Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Tahukah Anda
91 %
Faktor Kendaraan
5%
Faktor Jalan
3%
Faktor Lingkungan
1%
Tahukah Anda
Faktor Manusia
Kesehatan
Pengetahuan
Ketrampilan
Perilaku/etika
Aparat & Undang 2x
Dll.
Faktor Kendaraan
Cacat Produksi
Mal fungsi
Dll.
Faktor Jalan
Jalan berlobang
Desain jalan
Penerangan jalan
Rambu jalan
Dll.
Faktor Lingkungan
Cuaca
Bencana
Dll.
SAFETY DRIVING
DEFENSIVE DRIVING
RESPONSIBLE DRIVING
ECO DRIVING
TIPS
SAFETY DRIVING
Hampir semua orang bisa mengemudi dengan mudah,
NAMUN tidak mudah mengemudi dengan aman.
SAFETY DRIVING, Mengemudi dengan keahlian dan
pengalaman, juga disertai dengan sikap dan konsentrasi yang
terus menerus.
Safety Driving sebenarnya dianggap sebagai metode
pengajaran aman berkendara di jalan bagi para pengemudi
pemula.
SAFETY DRIVING
Pengemudi sudah memiliki SIM
DEFENSIVE DRIVING
Defensive Driving lebih diutamakan kepada pengemudi expert, penekanannya
lebih kepada pengambilan keputusan yang tepat saat berkendara di jalan untuk
memperkecil resiko saat terjadinya masalah atau adanya potensi kecelakaan di
jalan.
Dari sekian banyak hal yang perlu kita perhatikan, ada empat point yang sangat
penting terkait dengan defensive driving.
WASPADA
2.
KESADARAN (AWARE)
3.
4.
ANTISIPASI
DEFENSIVE DRIVING
WASPADA
Kewaspadaan menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan
waspada terhadap pengguna jalan lain. Artinya kita akan bertindak benar dalam
menghadapi pengendara lain yang mungkin saja ugal-ugalan. Misal dengan
membiarkan mereka lewat terlebih dahulu.
2.
KESADARAN (AWARE)
Pengemudi harus memiliki pengetahuan mengenai berkendara yang baik, benar dan
aman. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam hal berkendara dengan
benar praktis akan meminimalisir kecelakaan lalu lintas
3.
4.
ANTISIPASI
Sebagai pengendara kita harus belajar membuat skenario berkendara yang baik
sebagai evaluasi setiap kali berkendara. Antisipasi yang tepat juga sangat
mempengaruhi keselamatan dalam berkendara
RESPONSIBLE DRIVING
Mengemudi dengan kesadaran untuk bertanggung jawab, baik untuk diri sendiri,
penumpang seisi mobil/motor, maupun bagi pengguna lalu lintas yang lain
sehingga tercipta keamanan dan kenyamanan bersama dalam berlalu lintas di
jalan raya.
MULAI DARI DIRI SENDIRI, kita mungkin pernah kecewa dengan cara orang lain
berkendara, TAPI saya sarankan.. Sebaiknya jangan berpikir untuk mengubah
orang lain dulu. Berubahlah mulai dari diri sendiri dulu.
Perubahan diri yang semakin positif akan mengakibatkan perubahan yang positif
bagi orang lain juga.
2.
PERSIAPAN KENDARAAN
RESPONSIBLE DRIVING
1. PERSIAPAN DIRI SENDIRI
SIAP SECARA FISIK
Fisik sangat menentukan. Untuk mengemudi, diperlukan konsentrasi 100%, juga dibutuhkan multi-tasking
skills, karena dalam waktu yang sama, anda harus bisa konsentrasi bergantian memandang ke depan,
spion kanan-kiri-tengah. Belum lagi kalau ada sepeda motor yang ngebut secara zig-zag mendahului
anda.
Kadang-kadang malah kita bisa menambah tugas mengemudi kita dengan sambil menelepon tanpa
handsfree, sambil makan/minum, memasukkan CD ke CD player, mengobrol dengan penumpang seisi
mobil, memperhatikan bayi kita yang menangis, dll.
Sekalipun anda memiliki kemampuan multitasking untuk bisa melakukan semua hal seperti diatas, kami
menyarankan bahwa kita semua adalah manusia yang terbatas. Hati-hati, apapun bisa terjadi. Jangan
karena kelalaian kita, orang lain menjadi korban. Jika anda tidak sehat (mengantuk/pusing/sakit), kami
menyarankan untuk tidak mengemudi. Pakailah kendaraan umum, seperti taxi, bus, dll.
RESPONSIBLE DRIVING
2.
PERSIAPAN KENDARAAN
SIAP SECARA PERFORMA MOBIL
Sedia payung sebelum hujan. Walaupun mobil anda masih gress keluaran terbaru, jangan
lupa untuk tetap melakukan check and recheck yang bisa dilakukan secara do-it-yourself,
seperti :
Kondisi performa mesin
Kondisi instrumen mobil
ECO DRIVING
12
1.
2.
Lakukanlah perawatan kendaraan secara rutin untuk memeriksa dan menyetel kondisi mesin.
Hindari memanaskan mesin terlalu lama sebelum berkendara. Selama mesin bekerja maka bahan bakar tetap terkirim,
sehingga banyak BBM yang terbuang sia-sia.
3. Pertahankan kecepatan kendaraan sedapat mungkin sekitar 70 ~ 80 km/jam.
4. Hindari kecepatan tinggi yang tidak perlu semakin tinggi kecepatan sebanding dengan tingginya putaran mesin sehingga
bahan bakar minyak yang harus dikirimpun semakin besar.
5. Sesuaikan gigi percepatan dengan kecepatan kendaraan, gunakan gigi rendah untuk menjalankan kendaraan pertama
kali. Contoh:
Gigi 1 Kecepatan 0-15 km/jam
Gigi 2 Kecepatan 15-35 km/jam
Gigi 3 Kecepatan 35-50 km/jam
Gigi 4 Kecepatan 50-70 km/jam
Gigi 5 Kecepatan 70 ~ km/jam
6. Lakukan akselerasi/penekanan pedal gas secara perlahan (bertahap), jangan melakukan secara tiba-tiba karena dapat
mengakibatkan terjadinya penambahan bahan bakar secara berlebihan.
7. Hindari muatan yang berlebihan. Untuk membawa beban yang besar dibutuhkan tenaga yang besar yang berarti bahan
bakar yang seimbang.
8. Matikan mesin saat kendaraan berhenti dalam waktu lama (parkir).
9. Aktifkan penyejuk udara (AC) dengan temperatur yang tidak terlalu rendah. Hal ini akan membuat kerja kompresor tidak
terlalu lama (atau matikan bila perlu).
10. Jangan meletakkan kaki kiri pada pedal kopling saat berkendara atau berkendara dengan setengah kopling. Ini akan
mengakibatkan tenaga mesin tidak sepenuhnya tersalurkan untuk menggerakkan kendaraan.
11. Gunakan bahan bakar sesuai nilai oktan yang disarankan oleh produsen. Nilai oktan bahan bakar akan menentukan
pembakaran yang sempurna, sehingga sangat berpengaruh terhadap tenaga yang dihasilkan oleh mesin.
12. Gunakan ban dengan kembang dan tekanan angin yang tepat.
ECO DRIVING
Annual Mileage
30.000 km
Average Fuel
Consumption
8 km/liter
Annual Fuel
Consumption
3750 liter
Difference A-B
Fuel Price
Rp. 4.500,-/ltr
Rp. 16.875.000.
Number
Of
Vehicle
Rp. 3.375.000
Annual Fuel
Consumption
3000 liter
Annual Mileage
30.000 km
Total Saving
Rp. 135.000.000
40 Units
Average Fuel
Consumption
10 km/liter
Fuel Price
Rp. 4.500,-/ltr
Rp. 13.500.000.
SUMMARY
SAFETY DRIVING
DEFENSIVE DRIVING
RESPONSIBLE DRIVING
ECO DRIVING
Evaluate
Execute
Dalam strategy SEE tanyakan pada diri anda sbb, apa yang orang lain akan lakukan?
bagaimana bila pengemudi lain tidak melihat kita? bagaimana seandainya kendaraan
lain tidak pada jalur yang benar? Dll.
Waktu yang diperlukan dalam melakukan strategy SEE ini tak beda saat kita melakukan
Take 2
Dalam strategy SEE pelatihan mata untuk mengawasi keadaan sekelilingnya adalah
sangat penting. Kecelakaan biasanya terjadi kurang awasnya mata melihat situasi
sekitarnya, hingga kesulitan berinteraksi dengan pihak lain sesama pengguna jalan.
* Kepadatan lalulintas dan memperhatikan batasan kecepatan yang ada untuk jalan tsb
* Makin cepat kecepatan saat mengemudi, maka sudut pandangnya semakin sempit dan
konsentrasi hanya tertuju pada pada satu titik didepan kendaraan.
* Makin cepat melaju saat mengemudi dituntut untuk memberikan reaksi yang lebih baik lagi,
serta dituntuk untuk mempersiapkan jarak pengereman yang cukup.
* Usahakan mata tetap waspada dengan memperhatikan keleluasaan dalam menyesuaikan
kecepatan sesuai dengan kondisi jalanan saat dilewati.
* Biasakan mengalihkan pandangan sedikitnya setiap 2 detik (secara normal mata
mengirimkan 40 gambar baru secara lengkap perdetiknya kedalam otak). Jika tidak terbiasa
mengalihkan pandangan, maka seorang pengemudi dapat terjebak pada konflik situasi
lalulintas, sementara tanpa disadari kemungkinan kendaraannya menuju arah yang
berbahaya.
* Antisipasi keadaan dengan mengurangi kecepatan, menghindar dan atau menghentikan
kendaraan bila perlu.
* Melihat belakang melalui kaca spion (kiri/kanan) dan waspada terhadap sudut mati (blind
spot).
* Bila berhenti di lampu lalulintas (merah) perhatikan simpangan yang ada didepan sebelum
memajukan kendaraan saat lampu hijau (jalan). Tiga detik pertama setelah pergantian
warna adalah detik yang membahayakan, kadang-kadang ada yang berusaha memaksakan
diri menerobos lampu merah (berlawanan arah) atau mendahului (arah yang sama) secara
tiba-tiba.
Space Cushion (jarak pengamanan); seorang pengemudi yang baik akan mengatur jarak
kendaraannya dengan kendaraan lain dalam jarak yang aman baik dengan cara maju atau
mengurangi kecepatannya. Cara ini akan menjaga jarak yang memadai dibelakang
kendaraan lain (pahami situasi). Bila pengemudi dibelakangnya terlalu dekat maka
pengendara mobil didepannya akan memajukan kendarannya. Usahakan jarak aman ini
adalah sama dengan jarak pengereman pada kecepatan yang dilakukan. Jarak pengamanan
ini berlaku dalam seluruh posisi, baik posisi samping-muka-depan-dan belakang. Saat
mengemudi dan melewati jalan yang tidak bergaris batas jangan sampai mendahului
kendaraan didepannya apabila ada kendaraan lain melaju berlawanan arah. Tidak perlu
menyisihkan jarak aman hanya untuk maju kedepan satu jajar didalam antrian lalulintas.
Daya pandang / kecepatan; pengemudi yang baik akan menyesuaikan kecepatannya
dengan daya pandangnya. Pengemudi akan mengurangi kecepatannya pada saat cuaca
berkabut, hujan deras, membelok, mengitari tikungan, balik arah, menanjak bukit, saat gelap
(masuk terowongan), atau bahaya lain yang mengurangi jarak pandang. Hal ini untuk
mengantisipasi situasi yang tidak terprediksi sebelumnya dan juga karena daya pandang yang
sempit.
Jalan keluar; pengemudi yang baik akan senantiasa mencari jalan keluar dalam situasi genting
dengan cara mengurangi kecepatan atau melakukan pengereman, atau segera tetap melaju
setelah menetahui situasi yang genting tersebut; tawuran massa, huru-hara, demo yang
menjurus ke tindak kekerasan, dsb.
Mengemudi secara aman pada kondisi jalan atau lingkungan apapun menuntut kemampuan
mengemudi yang defensif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri dengan
kebiasaan memandang dengan baik.
hse Oct.07
Zona
Melihat
Spion
Instrument
Zona Bertindak
Zona
Bertindak
Zona Melihat
Zona Rencana
+
Terlalu banyak kendaraan/macet
Ruang gerak yang tidak cukup
Banyaknya interaksi pengemudi
Mengemudi Agresive dan sikap semaunya dijalan
Mengemudi agresive sangat membahayakan keselamatan diri sendiri, pengemudi lain,
dan pemakai jalan lain.
Maka hindarilah mengemudi dengan agresive
Tiga Type Pengemudi Agresive
1. Diam Agresive
2. Verbal Agresive
3. Ambisi Agresive
hse 7/01/08
Pengemudi Agresive
Beberapa Tindakan Pengemudi Aggressive / Membahayakan Diri Sendiri
Dan Pengguna Jalan Lain
Me-rem mendadak untuk menakuti pengekor
Melampaui batas kecepatan yang seharusnya diperbolehkan
Rubah jalur tanpa memberi tanda
Belok tiba-tiba
Manuver kiri kanan (ZIG-ZAG)
Menggunakan jalur bahu jalan
Menempel kendaraan didepannya agar melaju lebih cepat
Memblok kendaraan dibelakang-nya agar tidak dapat menyusul/menyalip
hse 2008
Stop atau
perlambat
kendaraan
saat akan
belok
Approach
Communication
Target area
Line of sight
Reference
Speed control
Lane position
Courtesy
consideration
Jangan Lakukan
Berhenti
dibelakang
Marka penyebarangan
Angin yang kuat atau hujan deras mengakibatkan jalanan licin dan
akan membuat pengendara sepeda motor menjadi oleng dan
mungkin saja olengnya kearah kita, jaga jarak seaman mungkin
15 20 second
4 8 second
2. LAMPU
Lampu Besar, idealnya adalah 55 watt untuk jarak dekat dan 60
watt untuk jarak jauh, lampu dekat harus bisa menerangi maks. 50
m kedepan.
Lampu Kecil, harus berwarna putih atau kuning
Lampu Sign, wajib di kiri dan kanan serta depan dan belakang dari
kendaraan, harus berwarna kuning/orange
Lampu Rem, wajib berwarna merah.
Lampu Plat Nomor, untuk meneranggi plat nomor bagian
belakang
Lampu Mundur, wajib berwarna putih dengan watt yang kecil
4.KACA SPION
Berfungsi baik dengan setelan yang tepat untuk pengemudi melihat
ke belakang.
5.SABUK PENGAMAN
Pastikan pengemudi dan penumpang menggunakan sabuk
pengaman selama dalam perjalanan.
6.WINDSHIELD WIPER
Pastikan pembasuh kaca bekerja dengan baik serta
tersedia semprotan air untuk pembasuh kaca.
7.BAN MOBIL
Ban mobil harus pada tekanan yang sesuai dan bentuk
kembangannya masih baik serta layak.
BAN, Periksa kembangan dan tekanan ban yang sesuai dan cocok dengan situasi
serta suhu jalan (umumnya 28-32 Psi untuk jalan aspal).
AIR RADIATOR, dan air di tabungan cadangan harus terisi sesuai standard.
ACCU/BATTERY, Harus berfungsi dengan baik serta periksa air accu secara
rutin apabila menggunakan accu basah. Apabila air accu kurang, tambahkan
dengan air accu sesuai standard (jangan menggunkan accu zuur)
OLI, Gunakan oli sesuai spesifikasi dari jenis type mesin dan pastikan oli terisi
sesuai standard dan tidak ada kebocoran.
MINYAK REM, Gunakan minyak sesuai petunjuk yang ada di buku petunjuk
kendaraan serta pastikan terisi dengan cukup dan tidak ada kebocoran.
MINYAK KOPLING, Gunakan minyak sesuai petunjuk yang ada di buku
petunjuk kendaraan serta pastikan terisi dengan cukup dan tidak ada kebocoran.
OLI POWER STEERING, Apabila kendaraan anda menggunkan power steering,
gunakan minyak sesuai petunjuk yang ada di buku petunjuk kendaraan serta
pastikan terisi dengan cukup dan tidak ada kebocoran.
OLI TRANSMISI AUTOMATIC, Gunakan minyak sesuai petunjuk yang ada di
buku petunjuk kendaraan serta pastikan terisi dengan cukup dan tidak ada
kebocoran.
MESIN, Periksa/service mesin sesuai jadwal yang ada di buku service
kendaraan.
MENGEMUDIKAN KENDARAAN
MENGEMUDIKAN KENDARAAN
B.PEMERIKASAAN BAGIAN DALAM
SETIAP AKAN MENGEMUDI
Semua pintu tertutup dengan baik dan
terkunci
Posisi kursi sudah disesuaikan dengan
kondisi kenyamanan pengemudi
Pengemudi dan penumpang telah
menggunakan sabuk pengaman dengan
baik
Posisi setelen kaca spion sudah sesuai
dengan posisi pengemudi.
Petunjuk di kontrol panel tidak
menunjukkan kondisi kendaraan siap di
gunakan.
Pengemudi secara fisik dan mental siap
untuk mengemudi