Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DISUSUN OLEH :
1. Falensia Octaria (04121004006)
2. Antika Samantha (04121004015)
3. Lidya Astria (04121004039)
4. Margaret Yunita (04121004049)
5. Febri Rusdi (04121004061)
DOSEN PEMBIMBING:
drg. Maya Hudiyati, M.DSc
Bab I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Bahan cetak alginat merupakan bahan cetak jenis hidrokoloid irreversibel
yang penggunaannya paling luas dalam kedokteran gigi. Hal ini dikarenakan
harganya yang relatif murah, mudah dalam penggunaannya, proses pengerasan
yang cepat, dan keakuratan yang cukup memuaskan. Namun pada saat dilakukan
prosedur pencetakan, mikroorganisme patogen yang berasal dari saliva, darah,
debris, maupun pus di rongga mulut dapat menempel pada hasil cetakan alginat
dan menjadi agen penyebab infeksi.1,2 Oleh karena itu, proses desinfeksi alginat
diperlukan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya resiko kontaminasi silang.
Desinfeksi adalah proses menghancurkan atau membunuh mikroorganisme
patogen melalui sistem termal dan kimia. Metode self-disinfectant adalah salah
satu metode yang dapat digunakan dalam proses desinfeksi alginat dengan cara
menambahkan larutan desinfektan pada bubuk/cairan suatu bahan cetak sebelum
proses pencampuran dilakukan. Metode ini dapat menghasilkan stabilitas dimensi
cetakan yang lebih baik dibandingkan dengan metode lainnya dan dapat
menghemat waktu sehingga pengecoran dapat segera dilakukan. Larutan yang
dapat digunakan antara lain klorheksidin (CHX) dan natrium fluorida (NaF).3,4,5,6
Larutan CHX 0,1% merupakan larutan self-disinfectant yang efektif untuk
membunuh mikroorganisme tanpa mempengaruhi stabilitas dimensi alginat, serta
tidak menyebabkan iritasi pada pasien.3,4 Selain larutan CHX 0,1%, larutan NaF
dengan konsentrasi 2% juga efektif dalam memberikan efek desinfeksi secara
internal dibandingkan dengan konsentrasi lainnya.5 Namun, penambahan kedua
larutan tersebut sebagai larutan self-disinfectant dapat mempengaruhi waktu
pengerasan alginat. Waktu pengerasan merupakan hal yang penting dalam
manipulasi alginat. Hal ini disebabkan karena dokter gigi harus memiliki waktu
yang cukup untuk mengaduk bahan, mengisi sendok cetak, dan meletakkannya di
dalam mulut pasien.3,4,5,6 Alginat dengan waktu pengerasan normal merupakan
jenis alginat yang umum digunakan.
dan
masyarakat
mengenai
perbandingan
pengaruh
Bab II
Tinjauan Pustaka
II.1 Telaah Pustaka
II.1.1Bahan Cetak Alginat
II.1.1.1
Komposisi
II.1.1.2
Sifat Alginat
II.1.1.3
Proses Gelasi
II.1.1.4
Manipulasi
II.1.1.5
Waktu Kerja dan Waktu Pengerasan
II.1.1.6
Keuntungan dan Kerugian
II.1.2Kontrol Infeksi
II.1.2.1
Infeksi Silang
II.1.2.1.1 Etiologi dan Transmisi
II.1.2.1.2 Dampak
II.1.2.2
Desinfeksi Cetakan Alginat
II.1.2.2.1 Larutan Klorheksidin (CHX)
II.1.2.2.2 Larutan Natrium Fluorida (NaF)
II.1.2.2.3 Metode Self-disinfectant
Infeksi silang
dicegah dengan
Metode self-disinfectant
Larutan NaF 2%
2Na3PO4+3CaSO4Ca(PO4)2+3Na2SO42NaF+CaSO4CaF2+Na2SO4
(retarder)
?
Perbedaan waktu pengerasan antara larutan CHX 0,1% dan NaF 2%
II.3 Hipotesis
Ada perbedaan pengaruh antara klorheksidin 0,1% dan natrium fluorida
2% sebagai larutan self-disinfectant terhadap waktu pengerasan cetakan alginat.
Bab III
Metodologi Penelitian
II.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris (in vitro)
yakni penelitian yang dilakukan di laboratorium dengan cara peneliti memberikan
perlakuan pada sampel penelitian, kemudian hasil perlakuan tersebut diukur dan
dianalisis.
II.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah posttest-only control group
design, yaitu semua pengukuran dilakukan setelah seluruh kelompok spesimen
selesai diberi perlakuan.
II.3 Waktu dan Tempat Penelitian
II.3.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2015.
II.3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium kedokteran gigi Universitas
Sriwijaya Indralaya.
II.4 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah alginat yang ditambah dengan larutan
klorheksidin 0,1% dan natrium fluorida 2% menggunakan metode selfdisinfectant, serta dimasukkan ke dalam cawan petri dengan tinggi 18mm dan
diameter 95mm.
Jumlah sampel pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus Federer,
yaitu sebagai berikut:
(t-1) (r-1) 15
Keterangan:
t : jumlah perlakuan
r : jumlah sampel minimal tiap perlakuan
Ada tiga perlakuan dalam penelitian ini, maka jumlah sampel minimal
untuk tiap perlakuan dapat dihitung:
(3-1) (r-1) 15
2 (r-1) 15
(r-1) 7,5
r 8,5
r9
Berdasarkan perhitungan tersebut, didapat jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah minimal 9 untuk setiap kelompok. Jumlah sampel yang digunakan
untuk setiap kelompok pada penelitian ini adalah 10 dengan total keseluruhan
sebanyak 30 sampel. Pembagian sampel adalah sebagai berikut:
Kelompok 1 (kontrol): Hasil cetakan di cawan petri yang didapat dari campuran
alginat dan air.
Kelompok 2
Kelompok 3
Merk alginat
Jenis alginat
Rasio bubuk/cairan
neraca analitik.
Air sebanyak 20ml diukur menggunakan gelas ukur.
Bubuk natrium fluorida 0,4g dilarutkan dalam air 20ml.
II.9.3Persiapan Sampel
1. Bubuk alginat dan air dicampurkan dengan menggunakan rasio
2.
3.
4.
5.
6.
menggunakan spatula.
Pengujian waktu pengerasan dilakukan menggunakan batang
akrilik yang disentuhkan pada permukaan hasil cetakan,
7.
8.
kemaknaan antar kelompok dilakukan analisis Post Hoc menggunakan uji LSD
(Least Significance Difference).
30 sampel penelitian
Kelompok 1 (Kontrol)
n=10
Kelompok 2
n=10
Kelompok 3
n=10
Daftar Pustaka
1. Nandini, V., K. Vijay Venkatesh, K. Chandrasekharan Nair. Alginate
impressions: a pratical perspective. 2008;11(1):37-41.
2. RK, Samra, Bhide. Efficacy of different disinfectant systems on alginate and
addition silicone immpression materials of indian and international origin: a
comparative evaluation. 2012 Mar;12(1):63.
3. Wang, Jian, Qianbing Wan, Yonglie Chao, Yifan Chen. A self-disinfectant
irreversible hydrocolloid impression material mixed with chlorhexidine
solution. 2007;77(5):894-900.
4. Amalan, Arul, Kishore Ginjupalli, Nagaraja Upadhya. Evaluation of properties
of irreversible hydrocolloid impression materials mixed with disinfectant
liquids. 2013;10(1):65-73.
5. Husian, Alaa M., Ragdhaa K. Jassim. Effect of sodium fluoride addition as a
disinfectant on some properties of alginate impression material. 2015;27(1):
70-6.
6. Hummudi, Israa M. Evaluation of some mechanical properties of dental
alginate impression materials after fluoride addition. 2012;25(1):40-7.