Sie sind auf Seite 1von 8

Tema : Konflik antara perawat dan fisioterapi pada pasien hernia nucleus pulposus (HNP)

dan kelumpuhan dengan kelumpuhan pada ekstremitas atas.


Pada suatu haridisebuah rumah sakit SIDO WARAS terjadi kegaduhan dengan
kedatangan seorang ibu yang membawa anak lelakinya. Anak tersebut datang dengan
keadaan lemas dan tidak berdaya.
Didepan ruang UGD
Ibu : permisi mbak asaya harus kemana ?
Perawat 1 : mari saya bantu, saya akan membawa kedalam anak ibu dan ibu bisa mengurus
administrasinya terlebih dahulu.
Ibu : baik mbak
Ruang administrasi
Ibu : permisi mbak saya mau mendaftar administrasi
Administrasi : untuk siapa ibu.?
Ibu : untuk anak saya sus.
Administrasi : mohon maaf apa ada KTP pasien ibu.?
Ibu : iya ini ada bu.
Administrasi : sudah saya urus bu, ini kartu pasiennya. Sekarang ibu bisa menuju kedalam
Didalam ruang UGD
Perawat 1 : namanya siapa dek.?
Pasien 1 : saya Bambang Danar sus.
Perawat 1 : apa keluhannya dek.?
Pasien 1 : saya tidak bisa menggerakan kedua tangan saya sus.
Perawat 1 : apa ada keluhan lain.?
Pasien 1 : saya sering merasakan sakit dibagian punggung. Sudah lama saya merasakan sakit
dipunggung ini (menunjuk daerah sakit).
Perawat 1 : kira kira sakit punggungnya sejak kapan.?
Pasien 1: sejak beberapa bulan yag lalu sus.saya kira itu sakit encok biasa.tapi lama
kelamaan semakin parah.
Perawat 1 : baiklah saya periksa dulu ya dek.? (suster memberikan rangsangan nyeri pada
pasien)
Bagaimana apakah ini sakit.?
Pasien 1 : tidak terasa apa apa sus.

Perawat 1 : baik, saya telah melakukan pemeriksaan. Sekarang saya akan mengkolsuntasikan
kepada dokter untuk tindakan selanjutnya.
(ibu pasien masuk)
Ibu : bagaimana keadaan anak say sus
Perawat 1 : iya ibu. Ini saya baru selesai melakukan pemeriksaan pada anak ibi setelah ini
saya akan mengkonsultasikan hasilnya kepada dokter agar dapat dilakukan tindakan
selanjutnya. Saya permisi dulu ya bu.?
Ibu : baik bu terima kasih
Didalam ruang dokter
Perawat 1 : permisi dokter.
Dokter bedah : silahkan masuk.!
Perawat 1 : begini dok, hari ini ada pasien masuk atas nama saudara bambang danar dengan
keluhan sakit dibagian vetebra dan kelumpuhan pada ektremitas atas. Dan sebelum terjadi
kulumpuhan pasien mengeluh sering kesemuutan dari hasil tersebut didiagnosa sementara
pasien mengalami Hernia Nucleous Pulposus (HNP)
Dokter bedah : baik mari kita lakukan pemeriksaan terlebih lanjut
Di dalam UGD
Dokter bedah : selamat pagi ibu , adek. Saya dokter kusuma saya periksa dulu ya.
Setelah melakukan pemeriksaan
Dokter bedah : setelah saya melakukan pemeriksaan, saya mendiagnosa bahwa anak ibu
menderita HNP.
Ibu : HNP.? Apa itu dok.?
Dokter bedah : jadi begini buk, HNP adalah Hernia nukleus pulposus. Sederhanannya kita
mengenal hnp sebagai terjepitnya saraf di tulang belakang.
Ibu : kok bisa sakit seperti itu ?
Dokter bedah : biasanya hnp disebabkan gaya hidup yang salah, seperti mengendarai motor
terlalu lama, mengangkat beban terlalu berat dengan posisi yang salah, dan juga cidera atau
trauma benturan.
Ibu : terus apa yang harus aku lakukan dokter ? tolong sembuhkan anak saya.
Dokter bedah : untuk memastikannya saya sarankan anak ibu untuk melakukan MRI.
Ibu : MRI apa itu pak dokter ?
Dokter bedah : jadi begini ibu, MRI itu adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi
penyakit lebih detail. Jadi nanti anak ibu akan dimasukkan ke alat seperti tabung. Setelah itu
kita mendapatkan hasil pastinya.
Ibu : kira kira biayanya berapa dok ?

Dokter bedah : sekitar 2 juta. Mohon maaf ibu untuk penyakit anak ibu akan menghabiskan
banyak biaya. Karena jika hasil MRI menunjukkan bahwa anak ibu menderita HNP. Maka
harus dilakukan operasi saraf yang menghasilkan kira kira 5 juta.
Ibu : baiklah dok, lakukan yang terbaik. Untuk biaya tidak masalah, yang penting anak saya
sembuh dan dapat beraktifitas lagi.
Dokter bedah : baik ibu, agarv kami dapat melakukan tindakan. Mohon ibu menandatangi
inform concern dahulu.
Ibu : iya dok.
Dokter bedah : sus, tolong segera bawa pasien ke ruang radiologi.
Perawat 1 : baik dok.
Dokter bedah : untuk ibu silahkan menyelesaikan administrasikan.
Ibu : baik dok.
Setelah ibu pasien menyelesaikan administrasi. Perawat membawa pasien ke ruangan
radiologi.
Di dalam ruang radiologi.
Perawat 1 : permisi mbak ini pasien atas nama bambang danr akan melakukan MRI.
Petugas radiologi : baik susu tolong dipersiapkan pasiennya, saya akan menyiapkan alatnya.
Perawat 1 : permisi ibu, ibu tunggu disini. Saya akan membawa ank ibu untuk melakukan
MRI.
Setelah dilakukan MRI dan mendapatkan hasil. Petugas radiologi menyerahkan hasil pada
perawat untuk dikonsultasikan dengan dokter
Ruang dokter
Perawat 1 : permisi dok.
Dokter bedah : ya silahkan masuk.
Perawat 1 : Ini hasil pemeriksaan MRI dari pasien Bambang Danar.
Dokter bedah : Baik. Terima kasih.
Setelah dokter melihat hasil pemeriksaan MRI, dokter menemukan bahwa pasien Bambang
Danar menderita peenyakit HNP dan harus segera dilakukan tindakan operasi. Maka dokter
bedah menghubungi dokter syaraf untuk mengkoordinasi tindakan selanjutnya.
Kriiinggg.............. Kriiiiiinggg......................
Dokter Bedah : Halo, selamat siang.
Dokter Syaraf : Iya, ada apa dok?
Dokter Bedah : Begini dok, saya ingin memberitahukan bahwa saya telah menerima pasien
yang bernama Bambang Danar dengan penyakit HNP. Kami telah mendapatkan hasil

pemeriksaan MRI dan harus segera dilakukan tindakan operasi. Kami membutuhkan dokter
syaraf untuk membantu tim kami pada operasi besok pagi pukul 09.00 di ruang operasi.
Apakah dokter bersedia untuk melakukannya?
Dokter Syaraf : Iya. Saya bisa. Mohon maaf saya sekarang ada keperluan. 15 menit lagi saya
akan ke ruangan anda untuk membicarakan teknis operasi besok.
Dokter Bedah : Baik dok. Terima kasih.
Dokter Syaraf : Iya. Sama-sama dok.

Dokter Bedah : Sus, tolong informasikan kepada keluarga pasien Bambang Danar bahwa
besok pagi pukul 09.00 akan dilakukan tindakan operasi dan tolong persiapkan ruang
operasinya!
Perawat 1 : Baik dok. Tapi, mohon maaf besok saya tidak bisa mempersiapkan ruangan
operasi karena besok saya mengambil cuti dan sudah disetujui. Apakah saya dapat digantikan
oleh perawat lainnya?
Dokter Bedah : Iya. Tidak apa-apa sus. Tapi, mohon konfirmasikan kepada perawat yang
akan menggantikan anda dan beritahukan apa saja yang harus dilakukan saat tindakan operasi
besok?
Perawat 1 : Baik dok. Terima kasih.
Dua minggu kemudian setelah dilakukannya tindakan operasi.
Di ruangan dokter bedah.
Dokter Bedah : Sus, setelah melihat perkembangan pasien sebaiknya pasien diberikan
tindakan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi anggota gerak atas seperti semula. Tolong
koordinasikan pada bagian fisioterapi.
Perawat 2 : Tapi...
Dokter Bedah : Tapi apa sus?
Perawat 2 : Tidak apa-apa dok. Baiklah, saya akan menghubungi Sulis bagian fisioterapi.

Tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit, perawat dan Sulis bagian fisioterapi memiliki
konflik pribadi yang sudah berlangsung cukup lama sehingga perawat 2 tidak bisa
mengkonfirmasikan dengan baik kepada Sulis bagian fisioterapi dan ini mengakibatkan
terjadi kesalahan tindakan karena hubungan yang kurang baik kepada fisioterapi tentang
identitas lengkap pasien. Perawat hanya menginformasikan hanya melalui telepon.
Kriinggg..... Kriinggg....
Fisioterapi 1 : Dengan ibu Nevada dari ruangan fisioterapi. Ada yang bisa dibantu?

Perawat 2 : Iya mbak. Tolong informasikan kepada ibu Sulis untuk melakukan fisioterapi
pada pasien Bambang di ruang Melati.
Fisioterapi 1 : Mohon maaf, bagaimana dengan medical recort pasien tersebut?
Perawat 2 : Bilang saja kepada ibu Sulis untuk mengambil berkasnya di meja saya.
Fisioterapi 1 : Baik sus. Nanti saya sampaikan kepada ibu Sulis.
Perawat 2 : Baiklah mbak. Terima kasih.
Fisioterapi 1 : Sama-sama sus.
Pada akhirnya ibu Nevada memberikan informasi tersebut kepada ibu Sulis dan ibu Sulis
melakukan tindakan yang diperintahkan.

Setelah beberapa hari dilakukan tindakan fisioterapi, dokter melakukan pemeriksaan rutin.
Saat melakukan pemeriksaan rutin, pasien mengeluh tidak ada perubahan pada kondisinya.
Dokter Bedah : Pagi. Bagaimana keadaan anda hari ini?
Pasien 1 : Mohon maaf dok. Setelah saya mendapatkan tindakan fisioterapi beberapa kali,
tetapi saya merasa tidak ada perubahan sama sekali. Bahkan merasa lebih buruk.
Dokter Bedah : Sebentar. Boleh saya periksa terlebih dahulu?
Pasien 1 : Iya dok.
Dokter Bedah : Baik. Saya permisi dulu untuk memeriksa pasien lainnya.
Pasien 1 : Baik dok. Terima kasih.
Dokter Bedah : Mohon maaf pak. Sejak kapan keadaan tulang bapak seperti ini?
Pasien 2 : Ini setelah dilakukan tindakan fisioterapi kemarin dok. Semakin hari semakin
membengkak dan semakin nyeri.
Dokter Bedah : Apakah tidak ada keluhan lain?
Pasien 2 : Tidak ada
Dokter Bedah : Baik saya akan memeriksa lebih lanjut.
Setelah melakukan pemeriksaan dokter merasakan keganjilan terhadap kedua pasiennya.
Pasien adek bambang danar dengan penyakit HNP yang seharusnya mendapatkan fisioterapi
pemulihan fungsi anggota gerak justru mengeluh tidak ada perubahan pada keadaannya.
Sedangkan pasien atas nama bambang danang dengan penyakit fraktur klafikula dextra justru
mengeluh keadaannya bertambah buruh. Akhirnya dokter memanggil kepala ruangan melati,
perawat marimar dan ibu sulis dr bagian fisioterapi untuk menemukan pangkal masalahnya.
Dalam ruangan dokter
Dokter bedah : bagaimana hal seperti ini bisa terjadi
Kepala ruangan : saya juga tidak mengerti tentang hal ini dok

Dokter bedah : lantas bagaimana tanggung jawab anda sebagi kepala ruangan
Tok tok tok
Perawat 2 : permisi dok bu
Dokter bedah : iya silahkan masuk
Kepala ruangan : suter marimar, tolong jelaskan bagaimana kronologisnya sampai pasien bisa
seperti ini.?
Perawat 2 : saya juga tidak mengerti bu saya sudah mengkoordinasikan dengan ibu sulis dari
bagian fisiterapi untuk melakukan tindakan tersebut
Tok tok tok
Fisioterapi 2 : permisi
Dokter bedah : silahkan masuk
Kepala ruangan : mbak tolong jelaskan bagaimana pasien diruangan saya bisa seperti ini,
bukankah anda yang memberikan tindakan fisioterapi terakhir kali.
Fisioterapi 2 : maaf bu dok saya sudah melakukan tindakan fisioterapi pada baba bambang
danar dengan penyakit fraktur klafikula dextra sesuai dengan protapnya.
Dokter : sory sory... bapak bambang danar .??. oh saya mengerti letak kesalahannya
dimana.?. telah terjadi kesalah pahaman antara perawat marimar dan fisioterapi tentang
penginformasian data pasien. Sehingga mengakibatkan kesalahan tindakan
Kepala ruangan : suster bagaiman ini bisa terjadi.? Tolong jelaskan kepada saya
Perawat 2 : Mohon maaf, kejadian ini murni kesalahan saya dikarenakan konflik pribadi saya
dengan Sulis bagian fisioterapi jadi, saya tidak melakukan tanggungjawab saya dengan baik.
Fisioterapi 2 : Ini juga menjadi tanggungjawab saya karena kecerobohan saya, saya tidak
meneliti lebih lanjut medical recort pasien sebelum melakukan tindakan. Sekali lagi saya
mohon maaf atas kecerobohan saya.
Kepala Ruangan : Ini bukan masalah meminta maaf dan memberikan maaf tetapi, ini sudah
menyakut keselamatan pasien. Kesalahan ini dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan
pasien pada pihak rumah sakit. Apalagi hal ini terjadi akibat masalah pribadi yang seharusnya
tidak diikut campurkan dalam masalah pekerjaan. Kesalahan ini menggambarkan anda tidak
profesional.
Perawat 2 : Saya berjanji akan menyelesaikan masalah pribadi ini dengan ibu Sulis, dan saya
berjanji akan lebih profesional. Saya dan ibu Sulis berniat untuk meminta maaf pada pihak
keluarga tolong bimbing kami untuk menyelesaikan masalah ini.
Setelah menyelesaikan konfliknya dengan ibu Sulis. Dengan didampingi dokter dan kepala
ruangan, perawat marimar dan bu sulis selaki fisioterapi menjelaskan kejadian kekeluarga
pasien dan memohon maaf.
Perawat 2 menuju ruang pasien untuk menjelaskan permasalahn tersebut.

Perawat 2 : permmisi ibu adek apa benar ini kelurga dari bapak danang dang saudara
bambang danar
Ibu danar : iya, saya ibu dari bambang danar mbak
Istri bambang danar : iya, kami keluarga dari bapak bambang danar dan ini kedua anak saya
Perawat 2 : mohon maaf bisa ikut saya sebentar ibu
istri bapak bambang danang dan ibu bambang dabar : iya sus.
Mereka menuju ruang perawat
Perawat 2 : silahkan duduk bu dek
Ibu danar : iya terima kasih sus
Perawat 2 : jadi begini ibu saya akan menjelaskan bahwa telah terjadi kesalah pahaman antara
saya dan pihak fisioterapi. Jadi, yang seharusnya tindakan fisioterapi diberikan pada saudara
bambang danar justru dilakukan pada pasien bapak bambang danang. Sehingga hal ini
menyebabkan keadaan saudara bambang danar tidak ada perkembangan dan sebaliknya
keadaan bapak bambang danang mengalami penurunan.
Anak 1 : bagaimana sih sus ? pantas saja ayah saya mengeluh kesakitan. Saya tidak terima
anda harus bertanggung jawab
Anak 2 : saya tidak bodoh ya sus, ini bukan maslah sepele. Bukankah seorang perawat
memberikan yang terbaik untuk pasiennya. Kalau untuk memberikan maaf itu mudah sus tapi
ini menyangkut kesehatan ayah saya.
Anak 1 : kalu begini saya ingin lapor saja ke kantor polisi.
Perawat 2 : iya ibu, sekali lagi saya mohon maaf atas kesalahan ini. Kami berjanji akan
bertanggung jawab untuk kesembuhan bapak bambang danng dan saudara bambang danar.
Anak 2 : tidak bisa begitu!!!!!!!
Istri bambang danang : sudahlah nak, pihak rumah sakit juga sudah mau mengakui
kesalahannya dan sudah mau bertanggung jawab atas kesalahannya.
Perawat 2 : iya ibu sekali lagi saya mohon maaf kami akan bertanggung jawab dan menepati
janji kami.
Istri bambang danang : baiklah saya tunggu pertanggung jawaban pihak rumah sakit dan
tolong sembuhkan suami saya sus.
Perawat 2 : iya bu, pihak rumah sakit akan melakukan pertanggung jawaban semaksimal
mungkin.
Ibu bambang danar : bagaimana anak saya sus ?
Perawat 2 : anak ibu akan diberikan tindakan fisioterapi yang seharusnya diberikan
Ibu bambang danar : baiklah sus

Perawat 2 : baiklah ibu adik kami akann berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan
masalah ini. Sekali lagi kami mohon maaf dan terima kasih untuk kepercayaan ibu yang
masih diberikan kepada kami.
Istri bambang danang : iya sus, sama sama. Saya permisi dulu.
Ibu bambang danar : saya juga terima kasih sus.
Perawat 2 : iya terimakasih banyak.
Anak 1 : jangan diulangi lagi ya sus.
Perawat 2 : iya mbak kami berjanji lebih berhati hati
Setelah perdebatan yang sulit dengan keluarga pasien akhirnya keluarga dapat
menerima kesalahan tersebut dengan konsekuensi kesembuhan pasien dijamin oleh pihak
rumah sakit. Sebaiknya kita sebagai seorang perawat harus bisa bertindak profesional dalam
bekerja dan tidak mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan karena pekerjaan kita
berhubungan dengan manusia. Sehingga kesalahan sedikit dapat berakibat fatal.

Das könnte Ihnen auch gefallen