Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENGERTIAN
Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme
untuk
mempertahankan
kelangsungan
hidup
seluruh
sel-sel
tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
Oksigen (O2) ke dalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO 2) sebagai
hasil sisa oksidasi.
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi
(pernafasan), kardiovaskuler dan hematologi.
b. Faktor Perkembangan
c.
Faktor Perilaku
d. Faktor Lingkungan
Tempat kerja (polusi)
Suhu lingkungan
Ketinggian tempat dari permukaan laut
antara rebreathing dan non-rebreathing mask terletak pada adanya vulve yang
mencegah udara ekspirasi terinhalasi kembali. (Aryani, 2009:54)
Macam Bentuk Masker :
a. Simple face mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan
kecepatan aliran 5-8 liter/menit.
INSTRUKSI KERJA
PEMBERIAN TERAPI OKSIGENASI
1. Persiapan alat
Menyiapkan alat antara lain :
1. Nasal kanul / masker sederhana / masker NRBM, sesuai ukuran pasien
2. Selang oksigen
3. Tabung oksigen dengan manometernya
4. Humidifier
5.
6.
7.
8.
9.
2. Persiapan pasien
Pembukaan
a. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
b. Menempatkan pasien / keluarga dalam kondisi nyaman dan kondusif
3. Mengonfirmasikan tujuan dan prosedur pemberian terapi
oksigenasi
Menjelaskan tujuan dan proses pemberian terapi oksigenasi pada keluarga
pasien
4. Menilai kesiapan pasien
Petugas menyiapkan inform concent untuk ditandatangani
5. Prosedur Pemasangan
Mengorganisasikan tindakan pemberian terapi oksigenasi
Cara Pemasangan :
1. Alat-alat didekatkan pasien
2. Cuci tangan
3. Pasang manometer pada tabung oksigen
4. Pasang flowmeter dan pastikan alirannya mati terlebih dahulu
5. Pasang botol humidifier
6. Sambung selang oksigenasi dengan humidifier
7. Buka aliran flowmeter untuk mengecek aliran oksigen
8. Atur aliran oksigen sesuai indikasi
9. Pasang alat terapi oksigen pada pasien
10. Amati respon pasien
11. Pasang plester untuk fiksasi
12. Rapikan pasien dan alat-alat
13. Dokumentasikan prosedur dan respon pasien