Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
nilai pH larutan (Alaerts dan Ir. S. Sumetri S.). alkalinitas merupakan penyangga (buffer)
perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang di ukur dengan kandungan karbonat.
Alkalinitas mampu menetralisir keasaman didalam air. Secara khusus alkalinitas sering
disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pembufferan dari ion bikarbonat, dan
tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut dalam air akan
bereaksi dengan ion hydrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikkan Ph
Asiditas (keasaman) adalah banyaknya basa yang diperlukan untuk menetralkan asam
dalam air, merupakan kapasitas kuantitatif air untuk bereaksi dengan basa kuat sehingga
menstabilkan Ph hingga mencapai 8,3 atau kemampuan air untuk mengikat OH - untuk
mencapai pH 8,3 dari pH asal yang rendah. Semua air yang memiliki Ph<8,5 mengandung
Asiditas.
Prinsip dari pemeriksaan Alkalinitas yaitu, apabila air sampel ditetesi indikator MO
(methyl orange) akan terjadi dua kemungkinan, berwarna orange dan kuning. Untuk warna
orange tidak perlu dilakukan titrasi, dan warna kuning dilanjutkan dengan titrasi HCl 0,1 N.
Apabila
air
sampel
ditetesi
indikator
PP
(phenolftalein),
akan
terjadi
dua
kemungkinan,berwarna pink dan tidak berwarna. Untuk warna pink, lakukan titrasi dengan
HCl 0,1 N untuk yang tidak berwarna menunjukkan alkalinitas nya negatif.
Prinsip pemeriksaan asiditas berkebalikan degan alkalinitas. Untuk sampel yang ditetesi
MO jika berwarna orange lanjutkan dengan titrasi. Sampel yang ditetesi indikator PP jika
tidak berwarna lakukan titrasi dengan NaOH 0,1 N.
Dalam penentuan asiditas dan alkalinitas dalam air digunakan bebrapa rumus :
Asiditas MO =
Asiditas PP =
Alkalinitas MO =
Alkalinitas PP =
III.
ALAT
BAHAN
CARA KERJA
8) Tidak terjadi perubahan warna, artinya alkalinitas PP nya bernilai negatif. Hentikan
penggojokan dan simpan larutan. Catat perubahan warna yang terjadi.
9) Ulangi pemeriksaan sampel satu kali lagi, sehingga di dapatkan 2 volume titrasi
PERHITUNGAN
Alkalinitas
Diketahui :
Pada pemeriksaan MO diperoleh data titrasi
No.
Sampel
Volume awal
Volume akhir
Volume ti
7 ml
17 ml
10 ml
14 ml
22 ml
8 ml
Rata-rata titrasi
a) Alkalinitas MO =
=
9 1 0,1 N 61
9 ml
b)
Alkalinitas PP =
=
0 1 0,1 N 61
= 0 mg/L sebagai CaCO3
Asiditas
Diketahui :
Pada pemeriksaan PP diperoleh data titrasi
No.
Sampel
Volume awal
Volume akhir
Volume
21,5 ml
22,5 ml
1 ml
21,5 ml
24 ml
1,5 ml
Rata-rata titrasi
a)
Asiditas MO =
=
b)
Asiditas PP =
=
12,5 1 0,1 N 44
= 55 mg/L sebagai CO2
VII. PEMBAHASAN
Dalam pemeriksaan alkalinitas dan asiditas perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Dalam pengamatan perlu diperhatikan dengan seksama perubahan warna yang terjadi. Untuk
warna orange, warnanya mendekati merah jingga
2. Pada pembacaan volume pada buret, buret harus sejajar dengan mata
1,25 ml
3. Perubahan warna yang pertama kali adalah yang diharapkan, maka pada perubaha warna
yang pertama kali, titrasi di hentikan
4. Perlu dilakukan dua kali pemeriksaan titrasi untuk mendapatkan hasil yang akurat
PENDAHULUAN
I.1 TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan adalah untuk menentukan asiditas dan
alkalinitas suatu zat cair dengan menggunakan larutan NaOH
dan HCl dengan indikator indikator fenolftalein dan metal
orange.
I.2 PRINSIP PERCOBAAN
Asiditas atau alkalinitas dalam air dinetralkan dengan basa
NaOH dan HCl menggunakan indicator fenolftalein dan metal
orange.
I.3 METODE
Titrasi Asam Basa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asiditas adalah hasil dari adanya asam lemah seperti
H2PO4-, CO2, H2S, asam-asam lemak, dan ion-ion logam asam,
terutama Fe3+. Asiditas lebih sukar ditentukan daripada
alkalinitas, karena dua kontributor utamanya adalah CO 2 dan
H2S merupakan larutan volatile yang segera hilang dari sample.
(Syafila, Mindriany)
Untuk asam kuat seperti H2SO4 dan HCl dalam air dikenal
dengan istilah asam mineral bebas (free mineral acid). Acid
Mineral Water mengandung asam mineral bebas dalam
konsentrasi yang harus diperhitungkan. (Manahan,Stanley).
2. Alkalinitas
tinggi
ditunjukkan
menerima proton tinggi.
dengan
kemampuan