Sie sind auf Seite 1von 9

BAB IV

METODE PENELITIAN
4.1 Gambaran Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. DJASAMEN SARAGIH
PEMATANGSIANTAR yang terletak di Jalan Sutomo No.23 PEMATANGSIANTAR. Adapun
alasan peneliti melakukan lokasi tersebut dengan mempertimbangkan ketersedian data karena
RSUD Dr.DJASAMEN SARAGIH Pematang Siantar merupakan pusat pelayanan kesehatan
pemerintah kota Siantar yang menjadi salah satu tempat rujukan sehingga memudahkan untuk
dilakukan penelitian.
Pengambilan data dilaksanakan di bagian rekam medik RSUD Dr.DJASAMEN
SARAGIH Pematang Siantar dengan mencatat data rekam medik sesuai dengan form data yang
sudah disiapkan. Dari data yang terpilih diperoleh pasien yang rawat inap yang di diagnosa ISPA
di RSUD Dr.DJASAMEN SARAGIH Pematang Siantar tahun 2012 berjumlah 50 orang pasien.

4.2 .1 Distribusi frekuensi berdasarkan kelompok umur


Tabel 4.1. Distribusi frekuensi berdasarkan kelompok umur
No
1
2
3
4
5
6
7

Umur
12 16 tahun
17 25 tahun
26 35 tahun
36 45 tahun
46 55 tahun
56 65 tahun
65 tahun

Frekuensi
3
4
6
3
8
10
16

Persentase ()
6
8
12
6
16
20
32

Total

50

100

Dari tabel 4.1 di dapatkan kelompok umur yang paling banyak menderita ISPA adalah
pada kelompok umur 65 tahun dengan jumlah 16 orang (32 ). Kemudian diikuti dengan
kelompok umur 56 65 tahun dengan jumlah 10 orang (20 ). Kelompok umur 46 55 tahun
dengan jumlah 8 orang (16). Kelompok umur 26 35 tahun dengan jumlah 6 orang (12 ).
Kelompok umur 17 25 tahun dengan jumlah 4 orang (8 ). Kelompok umur 36 45tahun
dengan jumlah 3 orang (6 ). Kelompok umur 12 16 tahun dengan jumlah 3 orang (6 ).

4.2.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 4.2. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin
No
1

Jenis kelamin
Laki laki

Frekuensi
28

Persentase ()
56

Perempuan

22

44

Total

50

100

Dari tabel 4.2 didapatkan jumlah sampel laki laki lebih banyak dari pada jumlah sampel
perempuan dimana terdapat 28 orang (56 ) sampel laki laki dan 22 orang (44 ) sampel
perempuan yang di diagnosa menderita ISPA.

4.2.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 4.3 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan
No
1

Pekerjaan
PNS

Frekuensi
5

Persentase ()
10

TNI-AD

14

Wiraswasta

16

32

Ibu Rumah Tangga

12

24

Petani

10

20

Total

50

100

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa pekerjaan sampel paling banyak adalah wiraswasta dengan
jumlah 16 orang (32 ), setelah itu Ibu Rumah Tangga dengan jumlah 12 orang (24 ),
kemudian Petani dengan jumlah 10 orang (20 ), setelah itu TNI-AD dengan jumlah 7 orang (14
), dan terakhir PNS dengan jumlah 5 orang (10 ).

4.2.4 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis ISPA


Tabel 4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis ISPA
No
1

Jenis ISPA
Bronkitis

Frekuensi
10

Persentase ()
20

Bronkiolitis

12

24

Meningitis

16

Pneumonia

20

40

Total

50

100

Dari tabel 4.4 terlihat bahwa jenis ISPA yang paling banyak adalah Pneumonia dengan
jumlah 20 orang (40 ), kemudian Bronkiolitis dengan jumlah 12 orang (24 ), setelah itu
Bronkitis dengan jumlah 10 orang (20 ), dan yang terakhir Meningitis dengan jumlah 8 orang
(16).

BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Pembahasan
Sampel penelitian adalah seluruh pasien yang di diagnosa menderita ISPA yang dirawat
di RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH Kota Pematang Siantar. Selama kurun waktu penelitian
dari bulan november sampai desember 2014 diperoleh data yang terpilih sebanyak 50 kasus
ISPA.
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui karakteristik penderita ISPA
yang dirawat inap secar umum dan mengetahui karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin,
pekerjaan, dan pembagian ISPA di Rumah Sakit Dr. DJASAMEN SARAGIH Kota Pematang
Siantar tahun 2012.

Berdasarkan karakteristik umur, pasien yang tercatat menderita ISPA tahun 2012 di
RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH Kota Pematang Siantar berjumlah 50 pasien, pada tabel 4.1,
dapat dilihat bahwa penderita ISPA yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini adalah
kelompok umur 65 tahun dengan jumlah 16 orang (32 ). Kemudian diikuti dengan kelompok
umur 56 65 tahun dengan jumlah 10 orang (20 ). Kelompok umur 46 55 tahun dengan
jumlah 8 orang (16 ). Kelompok umur 26 35 tahun dengan jumlah 6 orang (12 ).
Kelompok umur 17 25 tahun dengan jumlah 4 orang (8 ). Kelompok umur 36 45 tahun
dengan jumlah 3 orang (6 ). Kelompok umur 12 16 tahun dengan jumlah 3 orang (6 ).
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa penderita ISPA dapat menyerang hampir semua
kelompok umur. Kejadian ini banyak ditemukan pada kelompok umur 65tahun dan terendah
pada kelompok umur 36 45 tahun dan pada kelompok umur 12 16 tahun. Sedangkan pada
penelitian lain yang dilakukan Romulus di RSUP Adam malik Medan dan RSUD dr. Pringadi
Medan dari Maret 2010 April 2011 didapati 60 penderita ISPA dengan perbandingan laki laki
dan perempuan adalah 1:1 dengan usia rata rata, laki laki 27,8 dan perempuan 23,5 tahun.
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, jumlah pasien yang tercatat menderita ISPA
tahun 2012 di RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH Kota Pematang Siantar berjumlah 50 pasien,
pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa penderita ISPA yang paling banyak ditemukan dalam
penelitian ini adalah penderita ISPA dengan jenis kelamin laki laki terdapat 28 orang (56 )
dan pada perempua 22 orang (44 ). Perbandingan laki laki dan perempuan adalah 2:1.
Sedangkan menurut Muttaqin (2008) laki laki lebih sering terkena ISPA daripada perempuan.
Berdasarkan karakteristik pekerjaan, jumlah pasien yang tercatat menderita ISPA di
RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH Kota Pematang Siantar tahun 2012 berjumlah 50 pasien,
pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa penderita ISPA yang paling banyak ditemukan pada penelitian

ini adalah wiraswasta dengan jumlah 16 orang (32 ) dan terendah adalah PNS dengan jumlah 5
orang (10 ). Hal ini disebabkan karena wiraswasta paling sering merokok dan paling banyak
menghirup udara yang sudah terkontaminasi dengan bakteri. Menurut Mandal BK (2006) ISPA
sering terjadi akibat masuknya kuman mikroorganisme (bakteri dan virus) kedalam organ saluran
pernafasan yang berlangsung selama 14 hari.
Berdasarkan karakteristik jenis penyakit, jumlah pasien yang tercatat menderita ISPA
yang dirawat inap di RSUD dr.DJASAMEN SARAGIH Kota Pematang Siantar berjumlah 50
pasien. Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa penderita ispa yang paling banyak ditemukan dengan
jenis penyakit Pneumonia dengan jumlah 20 orang (40 ), kemudian Bronkiolitis dengan jumlah
12 orang (24 ), setelah itu Bronkitis dengan jumlah 10 orang (20 ), dan yang terakhir
Meningitis dengan jumlah 8 orang (16). Menurut Dongoes (2006) pasien yang menderita
pneumonia adalah pasien yang sering menghirup udara yang sudah terkontaminasi oleh virus dan
bakteri sehingga virus dan bakteri tersebut masuk dan menyebar melalui aspirasi,
5.2 Keterbatasan Penelitian
Ada beberapa keterbatasan pada penelitian ini, data yang digunakan merupakan data
sekunder yang diperoleh dari rekam medik, sehingga peneliti tidak terjun langsung berhadapan
dengan penderita ISPA. Dari hal ini penulis merasa bahwa penelitian ini kurang objektif dan
efisien. Data yang dipakai tidak semuanya standart dan merupakan kelemahan dari penelitian ini
dengan kata lain penelitian ini memiliki ruang lingkup terbatas. Meskipun demikian, pada
akhirnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk penelitian
kedepannya.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Penderita yang mengalami ISPA di RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH Kota Pematang
Siantar berjumlah 50 orang
2. Distribusi penderita yang mengalami ISPA di RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH Kota
Pematang Siantar tahun 2012 berdasarkan kelompok umur pasien terbanyak adalah
kelompok umur 65 tahun dengan jumlah 16 orang (32 ) dan terendah adalah
kelompok umur 36 45 tahun dan kelompok umur 12 16 tahun dengan jumlah 3 orang
(6 ).

3.

Distribusi penderita yang mengalami ISPA di RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH Kota
Pematang Siantar tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah pasien yang
berjenis kelamin laki laki dengan jumlah 28 orang (56 ) dan perempuan dengan

jumlah 22 orang (44 )


4. Distribusi penderita yang mengalami ISPA di RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH Kota
Pematang Siantar tahun 2012 berdasarkan pekerjaan terbanyak adalah Wiraswasta
dengan jumlah 16 orang (32 ), dan terendah adalaha PNS dengan jumlah 5 orang (10
)
5. Distribusi penderita yang mengalam ISPA di RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH Kota
Pematang Siantar tahun 2012 berdasarkan jenis penyakit ISPA terbanyak adalah pasien
yang menderita Pneumonia dengan jumlah 20 orang (40 ), dan terendah adalah pasien
yang menderita penyakit meningitis dengan jumlah 8 orang (16 )
6.2 . Saran
Adapun saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi pihak RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH Kota Pematang Siantar diharapkan agar
meningkatkan kualitas dalam membuat data rekam medis yang objektif dan efisien
sehingga data rekam medis pasien dapat digunakan untuk keperluan penelitian
selanjutnya maupun keperluan lainnya.
2. Bagi para peneliti lain untuk tetap melakukan penelitian penelitian sejenis dengan

sampel yang lebih besar dan memiliki variabel lain yang belum diteliti pada penelitian
ini.

Das könnte Ihnen auch gefallen