Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Homeworkping.com
Homework Help
https://www.homeworkping.com/
Online Tutoring
https://www.homeworkping.com/
Turnor ini biasanya unilateral dari berkembang pesat dan diikuti dengan perubahan
epitel dan sel mesodermal. Mula-mula asimtornatik, kemudian nyeri lokal, muntah,
apati dan demam, pucat, berat badan .menurun, distensi perut dan hipertensi.
Tumor wilms atau nefroblastoma merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari
sel embrional primitive di ginjal. Makroskopis ginjal akan tampak membesar dan
keras
sedangkan
gambaran
histopatologisnya
menunjukkan
gabungan
dari
pembentukan abortif glomerulus dan gambaran otot polos, otot serat lintang, tulang
rawan dan tulang. Tumor ginjal (nefhroblastorna) juga merupakan tumor urogenitalia
terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih. Ginjal terdiri atas
parenkim ginjal dan sistem saluran ginjal yaitu sistem pelvikalises. Kedua bagian
ginjal ini dapat terserang turnor jinak rnaupun turnor ganas, dengan garnbaran klinik
dan prognosis yang berbeda-beda. Tumor ini dapat berasal dari tumor primer di ginjal
ataupun merupakan tumor sekunder yang berasal dari metastase keganasan di tempat
lain. Tumor ginjal pirner ini dapat mengenai parenkim ginjal ataupun mengenai
sistem saluran ginjal tersebut.
Tumor Wilms terhitung 8% dari seluruh penyakit keganasan pada anak. Usia
puncak berada pada usia 2-4 tahun. Insidennya menempati tempat kelima diantara
kasus tumor solid pada anak, setelah tumor susunan saraf pusat, lymphoma,
neuroblastoma, dan sarkoma jaringan lunak. Frekuensi insidens tumor wilms sekitar
0,8 kasus per 100.000 orang. . Sekitar 80% tumor ini terjadi pada anak di bawah 6
tahun, dengan puncak insidens pada umur 2-4 tahun. Tumor Wilms dapat juga
dijumpai pada neonatus. Tumor Wilms terhitung 6% dari seluruh penyakit keganasan
pada anak.
Secara histologis, tumor wilms dikategorikan menjadi 2 pola yang berbeda
yaitu favorable dan unfavorable. Dari gambaran klinis pasien, adanya massa pada
daerah abdomen merupakan gambaran khas tumor wilms dan dapat diraba pada lebih
dari 90% pasien. USG abdomen dan IVP merupakan pemeriksaan yang rutin
dilakukan pada anak yang diduga menderita tumor wilms. Stadium yang akurat
2
merupakan hal yang sangat penting pada tumor Wilms. Sistem yang digunakan secara
luas adalah sistem yang dikembangkan oleh The National Wilms Tumor Study Group.
Terapi untuk tumor wilms telah berkembang dari eksisi surgikal sebagai
metode utama dan dikombinasikan dengan terapi multimodal yaitu kemoterapi dan
radioterapi. Terapi multimodal ini merupakan contoh kesuksesan kolaborasi
multidisipliner antara The National Wilms Tumor Study Group dan Societe
Internationale dOncologie Pediatrique. Dengan terapi multimodal ini angka
kesembuhan pasien dengan Wilms tumor secara dramatis berubah dari hampir fatal
sampai 80-90% survival secara umum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Tumor Wilms merupakan keganasan genitourinarius yang paling sering pada
anak-anak, tumor ini adalah neoplasma embryonal triphasic yang mengandung
berbagai proporsi dari blastema, stroma dan epithelium. Nama wilms diambil dari
nama penemunya yaitu Dr. Max Wilms pada tahun 1899.
B. Anatomi Ginjal
1. Ukuran ginjal
Ginjal kanan yang normal biasanya berukuran sedikit lebih kecil dari
ginjal kiri. Pada laki-laki dan perempuan, ginjal mencapai ukuran maksimal
pada usia 25 tahun, yaitu kira-kira 13 cm pada laki-laki dan 13,5 cm pada
perempuan. Ukuran ini bertahan sampai kira-kira usia 50 pada laki-laki dan
35 - 40 tahun pada perempuan, dimana ginjal kemudian mulai menyusut,
dengan penyusutan maksimal 1 - 1,5 cm pada laki-laki usia 80 tahun dan 1 cm
pada usia 70 tahun.
2. Posisi normal
Ginjal terletak retroperitoneal, di kedua sisi vertebrae. Ujung atas
terletak kira-kira 1 cm lebih dekat ke vertebrae bila dibandingkan dengan
ujung bawah. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah daripada ginjal kiri,
tetapi pada 15% populasi, ginjal kiri yang terletak lebih rendah.
Pada posisi anatomis, ginjal terletak di antara tulang rusuk terakhir dan
vertebrae lumbalis III. Terdapat perbedaan lokasi antara 5 - 1,5 cm antara
posisi tidur dan berdiri. Ginjal mengalami mobilitas yang cukup banyak pada
saat seseorang bernapas. Umumnya, dapat terjadi pergeseran ke bawah
sebesar 3 cm pada saat inspirasi, dan pergeseran lebih besar pada perempuan.
Formasi lobus ginjal yang paling sering dijumpai adalah bentuk fetus.
Biasanya terdapat 3 bentuk yang paling sering dijumpai, yaitu:
a. Mungkin terdapat tonjolan lokal pada batas lateral ginjal kiri atau
permukaan ujung superior yang lebih rata yang disebabkan oleh tekanan
lien. Bentuk ini disebut pseudotumor atau tumor palsu.
b. Mungkin didapatkan ginjal kiri yang lebih besar dan berbentuk lebih
menyerupai segitiga.
c. Mungkin ditemukan bentuk multi-lobus yang difus yang dapat terjadi
unilateral maupun bilateral. Pada bentuk ini, batas antar lobus dapat
terlihat seperti jaringan parut, tetapi dapat dibedakan dengan jaringan
parut dengan adanya fakta bahwa jaringan parut yang terlihat terletak
persis di antara calix.
Permukaan ginjal diliputi oleh capsula fibrosa renis yang tipis, tetapi
kuat. Di luar capsula fibrosa renis, ginjal ditutupi jaringan lemak yang cukup
tebal yang disebut capsula adiposa renis. Terdapat pula jaringan lemak yang
lebih
tipis
di
dalam
hilus
renalis
disebut corpus
yang
terletak
adiposum
sinus
di
antara calix
renalis. Corpus
adiposum sinus renalis terkadang menjulur keluar hilus renalis dan meliputi
a.renalis, v.renalis dan ureter.
3. Struktur ginjal
a. Cortex Renis
Cortex renis mempunyai ketebalan kira-kira 12 mm dan mengandung
berbagai corpora renalis, tubuli yang meliuk-liuk, dan berbagai pembuluh
darah kecil.
5
b. Medulla Renis
Mendulla
renis
mengandung
kurang
lebih
struktur
yang
puncaknya
menjorok
kedalam
hilus
renalis,
yang
yang
besar.
Arteri-arteri
ini
berbelok
tajam
pada
renales
renales
minores,
yang
berakhir
minores adalah
reseptor
di foramina
urine
yang
2. Fungsi Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah filtrasi plasma darah dan pembuangan beberapa
zat yang terlarut didalamnya, yang diantaranya adalah natrium, klorida,
sulfat,kalium, urea, glukosa, asam amino, dan lain-lain. Fungsi lain ginjal
adalah:
a. Reabsorbsi selektif oleh tubulus
b. Sintesa dan ekskresi oleh tubulus
c. Pengaturan asam-basa
d. Pengaturan cairan tubuh
e. Pengaturan osmosis yang berhubungan dengan molalitas
f. Pemeliharaan tekanan darah normal
g. Erythropoiesis
10
11
Setelah keluar dari kapsul ginjal tumor akan mengadakan invasi ke organ di
sekitarnya dan menyebar secara limfogen melalui kelenjar limfe para aorta.
Penyebaran secara hematogen melalui vena renalis ke vena kava kemudian
mengadakan metastasis ke paru (85%), hati (10%) dan bahkan pada stadium
lanjut menyebar ke ginjal kontralateral.
Stadium penyebaran tumor menurut TNM
T Tumor primer
T1 Tumor <7 cm terbatas pada ginjal
T2 Tumor >7 cm terbatas pada ginjal
T3 Tumor meluas sampai vena mayor, adrenal atau lemak perirenal
T3a Tumor menginvasi adrenal atau lemak perirenal tetapi masih dalam fascia
gerota
12
13
F. Gejala Klinis
Presentasi klinis yang sering adalah ditemukan adanya massa dalam abdomen
(90% dari seluruh gejala yang muncul). Biasanya pasien dibawa ke dokter oleh
orang tuanya karena diketahui perutnya membuncit, ada benjolan di perut sebelah
atas atau daerah lumbal.
14
tumor
memproduksi
renin.
Pada
sebagian
besar
seringkali
tampak
dilatasi
dari
kaliks
karena
tumor
ini
dijumpai
pada
7-30%
kasus.
Sedangkan
pada
16
sagital bagian ginjal yang terdapat tumor akan tampak mengalami pembesaran, lebih
predominan sebagai massa hiperechoic dan menampakkan area yang echotekstur
heterogenus. Dengan USG, dapat dibedakan antara massa ginjal dan massa nonginjal, dan dapat mengidentifikasi antara Hydronephrosis dan Multicystic Kidney
atau Abdo- minal mass.
Gambar 2. Sagittal static US image obtained through the inferior right kidney
shows the large, predominantly hyperechoic mass, which is located in the
posteroinferior part of the kidney and contains areas of heterogeneous echotexture.
18
19
20
Gambar 8. Gambaran trifasik pada tumor wilms, adanya epithel, blastema dan strom
21
H. Terapi Operatif
Menurut protokol NWTSG, langkah pertama dalam terapi tumor Wilms
adalah menentukan stadium penyakitnya, diikuti dengan nefrektomi radikal, jika
memungkinkan.
Preoperasi
Dalam penatalaksanaan tumor Wilms, kunci kesuksesan terletak pada terapi secara
multimodal, yang terdiri dari operasi, radiasi, dan kemoterapi. NWTSG
merekomendasikan kemoterapi preoperatif dalam situasi-situasi berikut ini.
1. Perluasan tumor ke dalam vena cava
Hal ini didapatkan pada 5% kasus tumor Wilms, dan berhubungan dengan
komplikasi-komplikasi bedah (40% kasus), meskipun di tangan ahli bedah yang
22
Intraoperasi
Dibuat insisi abdominal transversa dan dilakukan eksplorasi abdominal.
Eksplorasi harus mencakup ginjal kontralateral dengan memobilisasi colon ipsilateral
dan membuka fascia Gerota. Jika terdapat tumor bilateral, nefrektomi tidak dilakukan
tetapi diambil spesimen-spesimen biopsi. Jika terdapat tumor unilateral, dilakukan
nefrektomi dan diseksi atau pengambilan sampel nodul getah bening regional. Jika
tumor tidak dapat direseksi, dilakukan biopsi-biopsi dan nefrektomi ditunda hingga
kemoterapi, yang pada sebagian besar kasus dapat mengecilkan ukuran tumor.
Pada tumor Wilms bilateral (5% kasus), dilakukan eksplorasi bedah, biopsibiopsi dari kedua sisi, dan penentuan stadium penyakit yang akurat. Tindakan ini
diikuti dengan kemoterapi selama 6 minggu yang sesuai dengan stadium penyakit dan
histologi tumor. Kemudian, dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan pemeriksaan
pencitraan, diikuti dengan operasi definitif berupa:
23
Pasca operasi
Protokol-protokol kemoterapi dan radioterapi pasca operasi didasarkan pada
penentuan stadium saat operasi dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh
NWTSG, sebagai berikut:
1. Stage I histologi baik dan histologi anaplasia atau stage II histologi baik
a. Nefrektomi
b. Vincristine dan actinomycin D (18 minggu) pasca operasi
2. Stage II anaplasia fokal atau stage III histologi baik dan anaplasia fokal
a. Nefrektomi
b. Iradiasi abdominal (1000 rad)
c. Vincristine, actinomycin D, dan doxorubicin (24 minggu)
3. Stage IV histologi baik atau anaplasia fokal
a. Nefrektomi
24
Follow-up
Perawatan follow-up setelah terapi harus lama (jika mungkin, seumur hidup)
karena tumor Wilms dapat kambuh setelah beberapa tahun. Follow-up mencakup xfoto thorax dan USG abdomen setiap 3 bulan selama 2 tahun pertama, setiap 6 bulan
selama 2 tahun berikutnya, dan selanjutnya 2 tahun.
I. Komplikasi
1. Obstruksi usus (7%)
25
2. Perdarahan (6%)
3. Infeksi, hernia (4%)
4. Komplikasi-komplikasi vaskuler (2%)
5. Cedera lien dan intestinal (1,5%)
Komplikasi jangka panjang
Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi pada pasien-pasien dengan tumor
Wilms baik sebagai akibat dari tumor itu sendiri maupun akibat efek samping
terapi antara lain ;
1. Fungsi ginjal
Kejadian gagal ginjal kronis adalah 1% dari seluruh kasus. Dari kasus-kasus
gagal ginjal kronis ini, 70%-nya terjadi pada anak-anak dengan tumor Wilms
bilateral. Pada tumor Wilms unilateral, kejadiannya 0,25%. Nefrektomi
bilateral merupakan penyebab utama gagal ginjal kronis, diikuti oleh
penyebab-penyebab yang berhubungan dengan terapi, seperti radiasi atau
komplikasi-komplikasi operasi.
2. Fungsi jantung
Anthracyclines seperti doxorubicin dapat menyebabkan gangguan jantung
pada 5% pasien yang menerima dosis kumulatif 400 mg/m 2. Rata-rata
kerusakan jantung adalah is 25% pada mereka yang diterapi dengan
anthracycline. Insidens gagal jantung secara keseluruhan adalah 1,7%. Jika
ditambah dengan iradiasi paru-paru, insidens gagal jantung adalah 5,4%.
3. Fungsi paru-paru
Pneumonitis radiasi terjadi pada 20% kasus yang mendapatkan radiasi paruparu total.
26
4. Fungsi hepar
Actinomycin D dan radiasi dapat merusak hepar, dengan insidens keseluruhan
sebesar 10%. Penyakit venooklusif hepar merupakan sindroma klinis
hepatotoksisitas dan mempunyai gejala berupa ikterus, hepatomegali dengan
asites, dan peningkatan berat badan. Insidens rata-rata kerusakan hepar adalah
8%.
5. Fungsi gonad
Kemoterapi dapat mengganggu fungsi gonad pada laki-laki tetapi jarang
mengganggu fungsi ovarium. Iradiasi abdomen dapat memicu gagal ovarium
jika ovarium berada dalam daerah target penyinaran.
6. Fungsi muskuloskeletal
Gangguan-gangguan skeletal, yang mencakup scoliosis atau kyphosis, dapat
merupakan akibat dari ketidakseimbangan pertumbuhan pada corpus vertebrae
yang pernah diradiasi secara unilateral dengan dosis lebih dari 2000 rad.
7. Neoplasma maligna sekunder
Neoplasma maligna sekunder dapat merupakan akibat dari radioterapi dan
kemoterapi. Oleh karena itu radioterapi dan kemoterapi harus dibatasi untuk
kasus-kasus stadium lanjut dan kasus-kasus dengan histologi anaplastik saja.
J. Prognosis
Prognosa dari penderita tumor wilms ditentukan oleh banyak
faktor-faktor penyakit, tetapi pada umumnya dapat dibedakan
dalam faktor pembedahan dan faktor non pembedahan. Faktor
pembedahan sudah jelas tercermin dalam pembagian tumor
27
2. Metastase Hematogen.
Metastase hematogen dari tumor Wilms adalah ke paru, hepar,
tulang dan otak. Metastase ke paru prognosanya lebih baik dari
pada metastase ke hepar.
3. Invasi ke kelenjar getah bening
Data dari NWTS 2, penderita dengan tumor tanpa invasi ke
kelenjar
getah
bening,
survival
ratenya
mencapai
83%,
28
1. Umur penderita
Makin muda penderita, 2 tahun atau kurang, prognosa lebih baik.
Hal Ini berdasarkan kenyataan dari data NWTS 1, penderita yang
lebih muda, jenis hematologinya biasanya favourable dan
tumornya sendiri kurang ekstensive. Tetapi dari data NWTS 2
membuktikan bahwa umur tidak berpengaruh pada prognosa.
2. Berat dan besarnya tumor
Faktor ini masih merupakan tanda tanya. Data dari NWTS 1
membuktikan bahwa tumor yang kecil, kurang dari 250 gram,
jarang sekali kambuh. Tetapi penelitian dari NWTS 2 ternyata
faktor ini kurang pengaruhnya.
3. Ekstensi tumor ke vena renalis, vena cava dan organ intra
abdominal
Adanya thrombus tumor dalam vena renalis dan vena cava
menyebabkan lebih
Pemeriksaan
radiologi
diperlukan
sebagai
alat
diagnostic
dan
29
DAFTAR PUSTAKA
Basuki P. 2003. Dasar-Dasar Urologi Edisi 2. Sagung Seto. Jakarta
Cooper CS, Snyder III HM. 2005.
30
31