohol)

CH3
OH
d. CH3-C-CH3

(2-metil-2-propanol / tersier butil alkohol)

CH3

Perbedaan jumlah isomer alkohol dan eter


CnH2n+2O Isomer
alcohol
CH4O
1
C2H6O
1
C3H8O
2
C4H10O
4
C5H12O
8

Isomer eter Jumlah


isomer
1
1
2
1
3
3
7
6
14

d. Sifat-sifat eter :
1. Sifat fisis
* Titik didih eter lebih rendah dari pada alkohol

Eter

Titik didih
0
C

Alkohol

Titik didih
0
C

Dietil eter
34,6
1-butanol
118
Butil metil eter
70,3
1-pentanol
138
* Eter mudah menguap. Uapnya lebih berat daripada udara.
SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

13

Alkohol/Alkanol dan Eter/Alkoksi Alkana by Anton B.H.

* Eter mudah terbakar.


* Eter merupakan zat beracun tetapi jauh lebih aman daripada kloroform
untuk sebagai obat bius.
* Sukar larut dalam air
2. Sifat kimia
* Tidak bereaksi dengan natrium (Sifat ini dapat digunakan untuk
membedakan antara eter dan alkohol)
Contoh :
* CH3 O C2H5 + Na
tidak bereaksi
metoksi etana
* Dapat bereaksi dengan asam halida / asam halogenida (H-X) pada suhu
tinggi, membentuk alkohol dan alkil halida. (Pada suhu 1300 1400 C)
Contoh :
a. CH3 O C2H5 + HBr
CH3 OH + C2H5Br
Metoksi etana

metanol

bromo etana

b. CH3 CH2 O CH CH2 CH2 CH3 + HCl CH3 CH2 OH +


etanol
CH3
2 etoksi pentana
CH3 CH2 CH2 HCCl

CH3
2 kloro pentana
d. Eter dan alkohol mempunyai perbedaan sifat
ETER
a. sukar larut dalam air
b. Titik didih rendah
c. Tidak bereaksi dengan Na
d. Tidak bereaksi dengan PX3
e. Kegunaan Eter
a. Pelarut senyawa karbon
b. Bahan desinfektan
c. Bahan pembius (anastetik)

ALKOHOL
a. Mudah larut dalam air
b. Titik didih tinggi
c. Bereaksi dengan Na
d. Bereaksi dengan PX3

SMAK ST. ALBERTUS ( DEMPO ) MALANG JATIM INDONESIA

14

Das könnte Ihnen auch gefallen