Sie sind auf Seite 1von 34

Presentasi Kasus

Dengue Haemorrhagic Fever


Disusun oleh :
Hersa Firda Kartika
1102011118

Identitas Pasien

Nama
: Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia
: 35 tahun
Alamat
: Baros, Serang Timur
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Agama
: Islam

Keluhan Utama :
Demam

Keluhan tambahan :
Mual, nyeri perut, nyeri kepala, bintik-bintik
merah pada kulit, nafsu makan berkurang,
nyeri otot

RPS (1)
Pasien datang ke IGD dr drajat
prawiranegara dengan keluhan demam.
Keluhan ini sudah dirasakan sejak 4 hari
sebelum masuk RS. Demam timbul terus
menerus
sepanjang
hari.
Pasien
menyangkal adanya menggigil saat
demam dan meningginya demam pada
saat-saat tertentu.
Pasien juga merasakan mual tanpa
disertai muntah. Nyeri ulu hati dirasakan
oleh pasien. Nyeri tidak dirasakan
berpindah ataupun menjalar ke daerah
lain.Apabila
ditekan
pada
daerah

RPS (2)
Pasien juga mengeluh terdapat bintik-bintik
merah pada kulit di kedua tangan dan kaki
dan badan yang muncul sejak demam
terjadi. Bintik-bintik merah tersebut tidak
hilang dengan penekanan.
Pasien juga mengeluh nyeri pada kepala di
seluruh bagian serta nyeri pada otot-otot
tangan, kaki, dan punggung. Pusing berputar
dirasakan pasien tetapi keluhan hilang
timbul. Pasien tidak mengeluhkan adanya
gangguan
pada
penglihatan
dan
pendengarannya.

RPS (3)
Batuk dan pilek tidak dirasakan oleh
pasien. Pasien juga mengaku buang air
besar dan buang air kecil lancar, tidak
terasa nyeri, dan tidak ada perubahan
dalam
jumlah,
warna,
dan
konsistensinya.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien memiliki riwayat gastritis sejak 2
tahun yang lalu dan meminum obat warung
jika keluhan timbul
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak terdapat riwayat hipertensi, diabetes
mellitus, dan gastritis pada keluarga pasien

Keadaan Umum : Sakit, derajat sedang


Kesadaran
: Composmentis
Tekanan Darah: 90/60
Nadi
: 80
Respirasi
: 20
Suhu
: 39,0
BB
: 50 kg
PB
: 155 cm

Status Generalis

Kepala : rambut hitam, susah di cabut, alopesia


(-)
Mata : konjungtiva anemis (-)/(-)
sklera ikterik (-)/(-)
hiperemis (-)
Hidung : Septum nasi di tengah,rhinoreae (-)
Mulut
: bibir kering, oral higienis baik, stomatiti
(-),
uvula ditengah, T1/T1
Telinga : Otoreae (-)
Leher : pemb KGB (-), pemb. thyroid ,JVP tidak
meningkat

Thoraks : simetris statis dan dinamis


Cor
: S1S2 reguler, murmur (-),gallop(-)
Pulmo : BVS (+)/(+), Wh (-)/(-), Rh (-)/(-)
Abdomen
: Inspeksi : Datar, simetris, distensi
(-),
massa (-), sikatrik (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) di
regio epigastrium, tidak teraba massa,
pembesaran hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi :Timpani di 4 kuadran abdomen
Auskultasi : Bising usus (+)
Ekstremitas : Superior: Hangat, petekie (+),
edema (-)
Inferior : Hangat, petekie (+),
edema (-)
Kulit : Petekie pada kedua tangan dan kaki

Usulan Pemeriksaan
Darah rutin (H2TL)
HB
: 14,10
HT
: 42,20%
Leukosit : 3.440
Trombosit : 49.000

Fungsi Hati
SGOT : 131.000
SGPT : 81.000

Tes Widal
S. Thyphi O
: (-)
S. Parathyphi AO : (-)
S. Parathyphi CO : (-)
S. Thyphi H
: (-)
S.Parathyphi AH : (-)
S. Parathyphi BH : (-)
Parathyphi CH : (-)
IgM dan IgG
antidengue

Diagnosis Kerja
Dengue Haemorrhagic Fever grade 2

Tata Laksana
Infus Ringer Laktat 2000 cc
Paracetamol 3x1 (bila demam)
Ondansentron 2x4mg

Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Demam berdarah dengue/DBD (dengue
haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot
dan/atau
nyeri
sendi
yang
disertai
leukopenia,
ruam,
limfadenopati,
trombositopenia dan diatesis hemoragik.

Etiologi
virus dengue, yang termasuk dalam
genus flafivirus, keluarga flafiviridae
Terdapat 4 serotipe virus dengue yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4
Virus ditularkan oleh gigitan vektor
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus

Epidemiologi

Klasifikasi

Patofisiologi

Manifestasi Klinis

Demam
Manifestasi perdarahan
Nyeri kepala serta nyeri otot dan tulang
Syok

Diagnosis
Demam Dengue (DD)
Merupakan penyakit demam akut selama 27 hari, ditandai dengan dua atau lebih
manifestasi klinis sebagai berikut :
Nyeri kepala
Nyeri retroorbital
Mialgia/atralgia
Manifestasi perdarahan (petekie atau uji
bending positif)
Leukopenia

Demam Berdarah Dengue


Berdasarkan kriteria WHO diagnosis DBD
dapat ditegakkan bila semua hal di bawah
ini dipenuhi :
Demam
Terdapat minimal satu dari manifestasi
perdarahan
Terdapat minimal satu tanda-tanda
kebocoran plasma
Tanda kebocoran plasma seperti : efusi
pleura, asites, atau hipoproteinemia

Diagnosis Banding

Tifoid
Campak
Influenza
Chikungunya
Leptospirosis.
Sindrom Syok Dengue (SSD)

Tata Laksana
Protokol 1.
Hb, Ht Normal
Trom >
100.000

Observasi
Rawat jalan
Periksa Hb,
Ht, trombo/24
jam

Hb, Ht Normal
Trom <
100.000

Hb, Ht
Meningkat
Trom N/turun

Rawat Inap
(Protokol 2)

Protokol 2
Suspek DBD
Perdarahan spontan dan masif
(-)
Syok (-)

Hb, Ht Normal
Trom < 100.000

Hb, Ht
1020%
Trom < 100.000

Infus Kristaloid
Hb, Ht, trombo
tiap 24 jam

Infus
Kristaloid
Hb, Ht,
trombo tiap
24 jam

Hb, Ht
<20%
Trom < 100.000

Protokol
3

Volume cairan kristaloid per


hari yang diperlukan
Volume cairan kristaloid per hari :
1500+20 X (BB dalam kg -20)

Protokol 3

Protokol 4
Kasus DBD :
- :Epitaksis tak
Perdarahan spontan dan masif

terkendali
- Hematemesis melena
SYOK : (-) - Perdarahan otak

Hb, Ht, trombo, leuko,


pemeriksaan hemostasis (KID)
Golongan darah, uji cocok serasi
Transfusi komponen darah :
PRC (Hb < 10)
FFP (APTT > 1,5 x normal)
TC (Tromb < 100.000)
Pemantauan Hb, Ht, trombo tiap 4-6 jam
Ulang Pemeriksaan hemostasis 24 jam
kemudian

KID (+) :
Heparinisasi
5000-10.000/24
jam

Protokol 5

Komplikasi
Dengue shock syndrome :

Denyut nadi yang cepat dan lemah.


Mulut yang terasa kering.
Kulit yang terasa lembap dan dingin.
Napas yang terengah-engah.
Frekuensi buang air kecil yang menurun.

Prognosis
DBD Derajat I dan II akan memberikan
prognosis yang baik, penatalaksanaan yang
cepat, tepat akan menentukan prognosis.
Umumnya DBD Derajat I dan II tidak
menyebabkan komplikasi sehingga dapat
sembuh sempurna.
DBD derajat III dan IV merupakan derajat
sindrom syok dengue dimana pasien jatuh
kedalam keadaan syok dengan atau tanpa
penurunan kesadaran. Prognosis sesuai
penetalaksanaan yang diberikan Dubia at
bonam

Pencegahan
Menggunakan insektisida
Tanpa menggunakan insektisida :
a. Menguras bak mandi atau tempat
penampungan air
b. Menutup tempat penampungan air rapatrapat
c. Mengubur kaleng-kaleng bekas
d. Mencegah gigitan nyamuk dengan cara
memakai obat gosok (repeliant) maupun
pemakaian lotion anti nyamuk

Daftar Pustaka

Departement Kesehatan. 2008. Riset Kesehatan Dasar. Badan


Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Directorate of National Vector Borne Disease Control
Programme. 2008. Guidelines for Clinical Management of
Dengue Fever, Dengue Haemorrhagic Fever, and Dengue
Shock Syndrome. Delhi : Ministry of Health and Family Warfare
Peters CJ. 2012. Infections caused by arthtropod and rodentborne viruses. Dalam: Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser
SL, Jameson JL, Loscalzo J. Harrisons Principles of Internal
Medicine 18th edition. New York : McGraw-Hill
Suhendro, Nainggolan L, Khie Chen, Pohan HT. 2006. Demam
Berdarah Dengue. Dalam : Sudoyo AW, dkk. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi IV, Jilid 1. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
World Health Organization (WHO). 2009. Comprehensive
Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue
Haemorrhagic Fever Revised and Expanded Edition. Geneva :

Das könnte Ihnen auch gefallen