Sie sind auf Seite 1von 8

TRAUMA ABDOMEN

oleh; Dr.Sahat simangunsong, Sp.B

Trauma abdomen adalah


segala bentuk kekerasan
pada abdomen, bisa berupa
trauma tajam maupun
tumpul yang dapat
mengakibatkan akut
abdomen

Patokan umum

Setiap trauma dengan syok harus dianggap


menderita trauma abdomen sampai terbukti tidak
Setiap penderita trauma abdomen harus di
observasi tanda akut abdomen 24-48 jam karena;

1. Gejala kerusakan/ perdarahan intra


abdominal bisa tidak langsung terlihat.
2. Robekan organ padat tidak langsung
menyebabkan gejala iritasi peritoneal.
3. Pada trauma multiple dengan trauma
abdomen, gejala didaerah lain mungkin
lebih nyata sehingga trauma abdomen
terlupakan.

Akut abdomen
Merupakan suatu kegawatan dalam
abdomen yang membahayakan jiwa
sehingga harus ditanggulangi segera
melalui operasi untuk mengatasi
penyebabnya.
Gejala pada trauma abdomen merupakan
akibat dari; kehilangan darah, hematoma,
kerusakan organ dan iritasi cairan usus.

Kriteria diagnosis akut


abdomen
1.

Anamnese.

Ada riwayat trauma didaerah abdomen.


Keluhan rasa sakit didaerah abdomen setelah
trauma.
2.

Pemeriksaan fisik.

Inspeksi; tegang, ggn gerakan napas, luka tembus,.


Palpasi; nyeri tekan/ lepas, depanse muscular.
Perkusi; nyeri ketok, pekak hati menghilang pada
perporasi usus. Adanya darah dalam ronga
abdomen ditentukan dengan shifting dulnes
Auskultasi; peristaltik menghilang.
Dijumpai tanda syok dan perdarahan
3.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang.
a.

Pemeriksaan laboratorium.

b.

Pemeriksaan radiologi.

c.

Pemeriksaan khusus.

Pemeriksan darah; Hb dan lekosit berulang setiap 1/2jam.


Bila Hb menurun dan lekosit meningkat merupakan gejala
perdarahan intra abdominal (von slaeny test).
Pemeriksaan urin; hematuritrauma urogenital.
Photo plain abdomen posisi erect dan thorak; pada
perporasi dijumpai udara bebas dalam rongga peritonium.
CT.Scan
Abdominal paracentesis atau diagnostik peritoneal lavage
(DPL). DPL dinyatakan positif bila sel eritrosit >
100.000/mm3.
Pemasangan NGT untuk mengetahui perdarahan lambung

Kapan dilakukan operasi??


1. Luka tembus abdomen.
2. Dijumpai tanda akut abdomen
3. Kegagalan resusitasi syok
hypovolemik pada DPL positip
Jenis tindakan eksplorasi laparotomi
darurat

Penatalaksanaan
1. Nuchter; puasa.
2. Infus cairan intravena.
3. Decompressi dengan pemasangan NGT
a. Sebagai diagnostik
b. Mengosongkan lambung untuk mencegah
aspirasi

4. Antibiotik .
5. Pemasangan cateter menetap.
a. Mengosongkan kandung kemih
b. Menilai urin yang keluar (perdarahan)

Tujuan tindakan operasi


Menangani penyebab akut abdomen
berupa;
Perdarahan
perforasi

Das könnte Ihnen auch gefallen