Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
1 Dari 30
Dokumen Level I
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
2 Dari 30
HALAMAN PENGESAHAN
TINDAKAN
NAMA
JABATAN
TANDA TANGAN
TANGGAL
Disiapkan
Drs. Widarto
Peneliti Madya
Diperiksa
Ka Bidang
Reaktor
Diverifikasi
Umar Sahiful H, ST
Tim Jaminan
Mutu - PTAPB
Dinilai
P2K3
19-11-2012
Disetujui
Kepala PTAPB
20-11-2012
8-11-2012
12-11-2012
14-11-2012
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
3 Dari 30
LEMBAR PENGESAHAN
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
4 Dari 30
Unit / Organisasi
Asli
01
Bapeten
02
03
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
5 Dari 30
No. Dokumen
lama
No. Dokumen
baru
Tanggal Mulai
berlaku
Revisi
Uraian Singkat
perubahan
PJM OPRK/APB04/11
PJM
OPRK/APB-04
20/11/2012
10-
Menghilangkan tahun
pada no dokumen,
mereviai klausul 2.3.2 ;
2.3.4 dan 2.6
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
6 Dari 30
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
KEBIJAKAN JAMINAN MUTU
PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Ruang Lingkup
Struktur
Acuan
Definisi
MANAJEMEN
Program Jaminan Mutu
Klasifikasi Struktur, Sistem dan Komponen
Organisasi
Antar Muka
Kualifikasi Personil
Dokumentasi
Pengendalian Dokumen
Indikator Kinerja
KINERJA
Umum
Prosedur Operasi Reaktor
Pengujian
Pengendalian Peralatan Ukur
Pengendalian Material
Pengendalian Proses Kegiatan
Perawatan Reaktor
Keselamatan Radiologi dan Pemantauan Lingkungan
Pengendalian Desain dan Modifikasi
Prokuremen
ASESMEN (KAJIAN)
Asesmen Melekat, Asesmen Independen
Asesmen Independen
Kaji Ulang Sistem Manajemen
Perbaikan Sistem Manajemen
6
7
8
8
8
8
8
9
9
10
10
10
14
18
21
21
23
25
25
25
25
26
26
27
27
27
28
28
28
29
29
30
30
30
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
7 Dari 30
tentang Program Jaminan Mutu Instalasi Nuklir, maka Pengusaha Instalasi Nuklir (PIN)
perlu membuat kebijakan Program Jaminan Mutu Operasi dan Perawatan Reaktor
Kartini (PJM-OPRK).
PJM-OPRK
digunakan
sebagai
panduan
pelaksanaan
operasi
dan
Operasi
dan
Pemeliharaan
yang
telah
ditetapkan.
Dalam
rangka
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
8 Dari 30
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Program Jaminan Mutu Operasi dan Perawatan Reaktor Kartini (PJM-OPRK) ini
dipersiapkan dengan tujuan untuk pedoman pelaksanaan pengoperasian dan
perawatan sistem struktur dan komponen (SSK) reaktor Kartini, dengan mengutamakan
aspek keselamatan, kesehatan, lingkungan, keamanan dan kualitas (mutu produk) serta
aspek ekonomi secara terpadu.
Program ini memberi gambaran fungsi jaminan mutu, metode, persyaratan dan
berbagai prosedur yang digunakan oleh Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
(PTAPB) dalam pelaksanaan operasi dan perawatan Reaktor Kartini.
1.2. Sasaran
Implementasi pelaksanaan PJM-OPRK ini dituangkan dalam agenda dan jadwal
operasi dan perawatan reaktor yang sudah ditetapkan secara periodik (tahunan)
dengan capaian sasaran terwujudnya pengoperasian reaktor tanpa terjadinya
kecelakaan (zero accident) serta terlaksananya perawatan reaktor sesuai dengan
program perawatan (100%). Capaian sasaran ini akan selalu dikaji ulang setiap tahun.
1.2. Ruang Lingkup
Program jaminan mutu ini berkaitan dengan kegiatan pengoperasian dan perawatan
Reaktor Kartini mencakup sistem manajemen, spesialisasi personil pelaksana,
pembagian kerja dan tanggungjawab dalam struktur organisasi pengoperasi reaktor
sampai pada inspeksi, audit dan kajian implementasi PJM OPRK. Program ini
diterapkan pada seluruh SSK yang termasuk dalam klasifikasi keselamatan (safety
class) yang ada di reaktor Kartini.
1.3. Struktur
Program jaminan mutu ini terdiri atas 4 bab, yaitu:
1. Pendahuluan
2. Manajemen
3. Kinerja
4. Kajian atau Assessment
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
9 Dari 30
1.4. Acuan
3. Surat Keputusan Kepala BATAN No. 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BATAN.
Check List
Struktur
Sistem
Komponen
Rekaman
Audit
Asesmen
Surveilen
Verifikasi
Kebijakan mutu : keseluruhan maksud dan tujuan arah organisasi yang berkaitan dengan
mutu & secara formal dinyatakan oleh manajemen/pimpinan.
Tindak Koreksi
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
10 Dari 30
II.3.2.1.1.1. MANAJEMEN
2.1. Program Jaminan Mutu
Manajemen PJM-OPRK berisi tentang sistematika tindakan terhadap pemenuhan
kecukupan operasi dan perawatan Reaktor Kartini untuk mencapai sasaran mutu
dengan mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan, lingkungan, keamanan dan
mutu produk serta aspek ekonomi secara terpadu yang dituangkan dalam hirarki sistem
mutu pada Prosedur, Juklak operasi dan perawatan serta spesifikasi teknik struktur
sistem dan komponen (SSK) yang telah ditetapkan pada Laporan Analisis Keselamatan
(LAK).
Untuk menjamin keselamatan operasi sesuai perkembangan (perubahan) instalasi
SSK reaktor Kartini, maka PJM-OPRK akan dievaluasi minimal 4 tahun sekali dan bila
perlu dilakukan revisi terhadap Manajemen, Prosedur, Juklak serta standard spesifikasi
teknik dari pada perubahan SSK reaktor tersebut.
2.2. Klasifikasi struktur, sistem dan komponen dalam kelas mutu dan keselamatan
Sesuai dengan jenis SSK yang berhubungan dengan keselamatan reaktor perlu
diklasifikasi ke dalam kelas mutu dan kelas keselamatan. Tujuan Klasifikasi Struktur,
sistem dan komponen adalah untuk memudahkan identifikasi tingkat kecukupan fungsi
masing-masing peralatan dan atau bahan, sedemikian sehingga perlakuan jaminan
mutu dapat diterapkan terhadap SSK tersebut.
Kelas Mutu SSK dibagi dalam 2 (dua) kelas sebagai berikut :
KELAS MUTU I
Struktur, sistem dan komponen dengan standard nuklir (nuclear grade) yang
dimanfaatkan atau dipasang di dalam sistem teras.
KELAS MUTU II
Struktur, sistem dan komponen non nuklir merupakan bahan (materials) yang
digunakan tidak langsung berhubungan dengan sistem teras reaktor.
Klasifikasi SSK dari KELAS MUTU I dan II akan ditentukan dalam Daftar
Klasifikasi. Program jaminan mutu akan diterapkan untuk SSK yang termasuk
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
11 Dari 30
komponen KELAS MUTU I dan II, dan harus sesuai dengan kelas yang digantikannya.
Daftar Klasifikasi struktur/ sistem disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar kelas mutu sistem struktur dan komponen
Kelas Mutu I
No
1
2
3
4
5
6
Kelas Mutu II
No
1
2
3
4
5
6
Klasifikasi keselamatan SSK reaktor Kartini dibagi dalam tiga kelas sebagai berikut :
Kelas keselamatan I:
SSK yang berfungsi untuk mempertahankan integritas elemen bakar nuklir dan
mencegah terlepasnya zat radioaktif.
Kelas keselamatan II:
SSK yang berfungsi untuk mengurangi (mitigate) terhadap dampak keselamatan nuklir.
Kelas keselamatan III:
SSK yang apabila mengalami kegagalan dalam operasinya tidak akan menimbulkan
kecelakaan nuklir.
Tabel 2 : Daftar SSK berdasarkan kelas keselamatan
No
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
1.10
1.11
Kelas Keselamatan
I
II
III
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
PTAPB
BATAN
1.12
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3
4
5
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
6
6.1
6.2
6.3
6.4
7
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
8
8.1
8.2
8.3
9
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
12 Dari 30
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
13 Dari 30
SSK
harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan karakteristik kelas mutu maupun kelas
keselamatan, karena ketidaksesuaian pemanfaatan dan instalasi SSK terhadap kelas
mutu maupun kelas keselamatan akan menyebabkan resiko kecelakaan (nuklir) yang
kemungkinan bisa disertai dampak yang serius. Dalam setiap kegiatan yang terkait
dengan opersi dan perawatan/perbaikan SSK reaktor Kartini harus dilengkapi dengan
prosedur/juklak kerja, serta rekaman data sebagai catatan hasil pekerjaan. Pengaturan
dan pelaksanaan kegiatan baik operarasi dan perawatan/perabaikan serta instalasi SSK
reaktor diatur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta kewenangan dan
tanggung jawab dari pada sumber daya manusia yang diatur sebagai mana pada
subbab 2.4. (Antar Muka)
2.3. Organisasi
2.3.1. Struktur organisasi
Tanggung jawab pelaksanaan operasi dan perawatan reaktor Kartini dilakukan oleh
Kepala Bidang Reaktor dibantu oleh Kepala Subidang Perencanaan Operasi &
Akuntansi Bahan Bakar (POABB), dan Kepala Subidang Operasi & Perawatan Reaktor
(OPR) serta didukung oleh staf, perawat, operator dan supervisor reaktor.
Sesuai dengan kompetensinya, personil pelaksana harus memahami PJM-OPRK
demi tercapainya tujuan operasi dan perawatan reaktor. Selain itu, Bidang/Bagian/Unit
Antar Muka yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang ditetapkan
dalam SK. Kepala BATAN No.392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
BATAN, akan mendukung (bekerja sama) demi tercapainya tujuan pelaksanaan, operasi
dan perawatan reaktor Kartini, dengan mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan,
lingkungan, keamanan dan mutu produk serta mempertimbangkan aspek ekonomi
secara terpadu.
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
14 Dari 30
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
15 Dari 30
kualifikasi
personil
dalam
melaksanakan
operasi,
perawatan
dan
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
16 Dari 30
2.3.4. Komunikasi
Komunikasi oleh Pejabat Struktural dilakukan baik secara Internal maupun
Eksternal. Komunikasi internal khususnya diarahkan kepada para personil dalam
Bidang Reaktor sendiri dengan tujuan khususnya untuk pembinaan terhadap personil
yang antara lain dalam bentuk komunikasi langsung, rapat dengan operator dan
supervisor, penyuluhan, diklat/coaching dll.
Sementara komunikasi eksternal diarahkan kepada masyarakat pengguna jasa layanan
laboratorium reaktor Kartini serta masyarakat pada umum yang memerlukannya.
Adapun bentuk komunikasi eksternal antara lain dituangkan dalam website, surat
menyurat, seminar/sosialisasi hasil litbang, serta penjelasan kepada masyarakat yang
melakukan kunjungan ke laboratorium reaktor Kartini.
BAPETEN
PSJMN
PTAPB
AUDIT EKSTERNAL
Tim P2K3
TJM
AUDIT INTERNAL PTAPB
BA
BKTPB
BTU
BEM
BK2
Subbid. OPR
Bid. Reaktor
Subbid. POABB
File: PJM-OPRK Rev.10
PTAPB
BATAN
Penjelasan :
Audit Eksternal
---
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
17 Dari 30
Staf
Struktural
Mampu Telusur
P2K3
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
18 Dari 30
2.
tujuan
PTAPB
BATAN
4.
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
19 Dari 30
Sub Bidang Operasi dan Perawatan Reaktor (OPR), mempunyai tugas dan
tanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan operasi dan pendayagunaan reaktor,
perawatan SSK dan sistem bantu
Sub Bidang Perencanaan Operasi & Akuntansi Bahan Bakar (POABB), bertugas
membuat perencanaan operasi, melaksanakan pembukuan dan akuntansi bahan
bakar reaktor dan bahan nuklir, serta membuat laporan secara periodik kepada
atasan.
6.
7.
8.
9.
Panitia
Pembina
Keselamatan
Kerja
dan
Kesehatan
(P2K3)
bertugas
BAPETEN
melaksanakan
pengawasan
serta
audit
(eksternal)
terhadap
12.
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
20 Dari 30
pada log book operasi setiap satu jam dan segala kegiatan terkait dengan
kepentingan/ keperluan operasi daya reaktor.
13.
ditetapkan.
14.
Petugas jaga pintu reaktor adalah personil yang menjaga pintu masuk dan
keluar reaktor. Personil ini bertanggung atas pencatatan pada log books setiap
orang (dan barang/alat) yang masuk/keluar ke/dari dalam gedung reaktor.
15.
grup
itu
sendiri.
Supervisor
wajib
memberitahukan
kepada
17.
PTAPB
NO. DOK.
REVISI
BATAN
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
21 Dari 30
3. Operator dan Supervisor harus telah lulus DIKLAT Operator dan Supervisor
Reaktor yang diselenggarakan oleh Lembaga yang terakreditasi BAPETEN dan
mendapat Surat Ijin Bekerja (SIB) sebagai operator/supervisor reaktor dari
BAPETEN. Supervisor reaktor memiliki latar belakang pedidikan minimum D3
teknik dan operator reaktor SLTA kejuruan teknik.
4. Teknisi Perawatan/Perbaikan Reaktor minimum berpendidikan SLTA kejuruan
teknik dan Supervisor Perawatan/Perbaikan minimum D3 kejuruan teknik dan
telah lulus pelatihan perawatan reaktor yang diselenggarakan oleh Lembaga yang
terakreditasi BAPETEN dan mendapat Surat Ijin Bekerja (SIB) Perawatan Reaktor
dari BAPETEN.
5. Kepala Bidang Reaktor bertanggung jawab atas program dan penyelenggaran
pelatihan
dan
rekualifikasi
personil
teknisi/supervisor
perawatan
reaktor,
Reaktor
bertanggung
jawab
mengelola
dokumentasi
PJM-OPRK
Dokumen permanen
Yang dimaksud dengan dokumen permanen ialah setiap dokumen yang harus
ada/disimpan selama umur reaktor Kartini atau selama SSK masih terpasang/terpakai
dalam reaktor Kartini. Dokumen yang termasuk dalam kategori ini a.l
1) Desain reaktor, perubahan gambar, modifikasi dan perubahan yang diterangkan
dalam laporan final analisis keselamatan reaktor.
1) Data loading awal.
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
22 Dari 30
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
23 Dari 30
d. Pengendalian Dokumen
Penomoran dan kode dokumen dibuat sesuai dengan prosedur yang tertuang pada
Prosedur Penomoran Dokumen. Tindakan pengawasan/kontrol terhadap dokumen
dilakukan secara berkala, untuk mengetahui pelaksanaan dari prosedur pengelolaan
dokumen yang telah ditetapkan. Aspekaspek yang diperiksa mencakup :
1. Penerimaan dokumen.
2. Kelengkapan dokumen.
3. Kondisi dokumen.
4. Distribusi dokumen.
5. Revisi atau perubahan dokumen.
e. Pengendalian Rekaman
Bidang Reaktor mengidentifikasi dan menyimpan rekaman sesuai dengan kategorinya.
Pengendalian rekaman dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
f. Pengendalian Ketidaksesuaian dan Tindak Koreksi
Setiap ketidaksesuaian yang ditemukan oleh pihak pengawas/auditor harus
disampaikan secara tertulis oleh Pengawas/Auditor kepada penanggung jawab (auditi)
SSK yang bersangkutan. Sedangkan ketidak-sesuaian SSK yang ditemukan oleh
personel (pekerja) selain pengawas, dicatat dan dilaporkan kepada atasan
secara
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
24 Dari 30
sesuai
dengan
agenda
tahunan
program
operasi
dan
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
25 Dari 30
reaktor dilakukan oleh operator yang dikoordinasi oleh supervisor. Penggantian operator
dan supervisor dalam operasi shift harus mengikuti prosedur yang ditetapkan
Indikator kinerja operasi dan perawatan reaktor yang baik a.l. ditunjukkan dengan
kesesuaiannya dengan spesifikasi teknik, batas kondisi operasi, implementasi terhadap
jadual kegiatan yang konsisten, komunikasi informasi yang baik dalam semua kegiatan,
pelaporan dan dokumentasi, mengeliminasi penyebab-penyebab alarm, dsb.
3.2. Prosedur Operasi Reaktor
Prosedur operasi reaktor baik untuk operasi normal atau dalam keadaan darurat
harus tersedia, dan disiapkan supaya dapat dengan mudah diperoleh dan digunakan
sewaktu diperlukan, agar tidak dilampauinya BKO yang ditetapkan.
berturutan.
Tujuan
dari
prosedur
operasi
darurat
adalah
untuk
mengembalikan reaktor kepada suatu kondisi yang bisa ditangani dengan prosedur
normal, atau agar reaktor dapat berada pada kondisi shut-down dengan aman.
3.3. Pengujian
Pengujian (testing) dilakukan terhadap berbagai sistem/peralatan dalam frekuensi
dan waktu pengujian tertentu :
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
26 Dari 30
sedemikian
sehingga
mudah
dikomparasi
dengan
hasil
sebelumnya.
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
27 Dari 30
sistem, struktur dan komponen (SSK) reaktor adalah personil yang terlatih dan
memenuhi kualifikasi, menggunakan instrumentasi dan peralatan yang telah dikalibrasi.
Pemeliharaan akan dilaksanakan sesuai dengan klasifikasi SSK reaktor
3.8. Penanganan Bahan Bakar dan Manajemen Teras Reaktor.
Penanganan bahan bakar meliputi : penerimaan, pemindahan, refuelling, loading,
unloading, transportasi, dan penyimpanan bahan bakar reaktor harus dilakukan secara
terkendali sesuai prosedur.
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
28 Dari 30
prosedur yang telah ditetapkan, dan dilakukan secara berkala (minimal satu kali dalam
setahun) oleh TJM-PTAPB, yang secara spesifik mengevaluasi tentang :
1. Pemeriksaan dokumentasi.
2. Pemeriksaan material dan gudang.
3. Wawancara terhadap personil terkait.
4. Program pelatihan dan pelatihan ulang personil.
5. Tindak koreksi terhadap ketidaksesuaian
6. Program pengelolaan dokumen.
7. Keefektipan program jaminan mutu.
PTAPB
BATAN
TJM-PTAPB
mempunyai
kewenangan
untuk
memberi
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
29 Dari 30
saran
dan
revisi
atas
pelaksanaan PJM-OPRK serta bertanggung jawab dalam proses audit internal dan
melaporkan kepada Kepala PTAPB.
4.2. Asesmen Melekat
Asesmen melekat (kajian/penilaian/evaluasi) oleh diri sendiri bertujuan untuk
mengidentifikasi,
mengkoreksi
dan
mencegah
masalah-masalah
yang
dapat
BAPETEN sebagai
PTAPB
BATAN
NO. DOK.
REVISI
10
TANGGAL
20 - 11 - 2012
Hal.
30 Dari 30