Sie sind auf Seite 1von 151

AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Jangan Gampang Marah


Sabtu, 18 Januari 2014 , 17:49:48
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

"Tur ojo gampang ngamukan,


sabaro ben intuk surgo.."
(Kamu jangan gampang marah,
bersabarlah biar dapat surga, pent-)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu alaihi
wa sallam, Berilah saya nasihat. Beliau shollallohu alaihi wa sallam bersabda, Jangan
marah. Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, Jangan
marah. (HR. Bukhari).

Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, Makna jangan marah yaitu janganlah kamu
tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada
hakikatnya marah adalah tabiat manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan
manusia.

Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, Apabila salah seorang dari
kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga
hilang maka hendaknya dia berbaring. (HR. Ahmad, Shohih)

Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam
dan mengatakan, Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa
mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka. Maka beliau shollallohu alaihi wa
sallam bersabda, Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan. (HR.
Thobrani, Shohih

AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution


Tuduhan Keji Bahwa Salafi Tidak Mencintai Nabi
Sabtu, 18 Januari 2014 , 17:18:23
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Saudara-saudariku kaum muslimin dan muslimat yang saya hormati...

Betapa banyak kita mendengar tuduhan-tuduhan yang sepatutnya bagi seorang muslim dan
muslimah tidak melakukannya...

Ya'ni mereka menuduh dengan tuduhan yang keji terhadap da'wah yang haq ini, dengan
mengatakan orang-orang salafi adalah manusia yang tidak mencintai Nabi mereka tidak suka
shalawat, dll...

Dan kita sebagai muslim berhusnudzan kepada mereka, karena apa??


Kita meyakini mereka mengucapkan demikian karena kebodohannya, hawa nafsunya atau
mereka mendapatkannya dari manusia-manusia penyebar fitnah.

Seandainya saudara kita ini memahami/mempelajari dengan benar dan jujur atau mereka
bertanya kepada ahli ilmu apa dan siapakah salafi tersebut, maka mereka akan mendapati mereka
adalah orang yang komitmen di atas sunnah Nabi dan mereka adalah manusia
yang terbanyak bershalawat kepada Nabinya, ini dapat dilihat di buku-buku mereka, ceramahceramah mereka, dll...

Untuk itu wahai saudaraku tahanlah lisanmu, janganlah engkau mengucapkan sesuatu yang
engkau tidak memiliki ilmunya...dan segeralah bertaubat kepada ALLAH..

Hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

Barangsiapa yang membicarakan sesuatu yang tidak ada pada diri seorang Mumin, maka akan
dimasukkan ke dalam mulut / ditenggelamkan mereka Radghatal Khabal (lubang yang penuh
dengan darah dan nanah yang mengalir/cairan dari penghuni-penghuni neraka), sehingga dia
dibersihkan (dari hukuman) dosa-dosa yang diucapkannya (keluar dari mulutnya apa yang
pernah dia ucapakan) / sampai dia bertaubat dan MINTA HALAL. (terhadap apa yang pernah
dia tuduhkan didunia ini). (HR. Abu Dawud 3594)

Semoga bermanfaat untuk kita semua.

AKTUALITA - Ustadz Badrusalam


Wasiat Salaf
Sabtu, 18 Januari 2014 , 16:20:38
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Ada tiga perkara..


Dahulu salafushalih saling berwasiat dengannya..

1. Siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah..


maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia..

2. Siapa yang memperbaiki hatinya..


maka Allah akan memperbaiki perbuatannya..

3. Siapa yang memperhatikan urusan akhiratnya..


maka Allah akan mencukupi urusan dunia dan akhiratnya

AKTUALITA - Fawaid Ilmiah


5 Perkara, Yang Dengannya Mudah-Mudahan Anda Akan Tersenyum
Kamis, 16 Januari 2014 , 12:38:09
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

5 PERKARA, YANG DENGANNYA MUDAH-MUDAHAN ANDA AKAN TERSENYUM


Penulis : Ustadz Fakhruddin Numan, Lc

Bismillah

Ketahuilah, bahwa pintu terbesar yang dimasuki Iblis untuk (menyesatkan) manusia adalah
kebodohan.

Dia akan masuk kepada orang-orang bodoh melalui pintu tersebut dengan aman.

Adapun orang yang berilmu, maka dia tidak akan memasukinya kecuali dengan mencuri-curi
kesempatan.

Iblis telah banyak memperdaya para ahli ibadah dengan minimnya ilmu mereka, karena sebagian
besar mereka itu menyibukkan diri dengan amal ibadah, sementara tidak memahami ilmunya
dengan baik.

[Imam Ibnul Jauzi rahimahullahu, Talbis Iblis, hal. 149]

5 perkara, yang dengannya mudah-mudahan Anda akan tersenyum

1.Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberikannya ganti
yang lebih baik

2.Jadilah sebagaimana yang Allah inginkan, maka hal itu akan menjadi lebih dari apa yang
Anda harapkan insyaallah

3.Barangkali saja Anda membenci sesuatu, padahal perkara itu baik buat Anda

4.Siapa yang obsesinya adalah keridhaan Allah Taala, maka Allah akan mencukupkannya

5.Sesuai dengan kadar takutmu kepada Allah, para hamba akan segan terhadapmu.

Dan sesuai dengan kadar kecintaanmu pada Allah, demikian pula para hamba akan
mencintaimu

Allaahu a'lam

AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution


Istri Idaman Suami
Kamis, 16 Januari 2014 , 07:17:50
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Ada seorang laki-laki yang mereka bertanya kepada seseorang,

Mengapa engkau begitu mencintai istrimu sedemikian rupa?

Laki-laki itu menjawab, Karena istriku adalah

Bidadari dalam kehidupan dunia ini

Ia memperdengarkan kepadaku apa yang aku suka untuk didengarkan, dan mendengarkan dariku
apa yang aku suka untuk aku ucapkan

Aib-aibku sangat aku kenali, namun ia tidak pernah melihatnya...

Kekurangan dalam diriku ia sempurnakan dengan keridhaan dirinya serta menasehatiku dengan
kasih sayangnya serta kelembutannya

Ia adalah tiraiku dan kebahagiaanku

Ia bersamaku dalam bahagia, dan selalu bersamaku dalam kesulitan

Dalam dua keadaan tersebut, ia tetaplah seorang wanita yang pandai bersyukur

Jika dunia ini membuatku diriku lelah, maka cukuplah bagiku bahwa ia bersamaku
didalamnya

Ia menjaga kehormatanku saat aku tidak ada disisinya serta menjaga kehormatan dirinya

Ia memiliki lisan yang manis karena senantiasa berdzikir kepada Rabbnya

Ia memiliki hati yang lembut karena selalu khusyu beribadah kepada-Nya

Kedua matanya bercahaya karena selalu memandang kepada ayat-ayat Al-Qur'an

Semoga ALLAH senantiasa menjaganya...

Dan menjadikan istri-istri kita sebagai istri yang sholehah dan penyejuk pandangan bagi suami
dan anaknya...

Semoga ALLAH melanggengkan rumah tangganya serta mendapatkan keturunan yang shaleh
dan shalehah

AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Menjaga Diri
Kamis, 16 Januari 2014 , 07:08:28
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

MENJAGA DIRI
Penulis : Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc

Allah berfirman yang artinya,


"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan
petang dengan mengharap keridhoan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
karena mengharap perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah engkau mengikuti orang yang
hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya
melampaui batas". QS Al-Kahfi : 28

Ayat mulia ini Allah memerintahkan Nabi agar bersabar diri bersama kaum
mukminin yang memanjatkan do'a mereka di pagi dan petang dengan penuh keihlasan, tidak
menginginkan sesuatu melainkan Ridho Ilahi.

Ayat ini turun kpd para fuqoro sahabat spt Ammar ibn Yasir, Syuhaib, Bilal, Ibn Mas'ud dan
semisal mereka, yang mana para pembesar Quraisy meminta Nabi agar mengusir
mereka sehingga mereka bisa berbincang-bincang tanpa sahabat tsb.

Maka Allah perintahkan agar bersabar dengan fuqoro sahabat dan tidak silau dengan
gemerlapan dunia para pembesar quraisy.

AKTUALITA - Ustadz Djazuli Lc


5 Obat Dan Penyehat Hati
Kamis, 16 Januari 2014 , 06:41:02
Oleh : Ustadz Djazuli Lc

Berkata Ibrahim Al-Khawwas, "Obat hati yang sangat mujarrab itu ada lima:

1. Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur & penghayatan..

2. Jika makan atau minum jangan sampai terlalu kenyang hingga agak sulit bernafas..

3. Merutinkan shalat tahajjud setiap malam meski hanya dua raka'at..

4. Banyak berdo'a & bermunajat kepada Allah selepas tengah malam, khususnya di akhir
sepertiga malam terakhir..

5. Akrab & dekat dengan sahabat-sahabat yang shalih..

Dinukil oleh imam Nawawy dalam "Attibyan" hal 46

Semoga bermanfaat!

AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution


Kenalilah Mereka....!!!
Rabu, 15 Januari 2014 , 23:12:42
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Diantara penyimpangan dari segi ushul (pokok) dari ajaran Agama Syi'ah:

1. Memiliki tiga kalimat syahadat (syahadat imam).


Yaitu bersaksi bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah
Rasulullah & bersaksi bahwa Imam Ali adalah wali (imam pilihan) Allah.

2. Membolehkan taqiyyah (berdusta/berpura-pura).


Saat berdebat & berdakwah, Syi'ah ber-taqiyyah menipu ummat Islam dengan memberi kesan
bahwa ajaran mereka "sama" dengan ajaran Islam.

3. Berlebihan terhadap Imam-imam mereka dan mereka mengatakan imam mereka mengetahui
hal ghaib.

4. Mengkafirkan seluruh sahabat Nabi kecuali hanya beberapa orang sahabat saja
diantaranya ('Ali, Miqdad, Ammar & Salman).

5. Mencela & melaknat para sahabat & istri Nabi Muhammad . Diantaranya
melaknat 'Aisyah istri Nabi, melaknat Abu Bakar, Umar bin Khatthab, Utsman bin Affan, Abu
Hurairah, dll, bahkan mereka memiliki dzikir khusus untuk melaknat dua sahabat besar yaitu
Abu Bakar & Umar diantaranya; "Ya ALLAH la'natlah 2 berhala quraisy" yaitu Abu Bakar &
Umar.

6. Merubah ayat-ayat Al-Qur'an.


Sesuai dengan keinginan & nafsu para ulama Syi'ah.
Memiliki Al-Qur'an versi sendiri. Yaitu "Mushaf Fathimah" yang memiliki sekitar 17.000 ayat.

7. Meyakini para imam mereka terbebas dari dosa.


Sehingga semua perkataan & perbuatannya tidak pernah salah!.

8. Menghalalkan zina dengan istilah nikah mut'ah / nikah kontrak. Yaitu datang ke seorang
wanita / laki-laki, lalu membayar "mahar" seharga sekian untuk melegalkan hubungan sex
selama sekian jam, sekian hari / sekian waktu tertentu / hanya 1 kali berhubungan juga boleh
(dengan adanya perjanjian di depan). Dan ajaran yang satu ini sangat berkembang dengan pesat
yang menimpa para pemuda-pemudi Islam.

Dll....

Semoga ALLAH menjaga diri kita & keluarga kita dari ajaran "Agama Syiah".

Perhatikanlah keluargamu!!
Kepada siapa mereka menuntut ilmu agamanya....

AKTUALITA - Ustadz Firanda Andirja MA


Karena Cinta Padamu
Rabu, 15 Januari 2014 , 23:09:42
Oleh : Ustadz Firanda Andirja, MA

Jika istrimu mengomel karena melihat no.HP seorang wanita di HP-mu...maka ingatlah ia
ngomel karena sangat cinta kepadamu...

Jika istrimu membeli peralatan kecantikan yang mahal .... maka maafkanlah dia... karena ia
melakukannya demi menyuguhkan servis yang memuaskan untukmu...

Jik istrimu cemberut dan ngamuk tatkala mendengarmu berbicara dengan seorang
wanita...sesungguhnya ia sangat takut kehilangan engkau...maka mengertilah sikapnya tersebut...

Seringkali seorang istri bersikap dengan sikap-sikap aneh, konyol, dan kekanak-kanakan
disebabkan kecintaan dan kecemburuannya..., maka seorang suami jangan sampai memarahi
istrinya yang salah bersikap karena mencintainya...Akan tetapi nasehatilah ia dengan bahasa
cinta...
Karena kecintaannya padamu lah yang telah membutakannya sehingga terjatuh dan aneh dalam
bersikap.

AKTUALITA - Ustadz Badrusalam


Mereka Berbicara Tentang Agama
Selasa, 14 Januari 2014 , 07:11:44
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Imam Ahmad rahimahullah berkata kepada Al Maimuni, "Janganlah kamu berbicara dalam
agama sementara kamu tidak mempunyai imam (yang mendahuluimu)."
(Siyar a'lam annubalaa)

Imam Al Barbahari rahimahullah berkata, "Lihatlah olehmu setiap orang yang kamu dengarkan
perkataannya di zamanmu, jangan tergesa-gesa sampai kamu periksa; adakah seorang shahabat
atau seorang imam yang mendahuluinya?"
(Syarhussunnah)

Ketika Syaikh Al Bani rahimahullah ditanya oleh muridnya,


"Wahai syaikh, mengapa engkau hanya memakruhkan dan tidak mengharamkan jama'ah kedua,
padahal dalil-dalilnya tegas?"
Beliau menjawab, "Karena saya tidak punya salaf (pendahulu)nya."

AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Pagi Ini Banyak Kenikmatan


Selasa, 14 Januari 2014 , 07:06:02
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Abul Mughirah ditanya,


"Bagaimana keadaanmu di pagi ini?"
Ia menjawab,
Pagi ini banyak kenikmatan menyapa kami..

Namun kami lemah untuk bersyukur kepadaNya..

Rabb kita berusaha menjadikan kita mencintaiNya dengan diberikan berbagai kenikmatan..

Padahal Dia tidak membutuhkan kita..


Sementara kita selalu membuatNya murka..

Padahal kita butuh kepada karuniaNya..

(Tazkiyatunnufus hal 96)


AKTUALITA - Ustadz Djazuli Lc

5 Ciri Khas Sahabat Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam


Senin, 13 Januari 2014 , 22:53:40
Oleh : Ustadz Djazuli Lc

Berkata Al'auza'I, "Ada 5 amalan yang merupakan ciri khas sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam,

1. Selalu menjaga ukhuwwah & silaturahmi, mereka tidak akan membiarkan dunia
menghancurkan silaturahmi mereka. Bagi mereka silaturahmi di atas segalanya..

2. Selalu mengikuti petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam berbagai aspek dalam
keadaan apapun.

3. Selalu memakmurkan masjid dengan keimanan, keikhlasan & rasa takut kepada Allah dan
tidak pernah memakmurkannya dengan maksiat & kepentingan..

4. Selalu membaca Al-Qur'an, mentadaburinya & mengamalkannya secara bertahap yaitu per
sepuluh ayat.

5. Senantiasa menegakkan jihad, yang didahului oleh jihad dengan ilmu lalu puncaknya adalah
jihad dengan senjata.

(Syarhusunnah karya Albagawy 1/209)

Semoga bermanfaat!

Ya Allah! Jadikan kami sebagai orang-orang yang selalu mengikuti petunjuk mereka!

AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Lebih Baik Dari Emas Dan Perak


Senin, 13 Januari 2014 , 22:26:35
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Dari Tsauban ia berkata,

Ketika turun ayat "Walladziina yaknizuunadzahabawal fidlah",

Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan.


Sebagian shahabat berkata, "Ayat ini turun mengenai emas dan perak. Bila ada harta lain yang
lebih baik, kita akan mengambilnya."

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Yang paling utama adalah lisan yang senantiasa
berdzikir, hati yang selalu bersyukur, dan istri yang mukminah yang membantu keimanannya."

HR At Tirmidzi, dan beliau berkata, "Hadits hasan." Dan Ibnu Majah. Lihat shahih targhib no
1499.

LISAN yang basah dengan DZIKIR..


HATI yang QANA'AH dan BERSYUKUR..
WANITA SALIHAT yang membantu suaminya beriman kepada Allah..

ITULAH HARTA YANG AMAT BERHARGA..

123456
AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Berkata Bohong
Senin, 13 Januari 2014 , 22:24:03
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

BERKATA BOHONG
Tulisan : Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc

Musuh Islam sangatlah banyak sekali, diantaranya adalah ada di tubuh kaum muslimin,
mengatasnamakan Islam. Sebagaimana banyak dijumpai hadist-hadist palsu yang diatasnamakan
dari Nabi , pada kenyataannya bukan ucapan ataupun sabda Nabi
, hal ini seperti apa yang banyak beredar hadist tentang fadhilah & keutamaan ayat dan surat di
dalam Al-Qur'an, yang mana telah beredar lebih dari seribu hadist yang dipalsukan.

Musuh Islam tidak berhenti sampai disini, bahkan perkataan-perkataan ulama & ahli ilmi pun
turut ikut serta dipalsukan, dan diatas namakan dari ulama.

Sebagai contoh, apa yg telah beredar dari ungkapan Al-Imam Abu Hanifah, yang menyatakan
bahwa jihad yg fardhu adalah jihad difa' (melawan & membela diri), demikian pula apa yang
masyhur dari Al-Imam Malik, bahwa sholat menurut pendapat imam adalah tidak bersedekap,
akan tetapi meluruskan tangan tanpa bersedekap meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri di
dada. Sebagaimana pula terkenal pendapat tentang melafadzkan niat tatkala sholat dari pendapat
Al-Imam Sya'fi'i, demikian pula ungkapan dari Imam Ahmad, dsb.

Ini semua adalah kebohongan & pengelabuhan terhadap ilmu para ulama.

Termasuk tuduhan kepada syaikhul Islam Ibnu Taimiyah & murid nya Ibnu Qoyyim, imam
Muhammad Ibnu Abdul Wahab, hingga para ulama di zaman sekarang.

Dikabarkan mereka: ulama yang benci kepada Nabi Muhammad , tidak mau
mengucap sholawat kepada Nabi, dsbnya.

Maka semua tuduhan ini adalah kebohongan & kedustaan, yang tidak ada nyata & bukti.

Bagaimana mungkin orang-orang yang berpegang teguh terhadap sunnah-sunnah Nabi


tidak cinta Nabi & benci bersholawat?

Sholawat yang manakah yang dibenci para pembela sunnah Nabi?

Apakah sholawat yang diajarkan Nabi ataukah ungkapan yang berlebihan yang
ditujukan kepada Nabi yang hal ini dilarang Nabi dalam sabdanya, "Janganlah
kalian mengkultuskanku sebagaimana umat nasrani mengkultuskan Isa ibnu Maryam,
Sesungguhnya Aku hanyalah Hamba & Rasul Allah"
AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Nama Kunyah (Julukan)


Senin, 13 Januari 2014 , 13:15:46
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Dalam sebuah Hadits pernah ada seorang datang bersama kaumnya kepada Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam, beliau mendengar orang-orang memanggilnya dengan nama Abul
Hakam.

Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memanggilnya, beliau bersabda:

Sesungguhnya Allah-lah Al Hakam (penentu hukum) dan hanya kepada-Nya (kita) berhukum.
Lalu kenapa kamu diberi gelar Abul Hakam?

Ia menjawab,

Sesungguhnya jika kaumku berselisih dalam satu permasalahan, mereka mendatangiku, lalu
aku-lah yang memberi putusan hukum atas perselisihan mereka, dan mereka ridha.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam lalu bersabda:

Betapa baiknya ini! Apakah kamu mempunyai anak?

Ia menjawab, Aku mempunyai anak yang bernama Syuraih, Muslim dan Abdullah.

Beliau bertanya lagi:

Di antara mereka siapa yang paling besar?

Ia menjawab, Syuraih.

Beliau bersabda:

Kalau begitu nama panggilanmu adalah Abu Syuraih (Bapaknya Syuraih).

(HR. Abu dawud dan Nasai, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa no. 2615)

-------

Bagaimana dengan bujangan atau belum ada anak, apakah boleh punya nama kunyah (julukan) ?

Aisyah berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam;

Wahai Rasulullah! Semua istrimu memiliki julukan kecuali aku.

Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda kepadanya:

Aku juluki kamu Ummu Abdillah.

Perawi berkata: Selanjutnya Aisyah dipanggil Ummu Abdillah sampai beliau meninggal
sedangkan ia belum pernah melahirkan seorang anakpun.

[Shahiih, HR. Ahmad; Dishahiihkan oleh asy-Syaikh al-Albaaniy dalam Silsilatul Ahaadist As
Shohiihah]
AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Kepala Rumah Tangga


Senin, 13 Januari 2014 , 11:16:59
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Termasuk malapetaka jika seorang kepala rumah tangga (laki laki) hanya sebagai hiasan..

Dan bukan sebagai pemimpin yg bisa memberi contoh..

Kullukum roo'in. Wa kullukum masuulun 'an roiyyatih.

Setiap kalian adalah pemimpin..


Dan setiap kalian akan ditanya tentang siapa yang ia pimpin..

Seharusnya sebagai kepala rumah tangga..


Jam segini tadi sholat subuh berjama'ah...
Dan pulang dari masjid sempatkan mengaji..
Jika waktunya cukup..
Dan tidak pantas jika bangunnya kesiangan setiap hari..

Maukah anda memiliki keturunan yang jadi pemalas..

Sebelum engkau didik anak-anakmu..

Didiklah dirimu dengan benar..


AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Debat Bukan Parameter


Senin, 13 Januari 2014 , 11:13:11
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Imam Malik rahimahullah berkata, "Apakah bila datang orang yang lebih pandai berdebat ia
tinggalkan keyakinannya setiap hari dan berpindah kepada keyakinan yang baru?" (Shahih Jami
bayanil ilmi hal. 367)

Debat itu..
Bukan parameter kebenaran..

Bahkan Nabi saja khawatir atas umatnya, beliau bersabda, "Yang paling aku khawatirkan atas
umat ini adalah munafiq yang pandai bersilat lidah." (HR Ahmad)

AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Warna Warni Pakaian


Ahad, 12 Januari 2014 , 23:05:24
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Warna warni dalam berpakaian bagi wanita lambat laun akan mengikis rasa istiqomah dalam
berbusana sesuai syariat.

Hendaknya pakailah warna yang cenderung gelap walau tidak wajib hitam..

Bila kita lihat contah para wanita di jaman Nabi maka kita dapati kebanyakan pakaian mereka
cenderung ke arah gelap.. dan longgar..
Renungkan hal tsb..
Walaupun tidak wajib harus gelap Meskipun demikian, pakaian yang lebih dianjurkan adalah
pakaian yang berwarna hitam atau cenderung gelap karena itu adalah:

Pakaian yang sering dikenakan oleh para istri Nabi. Ketika Shafwan menjumpai Aisyah yang
tertinggal dari rombongan, Shafwan melihat sosok hitam seorang yang sedang tidur (HR.
Bukhari dan Muslim). Hadits dari Aisyah yang menceritakan bahwa sesudah turunnya ayat hijab,
para perempuan Anshar keluar dari rumah-rumah mereka seakan-akan di kepala mereka terdapat
burung gagak yang tentu berwarna hitam. (HR Muslim)
AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Hukum Menjabat Tangan Wanita


Sabtu, 11 Januari 2014 , 22:56:26
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Aisyah Radhiyallahu anha mengatakan, bahwa tangan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
tidak pernah bersentuhan dengan kulit telapak tangan wanita, yang bukan mahram. Bahkan tetap
merasa tidak perlu berjabat tangan pada sebuah prosesi yang sangat krusial, yakni baiat (sumpah
dan janji setia pada pemimpin) sekalipun. Katanya:

Demi Allah, tangan beliau tidak pernah menyentuh tangan perempuan sama sekali dalam baiat.
Beliau tidak membaiat para wanita kecuali dengan perkataan (saja). [HR Al-Bukhari, 4891]

Begitu pula, riwayat yang disampaikan oleh Umaimah binti Ruqaiqah ketika sejumlah wanita
membaiat beliau , ia berkata:

Kami berkata kepada Rasulullah: "Apakah engkau tidak menjabat tangan kami?"
Beliau menjawab: "Sesungguhnya aku tidak menjabat tangan wanita . . .". Lihat Ash-Shahihah,
no. 529

Hadits-hadits di atas, seperti diungkapkan Syaikh Salim al Hilali sudah cukup untuk menjelaskan
kerasnya ancaman bagi seorang laki-laki yang berjabat tangan dengan wanita yang bukan
mahramnya.

Makna larangan ini bermakna haram.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Tertusuknya kepala salah seorang di antara kalian dengan jarum besi, lebih baik daripada
menyentuh wanita yang tidak halal baginya.

Syaikh al Albani rahimahullah (Ash-Shahihah, hadits no 226) menyimpulkan, hadits ini memuat
ancaman keras bagi seseorang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Juga menjadi
dalil pengharaman berjabat tangan dengan kaum wanita. Karena "menyentuh" dalam teks hadits
di atas mencakup jabat tangan.

Subhanallah, betapa suci tangan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dari persentuhan
dengan tangan-tangan wanita yang bukan mahram

Apakah anda bercita cita menjadi suci di mata Allah ?


AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Futur
Sabtu, 11 Januari 2014 , 22:45:11
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Apakah anda terserang virus ganas yang bernama FUTUR..


Simak ulasan para ahli medis hati dibawah ini.

Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh,
dan penuh semangat.

Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para dai, dan penuntut
ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari
melakukan aktivitas kebaikan.

Orang yang terkena penyakit futur ini berada pada tiga golongan, yaitu:

1). Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini
banyak sekali.

2). Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti
sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.

3). Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit

Penyebab penyebab futur adalah:


1. Niat ikhlas yang melemah.
2. Sedikit ilmu dan tidak perhatian dalam mencarinya.
3. Berteman dengan orang-orang yang orientasinya hanya dunia tanpa pernah berfikir akhirat.
4. Tidak rutin dalam membaca Al Qur'an pada jadwal hariannya.
5. Tidak menjaga sholat jamaah bagi pria, dan adapun bagi wanita suka tidak tepat waktu dalam
sholat fardhu (tidak di awal waktunya).
6. Banyak tertawa dan banyak ngobrol.

Pada dasarnya futur akan menimpa orang yang jauh dari ilmu, maka jika anda ada kebosanan
dalam menghadiri majlis ilmu, maka waspadalah waspadalah.. bahwa ana sedang mulai
terjerumus dalam kubangan virus. futur..
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

5 Wasiat Nabi Yahya Kepada Bani Israil


Sabtu, 11 Januari 2014 , 22:40:52
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

5 Wasiat Nabi Yahya Kepada Bani Israil :

1. Jangan mempersekutukan Allah. Perumpamaannya seperti orang yg membeli budak dan


memberinya tempat tinggal, lalu budak itu bekerja kepada orang lain. Siapa diantara kamu yang
ridla?

2. Bila shalat jangan menengok.


Karena Allah senantiasa menghadapkan wajahNya kepada hamba selama ia tidak menengok.

3. Hendaklah berpuasa. Perumpamaannya seperti orang yang berada dalam kumpulan manusia
dan membawa kantung minyak kesturi, semua orang ingin mendapatkan wanginya. Dan bau
mulut orang yang berpuasa lebih wangi dari minyak kesturi.

4. Hendaklah bersedekah. Perumpamaannya seperti orang yang menebus dirinya dari musuh
yang hendak membunuhnya.

5. Banyak berdzikir.
Perumpamaannya seperti orang yang dikejar musuh lalu ia berlindung di sebuah benteng. Dan
kita tidak akan selamat dari setan kecuali dengan berdzikir.

(HR At Tirmidzi, beliau berkata, "Hasan shahih." Dan dishahihkan oleh syeikh Al Baani dalam
shahih targhib no 1498)

123456
AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Untukmu Wahai Sahabatku...!


Jum'at, 10 Januari 2014 , 17:17:17
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Saudaraku yang berbahagia diatas Islam dan Sunnah.


Saudaraku yang aku hormati

Sungguh aku berusaha selalu untuk mencari teman yang terbaik dalam hidupku

Tetapi tidak kutemukan teman yang lebih baik untukku dari pada menjaga lidah/lisan ini.

Aku selalu memikirkan tentang semua pakaian yang terbaik untukku..

Tetapi tidak kutemukan pakaian yang lebih baik selain Takwa kepada Allah .

Dan aku selalu memikirkan tentang berbagai macam kekayaan untuk diriku

Tetapi tidak kutemukan kekayaan yang lebih baik daripada merasa puas dan cukup dengan yang
sedikit dari nikmat-nikmat ALLAH.

Aku selalu memikirkan tentang semua perbuatan baik

Tetapi tidak kutemukan yang lebih baik daripada memberikan nasihat yang baik, yang bersumber
dari Al-Quran dan Sunnah.

Aku mencari semua jenis makanan.

Tetapi tidak kutemukan makanan yang lebih baik kecuali kesabaran

Tetaplah tersenyum wahai saudaraku, walaupun kesulitan dan cobaan datang menimpa kita.

Hafidzakumullah

AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Senin dan Kamis


Senin, 06 Januari 2014 , 15:40:34
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Apakah anda memiliki permusuhan pada hari ini dengan seorang muslim yang baik serta
beraqidah lurus dan bukan pelaku maksiat?
Jika iya.. Maka telah hilang suatu ampunan yang Allah janjikan kepada anda jika hati anda bersih
dari kebencian tsb.

Ingatlah ini hari Senin..


Syarat mendapat ampunan dari Allah di hari Senin dan Kamis, perhatikan beberapa Hadits
berikut.

Syarat mendapat ampunan dari Allah di hari Senin dan Kamis

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,


Amal-amal diangkat pada setiap hari Senin dan Kamis, maka pada hari itu Allah azza wa jalla
mengampuni setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apa pun. Kecuali
seorang yang antara ia dan saudaranya terdapat permusuhan, maka Dia berfirman, Biarkan dua
orang ini hingga keduanya baikan.

Dalam satu riwayat, Dibuka pintu-pintu surga pada hari Senin dan Kamis, maka diampuni
(dosa) setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apa pun, kecuali seorang yang
antara ia dan saudaranya terdapat permusuhan, maka dikatakan, Tundalah dua orang ini hingga
keduanya baikan.


:
:
,

:

: ,

Dikatakan bahwa Nabi biasa puasa Senin Kamis, lalu dikatakan, Ya Rasulullah, anda puasa
Senin Kamis! Beliau menjawab, Sesungguhnya pada hari Senin dan Kamis Allah mengampuni
(dosa) setiap muslim, kecuali dua orang yang saling menjauhi, Dia berfirman, Biarkan keduanya
hingga baikan.
Muslim (2565) dan Ibnu Majah (1740)
AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Inilah 9 Benda-Benda Unik dan Ajaib di Zaman Rasulullah


Senin, 06 Januari 2014 , 14:16:03
Oleh : Redaksi salamdakwah.com

Subhanallah, Banyak kisah menakjubkan tentang batu di masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam, tapi beliau maupun sahabat tidak menjadikan ajimat maupun benda sakti seperti
kisah-kisah berikut ini :

1. Kisah Batu Khandak.


Berkata Amru bin Auf: Rasulullh Shallallahu alaihi wa sallam menggariskan kepada kami
khandak (parit yang dalam) pada waktu perang Ahzb. Lalu ditemukan sebuah batu besar putih yang
bulat. Batu tersebut tidak bisa dihancurkan bahkan membuat alat-alat kami patah. Maka kami
menyebutkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam . Lalu Rasulullh n menggambil
linggis dari Salmn Al Frisi dan beliau memukul batu tersebut dengan sekali pukul. Maka, batu
tersebut terbelah dan mengeluarkan cahaya yang menyinari kota Madinah, bagaikan sinar lampu di
malam hari yang gelap gulita. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bertakbir dan kaum
Muslimin pun ikut bertakbr. Kemudian dipukul lagi untuk yang kedua kali, maka batu tersebut
terbelah dan mengeluarkan cahaya yang menyinari kota Madinah. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam bertakbir dan kaum Muslimin pun ikut bertakbr. Maka Rasulullh memukul lagi untuk

yang ketiga kali, maka batu tersebut terbelah hancur dan mengeluarkan cahaya yang menyinari kota
Madinah. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bertakbir dan kaum Muslimin pun ikut
bertakbir [3].
Para sahabat tidak menganggap sakti batu itu, atau menjadikannya sebagai
ajimat, penangkal dan sebagainya.
2. Kisah Batu Yang Memberi Salam Kepada Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam .
Semasa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam masih di Mekah sebelum diangkat menjadi nabi;
ada batu yang memberi salam kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam . Beliau masih mengetahui
batu tersebut, tetapi beliau maupun para sahabat tidak pernah memungutnya atau membawanya
pulang untuk dijadikan penangkal atau alat terapi jika beliau sakit.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
Dari sahabat Jabr bin Samrah, ia berkata bahwa Rasulullh Shallallahu alaihi wa sallam telah
bersabda: Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah memberi salam
kepadaku

sebelum

aku

diangkat

menjadi

nabi.

Sesungguhnya

aku

mengetahuinya sampai sekarang [HR. Muslim]

3. Batu Hajar Aswad.


Seluruh umat Islam sepakat bahwa Hajar Aswad adalah batu yang paling mulia dari segala batu. Tapi
tidak ada seorangpun dari para sahabat yang menganggap sakti, apalagi minta kesembuhan
kepadanya. Oleh sebab itu Amirul Mukminin Umar bin Khatb Radhiyallahu anhu saat menciumnya
di hadapan para kaum Muslimin, beliau berkata:
Sesungguhnya aku mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak memiliki mudharat dan tidak
pula memberikan manfaat. Jika seandainya aku tidak melihat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
menciummu, tentu aku tidak akan menciummu[HR Bukhari]
Hukum mencium Hajar Aswad hanya sekedar mengikuti sunnah Rasul Shallallahu alaihi wa sallam,
sebagaimana yang disebutkan oleh sahabat Umar Radhiyallahu anhu. Tidak sebagaimana yang

diyakini oleh kebanyakan orang-orang yang berebutan untuk menciumnya, bahwa Hajar Aswad
dapat menyembuhkan penyakit, memurahkan rezki, dan dugaan-dugaan khurafat lainnya.
4. Kabah Dan Maqm Ibrhm.
Banyak anggapan dari sebagian orang-orang yang pergi haji dan umrah, bahwa Kabah dan Maqm
Ibrhm memililki berbagai kesaktian, sehingga mereka mengusab-usab bangunan Kabah dan
Maqm Ibrhm dengan tangan dan kain mereka. Padahal tidak ada anjuran dalam agama tentang
perbuatan tersebut. Apalagi meyakini dapat memberikan berbagai keistimewaan kepada manusia.
Syaikh al-Utsaimin rahimahullah berkata: Amat disayangkan, sebagian orang menjadikan segala
ibadahnya hanya untuk bertabarruk (mencari berkah) semata. Seperti apa yang terlihat bahwa
sebagian manusia mengusap rukun (tiang) yamani lalu mengusapkan ke muka atau dada. Artinya
mereka menjadikan mengusap rukun yamani sebagai tabarruk bukan untuk bertaabud (beribadah).
Ini adalah sebuah kebodohan [4]. Lalu beliau menukil ungkapan Amrul Mukminn Umar bin
Khatab yang kita sebutkan di atas.
Tidak dipungkiri bahwa Kabah atau Masjidil haram memiliki berkah. Tetapi mengambil berkah
bukan dengan mengusap-ngusap dinding masjid atau Kabah. Tetapi beribadah pada tempat tersebut
sesuai dengan ketentuan agama, seperti shalat, itikaf, tawaf, atau berhaji dan umrah.
Demikian pula tentang kisah pohon kayu di masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam , beliau
maupun para sahabat tidak menjadikannya sebagai tempat sakti yang dapat menyembuhkan penyakit,
seperti kisah-kisah berikut ini:
1. Kisah pohon yang merunduk ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam berhenti dalam perjalanan beliau ke Syam bersama paman
beliau.
Para ulama srah (sejarah nabi) menyebutkan bahwa saat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam
perjalanan ke negeri Syam bersama paman beliau Abi Thlib, beliau selalu dinaungi awan. Ketika
berhenti di sebuah tempat di negeri itu, di dekat rumah seorang Rahib (pendeta), beliau Shallallahu
alaihi wa sallam disuruh paman beliau untuk menunggu barang dagangannya di pinggir jalan. Tibatiba Rahib itu melihat sebatang pohon merunduk ke arah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan
menaunginya dari panas terik matahari. Saat melihat hal tersebut, Rahib berkata dalam hatinya:
Sesungguhnya ini tidaklah terjadi kecuali pada seorang Nabi. Lalu Rahib itu mengajak mampir ke
rumahnya, dan menyuruh Abu Thlib membawa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam cepat-cepat

pulang ke Mekah. Ia berkata: Anak ini akan memiliki kemulian, jika orang-orang Yahudi
mengetahuinya maka mereka akan membunuhnya. Rahib itu mengetahui hal itu dari kitab Taurt
dan Injl yang dimilikinya [5].
Demikian kisah tersebut. Namun, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat tidak
menganggap pohon itu keramat atau sakti.
2. Pohon Hudaibiyah.
Allah Azza wa Jallaberfirman dalam al-Quran:
Sesungguhnya Allah Azza wa Jallatelah ridha terhadap orang-orang Mukmin
ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon. Maka Allah Azza wa
Jallamengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan
atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang
dekat (waktunya).[al-Fath/48:18]
Tatkala Amrul Mukminn Umar bin Khatb melihat sebagian orang mendatangi tempat tersebut dan
shalat di situ, beliau menebang pohon tersebut untuk menentang perbuatan syirik[6].
3. Kisah Tangis Tiang Masjid Dari Batang Korma.
Dari Jbir bin Abdillh ia berkata: Jika Rasulullh berkhutbah beliau bersandar kepada batang
kurma di salah satu tiang masjid. Tatkala mimbar telah dibuat dan beliau duduk di atasnya, tiang
tersebut menangis bagaikan rintihan seekor onta, semua orang yang ada dalam masjid
mendengarnya. Lalu Rasulullh turun dan mengusapnya, barulah ia diam.
Dalam hadits ini disebutkan bahwa tiang tersebut sedih karena tidak lagi menjadi sandaran Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam . Suara tersebut terdengar oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
beserta para sahabat. Lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengusap tiang itu, agar berhenti dari
kesedihannya; bukan karena untuk mencari berkah. Sebagaimana saat musim haji, betapa banyaknya
orang yang mengusap-ngusap dan berebut untuk shalat dekat tiang tempat muadzin
mengumadangkan azan di masjid Nabawi.
4. Kisah Pohon Yang Berjalan Kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
.
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits berikut:

Dari Yala bin Murrah ats-Tsaqafy, ia berkata: Ketika kami bersama Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam dalam suatu perjalanan, kami berhenti di suatu tempat, lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
tidur. Tiba-tiba datang sebatang pohon berjalan membelah bumi sampai menaungi Nabi Shallallahu
alaihi wa sallam . Kemudian ia kembali lagi ke tempatnya semula. Tatkala Rasulullh Shallallahu
alaihi wa sallam bangun, aku sebutkan hal tersebut kepada beliau. Beliau berkata: Ia adalah
pohon yang meminta izin pada tuhannya untuk memberi salam padaku, lalu
Allah Azza wa Jalla mengizinkannya. [8]
Nabi dan para shahabat tidak mengkeramatkan pohon tersebut sebagaimana kebiasaan orang-orang
terhadap pohon-pohon yang biasa mereka anggap sakti, padahal pohon tersebut tidak memiliki
keluarbiasaan. Hanya karena sudah berumur ratusan tahun, tidak tumbang ditiup kangin kencang,
maka seolah-olah sering terdengar suara-suara ghaib di situ. Atau berbagai kepercayaan khurafat
lainnya yang mereka buat-buat sendiri. Mereka tidak mengetahui bahwa suara ghaib itu bisa suara jin
yang tinggal di atas pohon itu.
5. Kisah Onta Yang Berbicara Kepada Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam .
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut:
Dari Yala bin Murrah Ats Tsaqafy, ia berkata: Ketika kami bersama Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam dalam suatu perjalanan. Kami melewati seekor onta yang sedang diberi minum. Tatkala onta
tersebut melihat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, ia mengeluh dan meletakkan lehernya. Lalu Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam berdiri dekatnya dan bertanya: Mana pemilik onta ini? Lalu
datanglah pemiliknya, dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata: Juallah ia padaku! Lalu
pemiliknya menjawab: Kami hadiahkan padamu ya Rasulullh. Ia adalah milik keluarga yang tidak
memiliki mata pencaharian selain onta ini. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
berkata:Sesungguhnya ia telah mengadukan tentang banyak bekerja dan
kekurangan makanan, maka berbuat baiklah kamu kepadanya.
Onta tersebut tidak pernah disaktikan oleh pemiliknya, atau diambil kotorannya untuk penangkal atau
pelaris dagangan, apalagi dianggap sebagai wali/syaikh.
Dengan memperhatikan contoh-contoh di atas, sangat nyata perbedaannya dengan sebagian manusia
abad modern dewasa ini. Meskipun disebut manusia modern, namun mereka mengangap sakti
berbagai macam barang seperti, keris, batu, pohon tua, kuburan, sungai atau laut. Termasuk perabot
rumah tangga, peningalan kuno, binatang ternak, batu kali, kayu di hutan, bahkan kuburan sekalipun.

Demikian juga seandainya contoh-contoh di atas terjadi di zaman sekarang, tidak bisa dibayangkan
akibatnya. Sebagian besar orang yang menyaksikan tentu akan mengkeramatkan batu, pohon atau
binatang itu dan menjadikannya sebagai tempat berundi nasib, menyembuhkan penyakit, mencari
jodoh, dan seterusnya.
Dan seandainya peristiwa-peristiwa itu terjadi di hadapan orang-orang yang mengidap penyakit
TBK (tahyul, bidah dan khurafat), sangat mungkin mereka akan melakukan pemujaan atau
penyembahan
Maka sungguh amat mengherankan dan menyedihkan kita, jika baru-baru ini, hanya sebuah batu
kecil milik seorang bocah cilik dapat melindas tauhid sebagian umat ini.
Demikian bahasan kita kali ini semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta segenap kaum
muslimin. Wallhu Alam.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XIII/Rabiul Tsani 1430/2011M. Penerbit Yayasan
Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp.
0271-858197 Fax 0271-858196]
_______

sumber : almanhaj.or.id
Footnote
[3]. Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Saad, Ibnu Jarr, Ibnu Abi Htim, Al-Baihaqi dll. Lihat Ad
Drur Mantsr6/574.
[4]. Al-Qaulul Mufd: 1/129.
[5]. Lihat Trikhuth Thabary: 1/520 dan Al-Bidyah wan Nihyah: 2/284.
[6]. Lihat Al bida Wannahyu anha Ibnu Wadhah: 26.
[7]. Misyktul Mashbh: 3/287.
[8]. Lihat; Musnad imam Ahmad: 29/106, Syarhussunnah: 6/454, Misyktul Mashbh: 3/287.

AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Jangan Pernah Meremehkan Salah Satu Bab Ilmu Contohnya Wudhu

Ahad, 05 Januari 2014 , 09:16:45


Oleh : Ustadz Ferry Nasution

JANGAN PERNAH MEREMEHKAN SALAH SATU BAB, DARI BAB ILMU DIDALAM
ISLAM, CONTOHNYA WUDHU
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Wahai saudara-saudariku yang kami hormati, perhatikanlah hadits berikut ini;

Khalid bin Madan, bahwa Nabi pernah melihat seseorang yang shalat,
sedangkan di punggung kakinya ada bagian sebesar uang dirham yang tidak terbasuh air wudhu,
maka Rasulullah memerintahkannya untuk mengulang wudhu dan shalatnya.
[Hadits riwayat Abu Dawud: 175]

Dalam riwayat yang lain, Nabi bersabda, sebagaimana


yang diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu :

Bahwasanya ada seorang laki-laki berwudhu dan meninggalkan bagian yang belum dibasuh
(dari air wudhu'nya) sebesar kuku pada kakinya. Ketika Nabi shallallahu alaihi was sallam
melihatnya maka Nabi shallallahu alaihi was sallam mengatakan, Kembalilah berwudhu,
perbaguslah wudhumuM ( Riwayat Muslim :243)

Fawaid hadits:

Kedua hadits tersebut diatas menunjukkan tentang ancaman yang sangat keras bagi seseorang
yang tidak menyempurnakan wudhu'nya dan yang tidak mengikuti cara wudhu Nabi
, bahkan dalam satu riwayat beliau mengancamnya dengan api neraka terhadap orang yang
tidak mencuci kedua kakinya dengan sempurna, dan permasalahan ini sering kali diremehkan
oleh setiap muslim dan muslimah. Untuk itu wahai saudara-saudariku, kami menasehati untuk
diri kami dan saudara-saudariku sekalian untuk mempelajari "Sifat Wudhu' Nabi" berdasarkan
dalil dari Al qur'an dan Sunnah yang shohih. Dan mempelajarinya adalah suatu kewajiban yang
sangat penting dalam Islam.

Ingatlah wahai saudara-saudariku!

Bahwa kunci shalat adalah berwudhu...

Semoga tulisan yang ringkas ini memberikan manfaat untuk kita semua, agar kita lebih
memperhatikan wudhu kita dengan baik, dan kelak kita memohon kepada ALLAH agar
menerima amal ibadah kita oleh ALLAH dan sebagai pemberat timbangan
kembaikan kita nanti pada yaumul qiyamah.
AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Nasehat Untuk Anak


Ahad, 05 Januari 2014 , 09:14:15
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Wahai anak-anakku siang malam sepanjang umurku, aku korbankan waktuku untukmu agar
engkau bahagia...

Wahai anakku...
Tampak pada wajah kedua orang tuamu saat keletihannya, penderitaan yang sangat, serta hatinya
menjadi gundah apabila melihat dirimu sakit dan wajahmu pucat dengan sebab sakit yang
menimpamu...

Wahai Anakku tercinta...


Itulah sebuah kalimat yang sering diulang-ulang oleh kedua orang tua kepada kita.

Wahai seorang anak...

Ingatlah selalu jasa kedua orang tuamu yang sangat besar dalam kehidupanmu dari mulai dirimu
berada dalam kandungan ibumu, kemudian disaat engkau menjadi bayi dan stelah itu engkau
menjadi seorang remaja sehingga engkau menjadi dewasa saat ini..

Wahai anakku..

Sekarang tiba saatnya kedua orang tuamu sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari
dirimu..
Sabarlah dirimu untuk merawatnya...
Sebagaimana mereka sabar dalam merawat dirimu dari sejak kecil..

Diantara fenomena yang ada saat ini,


Engkau hanya sibuk mengurusi istrimu, anak-anakmu, pekerjaanmu!
Urusan duniawimu!
Sehingga engkau mengabaikan kedua orang tuamu, engkau tidak pernah menanyakan kabar
tentang mereka! Bahkan terkadang engkau jadikan kedua orang tuamu sesuatu yang tidak
berharga disisimu...

Sungguh perbuatanmu ini akan merugikan dirimu dunia dan akhirat!

Wahai anak...
Janganlah engkau termasuk ke dalam hadits berikut ini;

Dalam hadits yang cukup panjang, yang mana malaikat Jibril datang menemui Rasulullah
...yaitu Nabi mengatakan;

Ketika aku menaiki anak tangga mimbar ketiga, ia berkata:


Celakalah orang yang kedua orang tuanya mencapai usia tua (yang masih hidup) berada di
sisinya, atau salah satu dari keduanya masih hidup
lalu tidak memasukkannya ke dalam surga.
Maka aku jawab: Amin.

AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Nikmatnya Digibah
Sabtu, 04 Januari 2014 , 19:04:36
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Pernah digibah orang?


Bagaimana rasanya?
Gak enak kan? Hati panas dan geram rasanya..

Padahal bila kita pikirkan..


Digibah itu enak..
Karena kita dapat pahala dari dia tanpa harus beramal..

Dalam hadits: "Apabila seseorang mencelamu dengan aib yang ada pada dirimu..
Janganlah kamu mencelanya dengan aib yang kamu tahu ada padanya..
Niscaya pahalanya untukmu dan dosa untuk dia.. (HR Ibnu Mani')
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Pencegah Adzab Kubur


Sabtu, 04 Januari 2014 , 18:59:23
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Dari ibnu Mas'ud radliiyallahu 'anhu berkata, "Seseorang dari kalian akan didatangi (oleh
malaikat) di dalam kuburnya. Ia didatangi dari arah kakinya.
Ia berkata, "Kamu tidak akan dapat mendatangiku dari arah itu, karena telah dibaca surat
Tabarak.
Lalu ia didatangi dari arah dadanya.
Ia berkata,"Kamu tidak akan dapat mendatangiku dari arah itu, karena didalamnya terkandung
surat Tabarak.
Lalu ia didatangi dari arah kepalanya.
Ia berkata, "Kamu tidak akan dapat mendatangiku dari arah itu, karena telah dibaca surat
Tabarak.

Surat Tabarak adalah pencegah yang mencegah seseorang dari adzab kubur. Dalam Taurat
dinamai dengan surat Al Mulk. Siapa yang membacanya di suatu malam, maka ia telah banyak
(pahalanya) dan bagus (amalnya).
(HR Al Hakim dan berkata, "Sanadnya shahih. Dan dihasankan oleh Syaikh Al Bani dalam
shahih targhib).

Dalam riwayat an-Nasai: "Siapa yang membacanya setiap malam, Allah akan mencegahnya dari
adzab kubur."

AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Jangan Bertetangga
Sabtu, 04 Januari 2014 , 16:22:04
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Umar bin Al Khathab menulis surat kepada Abu Musa: "Perintahkan para karib kerabat itu untuk
saling berkunjung, dan jangan saling bertetanggaan."
(Al 'Aqdul Fariid 2/164)

Kata orang..
Saudara itu kalau jauh sewangi bunga..
Tapi kalau berdekatan sebau tinja..
Bisa jadi benar..
Karena..
Hubungan kekerabatan amat rawan retak..

Mudah putus..
Kecuali orang yang dirahmati oleh Allah..
AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Wahai Istri Jangan Engkau Sakiti Suamimu Yg Shaleh Di Dunia


Sabtu, 04 Januari 2014 , 15:43:57
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

WAHAI ISTRI, JANGAN ENGKAU SAKITI SUAMIMU YANG SHALEH DI DUNIA INI
TAATILAH PERINTAHNYA, SELAMA BUKAN MA'SIYAT KEPADA ALLAH
Penulis : Ustadz Ferry Nasution

Nabi bersabda:

"Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat


dari bidadari akan berkata, "Janganlah engka mengganggunya, semoga Allah
membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanyalah tamu di sisimu, hampir-hampir lagi ia

akan meninggalkanmu menuju kami". (HR At-Tirmidzi dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani dalam As-Shahihah no 173)

AKTUALITA - Ustadz DR. Syafiq Basalamah

Permasalahan
Sabtu, 04 Januari 2014 , 15:11:01
Oleh : Ustadz DR. Syafiq Basalamah

Akhi Ukhti...

Bila ada suatu permasalahan pelik yang menimpamu...


Bila dirimu dililit problematika yang besar...
Besar sekali...
Sehingga menurutmu engkau tidak mampu menghadapinya...

Pada waktu itu, biasanya kita akan mengetuk pintu langit...


Menengadah ke atas seraya berkata...
WAHAI RABBY, AKU MEMILIKI PERMASALAHAN YANG BESAR...

Namun seyogyanya juga kau berkata kepada permasalahan itu...


WAHAI PERMASALAHAN, SESUNGGUHNYA AKU MEMILIKI RABB YANG MAHA
BESAR...
BAGI RABB KU TIADA YANG BESAR...
DIA DAPAT MENGHIDUPKAN YANG MATI
MEMATIKAN YANG HIDUP...
DIA DAPAT MEMBUAT WANITA YANG MANDUL BERANAK
MEMBUAT YANG BUTA MELIHAT...
Tatkala Nabi Zakaria yang sudah tua renta dengan istri yang mandul diberi kabar gembira akan
datangnya seorang anak, beliau takjub, merasa hal itu adalah sesuatu yang sulit dicerna, maka
Allah berkata kepadanya :

Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu,
padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali.(Maryam 8-9)

Begitu pula Maryam tatkala diberi kabar gembira akan datangnya seorang anak tanpa bapak,
maka Jibril menjawab keterkejutannya :

Demikianlah. Rabb-mu berfirman, Hal itu adalah mudah bagi-Ku.

Maka saatnya, menatap semuanya dengan optimis dan berkata


WAHAI PERMASALAHAN, SESUNGGUHNYA AKU MEMILIKI RABB YANG MAHA
BESAR...
AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Wajah Negeriku
Sabtu, 04 Januari 2014 , 15:07:02
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

WAJAH NEGERIKU
Penulis : Ustadz Fachruddin Nu'man, Lc

Sungguh sangat memilukan wajah negeriku......

Negeri yang Allah limpahkan didalamnya segala kenikmatan....


Tanahnya subur.....
Mengalir sungai2 didalamnya....
Sumber daya alamnya melimpah...

Udaranya segar....
Pemandangannya sangat indah....

Negeri yang 85% penduduknya beragama Islam.....

Namun.....

Kekufuran merajalela didalamnya.....


Kesyirikan menebar dimana2.....
Kebid'ahan sudah menjadi kebiasaan.....
Kemaksiatan sudah menjadi kenikmatan....
Kedzoliman sudah menjadi santapan....
Perpecahan sudah tak terelakkan...
Musuh-musuh Allah telah banyak dijadikan teman...
Wali-wali Allah sudah banyak dimusuhi.....

Lihatlah saudara2 kita di malam hari ini....

Syi'ar-syi'ar Allah dipadamkan.....


sementara syi'ar-syi'ar musuh Allah disemarakkan.....

LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH.....

Allah jalla wa 'ala....telah mengingatkan kita.....

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman lagi
tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat. Tetapi penduduknya
mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka kelaparan dan
ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." (QS. An-Nahl : 112)

Semoga Allah melindungi negeri ini dan memberikan hidayah kepada penduduknya....
AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Poligami Tidak Memiliki Sifat Qowamah (Kepemimpinan)


Kamis, 02 Januari 2014 , 10:02:38
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Ada sebagian kaum laki laki yang ingin berpoligami tapi bermoral pecundang dan tidak memiliki
sifat qowamah (kepemimpinan)..
Maka sebaiknya cukup satu saja!

Ciri-ciri mereka adalah diantaranya sebagai berikut:

1. Inginnya istri pertama tidak tahu.. Alasannya tidak ada perintah Nabi untuk memberi tahu..

2. Jika diajak untuk resmi maka ia berkata tidak usah..cukup sirri saja. Atau alasannya: tidak ada
tuntunannya dari Nabi harus resmi.. Toh buku nikah tidak ditanya penjaga kubur.. Padahal orang
ini belum mencoba resmi.. Tapi ya karena takut ketahuan istri pertama maka udah tidak ada
bayangan buat cari akte..

3. Karena istri pertama tidak tahu maka ia tidak bakalan bisa adil dalam hari bergilir.. Maka ini
kedzoliman.. Hari qiyamat bisa jalan miring ini pecundang..

4. Jika sudah bosan poligami maka jalan yang ditempuh adalah menceraikan istri barunya karena
tidak ada akte nikah jadi ia mudah berbuat.. Atau bisa jadi menceraikan yang pertama jika yang
kedua terlalu muda dan cantik..

5. Manusia yang pecundang ini sudah kelihatan dari semenjak kenalan dengan akhwat yang mau
di nadzor..atau bahkan semenjak ta'aruf karena ia pastinya dari awal ingin sembunyi-sembunyi..
Khawatir ketahuan, karena dalam bayangannya poligami terlalu beresiko.. Padahal jika ia
pemberani pasti tidaklah penakut seperti itu..

Maka jika kalian takut untuk tidak berbuat adil maka cukuplah satu.. Dalam surat Nisa

Kalau lah anda pemberani dan sangat memungkinkan adil maka Islam mengizinkan..
Hanya saja berpikirlah wahai kaum Adam.. Tentang kemampuanmu.. Bisakah anda
membahagiakan mereka? Jika satu ini saja belum anda bahagiakan.. Bagaimana mau nambah
penumpang

Jadi poligami atau nikah satu seumur hidup itu sama saja rasanya jika anda orang yang bijak..
Tapi jika anda bukan orang bijak maka satupun sudah terbebani..

Kebahagian letaknya di dalam dada ketika antum dapat qona'ah dan syukur atas pemberian Allah
Ta'ala..
Baik satu atau banyak..

Jadi bagi orang pemberani dan mampu dan adil maka baru boleh berpoligami..

AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Nikah Sirri
Kamis, 02 Januari 2014 , 09:59:33
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Jika yang dimaksud dengan istilah nikah sirri adalah nikah tanpa sepengetahuan wali perempuan
atau tanpa izinnya.. Dan biasanya ditambah tanpa sepengatahuan siapapun..
Yang tahu hanya penghulu dan kedua mempelai.. Maka nikahnya batil. Batil.. Tidak sah..

Alasannya secara syari'at adalah:


Krn ia nikah tanpa izin dari wali si perempuan.. Baik gadis maupun janda..

Adapun jika pengertian nikah sirri itu adalah nikah yang tidak dicatat oleh KUA (Kantor Urusan
Agama, pent).. Tapi ada wali, ada mahar, ada saksi maka nikahnya sah.. Namun sangat
berpotensi untuk kurang adil di kemudian hari.. Terutama jika ada sengketa waris jika si suami
wafat.. Tentunya akan ada ketidak adilan jika si anak-anak yang dari istri di nikah tercatat oleh
KUA menuntut hak waris sepenuhnya buat mereka.. Padahal anak dari istri yang tak tercatat juga
anak sah si mayit tsb.

Belum lagi nanti di akte kelahiran mau ditulis anak siapa..

Kan kasihan pula jika si anak mau lanjut kuliah di Madinah Munawaroh.. Tidak bisa karena tidak
ada akte.

Bagi yang poligami hendaknya berpikir kesana..


Jangan asal ngawur bertindak..
Dan kalau lah sulit dapat dicatat di KUA maka hendaknya ia berusaha. Sampai dapat.. Padahal di
KUA ada aturan atas izin istri pertama (walaupun itu tidak ada peraturannya dari nabi Shallallahu
'alaihi wasallam)

Maka hendaknya ia bahagiakan istri sholihah yang pertamanya dan didiklah ia dengan
keikhlasan..
Jadi jika ada niatan poligami di suatu hari nanti jika memang sangat dibutuhkan maka dengan
keridhoan istrinya akan memberikan izin itu..

Jadi anda akan adil dalam segala hal. Baik ketika hidup sampai mati.. warisannya dibagikan..

Hidupmu di dunia dan akhirat akan bahagia..

AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Perbedaan Niat Antara Imam Dan Makmum


Rabu, 01 Januari 2014 , 22:35:37
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

PERBEDAAN NIAT ANTARA IMAM DAN MAKMUM


Oleh : Syaikh Abdullah Al-Fauzan
(Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc)

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala' Rosulillah, wa ba'du;

Termasuk hukum fikhiyah yang wajib utk di ilmui diantaranya perbedaan niat dalam sholat
antara imam dan makmum, bahwasanya ini bukan menjadi syarat, beda niat antara imam dan
makmum dibolehkan, tdk melanggar aturan, bisa saja seorang yang mengerjakan sholat fardhu
berimam/mengikuti kepada yang mengerjakan nafilah/sunnah, atau orang yang sedang
mengerjakan sunnah berimam kepada yang sedang melakukan sholat fardhu, dan juga
dibolehkan seseorang yang mengerjakan sholat fardhu berimam/ mengikuti orang yang
melakukan sholat fardhu yg berbeda niat.

Maka disini ada tiga bentuk :

Sebagai contoh yang pertama adalah seseorang memasuki masjid sedangkan imam sholat
tarawih, sedangkan ia belum melakukan sholat isya', maka dibolehkan baginya bermakmum
dengan imam tersebut dua rakaat, dan ia berdiri menyempurnakan dua rakaat kekurangannya. Ini
merupakan pendapat imam Syafi'i dan para sahabatnya, juga merupakan riwayat dari imam
Ahmad, yang dipegang erat oleh Ibnu Qudamah, dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Diriwayatkan dari sahabat Jabir radhiyallahu anhu, bahwasanya sahabat Mu'adz mengerjakan
sholat isya' bersama Nabi kemudian pulang ke kaumnya, kemudian mengimami
sholat isya' dihadapan kaumnya tersebut ". HR Bukhory dan Muslim

Demikiyan pula salah satu bentuk riwayat sholat khouf/perang berkecamuk maka Nabi
sholat dengan kelompok pertama sholat fardhu kemudian salam, dan sholat dengan
kelompok kedua yang ini adalah sholat nafilah dan salam. HR Muslim, Abu Dawud, dan Nasa'i

Adapun hadist yang menyatakan,


"Sesungguhnya dijadikan imam agar diikuti, maka jangan berbeda dengan nya".

Hadist ini pemahamannya adalah berbeda dlm gerakan-gerakan yang nampak, sebagaiman
ditafsirkan oleh Nabi , dimana Nabi mengkhususkan seperti hadist Jabir di atas,
maka tidak ada pertentangan antara dua hadist di atas antara hadist umum dan hadist khusus.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah," Adapun yang menolak perbedaan niat mereka tidak
memiliki hujjah yang kuat". Majmu fatawa 23/385

Contoh kedua seperti seseorang memasuki masjid sedang imam mengerjakan sholat fardu
sedangkan ia sudah mengerjakan sholat fardhu tersebut, maka ia melakukan sholat bersama
imam yang ia adalah sholat nafilah.

Contoh ketiga adalah seperti seseorang menjumpai imam sholat asar sedang dirinya belum
melaksanakan kewajiban dhuhur, maka ia melakukan sholat bersama imam dengan ia niatkan
sholat dhuhur, bila telah usai maka ia mengerjakan sholat asar, maka disini dituntut agar
berurutan.
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Inikah Zamannya ??
Rabu, 01 Januari 2014 , 22:25:48
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Abdullah bin Mas'ud radliyallahu 'anhu berkata:

"Bagaimana keadaanmu bila fitnah menyelimutimu?..


Orang menjadi tua di atas fitnah..
Anak kecil tumbuh di atas fitnah..

Sehingga manusiapun menganggapnya sebagai sunnah..


Apabila fitnah itu dirubah..
Mereka berkata, "Telah dirubah sunnah."

Kapan itu terjadi wahai ibnu Mas'ud??..


Beliau menjawab:
"Apabila qari-qari telah banyak..
Sementara ulama sedikit jumlahnya..
Banyak yang menjadi pemimpin..

Namun sedikit yang amanah..


Dan dunia dicari dengan amalan akhirat.. (HR. Ad Darimi)

(Silsilah atsar shahihah hal 91)


AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Perhatikanlah Amalanmu
Rabu, 01 Januari 2014 , 21:49:46
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Saudara-saudariku kaum muslimin dan muslimat yang berada di atas hidayah dan rahmat
ALLAH.

Kehidupan di dunia ini merupakan tempat untuk mengkoreksi diri, maka koreksilah/periksalah
diri engkau, perhatikanlah selalu setiap amal-amal yang engkau kerjakan pada waktu siang dan
malam sampai ajal menjemputmu kelak!

Jika seandainya engkau termasuk orang yang istiqomah di jalan ketaatan pada-Nya, maka
panjatkanlah puji dan syukur kepada ALLAH serta mohonlah taufiq dan tsabat kepada ALLAH
agar tetap istiqomah dijalan-Nya sampai ALLAH mewafatkanmu..

Adapun jika engkau termasuk manusia yang mengurangi/lalai dari amal-amal ketaatan, maka
perbaikilah dirimu, segera mohon ampun dan bertaubatlah kepada ALLAH.

Dan bersegera untuk kembali kepada amalan-amalan kebajikan yang dahulu engkau pernah
menyepelekannya...
yang dahulu engkau pernah meremehkannya...

Wahai saudara-saudariku...
Beristiqomahlah untuk menjalankan dari setiap perintah-perintah ALLAH, jauhilah laranganlarangan-Nya dengan bersumber dari niatan yang tulus serta kejujuran yang ada pada dirimu...

Dan tunaikanlah dari setiap amalanmu dengan penuh keikhlasan kepada ALLAH dan mengikuti
sunnah Nabimu serta pengharapan keutamaan yang besar dari sisi ALLAH
subhaanahu wa ta'ala.

Dan semoga setiap amal yang kita kerjakan di dunia ini kelak menjadi pemberat timbangan
kebaikan kita nanti pada yaumul qiyamah.

Semoga memberikan manfaat untuk diriku dan saudara-saudariku sekalian.


AKTUALITA - Umum

7 Terapi Hasad

Selasa, 31 Desember 2013 , 21:19:01


Oleh : Redaksi Salam Dakwah

Seorang muslim yang hanif tentulah sadar bahwa penyakit hasad adalah penyakit yang harus
diatasi mengingat bahaya yang ditimbulkannya teramat besar. Artikel ini secara singkat berusaha
memberikan beberapa kiat untuk mengatasi penyakit hasad tersebut. Semoga bermanfaat

1.Obat yang paling pertama adalah mengakui bahwa hasad itu merupakan sebuah penyakit akut
yang harus dihilangkan. Tanpa adanya pengakuan akan hal ini, seorang yang tertimpa penyakit
hasad justru akan memelihara sifat hasad yang diidapnya. Dan pengakuan bahwa hasad adalah
sebuah penyakit yang berbahaya tidak akan timbul kecuali dengan ilmu agama yang bermanfaat.

2.Ilmu yang bermanfaat, hal ini berarti bahwa seorang yang ingin mengobati hasad yang
dideritanya harus memiliki pengetahuan atau ilmu, dan pengetahuan ini terbagi menjadi dua
jenis, yaitu secara global dan secara terperinci.

Pertama, secara global, maksudnya dia mengetahui bahwa segala sesuatu telah ditentukan
berdasarkan qadha dan qadar-Nya; segala sesuatu yang dikehendaki-Nya akan terjadi dan segala
sesuatu yang tidak dikehendaki-Nya, tidak akan terjadi. Demikian pula, dia menanamkan dalam
dirinya bahwa rezeki yang telah ditetapkan dan diberikan Allah kepada para hamba-Nya, tidak
akan berubah dan tertolak karena ketamakan dan kedengkian seseorang.

Kedua, secara terperinci, yakni dia mengetahui bahwa dengan memiliki sifat hasad, pada
hakekatnya dia membiarkan sebuah kotoran berada di mata air keimanan yang dimilikinya,
karena hasad merupakan bentuk penentangan terhadap ketetapan dan pembagian Allah kepada
para hamba-Nya. Dengan demikian, hasad merupakan tindakan pengkhianatan kepada saudaraNya sesama muslim dan dapat mewariskan siksa, kesedihan, kegalauan yang berkepanjangan.
Demikian pula, hendaklah dia menanamkan kepada dirinya bahwa hasad justru akan membawa
berbagai dampak negatif bagi dirinya sendiri, baik di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, orang
yang dihasadi justru memperoleh keuntungan berupa limpahan pahala akibat hasad yang
dimilikinya [Fatawa Syaikh Jibrin 11/69; Maktabah Asy Syamilah].

Jadi bagaimana bisa seorang berakal membiasakan dirinya untuk dengki (hasad) kepada orang
lain?!

Muhammad ibnu Sirin rahimahullah mengatakan,


Saya tidak pernah dengki kepada orang lain dalam perkara dunia, karena apabila dia ditetapkan
sebagai ahli jannah, bagaimana bisa saya mendengkinya dalam perkara dunia, sementara dia
berjalan menuju jannah. Sebaliknya, jika dia adalah ahli naar, bagaimana bisa saya dengki
kepadanya dalam perkara dunia, sementara dia berjalan menuju naar [Muktashar Minhajul
Qashidin 177].

3.Dengan amal perbuatan yang bermanfaat, yaitu melakukan kebalikan dari perbuatan-perbuatan
negatif yang muncul sebagai akibat dari sifat hasad [Fatawa Syaikh Jibrin 11/69; Maktabah Asy
Syamilah]. Hal ini diisyaratkan Allah taala dalam firman-Nya,

()

Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan
antara Dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fushshilat: 34).

Jika sifat hasad mendorongnya untuk mencemarkan dan memfitnah orang yang didengkinya,
maka ia harus memaksakan lidahnya untuk memberikan pujian kepada orang tersebut. Jika sifat
hasad mendorongya untuk bersikap sombong, maka ia harus memaksa dirinya untuk bersikap
tawadhu (rendah hati) kepada orang yang didengkinya, memuliakan, dan berbuat baik
kepadanya. Jika di kali pertama dia bisa memaksa dirinya untuk melakukan berbagai hal
tersebut, maka insya Allah selanjutnya dia akan terbiasa melakukannya, dan kemudian hal itu
menjadi bagian dari karakternya.

4.Meneliti dan menelusuri sebab-sebab yang membuat dirinya menjadi dengki kepada orang lain,
kemudian mengobatinya satu-persatu. Misalnya, sifat sombong diobati dengan sifat tawadhu
(rendah hati), penyakit haus kedudukan dan jabatan diobati dengan sifat zuhud, sifat tamak
(rakus) diobati dengan sifat qanaah dan berinfak, dst.

5.Di antara obat hasad yang paling mujarab adalah sebagaimana yang telah diterangkan Allah
dalam firman-Nya,

()

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu
lebih banyak dari sebahagian yang lain, (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa
yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan,
dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
segala sesuatu. (An Nisa: 32).

Dalam ayat ini, Allah taala melarang hamba-Nya iri (dengki) terhadap rezeki yang berada di
tangan orang lain, dan Dia menunjukkan gantinya yang bermanfaat di dunia dan akhirat yaitu
dengan memohon karunia-Nya karena hal tersebut terhitung sebagai ibadah dan merupakan
perantara agar permintaannya dipenuhi apabila Allah menghendakinya [Fatawasy Syabakah Al
Islamiyah 7/278; Maktabah Asy Syamilah].

6.Bersandar kepada Allah, bermunajat serta memohon kepada-Nya agar berkenan mengeluarkan
penyakit yang kotor ini dari dalam hatinya.

7.Banyak mengingat mati. Abud Darda radhiallahu anhu mengatakan,

Seorang yang memperbanyak mengingat mati, niscaya akan sedikit girangnya dan sedikit pula
sifat hasadnya [Hilyatul Auliya 1/220].

Penulis: Muhammad Nur Ichwan Muslim


Dinukil Oleh: Ummu Yahya Badrusalam
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Bila Ada Bid-ah Hasanah


Selasa, 31 Desember 2013 , 20:40:59
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Bila ada bid'ah hasanah..


Lantas hasanah menurut parameter siapakah?..

Bila parameternya syari'at..


Itu bukanlah bid'ah..

Bila parameternya akal manusia..


Lalu akal siapa yang menjadi sandaran..

Dahulu..
Fir'aun berkata, "Aku tidaklah memandang untuk kalian kecuali yang aku pandang baik..

Semua pelaku kesesatan pasti memandang perbuatannya baik..

Akhirnya..

Agama menjadi permainan akal dan hawa nafsu..


AKTUALITA - Ustadz Djazuli Lc

Jagalah Hati
Selasa, 31 Desember 2013 , 14:17:53
Oleh : Ustadz Djazuli Lc

Islam adalah agama Allah yang sangat sempurna..

Dengan kesempurnaannya sehingga melahirkan kenikmatan yang sempurna..

Namun, apakah anda dapat menangkap pesan dari kesempurnaan Islam?

Berkata Syekul Islam,

"Pesan penting dari kesempurnaan Islam bahwa Islam & pemeluknya tidak
membutuhkan apapun yang datang dari luar Islam, justru orang-orang non
muslimlah yg sangat memerlukan apa yang ada dalam Islam".

Ironisnya, semua orang Islam atau sebagian besar mengetahui bhw malam tahun
baru masehi & hari natal adalah hari raya umat nasrani..

Disudut-sudut jalan, di mal-mal & di tempat lainnya terpampang spanduk yang


bertuliskan "Selamat hari natal & Tahun baru".

Artinya orang-orang kristen itu memberitahu kepada kita semua bahwa natal &
tahun baru adalah hari raya kami, umat nasrani..

Jadi, jika tahun baru jelas-jelas hari raya nya mereka, kenapa kita yg mengklaim
umat Islam justru ikut-ikutan merayakannya..!?

Apakah anda mengetahui dampak negatif dari sikap keplin-planan tersebut..

Berkata Syekul Islam,

"Allah melarang umat Islam untuk menyerupai & mengikuti apa yang merupakan
kekhususan agama orang kafir, sebab dengan menyerupai mereka secara lahir,
maka menimbulkan kesamaan hati."

Nah, bila hati sudah sama, maka semakin abu-abu, mana wali Allah & mana musuh
Allah..???

Jadi, jagalah hati dan serahkanlah ia hanya untuk Islam!

Allah berfirman, "Sesungguhnya aku serahkan wajahku hanya kpd (Tuhan yang
hanya meridhai Islam) Yang telah menciptakan langit & bumi dengan ttp tegar di
atas tauhid dan berpaling dari syirik dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang
musyrik." Al-An'am:79

Semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan di akhir tahun!


AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Hati-Hati Mereka
Selasa, 31 Desember 2013 , 13:59:20
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Saudaraku...
Kaum muslimin dan muslimah yang senantiasa berbahagia diatas hidayah islam wa sunnah!...

Sungguh apabila ada pada diri seorang muslim atau muslimah, yang hati-hati mereka
menyaksikan tentang nikmat ALLAH subhaanahu wa ta'ala, maka akan timbul pada dirinya:

1. Membuat hati tersebut bertambah kecintaannya kepada ALLAH.


2. Membuat jiwanya senantiasa bersyukur kepada Rabbnya.

3. Membuat hatinya akan terus-menerus memuji ALLAH subhaanahu wa ta'ala.


4. Serta membuat dirinya semangat untuk beribadah kepada ALLAH.

Dan apabila ada pada diri seorang muslim atau muslimah, yang hati-hati mereka mengetahui
tentang kekurangan pada dirinya, maka akan timbul pada dirinya:

1. Akan sangat butuh kepada ALLAH subhaanahu wa ta'ala.


2. Akan membawa diri kita kepada kehinaan.
3. Akan terus menerus mengajak dirinya agar senantiasa tunduk dan patuh kepada ALLAH dan
menjadikan diri kita akan selalu memohon ampun kepada-Nya dan taubat kepada-Nya.

Semoga menjadi bahan renungan kita saat ini...


AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Sejarah Tahun Baru 1 Januari


Selasa, 31 Desember 2013 , 13:41:54
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Tahukah anda sejarah Tahun Baru 1 Januari?

"Semenjak abad ke 46 SM Raja Romawi Julius Caesar mene-tapkan 1 Januari sebagai HARI
PERMULAAN tahun.Orang Romawi MEM-PERSEMBAHKAN hari 1 Januari kepada JANUS,
DEWA SEGALA GERBANG, PINTU-PINTU DAN PERMULAAN (WAKTU).
Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki dua wajah, satu
wajah meng-hadap ke (mas) depan dan satu wajah lagi menghadap ke (masa) lalu". (THE
WORLD BOOK ENCYCLOPEDIA VOL.14 hal.237)
Yang merayakan Malam Tahun Baru dengan cara apa pun, adalah mereka ikuti Kaum
Penyembah berhala
(Paganis) yang merayakan HARI JANUS, dengan mengitari api unggun, meniup terompet
berpesta dan bernyanyi ber-sama.
"Selamat atas para PENIRU KAUM PAGANIS ROMAWI yang telah merayakan Malam Tahun
Baru atau Hari Janus".
Bagi yang tidak ikut ikutan selamatlah anda, karena anda karena anda tetap terus berkomitmen
dengan QS. Al-An'am:161-163:

"Katakanlah (Muhammad)!
'Sesungguhnya Rabbku telah memberiku petunjuk ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama
Ibrahim yang lurus. Dia Ibrahim tidak termasuk orang orang musyrik'.

"Katakanlah(Muhammad)!
'Sesungguhnya shalatku, ibadahku dan matiku hanya-lah untuk Allah, Rabb Semesta Alam.
Tidak ada sekutu bagiNya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang
yang pertama-tama berserah diri (muslim)".

QS. Al-An'am:79,

"Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah, yang menciptakan langit dan bumi dengan
penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar. Dan aku bukanlah termasuk orang orang
musyrik".

AKTUALITA - Ustadz Djazuli Lc

Tiga Penyejuk Hati


Senin, 30 Desember 2013 , 18:52:30
Oleh : Ustadz Djazuli Lc

Waktu terus bergulir, tahun demi tahun, bulan demi bulan & hari demi hari pun silih berganti..

Namun sangat disayangkan..?!


Banyak manusia yang tidak mampu memanfaatkan jatah hidup yang Allah berikan kepada
mereka dengan baik..

Apakah mereka mengetahui bahwa kebahagiaan Akhirat adalah penyempurna dan lanjutan
kebahagiaan Dunia..

Tetapi, jangan pernah berpikir kebahagiaan Dunia yang dimaksud adalah kebahagiaan materi..!

Jika demikian kenyataannya, berarti orang kafir adalah orang paling bahagia..

Justru, Allah Tuhan semesta alam hanya membahagiakan hamba-Nya yang beriman.

Pastinya, membahagiakan hatinya..

Berkata seorang ulama salaf,


"Kebahagian hati yang Allah berikan kepada hamba-Nya, dimana Allah akan jadikan hatinya
hanya berharap kepada-Nya, selalu bersyukur dalam keadaan apapun, mampu memperlakukan
sama antara pujian & celaan. Semuanya tertuang ke dalam kekuatan ridha kepada Allah Ta'ala "

Jadi, wahai saudaraku!

Pastikan tahun ini, tahun depan bahkan hingga ajal menjemput, kebahagiaan hati harus tercapai
& tetap bersemayam dihati..! Aamiin..
AKTUALITA - Umum

Salju Turun Di Jazirah Arab


Senin, 30 Desember 2013 , 14:14:27
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

SALJU TURUN DI JAZIRAH ARAB,


IMAM MASJID HARAM:
"HARI PENGHAKIMAN SEGERA TIBA"

Beberapa hari belakangan salju turun di Jazirah Arab setelah badai Alexa melanda wilayah ini.
Imam Masjid Haram Syeikh Suud Syuraim mengatakan, terbukti bahwa Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam adalah benar-benar seorang Nabi dan Rasul yang menerima wahyu dari Allah.

Syeikh Syuraim menambahkan, salju merupakan komponen utama dalam pembentukan sungai
dan tanaman. Berjatuhannya salju di Jazirah Arab membuktikan kebenaran dari Nabi shallallahu
alaihi wasallam.

Dalam sebuah hadis, Nabi berkata, Hari Penghakiman baru akan tiba setelah negara Arab
kembali ke ladang hijau dan sungai.

Syeikh Syuraim juga menyebutkan bahwa baru-baru ini salju telah turun di wilayah Tabuk. Hal
ini mengingatkan pada sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada Muadh ketika terjadi
Perang Tabuk, Jika kau berumur panjang, engkau akan melihat tempat ini penuh dengan
kebun.
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Jangan Mentertawakan Orang Yang Baru Belajar


Sabtu, 28 Desember 2013 , 21:28:05
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Imam Al Bukhari rahimahullah bercerita:

Sewaktu masih kecil, aku pergi ke majlis para fuqoha, apabila aku datang, aku merasa malu
untuk mengucapkan salam kepada mereka.
Seorang muaddib berkata kepadaku:

Berapa hadits yang telah kamu catat di hari ini ?

Aku menjawab,Dua.

Ternyata orang-orang yang berada di majlis mentertawakanku.

Salah seorang Syaikh berkata,


Jangan kalian tertawa, barangkali suatu ketika nanti, dia yang akan mentertawakan kalian.
(Siyar Alaam An Nubala 12/401)

Ternyata benar.. Imam Bukhari menjadi besar.. Semua ulama memujinya.. Maka.. Janganlah suka
mentertawakan mereka yang baru belajar..
Barangkali suatu ketika nanti..
ia menjadi ulama besar.

Semoga bermanfaat.
AKTUALITA - Ustadz Firanda Andirja MA

Buah Berbakti Kepada Ayah


Sabtu, 28 Desember 2013 , 21:11:31
Oleh : Ustadz Firanda Andirja, MA

Sahabat dekatku (seorang polisi di kota Madinah) bercerita kepadaku kemarin malam di masjid
Nabawi setelah isya, tanggal 19 Desember 2013):

"Pamanku, kakak ayahku adalah seorang yang sangat berbakti kepada ayahnya. Pada suatu hari
seperti kebiasaannya- ia menyiapkan sendal/sepatu dan memakaikan sendal ke kedua kaki
ayahnya. Namun pada saat itu, ada sesuatu hal yang lain yang tidak biasa dilakukan oleh
pamanku. Tatkala ia memakaikan kedua sendal/sepatu ke kedua kaki ayahnya, pamanku terus
memandang wajah ayahnya sambil memakaikan kedua sendalnya. Maka sang ayahpun tertegun,
dan berkata bahkan menghardiknya, "Kenapa engkau memandangku terus?".
Maka pamanku yang tatkala itu masih muda belia dan belum menikah- berkata : "Wahai
ayahanda, aku ingin puas memenuhi kedua mataku dengan memandang wajahmu"

Mendengar jawaban pamanku maka sang ayah langsung sujud syukur seketika itu juga lalu
mendo'akan agar Allah memberkahi pamanku, memberkahi hartanya, dan anak keturunannya.

Sekarang pamanku masih hidup, sedangkan ayahku sudah meninggal, padahal pamanku lebih tua
dari ayahku. Pamanku setelah itu menikahi 4 orang wanita, dan dianugrahi 29 anak laki-laki,
anak perempuan entah berapa. Dan rizkinya dilapangkan oleh Allah ta'ala.

Jika pamanku membeli makanan di kios, selalu ia membeli sayuran berkarton-karton, membeli
roti berdos-dos, membeli sesuatu dalam jumlah yang banyak. Sehingga pemilik kios kaget

melihat pamanku, seakan-akan ia mau menyiapkan makanan untuk orang sekampung?!. Ini
semua karena pamanku adalah keluarga yang sangat besaaar!

Anak lelaki yang paling kecil seumuran denganku (yaitu sekitar 45 tahunan). Yang menakjubkan,
seluruh anak-anaknya berbakti kepada pamanku".

Demikianlah tuturan sahabatku, mengingatkan kepada kita bahwa berbakti bukan hanya kepada
ibu, ayahpun memiliki hak yang besar untuk kita berbakti.

Semoga Allah menjadikan kita anak-anak yang berbakti, dan menjadikan anak-anak kita kelak
juga berbakti kepada kita.
AKTUALITA - Ustadz M Wasitho

Keutamaan Ulama Robbani Dan Bahaya Pemimpin Yang Bodoh


Sabtu, 28 Desember 2013 , 05:16:50
Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Lc MA

:
:



()

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma, ia berkata:


Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah
tidak mencabut ilmu (syari) dengan sekali cabut dari hati manusia. Akan tetapi Allah mencabut
ilmu dengan cara mewafatkan para ulama. Kalau Allah tidak lagi menyisakan seorang ulama
pun, maka manusia akan menjadikan pemimpin-pemimpin yang bodoh. Kemudian para
pemimpin bodoh tersebut akan ditanya dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka
sesat dan menyesatkan. (Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari nomor hadits: 100, 7307, dan
imam Muslim nomor hadits: 2673)

BEBERAPA PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH YANG DAPAT DIAMBIL


DARI HADITS INI:

1. Hadits ini menunjukkan akan agungnya nikmat ilmu syari yang Allah anugerahkan kepada
hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki.

2. Betapa tinggi dan agungnya kedudukan para ulama robbani yang senantiasa menyeru dan
mengajarkan kepada umat manusia Kitabullah (AL-Quran Al-Karim) dan Sunnah Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam (hadits-hadits yang shohih) dengan pemahaman yang lurus dan benar.

Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu berkata: Wajib atas kalian untuk menuntut ilmu,
sebelum ilmu tersebut dihilangkan. Hilangnya ilmu adalah dengan wafatnya para ulama. Demi
Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh orang-orang yang terbunuh di jalan Allah sebagai
syuhada, mereka sangat menginginkan agar Allah membangkitkan mereka dengan kedudukan
seperti kedudukannya para ulama, karena mereka melihat begitu besarnya kemuliaan para
ulama. Sungguh tidak ada seorang pun yang dilahirkan dalam keadaan sudah berilmu. Ilmu itu
tidak lain didapat dengan cara belajar. (Lihat Al-Imu, karya Ibnul Qayyim, hal.94)

3. Wafatnya para ulama robbani merupakan musibah terbesar yang menimpa umat Islam. Dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah imam para ulama robbani.

Al-Imam Ayyub As-Sakhtiyani rahimahullah berkata :


Sungguh ketika sampai kepadaku (berita) kematian seorang (ulama) dari Ahlus Sunnah, maka
seakan-akan hilanglah satu anggota tubuhku.

Diriwayatkan dari Asy-Syabi, dari Masruq dari Ibnu Masud, bahwa beliau berkata : Tidaklah
datang suatu masa melainkan pasti lebih buruk daripada masa sebelumnya. Maksud saya
bukanlah seorang pemimpin lebih baik daripada pemimpin lainnya, bukan pula suatu tahun lebih
baik daripada tahun lainnya. Namun maksud saya adalah perginya para ulama dan ahli fiqh,
kemudian kalian tidak menemukan penggantinya. Lalu datanglah suatu kaum yang berfatwa atas
dasar logika mereka. (Lihat Fathul Bari, syarh hadits no. 7068)

Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata : Para ulama Salaf mengatakan: Kematian
seorang ulama (robbani) adalah cela dalam tubuh Islam. Tidak mungkin ditambal dengan
apapun sepanjang zaman. (Diriwayatkan oleh Ad-Darimi no.324)

Hilal bin Khabbab rahimahullah berkata: Saya bertanya kepada Said bin Jubair : Wahai Abu
Abdillah, apakah tanda kehancuran manusia? Beliau menjawab : Apabila ulama-ulama
mereka telah wafat. (Diriwayatkan oleh Ad-Darimi no.251)

4. Hadits ini juga menunjukkan betapa besar ambisi orang-orang bodoh dan sesat untuk menjadi
imam dan pemimpin bagi kaum muslimin.

5. Kaum muslimin senantiasa merasa butuh akan keberadaan para ulama robbani yang dapat
menuntun mereka ke jalan kebaikan, kebenaran dan keselamatan, serta memperingatkan mereka
dari setiap keburukan, kesesatan dan kebinasaan.

6. Betapa besarnya ambisi orang-orang bodoh lagi sesat untuk berpenampilan dan bertingkah
seperti para ulama. Hal ini dikarenakan mereka mengetahui bahwa keberadaan para ulama
robbani selalu dibutuhkan oleh manusia.

7. Betapa besarnya bahaya berbicara tentang agama tanpa ilmu. Hal ini dikarena mudhorot yang
ditimbulkannya akan menimpa individu dan masyarakat muslim secara merata.

8. Betapa besarnya dosa orang yang berfatwa tanpa dasar ilmu syari yang kuat dan benar.
Dimana Ia akan menanggung dosa sebanyak orang-orang yang tersesat akibat fatwanya.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :



,
,

Barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan, maka ia akan menanggung dosanya dan dosa para
pengikutnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun. (HR. Muslim dari jalan Abu Hurairah
radhiyallahu anhu)

9. Barangsiapa yang ingin terjun ke medan dakwah dan memperbaiki keadaan umat manusia,
maka hendaknya Ia bersungguh-sungguh untuk membekali dirinya dengan ilmu syari yang
bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan manhaj (pemahaman) yang benar. Sebab, orang
yang berdakwah kepada Allah dengan niat yang baik dan semangat yang tinggi namun tanpa
bekal ilmu syari yang cukup, maka Ia akan lebih banyak merusak keadaan umat daripada
memperbaikinya.

10. Besarnya dosa orang yang menghina dan mencaci maki para ulama robbani serta menjauhkan
manusia Dari menimba ilmu kepada mereka.

11. Diantara sebab utama tersebarnya bidah-bidah di tengah masyarakat Muslim ialah Tidak
Adanya ulama robbani, atau menjadikan manusia merasa tidak butuh kepada ilmu yang diajarkan
Oleh para ulama robbani.

Demikianlah beberapa pelajaran penting dan faedah ilmiyah yang dapat kita ambil Dari hadits
ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Munajat
Jum'at, 27 Desember 2013 , 22:55:24
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

MUNAJAT
Tulisan : Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah

Kulangkahkan kaki menuju Ka'bahMu


Kusentuh pintu multazam
Kutengadahkan tangan

Kurapatkan kaki
Kusentuh dinding Ka'bah dengan keningku
Dan kupejamkan mata
Tak terasa air mataku mengalir deras
Napasku tersengal sesak
Aku mulai nangis
Ku tersedu..

Malam tlah lama menyelimuti bumi


Purnama berusaha menerangi alam
Menara-menara Haram meratapi rerintihan di sekeliling rumahMu
Diriku terasa kerdil
Jiwaku terasa tak pantas menghadapMu
Tubuhku kotor untuk menyentuh pntu rumahMu
Tapi semua itu kuberanikan
Bukankah aku datang kepada Sang Pengasih dan Penyayang??
Bukankah aku menghadap kepada Sang Maha Tawwab??

Yah...tatkala Engkau turun di pertigaan malam, kukatakan;

Ya Allah,
Dosaku, siapa lagi yang akan mengampuninya kecuali Engkau?

Ya Allah,
Alangkah baikMu kepada yang berbuat maksiat kepadaMu, maka ampunilah daku...
Ya Allah,
Engkau tlah tuntun daku semenjak kecil
Untuk mempelajari agamaMu
Maka tuntunlah daku utk menggapai surgaMu

123456
AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Menuntut Ilmu Berhujjah & Istiqamah Diatasnya Termasuk Jihad


Jum'at, 27 Desember 2013 , 22:35:09
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Telah berkata: Abdul bar an-Namiri dalam pujiaannya terhadap para pejuang dengan hujjah dan
bayan (penuntut ilmu) yang telah dianggap oleh Ibnu Qayyim sebagai jihad terbesar, beliau
berkata:

Ahlan wasahlan dengan orang-orang yang paling dicinta dan disayang di sisi ALLAH yang
memiliki kenikmatan.

Ahlan dengan kaum yang shaleh yang memiliki ketakwaan putih, bercahaya wajah-wajahnya
yang menghiasi setiap tempat.

Mereka adalah (orang-orang) yang bersusah payah menuntut ilmu hadits dengan menghiasi diri
mereka serta menjaga diri dari segala yang tidak baik, kerendahan hati, ketenangan dan rasa
malu.

Mereka memiliki kewibawaan, keagungan ilmu dan keutamaan lainnya yang tidak terhitung.

Tinta yang mengalir dari pena-pena mereka lebih suci dan lebih utama dari darahnya para
syuhada'.
Wahai para penuntut ilmu Nabi Muhammad tidaklah kalian sama dengan yang
lainnya (yang tidak mempelajari ilmu syar'i).

Tidak diragukan lagi, bahwa macam dari jihad ini sangat membutuhkan kepada kesabaran yang
baik, niat yang jujur, (sungguh-sungguh dalam belajar, tolong menolong dalam kebaikan),
beramal dengan ilmunya sehingga nampak bekasnya bagi orang yang masuk kedalamnya
terbasahi dan teraliri sungainya.

(Al-Irhab wa atsaruhu 'alal Afrad wal Umam; 133-135, syaikh Zaid bin Muhammad bin hadi alMadkhaly)
AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Pintu Terbesar Untuk (Menyesatkan) Manusia


Jum'at, 27 Desember 2013 , 22:12:20
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

PINTU TERBESAR UNTUK (MENYESATKAN) MANUSIA


Oleh: Ustadz Fakhrudin Nu'man, Lc

Ketahuilah, bahwa pintu terbesar yang dimasuki iblis untuk (menyesatkan) manusia adalah
kebodohan.

Dia akan masuk kepada orang-orang bodoh melalui pintu tersebut dengan aman.

Adapun orang yang berilmu, maka dia tidak akan memasukinya kecuali dengan mencuri-curi
kesempatan.

Iblis telah banyak memperdaya para ahli ibadah dengan minimnya ilmu mereka, karena sebagian
besar mereka itu menyibukkan diri dengan amal ibadah, sementara tidak memahami ilmunya
dengan baik.

[Imam Ibnul Jauzi rahimahullahu, Talbis Iblis, hal. 149]

Lima perkara, yang dengannya mudah-mudahan Anda akan tersenyum ...

Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberikannya ganti yang
lebih baik...

Jadilah sebagaimana yang Allah inginkan, maka hal itu akan menjadi lebih dari apa yang Anda
harapkan insyaallah...

Barangkali saja Anda membenci sesuatu, padahal perkara itu baik buat Anda...

Siapa yang obsesinya adalah keridhaan Allah Ta'ala, maka Allah akan mencukupkannya...

Sesuai dengan kadar takutmu kepada Allah, para hamba akan segan terhadapmu.

Dan sesuai dengan kadar kecintaanmu pada Allah, demikian pula para hamba akan
mencintaimu...
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Hafalkanlah
Jum'at, 27 Desember 2013 , 19:02:36
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Dari Abu Kabsyah Al Anmaari radliyallahu 'anhu bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga perkara yang aku bersumpah atasnya, aku akan sampaikan,
maka hafalkanlah !

1. Harta seorang hamba tidak akan berkurang karena sedekah.


2. Tidaklah seorang hamba dizalimi, lalu ia bersabar kecuali Allah akan tambahkan kemuliaan
untuknya.
3. Tidaklah seorang hamba membuka pintu minta-minta, kecuali Allah akan membukakan
untuknya pintu kefaqiran.

Aku akan menyampaikan sebuah hadits, hafalkanlah ! Dunia itu untuk empat orang:

1. Seorang hamba yang diberikan oleh Allah rizki berupa harta dan ilmu, dengannya ia bertaqwa
kepada Allah, menyambung silaturahmi dan melaksanakan hak Allah.
Ini adalah kedudukan yang paling utama.

2. Dan hamba diberikan oleh Allah ilmu dan tidak diberikan harta, namun niatnya benar, ia
berkata:
Jika aku mempunyai harta, aku akan berinfaq seperti si fulan, maka dengan niatnya ia mendapat
pahala yang sama dengannya.

3. Dan hamba yang diberikan harta dan tidak diberikan ilmu, ia habiskan hartanya dengan tanpa
ilmu, tidak bertaqwa kepada Rabbnya, tidak menyambung silaturahmi dan tidak melaksanakan
hak Allah, maka ini kedudukan yang paling buruk.

4. Dan hamba yang tidak diberikan harta tidak juga ilmu, dan ia berkata: Jika aku mempunyai
harta aku akan beramal (buruk) seperti si fulan, maka dengan niatnya tsb ia mendapat dosa yang
sama dengannya.

(HR Ahmad dan at Tirmidzi dan ia berkata: hasan shahih. Dan dishahihkan oleh syaikh al Bani
dalam shahih targhib no 16)
AKTUALITA - Ustadz Djazuli Lc

Mengapa Harus Dengki?


Kamis, 26 Desember 2013 , 22:28:54
Oleh : Ustadz Djazuli Lc

Tahukah anda orang yg paling tersiksa hatinya?

Orang paling tersiksa batinnya adalah orang yang hatinya dipenuhi rasa dengki.

Rasa dengki membuat hidup tidak nyaman, tidur tidak nyenyak serta makan & minum pun sulit
dinikmati..

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkata kepada para sahabat,


"jika kalian menjadi orang sukses, akan seperti apakah keadaan kalian?

Abdurrahman bin 'Auf menjawab,


"Kami akan menjadi hamba yang bersyukur."

Rasul pun bersabda, "Justru kalian akan menjadi orang yang saling dengki & saling membenci."
HR Muslim

Ibnul Jauzi berkata, "Aku perhatikan hasad diantara kaum muslimin, bahkan diantara orang yang
berilmu, ternyata sumbernya adalah cinta dunia."

Saudaraku!

Jalani saja hidup ini dengan baik & wajar serta banyak berserah diri kepada Allah..!

Ingat! Hati ini tercipta hanya untuk beribadah & mengagungkan Allah..

Jadi, jangan pernah membiarkan apapun yang dapat merusak kekhusyu'an masuk ke dalam hati
apalagi sampai bersemayam didalamnya..!

Ya Allah, sucikanlah hati kami & tanamkanlah ketakwaan didalamnya!

AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Ketika Kita Sehat

Kamis, 26 Desember 2013 , 19:35:18


Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Ketika sehat..

Lalu terkena pilek bagaimana rasanya..


pusing dan tidak enak..

Tapi..
bila terbiasa sakit..
kita merasa sehat padahal sakit..

Demikian pula hati..

Ketika sehat ia merasakan pedihnya maksiat..


ia merasa gelisah dengan penyakit hatinya..

Namun kita sering tak merasakan penyakit hati..

karena kita sudah terbiasa dengan penyakit tersebut..

Allahul musta'an..
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Ketika Sedang Sakit


Kamis, 26 Desember 2013 , 17:31:23
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Pernah sakit?

Ketika kita sakit keras..


pasti yang kita fikirkan adalah bagaimana kesembuhan sakit yang sedang diderita..

Tak terpikirkan di pikiran kita tentang sakit yang diderita orang lain..
demikianlah seharusnya..

Kita lebih memikirkan kekurangan sendiri..


dan tak sibuk memikirkan kekurangan orang lain..

Imam Asy Syafii bersya'ir:

Apabila seseorang wara dan berakal..


wara'nya menyibukkan ia dari memikirkan aib orang lain..
Sebagaimana orang yang sakit..
sakitnya membuat ia tak memikirkan sakit orang lain..

AKTUALITA - Ustadz DR Arifin Badri

Antara Toleransi Dan Kebersamaan


Kamis, 26 Desember 2013 , 14:33:37
Oleh : Ustadz DR Arifin Badri, MA

Sobat, saya yakin anda pernah jalan jalan bersama istri atau suami anda, atau barang kali kedua
orang tua atau mungkin pula teman.

Tentu acara berjalan bersama akan terasa nyaman dan mengasyikkan bila ada sikap saling
memahami dan toleransi.

Sebagai contoh:
Di saat teman anda merasa mulas / sakit perut maka anda dituntut pengertian, yaitu dengan
mengizinkannya pergi ke toilet. Anda membiarkannya menyelesaikan urusannya, tanpa anda
mengganggunya.

Kebersamaan atau toleransi bukan berarti anda turut serta masuk ke toilet, ikut ikutan jongkok di
toilet karena anda ingin menunjukkan sikap solidaritas atau empati dengannya.

Sobat, kira kira apa yang anda lakukan bila ada teman anda yang ingin toleransi atau empati
kepada anda dengan cara turut serta masuk ke toilet bersama anda dan ikut ikutan jongkok
bersama anda?

Gambaran ini adalah ilustrasi sederhana tentang toleransi beragama yang seharusnya dilakukan
oleh ummat Islam kepada tetangga atau teman yang berbeda agama.

Bila anda memiliki tetangga atau teman nasrani, maka biarkan ia merayakan hari besar mereka
tanpa perlu anda mengusiknya. Namun tinggalkan segala kegiatan agamanya, karena menurut
syariat Islam, segala praktek ibadah mereka adalah menyimpang dari ajaran Islam alias bentuk
kekufuran.

Satu kesalahan besar bila anda turut serta merayakan atau meramaikan perayaan mereka.
Sebagaimana salah besar bila anda turut serta masuk ke toilet bersama teman anda.

Demikianlah salah satu pelajaran yang mungkin dapat kita petik dari ayat 8-9 surat Al
Mumtahanah
AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Mencari Rizki Harus Halal


Kamis, 26 Desember 2013 , 04:56:06
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Al Qur`an dan Sunnah telah mendorong manusia agar mencari rizki yang halal lagi thayyib.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Wahai manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, pakailah cara baik dalam mencari (rizki).
Sesungguhnya seseorang tidak akan meninggal sampai ia sudah meraih seluruh (bagian)
rizkinya, meskipun tertunda darinya. Bertakwalah kepada Allah dan lakukan cara yang baik
dalam mencari (rizki)". HR Ibnu Majah, kitab at Tijarat, bab al Iqtishad fi Thalabi al Maisyah
(2/724), dan dishahihkan oleh al Albani.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengingatkan manusia, hendaknya berhati-hati dari
fitnah harta. Jangan meremehkan pentingnya rizki yang halal, dan harus selektif dalam
menghimpun rizki.

Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu meriwayatkan hadits marfu :

"Akan datang suatu masa pada manusia, seseorang tidak peduli terhadap apa yang
digenggamnya, apakah dari halal atau dari yang haram". HR al Bukhari, kitab al Buyu, bab Man
Lam Yubali min Haitsu Kasaba al Mal (4/296)

Semoga kita selamat.


AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Kamar Terindah Di Surga


Jum'at, 20 Desember 2013 , 11:16:13
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Wahai saudara-saudariku, renungkanlah hadits yang mulia ini, semoga kita dapat memahaminya,
merenunginya serta dapat diamalkan, terutama untuk kita sendiri, keluarga kita dan umumnya
kaum muslimin...

Dari Ali radhiyallahu anhu,


Nabi bersabda;

Di Surga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian
dalamnya dapat dilihat dari luar.
Kemudian seorang Badu'i bertanya, "Kamar-kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa wahai
Rasulullah?" Beliaupun bersabda:
Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang:
1. Tutur katanya yang baik.
2. Memberikan makanan yang. membutuhkan.
3. Rajin berpuasa.
4. Shalat malam karena ALLAH, ketika manusia terlelap tidur.
(Tirmidzi: 1984)

Yaa Rabb...

kami memohon kepadaMu agar kami dimudahkan untuk mengerjakan amal-amal tersebut,
diberikan kekuatan pada hati kami untuk mengerjakannya serta menjauhkan kami dari sifat
malas dalam beribadah kepadaMu.

Semoga ALLAH mengampuni dosa-dosa kita semua.


AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Membiasakan Diri
Jum'at, 20 Desember 2013 , 10:59:16
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Ibnu Qayim rahimahullah berkata:

"Siapa yang membiasakan diri untuk beramal karena Allah..


Maka tidak ada yang paling berat baginya..
dari beramal untuk selain Allah..

Dan siapa yang membiasakan dirinya untuk beramal karena nafsu dan keuntungan diri..
Maka tidak ada yang paling berat baginya..

dari beramal karena Allah.."

(Uddatushobirin hal 82)


AKTUALITA - Ustadz Fuad Baraba Lc

Orang Yang Mencela Sahabat Nabi Adalah Orang Yang Dilaknat


Senin, 16 Desember 2013 , 07:14:58
Oleh : Ustadz Fuad Baraba Lc

ORANG YANG MENCELA SAHABAT NABI ADALAH ORANG YANG


DILAKNAT ALLAH TA'ALA, PARA MALAIKAT-NYA, DAN SELURUH MANUSIA
Tidak samar bagi kita, bahwa orang-orang syi'ah suka mencela dan melaknat para sahabat,
padahal yang demikiani itu menyebabkan mereka mendapat laknat Allah Ta'ala, laknat para
Malaikat, dan laknat dari seluruh manusia.
Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa mencela para sahabatku maka baginya laknat Allah, laknat para Malaikat, dan
laknat manusia semuanya". (Dishahihkan syekh al-Albani dalam ash-Shahihah:2340)
Tidakkah mereka takut dari laknat-laknat tersebut?

Tidakkah mereka berhenti dari mencela para sahabat Nabi ?


10 Desember 2013
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Diantara Perangai Jahiliyah


Senin, 16 Desember 2013 , 06:50:27
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Menilai kebenaran karena pengikutnya adalah orang-orang kaya, bangsawan, para ilmuwan dan
orang-orang yang berkedudukan. Adapun bila pengikutnya rakyat jelata dan orang-orang lemah,
ia anggap sesuatu yang batil.

Ini adalah parameter kaum jahiliyah yang tertipu dengan kedudukan dan pangkat. Dahulu para
Nabi diikuti oleh orang-orang yang lemah.

Dalam Shahih Bukhari disebutkan kisah perbincangan raja Heraklius dengan Abu Sufyan yang
masih kafir.
Diantara pertanyaan Heraklius tentang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah, "Apakah
pengikutnya dari kalangan rendahan atau para bangsawan?"
Abu Sufyan menjawab, "Justru kebanyakan dari kaum yang lemah."

Padahal dahulu kaum 'Aad dan Tsamud adalah kaum yang kuat dan berkedudukan. Namun Allah
menghancurkan mereka akibat kekafiran mereka.

Di zaman ini, masih banyak orang yang yang mempunyai parameter seperti ini. Bila yang
berbicara orang tidak punya titel ia acuhkan, walaupun yang diucapkan adalah kebenaran. Tapi
bila yang mengucapkannya adalah orang yang bertitel apakah itu profesor atau doktor atau
pejabat tinggi, maka ia anggap sebagai sebuah kebenaran.

Padahal kebenaran tidak terletak pada titel atau kedudukan. Kebenaran adalah yang berasal dari
Allah dan Rasul-Nya. Yang dapat mengikuti dakwah para Nabi hanyalah orang-orang yang
menundukkan dirinya di hadapan Rabbnya dan membuang semua kesombongan dan
keangkuhannya.

Adapun orang yang tertipu oleh kecerdasan, kekayaan dan kedudukan, amat sulit untuk tunduk
dan taslim (menerima, pent) kepada Rabbnya. Masih menimbang-nimbang dengan akalnya,
kekayaan dan kedudukan yang ia banggakan.

Maka sungguh mengagumkan orang yang tidak tertipu oleh semua itu, lalu ia tunduk dan
mengakui kelemahannya di hadapan Sang Pencipta. Ia mengakui dirinya seorang hamba,
kalaulah bukan karena Allah yang memberinya nikmat tentu ia akan binasa.

AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Adab & Akhlak


Ahad, 15 Desember 2013 , 22:44:16
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

ADAB & AKHLAK


Penulis : Ustadz Abu Ihsan

Apakah akhlaq buruk kita bisa dirubah?


Berikut ini penjelasan..

Sebagaimana kita ketahui binatang buas saja dapat berubah.

Binatang yang memiliki karakter liar, ganas dan buas namun setelah dilatih berubah menjadi
jinak.

Lihatlah sirkus dimana singa, harimau atau gajah liar dapat berubah menjadi jinak. Dengan apa
mereka berubah? Tentu saja dengan latihan.

Kesimpulannya akhlaq dapat berubah walaupun hal ini memerlukan perjuangan yang berat
karena mengubah kebiasaan itu berat.
Ada istilah tabiat dan kebiasaan, sebagaimana ada sebuah perkataan,

Seseorang itu tumbuh besar menurut kebiasaan yang dibiasakan orangtuanya.

Dalam hal ini pengaruh lingkungan berpengaruh sangat besar terhadap perilaku dan tabiat
seseorang.

Lihatlah orang-orang yang tumbuh di tengah-tengah keluarga yang tidak memperhatikan akhlaq.
Mereka sangat jauh dari akhlaq mulia.

Jika ada yang bertanya, Apakah akhlaq dapat berubah?

Jawabannya: Dapat.

Sebagian orang memiliki perangai tidak terpuji: tutur katanya kasar (lisannya tajam red), mudah
emosi, mudah berkata bohong, senang ghibah, namimah, dsb.

KETIKA DIINGATKAN, DENGAN SERTA MERTA DIA MENJAWAB, MEMANG SEPERTI


INILAH KARAKTERKU/TABIATKU. MAU BAGAIMANA LAGI?

Dengan kata lain dia merasa sudah tidak berpeluang lagi untuk mengubah karakternya.

Dengan jawaban tersebut dia seolah-olah berkata bahwa akhlaq adalah sesuatu yang baku dan
memiliki harga mati yang tidak bisa diubah lagi.

Selain itu dia menjadikan jawaban tersebut sebagai dalil untuk menutupi keburukan yang ada
pada dirinya.

Waiyyadzubillah...
AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Hak Suami Yang Harus Dipenuhi Oleh Istri


Ahad, 15 Desember 2013 , 22:29:58
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Ketahuilah wahai saudariku, sesungguhnya Islam telah mengatur hak dan kewajiban dalam
berumah tangga, ya'ni mana hak suami yang wajib dipenuhi oleh istrinya dan mana hak istri
yang wajib dipenuhi oleh suaminya. Begitu juga dalam perkara kewajiban, yang apabila perkara
tersebut difahami oleh masing-masing suami istri maka akan terjalin/terwujud rumah tangga
yang ideal yang penuh keberkahan didalamnya.

Berikut ini saya akan meringkas menjadi point per point tentang Hak seorang suami yang wajib
dipenuhi oleh istrinya, dan kita mengetahui hak suami sangat besar di dalam Islam. Diantara
perkara Hak suami yang wajib dipenuhi oleh istri;

1. Istri wajib taat kepada suaminya selama suaminya tidak memerintahkan untuk berbuat
ma'siyat, karena ketaatan hanya dalam perkara yang ma'ruf (kebaikan dalam agama).

2. Istri harus banyak bersyukur kepada suaminya yang telah memberikah nafkah lahir dan batin,
dan tidak boleh banyak menuntut (tidak berterima kasih kpd suaminya).

3. Istri diperintahkan untuk menjaga kehormatan dirinya, harta suami termasuk anak-anaknya
ketika suami tidak berada disampingnya.

4. Isteri Harus berhias dan mempercantik dirinya untuk Suaminya, selalu tersenyum, tidak
bermuka masam dihadapan suaminya, dan jangan juga menampakkan sesuatu yang suami tidak
suka apabila melihatnya.
Dan Nabi bersabda: Sebaik-baik istri ialah menyenangkan hati suaminya apabila suami
memandang istrinya...

5. Istri harus berbuat baik kepada kedua orang tua suami.

6. Istri harus pandai dan bersungguh-sungguh menjaga rahasia suami dan rumah tangganya dan
TIDAK BOLEH dia menceritakan aib rumah tangganya kepada orang lain.

7. Istri tidak boleh menyakiti suaminya baik dalam perkataan maupun perbuatan yang tercela.

Semoga ALLAH menjadikan keluarga kita diatas ketaatan kepada ALLAH


AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Diterimanya Amal
Kamis, 12 Desember 2013 , 13:41:50
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

DITERIMANYA AMAL
Penulis : Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc

Allah berfirman, "Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhan nya maka
hendaklah ia mengerjakan kebajikan dan janganlah ia mempersekutukan dengan sesuatu pun
dalam beribadah kepada Tuhannya". QS Al-Kahfi 110

Berkata Al-Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah,


"Ini adalah suatu amal yang diterima, yaitu hendaknya sesuai dengan As-Sunnah dan diniatkan
hanya kepada Allah semata. Dan tidak dapat dua hal ini dicapai melainkan dengan
Ilmu, dikarenakan bila ia tidak mengilmui apa yang diajarkan Nabi , ia tidak
dapat pula meraih ikhlas, karena ia tidak mengenal Tuhan nya, dan sekiranya tanpa ilmu niscaya
amalnya tidak diterima. Maka bisa disimpulkan Ilmu adalah petunjuk yang mengarahkan pada
ke-ikhlasan dan petunjuk yang membawa kepada mengikuti Nabi .

Diantara do'a yang dipanjatkan Umar ibn Khothob,


"Allahummaj'al amali kullahu solihan, w-aj'al hu liwajhika kholison, wala taj'al li ahadin fihi
syai'an". HR. Ahmad
(Yaa ALLAH jadikanlah seluruh amalku menjadi amal shaleh, dan jadikanlah amalku ikhlas
untuk mencari wajahMu, dan jangan jadikan amalku karena seseorang atau sesuatu)
AKTUALITA - Umum

Sebuah Hidayah Seorang Yahudi Masuk Islam


Kamis, 12 Desember 2013 , 10:12:25
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

( )
Seorang yahudi menerima tamu seorang Muslim di rumahnya lalu yahudi tersebut menjamunya
dengan buah anggur dan dimakannya kemudian yahudi tersebut menjamu lagi dengan khomer
: ..
Maka berkatalah Muslim tadi: Untuk yang ini haram bagi kami (Islam)
.. : !! .
Berkata Yahudi: Aneh betul kalian wahai orang Islam, kalian mengharamkan khomer padahal
asalnya juga dari anggur...!!
. :
: ..
Berkata Muslim kepada yahudi: Apakah kamu memiliki istri? Ya jawab yahudi

.. :
Berkata Muslim: Hadirkan! Yahudi pun menghadirkan istrinya
:
:
.. :
Kemudian berkata lagi Muslim: Apakah kamu memiliki anak perempuan? Ya jawab yahudi.
Hadirkan dia pinta Muslim lagi. Lalu Yahudi pun menghadirkan putrinya
.. : !!
Berkata Muslim kepada yahudi: Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah telah menghalalkan
istrimu dan mengharamkan putrimu untuk digauli? Padahal putrimu asalnya terlahir dari
istrimu...?
: .
Berkata yahudi: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan
bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah (Artinya dia masuk Islam)

Semoga Allah merahmati orang yang menyebarkan kisah ini sehingga menjadikannya sebagai
pemberat timbangan amal kebaikan
Dinukil Dari Ustadz Ahmad Hanafi (Kandidat Doktor Universitas Islam Malik Saud Riyadh,
KSA)
AKTUALITA - Ustadz Ferry Nasution

Dimanakah Kedudukanmu Di Dunia Ini?


Rabu, 11 Desember 2013 , 16:34:47
Oleh : Ustadz Ferry Nasution

Telah bersabda Rasulullah :

Sesungguhnya dunia hanyalah diperuntukkan untuk 4 orang:

1. Seorang hamba yang ALLAH berikan ilmu dan harta, kemudian dia bertakwa kepada ALLAH
dalam hartanya, dengannya ia menyambung silaturahmi serta mengetahui hak ALLAH
didalamnya. Maka orang tersebut kedudukannya paling utama/baik (disisi ALLAH).

2. Seorang hamba yang ALLAH berikan ilmu namun tidak diberikan harta, namun ia memiliki
niat yang jujur dan ia berkata: "Seandainya aku memiliki harta, aku pasti akan mengerjakan
seperti apa yang dikerjakan si fulan, maka dengan niatnya itu, pahala keduanya adalah sama.

3. Seorang hamba yang ALLAH berikan harta namun tidak diberikan ilmu kepadanya. Lalu ia
menggunakan hartanya seenaknya tanpa ilmu, tidak bertakwa kepada ALLAH dengan hartanya,
tidak menyambung silaturahmi dengannya, dan tidak mengetahui bahwa ALLAH memiliki hak
dalam harta tersebut. Kedudukan orang ini adalah yang paling buruk (disisi ALLAH).

4. Seorang hamba yang tidak ALLAH berikan harta dan juga ilmu kepadanya, lalu ia berkata:
"Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yg dikerjakan si fulan. Maka
dengan niatnya itu, maka keduanya mendapatkan dosa yang sama.

Shahih: Riwayat Tirmidzi :2325, Ibnu majah: 4228

Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa
memperbaiki amal kita di atas sunnah Nabi .

AKTUALITA - Ustadz DR. Syafiq Basalamah

Menuju Kesempurnaan
Rabu, 11 Desember 2013 , 16:31:24
Oleh : Ustadz DR. Syafiq Basalamah

Akhi ukhti...
Kita adalah makhluk yang penuh keterbatasan...
Sering lupa, salah dan alpa
Banyak kekurangan di sana dan di sini...

Ada sebagian yang membiarkan kekurangannya terus bertambah


Dan kesalahannya terus bertumpuk
Dengan dalih, dia adalah manusia biasa yang penuh keterbatasan...

Ketahuilah, bahwa kita memang tidak sempurna...


Kita tidak mungkin bisa sama 100% dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
Tapi itu bukan alasan untuk membiarkan kekurangan dan kesalahan...
Karena kita diperintahkan untuk mendekati kepada kesempurnaan...
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

))((

Berusahalah berbuat benar dan mendekat kepada kebenaran. HR. Bukhari

Ibnul Qayyim menyimpulkan rahasia kesempurnaan manusia:

Kesempurnaan manusia itu tergantung pada (dua hal)


1- semangat yang mengangkatnya
2- ilmu yang menerangi jalannya dan memberikan petunjuk.

Jadi ilmu saja tidak cukup, berapa banyak yang berilmu namun karena semangatnya yang loyo,
iyapun menjadi cemoohan orang,
Banyak dalilnya tapi amalnya tidak ada
Ibarat pohon yang tidak berbuah

Sebagaimana semangat tanpa ilmu, membuat sebagian beramal dan berbuat sesuatu yang
mengantarkan pada kekurangan...
Seperti pencari kayu di malam hari tanpa pelita penerang, kadang dia memungut ular yang
dikiranya kayu, sehingga membinasakan dirinya sendiri...

Jadi butuh ilmu


Dan semangat...
Barakallahu fiek

AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Mahalnya Istiqomah
Ahad, 08 Desember 2013 , 22:30:30
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

Penulis : Al Ustadz Fath El Bari, LC


Rasululloh mewasiatkan kepada Sufyan bin Abdillah ats-Tsaqofi -rodiyallohu
'anhu-: " Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah " [HR. Ibnu Majah,
Ahmad, Ibnu Abi 'Ashim dll]
Para 'Ulama mengatakan: "Al-Istiqomah khoerun min alfi karomah ".
Maksudnya: Istiqomah lebih baik daripada ribuan karomah.

Tidak ada nikmat yang lebih besar, setelah Allah mengaruniai seseorang Islam dan iman,
melebihi nikmat mengenal sunnah dan hidup di atas manhaj para salaful ummah.
Mengenal sunnah dan manhaj salafush-sholeh ada satu nikmat sangat agung, tak dapat dibeli
dengan sepenuh bumi emas. Alangkah sangat rugi dan hina, orang yang telah Alloh arahkan
hatinya untuk mengenal Sunnah Rasul dan
Manhaj salafush-sholeh, kemudian dia terjerat dalam perangkap setan dan belenggu syahwat
dunia.Cahaya Sunnah telah
nampak dan menerangi jalannya, setelah lama gelap-gulita di jalan syahwat dan syubhat. Namun,
dia memadamkan lentera tersebut dengan mulutnya.
Memadamkan cahaya sunnah akan meredupkan semangat istiqomah, mengundang badai
"FUTUR" yang sangat dahsyat.
Tidak akan ada yang selamat darinya kecuali orang yang telah dirahmati Alloh.
" Al-A'maalu bi khowaatimiha "
Amalan itu tergantung penutupnya .. [Al-Hadis]
Semoga Allah azza wa jalla, memberikan kita husnul khitaam
AKTUALITA - Fawaid Ilmiah

Nasehat Emas Dari Ulama Besar: Al Hasan Al Basri


Ahad, 08 Desember 2013 , 05:59:01
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

NASEHAT EMAS DARI ULAMA BESAR: AL HASAN AL BASRI

Penulis : Ustadz Muhammad Elvi Syam

Kepada orang yang ragu akan rezekinya..


Kepada seorang pemuda yang ragu melangkah maju untuk menikah, khawatir tidak bisa
menghidupkan rumah tangga.
Kepada orangtua yang membatasi anaknya hanya dua atau tiga saja, karena khawatir miskin.
Kepada suami yang ragu untuk berpoligami, karena takut tidak bisa memberi makan istri kedua
dan anak-anaknya.
Kepada istri pertama, yang tidak mau memberikan izin kepada suaminya untuk berpoligami
karena khawatir jatuh miskin, atau tidak mendapatkan nafkah dari suami karena dibagi kepada
istri kedua.
Kepada siapapun yang bingung hidup takut miskin,.
Kepada orang yang selalu mengeluh kesusahan hidup. dan lain-lain.
Simaklah perkataannya :

" :
: ""

Hasan Basri berkata: Aku telah membaca di sembilan puluh tempat (90 kali disebutkan) di dalam
Al Qur'an, bahwa sesungguhnya Allah telah menetapkan (mentaqdirkan) rezeki dan menjamin
(mengeransi) rezeki itu untuk makhlukNya, dan aku membaca (hanya) pada satu tempat syeitan
menakut-nakutimu akan kefakiran, lantas, (apakah layak) kita ragu terhadap perkataan yang
Maha Benar di sembilan puluh tempat, sementara kita mempercayai perkataan pembohong
(hanya) di satu tempat?
Apakah setelah ini, kita masih ragu terhadap rezeki kita yang telah ditetapkan Allah untuk kita?

Bersemangatlah, maju. Langkahkanlah kaki anda untuk maju ke depan..

AKTUALITA - Ustadz M Wasitho

10 Sebab Agar Dicintai Allah


Ahad, 08 Desember 2013 , 05:53:28
Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Lc MA

Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

Sesungguhnya sebab-sebab yang dapat mendatangkan kecintaan dari ALLAH ada sepuluh
(yaitu):

1. Membaca dan mentadabburi Al-Quran serta memahami makna-maknanya dan maksud yang
terkandung didalamnya.

2. Mendekatkan diri kepada ALLAH dengan menjalankan amalan-amalan yang sunnah sesudah
amalan-amalan yang wajib.

3. Terus-menerus berdzikir kepada ALLAH dalam setiap kondisi, baik dengan lisan, hati,
perbuatan maupun keadaan, karena kadar kecintaan

tergantung pada dzikirnya. (Semakin cinta berarti semakin banyak dzikr/ingat kepada yang
dicintai -pent)

4. Mengutamakan apa-apa yang ALLAH cintai daripada apa yang engkau cintai ketika hawa
nafsu berkuasa.

5. Hati senantiasa menela'ah serta memperhatikan nama-nama ALLAH dan sifat-sifat-NYA, dan
mendalaminya di taman dan medan ilmu pengetahuan ini.

6. Menyaksikan berbagai kebaikan dan nikmat ALLAH yang lahir dan batin.

7. Merasa rendah dan tunduk hatinya di hadapan ALLAH, dan ini merupakan sebab yang sangat
menakjubkan.

8. Menyendiri untuk beribadah pada sepertiga terakhir dari waktu malam dan membaca
kitabNYA (Al-Quran Al-Karim), lalu menutup (bacaan)nya dengan istighfar dan taubat.

9. Bermajelis dengan orang-orang yang mencintai ALLAH dengan jujur, mengambil buah yang
baik dari perkataan mereka, dan engkau tidak berbicara kecuali tampak kuat adanya maslahat
dalam berbicara, serta engkau tahu akan manfaat bagi dirimu dan orang lain.

10. Menjauhi setiap sebab yang menjadi penghalang antara hati dengan ALLAH.

Dan dari sepuluh sebab inilah, orang-orang yang mencintai (ALLAH) telah sampai pada
kedudukan kecintaan (dari ALLAH yang sangat tinggi).

(Lihat kitab Madarijus Salikin, karya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah III/17-18)

Demikian Faedah ilmiyah yg dapat kami sampaikan pada malam Jum'at yang mulia ini. Semoga
bermanfaat bagi kita semua. Wabillahi at-Taufiq.

AKTUALITA - Umum

Mengenal Si Qonitah
Ahad, 08 Desember 2013 , 05:48:19
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

Masih ingat sama ayat masyhur di bawah ini?

"Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)." (An-Nisaa: 34)

Dan salah satu ciri muslimah sholihah adalah muslimah yang qoonitah.

Apa itu qoonitah? Yaitu yang selalu berada dalam keta'atan kepada Allah subhanahu wa ta'ala,
atau dalam kalimat singkatnya, selalu istiqomah. Kelihatan mudah ya, padahal prakteknya jauuh
dari mudah, terlebih di zaman sekarang.

Saat kebanyakan wanita menyibukkan dirinya untuk membicarakan fashion, mode baju dan
mode rambut terkini, dan bersaing dalam masalah keduniaan mereka, maka si qoonitah tidak
tergoda untuk nimbrung.

Saat para ibu membicarakan model HP dan TV ter-gress, maka si qoonitah memilih untuk
berbicara tentang rencana jangka panjangnya dalam mendidik putra-putrinya, kapan diajarkan
tentang di mana Allah, kapan diajarkan do'a-do'a makan dan tidur, kapan alif ba ta, dan
sebagainya.

Si qoonitah lebih memilih untuk menyibukkan dirinya dalam menamatkan kitab Riyadhus
Sholihin dan Adabul Mufradnya, atau mengkaji terjemah Bulughul Marom.

Si qoonitah lebih suka waktunya habis untuk tilawah Qur'an, mentadabburi dan
menghafalkannya, dan juga mengamalkan dzikir pagi dan petang.

Si qoonitah, yang dua tahun, lima tahun dan bahkan sepuluh tahun dari sekarang, ia masih akan
tetap bermanhaj salaf, yang agenda hariannya tidak berubah dari sebelum-sebelumnya,
dzikrulLah, tilawah, murojaah, tollabul ilmi, menjadi ibu dan istri yang baik

Ia yang selalu mengisi hari-harinya dengan keta'atan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Gimana ya caranya biar bisa kayak gitu? Catat tips ini ya akhowaat..

'Jika ada orang yang mengajakmu berlomba-lomba dalam amalan dunia, ajak ia untuk berlombalomba dalam amalan akhirat.'

FB : Asrijal R.
(Inspired by : Kajian Wanita Muslimah, Ustadz Armen rahimahullah)
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Meraih Kemuliaan
Jum'at, 06 Desember 2013 , 19:06:51
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Dari Al Hasan bin Ali, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah
Ta'ala menyukai perkara yang tinggi lagi mulia, dan membenci perkara yang rendah". (HR Ath
Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam shahih jami' no 1886)

Tahukah anda perkara yang tinggi dan mulia, dan perkara yang rendah ??

Coba perhatikan badanmu..

Allah jadikan bagian bawah badan kita: perut dan kemaluan, dan menjadikan dada dan kepala di
atas..
Dada dan kepala tempat berfikir, mencari ilmu, ketundukan, kekhusyu'an, ketawadlu'an, dan sifat
sifat lain yang mulia..
Sedangkan perut dan kemaluan adalah tempat syahwat dan ketamakan, penyebab kemalasan,
kerasnya hati dan sifat sifat lain yang rendah..

Kemanakah kita mengejar..?


Hanya mereka yang berjiwa besar..
Hanya mereka yang bersifat sabar..
Yang mampu meraih ketinggian dan kemuliaan..

Di manakah kita ??

123456
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Seperti Hujan dan Tanah


Kamis, 05 Desember 2013 , 11:28:57
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengumpamakan ilmu dan hati seperti hujan dan tanah..
Beliau bersabda, "Perumpamaan apa yang Allah utus aku dengan membawa petunjuk dan ilmu..
Bagaikan air hujan yang mengguyur tanah..
Riwayat Bukhari dan Muslim..

Perhatikanlah air hujan itu..


Ia turun membawa keberkahan untuk bumi..
Dengannya Allah hidupkan tanah yang telah mati..
Beraneka ragam pepohonan tumbuh bertasbih memujiNya..
Sebagai kenikmatan bagi hamba-hambaNya..
Pohon itu adalah pohon iman..
Yang membuahkan buah amal yang ranum dan manis..

Ketika hujan tak kunjung datang..


Tanah menjadi kering kerontang..
Pepohonan menjadi layu..
Manusia dan binatangpun kehausan..
Berakhir dengan kematian..

Demikianlah hati..
Akan menjadi kering dan pohon imanpun menjadi layu..
Namun, adakah hamba yang merasakan kekeringan jiwanya..

Lihatlah tanah itu..


Ia butuh pengolahan yang sempurna..
Agar menjadi subur nan gembur..
Sehingga dapat menyerap air hujan dengan baik..
Lalu menumbuhkan pepohonan iman dan buah-buahan amal..
Ketika tanah menjadi keras..
Ia hanya bisa menampung air hujan..
Sementara manusia dan binatang mereguk kesegarannya..
Sedang ia hampa hanya sedikit merasakan manfaatnya..
Ketika tanah menjadi licin dan tandus..
Air hujan berubah menjadi malapetaka..
Membawa banjir dan longsor..
Menghancurkan kehidupan..

Sungguh perumpamaan yang indah saudaraku..


Kita hanya berharap..
Moga hati ini dapat menerima hujan itu dengan baik..
Memberi secercah kebahagiaan..
Amiin..

AKTUALITA - Ustadz Djazuli Lc

Warna-Warni Kehidupan
Rabu, 04 Desember 2013 , 20:31:54
Oleh : Ustadz Djazuli Lc

Berkata 'Ikrimah -rahimahullah-,"

Setiap orang pasti pernah mengalami suka & duka dalam hidupnya..

Untuk menjadikan hidup ini indah..

Maka jadikanlah bahagiamu kesempatan untuk lebih bersyukur kepada Allah..

Dan rasa sedihmu sebagai peluang emas untuk belajar menjadi orang yang sabar..

Tafsir Ibnu Katsir Hal.27

Semoga Allah senantiasa meneguhkan hati kita semua di atas iman, agar bisa selalu menikmati
hidup ini!

AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

1 Dirham Melebihi 100 ribu Dirham


Rabu, 04 Desember 2013 , 20:15:29
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "1
dirham melebihi 100 ribu dirham".
Mereka berkata: "Bagaimana itu wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda: "Ada orang yang mempunyai harta yang sangat banyak, lalu ia mengambil 100
ribu dirham untuk disedekahkan.
Dan ada lagi yang mempunyai harta hanya 2 dirham, lalu ia sedekahkan satu dirham".
(HR An Nasai, Ibnu Hibban dan Al Hakim, dan dihasankan oleh syaikh Al Bani dalam shahih
targhib no 883).

Mengapa yg satu dirham lebih banyak pahalanya ??

Karena ia lebih berat di hati..


Bagi si kaya, 100 ribu dirham tidak ada apa-apanya dibandingan hartanya yang melimpah ruah..
Sehingga hatinya tidak bersusah payah melawan kekikiran..

Namun, bagi yang punya uang hanya dua dirham..


Betapa beratnya untuk ia sedekahkan..
Ketika ia berjuang, dan melemparkan kekikiran, serta berharap ridla Rabbnya..
Disanalah pahala berlipat ganda ia raih..

Masya Allah..

123456
AKTUALITA - Ustadz M Wasitho

Ingatlah Ketika Engkau Mati !


Rabu, 04 Desember 2013 , 12:41:34
Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Lc MA

1. Ketika engkau dilahirkan, engkau diadzani, namun tanpa disholati.

Dan ketika engkau mati, engkau disholati (jenazahmu), namun tanpa adzan.

2. Ketika engkau dilahirkan (di dunia ini), engkau tidak tahu siapakah yang mengeluarkanmu
dari dalam perut ibumu.

Demikian pula, ketika engkau mati, engkau tidak tahu siapakah yang akan memikul (jenazah)mu
di atas pundak-pundak mereka.

3. Ketika engkau dilahirkan, engkau dimandikan dan dibersihkan.

Demikian pula, ketika engkau mati, engkau dimandikan dan dibersihkan.

4. Ketika engkau dilahirkan, kedua orangtuamu dan keluargamu merasa bergembira dengan
(kelahiran)mu.

Namun, ketika engkau mati, kedua orangtuamu dan keluargamu menangisi (kematian)mu.

5. Wahai anak cucu Adam, engkau diciptakan dari tanah.

Maka, Maha Suci Allah yang telah menjadikanmu di kubur di dalam tanah (pula) sesudah
kematianmu.

6. Ketika engkau berada di dalam perut ibumu, engkau berada di tempat yang sangat sempit nan
gelap gulita.

Dan ketika engkau mati, engkau berada di tempat yang sangat sempit nan gelap gulita pula
(yakni di dalam liang kubur).

7. Ketika engkau dilahirkan, engkau ditutupi dengan kain (pakaian), agar orang-orang menutupi
(tubuh dan aurat)mu.

Dan ketika engkau mati, engkau ditutupi dengan kain kafan, agar mereka menutupi (tubuh dan
aurat)mu pula.

8. Ketika engkau dilahirkan dan telah menjadi dewasa, orang-orang bertanya kepadamu tentang
ijazah (pendidikan)mu dan pengalaman/keahlianmu.

Namun, ketika engkau mati, engkau tidak akan ditanya selain tentang amalan sholihmu saja.

Oleh karena itu, BEKAL APA yg telah engkau siapkan untuk kehidupan sesudah kematianmu?
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Pakaian Mewah
Rabu, 04 Desember 2013 , 11:38:18
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Siapa yang meninggalkan pakaian (mewah) karena tawadlu' kepada Allah..


Maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan para makhluk..
lalu Allah memberinya pilihan dari jubah-jubah keimanan yang ia mau untuk memakainya..
(HR At Tirmidzi).

Pakaian yang membuat ujub di hati..


Pakaian yang sebatas riya dan pamer..
Itulah yang dimaksud hadits..

Dahulu..

Pakaian salaf kasar


namun hatinya selembut sutra..

Sedangkan kita..
Pakaian yang halus nan lembut.. namun hati kita keras dan kasar..

Allahul musta'an..
AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Nama Kunyah
Senin, 25 November 2013 , 09:14:15
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Ada sebuah sunnah memberi nama kita dengan kunyah (yaitu nama yang didahului dengan kata
abu atau ummu) Contoh seorang namanya Nurcholis kemudian anaknya bernama RiyadL maka
kunyahnya Nurcholis adalah Abu RiyadL.

Nah, pertanyaan saya:


Enaknya nama kunyah dulu atau nama asli dulu buat ditulis di BB..
Wahai pengguna BB..

Jawaban yang benar:


Adalah nama kunyah dulu terus disambung nama asli..
Atau cukup nama kunyah saja juga boleh tanpa menulis nama asli.

Jangan dibalik nama kunyah ditaruh di belakang. Itu secara bahasa arab bisa diketawain orang
sono.

AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Hutang Oh Hutang..
Senin, 25 November 2013 , 08:48:35
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Dari Muhammad bin Abdullah bin Jahsy radliyallahu 'anhu berkata,


"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk ketika diletakkan Jenazah, lalu beliau
mendongakkan kepalanya ke atas, kemudian menundukkannya, dan meletakkan tangannya
dijidatnya seraya bersabda,

"Subhanallah! Subhanallah! Perkara yang berat apakah yang diturunkan!"

Kami merasa takut dan kamipun diam.


Keesokan harinya aku berkatanya kepada beliau, "Apakah perkara yang berat yang turun itu?"

Beliau bersabda, "Tentang hutang, demi Dzat yang diriku di tanganNya..


Kalaulah seseorang terbunuh di jalan Allah kemudian hidup lagi kemudian terbunuh lagi
kemudian hidup lagi kemudian terbunuh lagi sementara ia mempunyai hutang, ia tidak dapat
masuk surga sampai hutangnya terbayar."

HR An Nasai
(Shahih Targhib no.1804)

AKTUALITA - Ustadz DR Arifin Badri

Majikan Muslim Sejati


Ahad, 24 November 2013 , 16:47:31
Oleh : Ustadz DR Arifin Badri, MA

Sobat, topik tentang hubungan majikan dan karyawan senantiasa menjadi topik hangat dan
memancing berbagai persepsi dan penilaian.

Banyak orang yang berusaha mengamankan posisinya, atau paling kurang memandang masalah
dari sudut pandang yang menguntungkan dirinya.

Bila status sebelumnya menyinggung demo buruh, maka pada status ini saya berusaha
mengenalkan kepada anda bagaimana Islam mendidik para majikan agar menjadi yang terbaik.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Bila budakmu/pelayanmu menyuguhkan makananmu, maka hendaknya engkau menyilahkannya


duduk bersamanya. Bila engkau enggan melakukannya, maka hendaknya engkau memberinya
bagian dari makanan yang ia hidangkan. Sesungguhnya dialah yang telah bekerja keras untuk
memasaknya dan melawan asapnya. (Bukhari dan lainnya)

Adakah majikan yang mampu melakukan sikap luhur semacam ini?

Demikianlah muslim sejati, santun nan terpuji sikapnya, baik ketika menjadi karyawan ataupun
ketika menjadi majikan.

Sobat! Kenalilah agama anda, agar anda menyadari bahwa tiada sistem atau syariat yang lebih
indah dibanding Islam.
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

4 Sifat Terpuji Bangsa Romawi


Ahad, 24 November 2013 , 16:18:03
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari Al Mustaurid ia berkata: "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Hari kiamat akan tegak dalam keadaan orang Romawi paling banyak
jumlahnya".

Amru bin Al 'ash berkata: "Coba kamu tinjau lagi perkataanmu tadi".
Al Mustaurid berkata: "Sungguh telingaku benar-benar mendengarnya".

Amru berkata: "Jika memang benar, sesungguhnya kaum Romawi mempunyai 4 perangai yang
baik:

1. Mereka adalah orang yang paling berhati-hati (halim) ketika terjadi fitnah.

2. Mereka sangat cepat sadar setelah ditimpa musibah.

3. Mereka cepat intropeksi setelah kalah.

4. Dan mereka sangat memperhatikan para janda dan orang-orang lemah.

Itulah sifat mereka yang disaksikan oleh seorang shahabat mulia yang bernama Amru bin Al
'Ash..

Adakah sifat tersebut pada kita wahai kaum muslimin..??

Bukankah kita lebih layak memiliki sifat sifat tersebut..??


AKTUALITA - Ustadz Firanda Andirja MA

Lupa Kematian... (Indikasi Kedunguan!)


Sabtu, 23 November 2013 , 19:54:20
Oleh : Ustadz Firanda Andirja, MA

Setiap yang menangissuatu saat ia akan ditangisi


Setiap yang meratapisuatu saat ialah yang akan diratapi
Akan tetapi kapan..? Dan dimana?
Jika setiap kita tahu kapan dan dimana kita akan meninggal maka perkaranya lebih mudah untuk
mempersiapkan diriakan tetapi.tidak ada yang mengetahui
Betapa banyak orang yang pagi hari tertawa, di sore hari iapun ditangisi

Temankudi malam hari ia menyolatkan bibinya dan menguburkan bibinya di pekuburan


Baqi'ternyata subuhnya ia yang disholatkan dan dikuburkan di Baqi'

Janganlah sampai kita lupa


"Kita dilahirkanuntuk menuju kematian",
"Kita tinggaluntuk meninggal"
Orang-orang hebatpara penguasa duniaternyata hanya tinggal berita dan kenanganharta
dan kekuasaan yang mereka miliki tak kuasa untuk mengkekalkan mereka

Ibnu Umar berkata :

"Wahai Rasulullah orang mukmin mana yang paling cerdas?"


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Yang paling banyak mengingat kematian, dan
yang paling baik persiapannya untuk akhirat, mereka itulah orang-orang cerdas". (HR Ibnu
Maajah no 4249, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani, lihat juga As-Shahihah no 1384)

Benardialah mukmin yang cerdas, yang tahu bahwasanya ia tidak tahu kapan meninggalnya
dan dimana?, maka iapun selalu mengingat hari perpisahan tersebuthari tangisan tersebut, ia
tidak tahu apakah ia mendapatkan husnul khotimah ataukan meninggal dalam kondisi
bermaksiat..??, ia selalu mempersiapkan diriini sungguh orang yang cerdas.

Adapun orang yang dungu adalah orang yang pura-pura lupa bahwa ia tidak tahu kapan
meninggal dirinyaLantas ia tidak mempersiapkan dirinya ia berusaha melupakan hari
perpisahan tersebut dengan menghabiskan waktunya untuk menikmati dunia sepuas-puasnya
Sungguh ini adalah orang yang dungu
Namun ia tetap tidak akan bisa lari dari kematian

()

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya


kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan". (QS Al-Jumu'ah : 8)

Anda orang cerdas ataukah orang dungu.?

Semakin sering mengingat kematian semakin cerdaslah anda, semakin lalai dari kematian
semakin dungulah andaukurlah kedunguan kita masing-masing !!!
AKTUALITA - Ustadz DR Arifin Badri

Inilah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam


Sabtu, 23 November 2013 , 19:16:44
Oleh : Ustadz DR Arifin Badri, MA

Sobat, setiap muslim pasti mengaku sebagai ummat Nabi muhammad shallallahu 'alaih wa
sallam. Namun sekedar pengakuan tentunya tidak cukup.

Pantaskah anda merasa sebagai ummatnya, bila ternyata anda tidak mengenal beliau?

Sobat, semoga hadits berikut sedikit membantu anda mengenalkan siapa sejatinya Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sahabat Abdullah bin Amer bin Al Ash mengisahkan:

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bukanlah orang yang bertutur kata/bersikap keji dan juga
tidak membiasakan dirinya untuk bertutur kata/bersikap keji. Dahulu beliau sering bersabda:

Sejati ya orang paling baik dari kalian ialah yang paling baik akhlak/perilakunya. (Muttafaqun
Alaih)

Inilah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan inilah ajaran beliau. Berakhlak mulia dan
mengajarkan akhlak mulia.

Namun anehnya sebagian orang yang mengaku sebagai ummatnya hobi untuk menampakkan
akhlak tercela, semisal berkata kata keji, melaknat, memaki dan lainnya.

Bahkan lebih parahnya korban makian, umpatan dan laknatan mereka adalah keluarga, para
sahabat dan juga pengikut Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Bila demikian, pantaskah mereka dianggap sebagai bagian dari ummat Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam?

AKTUALITA - Ustadz DR Arifin Badri

Arti Sebuah Nama


Sabtu, 23 November 2013 , 19:03:55
Oleh : Ustadz DR Arifin Badri, MA

Nama adalah identitas diri, namun di sadari atau tidak nama juga sebuah inspirasi. Setiap orang
biasanya terinspirasi secara alami oleh nama dirinya.

Karena itu dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa merubah nama sahabat-sahabat beliau
yang kurang baik.

Said bin Musayyib mengisahkan bahwa suatu hari kakeknya yang bernama (Hazan) datang
menjumpai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Setibanya di hadapan Nabi, beliau bertanya: Siapakah namamu?


Ia menjawab: Namaku Hazan (Duka atau Susah).
Spontan Nabi bersabda: Aku rubah namamu menjadi Sahel (Mudah).

Namun sungguh mengejutkan, sahabat Hazan menjawab: Aku tidak akan merubah nama yang
telah diberikan oleh ayahku.

Said bin Musayyib menuturkan: Kesusahan dan duka tiada pernah sirna dari keluarga kami. (HR.
Bukhari)

Pikirkan dan kenalilah nama diri anda sobat, bila telah baik maka bersyukur dan bila ternyata
kandungan artinya kurang baik, maka akan lebih baik bila anda menggantinya dengan yang
baik.

Anda akui atau tidak, nama mengandung sebuah inspirasi, dan pemilik nama biasanya akan
mendapatkan bagian dari kandungan namanya sendiri.

Betapa banyak orang yang namanya buruk dan keburukan senantiasa terpancar darinya.
Misalnya nama: gelap, maka biasanya kegelapan nampak dari wajah dan perilakunya.

Mendung, maka biasanya perilaku dan kepribadiannya juga bak mendung, gelap dan
perilakunyapun mencerminkan kegelapan.

Bagus maka biasanya kepribadian dan perilakunya juga memancarkan kebagusan.

Anwar, mencirmankan akan cahaya dan kecerahan, dan demikian seterusnya.

Memahami nama dan kandungan artinya ini juga dapat menjadi pertimbangan dalam memilih
pasangan hidup atau yang serupa, jangan pilih pasangan hidup yang namanya mencerminkan
kegelapan, semisal yang bernama awan, mendung, petir, malam, atau yang serupa.
AKTUALITA - Ustadz Fuad Baraba Lc

Jauhilah Zhan (Prasangka)


Sabtu, 23 November 2013 , 08:18:08
Oleh : Ustadz Fuad Baraba Lc

Cahaya al-Quran
- ( )
Allah Ta'ala berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada
diantara kamu yang mengunjing sebagian yang lain...". (QS. Al-Hujurat:12)

( ) : ( = )
...!( )

(Jauhilah banyak dari prasangka) :


Sesungguhnya manusia, apabila berprasangka sesuatu terhadap saudaranya maka dia akan
(mencari-cari kesalahannya) dan apabila dia mencari-cari kesalahan (saudaranya) maka dia akan
(menggunjingnya)!..
[ -]
(Syarah Riyadhus Shalihin - Ibnu Utsaimin).
AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Tidur Pagi
Sabtu, 23 November 2013 , 07:47:33
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Tidur pagi sering melanda dan mewabah pada kaum muslimin Indonesia di hari SABTU

Maukah anda kehilangan barakah pagi hari?

Sebagaimana terdapat dalam Sunan Tirmidzi dan Sunan Abu Daud dan lainnya dari hadits Sakhr
bin Wadaah al Ghamidi radliyallahu anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam
bersabda :
Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.

Ini adalah doa yang agung yang Rasulullah panjatkan agar umatnya memberi perhatian yang
besar kepada waktu pagi.

Kata pendahulu kita dari salaf sholeh bahwa: tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai
shalat shubuh hingga matahari terbit. Sebab pada waktu tersebut adalah waktu mendapat
ghonimah (keuntungan yang banyak), diantaranya adalah dzikir pagi dan tilawatul qur'an.
Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan agung, menurut orang-orang shalih. Sehingga apabila
mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga
terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu
rizki dan datangnya barakah (banyak kebaikan). (Madarijus Salikin, 1/459)
AKTUALITA - Ustadz Nurcholis Majid

Akibat Dari Tidak Qonaah Terhadap Kondisi Kehidupan Suami..


Kamis, 21 November 2013 , 23:03:29
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

Suatu kisah terjadi pada zaman Nabi Ibrahim 'Alaihissallam. Ketika beliau berkunjung ke rumah
anaknya -Ismail 'Alaihi salam- dan anaknya saat itu tidak ada di tempat, kemudian Ibrahim
berkata kepada istri Ismail 'Alaihi Salam, "Sampaikan pada suamimu hendaklah dia mengganti
palang pintu ini". Ketika Ismail datang, istrinya mengatakan bahwa ada orang tua yang datang
menyuruh ganti palang pintu. Ismail kemudian mengatakan bahwa orang tua yang datang itu
adalah ayahku yang menyuruhku menceraikan dirimu. [Hadits Riwayat Bukhari no. 3364 (Fathul
Baari 6/396-398)]

Ini adalah kisah wanita yg banyak menggerutu dan berkeluh kesah tentang kondisi sang suami
yaitu Ismail 'Alaihi Salam..
Walhasil sang ayah dengan dibimbing wahyu dari Allah menyuruh anaknya untuk menceraikan
istri yang suka mengumbar kekurangan suaminya...

Wahai para wanita.. Qona'ahlah.. Terimalah apa adanya..

Bersyukurlah dengan keadaan suami dan pemberiannya..


Dia adalah Surgamu atau Nerakamu..

17 November 2013

AKTUALITA - Umum

Madzhab Fiqh
Kamis, 21 November 2013 , 22:45:41
Oleh : Redaksi Salam Dakwah

Imam Malik adalah seorang ulama, mujtahid, imam dizamannya, ahli dalam hadits, ahli pula
dalam fiqh.

Sudah demikian...
Maka beliau MENOLAK jika kitabnya/madzhabnya dijadikan STANDAR oleh khalifah
sezamannya.

Sementara KITA

- Al Qur'an nggak hapal; atau bahkan mungkin bacanya terbata-bata?! (Bagaimana lagi dengan
hadits?!)

- Modalnya pun cuma "Kata ustadz, hukumnya begini".

- Atau modalnya cuma link, atau copas (copy-paste).

- Paling mentoknya, adalah sebatas mengikuti istidlal dan istimbath ustadz/ulama. Karena kita
BUKAN MUJTAHID.

Dengan modal begini...

Pengennya agar madzhab fiqh yang kita anut WAJIB untuk dianut orang lain, atau bahkan semua
orang?!

Siapa kita dibanding Imam Malik?!

- Kalau modalnya baru, "Kata ustadz"; ya, ini untuk pengamalan DIRI SENDIRI. Bukan untuk
didakwahkan, apalagi dipaksakan kepada orang lain.

- Kalau modalnya cuma "link" atau "copas" atau bahkan sudah mengilmui, memahami dan
menghafali suatu pendapat dan dalil-dalilnya...
Maka tugas kita CUMA MENYAMPAIKAN...

Kalau kita katakan : "Wajib rujuk kepada kebenaran", maka TIDAK MESTI orang yang rujuk
kepada kebenaran itu HARUS IKUT kepada perajihan fiqh yang kita ikuti.

Kalau kita katakan : "Jangan mengikuti hawa nafsu"; maka SANGAT KELIRU, jika setiap orang
yang menyalahi madzhab fiqh yang kita anut SERTA MERTA kita hukumi 'Mengikuti hawa
nafsu'.

Perajihan, ya perajihan...
Tapi bukan berarti apa yang kita pandang rajih (kuat, pent), HARUS / MESTI dipandang rajih
juga oleh orang lain; sebagaimana kita memarjuhkan (menganggap lemah) pendapat lain, maka
orang lain pun (yang berdasarkan ilmu dan menginginkan kebenaran) juga memarjuhkan
pendapat yang kita anut.

Biasa... wajar...

Yang tidak biasa... Dan tidak wajar... Adalah mewajibkan madzhab fiqh yang kita anut HARUS
DIANUT orang lain...

Teladanilah Imam Malik...

(Semoga bermanfaat)
AKTUALITA - Ustadz Badrusalam

Di Bawah Naungan Sedekah


Kamis, 21 November 2013 , 22:28:58
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya hingga diputuskan hukum antara
manusia."

Yazid berkata, "Abul Khair tidak pernah melewati satu haripun melainkan ia bersedekah dengan
sesuatu walaupun hanya dengan sebuah kue ka'kah atau lainnya."

(HR Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Al Bani)

Sudah dibaca oleh 387 orang


AKTUALITA - Ustadz Fuad Baraba Lc

Sebab-Sebab Kerasnya Hati & Bagaimana Cara Terbebas Darinya


Kamis, 21 November 2013 , 22:17:09

Oleh : Ustadz Fuad Baraba Lc

::: :::

::: Sebab-Sebab Kerasnya Hati Dan Bagaimana Cara Terbebas Darinya :::

Bagaimana sesorang dapat terbebas dari kerasnya hati, dan apa penyebab (keras)nya (hati)?

Sebab kerasnya hati adalah perbuatan dosa dan maksiat, banyak lalai, berteman dengan orang
yang lalai dan fasik.

Hal-hal ini merupakan penyebab kerasnya hati.

Dan sebab lembutnya hati, bening dan tenangannya adalah dengan taat kepada Allah 'Azza Wa
Jalla, berteman dengan orang-orang baik (shalih), menjaga waktu dengan berdzikir, membaca alQuran dan beristighfar,

Barangsiapa menjaga waktunya dengan berdzikir kepada Allah, membaca al-Quran,


berteman dengan orang-orang baik (shalih) dan menjauhi teman-teman yang lalai dan jahat,
maka hatinya akan baik dan lembut.

: .

Allah Ta'ala berfirman:

"Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." (QS. Ar-Ra'd: 28)

- / -

Syaikh Abdul 'Aziz bin Baaz -rahimahullah-

Das könnte Ihnen auch gefallen