Sie sind auf Seite 1von 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................1


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................2
A. Latar Belakang.......................................................................................................2
B. Tujuan.....................................................................................................................4
C. Sistematika ............................................................................................................4
BAB II JARINGAN KOMPUTER ...........................................................................................5
A. Pendahuluan ..........................................................................................................5
1. Manfaat Jaringan Komputer..........................................................................5
2. Macam Jaringan Komputer............................................................................5
3. TCP/IP.............................................................................................................10
C. Instalasi Jaringan ................................................................................................12
D. Pengamanan Jaringan (Firewall)......................................................................20
BAB III INSTALASI PROGRAM .........................................................................................23
A. Instalasi Software Database..............................................................................23
1. Instalasi SQL Server ......................................................................................23
2. Restore Database ..........................................................................................24
B. Instalasi Program Aplikasi Komputer SIMDA...................................................30
1. Instalasi SIMDA...............................................................................................30
2. Koneksi ke Database : ..................................................................................34
3. Registrasi Aplikasi .........................................................................................36
BAB IV PEMELIHARAAN PROGRAM ...............................................................................38
A. Backup Database.................................................................................................38
1. Backup Database secara Manual ................................................................38
2. Backup Database secara Otomatis.............................................................40
B. Update Database Dan Aplikasi..........................................................................45
1. Penyesuaian Database..................................................................................45
2. Penyesuaian Aplikasi ....................................................................................47
BAB V TROUBLESHOOTING ...........................................................................................49
A. Jaringan ................................................................................................................49
B. Aplikasi Simda .....................................................................................................51

Deputi 4

Halaman 1 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 adalah suatu sistem informasi
terkomputerisasi yang berbasis database. Aplikasi ini merupakan perangkat lunak
(software) yang berjalan di atas jaringan komputer institusi-institusi pemerintah
daerah dalam rangka pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi.
Ada tiga komponen utama yang mendukung bekerjanya Program Aplikasi Komputer
SIMDA Versi 2.1 yaitu :
1. Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1, sebagai perangkat lunak yang
berfungsi sebagai antar muka pengguna (user interface) pengolahan data,
2. Database, sebagai media penyimpan dan pengolah data, serta
3. Jaringan komputer,
database

sebagai media transportasi data antar aplikasi dan

Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 dikembangkan dengan menggunakan


beberapa software yaitu:
1) Borland Delphi 7.
Software Borland Delphi 7 digunakan sebagai sarana untuk membuat antar
muka pengguna (user interface). Software ini memiliki pustaka kelas yang
cukup banyak serta merupakan software yang berorientasi obyek.
2) Crystal Report 11.
Software ini dipergunakan untuk membangun semua laporan dalam Program
Aplikasi Komputer SIMDA.
3) Microsoft SQL Server 2000 / 2005
Aplikasi database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2000 atau
Microsoft SQL Server 2005. Pertimbangan penggunaan software ini sudah cukup
familiarnya sebagian besar pemerintah daerah dengan produk-produk microsoft
dan kemudahan dalam mengoperasikan serta kelengkapan tools-tools yang
dibundel dalam produk tersebut. Tools-tools tersebut diantaranya adalah
Enterprise Manager, Query Analyser, DTS dan lain sebagainya.
Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 dikembangkan berbasiskan Two
Tier Application (Client-Server Application) yaitu ada komputer yang bertindak
sebagai server dan ada komputer yang berperan sebagai client. Untuk
menghubungkan antara server dan client diperlukan jaringan komputer. Pada
dasarnya, aplikasi ini dapat menggunakan semua tipe jaringan. Oleh
karenanya, besaran organisasi, ketersediaan dana dan penguasaan penggunaan
teknologi menjadi hal yang paling penting dalam pemilihan tipe jaringan yang
akan digunakan. Tipe jaringan yang paling umum digunakan dalam
implementasi Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 adalah menggunakan
Local Area Network (LAN) dengan komunikasi melalui kabel dan atau tanpa
kabel (wireless).

Deputi 4

Halaman 2 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
Dalam pelaksanaan implementasi Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1,
diperlukan adanya kualifikasi personil yang mempunyai pemahaman yang
memadai tentang bangunan aplikasi secara utuh. Personil ini, yang selanjutnya
disebut sebagai administrator, mempunyai fungsi untuk melakukan pengelolaan
terhadap jaringan komputer, database, aplikasi dan hardware yang digunakan.
Secara umum seorang administrator Program Aplikasi Komputer SIMDA harus
memahami hal-hal sebagai berikut :
1) Melakukan setting dan pemeliharaan jaringan
Pada saat awal implementasi, administrator harus membuat rancangan
sistem jaringan komputer yang akan digunakan. Administrator juga harus
melakukan pengawasan terhadap instalasi jaringan komputer dan
melakukan pengujian terhadap instalasi yang terpasang. Pada tahap ini,
harus dapat dipastikan bahwa jaringan telah terpasang secara baik dan
masing-masing komputer yang terhubung telah dapat berkomunikasi secara
maksimal.
Seorang administrator harus mempunyai pemahaman yang memadai
tentang jaringan komputer, sehingga apabila pada saat implementasi
terjadi kerusakan serta permasalahan lainnya terkait dengan jaringan,
dapat memberikan solusi dengan baik.
2) Instalasi dan pemeliharaan aplikasi
Terkait dengan instalasi dan pemeliharaan aplikasi, seorang administrator
harus memahami :
a) Instalasi Aplikasi
Instalasi Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 pada saat awal
implementasi dilakukan oleh Tim Aplikasi SIMDA dari Deputi Pengawasan
Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah dan atau Perwakilan BPKP.
Instalasi ini dilakukan setelah semua persyaratan dan spesifikasi dalam
pedoman implementasi dipenuhi. Sedangkan proses instalasi aplikasi
berikutnya, misalnya penambahan komputer klien baru atau instalasi
ulang (reinstall) aplikasi , menjadi bagian dari tugas administrator.
b) Setting Aplikasi.
Dalam Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 terdapat beberapa
menu-menu yang disediakan untuk menetapkan batasan-batasan bagi
pengguna aplikasi. Seorang administrator, berdasarkan kewenangan
yang diberikan mempunyai tanggung jawab untuk melakukan setting
terhadap otoritas masing-masing pengguna dalam menggunakan
aplikasi. Pembatasan ini dimaksudkan untuk pengamanan data serta
memperjelas tanggung jawab masing-masing pengguna aplikasi.
c) Update Aplikasi
Tim pengembang Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 selalu
melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap aplikasi. Hal ini
merupakan bagian dari upaya mengikuti perubahan peraturan di bidang
keuangan daerah serta bagian dari pengembangan menuju praktikpraktik terbaik pengelolaan keuangan daerah. Konsekuensi atas hal

Deputi 4

Halaman 3 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
tersebut adalah akan adanya perbaikan dan atau perubahan terhadap
aplikasi yang ada. Tanggung jawab untuk melakukan update terhadap
aplikasi ini pada pemerintah daerah merupakan salah satu tugas
administrator.
3) Pengelolaan Database
a) Restore Database.
Merupakan proses atau langkah yang dilakukan untuk menempatkan file
database ke dalam software database Microsoft SQL Server 2000 atau
Microsoft SQL Server 2005 agar database tersebut dapat digunakan.
b) Backup Database.
Backup database adalah salah satu proses pengamanan data yang
dilakukan secara periodik. Langkah-langkah backup database akan
dijelaskan pada bab selanjutnya.
B.

Tujuan
Mengingat luasnya cakupan tugas dan tanggung jawab seorang administrator
Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 maka dipandang perlu untuk menyusun
suatu modul komprehesif yang dapat membantu tugas-tugas administrator dalam
pengelolaan aplikasi.
Secara umum modul ini disusun sebagai panduan dalam pengelolaan Program
Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1. Pemahaman yang memadai tentang bangunan
aplikasi ini akan sangat membantu dalam pelaksanaan implementasi.

C.

Sistematika
Penulisan modul ini lebih diarahkan pada penjelasan serta uraian yang sifatnya
terapan, dengan tetap menyajikan bahasan ringkas yang bersifat umum serta
teoritis.
Hal ini dimaksudkan agar pembaca modul ini langsung dapat
menerapkannya dalam pelaksanaan implementasi aplikasi.
Sistematika penulisan modul ini dimulai dari bahasan tentang jaringan komputer
yang akan diulas pada Bab 2, kemudian pada Bab 3 akan diulas tentang instalasi
program aplikasi, dan pada bab 4 akan dibahas tentang pemeliharaan program.
Pada modul ini juga secara khusus akan dibahas tentang troubleshoot jaringan dan
aplikasi yang akan dibahas pada bab 5.

Deputi 4

Halaman 4 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
BAB II JARINGAN KOMPUTER
A.

Pendahuluan
Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat. Dengan
berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal
yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti
dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan
dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer
(computer network).
Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar
informasi. Bentuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan
dapat menggunakan serat optik, gelombang mikro, atau satelit komunikasi.

B.

Jaringan Komputer
1. Manfaat Jaringan Komputer
Sebelum membahas kita masalah-masalah teknis lebih mendalam lagi, perlu
kiranya diperhatikan manfaat jaringan komputer. Beberapa keuntungan yang
dapat diperoleh dari jaringan komputer ini adalah :
1) Resource sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya
data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa
terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi source sharing adalah
suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.
2) Reliabilitas tinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika
terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena
perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat
mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.
3) Skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara
berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya
menambahkan sejumlah prosesor.
4) Media komunikasi yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan
menggunakan jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan
lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan.
2. Macam Jaringan Komputer
1) Local Area Network
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk
memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar
informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga
karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

Deputi 4

Halaman 5 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi
pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya.
Dengan mengetahui keterbatasannya, menyebabkan adanya kemungkinan
untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan
manajemen jaringan.
LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN
tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega
bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai
faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada
kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
Komputer

Komputer

Kabel
(a)

(b)

Gambar 2.1 Dua jenis jaringan broadcast. (a) Bus. (b) Ring
Terdapat beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN
broadcast. Gambar 1.1 menggambarkan dua diantara topologi-topologi yang
ada. Pada jaringan bus (yaitu kabel linear), pada suatu saat sebuah mesin
bertindak sebagai master dan diijinkan untuk mengirim paket. Mesin-mesin
lainnya perlu menahan diri untuk tidak mengirimkan apapun. Untuk
mencegah terjadinya konflik ketika dua mesin atau lebih ingin mengirimkan
secara bersamaan, maka diperlukan mekanisme pengatur. Mekanisme
pengatur dapat berbentuk tersentralisasi atau terdistribusi. IEEE 802.3 yang
populer disebut Ethernet merupakan jaringan broadcast bus dengan
pengendali desentralisasi yang beroperasi pada kecepatan 10 s.d. 100 Mbps.
Komputer-komputer pada Ethernet dapat mengirim kapan saja mereka
inginkan, bila dua buah paket atau lebih bertabrakan, maka masing-masing
komputer cukup menunggu dengan waktu tunggu yang acak sebelum
mengulangi lagi pengiriman.
Sistem broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini setiap bit dikirim
ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya
setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk
mengirimkan beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap
dikirim seluruhnya.
2) Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama
dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum.

Deputi 4

Halaman 6 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
Standart untuk MAN disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6
menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional
dimana semua komputer dihubungkan, seperti ditunjukkan pada gambar
1.2. Setiap bus mempunyai sebuah headend, perangkat untuk memulai
aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di
sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah
kiri menggunakan bus yang berada di bawah.
Arah arus pada bus A
Bus A
Komputer
1

Head end

Bus B
Arah arus pada bus B

Gambar 2.2 Arsitektur MAN DQDB


3) Wide Area Network
Wide Area Network
(WAN) mencakup daerah geografis yang luas,
sertingkali mencakup sebuah negara atau benua.
WAN terdiri dari
kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program
aplikasi.
Subnet
Router

Host

LAN

Gambar 2.3 Hubungan antara host-host dengan subnet


Sebagai istilah generik bagi komputer switching, kita akan menggunakan
istilah router. Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.4 setiap
host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun
dalam beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung
ke sebuah router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan
host) akan membentuk subnet.
Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau
saluran telepon yang menghubungkan sepasang router.

Deputi 4

Halaman 7 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

(a)

(b)

(d)

(c)

(e)

(f)

Gambar 2.4 bebarapa topologi subnet untuk poin-to-point .


(a)Bintang (b)Cincin (c)Pohon (d)Lengkap (e) Cincin berinteraksi
(f)Sembarang.
Gambar 1.5 menjelaskan beberapa kemungkinan topologi. LAN biasanya
berbentuk topologi simetris, sebaliknya WAN umumnya bertopologi tak
menentu.
4) Wireless Network (Jaringan Tanpa Kabel)
Komputer mobile seperti komputer notebook dan personal digital assistant
(PDA), merupakan cabang industri komputer yang paling cepat
pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis komputer tersebut yang sebenarnya
telah memiliki mesin-mesin desktop yang terpasang pada LAN atau WAN
tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau
pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki komputer
dengan jaringan tanpa kabel ini.
Aplikasi

Wireless

Mobile

Worksation tetap di kantor

Tidak

Tidak

Komputer portable terhubung ke len telepon

Tidak

Ya

LAN dengan komunikasi wireless

Ya

Tidak

Kantor portable, PDA untuk persediaan

Ya

Ya

Tabel 2.1 Kombinasi jaringan tanpa kabel dan komputasi mobile


Meskipun jaringan tanpa kabel ini cukup mudah untuk di pasang, tetapi
jaringan macam ini memiliki banyak kekurangan. Biasanya jaringan tanpa
kabel mempunyai kemampuan 1-2 Mbps, yang mana jauh lebih rendah
dibandingkan dengan jaringan berkabel. Laju kesalahan juga sering kali
lebih besar, dan transmisi dari komputer yang berbeda dapat mengganggu
satu sama lain.
Wireless LAN
Jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan yaitu Ad-Hoc
dan Infrastruktur. Konfigurasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung

Deputi 4

Halaman 8 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless.
Sedangkan konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing
PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Penggunaan kedua
mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan
yang lain dengan jaringan berkabel.
a. Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena
pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling
berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever
wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti
tampak pada gambar. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak
bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan
kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak
antara kedua komputer tersebut.

b. Mode Infrastruktur
Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel
atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus
menggunakan mode infrastruktur.
Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani
komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan
data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah.
Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas
jangkauan dari WLAN.

Deputi 4

Halaman 9 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
Komponen Wireless LAN terdiri atas :
a. Hardware Access Point + Plus. Perangkat ini merupakan perangkat
standar yang biasa digunakan pada jaringan. Perangkat access point
dapat dipasang pada sebuah HUB, cable modem atau alatlainnya yang
dapat menghubungkan computer dengan Wifi ke sebuah network lain.
b. PCMCIA Adapter. Alat yang ditambahkan pada netobook yang
menggukan slot PCMCIA. Model PCMCIA dipasaran terdapat tipe G dan
double transmit.
c. USB Wireless Adapter. USB Wireless adapter termasuk perangkat yang
paling praktis pada teknologi WiFi. Tegangan yang dibutuhkan alai ini
sekitar 5V yang diambil dari port USB.
d. USB Add-on PCI Slot. Perangkat ini biasanya sepaket dengan mainboard
sebagai pelengkap perangkat WiFi pada sebuah computer. Perangkat
ini dapat diaktifkan sebagai Access Point dengan Software driver.
Kekuatan USB Add-on PCI Slot terletak pada antenanya, sehingga
memiliki jangkauan hamper sama dengan PCI Wireless Adapter.
e. Mini PCI Bus Adapter. Perangkat Mini PCI Bus untuk WiFi notebook
berbentuk card yang ditanamkan di dalam casing notebook (laptop).
f. PCI Card Wireless Network. PCI Card Wireless Network berupa sebuah
card WiFi yang ditancapkan pada slot komputer. Perangkat ini juga
dapat diaktipkan sebagai Acces
Point.perangkat ini dipasang secara
permanent pada sebuah desktop PC.
3. TCP/IP
1) Istilah-istilah dalam Internet Protocol
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah protokol
standar yang mendefinisikan bagaimana internet bekerja.
Ada beberapa istilah yang sering ditemukan didalam pembicaraan mengenai
TCP/IP, yaitu diantaranya :
a. Host atau end-system, Seorang pelanggan pada layanan jaringan
komunikasi. Host biasanya berupa individual workstation atau personal
computers (PC) dimana tugas dari Host ini biasanya adalah menjalankan
applikasi dan program software server yang berfungsi sebagai user dan
pelaksana pelayanan jaringan komunikasi.
b. Internet, yaitu merupakan suatu kumpulan dari jaringan (network of
networks) yang menyeluruh dan menggunakan protokol TCP/IP untuk
berhubungan seperti virtual networks.
c. Node, adalah istilah yang diterapkan untuk router dan host protocol,
yaitu merupakan sebuah prosedur standar atau aturan untuk
pendefinisian dan pengaturan transmisi data antara komputerkomputer.
d. Router, adalah suatu device yang digunakan sebagai penghubung antara
dua network atau lebih. Router berbeda dengan host karena router

Deputi 4

Halaman 10 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
bisanya bukan berupa tujuan atau data traffic. Routing dari datagram
IP biasanya telah dilakukan dengan software. Jadi fungsi routing dapat
dilakukan oleh host yang mempunyai dua networks connection atau
lebih.
2) Overview TCP/IP
Beberapa komputer dalam sebuah departemen dapat menggunakan TCP/IP
(bersamaan dengan protokol lain) dalam suatu LAN tunggal. Komponen IP
menyediakan routing dari departmen ke network enterprise, kemudian ke
jaringan regional dan akhirnya ke global internet. Hal ini dapat menjadikan
jaringan komunikasi dapat rusak, sehingga untuk mengatasinya maka
kemudian DOD mendesain TCP/IP yang dapat memperbaiki dengan otomatis
apabila ada node atau saluran telepon yang gagal. Hasil rancangan ini
memungkinkan untuk membangun jaringan yang sangat besar dengan
pengaturan pusat yang sedikit. Karena adanya perbaikan otomatis maka
masalah dalam jaringan tidak diperiksa dan tak diperbaiki untuk waktu
yang lama.
Seperti halnya protokol
komunikasi yang lain, maka
mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :

TCP/IP pun

a. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data


dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4
byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities
menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi
menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja
pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke
organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
b. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki
pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat
hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data
yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data
diterima dengan benar dan lengkap.
c. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket
yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
Setiap perusahaan besar atau perguruan tinggi yang terhubung ke internet
harus mempunyai level intermediet network beberapa router mungkin
dikonfigurasi untuk berhubungan dengan bebarapa department LAN. Semua
traffic di luar organisasi dihubungkan dengan koneksi tunggal ke jaringan
provider regional, sehingga pemakai akhir dapat menginstall TCP/IP pada
PC tanpa harus tahu jaringan regional. Tiga bagian informasi dibutuhkan :

Deputi 4

IP address dibuat pada PC

Bagian dari IP address (subnet mask) yang membedakan mesin lain


dalam LAN yang sama (pesan dapat dikirim secara langsung ) dengan
mesin-mesin di departemen lain atau dimanapun di seluruh dunia
(yang dikirimkan ke router mesin)

Halaman 11 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

C.

IP address dari router mesin yang menghubungkan LAN tersebut


dengan dunia luar.

Instalasi Jaringan
Untuk membangun suatu jaringan Local Area Network berbasis client-Server, perlu
disediakan peralatan yang menjamin keamanan data dan kehandalan terutama
untuk komputer yang digunakan sebagai server.
1) Server
Server merupakan gudang data sekaligus pengendali komunikasi data antar
komputer yang terhubung ke jaringan. Karena itu anda perlu
mempertimbangkan faktor keamanan dari gangguan lingkungan. Disarankan
untuk menyediakan ruang khusus untuk penempatan server yang dilengkapi
dengan fasilitas pendingin ruangan.
Peranti keras yang diperlukan Komputer Server akan menjadi pusat kegiatan
jaringan karena itu harus dipilih komputer yang mempunyai kemampuan yang
memadai sehingga dapat melayani semua client yang terhubung di jaringan.
Agar kinerja sistem berjalan secara maksimal, perlu diperhatikan konfigurasi
peranti keras komputer Server.

CPU berbasis Pentium IV.


Sebenarnya masih dapat menggunakan seri lebih rendah namun sangat
tidak direkomendasikan. Jika memungkinkan lebih baik dengan
menggunakan Processor yang terbaru.

Deputi 4

Memori minimal 1GB (dianjurkan lebih besar)

Harddisk minimal 80 GB

CD ROM DriveSound Card

Ethernet Card (LAN Card) 10 atau 10/100 Mbps.

Keyboard & Mouse.

Monitor SVGA.

Switch 10/100Modem.

Halaman 12 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Gambar 3.1 Kelengkapan Kompter dan Switch Hub


2) Komputer Client
Komputer Client adalah komputer yang dijadikan workstation, jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak ada batasan untuk jumlah client,
namun jika jumlahnya lebih dari sepuluh komputer, sebaiknya
memperbesar kemampuan Server terutama memori.
Spesifikasi komputer client untuk mendukung kegiatan dan penerapan suatu
Aplikasi adalah sebagai berikut :

CPU berbasis Pentium IV.


Sebenarnya masih dapat menggunakan seri lebih rendah namun sangat
tidak direkomendasikan. Jika memungkinkan lebih baik dengan
menggunakan Processor yang terbaru.

Memori minimal 512MB. (dianjurkan lebih besar)

Harddisk minimal 80 GB

CD ROM DriveSound Card

Ethernet Card (LAN Card) 10 atau 10/100 Mbps.

Keyboard & Mouse.

Monitor SVGA.

Local Area Network (LAN) untuk menghubungkan semua komputer yang


akan digunakan pada sistem kloning diperlukan peralatan LAN (Local Area
Network) yang terdiri atas Ethernet HUB, LAN Card, Kabel UTP dan
Konektor RJ-45.
3) Sistem Operasi
Sistem Operasi jaringan yang terpopuler adalah Novel, Unix, Windows NT
dan Linux. Dalam hal ini kita akan membahas system operasi jaringan

Deputi 4

Halaman 13 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
Windows 2003 yang merupakan pengembangan dari Windows NT Server.
Sistem operasi jaringan Windows yang menyediakan fasilitas Terminal
Service adalah Windows NT 4.0 Terminal Edition (TSE) dan Windows 2000
Server Family (Windows 2000 Server, Windows 2000 Advance Server,
Windows 2000 Datacenter Server dan Windows 2003 Server). Namun secara
default belum terinstal kecuali jika Anda menambahkan fasilitas tersebut
pada saat instalasi atau melalui Windows Components di Control Panel.
Microsoft Windows 2003 Server adalah pengembangan dari Windows NT
Server. Berbagai kekurangan pada Windows NT Server diperbaiki dan
dilengkapi dengan berbagai fiture baru yang semakin sempurna dan service
yang semakin lengkap.
4) Instalasi Jaringan
Setelah kelengkapan dari Server, Client dan Sistem Operasi telah disiapkan,
langkah selanjutnya adalah memulai instalasi peralatan jaringan. Peralatan
yang diperlukan adalah Konektor RJ45, kabel UTP, Tang Cripper, dan alat
Cable Tester. Jika sudah mahir dan kualitas Kabel UTP nya bagus, alat
Cable Tester.
Pada pemilihan kabel UTP diusahakan kawat pada kabel jangan terlalu
lembut atau mudah dibengkokkan, mudah untuk diluruskan agar
pemasangan Konektor RJ45 lebih mudah serta warna yang tidak mudah
pudar, sehingga memudahkan dalam menyusun kabelnya sesuai dengan
urutan yang telah ditentukan.

Gambar 3.2 Kelengkapan Pembuatan Kabel Jaringan


Dalam memasang konektor RJ-45 anda dapat saja mengatur susunan
menurut kemauan anda asalkan susunan pada kedua ujung sama namun

Deputi 4

Halaman 14 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
cara seperti hal tersebut hanya mampu mencapai jarak jangkau jauh
dibawah standar LAN Card.
Karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal ikuti aturan dalam
penyusunan kebel UTP tersebut sebagai berikut :

Susunan kabel standar digunakan untuk konektor jaringan komputer


yang menggunakan hub/switch.

Susunan kabel Cross digunakan untuk koneksi dua komputer secara


langsung tanpa menggunakan hub/switch.

Gambar 3.3 Susunan Kabel Standard dan Cross untuk mendapatkan hasil
Optimal.

Gambar 3.4 Cara menyatukan Kabel UTP dan Konektor RG-45 dengan Tang
Crimping dan Kabel UTP dan Konektor RG-45 yang sudah terpasang

Deputi 4

Halaman 15 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Gambar 3.5 Kabel UTP yang sudah terpasang Konektor RG45.


5) Pemasangan Jaringan
Pemasangan jaringan yang dimaksud disini adalah menyetting alat-alat
jaringan yang sudah jadi, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Pasang kabel UTP pada Komputer Server dan Komputer Client di LAN
Card masing-masing.

Salah satu ujung kabel UTP di pasang pada Switch Hub.

Setelah pemasangan kabel pada masing-masing LAN Card di masing-masing


PC Server dan Client, selanjutnya adalah mengecek apakah gambar atau
icon komputer di sebelah kanan bawah computer menyala atau tidak.
(Status yang muncul Connected). Jika tidak menyala, check apakah
konfigurasi atau susunan kabel sudah betul atau belum.
6) Setting TCP/IP
Alamat IP di suatu jaringan harus berbeda satu computer dengan computer
yang lain. Karena alamat IP merupakan alamat pengelan masing-masing
computer agar bias berhubungan dengan computer yang lain.
Untuk menyetting TCP/IP dari komputer server dan client lakukan langkahlangkah sebagai berikut :
a. Aktifkan Network Connections
Dari starts menu, pilih setting, control panel, sehingga keluar dialog box
seperti di bawah ini :

Deputi 4

Halaman 16 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Pada dialog box control panel, pilih double klik Network Connections,
sampai muncul dialog box Network Connections.
b. Setting Jaringan Lokal Area
Pada dialog box Network connections, pilih type koneksi, kemudian klik
kanan pada jenis koneksi Local Area Connection, pada pop menu pilih
Properties.

Deputi 4

Halaman 17 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
Kemudian muncul dialog box, Local Area Connection Properties, pada
dialog box ini pilih internet protocol (TCP/IP), kemudian klik tombol
properties.

Kemudian muncul dialog box Internet Protocol (TCP/IP) Properties, klik


radio button Use the following IP address, masukkan ip address, klik
radio button Use the following DNS server address masukkan juga ip
addressnya klik OK.

7) Konfigurasi Nama Komputer

Deputi 4

Halaman 18 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
Nama-nama komputer yang aktif di suatu jaringan harus mempunyai nama
yang berbeda-beda, jika sama akan mengganggu computer yang lain yang
namanya sama dan mengganggu kinerja suatu jaringan.
a. Aktifkan System Configuration
Dari starts menu, pilih setting, control panel, sehingga keluar dialog box
seperti di bawah ini :

Selanjutnya akan muncul dialog box System Properties.


8) Setting Configuration System
Pada dialog box system properties seperti di bawah ini, pilih tab computer
name, klik tombol change.

Deputi 4

Halaman 19 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Masukkan nama komputer, workgroup, kemudian tekan tombol OK.

Supaya lebih optimal komputer disarankan untuk di restart.


D.

Pengamanan Jaringan (Firewall)


Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dilakukanlah berbagai macam
cara untuk melindungi komputer atau jaringan komputer internal yang terhubung

Deputi 4

Halaman 20 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
dengan Internet, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memasang Firewall
yang akan menjadi pembatas antara dunia luar (Internet) dengan jaringan
komputer internal. Firewall memungkinkan kita untuk meloloskan ataupun
menolak lalu-lintas data (traffic) yang terjadi antara jaringan komputer internal
dengan Internet, sehingga traffic yang tidak kita inginkan bisa dicegah, dengan
demikian jaringan komputer internal yang kita miliki akan menjadi relatif lebih
aman.
1. Pengertian Firewall
Firewall adalah sebuah perangkat lunak (Software) atau perangkat keras
(Hardware) yang menyaring seluruh lalu-lintas data (traffic) antara komputer
kita, jaringan komputer di rumah atau di kantor dengan Internet. Firewall
dalam sebuah jaringan, akan memastikan apabila terjadi hal-hal buruk yang
tidak diinginkan terjadi di satu sisi firewall (misalnya sisi Internet) maka
komputer yang ada di sisi lainya tidak akan terpengaruh.
2. Fungsi Dasar Firewall
Ketika traffic sampai di firewall, firewall akan memutuskan traffic mana yang
diijinkan dan mana yang tidak, didasarkan pada aturan yang telah di
definisikan sebelumnya. Adapun fungsi dasar dari suatu firewall adalah:
a. Packet Filtering: Seluruh header dari paket data yang melewati firewall
akan diperiksa, disini firewall membuat keputusan yang jelas/tegas untuk
mengijinkan atau memblok setiap paket.
b. Network Address Translation (NAT): dunia luar hanya akan melihat satu
alamat IP di balik firewall, sedangkan komputer-komputer di jaringan
internal dapat menggunakan alamat IP apapun yang diperbolehkan di
jaringan internal, alamat sumber dan tujuan dari paket yang melalui
jaringan secara otomatis di ubah (diarahkan) ke komputer tujuan (client
misalnya) yang ada di jaringan internal oleh firewall.
c. Aplication Proxy: Firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header
suatu paket data, kemampuan ini menuntut firewall untuk mampu
mendeteksi protocol aplikasi tertentu yang spesifik.
d. Pemantauan dan pencatatan traffic: Mencatat apa-apa saja yang terjadi
di firewall amatlah penting, sehingga bisa membantu kita untuk
memperkirakan kemungkinan penjebolan keamanan atau memberikan
umpan balik yang berguna tentang kinerja firewall.
3. Cara kerja Firewall
Firewall mengamankan komputer atau jaringan komputer internal kita dengan
berbagai cara diantaranya :
a. Menutup traffic yang datang (incoming network traffic) berdasarkan
sumber atau tujuan dari traffic tersebut: memblok incoming network
traffic yang tidak diinginkan adalah fitur yang paling umum yang disediakan
oleh firewall.

Deputi 4

Halaman 21 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
b. Menutup traffic yang keluar (outgoing network traffic) berdasarkan sumber
atau tujuan dari traffic tersebut: Firewall juga bisa menyaring traffic yang
yang berasal dari jaringan internal ke Internet.
c. Menutup traffic berdasarkan content: Firewall yang lebih canggih dapat
memonitor traffic dari content-content yang tidak di inginkan, misalnya
firewall yang didalamnya terintegrasi antivirus ia dapat mencegah file yang
terinveksi oleh virus masuk ke komputer atau jaringan komputer internal
yang kita miliki.
d. Melaporkan traffic di jaringan dan kegiatan firewall: Ketika memonitor
traffic jaringan dari dan ke Internet, yang juga penting adalah mengetahui
apa yang dikerjakan oleh firewall, siapa yang mencoba membobol jaringan
internal dan siapa yang mencoba mengakses informasi yang tidak layak dari
Internet.
4. Jenis Firewall
Untuk memenuhi kebutuhan akan firewall maka munculah berbagai macam
produk firewall, mulai dari firewall hardware (dedicated computer for
firewall) sampai software firewall, software firewall cenderung lebih disukai
terutama oleh; perorangan, warnet, perusahaan menengah kebawah ataupun
kampus karena lebih murah dan relatif mudah penggunaannya. Adapun firewall
hardware biasanya dianggap lebih aman, tetapi harga yang harus dibayar
cenderung sangat tinggi sehingga hanya perusahaan-perusahaan besar atau
instansi-instansi yang di anggap penting/rahasia saja yang menggunakannya.
Oleh karena software firewall cenderung lebih disukai maka bermunculanlah
berbagai macam software firewall di pasaran yang di produksi oleh produsenprodusen software keamanan terkenal seperti Symantec, McAfee, BitDefender,
Zone Alarm atau dari produsen sistem operasi seperti Microsoft.

Deputi 4

Halaman 22 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
BAB III INSTALASI PROGRAM
A.

Instalasi Software Database


1. Instalasi SQL Server
SQL Server adalah software database yang digunakan untuk mendukung
penyimpanan data di Aplikasi SimDa. SQL Server yang digunakan adalah SQL
Server 2000. Untuk jaringan computer yang ada Servernya, SQL Server yang
digunakan adalah SQL Server Enterprise, penggunaan SQL Server Enterprise ini
maksudkan supaya bisa mencakup banyak user atau client yang terkoneksi ke
computer server.
Langkah-langkah untuk melakukan instalasi SQL Server baik di Server maupun
di Client adalah sebagai berikut

Deputi 4

Masukkan CD ke dalam drive CD-ROM. Jika drive dikonfigurasikan untuk


autorun, program akan dijalankan secara otomatis. Jika tidak, pilih drive
CD-ROM dengan menggunakan My Computer, lalu klik pada icon Install
atau Setup.

Untuk memastikan bahwa komponen komputer siap untuk SQL Server


2000, klik Install SQL Server 2000 Component. Program akan mengcopy
program instalasi. Pada layar yang muncul berikutnya, klik Next untuk
melanjutkan.

Pilih Install Database Server, klik next

Pilih Local Computer, klik next

pilih Create new instance of SQl Server, or Client Tools, Klik Next

pada pilihan user, klik Next

Layar persetujuan akan muncul, tekan Yes apabila setuju/menerima


persetujuan lisensi yang ditampilkan pada program setup ini.

pada pilihan Type of Instalation, pilih Server and Client Tools

Langkah berikutnya ubah nama user dan organisasi. Tekan Next. Kotak
dialog Setup yang muncul akan menampilkan kebutuhan ruang disk serta
ruang disk yang tersedia pada komputer. Jika ruang disk mencukupi,
tekan Next. Jika tidak, user perlu menganti direktori dengan
menggunakan kotak dialog Choose Folder.

Pada Setup Type, pilih Typical, Next

pada pilihan Service Account, pilih Use the same Account......, Auto start
SQL.

Pada pilihan service Setting, pilih Local System Account, Next

Pada pilihan Authentivication Mode pilih Mixed Windows and SQL server
Authentication Mode, Next

Kemudian tekan Next, file-file akan dicopy. Proses ini membutuhkan


waktu 20 sampai 30 menit, tergantung pada kecepatan prosesor dan
memory komputer yang digunakan.

Halaman 23 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
Apabila semua file telah diinstal, akan muncul kotak dialog yang meminta user
me-restart komputer. Pilih Yes atau No, tergantung kebutuhan, lalu single-click
Finish.
2. Restore Database
Setelah selesai melakukan instalasi SQL Server, selanjutnya adalah merestore
database, istilah mudahnya apa itu restore database adalah menempatkan
database SimDa pada SQL Server yang telah diinstal agar bisa digunakan oleh
Aplikasi SimDa. Berikut adalah urutan dan cara merestore database :

Buka Enterprise Manager dengan cara seperti pada gambar berikut ini

Pilihan Restore Database, dengan cara klik kanan pada Menu Database, pilih
All Task, pilih lagi Restore Database.

Deputi 4

Halaman 24 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Akan muncul Form tampilan Restore Database.

Pada Restore as Database isikan nama database SimDa, misalnya


SIMDA_V21. Setelah itu pada pilihan Restore pilih dengan From Device.
Pada box Parameters klik Select Devices, akan muncul tampilan Form
seperti di bawah ini :

Deputi 4

Halaman 25 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Klik Add untuk memilih file database SimDa. Tampilan nya seperti gambar
berikut ini :

Pilih file database SimDa kemudian klik OK.

Deputi 4

Halaman 26 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Klik OK lagi.

Jika sudah benar nama database SimDa nya klik OK lagi.

Deputi 4

Halaman 27 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Deputi 4

Check di Restore Database Tabs Options

Halaman 28 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Pastikan Folder pada kolom Move to physical file name sudah betul dan
folder yang dimaksud ada di computer. Selanjutnya klik OK.

Tunggu sampai ada informasi seperti dibawah ini.

Deputi 4

Akhir dari Proses Restore Database.

Halaman 29 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Jika sudah muncul nama database yang telah kita buat, maka database
tersebut siap untuk digunakan.
B.

Instalasi Program Aplikasi Komputer SIMDA


1. Instalasi SIMDA

Deputi 4

Buka flder yang berisi Installer Simda

Halaman 30 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Deputi 4

Double Klik pada icon


berikut :

, tunggu hingga muncul tampilan

Halaman 31 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Selanjutnya klik tombol next untuk melanjutkan instalasi.

Deputi 4

Isikan Nama dan Organisasi pada kotak isian. Pastikan pilihan Anyone who
uses this computer telah ditandai sebelum mengklik tombol Next.

Halaman 32 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Pilih tempat tujuan dimana Aplikasi ini akan diinstall nantinya dengan
mengklik browse, atau biarkan saja sesuai dengan defaultnya. Lalu klik
next untuk melanjutkan instalasi.

Klik next.

Deputi 4

Halaman 33 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Proses ini akan memakan waktu beberapa saat tergantung kemampuan


komputer. Tunggu hingga muncul tampilan berikut :

Lalu klik Finish.


2. Koneksi ke Database :

Deputi 4

Dari desktop windows Double klik icon shortcut Simda 2.1, akan muncul
tampilan berikut :

Halaman 34 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Isikan Nama Server/alamat IP (Jaringan) Tanda (StandAlone)dan nama


database, kemudian klik

Deputi 4

Kemudian klik

, akan muncul informasi berikut:

, maka program aplikasi akan terbuka.

Halaman 35 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
3. Registrasi Aplikasi
Untuk melakukan registrasi, ikuti langkah-langkah berikut:

Klik menu Help dan pilih About Simda

Klik

Akan muncul tampilan berikut :

Deputi 4

Halaman 36 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Kirimkan Nomor yang tertera disini kepada tim simda, kemudian masukkan
nomor PIN dari Tim Aplikasi Simda.

Deputi 4

Halaman 37 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
BAB IV PEMELIHARAAN PROGRAM
A.

Backup Database
Backup database suatu Aplikasi sangat mutlak dibutuhkan, dengan backup
database akan mengurangi resiko kehilangan data yang sangat di perlukan. Jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya server terkena virus sehingga
database tidak dapat dibuka, atau yang lebih parah server tidak dapat digunakan.
Jika hal tersebut terjadi, kita tidak akan kehilangan data, masih ada backup
database yang kita simpan. Penyimpanan backup database sebaiknya terpisah dari
server, hal ini untuk menghindari seperti rusaknya server, sehingga data diserver
tidak dapat diambil.
Backup database dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Backup Database secara Manual
a. Buka Enterprise Manager, kemudian klik kanan pada nama database yang
akan dibackup, pilih All Task dan kemudian Backup Database.

b. Setelah itu akan tampil form Backup Database.

Deputi 4

Halaman 38 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

c. Pilih folder tujuan buat backup database.

Deputi 4

Halaman 39 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

2. Backup Database secara Otomatis


Langkah langkah Backup Otomatis
a. Aktifkan SQL Server Enterprise Manager (SSEM)
b. Dari SSEM klik tanda + sampai terbuka nama server nya, kemudian klik atau
pilih tab management, database maintenance plans, seperti gambar di
bawah ini:

Area Database
maintenance

c. Dari Database Maintenance Plans pada areanya klik kanan mouse sampai
muncul short menu, kemudian pilih new maintenance plan, seperti gambar
di bawah ini:

Deputi 4

Halaman 40 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
d. Setelah menu dipilih akan muncul dialog box pertama Database
Maintenance Plans Wizard, seperti gambar di bawah ini, kemudian klik
tombol next

e. Pada dialog box berikutnya, tentukan nama database yang akan


dilaksanakan Database Maintenance Plans dengan cara memberikan tanda
checklist pada kotak yang telah disediakan, kemudian tekan tombol next,
contoh seperti gambar di bawah ini:

Deputi 4

Halaman 41 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
Dua dialog box berikutnya tekan tombol next, sampai muncul dialog box
seperti gambar di bawah ini, kemudian tekan tombol change

f. Pada dialog box edit recurring job schedule, tentukan jadwal untuk
melaksanakan backup, untuk contoh ini, backup dilaksanakan setiap hari,
setiap pukul 11.00 am, dan proses backup otomatis di awali tanggal 12
September 2007 dan akan berakhir pada tanggal 12 September 2007,
setelah selesai tekan tombol OK.

Deputi 4

Halaman 42 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Untuk menentukan
periode backup
Untuk menentukan waktu
backup, pada saat jam
tertentu, setiap jam,
menit

Tanggal awal dan akhir update,


untuk proses di PEMDA, pilih no
end date

Sehingga muncul dialog box berikut ini, kemudian tekan tombol next

Hasil
pengaturan
waktu backup di
atas

g. Pada dialog box berikutnya, tentukan folder tempat penyimpanan database


hasil backup, seperti contoh berikut ini, folder yang digunakan untuk
menyimpan file backup D:\Database\Simda\Backup, dengan waktu
penghapusan file backup adalah 4 minggu, sehingga tampilan di layar
seperti gambar di bawah ini:

Deputi 4

Halaman 43 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Klik di sini,
untuk
mengaktifkan
pilih direktory

Klik di sini,
untuk memilih
direktory

Dialog box berikutnya tekan tombol next, sampai muncul dialog box seperti
di bawah ini:

Pada field Plan Name ketikkan nama file maintenance, kemudian tekan
tombol finish, sampai muncul Succcessfully created maintenance plan
kemudian tekan OK, sehingga tampilan SQL Server Enterprise Manager,
menjadi seperti berikut ini:

Deputi 4

Halaman 44 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Nama file maintenance hasil


setting dari wizard

h. Hasil backup akan muncul pada folder yang telah kita tentukan pada proses
sebelumnya.
B.

Update Database Dan Aplikasi


Program Aplikasi Komputer SIMDA merupakan salah satu sistem yang dikembangkan
oleh BPKP. Seiring dengan perubahan peraturan dibidang pengelolaan keuangan
daerah, maka akan terjadi penyesuaian terhadap Aplikasi SIMDA. Penyesuaian
tersebut dapat terjadi atas database maupun aplikasi SIMDA.
1. Penyesuaian Database
Untuk proses penyesuaian database tim aplikasi telah membuat suatu aplikasi
untuk menyesuaikan database yang ada di PEMDA dengan release terakhir yang
telah dikembangkan oleh tim.
Langkah langkah untuk menyesuaikan database sebagai berikut:
a. Dari windows explorer double klik file UpdateSP.EXE

Double klik
UpdateSP.EXE

b. Sehingga muncul dialog box Login Autentikasi berikut:

Deputi 4

Halaman 45 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

i
ii

iii

i. Pada kolom server diisi nama server atau tanda titik jika local,
ii. Pada kolom Database diisi dengan nama database yang akan diupdate
iii. Mode autentikasi dipilih SQL, untuk nama login diisi sa (default)
Password dikosongkan atau diisi sesuai dengan Password SQL
c.

Tekan tombol Tes Koneksi sehingga muncul gambar berikut:

d. Tekan Tombol OK pada dialog box Information, kemudian tekan tombol OK


pada dialog box Login Autentikasi, sehingga muncul dialog box Update
Database di bawah ini:

Deputi 4

Halaman 46 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

e. Klik tombol browse, kemudian cari tempat penyimpanan file update (.sml)
kemudian tekan Update sampai muncul dialog konfirmasi tekan yes, tunggu
proses sampai muncul dialog box seperti berikut:

Yang berarti proses update telah berhasil


2. Penyesuaian Aplikasi
Setiap tim aplikasi mengeluarkan release aplikasi yang terbaru, setiap kantor
Perwakilan BPKP akan dikirimkan aplikasi tersebut. Sehingga aplikasi yang ada
di Perwakilan BPKP dan PEMDA diharapkan sama dengan yang terakhir
dikembangkan oleh tim aplikasi.
Penyesuaian aplikasi pada dasarnya hanya menimpa file file aplikasi yang
terdapat di folder C:\Program Files\SIMDAv21\, dengan aplikasi terbaru dengan
metode copy and paste, dan menimpa seluruh file aplikasi yang ada.

Deputi 4

Halaman 47 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

Daftar file dan folder di C:\Program Files\SIMDAv21


Penyesuaian aplikasi dilaksanakan setelah dilaksanakan penyesuaian database,
hal ini dikarenakan untuk menghindari tidak terbacanya database oleh aplikasi.

Deputi 4

Halaman 48 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
BAB V TROUBLESHOOTING
A.

Jaringan
1. Tidak dapat terkoneksi ke jaringan
1) Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah memeriksa kembali apakah
kabel jaringan sudah terpasang dengan benar. Apabila kabel sudah
terpasang dengan benar, lanjutkan ke langkah berikutnya.
2) Tes apakah kabel dapat berfungsi dengan baik. Caranya, sambungkan kabel
ke komputer yang telah terkoneksi jaringan. Apabila komputer tersebut
tidak dapat terkoneksi, ada kemungkinan bahwa kabel tersebut tidak dapat
digunakan. Buat kembali kabel jaringannya.
3) Setelah kabel terkoneksi dengan benar, periksa apakah driver LANCard
telah terinstal.
4) Pastikan IP Adress, dan Subnet Mask telah terisi dengan benar. Coba untuk
ping ke komputer server. Caranya :
a. Klik START RUN
b. Ketikkan : ping no_ip_server klik ok
Contoh : IP server : 192.168.1.1 maka yang diketikkan adalah :
ping 192.168.1.1
5) Apabila masih belum berhasil juga, cobalah cek LANCard di PC tersebut.
Jika rusak atau tidak bisa berfungsi dengan benar ganti dengan LANCard
yang lain yang dapat berfungsi dengan benar. Lalu ulangi lagi langkahlangkah diatas.
2. Bagaimana mengkoneksikan Windows XP Home Edition ke jaringan
Dari klik menu Start, kemudian pilih Control Panel, pilih icon network
connection, isikan IP Address sesuaikan dengan class IP Address Server, Subnet
Mask, dan Default Gateway dan DNS Servernya. Untuk mengecek koneksi dari
DOS Prompt ketikkan Ping ke IP Server , jika ada Reply atau OK berarti sudah
ada terkoneksi antara client ke server.
Untuk menggabungkan client ke server ketikkan baris script berikut:
net use <nama drive>:\\IP SERVER\<nama folder> <password>/ user: <nama
user>
net use lpt1:\\receiving1\receivingprint <password>/user: <nama user>
keterangan:
net use = perintah untuk membuat maping sebuah folder
<nama drive> = drive tempat mapping, contoh g: h:
IP SERVER = IP address server
<nama folder> = folder tempat menyimpan aplikasi

Deputi 4

Halaman 49 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
<password> = password dari user
<nama user> = adalah user nya "dalam hal ini gunakan level user administrator
agar bisa memberikan hak akses pada user ini untuk dapat menggunakan
aplikasi dengan leluasa"
Simpan script diatas pada notepad, simpan dengan akhiran ".bat" bisa
andasimpan dengan nama join.bat kemudian simpad di folder startup anda bisa
cari di c:\documents and settings > nama user yg logon > start menu >
programs > startup nah di folder ini anda letakan file nya, setelah itu close dan
kemudian loggof /restart user tersebut kemudian login kembali dan nanti
sesaat akan tampil tampilan spt ini pertanda script yang kita buat tadi bekerja

setelah login dan script berjalan dan akan hilang dgn sendirinya maka anda bisa
klik icon mycomputer di pc client XP home edition anda dan akan dapat hasil
maping, misal disana telah ada directory h & g disamping directory local kita
yakni c

Deputi 4

Halaman 50 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator

OK kita telah berhasil melakukan mapping ke folder aplikasi yang kita inginkan
pada server yang kita tuju, sekaligus kita telah dapat menjalankan aplikasi
yang terhubung ke server dari pc XP home edition kita, sekarang ujilah script
yang kita tulis untuk mengakses printer server tadi dengan membuka dos dan
mengetikan perintah dir>prn kemudian tekan enter , tapi jangan lupa anda
harus install dulu printer servernya di pc client XP home edition anda.
3. Setiap kali penambahan client baru, apabila koneksi jaringannya
menggunakan kabel maka harus didaftarkan terlebih dulu alamat IP client di
komputer Server, padahal jika menggunakan nirkabel alamat IP client tidak
perlu didaftarkan ke komputer Server
Untuk menghindari, pendaftaran alamat IP client di server, untuk Windows
Server 2003, dapat dengan mengaktifkan DHCP di server, melalui menu
adminstrative tool. Jika belum ada DHCP, dapat melalui control panel, add
remove program, pilih add component
4. Koneksi menggunakan nirkabel sinyalnya naik turun
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan sinyal dari koneksi jaringan
yang menggunakan nirkabel. Faktor-faktor tersebut diantaranya :
1) Kekuatan dari perangkat nirkabel
2) Frekuensi yang sibuk
3) Antena
Untuk mengatasinya, gunakan perangkat nirkabel yang lebih kuat sinyalnya,
dengan jangkauan frekuensi yang lebih jauh, kurangi noise yang mengganggu
sinyal dan antena yang lebih bagus.
B.

Aplikasi Simda
1. Database Tidak Terkoneksi
Ketika akan menjalankan aplikasi, muncul pesan error seperti di bawah ini,

Untuk memperbaiki pesan error tersebut, dapat mengikuti langkah-langkah


berikut:

Deputi 4

Halaman 51 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
1) Aktifkan windows explorer, dan arahkan ke folder tempat menyimpan
aplikasi seperti gambar di bawah ini:

File Config.ini

2) Hapus file config.ini, kemudian lakukan login autentikasi kembali, dengan


mengisi nama sever, nama database dan mode login sql yang benar.
2. Database tidak Dapat terbaca, silahkan update sml yang terakhir atau
hubungi administrator!!!
Pada saat menjalankan aplikasi muncul pesan error seperti gambar di bawah
ini:

Hal ini dapat disebabkan database yang dipergunakan tidak sama dengan
standar yang dipergunakan aplikasi.
Untuk memperbaiki kesalahan ini, lakukan langkah langkah update database,
sesuai dengan petunjuk pada bab sebelumnya, dengan sml yang terakhir atau
yang sesuai dengan aplikasi yang akan dijalankan.
3. Aplikasi Simda Expired
Jika waktu dari install aplikasi telah habis akan keluar peringatan, bahwa
aplikasi simda yang dipergunakan telah habis. Sehingga aplikasi tidak dapat
dipergunakan, dan diminta memasukkan pin berdasarkan kode register yang
keluar. Untuk mengatasi masalah ini user dapat menghubungi Tim Perwakilan
BPKP atau Tim Aplikasi BPKP Pusat dengan menyebutkan kode register, dengan
menghubungi nomor 021-71113053.

Deputi 4

Halaman 52 dari 53

Modul Bimbingan Teknis Administrator Simda

Panduan Administrator
4. Input Neraca Awal tidak dapat disimpan
Pada saat akan menginput saldo awal, data tidak dapat disimpan, hal ini
disebabkan antara lain login aplikasi salah atau data umum belum diisi. Untuk
mengatasi hal ini login aplikasi harus dilakukan pada tahun sebelum periode
berjalan dan data umum pemda/SKPD yang bersangkutan harus did\isi terlebih
dahulu.
5. Laporan Tidak Tampil
1) View Laporan Tidak Dapat Diproses Data Tidak Ada
Pada saat menggunakan aplikasi ketika akan mencetak laporan, muncul
pesan kesalahan view laporan tidak dapat diproses data tidak ada. Hal ini
dapat disebabkan memang data untuk keperluan menampilkan laporan
tidak ada, atau Peraturan Daerah di Menu Paramater belum terisi, dan
untuk pencetakan SPP Nama Bendahara Pengeluaran belum diisi.
2) Timeout/Expired
Pada saat akan mencetak laporan muncul pesan kesalahan Timeout,
sehingga laporan tidak dapat dimunculkan atau tidak dapat diproses. Untuk
mengatasi permasalahan ini dapat dengan melihat spesifikasi dari computer
yang digunakan, atau jika SQL Server yang digunakan adalah SQL Server
2000, maka dapat dengan menjalankan SQL Server 2000 SP4.
6. Report SP2D tidak dapat dicetak
Ketika akan mencetak SP2D tidak dapat diproses, hal ini dapat disebabkan bank
belum diisi, untuk memperbaiki kembali ke men data entry SP2D lakukan
perubahan dengan menambahkan nama bank, kemudian disimpan kembali.

Deputi 4

Halaman 53 dari 53

Das könnte Ihnen auch gefallen