Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
HIPERSENSITIVITAS PADA
ANAK
1
1.Alergi
2.Non Alergi
3.Idiopatik
Antibiotika
Ekstrak alergen:rumput,jamur,serum
ATS/ADS
Serum kuda
Zat diagnostik: zat radiopaque
Bisa (venom) : ular, lebah, semut
Makanan: sususapi,kerang, kacang, ikan,
telur, udang
Produk darah: Gamaglobulin,
kriopresipitat
Anastetik : prokain, lidokain
-edema laring
-hipersensitivitas GIT
-disfagia
-Kejang perut yang hebat
-Muntah/diare
-Kejang umum (hipoksia/rgs SSP)
-Hipotensi
-aritmia
-syok/ koma
Edema laring penyebab kematian
tersering
pada anak
7
1.
2.
3. Intubasi/ trakeostomi
4. Turniket
bila penyebab anafilaksis adalah
suntikan/ sengatan/gigitan hewan pada
ekstremitas
dipasang proksimal dari tempat tsb
5.Oksigen
bila ada sianosis, dispnu, mengi
6. Cairan IV
NaCl 0,9% at RL 20cc/kgBB
7. Aminofilin
bronkospasme menetap 4-7mg/kgBB +
D5%
8.Vasopressor
Bila pemberian cairan IV tidak dapat
mengontrol tekanan darah , berikan:
Dopamine kec. 0,3-1,2 mg/kgBB/jam
Metaraminol bitartrat 0,01mg/kgBB/jam
9. Kortikosteroid
tidak membantu pada keadaan akut,
berguna untuk mencegah rekuren gejala yg
lama.
10
11
Faktor pencetus:
-makanan
-alergen hirup: debu rumah, serbuk
bunga,
bulu binatang
-infeksi kulit
12
Bentuk Klinis
1.Infantil
-berbentuk dermatitis akut eksudatif
-predileksi : daerah muka terutama pipi
daerah ekstensor ekstremitas
2. Bentuk anak
-gejala klinis : kulit kering,
-kronik
-predileksi : daerah fleksura antekubiti,
poplitea, tangan dan kaki, periorbita
13
3.Bentuk dewasa
-lokasi: daerah lipatan, muka,
leher,
badan bag atas dan ekstremitas
-dermatitis kronik
-likenifikasi dan skuamasi
14
15
Xerosis
Ichthyosis/palmar hyperlinearity/keratosis pilaris
Immediate (type I) skin test reactivity
Elevated serum IgE
Early age of onset dermatitis
16
17
MINOR features
Keratoconus
Anterior subcapsular cataract
Orbital darkening(hyperpigmentation)
facial pallor/facial erythema
Pityriasis alba
Sweating itch
Intolerance to wool and lipid solvent
18
MINOR features:
Perifollicular accentuation
Food hypersensitivity
Course influenced by environmental/emotional factors
White dermatographism/delayed blanch
19
Laboratorium
-Imunoglobulin :
sedikit peningkatan IgG,IgM,IgA dan IgD
Kadar IgE meningkat pd 80-90% DA
-limfosit :dbn
-eosinofil: meningkat
-komplemem : meningkat / normal
-bakteriologi: bakteri patogen (+)
-uji kulit dan provokasi
20
Skabies
Dermatitis Seboroik Infantil
Dermatitis kontak
21
Management
Avoid extreme temperature & humidity
Sweating leads to itching and
aggravation of the disease
swimming
Exposure to sunlight and salt water
22
Pengobatan
1.Topikal
-untuk mengatasi kekeringan kulit dan peradangan
mandi dgn sabun linak tanpa pewangi
-memakai pelembab : lanolin, krim
-kortikosteroid : hidrokortison 1%
-krim tacrolimus dan pimecrolimus
23
2. Sistemik
-antihistamin
-kortikosteroid : kasus berat
-antibiotika : infeksi sekunder
24
25
26
Persistent (Persistent)
Symptoms
Symptoms
Mild
Normal
sleep
Moderate- Severe
One or more items
Abnormal
sleep
27
28
29
Udara dingin
Food
debu
House mite, tick
Pollusi udara
Bau minuman ber
alcohol
Chemical scent :ink,
paint
Bubuk Detergen
Pollen
Bulu binatang
30
31
32
33
34
35
Urticaria
:
(kaligata, gidu, nettle-rash, hives
)
erupsi kulit yang menimbul
(wheal) berbatas tegas , warna
merah, lebih pucat pada
bagian tengah, dan memucat
bila ditekan, disertai rasa
gatal
36
Angioedema
(giant urticaria, angioneurotic
edema, quinckes edema)
Lesi yang sama dengan urtikaria
meliputi jaringan subkutan yang
lebih dalam, tidak disertai gatal, ada
rasa nyeri dan terbakar
37
durasi
1.Akut
berlangsung bbrp jam-bbrp hari ( <6mggu)
38
Obat-obatan
Inhalan
Gigitan serangga
Faktor psikis
Faktor fisik(getaran,tekanan,matahari,panas,
dingin)
Makanan
Infeksi
genetik
39
1.
2.
3.
4.
40
41
A.PENANGANAN UMUM
1.Eliminasi /penghindaran faktor penyebab
2.Antihistamin
3.Adrenergik
Adrenalin 0,01 ml/kgBB (max 0,3cc)
1:1000
4.Kortikosteroid
B.Penanganan khusus
sesuai diagnosis jenis urtikaria
C.Penanganan topikal
42
Juvenile
Rheumatoid
Arthritis
43
45
MANIFESTASI KLINIS
Artritis
-Adalah gejala klinis utama yang terlihat secara obyektif
-Ditandai dengan pembengkakan atau efusi sendi
-paling sedikit 2 dari 3 gejala peradangan yaitu
gerakan yang terbatas
nyeri jika digerakkan
panas
-Nyeri atau sakit (Tidak begitu menonjol)
-Pada anak kecil : kekakuan sendi pada pergerakan,
terutama pada pagi (morning stiffness).
.
46
47
48
49
Laboratory Findings
Characteristic of inflammation:
elevated erythrocyte
sedimentation rate & C-reactive
protein
the presence of leukocytosis,
thrombocytosis, anemia (chronic)
Antinuclear antibodies
50
Differential Diagnosis
Arthritis can be presenting
manifestation for any of the rheumatic
disease of childhood, including
systemic lupus erythematosus (SLE),
juvenile dermatomyositis and the
vasculitis syndromes.
51
1. Suportif
nyeri
Menjaga kekuatan dan fungsi otot serta
range of motion (ROM )
Mengatasi komplikasi sistemik
Memfasilitasi tumbuh kembang yang normal
52
4. Analgetik
Acetaminophen
5. Kortikosteroid
bila terdapat gejala sistemik, uveitis,
artikular
Prednison : 0,25-1mg/kgBB/hr
SD
6. Imunosupresan
dalam keadaan berat/mengancam
kehidupan
Azatioprin
Sikloposfamid
Metotrexat
Klorambusil
54
55
Gangguan tumbuhkembang
Ulkus/ gastritis
Perikarditis
Anemia hemolitik
Psikologi : depresi, ansietas
56
57
58
Obat :
Carbamazepin (most)
Tetracycline
Phenoxymethylpenicilline
Sulfa
Chlorpromazine
Acetylsalicylate acid
Kontraseptif
Etambutol
analgetik
61
Demam
Malaise
Batuk produktif
Sakit kepala
Koriza
Sakit menelan
Nyeri dada
Muntah
Pegal otot
Artralgia
Dehidrasi
Diare
Ggn pernafasan
Kesadaran
menurun
Ulkus kornea
Simblefaron
Miositis
Mielitis
Bronkopneumonia
Nefritis
Poliartritis
Septikemia
67
68
70
GEJALA KLINIK/SYMPTOM
Kulit
2 - 3% lupus discoid terjadi pada usia dibawah
15 tahun
Sekitar 7% Lupus diskoid akan menjadi LES
dalam waktu 5 tahunmonitor secara rutin
Hasil laboratorium menunjukkan adanya antibodi
antinuclear (ANA) yang disertai peningkatan
kadar IgG yang tinggi dan lekopeni ringan
Serositis (pleuritis dan perikarditis)
Gejala klinisnya berupa nyeri waktu inspirasi
pemeriksaan fisik dan radiologis menunjukkan
efusi pleura atau efusi parikardial
72
Ginjal
-2/3 dari anak dan remaja LES akan timbul gejala
lupus nefritis (diderita sekitar 90% anak dalam tahun
pertama terdiagnosanya LES
-Berdasarkan klasifikasi WHO, urutan jenis lupus
nefritis yang terjadi pada anak berdasarkan
prevalensinya adalah :
(1) Klas IV, diffuse proliferative glomerulonephritis
(DPGN) sebesar 40%-50%
(2) Klas II, mesangial nephritis (MN) sebesar 15%20%
(3) Klas III, focal proliferative (FP) sebesar? 10%15%
(4) Klas V, membranous pada > 20%
73
Hematologi
Kelainan hematologi yang sering terjadi
adalah limfopenia, anemia, trombositopenia,
dan lekopenia
Pneumonitis interstitialis
-Merupakan hasil infiltrasi limfosit
-Kelainan ini sulit dikenali dan sering tidak
dapat diidentifikasi
-Biasanya terdiagnosa setelah mencapai
tahap lanjut
74
75
Arthritis
-terjadi pada lebih dari 90% anak dengan LES
- Umumnya simetris, terjadi pada beberapa sendi besar
maupun kecil
-Biasanya sangat responsif terhadap terapi
dibandingkan dengan kelainan organ yang lain pada
LES
- Berbeda dengan JRA, arthritis LES umumnya sangat
nyeri, dan nyeri ini tak proporsional dengan hasil
pemeriksaan fisik sendi
- Pemeriksaan radiologis menunjukkan osteopeni tanpa
adanya perubahan pada tulang sendi
76
Fenomena Raynaud
-Ditandai oleh keadaan pucat, disusul oleh
sianosis, eritema dan kembali hangat
-Terjadi karena disposisi kompleks imun di
endotelium pembuluh darah dan aktivasi
komplemen lokal.
77
Kriteria:
malar rash
discoid rash
fotosensitivitas?
ulkus oral dan nasofaring
artritis non erosif pada 2 atau lebih dengan ciri-ciri bengkak atau
efusi
serositis
pleuritis atau perikarditis
Efusi perikardial
kelainan ginjal
(proteinuria (> 0.5 g/d atau > 3+) atau adanya cellular casts
kelainan neurologis,
kejang tanpa sebab lain
psikosa tanpa sebab lain
kelainan hematologi :
anemia hemolitik
lekopenia (< 40 perL); limfopenia (< 1500 per L);
Trombositopenia (< 1000 perL) yang bukan karena obat-obatan
kelainan imunologis
sel LE positif
antibodi anti-ds DNA
anti-Sm positif
antinuclear antibodies (ANA)
78
KOMPLIKASI
Komplikasi LES pada anak meliputi:
Hipertensi (41%)
Gangguan pertumbuhan (38%)
Gangguan paru-paru kronik (31%)
Abnormalitas mata (31%)
Kerusakan ginjal permanen (25%)
Gejala neuropsikiatri (22%)
Kerusakan muskuloskeleta (9%)
Gangguan fungsi gonad (3%)
79
PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan
Jenis penatalaksanaan ditentukan oleh
beratnya penyakit
Luas dan jenis gangguan organ harus
ditentukan secara hati-hati.
Dasar terapi adalah kelainan organ yang
sudah terjadi
Adanya infeksi dan proses penyakit bisa
dipantau dari pemeriksaan serologis.
Monitoring dan evaluasi bisa dilakukan
dengan parameter laboratorium yang
dihubungkan dengan aktivitas penyakit
80
Lupus diskoid
Terapi standar adalah fotoproteksi, antimalaria dan steroid topikal. Krim
luocinonid 5% lebih efektif dibadingkan
krim hidrokrortison 1%. Terapi dengan
hidroksiklorokuin efektif pada 48% pasien
dan acitrenin efektif terhadap 50% pasien.
Serositis lupus (pleuritis, perikarditis)
Standar terapi adalah NSAIDs (dengan
pengawasan ketat terhadap gangguan ginjal),
antimalaria
kadang-kadang diperlukan steroid dosis rendah .
81
Arthritis lupus
Untuk keluhan muskuloskeletal, standar terapi adalah
NSAIDs dengan pengawasan ketat terhadap gangguan
ginjal dan antimalaria. Sedangkan untuk keluhan myalgia
dan gejala depresi diberikan serotonin reuptake inhibitor
antidepresan (amitriptilin).
Miositis lupus
- kortikosteroid dosis tinggi (dimulai dengan prednison
dosis 1-2 mg/kg/hari dalam dosis terbagi
-bila kadar komplemen meningkat mencapai normal, dosis
di tapering off secara hati-hati dalam 2-3 tahun sampai
mencapai dosis efektif terendah
- azathioprine
82
Fenomena Raynaud
Standar terapinya adalah calcium channel
blockers, misalnya nifedipin;? alfa 1
adrenergic-receptor antagonist dan nitrat,
misalnya isosorbid mononitrat.
Lupus nefritis
Azatioprin
Prednison
Siklofosfamid intravena
siklosporin
klorambusil
83
PROGNOSIS
angka survival untuk 10 thn : 90%