Sie sind auf Seite 1von 2

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Hal-hal yang perlu di kaji pada gangguan system reproduksi adalah :
1. Keluhan utama : perdarahan abnormal atau menorrhagia pada wanita usia
subur atau wanita diatas usia 50 tahun dan sudah menopause
2. Manifestasi klinik : tidak disertai keluhan nyeri (biasanya hanya mules,
adanya tekanan pada pelvis, konstipasi dan retensio urin), ukuran abdomen
membesar, dyspareunia, infertilitas
3. Pengkajian psikososial
a. Perasaan takut, cemas sehubungan dengan perdarahan yang abnormal
b. Takut dengan prosedur pembedahan, takut akibat pembedahan, rasa sakit
dan tidak punya anak, gangguan dalam berhubungan seksual
4. Diagnostic :
a. Ct scan
b. USG
c. Culdoscopy
d. Laparascopy
e. Lab : darah dan urin, tes kehamilan, biopsy.

Diagnosa Keperawatan :
1.
2.
3.
4.

Takut dan cemas berhubungan dengan diagnose penyakit


Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan
Nyeri berhubungan dengan penekanan mioma
Anticipatory : berduka atau disfungsi berhubungan dengan kehilangan uterus
atau fungsi reproduksi
5. Potensial gangguan seksualitas berhubungan dengan dispareuria
6. Tidak efektif koping individu berhubungan dengan depresi sekunder efek
pembedahan

Kriteria Evaluasi :
Dibawah ini merupakan kriteria evaluasi terhdapan tindakan keperawatan yng
dilakukan pada gangguan system reproduksi , yaitu :
1. Secara verbal mengerti tentang alas an dan penatalaksanaan gangguan pada
organ reproduksi
2. Individu dapat menggunakan koping yang positif
3. Mendemonstrasikan berkurangnya kecemasan
4. Secara verbal menyatakan nyeri berkurang
5. Setiap tindakan yang dilakukan tanpa komplikasi

Dasar-dasar penegakan diagnose :


1. Klien datang dengan keluhan ada benjolan diperut bagian bawah, terasa
berat, perdarahan abnormal, retensio urin
2. Pada pemeriksaan bimanual: didapatkan tumor padat dalam uterus, terhadap
garis tengah, yang sering teraba berbenjol-benjol atau bertangkai
3. Pada pemeriksaan sondage / sonde, didapatkan kavum uteri lebih besar dan
luas
4. Diagnose banding : kehamilan, inversion uteri, adenomiosis, kariokarsioma,
karsioma corpus uteri, kista ovarium, sarcoma uteri
5. Tumor kecil : tidak ada keluhan, tidak dilakukan terapi. Perlu dilakukan
observasi 3-6 bulan , dimana mioma akan mengecil saat menopause
6. Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu
7. Miomektomi yaitu pengangkatan atau pengambilan sarang tumor tanpa
mengangkat uterus
8. Histerektomi yaitu pengangkatan uterus yang merupakan tindakan terpilih,
bisa perabdominal atau pervaginam. Biasanya tindakan ini dilakukan, karena
:
a. Fungsi uterus tidak diperlukan lagi (sudah cukup keturunan)
b. Pertumbuhan tumor harus dihentikan
c. Terjadi perdarahan yang membahayakan (untuk hemostasis)
9. Radioterapi. Raioterapi ini bertujuan : agar ovarium tidak berfungsi lagi
sehingga penderita mengalami menopause. Tindakan ini dilakukan bila ada
kontra indikasi untuk tindakan operatif dan tidak ada keganasan pada uterus
10.Terapi hormonal. Terapi ini diberikan untuk pasien setelah menopause
(observasi setiap 6 bulan)
11.Pada keadaan-keadaan tertentu:
a. Wandering mioma, selalu dengan tindakan operatif
b. Mioma disertai infertile, tergantung hasil pemeriksaan fakor-faktor
penunjang lain
c. Mioma dengan kehamilan : tidak mengambil tindakan apa-apa kecuali
terjadi degenerasi merah dengan tanda-tanda peritonitis positif
d. Mioma dalam persalinan : pimpin persalinan normal seperti biasa , kecuali
mioma menutupi jalan lahir, harus melalui seksio sesaria tidak dengan
miomektomi, karena dapat mengakibatkan bahaya perdarahan hebat
kecuali mioma subserosa dengan tangkai yang panjang

Das könnte Ihnen auch gefallen