Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DISUSUN OLEH:
ARIAWAN AJI
FITRI HANDAYANI
INDAH OKTARI WIJAYANTI
(Kelompok:2)
W3KEL.2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 latar Belakang
Dalam bisnis yang modern ini, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang
yang profesional di bidangnya. Mereka dituntut mempunyai keahlian dan keterampilan bisnis
yang melebihi keterampilan dan keahlian bisnis orang kebanyakan lainnya. Kaum profesional
bisnis ini dituntut untuk memperlihatkan kinerja tertentu yang berada diatas rata-rata kinerja
pelaku bisnis amatir. Kinerja ini tidak hanya menyangkut aspek bisnis, manajerial, dan
organisasi teknis murni, melainkan juga menyangkut aspek etis. Kinerja yang menjadi
prasyarat keberhasilan bisnis ini juga menyangkut komitmen moral, integritas moral, disiplin,
loyalitas, kesatuan visi moral, pelayanan, dan sikap mengutamakan mutu, penghargaan
terhadap hak dan kepentingan pihak-pihak terkait yang berkepentingan (stakeholder), yang
lama kelamaan akan berkembang menjadi sebuah etos bisnis dalam sebuah perusahaan.
Terjadinya krisis keuangan yang disebabkan skandal keuangan oleh berbagai
perusahaan besar di dunia menyebabkan perubahan padapersepsi mayarakat terhadap nilai
serta perilaku etika perusahaan. Pembentukan komite audit dan komite etika yang berisikan
oleh individu di luar perusahaan, pembentukan nilai code of conduct perusahaan serta
peningkatan nilai pelaporan perusahaan untuk meningkatkan integritas adalah berbagai upaya
yang dilakukan perusahaan untuk menumbuhkan kembali kepercayaan publik tersebut.Pada
lingkup yang lebih kecil, skandal keuangan mengakibatkan adanya jurang kepercayaan
(expectation gap) antara persepsimasyarakat mengenai laporan keuangan oleh akuntan serta
laporan audit olehauditor dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan keuangan
perusahaan.Terjadinya jurang kepercayaan tersebut pada akhirnya akan berujung pada aturan
yang
lebih
ketat,
hukuman
yang
lebih
besar
serta
penyelidikan
tentang
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan ekpektasi publik terhadap bisnis pada gilirannya melahirkan sebuah
mandat baru bagi dunia usaha. Milton Friedman (1970) memberikan pandangan bahwa bisnis
hadir untuk melayani masyarakat umum, bukan sebaliknya.Lebih lanjut, ia mengatakan
bahwa perusahaan didalam sistem pasar bebas,melalui eksekutif perusahaan, bertanggung
jawab kepada pemegang saham dalam bentuk menghasilkan laba tetapi harus menyelaraskan
hal tersebut dengan aturan dasar yang ada dalam masyarakat. Kedua hal tersebut kemudian
diwujudkan dalam bentuk aturan hukum dan aturan etika. Hal tersebut menjadikan ukuran
kinerja perusahaan tidak hanya terlihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
tetapi juga bagaimana perusahaan dapat selaras dengan aturan hukum dan etika yang
diharapkan oleh publik.
Perubahan ekpektasi publik terhadap bisnis juga akan mempengaruhi ekspektasi
publik terhadap peran akuntan. Trade Off antara akuntan sebagai bagian dari perusahaan dan
sebagai penjaga kepentingan publik bisa dikatakan sulit. Pada satu sisi, akuntan sebagai
bagian dari perusahaan diharapkan mampu dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai
karyawan dalam sebuah perusahaan, sisi lainnya adalah publik mengharapkan agar akuntan
juga tetap profesional dan memegang teguh nilai-nilai objektivitas, Integritas dan kerahasiaan
untuk melindungi kepentingan publik.
Hubungan saling ketergantungan antara perusahaan dan masyarakat mulai menjadi
pokok perhatian pada dekade 1980 an. Perusahaan kemudian menanggapi harapan
masyarakat, baik sebagai shareholder maupun sebagai stakeholder dengan menghadirkan:
a. Menghadirkan konsep tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) melalui pembentukan sistem pengendalian internal untuk menjamin
tercapainya tujuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan melindungi hak-hak
pemegang saham
b. Membuat serangakaian code of conduct sebagai pedoman bagi internal perusahaan
dalam hubungannya dengan para stakeholder seperti karyawan, pemerintah dan
masyarakat umum.
II.1 Ekspektasi Masyarakat terhadap Bisnis dan Akuntansi
Perusahaan memerlukan dukungan dari stakeholders seperti pemegang saham,
pegawai, konsumen, kreditur, supplier, pemerintah, dan aktivis untuk dapat mencapai tujuan
jangka panjangnya. Dukungan untuk bisnis secara umum tergantung pada kredibilitas
penempatan stakeholders dalam komitmen perusahaan, reputasi perusahaan, dan kekuatan
dari keunggulan kompetitif
perusahaan akan lebih menghargai kepentingan dan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka,
dalam arti luas perusahaan diminta untuk menentukan sikap etis dalam mencapai kesuksesan.
Oleh karena itu, kini direksi perusahaan berkeinginan untuk memimpin perusahaan mereka
secara lebih beretika,yang berarti perusahaan memperhatikan eksekutif dan pegawai secara
etis. Lebih dari itu, perusahaan diharapkan lebih bertanggung jawab kepada stakeholder
dalam hal transparansi dan sikap etis. Penilaian keberhasilan kini tidak hanya sekedar apa
yang telah dicapai perusahaan tapi juga menyangkut bagaimana keberhasilan itu dapat
dicapai secara etis. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan perubahan ekspektasi
publik terhadap perilaku bisnis:
a. Urusan Lingkungan
Hal ini dimulai dengan masalah pencemaran udara yang berfokus pada cerobong dan
pipa asap pabrik yang dapat menyebabkan iritasi dan kelainan pada masyarakat
sekitar pabrik. Selain pencemaran udara, hal lain yang harus diperhatikan adalah
pencemaran air.
b. Sensitivitas moral
Sensitivitas moral berkaitan dengan tekanan publik akan adanya suatu keadilan dalam
ketenagakerjaan. Hal tersebut kini telah dicantumkan dalam hukum, peraturan,
kontrak dan kegiatan-kegiatan perusahaan.
c. Penilaian buruk dan aktivis
Terkadang masyarakat atau kelompok tertentu menyerang instansi yang dinilai buruk,
seperti perusahaan sepatu Nike yang diboikot karena mempergunakan tenaga kerja
dibawah umur. Para investor berpandangan bahwa investasi mereka seharusnya tidak
hanya untuk mendapatkan pendapatan namun juga untuk masalah-masalah etis.
d. Ekonomi dan tekanan persaingan
Perkembangan pasar global memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk
mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu diperlukan
restrukturisasi yang memungkinkan produktivitas yang lebih tinggi dan biaya yang
lebih rendah.
e. Skandal keuangan: kesenjangan ekspektasi dan kesenjangan kredibilitas
Penyalahgunaan jabatan dalam bidang keuangan telah membuat krisis kepercayaan
terhadap laporan keuangan perusahaan dan pemerintah. Hal tersebut menyebabkan
terjadinya
kesenjangan
ekspektasi
dimana
seharusnya
pihak
perusahaan
Memili
h
Stakeholde
r
Dewan
Direksi,
Subkomite
Audit, Tata
Kelola,
Kompensasi
Auditor
Alur Info
Tindakan
Para direktur, eksekutif, manajer, dan karyawan lain harus memahami sifat dari
kepentingan stakeholder dan nilai yang dapat mendukung mereka untuk menggabungkan
kepentingan stakeholder ke dalam kebijakan, stategies, dan kegiatan operasional perusahaan.
Reputasi perusahaan dan tingkat dukungan dari stakeholder akan tergantung pada
pemahaman dan kemampuan perusahaan untuk mengelola risiko yang dihadapi perusahaan
secara langsung, maupun risiko yang berdampak pada para stakeholder. Reputasi ditentukan
oleh empat faktor, yaitu kredibilitas, keandalan, kepercayaan dan tanggungjawab.
Suatu hypernoms adalah nilai-nilai yang dihormati oleh sebagian besar kelompok atau
budaya di seluruh dunia. Hypernoms terdiri dari enam nilai dasar, yaitu kejujuran, keadilan,
empati, integritas, prediktabilitas, tanggung jawab. Keenam hypernorms memiliki relevansi
yang signifikan terhadap keberhasilan perusahaan di masa depan. Oleh karena itu,
hypernorms tersebut harus dikembangkan menjadi sebuah kode etik, kebijakan, strategi, dan
kegiatan perusahaan sebagai upaya untuk memastikan bahwa kepentingan kelompok
stakeholder dihormati, dan bahwa reputasi perusahaan akan memperoleh dukungan
maksimal.
Munculnya kepentingan stakeholder dan akuntabilitas telah meningkatkan keinginan
untuk membuat laporan kinerja perusahaan yang lebih transparan dengan mempertimbangkan
kepentingan para stakeholder. Hal tersebut membuktikan bahwa laporan perusahaan
seringkali tidak memiliki integritas karena tidak mencakup beberapa isu, dan juga tidak selalu
memberikan presentasi yang jelas dan seimbang tentang bagaimana kepentingan para
stakeholder akan terpengaruh. Kadang-kadang masalah akan disebutkan, tetapi dengan cara
tidak jelas, sehingga kurangnya transparansi akan membuat pemahaman pembaca menjadi
samar. Akurasi atau representasi yang tepat merupakan dasar untuk memahami fakta-fakta
yang mendasarinya. Perbaikan integritas, transparansi dan akurasi telah memotivasi para
akuntan profesional untuk mengenali pedoman (aturan dan prinsip) yang seharusnya
digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Keinginan tersebut melahirkan laporan
keuangan yang bersifat nonfinansial dan telah disesuaikan dengan kebutuhan para
stakeholder yang berupa laporan CSR.
II.3 Perkembangan Etika Bisnis
Terdapat beberapa konsep dan istilah yang telah dikembangkan untuk memfasilitasi
adanya perubahan akuntabilitas bisnis dan mengambil keputusan etis.
1. Pendekatan Filosofis untuk Etika Perilaku
Terdapat beberapa teori etika terkait dengan perilaku bisnis yaitu menurut filusuf
Yunani (Aritoteles), filusuf Jerman (Immanuel Kant), filusuf Inggris (John Stuart
Mill), filusuf Amerika (John Rawls. Teori ini menetapkan standar tinggi dalam
perilaku bisnis yang dapat diterima. Teori ini dapat membantu direktur, eksekutif,
dan akuntan untuk lebih memahami dasar etika bisnis dan dasar untuk melakukan
bisnis yang bertanggung jawab secara sosial.
secara bertahap sekumpulan GAAP yang dikembangkan oleh berbagai negara yang menjadi
suatu rangkaian umum yang berlaku di semua negara.
Secara bersamaan, Federasi Akuntan Internasional (IFAC) sedang mengembangkan
kode etik yang bersifat internasional untuk para akuntan profesional, dan prinsip dalam kode
tersebut akan menjadi dasar perilaku dan pendidikan para akuntan di dunia di masa
mendatang. Kantor akuntan publik juga sedang mengembangkan standar audit global untuk
melayani klien mereka, dan standar perilaku yang mendukung untuk memastikan bahwa
penilain mereka independen, objektif, dan akurat.
Dalam lingkungan global baru-baru didefinisikan ulang, penawaran layanan nonaudit
kepada klien audit, yang merupakan isu perdebatan untuk Arthur dalam bencana Enron, akan
dibatasi sehingga ekspektasi konflik kepentingan yang lebih ketat dapat dipenuhi. Para
akuntan profesional harus mewaspadai terjadinya konflik, di mana nilai-nilai dan kode
profesional lain yang mereka pekerjakan berbeda dengan profesi akuntansi.
Dampak meningkatnya ekspektasi untuk bisnis pada umumnya dan untuk direktur,
eksekutif dan akuntan pada khususnya, telah membawa tuntutan reformasi tata kelola,
pengambilan keputusan etis dan pengelolaan yang akan mendapat manfaat dari pemikiran
terkini tentang bagaimana mengelola risiko etika dan peluang. Pendekatan manajemen krisis
telah dikembangkan untuk memastikan bahwa perusahaan dan para eksekutif tidak
mengalami kehancuran yang lebih buruk atas prospek dan reputasi yang mereka inginkan.
Pada kenyataannya apabila aspek etis dan krisis telah dikelola dengan baik, maka reputasi
dapat ditingkatkan. Kombinasi antara etika dengan manajemen krisis dapat mengubah risiko
menjadi peluang .
II.5 Belajar dari Masa Lalu Profesi Akuntansi: Kasus Enron dan Worldcom
II.5.1 Kasus Enron dan KAP Arthur Andersen
Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam
melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun
1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan
diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada
kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future
transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron
mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun
2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan
menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari
Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh
dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan
energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $
31.2 milyar. Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya
manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal
perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan
perusahaan agar saham tetap diminati investor. Kronologis, fakta, data dan informasi dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle):
1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu mengandung unsur konflik
kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi
yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk
praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada
publik.
2.
Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out
sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah
partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b.
tidak ada
nilainya.
9. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002,
sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah
berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember
2001.
10. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan
tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal
4 Pebruari Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.
11. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US
dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP
Andersen.
12. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang
Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga
pemerintahan di Amerika.
investor di pasar modal pada umumnya (social impact). Milyaran dolar kekayaan investor
terhapus seketikadengan meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika
dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak
stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai
pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak agent
dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya
(self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat. Lalu apa yang
dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau dari
praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan
penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum. Dampak
Akibat Kasus Enron dan KAP Andersen:
a. Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor
dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan
perusahaan publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company Accounting
Oversight Board) yang bertugas:
1.
2.
3.
4.
5.
BAB III
KESIMPULAN
Perusahaan memerlukan dukungan dari stakeholders seperti pemegang saham,
pegawai, konsumen, kreditur, supplier, pemerintah, dan aktivis untuk dapat mencapai tujuan
jangka panjangnya. Dukungan untuk bisnis secara umum tergantung pada kredibilitas
penempatan stakeholders dalam komitmen perusahaan, reputasi perusahaan, dan kekuatan
dari keunggulan kompetitif
perusahaan akan lebih menghargai kepentingan dan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka,
dalam arti luas perusahaan diminta untuk menentukan sikap etis dalam mencapai kesuksesan.
Faktor-faktornya terdiri dari urusan lingkungan, sensitivitas moral, penilaian buruk dan
aktivis, ekonomi dan tekanan persaingan, skandal keuangan: kesenjangan ekspektasi dan
kesenjangan kredibilitas, kegagalan kepemimpinan dan penilaian resiko, peningkatan
keinginan transparansi dan sinergi semua faktor dan penguatan institusional.
Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi
pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja
pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat
menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam
kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur
Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron
bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen
sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP
tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana
mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini.
a. Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagaimacam pelanggaran praktik bisnis
yang sehat melakukan (Deception, discrimination of information, coercion, bribery)
dan keluar dari prinsif good corporate governance.Akhirnya Enron harus menuai
suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar.
b. KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan
profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari
tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat diantaranya melalui Deception,
discrimination of information, coercion, bribery. Akhirnya KAP Andersen di tutup
disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, Leonard J. 2007. Business & Professional Ethics for Directors, Executives, &
Accountans. Toronto: Thomson South-Western
Duska, Ronald F. and B.S. Duska. 2005. Accounting Ethics. Blackwell Publishing
http://bambangbima.blogspot.com/2009/11/enron-dan-arthur-cermin-yang-retak.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Enron
http://kdardika.blogspot.com/2012/03/kasus-enron.html
http://triyatmoko.wordpress.com/2009/02/24/lingkungan-etika-dan-akuntansi/
http://tugasprofesiakuntansi.blogspot.com/2011/12/ekspektasi-masyarakat-terhadapbisnis.html
http://zetzu.blogspot.com/2012/03/lingkungan-etika-dan-akuntansi.html
EKSPEKTASIMASYARAKATTERHADAPBISNISDANAKUNTANSI
Banyak orang mempunyai suatu kepentingan dalam suatu bisnis, aktivitasnya, dan
akibatnya.Jikakepentingandaristakeholderstidakdihargai,makaakanterjaditindakanyang
sering menyakitkan bagi pemegang saham, para petugas, dan para direktur. Dalam
kenyataannya,tidakmungkinbisnisituataupekerjaandapatmencapaisasaranstrategijangka
panjang mereka tanpa dukungan dari stakeholders, seperti pemegang saham, karyawan,
pelanggan,kreditur,parapenyalur,pemerintah,masyarakat,danaktifis.
Dukungan untuk suatu bisnis dan bisnis secara umum tergantung pada kredibilitas,
yaitukedudukanstakeholderdalamkomitmenperusahaan,reputasiperusahaan,dankekuatan
darikeuntungankompetitif,kepercayaan,sebaliknya,tergantungpadanilaiyangmendasari
aktivitasperusahaan.
Stakeholderlebihmengharapkanbahwaaktivitasperusahaanakanmenghargainilaidan
kepentingan mereka. Lebih luas, penghargaan untuk nilai dan kepentingan
stakeholdermenentukan
Konsekuensinya,pimpinanperusahaandiharapkanuntukmengelolaperusahaansecaraetis,
dalamartimerekamemandangeksekutif,karyawandanagenbertindaksecaraetis.Lebih
lanjut, perusahaan lebih diharapkan untuk dapatdipertanggungjawabkan pada stakeholder
secara
transparan
dan
dengan
cara
yang
etis.
Munculnyarezimpengelolaandantanggungjawabuntukbisnisdanpekerjaantelah
menjadi jauh lebih memperhatikan kepentingan stakeholder dan berbagai hal yang etis,
daripada yangterjadi dimasasebelumnnya. Pimpinan perusahaan, eksekutifdanakuntan
profesional,yangseringmelayanikonflikkepentinganstakeholder secaralangsung,harus
perduli terhadap harapan baru publik atas bisnis dan organisasi sejenis lain, dan harus
mengelolarisiko.Lebihdarihanyamelayanikecurigaanparacendekiawan,kepedulianini
harusdikombinasikandengannilaitradisionaldanmenyertakandalamsuaturerangkauntuk
pengambilankeputusanetisdantindakan.SepertihalnyadalamkasusEnrondankegagalan
Arthur Andersen, kredibilitas, reputasi, dan keuntungan kompetisi dari pasar modal,
organisasi,manajemen,profesional,danpekerjaanyangdialami.
RichardDeGeorgemenyatakanbahwajikaperusahaaninginmencatatsuksesdalam
bisnis,merekamembutuhkantigahalpokok:produkyangbaik,manajemenyangmulusdan
etika.Selamaperusahaanmemilikiprodukyangbermutusertabergunauntukmasyarakatdan
disampingitudikeloladenganmanajemenyangtepatdibidangproduksi,financial,sumber
dayamanusiadanlainlain,tetapiiatidakmempunyaietika,makakekuranganinicepatatau
lambatakanmenjadibatusandunganbaginya.Selakukegiatanekonomis,bisnisselalusudah
dipraktekkan sepanjang sejarah. Selaku profesi, bisnis merupakan sesuatu baru, karena
sekarangtersediapelatihan,pendidikandanpenelitiankhususuntukmemperolehketrampilan
di bidang itu. Kesanggupan alami saja tidak lagi mecukupi untuk memimpin sebuah
perusahaanmodern.
Sejak beberapa dekade terakhir ini, berangsurangsur mulai diakui pula pentingnya
etika dalam bisnis dan karena itu serentak juga dalam pendidikan untuk profesi bisnis.
Dibandingkan dengan segala usaha dan program yang diadakan untuk meningkatkan
kemampuan manajemen dalam bisnis, perhatian bagi etika dalam bisnis masih sangat
terbatas.Bisnismerupakansuatuunsurepentingdalammasyarakat.Dalammasyarakatacap
kaliberedaranggapanbahwabisnistidakmempunyaihubungandenganetikaataumoralitas.
Kinitelahterbentukkeyakinancukupmantapbahwabisnistidakterlepasdarisegisegimoral.
Bisnistidaksajaberurusandenganangkapenjualan(salesfigures)atauadanyaprofitpada
akhirtahunanggaran.Goodbusinessmemilikijugasuatumaknamoral.Moralitasmerupakan
syaratmutlakyangharusdiakuisemuaorang,jikakitainginterjundalamkegiatanbisnis.
Kadangkadangaspeketisdiperiksadalamkerangkasocialyanglebihluas.Tapibisa juga
segi etika disoroti dengan eksplisit, terutama jika kode etik perusahaan menjadi obyek
langsungdaripemeriksaan.Untukmenilaikinerjafinancialsebuahperusahaansudahlama
adastandartstandartaccountingyangditerimasecaranasionaldalamsuatunegaradanmalah
secaraInternasional.Padaakhirtahunsetiapperusahaanmembuatlaporanyangdidasarkan
atas standarstandar tersebut. Untuk menilai kualitas manajemen sudah terbentuk standar
juga,sepertiISO9000.Jikaperusahaanmemilikisebuahkodeetik,ethicalauditingitusecara
khususterfokuskanpadakodeetiktersebut.
BELAJAR DARI MASA LALU PROFESI AKUNTANSI: KASUS ENRONAA DAN
WORLDCOM
1.KasusEnronAA
EnronmerupakanperusahaandaripenggabunganantaraInterNorth(penyalurgasalam
melalui pipa) denganHoustonNatural Gas.Keduaperusahaan ini bergabungpada tahun
1985.BisnisintiEnronbergerakdalamindustrienergi,kemudianmelakukandiversifikasi
usahayangsangatluasbahkansampaipadabidangyangtidakadakaitannyadenganindustri
energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading
commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enronmulai terungkap pada
bulanDesembertahun2001danterusmenggelindingpadatahun2002berimplikasisangat
luasterhadappasarkeuanganglobalyangditandaidenganmenurunnyahargasahamsecara
drastisberbagaibursaefekdibelahandunia,mulaidariAmerika,Eropa,sampaikeAsia.
Enron,suatuperusahaanyangmendudukirankingtujuhdarilimaratusperusahaanterkemuka
diAmerikaSerikatdanmerupakanperusahaanenergiterbesardiASjatuhbangkrutdengan
meninggalkanhutanghampirsebesarUS$31.2milyar.
DalamkasusEnrondiketahuiterjadinyaperilakumoralhazarddiantaranyamanipulasi
laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan
mengalamikerugian.Manipulasikeuntungandisebabkankeinginanperusahaanagarsaham
tetapdiminatiinvestor,kasusmemalukaninikononikutmelibatkanorangdalamgedung
putih,termasukwakilpresidenAmerikaSerikat.Kronologis,fakta,datadaninformasidari
berbagai sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), dapat penulis
kemukakansebagaiberikut:
1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegitankegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan
mengijinkanterjadinyatransaksitransaksiberdasarkaninformasiyanghanyabisadiakses
olehPihakdalamperusahaan(insidertrading),termasukpraktekakuntansidanbisnistidak
sehatsebelumhaltersebutterungkapkepadapublik.
2.Enronmerupakansalahsatuperusahaanbesarpertamayangmelakukanoutsourcingsecara
totalatasfungsiinternalauditperusahaan.
a.MantanChiefAuditExecutifEnron(Kepalainternalaudit)semula
adalahpartnerKAPAndersenyangditunjuksebagaiakuntanpublikperusahaan.
b.DirekturkeuanganEnronberasaldariKAPAndersen.
c.SebagianbesarStafakuntingEnronberasaldariKAPAndersen.
3. Padaawaltahun2001patnerKAPAndersenmelakukanevaluasiterhadapkemungkinan
mempertahankanataumelepaskanEnronsebagaiklienperusahaan,mengingatresikoyang
sangattinggiberkaitandenganpraktekakuntansidanbisnisenron.Darihasilevaluasidi
putuskanuntuktetapmempertahankanEnronsebagaiklienKAPAndersen.
4. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting
perusahaanyangdinilaitidaksehatdanmengungkapkankekhawatiranberkaitandenganhal
tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron
menugaskanpenasehathukumperusahaanuntukmelakukaninvestigasiatas kekhawatiran
tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan
pertimbanganyangmelatarbelakangiakuntansiyangdipersoalkan.
5. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga.
DalamlaporanitudisebutkanbahwalababersihEnrontelahmeningkatmenjadi$393juta,
naik$100jutadibandingkanperiodesebelumnya.CEOEnron,KennethLay,menyebutkan
bahwaEnronsecaraberkesinambunganmemberikanprospekyangsangatbaik.
6. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke
pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang
perusahaanyangtidakdilaporkansenilailebihdarisatumilyardolar.Denganpengungkapan
ininilaiinvestasidanlabayangditahan(retainedearning)berkurangdalamjumlahyang
sama.
7.EnrondanKAPAndersendituduhtelahmelakukankriminaldalambentukpenghancuran
dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan
terhadapprosesperadilan
8.DanapensiunEnronsebagianbesardiinvestasikandalambentuksahamEnron.Sementara
ituhargasahamEnronterusmenurunsampaihampirtidakadanilainya.
9.KAPAndersendiberhentikansebagaiauditorenronpadapertengahanjuni2002.sementara
KAP Andersenmenyatakan bahwapenugasanAudit olehEnron telah berakhir padasaat
Enronmengajukanproseskebangkrutanpada2Desember2001.
10.CEOEnron,KennethLaymengundurkandiripadatanggal2Januari2002akantetapimasih
dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr. Lay
mengundurkandiridaridewandirekturperusahaan.
11.Tanggal28Pebruari2002KAPAndersenmenawarkangantirugi750JutaUSdollaruntuk
menyelesaikanberbagaigugatanhukumyangdiajukankepadaKAPAndersen.
12.PemerintahanAmerika(TheUSGeneralServicesAdministration)melarangEnrondanKAP
AndersenuntukmelakukankontrakpekerjaandenganlembagapemerintahandiAmerika.
13.Tanggal14Maret2002departemenkehakimanAmerikamemvonisKAPAndersenbersalah
atastuduhanmelakukanpenghambatandalamprosesperadilankarenatelahmenghancurkan
dokumendokumenyangsedangdiselidiki.
14. KAPAndersenterusmenerimakonsekwensinegatifdarikasusEnronberupakehilangan
klien,pembelotanafiliasiyangbergabungdenganKAPyanglaindanpengungkapanyang
meningkatmengenaiketerlibatanpegawaiKAPAndersendalamkasusEnron.
15. Tanggal22Maret2002mantanketuaFederalReserve,PaulVolkcer,yangdirekrutuntuk
melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen
mengusulkanagarmanajemanKAPAndersenyangadadiberhentikandanmembentuksuatu
komiteyangdiketuaiolehPaulsendiriuntukmenyusunmanajemenbaru.
16. Tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari
jabatannya.
17. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak
sebagaipenanggungjawabauditEnronmengakubersalahatastuduhanmelakukanhambatan
proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP
AndersendanEnron.
18.Tanggal9April2002JeffreyMcMahonmengumumkanpengundurandirisebagaipresiden
danChiefOperetingOfficerEnronyangberlakuefektif1Juni2002.
19. Tanggal15Juni2002jurifederaldiHoustonmenyatakanKAPAndersenbersalahtelah
melakukanhambatanterhadapprosesperadilan.
PembahasanMasalah
Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan
kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu opportunity;
pressure; dan rationalization, ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari melalui
meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini
bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik
(public trust). Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur serta
berimplikasi negatif bagi banyak pihak. Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya
investorEnronsaja,tetapiterutamakaryawanEnronyangmenginvestasikandanapensiunnya
dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact).
Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham
berbagaiperusahaaandibursaefek.JikadilihatdariAgencyTheory,AndersensebagaiKAP
telahmencideraikepercayaandaripihakstockholderatauprincipaluntukmemberikansuatu
fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban
amanahdari principal.PihakagentdalamhalinimanajemenEnrontelahbertindaksecara
rasionaluntukkepentingandirinya(selfinterestoriented)denganmelupakannormadanetika
bisnisyangsehat.
DampakAkibatKasusEnrondanKAPAndersen
KasusinimemberikandampakdiAmerikabahkandiIndonesia.Kasusinimempunyai
implikasiterhadappembaharuantatanankondisimaupunregulasipraktikbisnisdiAmerika
Serikatantaralain:
1. PemerintahASmenerbitkanSarbanesOxleyAct(SOX)untukmelindungiparainvestor
dengancarameningkatkanakurasidanreabilitaspengungkapanyangdilakukanperusahaan
publik.Selainitu,dibentukpulaPCAOB(PublicCompanyAccountingOversightBoard)
yangbertugas:
a.MendaftarKAPyangmengauditperusahaanpublik
b.Menetapkanataumengadopsistandaraudit,pengendalian
mutu,etika,independensidanstandarlainyangberkaitandenganauditperusahaanpublik
c. MenyelidikiKAPdankaryawannya,melakukandisciplinaryhearings,danmengenakan
sanksijikaperlu
d.Melaksanakankewajibanlainyangdiperlukanuntukmeningkatkanstandarprofessionaldi
KAP
e.MeningkatkanketaatanterhadapSOX,peraturanperaturanPCAOB,standarprofessional,
peraturanpasarmodalyangberkaitandenganauditperusahaanpublik.
2.PerubahanperubahanyangditentukandalamSarbanesOxleyAct
a.Untukmenjaminindependensiauditor,makaKAPdilarang
memberikanjasanonauditkepadaperusahaanyangdiaudit.Berikutiniadalahsejumlahjasanon
audityangdilarang:
1)Pembukuandanjasalainyangberkaitan.
2)Desaindanimplementasisisteminformasikeuangan.
3)Jasaappraisaldanvaluation
4)Opinifairness
5)Fungsifungsiberkaitandenganjasamanajemen
6)Broker,dealer,danpenasihatinvestasi
(1)Membutuhkanpersetujuandariauditcommitteeperusahaan
sebelummelakukanaudit.Setiapperusahaanmemilikiauditcommitteeinikarenadefinisinya
diperluas,yaitujikatidakada,makaseluruhdewankomisarismenjadiauditcommittee.
(2) MelarangKAPmemberikanjasaauditjikaauditpartnernyatelahmemberikanjasaaudit
tersebutselamalimatahunberturutturutkepadaklientersebut.
(3)KAPharussegeramembuatlaporankepadaauditcommittee
yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan
perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen
perusahaan,pemilihannyaolehmanajemendanpreferensiauditor.
(4)KAPdilarangmemberikanjasaauditjikaCEO,CFO,chief
accountingofficer,controllerkliensebelumnyabekerjadiKAP
tersebutdanmengauditklientersebutsetahunsebelumnya.
3.SOXmelarangpemusnahanataumanipulasidokumenyangdapatmenghalangiinvestigasi
pemerintahkepadaperusahaanyangmenyatakanbangkrut.Selainitu,kiniCEOdanCFO
harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah
sesuaidenganperaturanSECdansemuainformasiyangdilaporkanadalahwajardantidak
adakesalahanmaterial.Sebagaitambahan,menjadisemakinbanyakancamanpidanabagi
merekayangmelakukanpelanggaranini.
4. InternationalFederationAccountants(IFAC),padaakhirtahun2001merevisikodeetik
bagi para akuntan yang bekerja agar menjadi whitstleblower sebagai berikut para
profesionaldituntutbukanhanyabersikapprofesionaldalamkaidahkaidahaturanprofesi
saja tetapi profesional juga dalam menyatakan kebenaran pada saat masyarakat akan
dirugikan atau ada tindakantindakan perusahaan yang tidak sesuai dengan hukum yang
berlaku.
5. AICPAdanTheBigFiveKAPdiAmerikamendukunginisiatifReformyangmelarang
KAPuntukmenawarkanjasainternalauditdanjasakonsultasilainnyakepadaperusahaan
yangmenjadiklienauditKAPyangbersangkutan.
6. Jhon Whitehead dan Ira Millstein, ketua bersama Blue Ribbon Committe
SEC,mengeluarkanrekomendasitentangperlunyakongresmenyusunUndangUndangyang
mengharuskanperusahaanGoPublicmelaksanakandanmelaporkanketaatanyanterhadap
pedomancorporategovernance.
7. Securities Exchange Commission (SEC) dan New York Stock Exchange (NYSE),
menyerukan bahwa auditor internal harus lebih mempertajam peran dalam pemeriksaan
ketaatan, mengelola resiko, dan mengembangkan operasi bisnis, dan setiap perusahaan
diwajibkanuntukmemilikifungsiauditintern(James:2003).
2.KasusWorldCom
Worldcompadaawalnyamerupakanperusahaanpenyedialayanantelponjarakjauh.
Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan
telekomunikasilainyangkemudianmeningkatkanpendapatnnyadari$152jutapadatahun
1990menjadi$392milyarpada2001,yangpadaakhirnyamenempatkanworldcompada
posisike42dari500perusahanlainnyamenurutversimajahfortune.
Akuisisiyangbesartelahterjadipadatahun1998padasaatworlcommengambilalih
perusahaan MCI yaitu peruahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada bidang
telekomunikasi jarak jauh. Dan pada tahun yang sama Worldcom membeli perusahaan
UUNet,Compuserve,danjaringandataAOL(americanOnline)yangmengukuhkanposisi
Worldcommenjadioperatorno1dalaminfrastrukturinternet.
Padatahun1990terjadimasalahfundamentalekonomipadaWorldcomyaituterlalu
besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika
mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang
drastis. Hal ini berimbas pada pendapatan Worldcom yang menurun drastis sehingga
pendpataninijauhdariyangdiharapkan.padahaluntukbiayaakuisisidanuntukmembiayai
investasiinfrastrukturWorldcommenggunakansumberpendanaandariluaratauutang.
Worldcombukansatusatunyaperusahaanyangmemilikimasalahkeuanganpdasaat
itu,perusahaanlainyangmengalamimasalahkeuanganantaralainQwestCommunications,
GlobalCrossing,Adelphia,LucentTechnologies,danEnron.Perusahaanperusahaantersebuit
memilikiinvestasiyangbesardalambisnisinternet.Sepertipadaperusahaantadiinvestordi
Worldcommengalamikerugianbesar.NilaipasarsahamperusahaanWorldcomturundari
sekitar 150 milyar dollar (januari 2000) menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002).
Keadaan ini mebuatan pihak manajemen berusaha melakukan praktekpraktek akuntansi
untukmenghindariberitaburuktersebut.
PraktekAkuntansi
Dalam laporannya pada 25 Juni Worldcom mengakui bahwa perusahan
mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran
modal.beben jaringan adalah beban yang dibayar oleh Worldcom kepda perusahaan lain
untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi
Worldcom. Dilaporkan sekitar $ 3,005 milyar telah salah diklasifiksi pada tahun 2001,
sementara sisanya sekitar $ 797 juta pada triwulan pertama tahun 2002.berdasarkan data
Worldcom$14,7milyarpadtahun2001disajikansebagaibiaya.
Denganmemindahkanakunbebankepadaakunmodal,Worldcommampumenaikkan
pendapatan ataulaba. Worldcom mampu menaikan laba karenaakun bebandicatat lebih
rendah,sedangkanakunasetdicatatlebihtinggikarenabebankapitalisasidisajikansebagai
bebaninvestasi.Kalauhalitutidakterdeteksipraktekiniakanberakibatpendapatanbersih
yanglebihrendahdalamtahuntahunbrikutnya.Karenabebankapitalisasijaringantersebut
akan didepresiasikan.secara esensi beban kapitalisasi jaringan akan memungkinkan
perusahaanuntukmengalokasikanbiyanyadalambeberapatahundimasadepan,mungkin
antara10tahunbahkanlebih.
StafakuntanWorldcomtelahdiwawancarasebelumtanggal25Juni.PadaMaret2002
SEC meminta data dari perusahaan berupa itemitem yang berhubungan dengan Laporan
Keuangan.Termasukdidalamnya:
1.Komisipenjualandantagihantagihanyangbermasalah
2.Sanksiadministrsiterhadappendapatanyangberhubungndenganpelanggandalamsekala
besar
3.Kebijakanakuntansiuntukmerger
4.PinjamankepadaCEO
5.IntegrasisistemkomputerWorldcomdenganMCI
6.AnalisisekspektasipendapatansahamWC
1 Juli 2002 worldcom mengumumkan bahwa akun cadangan di Worldcom juga
diinvestigasi/diperiksa. Perusahaan membuat akun ini untuk mengantisipasi kejadian
kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak tahun depan.
Seharusnyaakuninitidakbolehdimanipulasiuntukmemperolehpendapatan.
8 Agustus, Worldcom mengakui bahwa mereka telah menggunakan akun cadangan
secaratidakbenar.Dakwaanyangdilaporkanpadatanggal28agustusadalahbahwaakun
cadangandikurangiuntukmenutupibiayajaringanyangtelahdikapitalisasi.
PertanyaanAudit
Berdasarkan latar belakang tersebut, penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran
modalditemukanolehinternalauditorCynthiaCooper.Mei2002AuditorCynthiaCooper
mendiskusikanmasalahtersebutkepadakepalakeuanganWorldcomScottD.Sullivandan
controllerperusahaansaatituDavidF.Myers.Coopermelaporkanmasalahtersebutpada
kepalakomiteauditMaxBobbitt,sekitar12Juni.YangkemudianMaxBobbittmeminta
kepadaKPMGselakueksternalauditorsaatituuntukmelakukaninvestigasi.
Kepala keuangan worldcom diminta untuk mengkoreksi salah saji/salah
pengklasifikasiannya. Setelah berdiskusi lebih lanjut Scott D. Sullivan dipecat pada saat
Worldcommengadakanpengumuman.PadahariyangsamaDavidF.Myersmengundurkan
diri.DilaporkanbahwaSullivantidakpernahmengkonsultasikanpenyajiantersebutkepada
Artuhr Anderson selaku auditor eksernal pada tahun 2001. dan Arthur Anderson pun
menyatakanbahwaSullivantidakpernahberkonsultasidengannya.
Padatanggal15Juli,TauziyangmerupakanHouseEnergyandCommerceCommittee
mengatakan bahwa berdasarkan dokumendokumen internal dan email Worldcom
mengindikasikan bahwa sebenarnya pihak eksekutif sudah mengetahui salah saji tersebut
sejakawalmusimpanas2000silam.
Internalauditoradalahpertahananawalterhadapkesalahanpaktekpraktekakuntansi
dankecuranganakuntansi.SatupertanyaankepadaInternalAuditorWorldcomadalahkenapa
butuh waktu lama (1 tahun) untuk mengungkap salah saji ini. Padahal mengingat nilai
kapitalisasiyangbegitubesardanpengaruhnyaterhadapnilaipendapatanbersihdantotal
aktivaharusnnyabisadiungkaplebihcepat.
Pertanyaan yang lebih berat dilyangkan kepada KAP Arthur Anderson , beberapa
pengamat menyatakan bahwa Arthur Anderson tahu mengenai salah saji yang dilakukan
pihak Worldcom. Karena seharusnya Arthur Andersonbertugas untuk mengaudit kesalah
semacam itu, apalagi kesalah ini sangat material. Beberapa pengamat juga menyatakan
bahwaArthurAndersonseharusnyalebihpekaterhadapkondisikeuanganWorldcom,yang
dapat mengakibatkan manajemen perusahaan melakuakan hal diluar kewajaran praktek
akuntansi.
Dampak
25Juni2002,sahamWorldcomdari$64,5padapertengahan1999menjadikurangdari
$2persaham.Danturunlagihinggakurangdari$1yangakhirnyanilaisahamnyakurang
dari1sen.ParapegawaiWorldcomyangmempunyaisahamperusahaansebagaibagiandari
danapensiunmerekajugamengalamikerugian.Padaakhirtahun2000sekitar32%atau
$642,3jutadanapensiunmerekaberupasaham.Danmengumumkanakanmemberhentikan
17.000karyawandaritotal85ribukaryawan.
21 Juli 2002, Worldcom mengikuti program proteksi kebangkrutan sementara dari
departemen kehakiman Amerika serikat.Worldcom melaporkan asetsebesar$103milyar
dengan total utang $41 milyar. Kebangkrutan Worldcom merupakan kebangkrutan yang
palingbesardiAmerikaSerikat
Padatahun2004WorldcomberubahnamamnjadiMCI,danCEOWorldcomdiganti
dariEbbersmenjadijohnSidgemore.ScottD.Sullivandidakwadenganhukumanpenjara
maksimum25tahunpenjarasedangkanEbbersdidakwadenganhukumanpenjaralebihdari
25tahun.
http://memebali.blogspot.com/2013/03/etika-bisnis-dan-profesi-lingkungan.html
http://ireneaulia.blogspot.com/2014/11/makalah-etika-profesi-akuntansi.html
http://jaenal-abidinbin.blogspot.com/2014/01/kasus-etika-masalah-arthurandersen.html
https://christomario.wordpress.com/2011/11/27/makalah-etika-profesi-akuntansi/
https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/
http://tyaalora.blogspot.com/2014/11/kasus-enron-tugas-etika-profesi.html
http://dessy-septiyanii.blogspot.com/2014/11/tugas-etika-profesi-akuntansikasus-kap.html
http://abdmuhni.blogspot.com/2013/11/makalah-kasus-pelanggaran-profesi.html