Sie sind auf Seite 1von 29

REFERAT

GANGGUAN MENTAL ORGANIK

Disusun oleh :
Hapsoro Wibhisono, S. Ked.
Ahmad Arbi Anindito, S. Ked.

1018011028
1018011036

Preseptor:
dr. Tendry Septa, Sp. KJ (K)
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

Page 1

Pengertian
Gangguan mental organik meliputi berbagai
gangguan jiwa yang dikelompokkan atas
dasar penyebab yang lama dan dapat
dibuktikan adanya penyakit, cedera atau
ruda paksa otak, yang berakibat disfungsi
otak.

Page 2

Klasifikasi (PPDGJ)
0. Demensia pada penyakit Alzheimer
Demensia pada penyakit Alzheimer
dengan onset dini
Demensia pada penvakit Alzheimer
dengan onset lambat
Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe
tak khas atau tipe campuran
Demensia pada penyakit Alzheimer Yang
tidak tergolongkan ( YTT)
Page 3

1. Demensia Vaskular
Demensia Vaskular onset akut
Demensia multi-infark
Demensia Vaskular subkortikal
Demensia Vaskular campuran kortikal dan
subkortikal
Demensia Vaskular lainnya
Demensia Vaskular YTT

Page 4

2.Demensia pada penyakit lain yang


diklasifikasikan di tempat lain (YDK)
Demensia pada penyakit Pick
Demensia pada penyakit Creutzfeldt Jakob
Demensia pada penyakit huntington
Demensia pada penyakit Parkinson
Demensia pada penyakit human
immunodeciency virus (HIV)
Demensia pada penyakit lain yang ditentukan
(YDT) dan YDK
Page 5

3. Demensia YTT
Karakter kelima dapat digunakan untuk
menentukan demensia pada 1-4 sebagai berikut
:
Tanpa gejala tambahan
Gejala lain, terutama waham.
Gejala lain, terutama halusinasi
Gejala lain, terutama depresi
Gejala campuran lain

Page 6

4. Sindrom amnesik organik bukan akibat alkohol


dan zat psikoaktif lainnya
5. Delirium bukan akibat alkohol dan psikoaktif lain
nya
Delirium, tak bertumpang tindih dengan
demensia
Delirium, bertumpang tindih dengan demensia
Delirium lainya
DeliriumYTT

Page 7

6. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan


penyakit fisik
Halusinosis organik
Gangguan katatonik organik
Gangguan waham organik (lir-skizofrenia)
Gangguan suasana perasaan (mood, afektif) organik

Gangguan manik organik


Gangguan bipolar organik
Gangguan depresif organik
Gangguan afektif organik campuran

Gangguan anxietas organik


Gangguan disosiatif organik
Gangguan astenik organik
Gangguan kopnitif ringan
Gangguan mental akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit
fisik lain YDT
Gangguan mental akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit
fisik YTT
Page 8

7. Gangguan keperibadian dan prilaku akibat


penyakit, kerusakan dan fungsi otak
Gangguan keperibadian organik
Sindrom pasca-ensefalitis
Sindrom pasca-kontusio
Gangguan kepribadian dan perilaku organik
akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
lainnya
Gangguan kepribadian dan perilaku organik
akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
YTT
9.Gangguan mental organik atau simtomatik YTT
Page 9

Klasifikasi (Maramis)

Demensia dan Delirium


Sindrom otak organik karena rudapaksa kepala
Aterosklerosis otak
Demensia senilis
Demensia presenilis
Demensia paralitika
Sindrom otak organik karena epilepsi
Sindrom otak organik karena defisiensi vitamin,
gangguan metabolisme dan intoksikasi
Sindrom otak organik karena tumor intra kranial
Page 10

1.Delirium
Tanda utama dari delirium adalah suatu
gangguan kesadaran, biasanya terlihat
bersamaan dengan gangguan fungsi
kognitif secara global.
Onsetnya mendadak (beberapa jam atau
hari)

Page 11

Penyebab
Penyebab utama dari delirium adalah
penyakit sitem saraf pusat dan intoksikasi
maupun putus dari agen farmakologis
atau toksik.
Penyakit intrakranial
Epilepsi atau keadaan pasca kejang
Trauma otak (terutama gegar otak)
Infeksi (meningitis.ensetalitis)
Neoplasma
Gangguan vaskular

Page 12

Penyebab ekstrakranial
Obat-obatan (di telan atau putus)
Obat antikolinergik, Antikonvulsan, Obat
antihipertensi, Obat antiparkinson. Obat
antipsikotik, Cimetidine, Klonidine. Disulfiram,
Insulin, Opiat, Fensiklidine, Fenitoin, Ranitidin,
Sedatif(termasuk alkohol) dan hipnotik, Steroid.
Racun
Karbon monoksida, Logam berat dan racun
industri lain.
Disfungsi endokrin (hipofungsi atau hiperfungsi)
Hipofisis, Pankreas, Adrenal, Paratiroid, tiroid.
Penyakit organ nonendokrin
Page 13

Hati (ensefalopati hepatik), Ginjal dan saluran kemih


(ensefalopati uremik), Paru-paru (narkosis karbon
dioksida, hipoksia), Sistem kardiovaskular (gagal
jantung, aritmia, hipotensi).
Penyakit defisiensi (defisiensi tiamin, asam nikotinik,
B12 atau asain folat)
Infeksi sistemik dengan demam dan sepsis
Ketidakseimbangan elektrolit dengan penyebab
apapun
Keadaan pasca operatif
Trauma (kepala atau seluruh tubuh)
Karbohidrat: hipoglikemi
Page 14

Diagnosis
Delirium karena medis umum
a.Gangguan kesadaran
b.Hambatan dalam fungsi kognitif
c.Awitannya tiba-tiba
d.Berdasarkan bukti dari riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik atau laboratorium untuk
menemukan penyebab delirium ini

Page 15

Diagnosis
Delirium karena intoksikasi obat
a. Gangguan kesadaran
b. Hambatan dalam fungsi kognitif
c. Awitannya tiba-tiba
d. Berdasarkan bukti dan riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik atau laboratorium untuk
menemukan delirium ini:
1. Gejala pada kriteria a dan b berkembang selama
intoksikasi zat
2. Pennggunaan intoksikasi disini untuk mengatasi
penyebab yang ada hubungan dengan gangguannya

Page 16

Diagnosis
Delirium yang disebabkan putus zat
a. Gangguan kesadaran
b. Hambatan dalam fungsi kognitif
c. Awitannya tiba-tiba
d. Berdasarkan bukti dan riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik atau laboratorium untuk
menemukan penyakit delirium ini dalam kriteria
a dan b. Keadaan ini berkembang selama atau
dalam waktu singkat sesudah sindroma putus
zat
Page 17

Diagnosis
Delirium yang berkaitan dengan berbagai penyebab
a. Gangguan kesadaran
b. Hambatan dalam fungsi kognitif
c. Awitannya tiba-tiba
d. Berdasarkan bukti dan riwayat penyakit, pemeriksaan
fisik atau laboratorium untuk menemukan etiologi
delirium ini yang disebabkan oleh lebih dari satu
penyebab kondisi medik umum, disertai intoksikasi zat
atau efek samping medikasi

Page 18

Gejala Klinik
Kesadaran
Dapat berupa delirium hiperaktif atau hipoaktif

Orientasi
Orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang dapat tergganggu

Bahasa dan Kognisi


Kelainan dapat berupa bicara yang ngelantur, tidak relevan, atau
membingungkan (inkoheren) dan gangguan untuk mengerti
pembicaraan
Dapat berupa penurunan fungsi ingatan

Persepsi
Seringkali sulit membedakan stimuli sensorik sekarang dan masa lalu
Dapat terjadi halusinasi, visual, auditoris, taktil atau olfaktori

Mood
Seringkali sulit mengatur mood seperti marah, gusar, atau takut

Page 19

Pengobatan
Tujuan utama adalah untuk mengobati gangguan dasar
yang menyebabkan delirium.
Bantuan fisik diperlukan sehingga pasien delirium tidak
masuk ke dalam situasi dimana mereka mungkin
mengalami kecelakaan.
Medikamentosa
Haloperidol untuk gejala psikosis
Benzodiazepine untuk gejala insomnia

Page 20

2. Demensia
Demensia merupakan sindrom yang ditandai oleh
berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan
kesadaran.
Fungsi kognitif yang dapat dipengaruhi pada demensia
adalah inteligensia umum, belajar dan ingatan, bahasa,
memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian,
dan konsentrasi, pertimbangan dan kemampuan sosial.

Page 21

Klasifikasi
Demensia Sub Kortikal
Penyakit Huntington
Penyakit Parkinson
dll

Demensia Kortikal
Demensia Alzheimer
Penyakit Creutzfeldt-Jakob
Penyakit Pick
dll
Page 22

Diagnostik
Diagnosis demensia didasarkan pada
pemeriksaan klinis pasien, termasuk
pemeriksaan status mental dan pada informasi
dari anggota keluarga, dan kerabat.

Page 23

Tatalaksana
Tatalaksana bersifat paliatif
Beri nutrisi cukup, olahraga teratur, supervisi
aktivitas sehari-hari
Medikamentosa untuk mengatasi insomnia
(benzodiazepine), depresi (antidepresan),
waham atau halusinasi (antipsikotik)

Page 24

3. Epilepsi
Suatu gangguan paroksismal sementara dalam fungsi
serebral yang disebabkan oleh pelepasan neuron yang
spontan dan luas.

Dapat disebabkan karena:


Gangguan metabolik
Gangguan neurologis
Racun
Trauma
Infeksi
Putus zat
Demam

Page 25

Gejala Klinis
Kejang (parsial atau general)
Abnormalitas EEG
Adanya gejala psikotik yang timbul saat
bebas kejang

Page 26

Terapi
Terapi ditujukan untuk mengontrol dan
mengurangi kejadian kejang.

Obat yang digunakan:


Carbamazepine
Asam valproate
Phenobarbital
Phenytoin
dll

Page 27

Tumor Otak
Pada tumor otak, akibat adanya penekanan pada
otak dapat timbul gejala-gejala mental.
Gejalanya dapat berupa:
Delirium
Gangguan intelektual
Gangguan berbahasa
Penurunan daya ingat
Rasa nyeri kepala berkepanjangan
Dapat disertai inkontinensia urine atau usus bila
penekanan di lobus frontalis

Page 28

SEKIAN

Page 29

Das könnte Ihnen auch gefallen