Sie sind auf Seite 1von 2

PENELITIAN SEJARAH LISAN

Pengertian Sejarah Lisan


Merupakan sejarah yang disusun atas dasar wawancara dengan tokoh baik itu pelaku maupun
saksi yang sejaman dengan peristiwanya.
Penelitian Sejarah Lisan
Merupakan penelitian sejarah untuk mengumpulkan bahan-bahan melalui wawancara dengan
pelaku atau saksi sejarah mengenai suatu masalah yang sedang diteliti oleh pewawancara.
Manfaat melakukan penelitian sejarah lisan, adalah sebagai berikut.
1. Menyelamatkan sumber sejarah dikarenakan terbatasnya sumber lisan yang masih hidup.
2. Untuk mengungkap berbagai permasalahan kesejarahan yang belum terungkap melalui sumber
tertulis.
3. Untuk mengungkapkan berbagai peristiwa mengenai kehidupan masyarakat biasa/ kalangan
bawah (khalayak). Sebaba, pada umumnya kegiatan masyarakat bawah tidak tercatat atau jarang
ada yang mau mencatatnya.
Contoh:
Tradisi mudik masyarakat menjelang hari lebaran
Peristiwa yang dicatat umumnya hanya yang bersifat nasional maupun yang berkaitan dengan
tokoh-tokoh besar.
Kelebihan dari penelitian sejarah lisan :
a. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan adanya komunikasi dari dua arah (antara peneliti
dengan tokoh) sehingga jika ada hal yang kurang jelas bisa langsung ditanyakan pada nara
sumber.
b. Penulisan sejarah menjadi lebih demokratis (terbuka) karena memungkinkan sejarawan untuk
mencari informasi dari semua golongan masyarakat (baik rakyat biasa sampai pejabat)
c. Melengkapi kekurangan data atau informasi yang belum termuat dalam sumber tertulis atau
dokumen.
Kekurangan dari Sejarah Lisan :
a. Keterbatasan daya ingat seorang pelaku/saksi sejarah terhadap suatu peristiwa.
b. Memiliki subjektifitas yang tinggi dikarenakan sudut pandang yang berbeda dari masingmasing pelaku dan saksi terhadap sebuah peristiwa. Sehingga mereka akan cenderung
memperberbesar peranannya dan menutupi kekurangannya.
Sebelum melakukan wawancara dengan tokoh kita perlu melakukan Kritisi terhadap
sumber yang akan diwawancari. Hal yang harus dikritisia dalah sebagai berikut.
a) Apakah tokoh tersebut terkait dengan permasalahan (topik) yang hendak kita ungkap?
b) Seberapa besar keterkaitan tokoh tersebut dengan peristiwa yang hendak diungkapkan?
c) Berapa usianya sekarang apakah sejaman dengan permasalahan yang ingin diungkap ?
d) Apakah cukup sehat lahir dan batin?
e) Apakah masih ada tokoh lain yang sejaman dengannya untuk dijadikan pembanding (crosscheck)?

Sumber Sejarah Lisan:


Sumber sejarah lisan dapat berupa sumber pertama (sumber primer), sumber kedua (sumber
sekunder), bahkan sumber ketiga, keempat, dsb.
1. Sumber Pertama
Sumber pertama bisa disebut sebagai sumber primer. Dalam hal ini yang termasuk sumber
primer adalah orang yang terlibat secara langsung dalam sebuah peristiwa. Seperti, pelaku
sejarah, reporter berita yang meliput peristiwa dari awal hingga akhir.
Kelebihan dari wawancara dengan sumber primer :
Mereka adalah orang yang tahu pasti sebuah kejadian sehingga dapat memberikan keterangan
yang sejelasnya.
Apa yang disampaikan akan mendekati kebenaran dari suatu peristiwa.
Kekurangan dari wawancara dengan sumber primer :
Keterangan yang diberikan bersifat subjektif ada beberapa hal yang tidak dapat terungkap jika
itu dipandang buruk oleh pelaku sejarah.
2. Sumber Kedua
Sumber kedua bisa disebut sebagai sumber sekunder. Yang termasuk sumber sekunder adalah
mereka yang menyaksikan atau melihat kejadian tersebut.
Kelebihan dari saksi sejarah :
Ia adalah orang yang menyaksikan suatu peristiwa sehingga dapat memberikan keterangan
mengenai kejadian yang ia saksikan. Sehingga keterangan yang ia sampaikan dapat memperkuat
keterangan yang diberikan pelaku.
Kekurangan dari saksi sejarah :
Berita yang disampaikan oleh para saksi dapat berupa berita atau kebenaran yang sepihak,
tergantung dari pihak mana saksi itu berasal dan kepada siapa saksi itu berpihak.
Keterangan dari saksi belum dapat dianggap sebagai suatu keterangan yang utuh (lengkap).
Hal ini dikarenakan para saksi tidak dapat melihat rangkaian suatu peristiwa secara utuh
melainkan hanya sebagian yaitu yang ia saksikan.
Langkah-langkah penelitian sejarah lisan:
1) Menentukan topik penelitian
2) Mencari sumber-sumber tertulis yang berhubungan dengan topik tersebut.
3) Merumuskan masalah yang sekiranya ada.
4) Mencari informasi mengenai sumber yang dapat diwawancarai dan menentukan orang yang
akan kita wawancarai (kritisi terhadap nara sumber).
5) Melakukan wawancara dengan sumber lisan
6) Melakukan cross-check(pembanding) sumber dengan sumber yang lain.
7) Menuangkan hasil wawancara kedalam bentuk tulisan.
Contoh tulisan sejarah lisan :
Nugroho Notosusanto (1979), Tentara Peta pada Zaman Pendudukan Jepang di Indonesia.
R.Z. Leirissa (1992), PRRI/Permesta: Strategi Pembangunan Indonesia tanpa Komunis.Robert
B.Cribb (1984), Jakarta in the Indonesian Revolution

Das könnte Ihnen auch gefallen