Sie sind auf Seite 1von 18

CHAPTER 20

ACCOUNTING FOR PENSIONS AND


POSTRETIREMENT BENEFIT
SIFAT DASAR PROGRAM PENSIUN
Program pension merupakan perjanjian dimana pemberi kerja
memberikan manfaat (pembayaran) kepada pegawai yang pension atas
jasa yang mereka telah berikan selama bertahun-tahun bekerja. Akuntansi
untuk pension ini dibagi secara terpisah menjadi akuntansi untuk pemberi
kerja dan akuntansi untuk dana pension. Perusahaan atau pemberi kerja
merupakan organisasi yang mensponsori program pension. Hal tersebut
menyebabkan munculnya biaya dan membuat kontribusi ke perusahaan
dana

pension.

Sedangkan

dana

pensiun

merupakan

entitas

yang

menerima kontribusi dari pemberik kerja dan memberikan keuntungan


pembayaran kepada pegawai yang pensiun.
ketika

pemberi

kerja

melakukan

Program pensiun didanai

pembayaran

lembaga

pendanaan.

Lembaga ini mengakumulasi aset dari dana pensiun dan melakukan


pembayaran kepada penerima sebagai manfaat yang jatuh tempo.
Beberapa

program

bersifat

iuran,

dalam

hal

ini

pegawai

menanggung sebagian biaya dari keuntungan yang tertera ini atau secara
sukarela melakukan pembayaran untuk meningkatkan keuntungannya.
Program lainnya bersifat bukan-iuran, dalam program ini pemberi kerja
menanggung keseluruhan biaya. Program yang menawarkan keuntungan
pajak

sering

disebut

program

pensiun

yang

terkualifikasi.

Mereka

mengijinkan pengurangan kontribusi pemberi kerja kepada dana pensiun


dan status bebas pajak pendapatan dari aset dana pensiun. Dana pensiun
seharusnya merupakan entitas akuntansi legal yang terpisah.

2 tipe

program pensiun yang paling umum adalah program iuran pasti dan
program manfaat pasti.
1

Program Iuran Pasti


Dalam program iuran pasti, pemberi kerja setuju untuk membayar
iuran

ke

perusahaan

pensiun

pada

jumlah

tertentu

tiap

periode

berdasarkan formula. Formula ini mempertimbangkan faktor seperti, umur,


lama jasa yang diberikan pegawai, keuntungan pemberi kerja, dan level
kompensasi. Program pensiun ini iurannya ditetapkan dalam peraturan
Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan
pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Dari segi
pendanaan, PPIP tidak mempunyai resiko bagi Pemberi Kerja yang mana
hal ini sangat berbeda dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
dimana

Pemberi

Kerja

sangat

dimungkinkan

untuk

mempunyai

"kekurangan kewajiban pendanaaan" (unfunded liability).


Akuntansi untuk program pensiun ini sangatlah mudah. Pekerja
mendapatkan keuntungan dari aset yang diberikan kepada program
pensiun. Pemberi kerja yang melakukan pembayaran iuran pensiun tiap
tahun sesuai dengan formula yang telah ditetapkan oleh program pensiun.
Sebagai hasilnya, perusahaan yang membayar iuran pensiun tersebut
hanya

mengakui

beban

pensiun

tiap

tahunnya.

Jika

jumlah

yang

dibayarkan oleh perusahaan kurang dari ketentuan yang ditentukan dalam


program maka perusahaan tersebut akan mencatat kewajiban dalam
laporan keuangannya sedangkan jumlah yang disetor lebih dari yang
ditentukan dalam program maka perusahaan tersebut mencatat aset
dalam laporan keuangannya.
Kelebihan:

Beban biaya stabil dan mudah diperkirakan

Nilai hak peserta setiap saat mudah ditetapkan


2

Resiko investasi dan mortalitas ditanggung oleh peserta

Kekurangan:

Besar manfaat pensiun tidak mudah ditentukan


Lebih sulit memperkirakan besar penghargaan untuk masa kerja

lampau
Program Manfaat Pasti
Program manfaat pasti menguraikan keuntungan yang pegawai akan
dapat ketika mereka pensiun. Keuntungan ini biasanya fungsi dari tahun
jasa pegawai dan level kompensasi untuk tahun yang mendekati masamasa pensiun. Rumus manfaat pensiun sudah ditetapkan dalam Peraturan
Dana Pensiun, sedangkan besar iuran pensiun ditetapkan berdasarkan
perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang ditetapkan dalam
Peraturan Dana Pensiun atau Besar iuran adalah perkiraan kebutuhan
dana yang harus disisihkan sekarang untuk merealisasikan pembayaran
manfaat pensiun
Kelebihan:

Besar manfaat pensiun mudah dihitung

Lebih memberikan kepastian kepada peserta

Lebih mudah memberikan penghargaan untuk masa kerja lalu

Kekurangan:

Beban pensiun mudah berfluktuasi

Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak mudah ditentukan

AKUNTANSI UNTUK PENSIUN

Pengukuran alternative dari kewajiban


Sebagian besar setuju bahwa kewajiban pensiun pemberi kerja
merupakan

kewajiban

kompensasi

yang

ditangguhkan

yang

akan

diberikan kepada pegawainya dalam jangka waktu program pensiun. Salah


satu cara mengukur kewajiban pensiun adalah tergantung dari dasar yang
hanya pada manfaat pribadi karyawan. Manfaat pribadi adalah mereka
yang karyawan berhak untuk menerima bahkan jika ia merender tidak ada
layanan

tambahan

kepada

perusahaan.

perusahaan

menghitung

kewajiban manfaat pribadi hanya dengan manfaat pribadi, pada tingkat


gaji terkini.
Cara lain mengukur kewajiban adalah menggunakan kedua-duanya yaitu
tahun jasa yang menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak
karyawan.

Dalam basis ini, perusahaan menghitung kompensasi yang

ditunda dalam keseluruhan tahun baik yang menjadi hak karyawan dan
tidak menjadi hak karyawan menggunakan tingkat gaji. Pengukuran
kewajiban pensiun ini disebut sebagai keuntungan kewajiban yang
terakumulasi.
Pengukuran ketiga berbasis kompensasi yang ditunda terhadap jasa yang
menjadi

hak

karyawan

dan

yang

tidak

menjadi

hak

karyawan

menggunakan gaji masa depan. Pengukuran kewajiban pensiun ini disebut


Kewajiban manfaat pasti.
Pemilihan dari cara pengukuran itu sangatlah penting. Pemilihan tersebut
berdampak pada jumlah kewajiban pensiun perusahaan dan beban
pensiun tahunan yang dilaporkan. IASB memilih metode pengukuran
kewajiban manfaat pasti.
Komponen Beban Pensiun
Para profesi akuntansi mengakui bahwa akuntasi untuk program pensiun
mensyaratkan pengukuran biaya dan identifikasinya untuk periode waktu
4

yang tepat. Penentuan biaya pensiun, bagaimanapun, merupakan hal


yang kompleks karena fungsinya terdiri dari beberapa komponen sebagai
berikut:
Biaya Jasa. Biaya jasa dibebankan karena peningkatan manfaat utang
pensiun kepada pegawai karena jasanya telah dilaksanakan dalam tahun
ini. Para aktuaris menghitung biaya jasa sebagai nilai sekarang dari
manfaat

baru

yang

diperoleh

oleh

pegawai

pada

tahun

yang

bersangkutan. Perusahaan harus mempertimbangkan tingkat kompensasi


masa depan dalam pengukuran kewajiban sekarang dan beban pensiun
periodic jika formula manfaat program menggabungkan mereka.
Bunga

atas

kewajiban.

Karena

pensiun

merupakan

perjanjian

kompensasi yang ditunda, ada faktor nilai waktu dari uang. Sebagai hasil,
perusahaan mencatat kewajiban pensiun dalam basis yang didiskontokan.
Beban bunga diakrualkan tiap tahun dari kewajiban manfaat pasti dalam
tingkat bunga diskonto.
Pengembalian actual atas program aset. Perusahaan seharusnya
menyesuaikan beban pensiun tahunan atas bunga dan dividen yang
diakumulasikan atas dana, sebagai peningkatan atau penurunan dalam
nilai wajar aset dana. Persamaan untuk menghitung pengembalian actual
atas program aset adalah sebagai berikut:
Pengembalian actual = (Saldo akhir aset program saldo awal aset
program)-(Iuran-manfaat yang dibayarkan)
Amortisasi biaya jasa masa lalu. Perubahan program pensiun sering
memasukkan provisi untuk meningkatkan manfaat atau mengurangi
manfaat

untuk

jasa

pegawai

yang

disediakan

pada

tahun-tahun

sebelumnya.

Keuntungan atau Kerugian. Ketidakstabilan dari biaya pensiun dapat


terjadi secara tiba-tiba karena perubahan nilai wajar dari aset program
dan perubahan kewajiban manfaat pasti. Dua hal tersebut menyebabkan
muculnya keuntungan dan kerugian.
MENGGUNAKAN KERTAS KERJA UNTUK PENSIUN
Kertas Kerja 2011 dan Jurnalnya
Untuk mengilustrasikan penggunaan kertas kerja untuk menghitung
program pensiun asumsikan pada tanggal 1 January 2011, perusahaan
Zarle menyediakan informasi berikut untuk tahun 2011:
Aset program, 1 January 2011 adalah 100.000
Kewajiban manfaat pasti, 1 January 2011 adalah 100.000
Biaya jasa tahunan 9000
Tingkat diskonto 10%
Pengembalian actual dari aset program adalah 10.000
Iuran pendanaan adalah 8.000
Manfaat yang dibayarkan ke pensiunan selama tahun tersebut 7.000
Berdasarkan data diatas kertas kerja yang diperoleh dapat dilihat sebagai
berikut:

Item
Saldo, Jan 1
2011
a. Biaya Jasa
b. Biaya
Bunga

Jurnal Umum
Beban
Aset/Ke
Pensiun
wajiban
Tahunan
Kas
pensiun

Catatan Memo
Kewajiban
Manfaat
Aset
Pasti
Program

9000 dr

100000 cr
9000 cr

10000 dr

10000cr

100000 dr

c.
Pengembalia
n aktual

10000cr
800
0cr

d. Iuran
e. Manfaat
Jurnal tahun
2011

10000 dr

800
9000 dr 0cr

1000 cr
*
1000cr
**

7000 dr

9000 dr
7000 cr

112000 cr

111000 dr

* 9000-8000
**112000111000

Jurnal yang dibuat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:


Beban Pensiun

9.000

Kas

8.000

Aset/Kewajiban Pensiun

1.000

Akun kredit Aset/Kewajiban pensiun diperoleh dari selisih antara beban


pensiun dengan jumlah yang dibayarkan atau selisih dari kewajiban
manfaat pasti dan aset program pada catatan memo.
Jurnal a pada kertas kerja tersebut mencatat komponen biaya jasa, dimana
meningkatkan beban pensiun 9000 dan meningkatkan kewajiban sebesar
9000.
Jurnal b pada kertas kerja tersebut mencatat komponen biaya bunga
dimana meningkatkan kewajiban dan biaya pensiun sebesar 10.000.

Jurnal c pada kertas kerja tersebut mencatat pengembalian actual


terhadap program aset

dimana meningkatkan program aset dan

mengurangi beban pensiun.


Jurnal d pada kertas kerja tersebut mencatat iuran yang diberikan kepada
dana pensiun, mengurangi kas dan meningkatkan program aset.
Jurnal e pada kertas kerja tersebut mencatat manfaat yang dibayarkan
kepada pensiunan dimana mengurangi aset program

dan kewajiban

manfaat pasti.
Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu
Untuk

mengilustrasikan

program

pensiun

asumsikan

manfaat

perusahaan

pastinya

pada

hithook

January

1,

mengubah
2011

yang

menghasilkan biaya jasa masa lalu sebesar 300.000. Perusahaan memiliki


300 pekerja aktif dimana 60 menginginkan haknya sesegera mungkin dan
240 menginginkan haknya pada 4 tahun lagi. Biaya jasa masa lalu yang
diterapkan pada pegawai yang menginginkan haknya adalah 60.000 dan
diberikan haknya sesegera mungkin. Biaya jasa masa lalu yang tidak
diakui terkait dengan pegawai yang tidak menginginkan haknya adalah
sebesar 240.000 dan diamortisasi selama 4 tahun.
Kertas Kerja 2012 dan Jurnalnya
Biaya jasa tahunan adalah sebesar 9.500
Tingkat diskonto adalah sebesar 10%
Pengembalian actual dari aset program adalah sebesar 11.100
Iuran pembiayaan tahunan 20.000
Manfaat yang dibayarkan kepada pensiunan 8.000
Biaya jasa masa lalu tidak diberikan haknya dan periode rata-rata untuk
hak ini adalah sebesar 3 tahun. Amortisasi untuk biaya jasa masa lalu ini
tiap tahunnya adalah sebesar 27.000 (81.600/3)
8

Berdasarkan data diatas kertas kerja yang diperoleh dapat dilihat sebagai
berikut:
Jurnal Umum

Item

Beban
Pensiun
Tahuna
n
Kas

Saldo,
Desember
31 2011
f. Biaya
jasa masa
lalu
Saldo, Jan
1 2012
g. Biaya
Jasa
9500 dr
h. Biaya
19360
Bunga
dr *
i.
Pengembal
11100
ian aktual
cr
j.
Amortisas
i biaya
27200
masa lalu
dr

Aset/Ke
wajiban
pensiun

Kewajiba
n
Manfaat
Pasti

Aset
Program

1000 cr

112000
cr

111000
dr

1000 cr

81600 cr
193600
cr

44960
dr

111000
dr

Biaya
Jasa
masa
lalu
yang
tidak
diakui

81600
dr
81600
dr

9500 cr
19360 cr
11100
dr
27200
cr
200
00
cr

d. Iuran
e. Manfaat
Jurnal
tahun 2011

Catatan Memo

200
00
cr

24960
cr
25960
cr

8000 dr

20000
dr
8000 cr

214460
cr

134100
dr

54400
dr

* 193600 x
10%
9

Jurnal yang dibuat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:


Beban Pensiun

44.960

Kas

20.000

Aset/Kewajiban Pensiun

24.960

Keuntungan dan Kerugian


Perhatian yang besar ditujukan bagi perusahaan yang memiliki program
pensiun

yang

mengalami

perubahan

yang

tidak

terkendali

dan

diharapkan. Perubahan tersebut disebabkan karena adanya perubahan


nilai wajar yang tiba-tiba dan sangat besar terhadap aset program dan
perubahan asumsi aktuaris yang berefek pada kewajiban manfaat pasti.
Jika keuntungan dan kerugian ini berdampak secara penuh terhadap
laporan keuangan pada periode terjadinya maka beban pensiun yang
berfluktuasi tinggi akan terjadi.
Memuluskan keuntungan dan kerugian dari program aset
Salah satu komponen beban pensiun, pengembalian actual dari aset
program, mengurangi beban pensiun. Perubahan yang besar dalam
pengembalian actual

akan menyebabkan beban pensiun yang sangat

substansial untuk tahun tersebut.


Aktuaris mengindahkan fluktuasi terkini ketika mereka mengembangkan
pola pembiayaan untuk membayar manfaat yang diharapkan untuk masa
depan. Mereka mengembangkan tingkat pengembalian yang diharapkan
dan mengalikan itu dengan nilai tertimbang dari aset selama periode yang
masuk akal untuk mendapatkan pengembalian yang diharapkan dari aset
10

program.

Mereka

kemudian

menggunakan

pengembalian

ini

untuk

menentukan pola pembiayaan perusahaan.


IASB

mengadopsi

pendekatan

aktuaris

tersebut

untuk

mengurangi

perubahan yang signifikan dari pengembalian actual. Yaitu perusahaan


memasukkan tingkat pengembalian dari aset program yang diharapkan
sebagai komponen beban pensiun bukan sebagai pengembalian actual
dalam tahun yang diberikan.
Memuluskan keuntungan dan kerugian dari kewajiban pensiun
Dalam mengestimasi kewajiban manfaat pasti, aktuaris membuat asumsi
tentang item seperti tingkat mortalitas, tingkat pensiun, tingkat turnover,
tingkat cacat, dan jumlah gaji. Beberapa perubahan dari asumsi aktuaris
tersebtu berdampak pada jumlah kewajiban manfaat pasti. Kerugian dan
keuntungan dari perubahan yang tidak diharapkan ini dalam kewajiban
manfaat pasti ini disebut keuntungan dan kerugian kewajiban. Perusahaan
menangguhkan

keuntungan

kewajiban

dan

kerugian

kewajiban.

Perusahaan mengkombinasi keuntungan dan kerugian kewajiban ini dalam


akun kerugian dan keuntungan yang tidak diakui bersih.
Kertas Kerja 2013 dan Jurnalnya
Biaya jasa tahunan adalah 13.000
Tingkat diskonto 10%, tingkat pengembalian yang diharapkan 10%
Pengembalian actual dari aset program 12.000
Amortisasi Biaya jasa masa lalu adalah 27.200
Iuran pembiayaan tahunan adalah 24.000
Manfaat

yang

dibayarkan

kepada

pensiunan

selama

tahun

yang

bersangkutan adalah 10.500


11

Perubahan

asumsi

aktuaris

menyebabkan

kewajiban

manfaat

pasti

menjadi 265.000
Berdasarkan data diatas kertas kerja yang diperoleh dapat dilihat sebagai
berikut:

Jurnal Umum

Item

Saldo,
Desember
31 2012
m. Biaya
jasa
n. Biaya
Bunga
o.
Pengemb
alian
aktual
p.
Kerugian
tdk
diharapka
n
q.
Amortisas
i biaya
masa lalu
2
r. Iuran
s.
Manfaat

Beba
n
Pensi
un
Tahu
nan
Kas

Aset/Kewa
jiban
pensiun
25960 cr

1300
0 dr
2144
6 dr

Catatan Memo

Kewaji
ban
Manfa
at
Pasti
21446
0 cr
13000
cr
21446
cr

1200
0 cr

Aset
Progr
am

Biaya
Jasa
masa
lalu
yang
tidak
diaku
i

1341
00 dr

5440
0 dr

Kerugia
n dan
keuntun
gan
bersih
yang
tidak
diakui

1200
0 dr

1410
cr

1410 dr

2720
0 dr

2720
0 cr
240
00
cr
10500
dr

2400
0 dr
1050
0 cr
12

t.
peningkat
an
Kewajiban
Jurnal
tahun
2011

26594
cr
4823
6 dr

240
00
cr

26594
cr

24236 cr
26500
0 cr

50196 cr

1596
00 dr

2720
0 dr

28004
dr

Jurnal yang dibuat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:


Beban Pensiun

48.236

Kas

24.000

Aset/Kewajiban Pensiun

24.236

PELAPORAN PROGRAM PENSIUN DALAM LAPORAN KEUANGAN


Dalam laporan keuangan
Perusahaan melaporkan aset dan kewajiban pensiun sebagai aset atau
kewajiban dalam laporan keuangan posisi keuangan pada akhir periode
pelaporan. Jika aset atau kewajiban pensiun saldonya debit maka
dilaporkan sebagai aset pensiun. Jika aset atau kewajiban pensiun
saldonya kredit maka dilaporkan sebagai kewajiban pensiun. Klasifikasi
menjadi lancar dan tidak lancar mengikuti pedoman umum klasifikasi yang
digunakan untuk aset dan kewajiban.
Dalam laporan laba rugi, perusahaan melaporkan jumlah beban pensiun
untuk periode. Sebagai tambahan, beberapa keuntungan dan kerugian

13

aktuaris dibebankan atau dikreditkan ke pendapatan komprehensif lainnya


yang seharusnya dilaporkan dalam laporan pendapatan komprehensif.
Dalam catatan atas laporan keuangan
Program pensiun sangat penting untuk memahami posisi keuangan dari
perusahaan, hasil dari operasi, dan arus kas. Pada umumnya, perusahaan
mengungkapkan informasi berikut, di dalam laporan keuangan atau
catatan atas laporan keuangan:
1. Penjelasan

program

dan

kebijakan

akuntansi

yang

mengakui

keuntungan dan kerugian dari aktuaris


2. Skedul yang menunjukkan komponen major dari beban pensiun
3. Rekonsiliasi yang menunjukkan bagaimana kewajiban manfaat pasti
dan nilai wajar dari program aset diganti dari awal sampai ke akhir
periode.
4. Status didanai dalam program (perbedaan antara kewajiban manfaat
pasti dan nilai wajar dari aset program) dan jumlah yang diakui dan
tidak diakui dalam laporan keuangan.
5. Pengungkapan tingkat yang digunakan

dalam

mengukur

jumlah

manfaat (tingkat diskonto, pengembalian yang diharapkan dari aset


program, tingkat kompensasi)
6. Estimasi terbaik perusahaan dari kontribusi yang diharapkan yang
dibuat untuk program dalam tahun berikutnya. Sebuah table yang
mengindikasikan alokasi dari aset program pensiun berdasarkan
kategori (sekuritas ekuitas, sekuritas utang, real estate dan aset
lainnya) dan menunjukkan persentase atau jumlah terkait nilai wajar
dari total aset program. Sebagai tambahan, pengembalian actual dari
program diungkapkan, sebagai informasi tentang bagaimana tingkat
pengembalian yang diharapkan ditentukan.
RINGKASAN TUJUAN PEMBELAJARAN

14

1. Membedakan antara akuntansi untuk program pensiun pemberi


kerja dan akuntansi dana pensiun. Perusahaan atau pemberi kerja
merupakan

organisasi

yang

mensponsori

program

pension.

Hal

tersebut menyebabkan munculnya biaya dan membuat kontribusi ke


perusahaan dana pension. Sedangkan dana pensiun merupakan entitas
yang menerima kontribusi dari pemberik kerja dan memberikan
keuntungan pembayaran kepada pegawai yang pensiun.

Program

pensiun didanai ketika pemberi kerja melakukan pembayaran lembaga


pendanaan. Lembaga ini mengakumulasi aset dari dana pensiun dan
melakukan pembayaran kepada penerima sebagai manfaat yang jatuh
tempo. Dana pensiun seharusnya merupakan entitas akuntansi legal
yang terpisah.
2. Mengidentifikasi tipe program pensiun dan karakteristiknya.
Program pensiun dibagi menjadi program manfaat pasti dan program
iuran pasti. (1) Program Manfaat Pasti: Program manfaat pasti
menguraikan keuntungan yang pegawai akan dapat ketika mereka
pensiun. Keuntungan ini biasanya fungsi dari tahun jasa pegawai dan
level kompensasi untuk tahun yang mendekati masa-masa pensiun.
Rumus manfaat pensiun sudah ditetapkan dalam Peraturan Dana
Pensiun, sedangkan besar iuran pensiun ditetapkan berdasarkan
perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang ditetapkan dalam
Peraturan Dana Pensiun atau Besar iuran adalah perkiraan kebutuhan
dana yang harus disisihkan sekarang untuk merealisasikan pembayaran
manfaat pensiun. (2) Program Iuran Pasti: Dalam program iuran pasti,
pemberi kerja setuju untuk membayar iuran ke perusahaan pensiun
pada jumlah tertentu tiap periode berdasarkan formula. Formula ini
mempertimbangkan faktor seperti, umur, lama jasa yang diberikan
pegawai, keuntungan pemberi kerja, dan level kompensasi. Program
pensiun ini iurannya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan
seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening
15

masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Dari segi pendanaan,


PPIP tidak mempunyai resiko bagi Pemberi Kerja yang mana hal ini
sangat berbeda dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dimana
Pemberi Kerja sangat dimungkinkan untuk mempunyai "kekurangan
kewajiban pendanaaan" (unfunded liability).
3. Menjelaskan alternative pengukuran dalam menilai kewajiban
obligasi.

Salah satu cara mengukur kewajiban pensiun adalah

tergantung dari dasar yang hanya pada manfaat pribadi karyawan.


Manfaat pribadi adalah mereka yang karyawan berhak untuk menerima
bahkan jika

ia

merender

tidak

ada

layanan tambahan kepada

perusahaan. Perusahaan menghitung kewajiban manfaat pribadi hanya


dengan manfaat pribadi, pada tingkat gaji terkini. Cara lain mengukur
kewajiban adalah menggunakan kedua-duanya yaitu tahun jasa yang
menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan. Dalam
basis ini, perusahaan menghitung kompensasi yang ditunda dalam
keseluruhan tahun baik yang menjadi hak karyawan dan tidak menjadi
hak karyawan menggunakan tingkat gaji. Pengukuran kewajiban
pensiun ini disebut sebagai keuntungan kewajiban yang terakumulasi.
Pengukuran ketiga berbasis kompensasi yang ditunda terhadap jasa
yang menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan
menggunakan gaji masa depan. Pengukuran kewajiban pensiun ini
disebut Kewajiban manfaat pasti.
4. Mendaftarkan komponen beban

pensiun.

Biaya

pensiun

merupakan fungsi dari komponen sebagai berikut: biaya jasa, bunga


dalam kewajiban, pengembalian aset program, amortisasi biaya jasa
masa lalu, dan keuntungan dan kerugian
5. Menggunakan kertas kerja untuk

jurnal

program

pensiun

pemberi kerja. Perusahaan mungkin menggunakan kertas kerja yang


unik dalam akuntansi pensiun. Kertas kerja ini mencatat jurnal formal
dan jurnal memo.

16

6. Menjelaskan amortisasi biaya jasa masa lalu. Seorang aktuaris


umumnya menghitung jumlah biaya jasa masa lalu. Perusahaan
mencatat beban untuk biaya jasa masa lalu menggunakan metode
amortisasi. Jika manfaat dari perubahan program pensiun secara tibatiba, kemudian perusahaan seharusnya mengakui beban dan kewajiban
terkait pada tanggal perubahan. Jika manfaat dari perubahan yang
tidak secara tiba-tiba, biaya jasa masa lalu seharusnya diakui beban
dalam basis garis lurus selamar periode rata-rata sampai manfaat
tersebut diambil haknya.
7. Menjelaskan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian yang
tidak diharapkan. Perhatian yang besar ditujukan bagi perusahaan
yang memiliki program pensiun yang mengalami perubahan yang tidak
terkendali dan diharapkan. Perubahan tersebut disebabkan karena
adanya perubahan nilai wajar yang tiba-tiba dan sangat besar terhadap
aset program dan perubahan asumsi aktuaris yang berefek pada
kewajiban manfaat pasti. Jika keuntungan dan kerugian ini berdampak
secara penuh terhadap laporan keuangan pada periode terjadinya
maka beban pensiun yang berfluktuasi tinggi akan terjadi.
8. Menjelaskan persyaratan pelaporan program pensiun dalam
laporan keuangan.

Pelaporan program pensiun dalam laporan

keuangan dibagi menjadi 2, yaitu dalam laporan keuangan dan dalam


CALK. (1) dalam laporan keuangan: Perusahaan melaporkan aset dan
kewajiban

pensiun

sebagai

aset

atau

kewajiban

dalam

laporan

keuangan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan. Jika aset atau
kewajiban pensiun saldonya debit maka dilaporkan sebagai aset
pensiun. Jika aset atau kewajiban pensiun saldonya kredit maka
dilaporkan sebagai kewajiban pensiun. Klasifikasi menjadi lancar dan
tidak lancar mengikuti pedoman umum klasifikasi yang digunakan
untuk aset dan kewajiban. (2) dalam catatan laporan keuangan: Pada
17

umumnya, perusahaan mengungkapkan informasi berikut, di dalam


laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan: Penjelasan
program dan kebijakan akuntansi yang mengakui keuntungan dan
kerugian dari aktuaris, Skedul yang menunjukkan komponen major dari
beban pensiun, Rekonsiliasi yang menunjukkan bagaimana kewajiban
manfaat pasti dan nilai wajar dari program aset diganti dari awal
sampai ke akhir periode, Status didanai dalam program (perbedaan
antara kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari aset program) dan
jumlah yang diakui dan tidak diakui dalam laporan keuangan,
Pengungkapan

tingkat

yang

digunakan

dalam

mengukur

jumlah

manfaat (tingkat diskonto, pengembalian yang diharapkan dari aset


program, tingkat kompensasi), Estimasi terbaik perusahaan dari
kontribusi yang diharapkan yang dibuat untuk program dalam tahun
berikutnya.

18

Das könnte Ihnen auch gefallen