System imun yang tedapat pada tumo ganas rongga mulut.
1. Baris pertahanan utama
Barier anatomi, fisiologi, biokimiawi yang berperan dalam system imunitas, secara lebih rinci, barier tadi meliputi: 1. Kulit tubuh yang utuh 2. Sekresi kelenjar sebasea dalam kulit, yang mengandung asam lemak dan PH yng rendah 3. Aliran air mata, air liur, dan air seni 4. Rambut getar pada system penafasan 5. Releks batuk 6. Cairan mucus membrane 7. Suhu tubuh 8. Umur yang sangat muda, kurang dari 3 tahun atau sangat tua diatas 70 tahun. 9. Keseimbangan hormonal, seperti pemakaian kortison untuk mengontrol kelainan auto imun. 2. Garis pertahanan kedua Lebih didominasi elemen seluler meliputi sel fagosit termasuk PMN, monosit dan makrofag. Selain elemen seluler, didalam plasma dan cairan tubuh, juga terdapat berbagai faktor antimikroba yang bukan antibody, meliputi: 1. Faktor kemotaktik yaitu penarikan sel fagosit kedaerah infeksi oleh aktivasi komplemen. 2. Poperdin, suatu system aktifasi komplemen melalui jalur alternative. 3. Betalisin, suatu protein anti bacterial yang dilepaskan pada saat platelet hancur. 4. Interferon, suatu protein yang dihasilkan oleh sel yang terinfeksi firus untuk melindungi sel lain disekitarnya. 3. Respon imun tidak spesifik a) Inflamasi adalah kerusakan jaringan akibat zat asing yang akan terjadi perubahan seluler dan sistemik sebagai usaha untuk mempertahankan homeostasis. b) Fagositosis, sel sel fagosit seperti PMN neutrofil, monosit, makrofrag akan menyerang sel target dengan cara menelan dan menghancurkannya. 4. Reson imun spesifik Tujuan utamanya adalah untuk homeostasis (menjaga keseimbangan didalam tubuh) selain itu, system ini berfungsi melakukan pengawasan karena memiliki daya ingat dalam melakukan fungsi pengawasan, semua
komponen yang bekerja dalam system ini selalu berpatroli mengelilingi
tubuh. Mekanisme repson imun Respon imun teletak pada fungsi limfosit T terutama sel T CD4. Steah diperoses oleh antigen presenting sel seperti makrofrag, sel langerhans dan sel dendritik, antigen akan diberikan kepada sel T CD4 oleh APC. Untuk mengatiffasi sel T CD4 dibutuhkan 2 sinyal. Sinyal pertama untuk mengikat reseptor antigen sel T pada kompleks antigen MHC kelas II yang berada pada permukaan antigen presetnting sel dan sinyal kedua berasal dari IL-1. Sel T CD4 yang sudah tersensitisasi antigen, akan mengaktifkan sel T8 yang berfungsi mengahancurkan sel asing, sel T memori yang mempunyai daya ingat, dan sell B sebagai mediator imunitas humoral. Sel T8 yang sudah teraktifasi akan melepaskan sitotoksin yang berfungsi menghancurkan sel target.