Sie sind auf Seite 1von 30

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

1 Dari 30

PROGRAM JAMINAN MUTU


OPERASI DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

Dokumen Level I

PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN


Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Yogyakarta 55281
Telepon : (0274) 488435, 484436
Fax. (0274) 487824, E-mail : ptapb@batan.go.id

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

2 Dari 30

HALAMAN PENGESAHAN

TINDAKAN

NAMA

JABATAN

TANDA TANGAN

TANGGAL

Disiapkan

Drs. Widarto

Peneliti Madya

Diperiksa

Ir. Puradwi IW, DEA

Ka Bidang
Reaktor

Diverifikasi

Umar Sahiful H, ST

Tim Jaminan
Mutu - PTAPB

Dinilai

Ir. Gede SW, M. Eng.

P2K3

19-11-2012

Disetujui

DR. Ir. Widi Setiawan

Kepala PTAPB

20-11-2012

8-11-2012

12-11-2012

14-11-2012

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

3 Dari 30

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan telah disusunnya Program Jaminan Mutu Operasi dan Perawatan


Reaktor Kartini Rev 10; maka dengan ini dinyatakan bahwa program tersebut
secara resmi menjadi acuan dalam pengelolaan fasilitas reaktor Kartini bagi
manajer dan pelaksana pengelolaan fasilitas di Bidang Reaktor. Program ini
diberlakukan sejak disyahkan oleh Kepala Pusat Teknologi Akselerator dan Proses
Bahan BATAN.

Yogyakarta, 20 November 2012

Dr. Ir. Widi Setiawan


NIP.:19581208 198009 1 001

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

4 Dari 30

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN


No

Unit / Organisasi

Asli

Arsip Kepala Bidang Reaktor

01

Bapeten

02

Tim Jaminan Mutu PTAPB

03

Ruang Kendali Reaktor

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

5 Dari 30

DAFTAR REVISI DOKUMEN

No. Dokumen
lama

No. Dokumen
baru

Tanggal Mulai
berlaku

Revisi

Uraian Singkat
perubahan

PJM OPRK/APB04/11

PJM
OPRK/APB-04

20/11/2012

10-

Menghilangkan tahun
pada no dokumen,
mereviai klausul 2.3.2 ;
2.3.4 dan 2.6

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

6 Dari 30

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
KEBIJAKAN JAMINAN MUTU
PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Ruang Lingkup
Struktur
Acuan
Definisi
MANAJEMEN
Program Jaminan Mutu
Klasifikasi Struktur, Sistem dan Komponen
Organisasi
Antar Muka
Kualifikasi Personil
Dokumentasi
Pengendalian Dokumen
Indikator Kinerja
KINERJA
Umum
Prosedur Operasi Reaktor
Pengujian
Pengendalian Peralatan Ukur
Pengendalian Material
Pengendalian Proses Kegiatan
Perawatan Reaktor
Keselamatan Radiologi dan Pemantauan Lingkungan
Pengendalian Desain dan Modifikasi
Prokuremen
ASESMEN (KAJIAN)
Asesmen Melekat, Asesmen Independen
Asesmen Independen
Kaji Ulang Sistem Manajemen
Perbaikan Sistem Manajemen

6
7
8
8
8
8
8
9
9
10
10
10
14
18
21
21
23
25
25
25
25
26
26
27
27
27
28
28
28
29
29
30
30
30

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

7 Dari 30

KEBIJAKAN JAMINAN MUTU OPERASI DAN


PERAWATAN REAKTOR KARTINI
Berdasar

Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 07/Ka-BAPETEN/V-99,

tentang Program Jaminan Mutu Instalasi Nuklir, maka Pengusaha Instalasi Nuklir (PIN)
perlu membuat kebijakan Program Jaminan Mutu Operasi dan Perawatan Reaktor
Kartini (PJM-OPRK).
PJM-OPRK

digunakan

sebagai

panduan

pelaksanaan

operasi

dan

pemeliharaan, sehingga jaminan keselamatan dan keandalan operasi reaktor dapat


dipenuhi. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan reaktor Kartini harus sesuai dengan
Prosedur

Operasi

dan

Pemeliharaan

yang

telah

ditetapkan.

Dalam

rangka

melaksanakan kebijakan di atas, Bidang Reaktor selaku pelaksana pengoperasian dan


pemeliharaan reaktor Kartini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan PJM-OPRK
dengan melengkapi dokumen prosedur, petunjuk pelaksanaan (juklak) kerja, log books
operasi serta dokumen rekaman data untuk SSK reaktor Kartini. Setiap personil
pengoperasi dan pemelihara reaktor Kartini wajib memahami dan melaksanakan
kebijakan PJM-OPRK yang telah ditetapkan.
Demikianlah kebijakan Jaminan Mutu Operasi dan Pemeliharaan reaktor Kartini
ditetapkan untuk dilaksanakan.
Yogyakarta, 20 - 11 - 2012.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

8 Dari 30

PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Program Jaminan Mutu Operasi dan Perawatan Reaktor Kartini (PJM-OPRK) ini
dipersiapkan dengan tujuan untuk pedoman pelaksanaan pengoperasian dan
perawatan sistem struktur dan komponen (SSK) reaktor Kartini, dengan mengutamakan
aspek keselamatan, kesehatan, lingkungan, keamanan dan kualitas (mutu produk) serta
aspek ekonomi secara terpadu.
Program ini memberi gambaran fungsi jaminan mutu, metode, persyaratan dan
berbagai prosedur yang digunakan oleh Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
(PTAPB) dalam pelaksanaan operasi dan perawatan Reaktor Kartini.
1.2. Sasaran
Implementasi pelaksanaan PJM-OPRK ini dituangkan dalam agenda dan jadwal
operasi dan perawatan reaktor yang sudah ditetapkan secara periodik (tahunan)
dengan capaian sasaran terwujudnya pengoperasian reaktor tanpa terjadinya
kecelakaan (zero accident) serta terlaksananya perawatan reaktor sesuai dengan
program perawatan (100%). Capaian sasaran ini akan selalu dikaji ulang setiap tahun.
1.2. Ruang Lingkup
Program jaminan mutu ini berkaitan dengan kegiatan pengoperasian dan perawatan
Reaktor Kartini mencakup sistem manajemen, spesialisasi personil pelaksana,
pembagian kerja dan tanggungjawab dalam struktur organisasi pengoperasi reaktor
sampai pada inspeksi, audit dan kajian implementasi PJM OPRK. Program ini
diterapkan pada seluruh SSK yang termasuk dalam klasifikasi keselamatan (safety
class) yang ada di reaktor Kartini.
1.3. Struktur
Program jaminan mutu ini terdiri atas 4 bab, yaitu:
1. Pendahuluan
2. Manajemen
3. Kinerja
4. Kajian atau Assessment

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

9 Dari 30

1.4. Acuan

1. Surat Keputusan Kepala BAPETEN No.: 07/Ka-BAPETEN/V-99, tentang


Program Jaminan Mutu Instalasi Nuklir

2. Peraturan Kepala Bapeten No 4 tahun 2010 tentang Sistem Manajemen Fasilitas


dan Kegiatan Pemanfaatan Tenaga Nuklir

3. Surat Keputusan Kepala BATAN No. 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BATAN.

4. Buku Laporan Analisis Keselamatan Reaktor Kartini Rev.-7, 2007


5. Safety Series No. 35-S2, Code on the Safety of Nuclear Research Reactors :
Operation
1.5. Definisi.
Log Book

: buku yang digunakan untuk mencatat semua proses operasi reaktor


maupun pemeliharaan dan perawatan SSK reaktor.

Check List
Struktur

: adalah pengecekan/pengujian semua sistem dan komponen yang


menunjang pengoperasian reaktor.
: adalah susunan atau konstruksi dari suatu alat atau bangunan

Sistem

: adalah kumpulan dari beberapa komponen atau modul atau alat.

Komponen

: adalah piranti yang merupakan bagian dari modul atau alat.

Rekaman

: catatan yang dilengkapi bukti obyektif suatu item, karakteristik.

Audit

: proses/tindakan evaluasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan


program jaminan mutu.

Asesmen

: pengkajian terhadap suatu obyek (sistem, prosedur, juklak, parameter,


alat ukur, komponen dll.) bahwa hal tersebut telah dilakukan dengan
benar.

Surveilen

: kegiatan terencana untuk pemantauan/ pemeriksaan langsung


terhadap instalasi bahwa operasi dilakukan pada batas kondisi
pengoperasian.

Verifikasi

: proses (tindakan) pembuktian terhadap kebenaran data suatu obyek

Kebijakan mutu : keseluruhan maksud dan tujuan arah organisasi yang berkaitan dengan
mutu & secara formal dinyatakan oleh manajemen/pimpinan.
Tindak Koreksi

: suatu kegiatan perbaikan terhadap suatu temuan yang diperoleh.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

10 Dari 30

II.3.2.1.1.1. MANAJEMEN
2.1. Program Jaminan Mutu
Manajemen PJM-OPRK berisi tentang sistematika tindakan terhadap pemenuhan
kecukupan operasi dan perawatan Reaktor Kartini untuk mencapai sasaran mutu
dengan mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan, lingkungan, keamanan dan
mutu produk serta aspek ekonomi secara terpadu yang dituangkan dalam hirarki sistem
mutu pada Prosedur, Juklak operasi dan perawatan serta spesifikasi teknik struktur
sistem dan komponen (SSK) yang telah ditetapkan pada Laporan Analisis Keselamatan
(LAK).
Untuk menjamin keselamatan operasi sesuai perkembangan (perubahan) instalasi
SSK reaktor Kartini, maka PJM-OPRK akan dievaluasi minimal 4 tahun sekali dan bila
perlu dilakukan revisi terhadap Manajemen, Prosedur, Juklak serta standard spesifikasi
teknik dari pada perubahan SSK reaktor tersebut.
2.2. Klasifikasi struktur, sistem dan komponen dalam kelas mutu dan keselamatan
Sesuai dengan jenis SSK yang berhubungan dengan keselamatan reaktor perlu
diklasifikasi ke dalam kelas mutu dan kelas keselamatan. Tujuan Klasifikasi Struktur,
sistem dan komponen adalah untuk memudahkan identifikasi tingkat kecukupan fungsi
masing-masing peralatan dan atau bahan, sedemikian sehingga perlakuan jaminan
mutu dapat diterapkan terhadap SSK tersebut.
Kelas Mutu SSK dibagi dalam 2 (dua) kelas sebagai berikut :
KELAS MUTU I
Struktur, sistem dan komponen dengan standard nuklir (nuclear grade) yang
dimanfaatkan atau dipasang di dalam sistem teras.
KELAS MUTU II
Struktur, sistem dan komponen non nuklir merupakan bahan (materials) yang
digunakan tidak langsung berhubungan dengan sistem teras reaktor.
Klasifikasi SSK dari KELAS MUTU I dan II akan ditentukan dalam Daftar
Klasifikasi. Program jaminan mutu akan diterapkan untuk SSK yang termasuk

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

11 Dari 30

komponen KELAS MUTU I dan II, dan harus sesuai dengan kelas yang digantikannya.
Daftar Klasifikasi struktur/ sistem disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar kelas mutu sistem struktur dan komponen

Kelas Mutu I
No
1
2
3
4
5
6

Nama Struktur, Sistem


dan Komponen
Kelongsong & bahan bakar
Teras dan Tangki reaktor
Air Pendingin primer reaktor
Batang kendali reaktor
Fasilitas irradiasi Pneumatic
Detektor neutron FC & CIC

Kelas Mutu II
No
1
2
3
4
5
6

Nama Struktur, Sistem dan


Komponen
Sistem Instrumentasi & Kendali reaktor
Sistem Ventilasi
Sistem Pendingin sekunder
Alat monitor radiasi ruangan
Gedung Reaktor
Perisai biologi

Klasifikasi keselamatan SSK reaktor Kartini dibagi dalam tiga kelas sebagai berikut :
Kelas keselamatan I:
SSK yang berfungsi untuk mempertahankan integritas elemen bakar nuklir dan
mencegah terlepasnya zat radioaktif.
Kelas keselamatan II:
SSK yang berfungsi untuk mengurangi (mitigate) terhadap dampak keselamatan nuklir.
Kelas keselamatan III:
SSK yang apabila mengalami kegagalan dalam operasinya tidak akan menimbulkan
kecelakaan nuklir.
Tabel 2 : Daftar SSK berdasarkan kelas keselamatan
No
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
1.10
1.11

Struktur, Komponen, Sistem


Reaktor:
Tangki Reaktor
Pipa berkas (beamport)
Struktur dan komponen teras
Rak penyimpan bahan bakar dalam tangki reaktor
Sistem mekanisme penggerak batang kendali
Sistem Scram
Pesawat angkat (crane) dalam gedung reaktor
Jembatan atas kolam reactor
Elemen bahan bakar
Fuel handling tool
Transfer Cask

Kelas Keselamatan
I
II
III
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN
1.12
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3
4
5
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
6
6.1
6.2
6.3
6.4
7
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
8
8.1
8.2
8.3
9

Alat pancing sampel (sample handling tool)


Sistem Pendingin Reaktor:
Air pendingin primer
Air pendingin sekunder
Menara pendingin
Pompa Primer
Pompa Sekunder
Alat demineralizer
Sistem katup dan pipa primer
Sistem katup dan pipa sekunder
Alat penukar panas (heat exchanger, HE)
Sistem produksi air primer (pemurnian air)
Sistem Pemadam Api gedung reaktor
Sistem Instrumentasi dan Kendali
Pengukur fluks neutron (FC dan CIC)
Pengukur suhu bahan bakar teras
Konsul dan panel reactor
Komputer kendali dan akuisisi
Pengukur debit aliran pengingin primer
Pengukur suhu input-output pendingin primer
Pengukur tinggi (level) air tangki reaktor
Pengukur suhu air tangki reactor
Penyediaan daya listrik
Transformer distribusi
Diesel darurat
Pentanahan dan sistem penangkal petir
Catu daya tak terputus (UPS) untuk konsul reaktor
Struktur Sipil
Gedung reactor
Rumah blower
Rumah pompa sekunder
Rumah generator diesel
Cerobong udara (stack)
Sistem Ventilasi Udara
Blower
Filter udara (pre filter dan absolut filter)
Ducting
Sistem monitor radiasi ruangan

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

12 Dari 30

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

13 Dari 30

Dalam rangka pendayagunaan instalas Reaktor Kartini, manajemen mengatur


sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi untuk melakukan
instalasi, perawatan dan operasional SSK reaktor. Pemanfaatan dan instalasi

SSK

harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan karakteristik kelas mutu maupun kelas
keselamatan, karena ketidaksesuaian pemanfaatan dan instalasi SSK terhadap kelas
mutu maupun kelas keselamatan akan menyebabkan resiko kecelakaan (nuklir) yang
kemungkinan bisa disertai dampak yang serius. Dalam setiap kegiatan yang terkait
dengan opersi dan perawatan/perbaikan SSK reaktor Kartini harus dilengkapi dengan
prosedur/juklak kerja, serta rekaman data sebagai catatan hasil pekerjaan. Pengaturan
dan pelaksanaan kegiatan baik operarasi dan perawatan/perabaikan serta instalasi SSK
reaktor diatur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta kewenangan dan
tanggung jawab dari pada sumber daya manusia yang diatur sebagai mana pada
subbab 2.4. (Antar Muka)

2.3. Organisasi
2.3.1. Struktur organisasi
Tanggung jawab pelaksanaan operasi dan perawatan reaktor Kartini dilakukan oleh
Kepala Bidang Reaktor dibantu oleh Kepala Subidang Perencanaan Operasi &
Akuntansi Bahan Bakar (POABB), dan Kepala Subidang Operasi & Perawatan Reaktor
(OPR) serta didukung oleh staf, perawat, operator dan supervisor reaktor.
Sesuai dengan kompetensinya, personil pelaksana harus memahami PJM-OPRK
demi tercapainya tujuan operasi dan perawatan reaktor. Selain itu, Bidang/Bagian/Unit
Antar Muka yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang ditetapkan
dalam SK. Kepala BATAN No.392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
BATAN, akan mendukung (bekerja sama) demi tercapainya tujuan pelaksanaan, operasi
dan perawatan reaktor Kartini, dengan mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan,
lingkungan, keamanan dan mutu produk serta mempertimbangkan aspek ekonomi
secara terpadu.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

14 Dari 30

Audit (inspeksi) terhadap implementasi PJM-OPRK dilakukan secara internal


maupun eksternal. Audit internal pelaksanaan PJM-OPRK dilakukan oleh Tim Jaminan
Mutu PTAPB, sedangkan audit eksternal dilakukan oleh BAPETEN.
Evaluasi (penilaian) terhadap modifikasi desain reaktor yang terkait dengan aspek
keselamatan operasi reaktor dilakukan oleh Tim P2K3 PTAPB, kemudian disampaikan
ke BAPETEN untuk mendapatkan ijin modifikasi desain reaktor tersebut. Struktur
organisasi PJM-OPRK secara skematis pada Gambar 1 berikut, dengan penjelasan
seperti yang diuraikan pada subab Antar Muka (2.4.)
Pelaksana PJM-OPRK bertanggung-jawab terhadap keamanan dan keselamatan
pelaksanaan operasi dan perawatan SSK dan sistem bantu reaktor. Program keamanan
(proteksi fisik) dan program keselamatan instalasi nuklir dan lingkungannya, termasuk
proteksi bahaya kebakaran harus dibuat dan dilaksanakan. Program tersebut merupakan
antar muka dan dilakukan bekerjasama dengan unit terkait sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya. Program keamanan (proteksi fisik) dilakukan oleh Unit Pengaman Nuklir
(UPN), sedangkan yang terkait dengan proteksi radiasi dan keselamatan kerja dilakukan
oleh Bidang Keselamatan dan Kesehatan (BK2).
Program penanggulangan keadaan darurat (nuklir) sebagai dampak dari pada
operasi daya reaktor dilakukan oleh infrastruktur organisasi dibawah koordinasi Bidang
Keselamatan Kerja dan Kesehatan (BK2, yang dilengkapi dengan sistem/peralatan untuk
penanggulangan keadaan darurat. Program penanggulangan keadaan darurat mencakup :
sosialisasi dan pelatihan program penanggulangan kedaruratan, sosialisasi prosedur dan
lainnya yang dipandang perlu terkait dengan kedaruratan.
Suatu hal terpenting dalam pelayanan operasi dan pendayagunaan reaktor nuklir
adalah keselamatan operasi reaktor. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bidang Reaktor
telah melakukan berbagai kegiatan untuk membekali keahlian dan ketrampilan kepada
personil yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi reaktor, baik
pengoperasian, pemanfaatan dan perawatan reaktor nuklir.
Kegiatan tersebut antara lain menyelenggarakan diklat teknis sesuai dengan bidang
keperluannya seperti diklat operator/supervisor, proteksi radiasi, teknologi reaktor dan
penggunaannya, inservice inspection (diklat perawatan reaktor TRIGA) serta sistem
instrumentasi dan kendali reaktor.
File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

15 Dari 30

Apabila akan dilakukan perubahan terhadap organisasi yang berdampak terhadap


keselamatan, maka Kepala PTAPB berkomitmen untuk melakukan evaluasi, klasifikasi
dan/atau justifikasi terhadap perubahan tersebut. Kepala PTAPB mengkoordinasi
pelaksanaan perubahan tersebut dan memastikan bahwa tidak ada kompromi terhadap
keselamatan.

2. 3.2. Budaya Keselamatan


Penyuluhan budaya keselamatan secara berkala dalam bentuk briefing harian
kepada petugas melalui paging, pertemuan/rapat bulanan bidang, pemantauan dan
pengawasan dilapangan serta diskusi dengan personil dilakukan agar selalu bekerja
sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Hal ini sebagai sarana penting untuk
meningkatkan

kualifikasi

personil

dalam

melaksanakan

operasi,

perawatan

dan

pemanfaatan reaktor Kartini, serta merupakan upaya untuk mewujudkan budaya


keselamatan di lingkungan kerja di PTAPB.
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan
nuklir besar maupun kecil maka di bentuk Tim Pelaksana Penanggulangan Keadaan
Darurat

Radiasi (PKDR) dibawah koordinasi pelaksana Kepala BK2. Pelaksana ini

bertugas mengkoordinir pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat radiasi dengan


bekerja sama dengan instansi di luar fasilitas nuklir, antara lain pihak kepolisian jika
diperlukan.
2.3.3. Kepuasan Pemangku Kepentingan
Dalam implementasi PJM-OPRK, Bidang Reaktor memiliki komitmen untuk
melakukan mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan dalam kegiatan dan
interaksi dalam proses sistem manajemen, dengan sasaran untuk meningkatkan kepuasan
pemangku kepentingan dan pada saat yang bersamaan memastikan bahwa keselamatan
tidak dapat dikompromikan. Pemangku kepentingan yang dimaksud antara lain PSJMN
dalam hal penerapan standardisasi, BAPETEN dan IAEA sebagai Lembaga Pengawas,
pengguna internal (para peneliti dilingkungan PTAPB), pengguna eksternal (Institusi
penelitian diluar PTAPB, mahasiswa/ Perguruan Tinggi), masyarakat luas pada umumnya.
Pengukuran kepuasan pemangku kepentingan dilaksanakan oleh tim jaminan mutu
PTAPB yang hasilnya didistribusikan kepada bidang yang terkait termasuk bidang reaktor.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

16 Dari 30

2.3.4. Komunikasi
Komunikasi oleh Pejabat Struktural dilakukan baik secara Internal maupun
Eksternal. Komunikasi internal khususnya diarahkan kepada para personil dalam
Bidang Reaktor sendiri dengan tujuan khususnya untuk pembinaan terhadap personil
yang antara lain dalam bentuk komunikasi langsung, rapat dengan operator dan
supervisor, penyuluhan, diklat/coaching dll.
Sementara komunikasi eksternal diarahkan kepada masyarakat pengguna jasa layanan
laboratorium reaktor Kartini serta masyarakat pada umum yang memerlukannya.
Adapun bentuk komunikasi eksternal antara lain dituangkan dalam website, surat
menyurat, seminar/sosialisasi hasil litbang, serta penjelasan kepada masyarakat yang
melakukan kunjungan ke laboratorium reaktor Kartini.

BAPETEN

PSJMN

PTAPB
AUDIT EKSTERNAL
Tim P2K3

TJM
AUDIT INTERNAL PTAPB

BA

BKTPB

BTU

BEM

BK2

Subbid. OPR

Bid. Reaktor

Subbid. POABB
File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

Penjelasan :
Audit Eksternal
---

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

17 Dari 30

Perawat, Operator &


supervisor reaktor

Staf

Struktural
Mampu Telusur

Gambar 1. Skema Struktur Organisasi PJM-OPRK


TJM

: Tim Jaminan Mutu melaksanakan audit internal pelaksanaan PJM-OPRK.

P2K3

: Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja melakukan evaluasi


terhadap modifikasi desain terkait dengan keselamatan reaktor.

BAPETEN : melaksanakan audit eksternal pelaksanaan PJM-PTAPB


PSJMN

: melakukan audit dan pembinaan PJM-PTAPB

2.3.5. Pengoperasian dan Perawatan Reaktor Kartini


Dokumen PJM-OPRK, Prosedur dan juklak operasi terhadap seluruh SSK dan
sistem bantu reaktor dibuat sebagai pedoman yang harus ditaati untuk pelaksanaan
operasi dan perawatan reaktor Kartini.
Personil yang bertugas untuk melaksanakan pengoperasian reaktor ini ialah para
operator reaktor dan operator sistem bantu reaktor yang dipimpin dan dikoordinasikan
oleh supervisor reaktor yang ditugaskan pada masingmasing shift menurut jadwal
perencanaan operasi. Operator dan supervisor reaktor Kartini harus memiliki Surat Izin
Bekerja (SIB) yang masih berlaku.
Program perawatan untuk seluruh SSK reaktor Kartini dilaksanakan berdasarkan
atas jadwal tahunan, dengan prosedur tertulis yang telah ditetapkan. Perawatan SSK
reaktor Kartini

dilaksanakan oleh para Teknisi Perawatan yang dikoordinasikan oleh

supervisor perawatan terhadap setiap SSK reaktor.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

18 Dari 30

Setiap prosedur/juklak pengoperasian dan perawatan/perbaikan reaktor Kartini


dinyatakan berlaku apabila telah ditandatangani oleh operator, diperiksa oleh Kasubid
terkait, diverifikasi oleh tim Jaminan Mutu, dievaluasi oleh tim Panitia Pembina
Keselamatan Kerja dan Kesehatan (P2K3) dan disetujui oleh Kepala Bidang Reaktor.
Setiap perubahan atau modifikasi terhadap SSK serta desain yang bersangkutan
dengan sistem keselamatan (safety related) operasi reaktor, harus mendapat persetujuan
dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
2.4. Antar Muka
Tugas dan tanggungjawab serta wewenang untuk pengoperasian dan perawatan SSK
reaktor Kartini, termuat dalam SK. Kepala BATAN No. 392/KA/XI/2005. Dalam hal ini
secara struktural pelaksanaan operasi dan perawatan Reaktor Kartini dilaksanakan oleh
Sub Bid Operasi dan Perawatan Reaktor. Untuk menjamin pelaksanaan fungsi PJMOPRK, maka berikut ini dijelaskan hubungan antar muka (interface) antara Bidang/Unit
terkait, serta tugas, wewenang dan tanggungjawabnya.
Bidang/Unit yang ada dalam struktur organisasi PTAPB yang berhubungan dengan
pelaksanaan PJM-OPRK adalah :
1.

Kepala PTAPB bertanggungjawab atas kebijakan PJM-OPRK dan menyediakan


sumberdaya yang diperlukan demi tercapainya tujuan pelaksanaan pengoperasian dan
perawatan reaktor Kartini, dengan mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan,
keamanan terhadap pekerja, masyarakat dan lingkungan serta aspek ekonomi secara
terpadu demi tercapainya mutu produk.

2.

Kepala Bidang Reaktor (BR) bertanggungjawab atas keselamatan pelaksanaan


pelayanan dan pendayagunaan reaktor, serta operasi dan perawatan SSK reaktor
sesuai dengan PJM-OPRK yang telah ditetapkan, demi tercapainya

tujuan

keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan serta aspek ekonomi secara


terpadu.
3.

Kepala Bidang Keselamatan & Kesehatan (BK2) bertanggungjawab atas


keselamatan dan kesehatan kerja, terkait dengan pelaksanaan proteksi radiasi dan
keselamatan lingkungan sebagai dampak operasi reaktor.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN
4.

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

19 Dari 30

Sub Bidang Operasi dan Perawatan Reaktor (OPR), mempunyai tugas dan
tanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan operasi dan pendayagunaan reaktor,
perawatan SSK dan sistem bantu

reaktor, serta memberikan laporan secara

periodik (triwulan) kepada atasan.


5.

Sub Bidang Perencanaan Operasi & Akuntansi Bahan Bakar (POABB), bertugas
membuat perencanaan operasi, melaksanakan pembukuan dan akuntansi bahan
bakar reaktor dan bahan nuklir, serta membuat laporan secara periodik kepada
atasan.

6.

Balai Elekto Mekanik (BEM) mempunyai tugas melaksanakan perawatan dan


perbaikan SSK reaktor Kartini.

7.

Unit Pengamanan Nuklir (UPN) bertugas melakukan pengamanan (proteksi fisik)


reaktor Kartini dari gangguan baik dari dalam maupun luar fasilitas.

8.

Tim Jaminan Mutu (TJM) PTAPB bertugas melaksanakan verifikasi dokumen


jaminan mutu, mengawasi dan mengevaluasi (audit) pelaksanaan PJM-OPRK (audit
internal) dan melaporkan kepada Kepala PTAPB. Bila dipandang perlu, dapat
memberi saran dan (atau) revisi terhadap PJM-OPRK.

9.

Panitia

Pembina

Keselamatan

Kerja

dan

Kesehatan

(P2K3)

bertugas

memberikan evaluasi/penilaian, saran dan atau rekomendasi dalam hal pembuatan


dokumen jaminan mutu, kajian perubahan desain, fasilitas eksperimen serta
melakukan inspeksi internal (independent assessment) yang berkaitan dengan
keselamatan (safety related) instalasi nuklir.
10.

BAPETEN

melaksanakan

pengawasan

serta

audit

(eksternal)

terhadap

pelaksanaan PJM-PTAPB termasuk di dalamnya PJM-OPRK.


11.

Supervisor Reaktor mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan bertanggung


jawab atas pelaksanaan dan keselamatan operasi reaktor, mulai dari awal start up
sampai shutdown serta semua sistem pendingin dimatikan sehingga reaktor
dinyatakan dalam kondisi aman, yang dinyatakan dengan tanda tangan supervisor.

12.

Operator Reaktor mempunyai tugas mempersiapkan (check list) sistem proteksi


dan keselamatan operasi, melaksanakan start up, melaksanakan operasi daya
reaktor serta shutdown serta mematikan sistem pendingin di bawah tanggung jawab
dan perintah supervisor reaktor. Operator juga bertugas mekakukan pencatatan
File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

20 Dari 30

pada log book operasi setiap satu jam dan segala kegiatan terkait dengan
kepentingan/ keperluan operasi daya reaktor.
13.

Petugas Perawatan dan Perbaikan reaktor melakukan pengecekan, perawatan


dan perbaikan terhadap SSK
dengan prosedur operasi,

dan sistem bantu reaktor, secara periodik sesuai

perawatan dan perbaikan serta agenda yang telah

ditetapkan.
14.

Petugas jaga pintu reaktor adalah personil yang menjaga pintu masuk dan
keluar reaktor. Personil ini bertanggung atas pencatatan pada log books setiap
orang (dan barang/alat) yang masuk/keluar ke/dari dalam gedung reaktor.

15.

Personil/grup yang akan melakukan segala kegiatan di dalam gedung reaktor


selama reaktor dioperasikan harus memberitahukan kepada supervisor reaktor, dan
bukan menjadi tanggung jawab supervisor reaktor tetapi menjadi tanggung jawab
personil/ketua

grup

itu

sendiri.

Supervisor

wajib

memberitahukan

kepada

personil/grup tersebut perihal kondisi dan pemanfaatan operasi reaktor tersebut


16.

Personil/grup yang melakukan kegiatan di dalam gedung reaktor menjadi


tanggung jawab personil/ketua grup itu sendiri.

17.

Petugas Proteksi Radiasi bertugas mengamati dan mencatat paparan radiasi


pada tempat-tempat yang telah ditentukan di dalam ruang reaktor; dan melaporkan
semua kejadian yang berkaitan dengan paparan radiasi pada saat reaktor
dioperasikan kepada supervisor reaktor.

2.5. Kualifikasi Personil dan Pelatihan


1. Kepala Bidang Reaktor dan pejabat struktural dibawahnya mempunyai latar
belakang pendidikan minimal Sarjana Teknik Fisika, Kimia, Fisika Nuklir serta telah
berpengalaman bekerja pada bidang reaktor minimum 5 tahun, dan telah
mengikuti pendidikan/pelatihan keahlian sesuai dengan kompetensi yang ada
pada bidang reaktor.
2. Personil yang bekerja pada bidang reaktor minimum berpendidikan SLTA kejuruan
teknik dan sudah berpengalaman bekerja di Bidang Reaktor minimum 5 tahun.
Kepala Bidang reaktor bertanggung jawab untuk menentukan pendidikan keahlian
sesuai kompetensi yang menjadi tugas dan pekerjaan personil di bidang reaktor.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

NO. DOK.

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

REVISI

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

21 Dari 30

3. Operator dan Supervisor harus telah lulus DIKLAT Operator dan Supervisor
Reaktor yang diselenggarakan oleh Lembaga yang terakreditasi BAPETEN dan
mendapat Surat Ijin Bekerja (SIB) sebagai operator/supervisor reaktor dari
BAPETEN. Supervisor reaktor memiliki latar belakang pedidikan minimum D3
teknik dan operator reaktor SLTA kejuruan teknik.
4. Teknisi Perawatan/Perbaikan Reaktor minimum berpendidikan SLTA kejuruan
teknik dan Supervisor Perawatan/Perbaikan minimum D3 kejuruan teknik dan
telah lulus pelatihan perawatan reaktor yang diselenggarakan oleh Lembaga yang
terakreditasi BAPETEN dan mendapat Surat Ijin Bekerja (SIB) Perawatan Reaktor
dari BAPETEN.
5. Kepala Bidang Reaktor bertanggung jawab atas program dan penyelenggaran
pelatihan

dan

rekualifikasi

personil

teknisi/supervisor

perawatan

reaktor,

operator/supervisor reaktor dan pengurus/pengawas akuntansi dan pembukuan


bahan bakar (nuklir).
2.6. Dokumentasi.
Bidang

Reaktor

bertanggung

jawab

mengelola

dokumentasi

PJM-OPRK

mencakup informasi tentang dokumen keselamatan reaktor, organisasi pelaksana,


prosedur, juklak dan catatan hasil operasi dan perawatan SSK maupun informasi lain
yang dikategorikan atas dokumen permanen dan non permanen. Selain itu Bidang
Reaktor juga mengelola dokumen-dokumen kumpulan diktat, yaitu Diklat Perawatan
Reaktor, Diklat Operator dan Supervisor Reaktor, Diklat Sistem Pertanggungjawaban
Bahan Nuklir. Dokumen ini dipergunakan untuk memelihara pengetahuan personil yang
bertanggungjawab untuk pengoperasian dan perawatan reaktor.
a.

Dokumen permanen
Yang dimaksud dengan dokumen permanen ialah setiap dokumen yang harus

ada/disimpan selama umur reaktor Kartini atau selama SSK masih terpasang/terpakai
dalam reaktor Kartini. Dokumen yang termasuk dalam kategori ini a.l
1) Desain reaktor, perubahan gambar, modifikasi dan perubahan yang diterangkan
dalam laporan final analisis keselamatan reaktor.
1) Data loading awal.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

22 Dari 30

2) Laporan kejadian (yang berkaitan dengan pengoperasian reactor).


3) Inventarisasi bahan bakar, pemindahan dan pemasangannya.
4) Log Book operasi reaktor Kartini.
5) Log Book Perawatan
6) Laporan Analisis Keselamatan Reaktor.
7) Data catatan dosis radiasi personil.
b. Dokumen non permanen
Yang dimaksud dengan dokumen non permanen ialah dokumen yang tidak
termasuk dalam katagori dokumen permanen tetapi merupakan dokumen yang
memberi informasi tertentu tentang kegiatan khusus dan dipelihara selama waktu
tertentu. Dokumen yang termasuk dalam katagori ini ialah :
1. Uji periodik, inspeksi, kalibrasi dan laporan audit jaminan kualitas.
2. Perawatan, inspeksi, reparasi, penggantian atau pemindahan peralatan.
3. Uji khusus terhadap reaktor atau dokumen eksperimen.
4. Data yang terekam pada komputer kendali.
5. Prosedur persyaratan desain.
6. Prosedur Operasi dan Perawatan reaktor Kartini.
c. Pengelolaan dokumen
Dokumen disimpan, dirawat dan diamankan, mulai dari saat penerimaan sampai
dengan pemusnahan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Prosedur ini mencakup:
1. Penerimaan dokumen.
2. Identifikasi dan katagori dokumen.
3. Koreksi terhadap dokumen.
4. Penyimpanan dan pemeliharaan dokumen.
5. Distribusi dokumen.
6. Pemindahan/pemusnahan dokumen.
Catatan :
Dokumen asli disimpan dalam arsip Bidang Reaktor dan untuk penggandaan harus
seizin Kepala Bidang.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

23 Dari 30

d. Pengendalian Dokumen
Penomoran dan kode dokumen dibuat sesuai dengan prosedur yang tertuang pada
Prosedur Penomoran Dokumen. Tindakan pengawasan/kontrol terhadap dokumen
dilakukan secara berkala, untuk mengetahui pelaksanaan dari prosedur pengelolaan
dokumen yang telah ditetapkan. Aspekaspek yang diperiksa mencakup :
1. Penerimaan dokumen.
2. Kelengkapan dokumen.
3. Kondisi dokumen.
4. Distribusi dokumen.
5. Revisi atau perubahan dokumen.
e. Pengendalian Rekaman
Bidang Reaktor mengidentifikasi dan menyimpan rekaman sesuai dengan kategorinya.
Pengendalian rekaman dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
f. Pengendalian Ketidaksesuaian dan Tindak Koreksi
Setiap ketidaksesuaian yang ditemukan oleh pihak pengawas/auditor harus
disampaikan secara tertulis oleh Pengawas/Auditor kepada penanggung jawab (auditi)
SSK yang bersangkutan. Sedangkan ketidak-sesuaian SSK yang ditemukan oleh
personel (pekerja) selain pengawas, dicatat dan dilaporkan kepada atasan

secara

struktural sebagai penanggung jawab SSK yang bersangkutan.


Analisis atas kejadian-kejadian janggal/abnormalitas akan dituliskan dalam laporan
teknis. TJM PTAPB ikut bertanggung jawab dalam mengendalikan tindakan pembetulan
atas ketidak sesuaian yang ditemukan. Ketidaksesuaian yang ditemukan selama
pemeriksaan (audit) harus didiskusikan terlebih dahulu antara pemeriksa/auditor dan
pihak yang diperiksa/personil yang diaudit.
Ketidaksesuaian di sini mencakup :
1. Penyimpangan terhadap prosedur yang berlaku.
2. Penyimpangan terhadap batasbatas kondisi operasi.
3. Ketidaklengkapan prosedur.
4. Penyimpangan terhadap setting limit alarm.
5. Ketidak lengkapan dokumentasi.
File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

24 Dari 30

6. Penyimpangan karakteristik peralatan.


7. Kualifikasi personil.
8. Ketidak sesuaian dengan spesifikasi/standar/kode.
Tindakan koreksi/perbaikan dilaksanakan terhadap temuan yang diperoleh, seperti
dalam halhal berikut :
1. Keefektipan program jamiman mutu.
2. Kesalahan prosedur.
3. Batasbatas pelepasan/ paparan radiasi.
4. Kualifikasi personil.
5. Kondisi abnormal lainnya.
Program perawatan/perbaikan, kalibrasi, uji fungsi terhadap SSK reaktor Kartini harus
dilaksanakan

sesuai

dengan

agenda

tahunan

program

operasi

dan

perawatan/perbaikan SSK reaktor, untuk mencegah terjadinya penyimpangan dari pada


pararameter-parameter operasi SSK reaktor. Dengan demikian apabila ditemukan
ketidaksesuaian parameter operasi SSK tersebut dapat segera diperbaiki untuk
mencegah terjadinya gagal operasi.
2.7. Indikator Kinerja
Pelaksana PJM-OPRK bertanggungjawab untuk mengidentifikasi dan memantau
parameter-parameter yang berkaitan dengan keselamatan operasi reaktor, yaitu berupa
data-data indikator kinerja. Indikator kinerja ini harus digunakan sebagai bahan/
pertimbangan / umpan balik untuk peningkatan kinerja dan keselamatan operasi reaktor.
Parameter-parameter tersebut a.l. : ketidaktersediaan atau kegagalan komponen/ sistem,
kejadian-kejadian abnormal, dampak penuaan komponen/ system, dsb.
III. KINERJA
3.1. Umum
Personil pelaksana operasi dan pemeliharaan reaktor bertanggungjawab untuk
mengoperasikan dan memelihara reaktor Kartini sesuai dengan spesifikasi teknik yang
telah ditetapkan. Kegiatan yang dapat mempengaruhi keselamatan dan keandalan reaktor
harus disetujui Kepala Bidang Reaktor /Penanggung Jawab Operasi. Pelaksanaan operasi

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

25 Dari 30

reaktor dilakukan oleh operator yang dikoordinasi oleh supervisor. Penggantian operator
dan supervisor dalam operasi shift harus mengikuti prosedur yang ditetapkan
Indikator kinerja operasi dan perawatan reaktor yang baik a.l. ditunjukkan dengan
kesesuaiannya dengan spesifikasi teknik, batas kondisi operasi, implementasi terhadap
jadual kegiatan yang konsisten, komunikasi informasi yang baik dalam semua kegiatan,
pelaporan dan dokumentasi, mengeliminasi penyebab-penyebab alarm, dsb.
3.2. Prosedur Operasi Reaktor
Prosedur operasi reaktor baik untuk operasi normal atau dalam keadaan darurat
harus tersedia, dan disiapkan supaya dapat dengan mudah diperoleh dan digunakan
sewaktu diperlukan, agar tidak dilampauinya BKO yang ditetapkan.

Prosedur operasi normal a.l. :


Uji kalibrasi sistem instrumentasi dan kendali (chek list)
Loading dan unloading bahan bakar
Percobaan kekritisan
Start-up awal setelah refuelling
Operasi pada tingkat daya dan shut-down
Prosedur operasi darurat :
Kondisi operasi darurat yang diperkirakan terjadi harus diidentifikasi. Oleh karena
kondisi darurat tidak mengikuti pola operasi normal maka prosedur operasi reaktor pada
kondisi darurat harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi segala perubahan dan
kegagalan

berturutan.

Tujuan

dari

prosedur

operasi

darurat

adalah

untuk

mengembalikan reaktor kepada suatu kondisi yang bisa ditangani dengan prosedur
normal, atau agar reaktor dapat berada pada kondisi shut-down dengan aman.
3.3. Pengujian
Pengujian (testing) dilakukan terhadap berbagai sistem/peralatan dalam frekuensi
dan waktu pengujian tertentu :

a. Setiap sistem/peralatan sebelum dioperasikan.


b. Setelah pekerjaan pemeliharaan/perbaikan SSK selesai dilaksanakan.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

26 Dari 30

c. Setiap sistem/peralatan baru, sebelum serah terima dilakukan antara PTAPB


dengan pihak pemasok.
Pengujian terhadap komponen/ sistem untuk pengoperasian reaktor harus dilakukan
sesuai prosedur yang ditetapkan.
Kategori pengujian sistem menurut fungsinya meliputi :

Uji fungsi sistem instrumentasi dan kendali sebelum operasi

Pengujian/ pengawasan selama operasi

Pencatatan data-data hasil pengujian dan pengawasan (pada logbooks) harus


dibuat

sedemikian

sehingga

mudah

dikomparasi

dengan

Ketidaksesuaian yang diperoleh dari hasil pengujian, harus

hasil

sebelumnya.

segera dikoreksi dan

ditindak lanjuti agar kemampuan operasi reaktor tetap handal.


3.4. Pengendalian Peralatan Ukur (Kalibrasi)
Semua alat ukur yang terkait keselamatan harus dikalibrasi secara berkala sesuai
dengan jadwal dan prosedur yang telah ditetapkan. TJM-PTAPB dilibatkan dalam
pengendalian perlengkapan pengukuran dan pengujian yang penting bagi keselamatan,
untuk menjamin dipenuhinya spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
3.5. Pengendalian Material
Pengawasan terhadap material dilakukan untuk mengetahui perihal berikut :
1. Pembukuan material/suku cadang (log books permohonan/penerimaan barang).
1. Identifikasi material/suku cadang.
2. Stok minimum material/suku cadang.
Pengendalian material akan dilaksanakan sesuai dengan klasifikasi SSK reaktor,
dan harus sesuai dengan prosedur pengendalian yang telah ditetapkan.
3.6. Pengendalian Proses Kegiatan
Pengawasan dilakukan untuk meyakinkan bahwa proses berlangsung dengan
lancar, pada batasbatas yang ditetapkan. Ruang lingkup pengawasan mencakup :
1. Standar, spesifikasi, kriteria dan metoda pengukuran yang digunakan.
2. Prosedur yang digunakan oleh operator

3. Batasbatas operasional (operational limits), seperti :

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

27 Dari 30

a. Harga batas untuk sistem proteksi reaktor.


b. Check List untuk tiap sistem/peralatan.
c. Klasifikasi dan Setting alarm untuk tiap sistem/peralatan.
4. Data-data yang diperoleh dari pengoperasian reaktor Kartini.
5. Personil yang melaksanakan proses (operasi, perawatan dan perbaikan reaktor )
harus memenuhi persyaratan kualifikasi yang telah ditetapkan.
Pengendalian proses kegiatan dilakukan sesuai dengan klasifikasi SSK reaktor.
3.7. Perawatan Reaktor
Program perawatan (perbaikan) reaktor harus direncanakan dan dilaksanakan.
Dalam melaksanakan program tersebut didasarkan pada prosedur perawatan dan
perbaikan secara tertulis.

Personil yang melaksanakan perawatan dan perbaikan

sistem, struktur dan komponen (SSK) reaktor adalah personil yang terlatih dan
memenuhi kualifikasi, menggunakan instrumentasi dan peralatan yang telah dikalibrasi.
Pemeliharaan akan dilaksanakan sesuai dengan klasifikasi SSK reaktor
3.8. Penanganan Bahan Bakar dan Manajemen Teras Reaktor.
Penanganan bahan bakar meliputi : penerimaan, pemindahan, refuelling, loading,
unloading, transportasi, dan penyimpanan bahan bakar reaktor harus dilakukan secara
terkendali sesuai prosedur.

Perhitungan fraksi bakar, proteksi fisik dan pembukuan

bahan nuklir harus dilaksanakan sesuai ketentuan.


3.9. Keselamatan Radiologi dan Pemantauan Lingkungan
Program proteksi radiasi harus dibuat dan dilaksanakan, termasuk pengelolaan
data dosis personil. Pemantauan dan pengendalian lingkungan harus dilakukan untuk
mengetahui tingkat radioaktivitas lingkungan akibat pengoperasian reaktor Kartini.
Pengelolaan limbah radioaktif yang dihasilkan dari operasi reaktor dilakukan
secara terpadu di bawah koordinasi BK2.
3.10. Pengendalian Desain dan Modifikasi
Modifikasi terhadap (desain) SSK reaktor harus dikaji sedemikian rupa dengan
mempertimbangkan operability, maintainability, constructability, testability, dan prinsipprinsip ALARA, serta ketentuan peraturan yang berlaku.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

28 Dari 30

Pengendalian desain dan modifikasi dilakukan sesuai dengan klasifikasi SSK


reaktor. Setiap perubahan (modifikasi) desain terhadap SSK yang terkait dengan sistem
keselamatan reaktor, harus mendapatkan pertimbangan dari Panitia Pembina
Keselamatan Kerja dan Kesehatan (P2K3).

Perencanaan, pelaksanaan dan hasil

kegiatan modifikasi harus dijadualkan, dan diberitahukan kepada BAPETEN.


Setiap ada perubahan organisasi (reorganisasi) ataupun SSK reaktor yang terkait
dengan penunjukan parameter-parameter operasi, pihak manajemen harus segera
melakukan revisi PJM-OPRK sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
3.11. Prokuremen
Proses prokuremen harus memastikan bahwa barang/jasa yang diserahkan oleh
pemasok memenuhi persyaratan dan harapan pengguna. Untuk pengawasan terhadap
pengadaan barang/suku cadang harus dilaksanakan terhadap :
1. Spesifikasi barang/material/suku cadang/komponen.
2. Dokumen jaminan mutu yang diminta.
3. Pengujian fisik barang yang datang dan dokumennya.
Demikian juga terhadap pemasok (supplier) harus memenuhi persyaratan sesuai
dengan yang ditetapkan. TJM-PTAPB harus dilibatkan dalam pengendalian pengadaan
barang dan jasa terutama yang penting bagi keselamatan nuklir.
IV. ASESMEN (KAJIAN)
4.1. Pemantauan
Dari aspek Program Jaminan Mutu,

pemantauan dilaksanakan berdasar atas

prosedur yang telah ditetapkan, dan dilakukan secara berkala (minimal satu kali dalam
setahun) oleh TJM-PTAPB, yang secara spesifik mengevaluasi tentang :
1. Pemeriksaan dokumentasi.
2. Pemeriksaan material dan gudang.
3. Wawancara terhadap personil terkait.
4. Program pelatihan dan pelatihan ulang personil.
5. Tindak koreksi terhadap ketidaksesuaian
6. Program pengelolaan dokumen.
7. Keefektipan program jaminan mutu.

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN
PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI
DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

BATAN
TJM-PTAPB

mempunyai

kewenangan

untuk

memberi

NO. DOK.

PJM OPRK /APB-04

REVISI

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

29 Dari 30

saran

dan

revisi

atas

pelaksanaan PJM-OPRK serta bertanggung jawab dalam proses audit internal dan
melaporkan kepada Kepala PTAPB.
4.2. Asesmen Melekat
Asesmen melekat (kajian/penilaian/evaluasi) oleh diri sendiri bertujuan untuk
mengidentifikasi,

mengkoreksi

dan

mencegah

masalah-masalah

yang

dapat

menghalangi pencapaian tujuan PJM-OPRK. Metodologi asesmen melekat dilakukan


oleh personil (satgas) yang ditunjuk, untuk melakukan evaluasi periodik (triwulanan)
terhadap rencana kegiatan dan pelaksanaan operasional SSK reaktor Kartini.
Pelaksanaan evaluasi PJM-OPRK, mencakup evaluasi terhadap :
a. Jadwal/scheduling aktivitas/pekerjaan/logbooks.
b. Operasi rutin.
c. Perawatan dan perbaikan.
d. Kalibrasi instrumentasi.
e. Hasil pemantauan radiasi daerah kerja.
f.

Identifikasi kejadian abnormal


Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan koreksi, perbaikan dan tindak lanjut

kinerja sistem manajemen PJM-OPRK selanjutnya.


4.2. Asesmen Independen
Asesmen independen terdiri dari audit internal dan eksternal. Audit internal
terhadap aspek keselamatan operasi/perawatan reaktor dilakukan minimal satu kali
dalam satu tahun oleh Tim Jaminan Mutu PTAPB, yang anggota auditornya bukan dari
personil laboratorium bidang reaktor.
Audit eksternal dilakukan oleh lembaga independen yaitu

BAPETEN sebagai

Lembaga Pengawas dan PSJMN sebagai Pembina.


Audit dilaksanakan setelah memberi tahu secara tertulis kepada pihak auditi, dan
setelah pelaksanaan audit selesai, auditor segera membuat laporan tertulis dan
disampaikan kepada Kepala PTAPB untuk kemudian digunakan sebagai bahan tindak
perbaikan oleh pihak manajemen pelaksana terkait (auditi).
4.3. Kaji Ulang Sistem Manajemen

File: PJM-OPRK Rev.10

PTAPB

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU OPERASI


DAN PERAWATAN REAKTOR KARTINI

NO. DOK.
REVISI

PJM OPRK /APB-04

10

TANGGAL

20 - 11 - 2012

Hal.

30 Dari 30

Kaji ulang sistem manajemen terhadap PJM-OPRK dilakukan berdasar atas


efektifitas pelaksanaan kegiatan operasi dan perawatan/perbaikan SSK reaktor Kartini
demi tercapainya tujuan keselamatan operasi. Pihak manajemen internal bidang reaktor
menjabarkan PJM-OPRK, yang dituangkan ke dalam agenda/program tahunan operasi
dan perawatan/perbaikan reaktor serta instrumen yang melengkapinya sebagaimana
yang tercantum dalam dokumen PJM-OPRK sereta prosedur, juklak/instruksi kerja dan
rekaman data yang melengkapinya. Evaluasi dilakukan terhadap manajemen internal
bidang reaktor berdasar atas hasil capaian program tahunan tersebut, yang digunakan
sebagai dasar melakukan kajian terhadap efektifitas seni melaksanakan sistem
manajemen yang sudah ditetapkan.
4.4. Perbaikan Sistem Manajemen
Peluang-peluang untuk perbaikan sistem manajemen di PTAPB diidentifikasikan
dalam kaji ulang manajemen. Apabila peluang untuk perbaikan telah teridentifikasi, maka
Kepala PTAPB mengkoordinasikan perencanaan untuk perbaikan tersebut. Perencanaan
ini juga meliputi perencanaan penyediaan sumber daya yang memadai. Selain itu,
Kepala PTAPB mengkoordinasikan pemantauan terhadap keefektifan perbaikan yang
telah dilakukan.

File: PJM-OPRK Rev.10

Das könnte Ihnen auch gefallen