Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
RENDAH (BBLR)
BATASAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR)
adalah bayi yg lahir dg berat
<
2500
gram
tanpa
memandang
masa
gestasi
(berat lahir adalah berat bayi
yg ditimbang dlm 1 jam setelah
lahir).
Faktor predisposisi
Faktor ibu
Umur, jumlah paritas, penyakit
kehamilan, gizi kurang atau
malnutrisi, trauma, kelelahan,
merokok, kehamilan yang tak
diinginkan.
Faktor plasenta
penyakit vaskuler, kehamilan
ganda,
Faktor janin
kelainan bawaan, infeksi
DIAGNOSIS
Anamnesis
Umur ibu
Riwayat persalinan sebelumnya
Jumlah paritas, jarak kelahiran
sebelumnya
Kenaikan berat badan selama
hamil
Aktivitas
Penyakit yg diderita selama
hamil
Obat-obatan yg diminum
selama hamil
Pemeriksaan fisik
Berat lahir < 2500 gram
Untuk BBLR Kurang Bulan :
Tanda prematuritas :
Tulang rawan telinga belum terbentuk
Masih terdapat lanugo (rambut halus
pd kulit)
Refleks refleks masih lemah
Alat kelamin luar
Anamnesis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
penunjang
Menangis lemah
Kurang aktif, malas
minum
Kulit teraba dingin
Kulit mengeras
kemerahan
Frek. jantung < 100 /men
Napas pelan dan dalam
Suhu tubuh
kurang 36.5 0 C
Kadar glukose
darah < 45
mg/dL (2.6
mmol/L)
Kemungkinan
diagnosis
Hipotermi
Hipoglikemia
Ikterus/
Hiperbilirubin
emia
Pemeriksaan
penunjang
Kemungkinan
diagnosis
Masalah
pemberian
minum
Laboratorium
darah:
Jumlah lekosit
lekositosis atau
lekopenia),
trombositopenia
Gambaran darah
tepi (bila tersedia
fasilitas)
Lahir asfiksia
Air ketuban +
mekonium
Tali pusat berwarna
kuning kehijauan
Pemeriksaan
Radiologi dada (bila
tersedia)
Anamnesis
Pemeriksaan
Infeksi atau
Curiga Sepsis
Sindroma
Aspirasi
mekonium
MANAJEMEN UMUM
Stabilisasi suhu, jaga bayi tetap
hangat
Jaga patensi jalan napas
Nilai segera kondisi bayi tentang
tanda vital: pernapasan, denyut
jantung, warna kulit & aktifitas
Bila bayi mengalami gangguan
napas, dikelola gangguan napas
Bila bayi kejang, potong kejang dg
anti konvulsan
Bila bayi dehidrasi, pasang jalur
intravena, berikan cairan rehidrasi
IV.
Kelola sesuai dg kondisi spesifik
atau komplikasinya
Pemberian minum
Bila bayi mendapat ASI,
harus tersedia jumlah
cukup dg cara apapun:
Periksa apakah bayi puas
setelah menyusu
Nilai kecukupan minum
(min. kencing 6 X sehari)
Pemberian minum
5+
> 1500 g
60
80
100
120
150
< 1500 g
80
100
120
140
150
Berat
14
22
30
35
38
Pemantauan
I. Kenaikan berat badan & pemberian minum
setelah umur 7 hari
Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari
pertama. Bayi dg berat lahir > 1500 g dapat
kehilangan berat sampai 10%. Berat lahir
biasanya tercapai kembali dlm 14 hari
kecuali apabila terjadi komplikasi.
Setelah berat lahir tercapai kembali,
kenaikan berat badan selama 3 bulan
seharusnya:
150200 g seminggu untuk bayi < 1500
g (mis. 2030 g/hari)
200250 g seminggu untuk bayi 1500
2500 g (mis. 3035 g/hari).
Pemantauan
Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh
(pd semua kategori berat) & telah berusia >
7 hari:
Tingkatkan jumlah ASI dg 20 mL/kg/hari
sampai tercapai jumlah 180 mL/kg/hari;
Tingkatkan jumlah ASI sesuai dg
kenaikan BB bayi agar jumlah
pemberian ASI tetap 180 mL/kg/hari;
Apabila kenaikan berat tidak adekuat,
tingkatkan jumlah pemberian ASI
sampai 200 mL/kg/hari;
Pemantauan
Apabila kenaikan berat tetap
kurang dari batas yg telah
disebutkan diatas dlm waktu
> seminggu & bayi sudah
mendapat ASI 200 mL/kg BB per
hari, tangani sbg kenaikan BB
tidak adekuat.
Tanda kecukupan
pemberian ASI
Kencing minimal 6 X dlm 24
jam
Bayi tidur nyenyak setelah
pemberian ASI
Peningkatan BB setelah 7
hari pertama sebanyak 20
gram setiap hari.
Pemulangan penderita
Suhu stabil
Toleransi minum per oral
baik, diutamakan pemberian
ASI. Bila tidak bisa diberikan
ASI dg cara menetek dapat
diberikan dg alternatip cara
pemberian minum yg lain.
Ibu sanggup merawat BBLR
di rumah
HIPOTERMI
Hipotermi adalah suhu tubuh
< 36.5 C pd pengukuran
suhu ketiak
LANGKAH PROMOTIF /
PREVENTIF
Rawat bayi kecil di ruang yg hangat
( > 25C & bebas dari aliran angin).
Jangan meletakkan bayi dekat dg
benda yg dingin (mis. dinding dingin
atau jendela) walaupun bayi dlm
inkubator atau di bawah pemancar
panas.
Jangan meletakkan bayi langsung di
permukaan yg dingin (mis. alasi
tempat tidur / meja periksa dg kain /
selimut hangat sebelum bayi
diletakkan).
Keadaan bayi
Frekuensi Pengukuran
Bayi sakit
Tiap jam
Bayi kecil
Tiap 12 jam
Sekali sehari
Berat bayi
34 oC
33 oC
32 oC
1-10 hari
11 hari 3
minggu
3-5 minggu
> 5 minggu
1500-2000
g
1-10 hari
11 hari4
minggu
> 4 minggu
2100-2500
g
1-2 hari
3 hari-3
minggu
> 3 minggu
1-2 hari
> 2 hari
< 1500 g
> 2500 g
Bila jenis inkubatornya berdinding tunggal, naikkan suhu inkubator 1 oC setiap perbedaan
suhu 7 oC antara suhu ruang & inkubator.
a
CARA
PETUNJUK PENGGUNAAN
Kontak
kulit
Kangaroo
Mother
Care
(KMC)
CARA
PETUNJUK PENGGUNAAN
Pemancar
panas
Lampu
penghang
at
Inkubator
Penghangatan berkelanjutan
bayi dengan berat < 1,500 g
yang tidak dapat dilakukan KMC
Untuk bayi sakit berat (sepsis,
gangguan napas berat)
CARA
PETUNJUK PENGGUNAAN
Boks
penghang
at
Ruangan
hangat
Anamnesis
Pemeriksaan
Klasifikasi
Suhu tubuh 32 C
36.4 C
Gangguan napas
Denyut jantung < 100
kali/menit
Malas minum
Letargi
Hipotermia sedang
Hipotermia berat
MANAJEMEN
HIPOTERMI BERAT
MANAJEMEN
HIPOTERMI BERAT
MANAJEMEN
HIPOTERMI BERAT
Nilai tanda bahaya setiap jam &
kemampuan minum setiap 4 jam
sampai suhu tubuh dlm batas normal.
Ambil sampel darah &beri antibiotika
sesuai pengelolaan Kemungkinan
besar sepsis.
Anjurkan ibu menyusui segera setelah
bayi siap :
Bila bayi tidak dapat menyusu, beri ASI
peras
Bila bayi tidak dapat menyusu sama
sekali, pasang pipa lambung & beri ASI
peras begitu suhu bayi mencapai 35
C.
MANAJEMEN
HIPOTERMI BERAT
Periksa suhu tubuh bayi setiap jam.
Bila suhu naik paling tidak 0.5 C/jam,
berarti upaya menghangatkan berhasil,
kemudian lanjutkan setiap 2 jam.
Periksa suhu alat yg dipakai untuk
menghangatkan & suhu ruang tiap jam.
Setelah suhu tubuh bayi normal:
Lakukan perawatan lanjutan untuk
bayi;
Pantau bayi selama 12 jam
kemudian, dan ukur suhunya setiap
3 jam.
MANAJEMEN
HIPOTERMI BERAT
MANAJEMEN
HIPOTERMI RINGAN
Ganti pakaian yg dingin &
basah dg pakaian yg hangat,
memakai topi & selimuti dg
selimut hangat.
Bila ada ibu/pengganti ibu,
anjurkan menghangatkan bayi
dg melakukan kontak kulit dg
kulit (perawatan bayi lekat).
MANAJEMEN
HIPOTERMI RINGAN
Bila ibu tidak ada:
Hangatkan kembali bayi dg alat
pemancar panas. Gunakan inkubator
& ruangan hangat, bila perlu;
Periksa suhu alat penghangat & suhu
ruangan, beri ASI peras dg
menggunakan salah satu alternatif
cara pemberian minum & sesuaikan
pengatur suhu.
Hindari paparan panas yg berlebihan
& posisi bayi lebih sering diubah.
MANAJEMEN
HIPOTERMI RINGAN
MANAJEMEN
HIPOTERMI RINGAN
Nilai tanda bahaya, Periksa
suhu tubuh bayi setiap jam,
bila suhu naik minimal 0.5
C/jam, berarti usaha
menghangatkan berhasil,
lanjutkan memeriksa suhu
setiap 2 jam.
Bila suhu tidak naik atau naik
terlalu pelan, kurang 0.5
C/jam, cari tanda sepsis.
MANAJEMEN
HIPOTERMI RINGAN
HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemi adalah keadaan hasil
pengukuran kadar glukose darah
kurang dari 45 mg/dL (2.6 mmol/L)
LANGKAH PREVENTIF /
PROMOTIF
Penganan/ pengendalian kadar
glukosa ibu DM (Pengelolaan ibu
DM, Buku Panduan Praktis
Pelayanan Maternal & Neonatal).
Penanganan keadaan yg dapat
mengakibatkan BBLR.
Penanganan keadaan yg dapat
meningkatkan penggunaan glukosa
bayi (mis. pada asfiksia, hipotermi,
hiperterm, gangguan pernapasan)
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
rumatan dengan minum ASI dini
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat bayi menderita asfiksia,
hipotermi, hipertermi, gangguan
pernapasan
Riwayat bayi prematur
Riwayat bayi Besar untuk Masa
Kehamilan (BMK)
Riwayat bayi Kecil untuk Masa
Kehamilan (KMK)
Riwayat bayi dg ibu Diabetes Mellitus
Riwayat bayi dg Penyakit Jantung
Bawaan
Diagnosis
Pemeriksaan klinis
Hipoglikemi sering asimptomatis, terapi
sudah harus dilakukan agar prognosis lebih
baik.
Gejala yg sering terlihat adalah:
tremor ("jitteriness")
bayi lemah, apatis, letargik, keringat dingin
sianosis
kejang
apnu / nafas lambat, tidak teratur
tangis melengking / lemah merintih.
hipotoni
masalah minum
nistagmus gerakan involunter pd mata
MANAJEMEN
Berikan glukose 10% 2 mL/kg secara
IV bolus pelan dlm 5 menit.
Jika jalur IV tidak dapat dipasang dg
cepat, berikan lar. glukose melalui
pipa lambung dg dosis yg sama.
Infus Glukose 10% sesuai kebutuhan
rumatan, kemudian lakukan rujukan
Anjurkan ibu menyusui. Bila bayi
tidak dapat menyusu, berikan ASI
peras dg menggunakan salah satu
alternatif cara pemberian minum
IKTERUS /
HIPERBILIRUBINEMIA
Pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva
& mukosa yg terjadi karena
meningkatnya kadar bilirubin dlm
darah.
Disebut hiperbilirubinemia apabila
kadar bilirubin dlm darah > 5 mg%
( 85 mol/L)
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat ikterus pd anak sebelumnya
Riwayat penyakit anemi dg
pembesaran hati, limpa /
pengangkatan limpa dlm keluarga.
Riwayat penggunaan obat selama
ibu hamil
Riwayat infeksi maternal, ketuban
pecah dini
Riwayat trauma persalinan, asfiksia.
Riwayat infeksi maternal, ketuban
pecah dini
Pemeriksaan
Pemeriksaan klinis dilakukan dg
pencahayaan memadai. Ikterus akan
terlihat lebih berat dg sinar lampu &
bisa tidak terlihat dg penerangan yg
kurang. Tekan kulit dg ringan memakai
jari tangan untuk memastikan warna
kulit & jaringan subkutan:
Hari 1 tekan pd ujung hidung atau dahi;
Hari 2 tekan pd lengan atau tungkai;
Hari 3 dst, tekan pd tangan & kaki.
Pemeriksaan
Ikterus muncul pertama di daerah
wajah, menjalar ke arah kaudal
tubuh, & ekstremitas. Pemeriksaan
penunjang kadar bilirubin serum
total saat tanda klinis ikterus
pertama ditemukan sangat
berguna untuk data dasar
mengamati penjalaran ikterus ke
arah kaudal tubuh.
Tentukan tingkat keparahan ikterus
secara kasar dg melihat pewarnaan
kuning pada tubuh metode Kremer.
Pemeriksaan
Pemeriksaan kadar bilirubin
Pemeriksaan tanda klinis lain seperti
gang-guan minum, keadaan umum, apnu
suhu yg labil, sangat membantu diagnosis
disamping keadaan hiperbilirubinemia
Tindak lanjut pd neonatus yg menderita
hiperbilirubinemia harus dilakukan
setelah bayi dipulangkan terutama pada 7
hari pertama pasca kelahiran.
Bila ikterus menetap sampai minggu ke 2
pasca kelahiran, dianjurkan untuk
pemeriksaan kadar billirubin serum total
& direk, serta kadar bilirubin dlm urin.
Daerah Ikterus
Perkiraan
kadar
bilirubin
5.0 mg%
II
9.0 mg%
III
11.4 mg%
IV
12.4 mg%
16.0 mg%
Hari 1
Hari 2
Hari 3 dan
seterusnya
Klasifikasi
Ikterus berat
Bila ikterus terlihat di bagian mana saja dari tubuh bayi pd hari 1,
menunjukkan kondisi bayi sangat serius. Lakukan terapi sinar
sesegera mungkin, jangan menunda terapi sinar dg menunggu hasil
pemeriksaan kadar bilirubin serum.
b
Bila ikterus terlihat pd lengan dan tungkai sampai ke tangan & kaki
pd hari 2, menunjukkan kondisi bayi sangat serius. Lakukan terapi
sinar segera, jangan menunda terapi sinar dg menunggu hasil
pemeriksaan kadar bilirubin serum
a
Pemeriksaan penunjang
Untuk Puskesmas fasilitas penunjang
biasanya jarang tersedia, sehingga
pemeriksaan atau penajaman
klinis sangat diutamakan
Bila tersedia fasilitas, lakukan
pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan gol. darah ibu pd
saat kehamilan & bayi pd saat
kelahiran.
Pemeriksaan penunjang
Bila ibu memiliki gol. darah O
dianjurkan untuk menyimpan
darah tali pusat pd setiap
persalinan untuk pemeriksaan
lanjutan yg dibutuhkan.
Kadar bilirubin serum total
diperlukan bila ditemukan
ikterus pd 24 jam pertama
kelahiran.
Anamnesis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
penunjang / diagnosis
lain
Kemungkinan
diagnosis
Ikterus hemolitilk
akibat
inkompatibilitas
darah
Lekositosis, leukopeni,
trombositopenia
Ikterus diduga
karena infeksi
berat/ sepsis
(tangani dugaan
infeksi berat dan
foto terapi bila
diperlukan)
Sangat Ikterus
Tanda tersangka
infeksi/sepsis
(malas minum,
kurang aktif, tangis
lemah, suhu tubuh
abnormal
Anamnesis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
penunjang /
diagnosis lain
Kemungkinan
diagnosis
Ikterus
Ikterus akibat
obat
Sangat ikterus
Kejang
Postur abnormal,
letargi
Ikterus
berlangsung > 2
minggu pada bayi
cukup bulan dan
> 3 minggu pada
bayi kurang bulan
Faktor pendukung:
Urin
gelap,
feses
pucat
Peningkatan bilirubin
direk
Bayi tampak
sehat
Ikterus
berkepanjangan
(Prolonged
ikterus)
MANAJEMEN
Ikterus fisiologis tidak memerlukan
penanganan khusus & dapat rawat
jalan dg nasehat untuk kembali jika
ikterus berlangsung > 2 minggu.
Jika bayi dapat menghisap, anjurkan
ibu untuk menyusui secara dini & ASI
eksklusif setiap 2 jam.
Jika bayi tidak dapat menyusui, ASI
dapat diberikan melalui pipa
nasogastrik atau dg gelas & sendok.
Letakkan bayi ditempat yg cukup
menda-pat sinar mata hari pagi slm 30
menit selama 3-4 hari. Jaga agar bayi
tetap hangat.
MANAJEMEN
Kelola faktor risiko (asfiksia & infeksi)
karena dapat menimbulkan
ensefalopati biliaris.
Setiap Ikterus yg timbul < 24 jam
pasca kelahiran adalah patologis &
membutuhkan pemeriksaan lab. lanjut;
minimal kadar bilirubin serum total,
pemeriksaan kearah adanya peny.
hemolisis.
Pd bayi dg Ikterus Kremer III atau lebih
perlu dirujuk ke fasilitas yang lebih
lengkap setelah keadaan bayi stabil
Hari ke 1
Setiap terlihat
ikterus
Hari ke 2
15
(260)
13
(220)
Hari ke 3
18
(310)
16
(270)
Hari ke 4
dst
20
(340)
17
(290)
MASALAH PEMBERIAN
MINUM
MASALAH
Masalah minum sering terjadi pd
bayi baru lahir, bayi berat lahir
rendah, atau pd bayi sakit berat.
Masalah pemberian minum perlu
mendapat perhatian khusus
selain untuk mengurangi risiko
terjadinya penyakit juga untuk
memenuhi tumbuh kembang bayi
Anamnesis
Riwayat cara pemberian
minum bayi
Riwayat terjadinya masalah
pemberian minum
Riwayat penimbangan bayi
Riwayat infeksi maternal ,
ketuban pecah dini
Anamnesis
Pemeriksaan
Malas atau tidak mau Bayi berat lahir < 2500 gram atau
minum, sebelumnya minum kehamilan kurang dari 37 minggu
baik
Timbul sejak lahir
Ibu tidak dapat menyusui
Bayi kelihatan sehat
atau tidak berhasil menyusui
Ibu cemas dan khawatir tidak
dapat menyusui
Waktu timbul 1 hari atau
lebih
Kemungkinan
diagnosis
Curiga Infeksi
(sepsis)
Bayi kecil
Cara pemberian
minum salah
Kecemasan pada
ibu
Anamnesis
Pemeriksaan
Kemungkinan
diagnosis
Bayi regurgitasi,
beberapa kali tersedak
dan batuk setelah minum
Timbul pada hari ke 1
atau lebih
Celah antara palatum dan Celah langitmulut atau keluar minum lewat langit
hidung
Iritasi lambung
MANAJEMEN UMUM
Bila bayi bisa minum tanpa batuk,
tersedak atau muntah sejak pertama kali
minum sesudah lahir, lanjutkan dg
kemungkinan diagnosis lain.
Bila bayi mengalami batuk, tersedak atau
muntah sejak pertama kali diberi minum
coba pasang pipa lambung.
Bila tidak berhasil kemungkinan adanya
kelainan bedah, pasang jalur infus dg cairan
rumatan & pemberian minum ditunda. Rujuk
setelah stabil
Bila pipa lambung berhasil masuk, pastikan
pipa masuk ke lambung, lakukan aspirasi cairan
lambung & biarkan mengalir sendiri. Kemudian
lanjutkan dg kemungkinan diagnosis lain
TERIMA KASIH