Sie sind auf Seite 1von 5

Siklus transaksi utama ketiga yang akan clibahas dalarn buku ini adalah mengenai perolehan clan pembayaran

setiap barang clan


jasa yang berasal dari pihak luar. Perolehan barang clan jasa meliputi hal- hal seperti pembelian bah an baku, peralatan,
perlengkapan, prasarana,
reparasi clan pemeliharaan serta penelitian clan pengernbang:rn. Dal am siklus ini tidak termasuk perolehan clan pembayaran at as
jasa karvawan atau transfer intern clan alokasi biava d i clalam organisasi. Yang pertama merupakan bagian clari lungsi penggajian clan
kepegawai;in clan yang terakhir diaudit sebagai bagian dar i ver ifikasi terhadap masing- masing akt iva atau hutang. Siklus perolehan dan
pembayaran juga tidak mencakup perolehan clan pernbavaran kembali moclal (!rntang berbunga dan ekuitas pemilik) yang akan clibicarakan
secara t erse ndir i dalarn Bab 19.
Audit atas siklus perolehan clan pembayaran akan ditelaah dalam Bab 16 d:111 17. Dalam Bab 16 ini pola clasar pembahasan
pengenclalian intern yang telah cliuraikan dalam bab-bab terclahutu akan cliulang kembali. Bagian pertama bab ini tercliri dari sifat siklus
perolehan clan pem bayaran, t er masuk dokurne n clan ca ta tan penclukungnya, clan lungsi-fungsi u tam a serta pengenclalian
internnya.Bagian keclua akan membahas pengujian transaksi untuk siklus yang berkaitan clengan pengendalian intern yang ut arna Bagian
terakhir akan mencakup pengujian terinci atas saldo hutang usaha, yang merupakan akun neraca utarna clalam siklus ini. Di sini akan
clitekankan hubungan antara pengujian transaksi dan pengujian terinci atas saldo . Dalam Bab 17 beberapa akun neraca utama lainnya yang
juga merupakan bagian dar i siklus perolehan clan pembayaran akan clibahas. Ini meliputi peralatan pabrik , asuransi d ibavar di muka clan
hutang pajak kekayaan. Bab itu juga akan mencakup pengujian terinci at as saldo akun-akun perhitungan laba-rugi yang termasuk dalam
siklus perolehan clan pembayaran.

Siklus perolehan clan pembayaran meliputi dua golongan transaksi yang berbeda: perolehan barang clan [asa
clan pengeluaran kas unt uk perolehan tersebut. Retur pembelian clan pengurangan harga juga merupakan satu
golongan transaksi, tetapi untuk kebanyakan perusahaan jumlahnya tidak material.
Berbagai jenis akun yang jumlahnya banyak yang termasuk di dalam sikl us perolehan clan pembayaran ini
membuatnya berbeda dengan kedua siklus terclahulu yang telah kit a pelajar i. Li hat kembali neraca saldo PT
Halilintar pada Gambar 4-3 Buku Satu. Setiap akun yang clipengaruhi oleh siklus perolehan clan pembayaran
ini dit a ndai dengan huruf "A" pada kolom sebelah kiri. Pertama perhatikan bahwa akun yang dipengaruhi oleh
siklus tersebut tercliri dari akun aktiva, kewaji ban, beban clan penclapatan Jain-lain, clan keclua bahwa jauh
lebih banyak akun yang dipengaruhi ol e h siklus per olehan clan pernbavaran dibancling clengan gabungan
semua si klus lainnya. Ini t e rjadi pada kebanyakan perusahaan. Karena itu tidak mengherankan bahwa biasanya
clibutuhkan wa kt u yang lebih banyak unt 11k audit at as siklus perolehan clan pembayaran ini clibanding
dengan siklux lainnva
Ar us informasi akuntansi yang mengalir melalui berbagai akun dalam siklus perolehan dan pembayaran
digambarkan dengan akun hentuk-T dalarn Gambar 16-1. Agar gambar tersebut t e tap sederhana, hanva ukun
pengendali saja yang ditunjukkan untuk tiga kategori utama dari biava yang digunakan o le h kcbanvaka n
perusahaan. Untuk masing-masing akun pengendali tersebut, contoh
a ku n t am hab an beban jugJ dibe rikan .
Gambar I 6-1 menunjukkan bahwa se t iap transaksi akan d idebit atau d ikr ed it ka n ke hutang usa ha . Karena
ba nva k perusahaan melakukan beberapa pembelian langsung melalui eek atau kus kecil, rnaka gambar tersebut
sangat dise<lerhanakan. Diasumsikan bahwa t ransaksi t u n a i ini diolah dengan cara yang sama seperti
transaksi lain.
Siklus perolehan clan pembayaran m el ibat ka n set iap keputusan clan proses yang d ipc r l u ka n u:1:~:-.
memperoleh barang clan jasa guna menjalankan operasi perusahaan. Siklus tersehut biaxu nvn dim ul.. clengan
pengajuan per mint aan pe rnbelian oleh seorang pega\\ai berwenang yang merub u t u h k. :- barang at au jasa
clan be rakh ir clengan pembayaran atas se t iap manfaat yang diterima. \YaLlupu. pe rnbahavan berikut
menyangkut sebuah perusahaan manufaktur kecil yang membuat pr odu k berwujud untuk dijual ke pihak
ketiga, namun prinsip-prinsip yang sarna juga berlaku un t u k perusahaan jasa , badan pemerintah maupun jenis
organisasi lainnya.
Kolom 3 Ta bel 16-1 mengiclentiflkasi empat fungsi usaha pada sikl us perolehan clan pe m bavar an yang
umum. Tahel tersebut menunjukkan hubungan a n t ara golongan-golongan t r a n sa kxi , a ku n , fungsi usaha ,
dan clokumentasi serta catatan. Pungsi usaha clan dokumen terkait dibahus dalarn seksi
i n i. Disamping it u , terdapat pembahasan mengenai pengenclalian intern u nt uk mencegah salah saji
atau penyimpangan clan untuk memastikan keamanan harta.
PEMROSESAN ORDER PEMBELIAN
Permintaan barang clan jasa oleh pegawai klie n rnerupa ka n titik awal sikl us ini. l3entuk pas t i da r i per mint
aa n clan persetujuan yang clibutuhkan tergantung pada sifat barang clan jasa, clan ke hija kan perusahaan.

Permintaan pembelian (purchase requisition) Aclalah permintaan aka n barang dan jasa oleh pegawai yang
berwenang. Bentuknya dapat berupa permintaan perolehan untuk bahan-bahan oleh manclor atau penga\\':1"
guclang, reparasi di luar oleh pegawai kantor atau pabrik, at au asuransi ole h clirektur perusahaan y:ing
bertanggung jawab atas properti clan peralatan.
Order pembelian (purchase order) Adalah clokumen yang mencatat deskripsi, jurnlah, clan informasi yang ber
kai tan dengan barang dan jasa yang henclak dibe li perusahaan. Dokumen ini seringkali cligunakan untuk
menunjukkan otorisasi untuk menclapatkan barang dan jasa.
Pengendalian Intern Ot orisas i yang memaclai untuk perolehan merupakan bagian utama dari fungsi ini sebab
ot or isasi akan menjamin bahwa setiap barang clan jasa yang dibe li memang sesuai clengan kepenting-an
perusahaan clan untuk mencegah pembelian yang berlebihan atau barang yang tidak diperlukan. Kebanyakan
perusahaan memberikan otorisasi umum untuk pembetian kebutuhan ope rasi reguler seper ti persediaan pada
tingkat tertentu dan perolehan barang modal atau sejenisnya pada tingbt lain. Misal kan , pembelian akt iva tetap
yang melebihi bat as jumlah harga yang telah dn et apknn mungkin memerlukan tindakan dewan direksi dan
kornisaris: pembelian yang relatiljarang
t e rjadi. ve per t i polis asuransi clan kontrak jasa jangka panjang, dise t ujui ole h peja bat t e r t e nt u ;
perlengkapan clan jasa-jasa yang harga perolehannya di bawah jumlah yang sudah ditetapkan, diset ujui oleh
mandor clan kepala bagian; clan beberapa jenis bah an baku dan perlengkapan langsung diorde r se car a
otomatis bila jumlahnya menurun sampai suatu tingkat tertentu yang suda h di t e tn pka n se belurnnva.
Setelah perolehan diset uju i, harus adapengajuan orderuntuk membeli barang clan jasa. Order
dikirim /\.t pemasok untuk jenis barang yang telah ditentukan harganya clan dikirimkan pada wakt u yang t elah
ditentukan pula. Order tersebut biasanya tertulis clan merupakan dokumen resmi yang merupakan pena\\aran
untuk membeli. Untuk artikel yang rutin, order pembelian digunakan untuk menunjukkan tawar a n itu.
Sudah la z i rn bagi perusahaan untuk membentuk bagian pembelian dengan maksud memastikan kualitas yang
baik untuk barang dan jasa dengan harga yang minimum. Untuk pengendalian intern yang baik, bagian
pembelian hendaknya t idak bertanggung jawab mengotorisasi perolehan a t au penerimaan barang. Semua order
pembelian harus prenumbered dan harus mempunyai kolom dan ruang yang cukup untuk meminimumkan
kemungkinan penghilangan yang t ida k disengaja dalam formulir tersebut pada saat barang diorder.
PENERIMAAN BARANG DAN JASA
Penerimaan barang clan jasa oleh perusahaan yang berasal dari pemasok merupakan titik kri t is dalarn siklus in
i , sebab pada saat inilah kebanyakan perusahaan pertam:i kali mengakui timbulnya kewajiban seh ubunjran
dengan perolehan tersebut di dalam catatan mereka. Saat barang diterirna, pengendalian yang me mnrlai
rnengharuskan dilakukannya penelitian atas cleskripsi, jurnlah , saat kedatangan, serta kondisi bar rng.
Laporan penerimaan barang (receiving report) Adalah dokumen yang dibuat pada saat barang berwujud diterima
yang menunjukkan deskr ipsi tentang barang, jumlah yang d i t er i rna , tanggal penerimaan, clan data lain yang
rclevan. Penerimaan barang dan jasa dala m kegiatan operasi normal perusahaan menunjukkan tanggal saat
mana biasanya kli e n rnengakui adanya kewaj iba n kare na perclehan tersebut.
Pengendalian Intern Kebanyakan perusahaan mernpunyai bagian penerimaan barang yang bert ugas membuat
Iaporan penerimaan sebagai bahan bukti bahwa barang sudah di t e r irna clan diperiksa. Biasanya sebuah
rangkapan dikirim ke bagian gudang clan rangkapan lain c.liberikan ke bagi:in hutang usaha untuk inlormasi
yang mereka perlukan. Untuk mencegah terj ..tdinya pencurian dan penyalahgunaan, pen ting bahwa barang
terse but diawasi secara fisili sejak saat penerimaan sam pai penggunaannya. Pegawai di bagian penerimaan
harus independen dari bagian gudang clan akuntansi. Akhirnya, catatan akuntansi seharusnya memindahkan
tanggung jawab barang tersebut dari b:.igi"rn penerimaan ke gu<lang dan selanjutnya dari gudang ke pabrik.
PENGAKUAN KEWAJIBAN
Pengakuan kewaj iban yang memadai untuk setiap penerimaan barang dan jasa mengharmbn pencatatan yang
aleurat dan tepat. Pencatatan awal mempunyai dampak yang sangat pen ting b1gi laporan keuangan yang dibuat
dan pengeluaran kas aktual; sehing1S<1-harJ!Lditangani <lengan sang::i.t cermat untuk menjamin bahwa hanya
perolehan perusahaan yang absah dengan jurnlah yang be na r yang terdapat dalam catatan.
jurnal perolch an (acquisition journal) Adalah jurnal untuk mencatat transaksi perolehan. JurnJl perolehan yang
rinci meliputi masing-masing transaksi perolehan. Biasanya mencakup he he r ap klasifikasi untuk kebanyakan
jenis perolehan yang signifikan, seperti pembelian perse<liaan, perhaikan clan pemeliharaan, perlengkapan, ayat

pembukuan ke hutang usaha, dan aneka debet da n kr e d i t Jurnal perolehan dapat juga mencakup transaksi
retur clan pengurangan harga per ole han kalau t id.i k digunakan jurnal yang terpisah. Jurnal perolehan d
ihasilkan untuk perio<le maupun da ri t ransa kv: perolehan yang terdapat <lalam berkas komputer. Rincian dari
jurnal dibukuka n ke berkas i ndu k hutang usaha dan total dari jurnal dibukukan ke buku besar oleh komputer.
Laporan ikhtisar pcrolcben (summary acquisition report) Adalah dokumen yang d i hasi lk.m komputer yang
mengikhtisarkan perolehan untuk satu periode. Laporan ini biasanya berisi inforrnasi yang dianalisis
berdasarkan komponen kunci seperti klasifikasi akun, jenis persediaan, dan d ivisi.
Faktur pemasok (vendor invoice) Adalah dokumen yang menunjukkan hal-hal sepert i deskr ipsi dan jumlah
barang dan jasa yang diterima, harga termasuk ongkos angkut, syarat potongan t u na i , dan tanggal penerimaan
kas. Faktur merupakan <lokumen yang pen ting karena me nsp evifi kasi kan jumlah uang yang mcnjadi hak
pemasok untuk satu perolehan.
Nata debct (dcbct note) Adalah dokumen yang menunjukkan pengurangan jumlah yang menja<li hak pemasok
karena pengernbalian barang atau pengurangan harga. Seringkali nota debet mempunyai bentuk umum seperti
faktur pemasok, tetapi mendukung pengurangan hutang usaha hukan penam bah an.
Voucher J\dalah dokumen yang seringkali digunakan ole h berbagai organisasi sebagai sarana formal pencatatan
dan pengendalian perotehan Voucher meliputi Iernbar sampul a tau map yang diisi dokumen atau paket
dokumen yang r e levan seperti order pembelian, rangkapan slip pengepakan, laporan penerimaan barang, clan
faktur pemasok. Setelah pembayaran, rangkapan eek ditambahkan ke paket voucher.
Berkus induk liutang usahe (account payable master file) Adalah berkas untuk mencatat perolehan individual,
pengeluaran kas, dan retur dan pengurangan harga perolehan unt u k ma~ing masing pemasok. Berkas induk
dimutakhirkan dari berkas transaksi komputer perolehan, ret ur clan pengurangan harga perolehan, clan
pengeluaran kas. Total dari saldo akun individual daiam be r ka induk sama dengan total saldo hutang usaha
dalam buku besar. Hasil cetak berkas induk hut:ing usaha menunjukkan, berdasarkan pemasok, saldo awal
hutang usaha, masing-masing p e r o le h.m , retur dan pengurangan harga per olehan, pengeluaran kas, dan
saldo akhir. Banyak per usahaa n t id.ik mengelola berkas induk hutang usaha berdasarkan pemasok. Perusahaan
jenis ini me mb avar berdasarkan faktur pemasok individual. Dengan demikian, total faktur pemasok yang
helum <lih.l\.l~ dalam berkas induk sama dengan total hutang usaha.
Ncracs suldo hutang useh a (account payable trial balance) Adalah daftar yang me njadi j u m l.t h hak masingmasing pernasok pacla sat u titik wakt u tertentu. Neraca saldo ini diviapka n lang'>ung da r i berkas induk
hutang usaha.
Laporan pcmasok (vendor statement) :\dalah laporan yang disiapkan se t iap bulan ole h pe mavok yang
menunjukkan suldo awal, perolehan, retur clan pengurangan h.1rga, pernbavaran ke pada pemasok, clan saldo
akhir. Saldo clan akt ivit as tersebut merupakan pernyataan pemasok at ax t ra nsa kvi untuk periocle terse but
clan bukan pernyataan klie n. Kecuali untuk jumlah yang diperselisihkan Jan perhcdu.m wakt u , berkas iriduk
hutang uxa h klie n se ha r usnya sarna clengan laporan pe masok.
Pengendali:m intern Da larn heherapa perusahaan, pencatatan kewajiba n akihat perolehan di hu.u be rdasa r kan
penerimaan barang clan jasa, clan di perusahaan lain, kewajiba n clitangguhkan s.unpa i Iakt ur pemasok d it er
irna. Dala m kedua koridisi , bagian hutang usaha umumnya hertanggung jawa b me mv e r ifikasi kepat utan set
iap perolehan. lni dilaku kan clengan mem banclingkan r i n c ia n cl a lam order pembelian, laporun penerimaan
barang clan Iakt ur pernasok untuk menentukan apukah dexkrip-i , harga, jumlah, syarat pembayaran, clan
ongkos angkut dala m Iakt u r pemasok henar. Bias.mv. perkalian, penjumlahan ke bawah clan dist r ibusi akun
juga dive r ifi kasi .
Pengendalian yang pen ting Jalam bagian hutang usaha Jan PDE adalu h pers>a1 a tan bahwa pegawai yang me
neat at perolehan t idale niemptoiyai ales es pada kas, efe k-efe k , Jan akt ivu lu in nv:r. Dokumen clan catatan
yang memaclai, prose dur penanganan cat at an yang me madu i , clan :1d:111:a pengecekan yang inclepenclen
at as pelaksanaan juga merupakan unsur pengend:ilian yang perlu daL1m
fungsi h '.tng usa ha .

PEMROSESAN DAN PENCATATAN KAS


Bagi kebanvakan perusahaun, pernbavaran dilakukan clengan eek yang disiapkan kornput er dari inlorrn.r-:
yang ada dalarn berkas l runsaksi perolehun, pada saat barang clan jasa dit er ima. Cek, hi.txanv.; divi.rpkan

dalnrn bentuk r:rngk:ip, clengan eek axl i d ikir irn ke pe ner irna , sat u rangkap:in cli arxip hervama l~tktur
pemasok da n clokumen pendukung lain, dun rangkapan lainnya d iarsip ve cur a abjad bc rdasar k.m penerima.
Cek (check) Adal ah ala t pem bavaran unt uk se i iap perole han saat pem ha ya ran jat uh tern pu. Set clah eek
clitanJatangani oleh orang yang berwe na ng , maka eek suda h me r upaku n <uat u a kt iv.t . Ka l.i u sudah
Jiuangkan oleh pc njual clan clikliring oleh bank pihak klie n , rnaka eek i t u d ixe bu t eek \':tng suclah cli ba
tal ka n.
Jurn:il pen![eluaran k:is (cash disbursements jourrwl) Adalah jurnal untuk mene:1lat tra11s:1k'i pengeluar:1n
bs.Jurnal pengeluaran bs clihasilkan untuk suatu perioJe clari transak'ii pengeluar:tn k:.i.s yang ter1bpat Jal:im
file komputer. Rincian dari jurnal Jibukukan ke herbs induk hut:1ng us:th:t clan tot.11 jurnal Jibukukan ke huku
hes:1r oleh komputer.
Pengendalian intern PengcnJalian terpenting clalam fung<;i pengeluaran kas meliputi penanclatanganan setiap
eek oleh orang Jengan otorisa~i yang memaJai, pemisahan tanggung j:t\\'Jh antara penanJatangan eek dcngan
pelaksanan fungsi hutang usaha, clan aclanya pemerik'i:ian \'an cermat atas clokumen penclukung oleh
penanJatangan eek paJa saat eek ditanclatangani.
Cek seharusnyaprewmzberedclan Jieetak di atas kertas khusus sehingga sulit mengg:mti n:lllu penerima atau
jumlahnya. Kehati-hatian harus cliambil untuk menyecliakan penga\\as:111 Cisik :11.1-.. eek yang belurn diisi,
Jibatalkan dan vang ~uclah ditanclatangani. Juga sangat pen ting unl uk mempurn:11 metocle pembatalan
setiap clokumen penJukung untuk rnencegah pengguJ1',1an ulang dokumu1 tersehut sebagai penJukung
terhaJap eek lain cli kemuuian hari. Cara yang biasa dipakai aJ:tL1h
clengan rnembubuhi nornor eek pacl:1 setiap clokumen penuukungnya.
PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Dalam audit yang lazim, akun yang paling banyak m e nvit a wakt u untuk dive r ifikas i deng~1: pengujian
terinci atas saldo adalah akun piutang usaha, persediaan, akt iva t ct ap, hutang usahu, d.ir akun be ban. Dari
kelima akurr tersebut, ada empat yang berhubungan langsung dengan si kl u perolehan da n pembayaran.
Jumlah penghematan waktu dapat begitu besar ka la u auditor dap.;: mengur:rngi pengujian terinci atas set iap
akun dengan menggunakan pengujian atas transaksi unt u-; rne mver ifikasi e le kt ifitas struktur pengendalian
intern pero!ehan. Sehingga se ha r usnvu t i d.i-, mengej u tkan bahwa pengujian atas transaksi untuk siklus
perolehan clan pem bavar a n me ndap.r: pe r hat ia n yang cukup besar dalarn pelaksanaan audit yang baik,
khususnya kalau klien mempun\.i. strukt ur pengendalian intern yang efektif.
Pengujian ala~ pengendalian clan pengujian substantif at as t ransaksi untuk si klus pe ro le han Jr pem bavurun
dibagi dalarn dua area besar: pengujian at as perolelian (test of acquisition) clan peJ1gl(ji1n: at as penibavaran
(test of payment). Pengujian at as pe rolehan berkenaan dengan tiga da r i kr c rnp.i rung<,i yang t elah dibahas
di muka vait u: pemrosesan order pembelian, penerimaan barang clan j~t'-.!
dun pengakuan kewajiban. Pengujian atas pem bayaran berkenaan dengan fungsi keernpat , penno-..cs.1:~
clan pe nc.n at an pengeluaran kas.
Keen am t ujuan audit at as transaksi yang telah dikembangkan dalarn Bab 4 da n Bah 8 Buku ~Jt ~ akan
digunakan kernbali sebagai kerangka acuan untuk merancang pengujian atas transaksi pe role hn.: da n pe
mbavar an ini. Untuk masing-masing tujuan tersebut, auditor hur us menernpuh prose'> Iog1' yang sa rna se per
t i yang telah dibahas dalarn bab-bab terdahulu. Pe rt arna , auditor harus me niaham: struktur pengendalian
intern untuk menentukan pengendalian mana yang ada: Se t e la h auditor mengidentifikasikan pengendatian
clan kelemahan yang ada untuk masing-masing t ujuan , pene t a par awal at as r isi ko pengendalian dapai
dibuat untuk masing-masing tujuan. Sampai saat ini, din haru rnem ut uskan pengendalian maria yang
direncanakan hendak diuji untuk memenuhi penetapan a\\aJ atas risiko pengendalian. Pengujian substantif
untuk kekeliruan moncter yang dihubungkan dengan tujuan, ke banvakan dapat ditentukan berdasarkan
penetapan ini dan pengujian yang dirc ncunaka n Setelah auditor mengembangkan prosedur audit untuk masingmasing tujuan, maka prosedur-prosedur tersebut dapat digabungkan ke dalarn satu program audit sehingga dapat
digunakan seca ra efesie n . Gambar 16-2 mengikhtisarkan metodologi tersebut. Metodologi ini sarna dengan
metodologi yang digunakan dala m Bab I 0 untuk penjualan clan penerimaan kas. Ke rn bali lagi, penekanan
dalam metodotogi tersebut adalah pada kelayakan penentuan prose<lur audit, ukuran sampel, pas atau unsur
yang dipitih, clan saat pelaksanaan.
Pengendalian intern kunci, pengujian alas pengendalian yang lazim, pengujian subtantif'atas transaksi yang
tazim untuk masing-masing tujuan pengendatian inlL'rn diikhtisarkan da!am Tabet I ()-2. Satu asumsi yang

mendasari pengendalian intern clan prosedur audit ini adalah keberadaan jurnal perolehan yang lerpisah untuk
mencatat seiuruh perolehan.
Dalam mempebjari Tabet 16-2, adalah penting untuk mengaitkan pengendalian intern dengan tujuan, pengujian
ala~ pengendatian dengan pengendalian intern, clan pengujian substantif- ala'> trnnsaksi dengan k_ek~iruan
clan penyimpangan moneter yang mungkin akan ada atau tidak ada tergantung pada pengendatian dan
kelemahan yang terdapat di dalam sistem terse but. Perlu diingat bahwa seperangkat prosedur untuk suatu
penugasan audit tertentu akan berbeda sesuai dengan pengendalian intern ~erta sit uasi lain.
Empat dari tujuh tujuan audit transaksi untuk perolehan memerlukan perhatian khusu~. Pembahasan masingmasing tujuan adatah berikut ini.
Perolehan yang dicatat adalah untuk barang dan Jasa yang diterima, se.5uai dcngan kepentingan terbaik klien
(keberadaan atau keterjadian) Kalau auditor merasa puas bahwJ pengendalian terhadap tujuan ini memadai,
pengujian untuk transaksi yang tidak semntim~1 dan absah dapat dikurangi. Pengendalian yang cukup mungkin
akan mencegah klien untuk melTLl'-Ukbn
sebagai beban at au akt iva alas transaksi-lransaksi yang sebenarnya memberikan manfaat bagi m.maje me n at
au pegawai lain clan bukan bagi satuan usaha yang sedang audit. Dalam beberapa kasus transaksi yang t idak
semestinya benar-benar kelihatan, sepe r ti perolehan suatu barang untuk kepentingan pribadi rang tidak
diotorisasi oleh pejabat bernenang, atau penggelapan aktual atas kas dengan cara mencatat pembelian palsu ke
dalarn voucher register. Dalarn kejadian lain, kepatutan suatu transaksi lebih sukar untuk dievaluasi, seperti
pembayaran keanggotaan pejabat di suatu klu h, beban untuk liburan ke luar negeri bagi anggota manajemen
clan kelt arganya, clan pembayaran tidak resmi kepada pejabat luar negeri yang dise t uju i oleh manajemen.
Kalau pengendalian at as transaksi :ang t idak semestinya clan absah ini tidak cukup, diperlukan pemeriksaan
yang ekstensif terhadap seti~~r dokumen pendukungnya.
Setiap pcrolch an yang tcrjadi telah dicatat (kelengkapan) Kelalaian un t uk men ca tat perolehan barang clan
jasa yang diterima selalu mempunyai dampak langsung terhadap saldo hutang usaha clan mungkin
menyebabkan le bih saji pada laba bersih dan ekuitas pemilik. Karena itu, auditor biasanva sangat menaruh
perhatian pada tujuan kelengkapan. Dalam beberapa situasi, mungkin auditor akan sulit untuk melakukan
pengujian terinci guna menentukan apakah ada transaksi-transaksi yang tidak dicatat, clan auditor harus
mengandalkan diri pada pengendalian. Selain itu, karena audit atas hutang usaha biasanya membutuhkan cukup
banyak waktu , maka struktur pengendalian internyang efektif yang diuji dengan sernestinya, dapat mengurangi
biaya audit dengan signifikan. Perolehan yang terjadi dinilsi dengan bcnar (keakuratan) Karena penilaian atas
banyak aku n aktiva, kewajiban, dan beban tergantung pada kebenaran pencatatan transaksi dalam jurnal
perolehan, luas pengujian terinci atas banyak akun neraca clan be ban akan tergantung pada evaluasi auditor

Das könnte Ihnen auch gefallen