Sie sind auf Seite 1von 18

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PRODUKTIVITAS ALAT

LOADING DAN HAULING PADA PENAMBANGAN


OVERBURDEN SATUAN KERJA SWAKELOLA A2 PT. BUKIT
ASAM (PERSERO), TBK. TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN
Andi Mercury1, Drs. Raimon Copa, MT, Fadilla, SPd. MT2
ABSTRACT
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk is a coal mining company located in
Tanjung Enim, South Sumatra. Mining Licence with an area of 66.414
hectares, the location of Mine Air Laya with an area of 7.700 ha, Muara
Tiga Besar Mine with an area of 3,300 Ha and Banko Barat Mine with an
area of 4.300 Ha. In mining operations at PT Tambang Air Laya. Bukit
Asam (Persero), Tbk Tanjung Enim using the method with Continuous
Mining (BWE Systems) and Conventional Mining (shovel and truck).
In Swakelola A2 overburden production target for the month of
March 2013 was 334.500 bcm/month. The targets set by the unit Renops
(Operational Planning) at a meeting earlier in the month. From the
production target, the realization of the field for the overburden is
267.295,50 bcm/month. While the results of the calculation of overburden
production of 242.581,097 bcm/month. the difference is not too much
calculation and realization in the field, so the production target is not
reached in March. Solutions in order to achieve the production target with
two solutions. The first solution to increase the effective roads hours, and
the second solution is the addition of the dump truck. on the inside dump I
the addition of 3 units and additions to Tupak 7 units. The first solution with
an effective way to increase production at 342.944,542 Bcm/month, and the
second solution by increasing the production of dump trucks 368.814,22
Bcm/month.
Total cost realization in March 2013 was Rp. 8.797.471.811. while
the total cost of an increase in hours effective way is Rp. 10.493.372.190,
and total cost for the solution of increasing the number of dump truck is Rp.
10.479.818.010. So the cost per cubic meter of overburden effective way to
increase clock is Rp. 30.597,86/m3, and for the addition of dump truck is
Rp. 28.414,89/m3. Thus the cost is more economical to use the solution in
increasing the number of dump truck dump in disposal Inside dump I and
disposal Tupak. Because the contract PT. Bukit Asam and PT. Bangun
Karya Pratama Lestari (BKPL) based material transported and distance.
therefore, the addition of any number of dump trucks do not add to the
operating costs, but it just adds to the cost of fuel and operator

RINGKASAN

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk merupakan perusahaan tambang


batubara yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dengan Izin
Usaha Pertambamgam seluas 66.414 Ha, yang terdiri dari Tambang Air
Laya seluas 7.700 Ha, Tambang Muara Tiga Besar seluas 3.300 Ha dan
Tambang Banko barat seluas 4.300 Ha. Dalam operasi penambangan di
Tambang Air Laya PT. Bukit Asam (Persero), Tbk Tanjung Enim
menggunakan metoda Continous Mining dengan BWE System dan shovel
and truck.
Target produksi overburden untuk bulan Maret 2013 adalah 334.500
bcm/bulan. Target ini ditetapkan oleh satuan kerja Renops (Perencanaan
Operasional) dalam rapat di awal bulan. Dari target produksi ini realisasi
dilapangan untuk overburden adalah 267.295,50 bcm/bulan. Sedangkan
hasil perhitungan penulis produksi overburden sebesar 265.153,9
bcm/bulan. Hanya selisih tipis perhitungan penulis dengan realisasi di
lapangan. Permasalahan tidak tercapainya target dikarenakan belum
optimalnya penggunaan alat gali muat, dorong dan angkut overburden.
Salah satunya ditandai dengan hasil produksi yang belum optimal disemua
shift kerja, hal ini disebabkan banyaknya waktu yang hilang yang
memperkecil effisiensi kerja dan jam jalan efektif yang masih minim.
Untuk itu jika effisiensi kerja tetap 85% sedangkan jam jalan efektif
di tingkatkan seperti pada lampiran G maka produksi akan tercapai dengan
produksi dump truck ke disposal 341620,43 bcm/bulan.
Keywords: Hauling, Loading, Productivity, Cost
1
2

Alumni Program Studi Teknik Pertambangan


Dosen Teknik Pertambangan FT UNP

A. PENDAHULUAN
Target

produksi

produksi

ini

realisasi

lapangan

untuk

di

overburden

overburden untuk bulan Maret

adalah 267.295,50 bcm/bulan.

2013

Tidak

adalah

bcm/bulan.

334.500

Target

tercapainya

target

ini

produksi untuk bulan Maret

ditetapkan oleh satuan kerja

2013 ini dikarenakan belum

Renops

optimalnya penggunaan alat

(Perencanaan

Operasional) dalam rapat di

loading

awal

overburden.

bulan.

Dari

target

dan
Salah

hauling
satunya

ditandai dengan hasil produksi

dan 650 Ha diperuntukkan

yang belum optimal disemua

sebagai daerah penimbunan

shift kerja.

overburden.

B. KAJIAN UMUM
1. Data Umum Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Bukit
Asam (Persero), Tbk
Alamat :
Tanjung

Jln. Parigi No. 1


Enim

31716

kab.

Muara Enim Sumatera Selatan


31700

Gambar 1. Peta Lokasi


Kesampain Daerah Lokasi

Telepon

: (62-734) 453161

2. Lokasi
Secara

Penambangan
PT. Bukit Asam (Persero),

geografis

posisi

Tbk

untuk

melakukan

Tambang Air Laya terletak

kegiatan

diantara

batubara pada lokasi Air Laya

'

''

'

penambangan

Putih Swakelola, maka akan

''

3 42 30 4 47 30

LS

dan

melakukan

kegiatan

penambangan Overburden.
3. Pemuatan Tanah Penutup

103o 45' 00' ' 103o 50' 10' '

Berdasarkan pada posisi


BT.

Tambang

Air

Laya

mempunyai luas sekitar 1210


Ha

terdiri

dari

560

Ha

merupakan daerah penggalian

alat gali-muat
Untuk
memperoleh
hasil

yang

sesuai

dengan

satuan produksi maka pola

pemuatan

merupakan

salah

lebih tinggi dari bak

satu

faktor

yang

truck

waktu

edar

berada

pemuatan

yang

tumpukan

mempengaruhi
alat.

Pola

(alat

muat
diatas
material

digunakan tergantung kondisi

atau

lapangan operasi pengupasan

jenjang). Ini bertujuan

serta

yang

supaya operator lebih

asumsi

leluasa untuk melihat

bahwa setiap alat angkut yang

bak dan menempatkan

datang, mangkuk (bucket) alat

material.
b. Bottom Loading yaitu

alat

digunakan

mekanis
dengan

berada

diatas

gali-muat sudah terisi penuh


alat

gali-muat

dan siap ditumpahkan. Setelah


melakukan penggalian
alat angkut terisi penuh segera
dengan menempatkan
keluar dan dilanjutkan dengan
dirinya

di

jenjang

sama

dengan

alat angkut lainnya sehingga


yang
tidak terjadi waktu tunggu
pada alat angkut maupun alat

posisi alat angkut.


4. Berdasarkan penempatan

gali-muatnya.
Pola pemuatan dapat

posisi alat angkut


a. Single Back Up, yaitu

dilihat dari beberapa keadaan

alat

yang ditunjukan alat gali-muat

memposisikan

dan

untuk dimuati pada

angkut

berikut.
a. Top

yaitu

sebagai

angkut
diri

satu tempat sedangkan


loading

yaitu
alat angkut berikutnya

kedudukan alat muat


menunggu alat angkut

pertama

dimuati

sampai penuh, setelah


alat angkut pertama

dengan

alat

angkut

pertama

dan

seterusnya.
5. Faktor

Yang

Mempengaruhi

Produksi

berangkat alat angkut


kedua memposisikan
diri

untuk

dimuati

Alat
a. Effisiensi Kerja
Menurut

Ir.

sedangkan truk ketiga


Rochmanhadi
menunggu, dan begitu
(1992:7)
seterusnya.
b. Double Back
yaitu

alat

memposisikan

Up,
angkut
diri

mengemukakan
bahwa
Merencanakan suatu

untuk dimuati pada

proyek

dua tempat, kemudian

menunakan

alat gali-muat mengisi

mekanis, produktivitas

salah satu alat angkut

perjam dari suatu alat

sampai penuh setelah

yang

itu mengisi alat angkut

adalah

kedua

standard

yang

sudah

yang

di

alat

perlukan

produktivitas
dari

alat

memposisikan diri di

tersebut dalam kondisi

sisi lain sementara alat

ideal dikalikan dengan

angkut

suatu

alat

kedua

angkut

diisi,
ketiga

memposisikan diri di
tempat

yang

sama

faktor

yaitu

faktor effisiensi kerja.

b. Faktor Pengembangan
Material

(Swell

Factor)
Swell

tergantung dari jenis


material

yang

akan

digali. Jika material


Factor
yang

adalah

ditemukan

faktor
dilapangan

adalah

pengembangan
lempung (clay), maka
material

yang
nilai dari bucket fill

merupakan
factor yang digunakan
perbandingan
volume

antara
material

dalam keadaan insitu


(belum

digali

antara 0,70 - 0,90.


d. Kesediaan
dan
Penggunaan Alat
1) Kesediaan Mekanis

atau
(Mechanical

bank

cubic

meter/bcm)
volume

dan
material

dalam keadaan loose


(telah
loose

digali

atau
cubic

meter//lcm).
V
SF= insitu x 100
V loose
c. Faktor Isian Mangkuk
(Bucket Fill Factor)
Besarnya
nilai
faktor isian mangkuk
(Bucket Fill Faktor)

Avaibility)
W
MA=
x 100
W +R
2) Kesediaan

Fisik

(Phisical
Avaibility)
W +S
PA=
x 100
W + S+ R
3) Penggunaan
Efektif

(Efective

Utilition)
EU =

W
x 100
W + S+ R

6. Produksi Alat Gali-Muat


dan Alat Angkut

a. Produksi Alat GaliMuat

angkut mempunyai waktu

Hydraulik

tunggu)
MF=

Excavator
qlxKxEx 3600
Q=
CT
b. Produksi

Alat

Gali

C. METODE PENELITIAN
Dalam
pelaksanaan

Dorong

q x 60 x e x E
QD=
F D
x +Z
F R

c. Produksi Alat Angkut


n x Kb x FF x Eff x 60
Q=
Ct
7. Keserasian Kerja (Match
Factor)
Keserasian kerja adalah
pola gerak alat berat yang
terpadu,
timbul

dimana
waktu

tidak
tunggu

antara alat muat dan alat


angkut. MF = 1 (Berarti
keserasian kerja alat muat
dan alat angkut adalah
100%), MF < 1 (Berarti
alat angkut bekerja penuh
dan alat muat mempunyai
waktu tunggu), MF > 1
(Berarti alat muat bekerja
penuh

sedangkan

alat

n x nH x cL
nL x c H

penelitian

ini

dilakukan

beberapa

metode

pengumpulan informasi atau


data,

guna

gambaran

mendapatkan

dan

pemahaman

mengenai objek yang menjadi


fokus

penelitian.

memperoleh
penulis

Dalam
informasi,

menggunakan

dua

metode yaitu metode primer


dan metode sekunder. Metode
Primer

merupakan

metode

pengambilan data langsung


yang berasal dari lapangan.
Sedangkan metode sekunder
yaitu

metode

pengambilan

data yang berasal dari literatur


dan wawancara dengan pihak
perusahaan.

Kedua

metode

tersebut
proses

digunakan
pemecahan

untuk

2)

Waktu

masalah

tetap

yang dilakukan penelitian oleh

time)

penulis. Data yang diambil

pemecahan

(Variable

Yaitu

adalah sebagai berikut:


1. Metodelogi Pemecahan
Metodologi

tidak

waktu

yang berubah-ubah
tergantung

meliputi

pada

jarak dan kondisi

pengambilan data. Data

kerja lapangan.

yang dibutuhkan antara

Untuk

lain:
a. Data Primer
Data

memperbesar produksi
primer

alat

per

jam

yaitu

merupakan data yang

dengan

diambil langsung dari

waktu siklus sehingga

lapangan seperti:

produksi setiap menit

1)

Waktu

tetap

(Fixed time)
Yaitu
yang
untuk
gerakan

waktu

diperlukan
gerakantetap,

memperkecil

dalam

satuan

jam

makin

besar.

Ada

beberapa cara untuk


meningkatkan
produksi:
a.

Mengurang

seperti menggerus,

i waktu tetap:

menggali, memuat,

1)

dan membuang.

Ses
uaikan jumlah
alat

angkut

dengan

atau rute yang

kemampuan

benar

alat muat agar

ekonomis.

alat

Artinya

angkut

dan

jalur

tidak

yang

menunggu

memiliki waktu

untuk dimuat.

siklus

2)

Unt
uk

singkat, seperti

keras

seperti

napar,

tanah

berbatu

tidak

agar

mudah

untuk dimuat.
3)

Kur
angi

adanya

waktu manuver
pada

supaya dipecah
terlebih dahulu

yang

benar-benar

material

yang

diambil

alat

angkut.
b)

Me
melihara jalan
jangan sampai
ada yang rusak.

sudut

swing.
b.

Mengurang

b. Data Sekunder
Data
sekunder

i waktu variable
merupakan data yang
(tidak tetap):
diperoleh dari literatura)

Men
literatur
entukan

PT.

Bukit

jalur
Asam (Persero) Tbk,

untuk

mendukung

data-data

3)

penelitian

Spesifikasi alat muat,

seperti:

alat

1)

alat garu.

Kebutuhan

angkut,

dan

nyata

batubara

dalam

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Kegiatan
Pengupasan

target produksi.
Lapisan Tanah Penutup
2)
Pada Lokasi Air Laya
Kebutuhan

nyata
Putih pada satuan kerja di

overburden dalam
penambangan
target

Swakelola

stripping
A2

ratio

(SR).

Stripping

ratio

PT.

Bukit

kegiatan
lapisan

Asam,

pengupasan
tanah

penutup

merupakan
dilakukan dengan metode
perbandingan
conventional mining yaitu
antara

lapisan

tanah

penutup

kombinasi

antara

excavator backhoe PC400


dengan

material
LC dan PC800 SE dengan

yang

akan
dump truck Scania P380.

ditambang.
Dimana

alat

gali-muat

Stripping ratio di
(excavator)

bekerja

lapangan 1:5.
menggali
material

dan

memuat

tanah

penutup,

jika material sulit untuk di

gali

menggunakan

lokasi front Air Laya Putih

excavator maka material

ke disposal inside dump

akan di ripping (beraikan)

berjarak 800 m, ke

menggunakan

bulldozer

disposal tupak berjarak

yang kemudian di loading

4,3 km. Target pengupasan

menggunakan

tanah

Jenis

excavator.

material

penutup

di

penutup

untuk

tanah

rencana kerja bulan Maret

lokasi

adalah

sebesar

334.500

Swakelola A2 adalah tanah

bcm. Untuk pola pemuatan

biasa, kering dengan nilai

lapisan

swell factor (SF) = 0,85.

berdasarkan posisi alat gali

Jumlah populasi

tanah

muat

penutup

di

lokasi

unit di lokasi Swakelola

penambangan Air

A2

Putih pada penambangan

adalah

excavator

backhoe PC400 LC yang

Swakelola

beroporasi ada dua unit

Bottom Loading, yaitu alat

dimana 1 unit untuk tanah

gali

penutup dan 1 unit untuk

penggalian

penggalian batubara dan

menempatkan dirinya di

excavator backhoe PC800

jenjang yang sama dengan

SE yang beroperasi ada 2

posisi alat angkut.


Dari target yang

muat

A2

Laya

dengan

melakukan
dengan

unit untuk tanah penutup.


ditetapkan

oleh

satuan

Untuk dump truck Scania


kerja

Renops

P380 ada 28 unit. Dari


(Perencanaan Operasional)

dalam rapat awal bulan

seperti Lampiran K

Maret.

maka

Dimana

produksi
dibulan

target

besarnya

oveburden

produktivitas untuk

334.500

excavator backhoe

Maret

bcm, dan target produksi

PC

untuk batubara 70.000 ton

sebesar

yang mempunyai stripping


ratio 5:1.
2. Produksi Alat Gali-Muat

400

adalah

128621,73
Bcm/jam.Produksi

dan Angkut.
a. Produktivitas PC 400

perbulan
=
128621,731

LC
Dari Perhitungan diatas

bcm/bulan
b. Produktivitas PC 800
Dari perhitungan diatas

(sebelum
maka

perbaikan)

kita

dapatkan

besarnya produktivitas
untuk

excavator

backhoe PC 400 adalah

(sebelum
maka

kita

perbaikan)
dapatkan

besarnya produktivitas
untuk

excavator

backhoe PC 800 adalah


sebesar

295,458
sebesar

Bcm/jam.
Maka
perbulan

produksi
=

Bcm/jam.
sebesar

365,193
Perbulan
118654,857

95997,259

bcm/bulan untuk satu

bcm/bulan
Setelah diperbaikan

unit PC 800. Setelah

jam jalan efektif

perbaikan

maka

produksi
sebesar

perbulan
158979,468

bcm/bulan untuk satu


unit PC 800.
c. Produktivitas

DT

Scania P380
Produksi penambahan
jumlah alat dump truck
sebanyak 3 unit maka
jumlah

produksi

sebagai

berikut

91394,257 bcm/bulan

Jeni
s
Alat
PC4
00
PC8
00
PC8
00

Front
Kerja

Inside
dump I
Inside
dump II
Tupak

Jumlah
Alat
Dump
Truck
Swakelo
la A2

Jumlah
Penambahan Dump
Truck

Macth
Factor
sebelum
penambaha
n

Macth
Factor
sesudah
penambaha
n

0,6

0,99

0,99

12

0,64

1,02

10.493.372.190 dan penambahan


3. Total Biaya Penambangan

jumlah unit alat angkut biaya

Tanah Penutup Swakelola

totalnya

adalah

A2

10.479.818.010.

Biaya realisasi penambangan di

Biaya

Swakelola

Rp.

digunakan untuk mencapai target

8.797.471.811, untuk mencapai

adalah biaya penambahan dump

target penulis memberikan dua

truck, karena biaya peningkatan

solusi.

jam jalan efektif akan lebih besar

A2

adalah

Solusi

pertama

solusi

yang

Rp.

peningkatan jam jalan efektif dan

pada

solusi kedua penambahan unit

penambangan

dump truck pada masing-masing

Sedangkan pada penambahan alat

front kerja inside sump I 3 unit

angkut penambahan pada BBM

dan Tupak 7 unit. Dari kedua

dan operator.

solusi tersebut didapatlah total

Dari total biaya realisasi dan

biaya

solusi,

kedua solusi dapat di tentukan

jalan

biaya per kubik material tanah

efektif Biaya totalnya sebesar Rp.

penutup di Swakelola A2. Biaya

untuk

masing-masing
peningkatan

jam

penyewaan

ekonomis

yaitu

alat

utama

excavator.

per

kubik

untuk

solusi

peningkatan jam jalan efektif


yaitu Rp. 30597,86, dan biaya

sewa melainkan biaya BBM dan


operator.
E. KESIMPULAN

penambahan alat angkut adalah

1. Faktor keserasian (Match

Rp. 28414,89 seperti pada tabel di

Factor) realisasi di lapangan

bawah ini.

antara alat gali-muat dan

Tabel Daftar Biaya dan Produksi

angkut pada alat angkut PC

Keterangan Produksi

Total Biaya
Per Bulan (Rp)

800 SE (1 unit) DT Scania

10.493.372.190

P380 (7 unit) yang akan di

Peningkatan jam jalan


efektif
Penambahan unit dump
10.479.818.010
truck

Dengan

demikian

penambangan

kedua

angkut ke Disposal Inside

biaya

Dump

dengan

jarak

800

metode

meter

dengan

perhitungan

untuk mencapai target produksi

Match Factor yaitu 1 (alat

yang lebih ekonomis yaitu dengan

gali muat dan angkut tidak

penambahan jumlah alat angkut

ada

material di inside dump dan tupak.

Sedangkan Disposal Inside

Karena kontrak kerja PT. Bukit

Dump dengan jarak 1,1 Km

Asam dan

(PC 400) dan Disposal Tupak

PT. Bangun Karya

Pratama

Lestari

berdasarkan

material

(BKPL)
yang

di

waktu

tunggu).

dengan jarak 4,7 Km (PC


800)

didapat

perhitungan

angkut dan jarak pemindahan

match faktornya kurang dari

material, sehingga penambahan

satu yang artinya alat gali

jumlah dump truck berapa pun

muat

tidak menjadi peningkatan biaya

mempunyai

waktu

tunggu sedangkan alat angkut

lampiran

bekerja ekstra.

produksi

2. Target Produksi untuk

menjadi

maka

tercapai

dan

342944,542

bulan Maret 2013 adalah

bcm/bulan.

334.500

Jumlah Dump Truck yang

bcm/bulan,

realisasi

di

lapangan

Sedangkan

digunkan

tidak

adalah

267.295,50

berpengaruh

bcm/bulan,

sedangkan

biaya

hasil perhitungan penulis

(cost)

berdasarkan

kerja PT. Bukit Asam dan

kerja

dan

efisiensi
jam

jalan

PT.

terhadap

penambangan
karena

BKPL

kontrak

di

bayar

efektif didapat produksi

berdasarkan

bulan maret 242581,097

yang di angkut dan jarak

bcm/bulan selisih tipis

angkut.

dengan

di

penambahan dump truck

lapangan. Maka untuk

akan menambah biaya

mencapai target produksi

bahan bakar dan operator.

untuk di bulan berikutnya

Dimana

efisiensi kerja dan jam

perhitungan

jalan efektif harus di

Factor untuk PC 400

tingkatkan

Jika

(Disposal Inside Dump)

efisiensi kerja tetap 81%

< 1, dan Match Factor

dan jam jalan efektif

(Keserasian Kerja) untuk

ditingkatkan seperti pada

PC 800 (Disposal Tupak)

realisasi

lagi.

material

Akan

hasil

Tetapi

dari
Match

< 1 yang artinya alat

solusi dan biaya total

angkut bekerja penuh dan

solusi peningkatan jam

alat

mempunyai

jalan efektif (Lampiran

waktu tunggu. Sehingga

K) maka total biaya Rp.

perlu penambahan alat

10.493.372.190

angkut DT Scania P380

sedangkan

sebanyak 7 unit untuk PC

untuk penambahan unit

800 (Disposal Tupak),

dump

dan 3 unit DT Scania

sebesar

P380

10.479.818.010. sehingga

muat

(Inside

untuk

PC

Dump).

400
Maka

produktivitas

akan

lebih

biaya

truck

total

adalah
Rp.

ekonomis

menggunakan

jika
solusi

bertambah

menjadi

Penambahan unit dump

368814,22

bcm/bulan

truck.
4. Biaya per kubik dari

yang artinya mencapai


kedua solusi dapat di
target

334.500
tentukan

bcm/bulan.
3. Total Biaya

realisasi

penambangan

di

Swakelola

A2

penambangan

dari

perbandingan

antara

biaya

total

masing-

dalam

masing

solusi

dengan

tanah

produksi

yang

dicapai

penutup adalah sebesar

yaitu Rp. 30597,86/m3

Rp.

8.797.471.811.

untuk peningkatan jam

apabila untuk mencapai

jalan efektif, dan Rp.

target

28414,89/m3

maka

ada

dua

untuk

penambahan jumlah alat


angkut. Sehingga biaya
per meter kubik yang
lebih

ekonomis

untuk

mencapai target produksi


adalah

dengan

menambah alat angkut.


F. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
Data-data,
Laporan
dan
Arsip
Perusahaan PT.Tambang
Batubara Bukit
Asam
(Persero)
Tbk.
Tanjung Enim: PTBA Unit
Tanjung Enim.
Anonim. 2012. Panduan
Pelaksanaan Pengalaman
Lapangan
Industri.
Jurusan
Teknik
Pertambangan.
Padang: UNP

Anonim.
2007.
Specification
and
Application.
Japan:
Handbook Komatsu Ltd.
Erwendi. 2013. Evaluasi
Kehilangan Waktu Pada
Alat Gali Muat, Dorong,
dan
Angkut untuk Optimalisasi
Produksi Tanah Penutup di
Penambangan
Swakelola.
Sumatera
Selatan:
Universitas
Sriwijaya
Prodjosumarto, Partanto.
1993. Pemindahan Tanah
Mekanis. Jurusan Teknik
Pertambangan. Bandung:
ITB
Rochmanhadi.
1992.
Kapasitas dan Produksi
Alat
Berat.
Jakarta:
Departemen
Pekerjaan Um

Das könnte Ihnen auch gefallen