Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Kep
PENGKAJIAN
Pengkajian yang lengkap,
akurat, sesuai kenyataan,
kebenaran data sangat
penting untuk merumuskan
suatu diagnosa keperawatan
dan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai
dengan respon individu
SUMBER1.
DATA
Sumber data Primer
Sumber data primer adalah data-data yang
dikumpulkan dari klien, yang dapat memberikan
informasi yang lengap tentang masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya.
2. Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data-data
yang diumpulkan dari orang terdekat klien
(keluarga), seperti orang tua, saudara, atau
pihak lain yang mengerti dan dekat dengan
klien
3. Sumber data lainnya
Catatan klien (perawatan atau rekam medis
klien) yang merupakan riwayat penyakit dan
JENIS DATA
1. Data Objektif
CARA PENGUMPULAN
DATA
WAWANCARA
Wawancara adalah
menanyakan atau membuat tanyajawab yang berkaitan dengan masalah
yang dihadapi oleh klien, biasa juga
disebut dengan anamnesa.
Wawancara berlangsung untu
menanyakan hal-hal yang
berhubungan dengan masalah yang
dihadapi klien dan merupakan suatu
komunikasi yang direncanakan.
OBSERVASI.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik adalah
melakukan pemeriksaan fisik klien
untuk menentukan masalah kesehatan
klien. Pemeriksaan fisik dapat
dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah
INSPEKSI..
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan
cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui
pengamatan. Cahaya yang adekuat diperlukan
agar perawat dapat membedakan warna, bentuk
dan kebersihan tubuh klien. Fokus inspeksi pada
setiap bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh,
warna, bentuk, posisi, simetris. Dan perlu
dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian
tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya. Contoh
: mata kuning (ikterus), terdapat struma di leher,
kulit kebiruan (sianosis), dan lain-lain.
PALPASI
Palpasi adalah suatu teknik yang
menggunakan indera peraba. Tangan
dan jari-jari adalah instrumen yang
sensitif digunakan untuk mengumpulkan
data, misalnya tentang : temperatur,
turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi,
ukuran
PERKUSI..
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan
mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu
untuk membandingkan dengan bagian tubuh
lainnya (kiri kanan) dengan tujuan
menghasilkan suara.
Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi
lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi
jaringan. Perawat menggunakan kedua
tangannya sebagai alat untuk menghasilkan
suara.
AUSKULTASI..
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan
dengan cara mendengarkan suara yang
dihasilkan oleh tubuh. Biasanya
menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop. Hal-hal yang didengarkan
adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan
bising usus
DOENGOES (1993)
Mencakup : aktivitas / istirahat, sirkulasi,
integritas ego, eliminasi, makanan dan
cairan, hygiene, neurosensori, nyeri /
ketidaknyamanan, pernafasan,
keamanan, seksualitas, interaksi sosial,
penyuluhan / pembelajaran.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
No MR
Tanggal operasi
Tanggal masuk
Tanggal Pengkajian
Ruang
Nama
Umur
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: 573313
: 08 maret 2010
: 08 Maret 2010
: 9 Maret 2010
:Kelas II Obstetri, zaal kebidanan RSUD
Raden Mattaher Jambi
: Ny. I
: 36 Tahun
: Melayu
: Islam
:S1
: Guru
: RT. 12 Tempino
C. STATUS OBSTETRI
Riwayat persalinan yang lalu adalah G3 P2 A0
Tgl/T Usia
ahun keha
periks milan
a
Jenis
penolong Penyul
persalin
it
JK
an
hamil/
persali
nan/nif
as
Bidan
Bidan
L
L
Anak
BB
2.800 gram
2.900 gram
PB
Keada
an
49 cm Sehat
50 cm Sehat
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-Tanda
Vital
TD
mmHg
Nadi
/menit
Suhu
Pernapasan
menit
TB
BB
: 120/80
: 82 x
: 37,5 0C
: 20 x /
: 156 Cm
: 68 Kg
5.Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS ke V
Perkusi : redup
Auskultasi : bunyi jantung normal I, II, tak ada bunyi
gallop
6.Leher
: tak ada pembesaran vena jugularis, tak ada
6.
pembesaran tiroid, tak terpasang trakeostomi.
7. Dada dan thorax : simetris, tak ada lesi
8.Paru-paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : vocal fremitus sama kanan-kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : bunyi vesikuler, tak ada ronchi, tak ada
wheezing
4. Abdomen
: Keras
: Tidak ada
: Ada
: Tidak Ada
: Ada
5. Perineum
Keadaan utuh, ada ciciatrik bekas episiotomi anak sebelumnya.
6. Eliminasi
Terpasang kateter warna urine seperti warna kuning, dengan jumlah 600
cc.
7. Asupan Nutrisi
Klien mengatakan nafsu makan kurang, klien hanya menghabiskan dari
porsi yang disediakan Rumah Sakit, klien juga mengkonsumsi makanan
yang disediakan keluarga. Klien minum air setengah gelas setiap satu jam.
8.Ekstremitas
32 Atas : tangan kanan terpasang infuse RL
( Ringer laktat ) 20 tetes / menit, tak ada
edema, tak ada tanda infeksi di area
pemasangan infus, terdapat luka post
operasi ORIF pada bahu kanan, rentang
gerak pada bahu kanan terganggu.
Bawah : tak ada edema, tak ada lesi
Genital : tak terpasang DC,
Kulit : turgor kulit baik, warna sawo matang
MENGUKUR KEKUATAN
OTOT
Skala 0.
artinya otot tak mampu bergerak, misalnya jika tapak tangan dan jari
mempunyai skala 0 berarti tapak tangan dan jari tetap aja ditempat walau sudah
diperintahkan untuk bergerak.
Skala 1.
jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan ini berarti otot
masih belum atrofi atau belum layu.
Skala 2,
dapat mengerakkan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah misalnya
tapak tangan disuruh telungkup atau lurus bengkok tapi jika ditahan sedikit saja
sudah tak mampu bergerak
Skala 3,
dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat
menggerakkan tapak tangan dan jari
Skala4,
Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.
Skala 5,
bebeas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Rutin :Tanggal 8 Maret 2010
WBC : 14.0 H 103 / mm3
RBC : 4.19 103 / mm3
HGB : 12.1 g/dl
HCT : 36.4 %
PLT : 274. 103 / mm3
PCT : .184 %
Masa Perdarahan 3 menit
Masa Pembekuan 3 menit