Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia
: 35 tahun
Alamat
: Baros, Serang Timur
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Agama
: Islam
Keluhan Utama :
Demam
Keluhan tambahan :
Mual, nyeri perut, nyeri kepala, bintik-bintik
merah pada kulit, nafsu makan berkurang,
nyeri otot
RPS (1)
Pasien datang ke IGD dr drajat
prawiranegara dengan keluhan demam.
Keluhan ini sudah dirasakan sejak 4 hari
sebelum masuk RS. Demam timbul terus
menerus
sepanjang
hari.
Pasien
menyangkal adanya menggigil saat
demam dan meningginya demam pada
saat-saat tertentu.
Pasien juga merasakan mual tanpa
disertai muntah. Nyeri ulu hati dirasakan
oleh pasien. Nyeri tidak dirasakan
berpindah ataupun menjalar ke daerah
lain.Apabila
ditekan
pada
daerah
RPS (2)
Pasien juga mengeluh terdapat bintik-bintik
merah pada kulit di kedua tangan dan kaki
dan badan yang muncul sejak demam
terjadi. Bintik-bintik merah tersebut tidak
hilang dengan penekanan.
Pasien juga mengeluh nyeri pada kepala di
seluruh bagian serta nyeri pada otot-otot
tangan, kaki, dan punggung. Pusing berputar
dirasakan pasien tetapi keluhan hilang
timbul. Pasien tidak mengeluhkan adanya
gangguan
pada
penglihatan
dan
pendengarannya.
RPS (3)
Batuk dan pilek tidak dirasakan oleh
pasien. Pasien juga mengaku buang air
besar dan buang air kecil lancar, tidak
terasa nyeri, dan tidak ada perubahan
dalam
jumlah,
warna,
dan
konsistensinya.
Status Generalis
Usulan Pemeriksaan
Darah rutin (H2TL)
HB
: 14,10
HT
: 42,20%
Leukosit : 3.440
Trombosit : 49.000
Fungsi Hati
SGOT : 131.000
SGPT : 81.000
Tes Widal
S. Thyphi O
: (-)
S. Parathyphi AO : (-)
S. Parathyphi CO : (-)
S. Thyphi H
: (-)
S.Parathyphi AH : (-)
S. Parathyphi BH : (-)
Parathyphi CH : (-)
IgM dan IgG
antidengue
Diagnosis Kerja
Dengue Haemorrhagic Fever grade 2
Tata Laksana
Infus Ringer Laktat 2000 cc
Paracetamol 3x1 (bila demam)
Ondansentron 2x4mg
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Demam berdarah dengue/DBD (dengue
haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot
dan/atau
nyeri
sendi
yang
disertai
leukopenia,
ruam,
limfadenopati,
trombositopenia dan diatesis hemoragik.
Etiologi
virus dengue, yang termasuk dalam
genus flafivirus, keluarga flafiviridae
Terdapat 4 serotipe virus dengue yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4
Virus ditularkan oleh gigitan vektor
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus
Epidemiologi
Klasifikasi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Demam
Manifestasi perdarahan
Nyeri kepala serta nyeri otot dan tulang
Syok
Diagnosis
Demam Dengue (DD)
Merupakan penyakit demam akut selama 27 hari, ditandai dengan dua atau lebih
manifestasi klinis sebagai berikut :
Nyeri kepala
Nyeri retroorbital
Mialgia/atralgia
Manifestasi perdarahan (petekie atau uji
bending positif)
Leukopenia
Diagnosis Banding
Tifoid
Campak
Influenza
Chikungunya
Leptospirosis.
Sindrom Syok Dengue (SSD)
Tata Laksana
Protokol 1.
Hb, Ht Normal
Trom >
100.000
Observasi
Rawat jalan
Periksa Hb,
Ht, trombo/24
jam
Hb, Ht Normal
Trom <
100.000
Hb, Ht
Meningkat
Trom N/turun
Rawat Inap
(Protokol 2)
Protokol 2
Suspek DBD
Perdarahan spontan dan masif
(-)
Syok (-)
Hb, Ht Normal
Trom < 100.000
Hb, Ht
1020%
Trom < 100.000
Infus Kristaloid
Hb, Ht, trombo
tiap 24 jam
Infus
Kristaloid
Hb, Ht,
trombo tiap
24 jam
Hb, Ht
<20%
Trom < 100.000
Protokol
3
Protokol 3
Protokol 4
Kasus DBD :
- :Epitaksis tak
Perdarahan spontan dan masif
terkendali
- Hematemesis melena
SYOK : (-) - Perdarahan otak
KID (+) :
Heparinisasi
5000-10.000/24
jam
Protokol 5
Komplikasi
Dengue shock syndrome :
Prognosis
DBD Derajat I dan II akan memberikan
prognosis yang baik, penatalaksanaan yang
cepat, tepat akan menentukan prognosis.
Umumnya DBD Derajat I dan II tidak
menyebabkan komplikasi sehingga dapat
sembuh sempurna.
DBD derajat III dan IV merupakan derajat
sindrom syok dengue dimana pasien jatuh
kedalam keadaan syok dengan atau tanpa
penurunan kesadaran. Prognosis sesuai
penetalaksanaan yang diberikan Dubia at
bonam
Pencegahan
Menggunakan insektisida
Tanpa menggunakan insektisida :
a. Menguras bak mandi atau tempat
penampungan air
b. Menutup tempat penampungan air rapatrapat
c. Mengubur kaleng-kaleng bekas
d. Mencegah gigitan nyamuk dengan cara
memakai obat gosok (repeliant) maupun
pemakaian lotion anti nyamuk
Daftar Pustaka