Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
LANDASAN TEORI
10
2.
3.
4.
adanya cabang studi tegangan tinggi yang membahas khusus pengujian tegangan
tinggi. Studi ini akan mempelajari cara kerja dan karakteristik peralatan-peralatan
uji tegangan tinggi dan prosedur pengujian yang telah distandarisasi.
11
2.
tinggi impuls.
Alat ukur tegangan tinggi yang terdiri atas alat ukur tegangan tinggi DC,
3.
alat ukur tegangan tinggi AC, dan alat ukur tegangan tinggi impuls.
Alat pengukur sifat listrik dielektrik, antara lain alat ukur rugi-rugi
dielektrik, alat ukur tahanan isolasi, alat ukur konduktivitas, dan alat ukur
peluahan parsial.
12
13
a. Impuls kilat
c. Impuls terpotong
14
15
tidak selamanya terpaan elektrik dapat menimbulkan tembus listrik, tetapi ada dua
syarat yang harus dipenuhi, yaitu: (1) terpaan elektrik yang dipikul dielektrik
harus lebih besar atau sama dengan kekuatan dielektriknya dan (2) lama terpaan
elektrik berlangsung lebih besar atau sama dengan waktu tunda tembus.
Tegangan yang menyebabkan dielektrik tersebut tembus listrik disebut
tegangan tembus atau breakdown voltage. Tegangan tembus adalah besar
tegangan yang menimbulkan terpaan elektrik pada dielektrik sama dengan atau
lebih besar daripada kekuatan dielektriknya.
16
Kontak koil: kontak input tegangan agar magnetik kontaktor bisa bekerja.
Kontak utama: Kontak NO (normally open) yang berfungsi sebagai
saklar , akan menutup bila magnetik kontaktor bekerja, dan dihubungkan
ke beban
Kontak bantu: Kontak NO (normally open) dan NC (normally close) untuk
membantu fungsi kontrol untuk mengendalikan magnetik kontaktor
tersebut atau yang lainnya.
Magnetik kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau mengoperasikan
Penerangan
Pemanas
Pengendali motor listrik
Pengaman motor listrik
Pada pengamanan motor-motor listrik beban lebih dilakukan secara
terpisah. Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85%
sampai dengan 110% dari tegangan permukaannya.
17
Sedangkan bila lebih kecil dari 85%, kontaktor akan bergetar atau
berbunyi. Jika lebih besar 110% kontaktor akan panas dan terbakar. Penandaan
nomor pada kontak untuk kontaktor menurut IEC adalah:
Tabel 2.1 Kode kontak pada kontaktor menurut IEC
KODE
KETERANGAN
A1 , A2
1,3,5
2,4,6
13 & 14
23 & 24
33 & 34
63 & 64
73 & 74
83 & 84
93 & 94
11 & 12
21 & 22
31 & 32
61 & 62
71 & 72
81 & 82
91 & 92
18
2. Push Button Normally Close (NC) dengan fungsi jika ditekan bekerja (OFF),
apabila dilepas menjadi bekerja (ON)
Simbol Rangkaian:
19
3. Push button mengunci, berfungsi jika ditekan bekerja (ON) dan apabila
dilepas tetap bekerja (ON), tetapi jika ditekan untuk kedua kalinya maka akan
tidak bekerja (OFF)
Simbol Rangkaian:
20
yang digerakkan oleh rangkaian kontrol tersebut dapat menggunakan MCB jenis 3
fasa, sehingga dalam suatu panel yang digunakan untuk mengontrol suatu sistem
minimal terdapat 2 MCB yaitu 1 buah MCB jenis 1 fasa dan 1 buah MCB 3 fasa.
2.13
Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik kerangkaian listrik
yang lain melalui suatu gandengan medan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
elektromagnet.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik
maupun elektronika. Penggunaanya dalam sistem tenaga memungkinkan
21
dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan, misalnya
kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator dikelompokan
menjadi:
1. Transformator daya
2. Transformator ditribusi
3. Transformator pengukuran: yang terdiri dari transformator arus
(CT/current transformator) dan transformator tegangan (PT/potential
transformator).
Kerja transformator yang berdasarkan induksi elektromagnet menghendaki
adanya gandengan medan magnet antara rangkaian primer dan sekunder.
Gandengan medan magnet ini berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama.
22
e=
dimana:
(2.1)
Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat
ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika,
transformator digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban
untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara
rangkaian. Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk
mengurangi reluktansi (tahanan magnetis) dari rangkaian magnetis (common
magnetic circuit).
23
24
Relai arus lebih seketika adalah relai yang bekerja tanpa penundaan waktu,
atau jangka waktu relai mulai saat relai arusnya pickup sampai selesai, sangat
singkat (sekitar 20 sampai 100 ms). Gambar 2.12 menunjukkan karakteristik relai
arus lebih seketika.
25
26
Untuk relai arus lebih jenis very inverse dan extremely inverse, bisa
diperoleh dengan memodifikasi rangkaian pengisian kapasitor, dioda zener atau
lainnya yang merupakan modifikasi karakteristik waktu penundaan.
Istilah-istilah yang digunakan pada relai arus lebih:
-
27
Gambar 2.16 Skematik pengendalian tenaga pada alat uji tegangan tinggi