Sie sind auf Seite 1von 4

DevinisiLavement

adalah prosedur pemasukan cairan ke dalam kolonmelaluianus. Enema dapat ditujukan untuk
merangsang peristaltik kolon supaya dapat buang air besar , membersihkan kolon untuk
persiapan pemeriksaan operasi, serta memberikan sensasi berbeda dalam teknik berhubungan
DevinisiLavement
adalah prosedur pemasukan cairan ke dalam kolonmelaluianus. Enema dapat ditujukan untuk
merangsang peristaltik kolon supaya dapat buang air besar , membersihkan kolon untuk
persiapan pemeriksaan operasi, serta memberikan sensasi berbeda dalam teknik berhubungan.
TujuanLavement
dilakukan untuk mengobati penyakit ringan seperti sakit perut, kembung;namun pada
perkembangannya digunakan untuk berbagai tujuan yang berbeda sepertitelah diuraikan dalam
sejarah dilakukannya tindakan ini. Pada akhirnya setelah ilmu pengetahuan medis berkembang
dengan adanya penelitian dan ditemukannya berbagai peralatan medis, penggunaan enema saat
ini jauh lebih spesifik dari masaawal keberadaannya.
Manfaat

Merangsang gerakan usus besar, berbeda dengan laxative. Perbedaan utamaterletak pada cara
penggunaannya, laxative biasanya diberikan per oralsedangkan enema diberikan langsung ke
rectum hingga kolon. Setelah seluruhdosis enema hingga ambang batas daya tampung rongga
kolon diberikan, pasien akan buang air bersamaan dengan keluarnya cairan enema ke
dalam bedpan atau di toilet. , larutan garam isotonik sangat sedikit mengiritasirektum dan kolon,
mempunyai konsentrasi gradien yang netral. Larutan initidak menarik elektrilit dari tubuh
seperti jika menggunakan air biasa danlarutan ini tidak masuk ke membran kolon seperti
pada penggunaan phosphat. Dengan demikian larutan ini bisa digunakan untuk enema
denganwaktu retensi yang lama, seperti melembutkan feses pada kasus fecalimpaction.

Membersihkan

kolon

bagian

bawah

(desenden)

menjelang

tindakan

operasiseperti

sigmoidoscopy atau colonoscopy. Untuk kenyamanan danmengharapkan kecepatan proses

tindakan enema dapat diberikan disposibelenema dengan konsentrasi lebih kental berbahan dasar
air yg berisikan sodium phospat atau sodium bikarbonat.

Sebagai jalan alternatif pemberian obat. Hal ini dilakukan bila pemberian obat per oral tidak
memungkinkan, seperti pemberian antiemetik untuk mengurangirasa mual, beberapa anti
angiogenik lebih baik diberikan tanpa melalui saluran pencernaan , pemberian obat kanker,
arthritis, pada orang lanjut usia yangtelah mengalami penurunan fungsi organ pencernaan,
menghilangkan iritable bowel syndrome menggunakan cayenne pepper untuk squelch iritasi
padakolon dan rectum dan untuk tujuan hidrasi.

Pemberian obat topikal seperti kortikosteroid dan mesalazine yang digunakanuntuk mengobati
peradangan usus besar.

Pemeriksaan radiologi seperti pemberian barium enema. Enema berisi bariumsulphat ,


pembilasan dengan air atau saline dilakukan setelah selesai dengantujuan untuk mengembalikan
fungsi normal dari kolon tanpa komplikasi berupa konstipasi akibat pemberian barium sulphat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Penggunaan enema yang tidak benar dapat menyebabkan tergangguanyakeseimbangan elektrolit
tubuh (pemberian enema berulang) atau perlukaan pada jaringan kolon atau rektum hingga
terjadinya perdarahan bagian dalam. Perlukaan inidapat menyebabkan terjadinya infeksi,
perdarahan dalam kolon terkadang tidak nampak secara nyata tetapi dapat diketahui melalui
perubahan warna feces menjadimerah atau kehitaman. Jika terdapat tanda ini maka diperlukan
tindakan medisdengan segera.
f. termometer untuk mengukur suhu larutang. sabun / garam.h .

sejumlah

larutan

y a n g d i b u t u h k a n d e n g a n s u h u y a n g t e p a t . L a r u t a n ditempatkan
d i w a d a h n y a , d i p e r i k s a s u h u n ya , k e m u d i a n m e n a m b a h k a n sabun / garam.3.
selimut mandi untuk menutupi klien4. perlak agar tempat tidur tidak basah5. bedpan.
Intervensi
1. Tutup pintu/pasang sampiran (screen).Rasional: memberikan privasi pada klien.2. Cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan.Rasional: pencegahan terjadinya transmisi bakteri.3.

Kaji kondisi anal dan deformitas.R a s i o n a l : p e n g k a j i a n m e r u p a k a n t a h a p


a w a l s e t i a p p r o s e d u r y a n g a k a n memberikan informasi suatu tindakan dapat
dilaksanakan atau tidak.4. Jelaskan prosedur kepada klien bahwa ia mungkin akan
merasakan gembungketika larutan dimasukkan.Rasional: memberikan informasi dapat
meningkatkan kesiapan dan kerjasama pasien selama proses tindakan enema berlangsung.5.
Bantu klien orang dewasa atau usia toddle untuk mengambil posisi lateral kiri,dengan kali kanan
fleksi dan beri selimut mandi.Rasional: posisi ini memudahkan aliran larutan sesuai dengan
gravitasi ke dalamsigmoid dan kolon descenden yang berada pada sisi kiri. Kaki kanan
fleksi agar anus lebih tampak.
6. Letakkan perlak di bawah bokong klien agar sprey tidak basah.Rasional: merupakan tindakan
preventif untuk menjaga kebersihan tempat tidur.7. Beri pelumas pada rectal tube 5cm jika untuk
orang dewasa. Untuk anak-anak beberapa enema yang dijual sudah mempunyai tube yang sudah
dilumasi.Rasional: pelumas memudahkan masuknya tube melalui spinkter ani
danmeminimalisir trauma.8. Buka klem lewatkan beberapa larutan melalui pipa penghubung dan
rectal tube,kemudian tutup klem.Rasional: pipa diisi dengan larutan untuk mengeluarkan udara
di dalamnya. Udara yang masuk ke dalam rektum menyebabkan peregangan yang tidak perlu.9.
Masukkan rectal tube dengan lembut dan perlahan ke dalam rektum, tujukan keunbilikus.
Masukkan tube dengan jarak yang tepat.Rasional: pemasukan pipa k eumbilikus
memandu opipa di sepanjang rektum. Rectal tube dimasukkan melewati spinkter internal10.
Jika terjadi tahanan di spinkter internal, suruh klien untuk bernapas dalam
danlewatkan sedikit larutan melalui pipa. Jika tahanan berlangsung lama, tarik
pipadan laporkan pada perawat yang bertanggung jawabRasional: bernapas dalam dan
memasukkan sedikit larutan bisa membuat spinkter rileks.11. Jika tidak ada tahanan, buka klem
dan angkat wadah larutan ke atas rektum padaketinggian yang tepat ; 30-45cm untuk dewasa dan
7,5 untuk bayiRasional: pada ketinggian ini, larutan tidak mendesak tekanan yang
cukup untuk mengganti kerusakan lapisan pada rektum11. Masukkan cairan dengan
perlahan. Jika klien mengeluh merasa gembung atau nyeri, gunakan klem untuk
menghentikan aliran selama 30 detik, kaji warna kulit,keringat, dyspnoe. Jika tidak dijupai
kelainan buka kembali alirannya dengan kecepatan yang rendah.

Rasional:

memasukkan

cairan

dengan

perlahan

dan

menghentikan

aliran

untuk sementara menurunkan kemungkinan spasme intestinal dan pengeluaran yang dini pada
larutan.13. Setelah semua larutan dimasukkan atau ketika klien tidak bisa menerima lagi
daningin b.a.b, tutup klem dan keluarkan rectal tube dari anusRasional: keinginan untuk
b.a.b biasanya mengindikasikan bahwa cairan yang masuk sudah cukup1 4 . G u n a k a n
tekanan

yang

tetap

pada

anus

dengan

tissu

atau

tekan

bokong

u n t u k membantu menahan enema. Biarkan klien dalam posisi berbaring.R a s i o n a l :


beberapa

enema

lebih

Waktun yatergantung
menahannya

pada

efektif

pada

jenis

posisi berbaring

jika
enema.

ditahan

5-10

menit.

Klien

lebih

mudah

daripada

ketika

duduk

atau

b e r d i r i , k a r e n a g r a v i t a s i m e m b a n t u pengaliran peristaltik.15. Bantu klien untuk


duduk pada bedpan atau toilet. Jika spesimen feses dibutuhkananjurkan klien menggunakan
bedpanRasional: posisi duduk lebih dianjurkan karen amembantu proses defekasi16. Suruh klien
agar tidak menyiram toilet jika ia selesai menggunakannya.Rasional: untuk mengevaluasi
output/keberhasilan tindakan enema1 7 . C a t a t p e m a s u k a n d a n p e n g e l u a r a n
e n e m a ; j u m l a h , w a r n a , k o n s i s t e n s i , pengeluaran flatus dan perenggangan
abdomen.R a s i o n a l :

Pencatatan

merupakan

aspek

legal

t a n g g u n g j a w a b d a n tanggung gugat(Budi,2010).

Dafpus
Budi, R.A. 2010 Makalah Lavement.STIK YRSI: surabaya

sebagai

Das könnte Ihnen auch gefallen