Sie sind auf Seite 1von 9

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

Kompleks R.S. Atma Jaya, Gedung Damianus, Lt.5


Pluit Raya 2, Jakarta 14440, Indonesia
Telepon : +62 21 669-4366, 669-3168 Faks : +62 21 660-6123
Web site : http://www.atmajaya.ac.id

Fakultas Kedokteran

Departemen Farmakologi
dan Farmasi

PERCOBAAN PENETAPAN TOKSISITAS AKUT


Tujuan Praktikum
a. Menjelaskan prinsip cara penentuan LD50 ( lethal dose 50 ) suatu obat dan arti
hasil penentuan tersebut.
b. Mengetahui cara cara penentuan perbandingan efek obat.
Percobaan ini terdiri dari 2 bagian, yaitu:
1. Penetapan toksisitas akut (LD50) obat
2. Penentuan perbandingan kekuatan obat anestesi umum
PENETAPAN TOKSISITAS AKUT (LD50) OBAT
I.

Hewan coba, alat dan obat yang digunakan


Hewan coba
Alat-alat
Obat-obatan

II.

: Mencit 16 ekor untuk tiap kelompok mahasiswa


: - Spuit 1 cc untuk setiap meja
- Kapas
: - Larutan prokain dalam 4 tingkat dosis
- Larutan lidokain dalam 4 tingkat dosis

Tata kerja
Penetapan toksisitas akut
Untuk menentukan dosis letal suatu obat kita dapat mencari :
1. Dosis terkecil yang membunuh hewan coba ( Minimal Lethal Dose )
2. Dosis yang membunuh 100% dari sekelompok hewan coba ( Lethal Dose 100 /
LD 100)
3. Dosis yang membunuh 1% dari sekelompok hewan coba ( Lethal Dose 1 / LD 1 )
MLD, LD100 dan LD1 ternyata mempunyai variasi yang besar, sebab itu tidak dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menentukan toksisitas akut. LD50 yaitu dosis
yang menyebabkan kematian pada 50% hewan coba, adalah angka yang mempunyai
variasi relatif rendah. Karena itu LD50 sebagai ukuran toksisitas akut paling tepat.
Yang kita lakukan di sini adalah penetapan LD50 obat obat anestesi lokal. Jika
dilakukan penetapan LD50 suatu obat baru maka perlu perbandingan dengan obat
segolongan yang sudah kita kenal. Penetapan LD50 ini dilakukan menurut metode
Thompson-Weil di mana confidence level adalah 95%. Untuk tiap meja disediakan 16
mencit dengan berat kurang lebih 20 gram, dibagi 4 kelompok, masing masing
kelompok terdiri dari 4 ekor mencit. Setiap kelompok diberi dosis tertentu. Dosis

Kompleks R.S. Atma Jaya, Gedung Damianus, Lt.5


Pluit Raya 2, Jakarta 14440, Indonesia
Telepon : +62 21 669-4366, 669-3168 Faks : +62 21 660-6123
Web site : http://www.atmajaya.ac.id

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

Fakultas Kedokteran

Departemen Farmakologi
dan Farmasi
yang diberi pada setiap kelompok merupakan suatu kelipatan biometrik. Mencit
ditimbang untuk perhitungan dosis individu setiap mencit. Obat disuntikan
subkutan di antara scapula dengan dosis seperti pada tabel 1. Setelah 2 jam
keempat kelompok diobservasi, apakah ada kematian dari mencit percobaan tersebut.
Kematian pada kelompok 1,2,3 dan 4 dicatat dan nilai ini disebut r-values. Dari rvalues dapat dicari nilai f dan delta f (Tabel 2 ).
Untuk menghitung LD50, digunakan rumus di bawah ini :

log LD50 = log D + d (f + 1)


2 log m = 2 d.df
Hasil akhir terdapat Range yaitu :

Log LD50 2 log m


D
d
K
f
df

= dosis terkecil yang digunakan


= logaritma kelipatan
= jumlah kelompok mencit 1. Dalam percobaan ini (4-1)=3
= dicari pada tabel 2, untuk K=3
= cari pada tabel 2, untuk K=3

Setiap kelompok terdiri dari 4 ekor mencit dan setiap meja terdapat 4 kelompok.
TABEL 1
Dosis prokain dan lidokain untuk masing masing kelompok
Prokain
Kelompok
Dosis mg/kg BB
I
400
II
600
III
900
IV
1350

Lidokain
Kelompok
Dosis mg/kg BB
I
200
II
300
III
450
IV
675

Contoh

perhitungan :
Bila saudara menggunakan prokain, dan ternyata setelah observasi selama 2 jam,
kelompok I dan II tidak ada yang mati, kelompok III 2 ekor mencit mati dan
kelompok IV 4 ekor mati. Jadi r values = 0,0,2,4.
Maka perhitungan LD50 adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

Kompleks R.S. Atma Jaya, Gedung Damianus, Lt.5


Pluit Raya 2, Jakarta 14440, Indonesia
Telepon : +62 21 669-4366, 669-3168 Faks : +62 21 660-6123
Web site : http://www.atmajaya.ac.id

Fakultas Kedokteran

Departemen Farmakologi
dan Farmasi

Log

LD50 = log D + d (f+1)


D
= 400 mg/kg BB
d
= log kelipatan dosis, dalam contoh ini 1,5
Untuk r values = 0,0,2,4 pada tabel 2 diperoleh f = 1
df = 0,28868
Jadi

log LD50
log LD50
LD50

= log 400 + log 1,5 (1+1)


= 2,602 + 0,352 = 2,954
= 899,4976 mg/kgBB

Untuk mengetahui range LD50 dapat digunakan rumus sebagai berikut :


Log LD50 2 d.df
2,954
2 log 1,5 x 0,28868
2,954
0,1016 = (2,8524 3,0556)
Buat anti log dari harga 2,8524 dan 3,0556 maka ditemukan harga LD50 antara
(711,869 1136,58) mg/kg BB.

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

Kompleks R.S. Atma Jaya, Gedung Damianus, Lt.5


Pluit Raya 2, Jakarta 14440, Indonesia
Telepon : +62 21 669-4366, 669-3168 Faks : +62 21 660-6123
Web site : http://www.atmajaya.ac.id

Fakultas Kedokteran

Departemen Farmakologi
dan Farmasi

Tabel 2
Hubungan antara kematian masing-masing kelompok dengan f (df),
dimana n=4 dan K=3
Nilai r
f
0,0,2,4
1,00000
0,0,3,4
0,75000
0,0,4,4
0,50000
0,1,1,4
1,00000
0,1,2,4
0,75000
0,1,3,4
0,50000
0,1,4,4
0,25000
0,2,2,4
0,50000
0,2,3,4
0,25000
0,2,4,4
0,00000
0,3,3,4
0,00000
1,0,2,4
1,00000
1,0,3,4
0.66667
1,0,4,4
0,33333
1,1,1,4
1,00000
1,1,2,4
0,66667
1,1,3,4
0,33333
1,1,4,4
0,00000
1,2,2,4
0,33333
1,2,3,4
0,00000
2,0,2,4
1,00000
2,0,3,4
0,50000
2,0,4,4
0,00000
2,1,1,4
1,00000
2,1,2,4
0,50000
2,1,3,4
0,00000
2,2,2,4
0,00000
3,0,2,4
1,00000
3,0,3,4
0,00000
3,1,1,4
1,00000
3,1,2,4
0,00000
0,0,3,3
1,00000
0,0,4,3
0,66667
0,1,2,3
1,00000
Dikutip dari: Biometric, 1952

delta f
0,28868
0,25000
0,00000
0,35355
0,38188
0,35355
0,25000
0,40825
0,38188
0,28868
0,35355
0,38490
0,35136
0,22222
0,47140
0,52116
0,52116
0,47140
0,58794
0,60854
0,57735
0,57735
0,57735
0,70711
0,81650
0,91287
1,00000
1,15470
1,42421
1,41421
1,82574
0,47140
0,22222
0,60858

Nilai r
0,1,3,3
0,1,4,3
0,2,2,3
0,2,3,3
0,2,4,3
0,3,3,3
1,0,3,3
1,0,4,3
1,1,2,3
1,1,3,3
1,1,4,3
1,2,2,3
1,2,3,3
2,0,3,3
2,0,4,3
2,1,2,3
2,1,3,3
2,2,2,3
0,0,4,2
0,1,3,2
0,1,4,2
0,2,2,2
0,2,3,2
0,2,4,2
0,3,3,2
1,0,4,2
1,1,3,2
1,1,4,2
1,2,2,2
1,2,3,2
0,2,3,1
0,2,4,1
0,3,3,1
0,1,4,1

f
0,66667
0,33333
0.66667
0,33333
0,00000
0,00000
1,00000
0,50000
1,00000
0,50000
0,00000
0,50000
0,00000
1,00000
0,00000
1,00000
0,00000
0,00000
1,00000
1,00000
0,50000
1,00000
0,50000
0,00000
0,00000
1,00000
1,00000
0,00000
1,00000
0,00000
1,00000
0,00000
0,00000
1,00000

delta f
0,52116
0,35136
0,58794
0,52116
0,38490
0,47140
0,70711
0,35355
0,91287
0,79057
0,70711
0,88976
0,91287
1,41421
1,15470
1,82574
1,82574
2,00000
0,57735
0,91287
0,57735
1,00000
0,81650
0,57735
0,70711
1,15470
1,82574
1,41421
2,00000
1,82574
1,82574
1,15470
1,41421
1,41421

Kompleks R.S. Atma Jaya, Gedung Damianus, Lt.5


Pluit Raya 2, Jakarta 14440, Indonesia
Telepon : +62 21 669-4366, 669-3168 Faks : +62 21 660-6123
Web site : http://www.atmajaya.ac.id

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

Fakultas Kedokteran

Departemen Farmakologi
dan Farmasi
PENENTUAN PERBANDINGAN KEKUATAN OBAT ANESTESI UMUM
I.

Hewan coba, alat dan obat yang digunakan


Hewan coba
Alat-alat

Obat-obatan

: 2 ekor mencit untuk setiap rombongan mahasiswa


: - Gelas kimia 600 ml
- Plastik untuk menutup gelas
- Karet gelang
- Semprit disposabel
: - Eter
500 ml
- Kloroform 500 ml

Untuk tiap rombongan mahasiswa disediakan tiga bekerglas dari 600 ml, dan di
dalamnya diletakkan sepotong kapas. Masukkan seekor mencit ke dalam tiap
bekerglas, kemudian bekerglas tersebut ditutup dengan selembar plastik.
Berilah pada tiap-tiap bekerglas tanda yang sesuai dengan anestetikum tersebut di
bawah ini, dengan memakai semprit tuberkulin menembus plastik di atas sepotong
kapas di dalam bekerglas.
Pada percobaan ini digunakan 2 macam obat, yaitu :
1. Eter
2. Kloroform
Mencit mencit diobservasi dengan teliti. Obat diberikan sebanyak 0,2 ml. Teruskan
pemberian anestetikum tiap 5 menit sampai semua hewan mati. Catatlah hasil saudara
pada tabel 3, dan hasil hasil dari kelas dalam tabel 4.
TABEL 3
KEKUATAN RELATIF OBAT OBAT ANESTESI UMUM

Anestetikum

Waktu O
Permulaan

Eksitasi
Wkt x Interval

Eter
Kloroform

0
= jam pemberian dosis pertama
X
= ialah jam timbulnya efek
Interval = dinyatakan dalam menit
n
= jumlah anestetikum yang diberikan

Kematian
Wkt x Interval

Anestetikum yang
dipakai (n)

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

Kompleks R.S. Atma Jaya, Gedung Damianus, Lt.5


Pluit Raya 2, Jakarta 14440, Indonesia
Telepon : +62 21 669-4366, 669-3168 Faks : +62 21 660-6123
Web site : http://www.atmajaya.ac.id

Fakultas Kedokteran

Departemen Farmakologi
dan Farmasi
TABEL 4
PENETAPAN VARIASI DARI DOSIS LETALIS OBAT ANESTESI
A. Eter
dosis letal
(ml)

X1
X2
SD1
SD2
n1
n2
df
df

B. Kloroform
dosis letal
(ml)

= rata rata dosis letal eter


= rata rata dosis letal kloroform
= standar deviasi eter
= standar deviasi kloroform
= jumlah mencit yang digunakan untuk percobaan dengan eter
= jumlah mencit yang digunakan untuk percobaan dengan kloroform
= n1 + n2 2
= degrees of freedom
X1 X2

t=
SD12 + SD22
n1
n2
__
( X X)2
SD =

___________

n-1
Perbedaan dosis letal agaknya menunjukkan pula perbedaan dalam kekuatan kedua
obat anestesi. Pertanyaan yang ingin kita jawab ialah: Apakah perbedaan ini
disebabkan oleh perbedaan kekuatan khasiat obat (perbedaan bermakna) atau
variasi saja?
Jika kedua obat itu berkhasiat sama kuatnya, masih akan terlihat perbedaan antara
kedua harga rata rata; yang disebabkan faktor kebetulan. Untuk menjawab
pertanyaan di atas, dihitung dahulu harga t menurut rumus.

Kompleks R.S. Atma Jaya, Gedung Damianus, Lt.5


Pluit Raya 2, Jakarta 14440, Indonesia
Telepon : +62 21 669-4366, 669-3168 Faks : +62 21 660-6123
Web site : http://www.atmajaya.ac.id

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

Fakultas Kedokteran

Departemen Farmakologi
dan Farmasi
Harga t yang didapat dari rumus di atas, dibandingkan dengan tabel distribusi dari t
(tabel 6). Pertama dicari harga sebesar (n1 1) + (n2 1) pada kolom degrees of
freedom. Kemudian diantara harga-harga t yang terdapat pada degrees of freedom ini
dicari t yang paling mendekati t yang telah dihitung. Harga t yang telah ditemukan
secara demikian, terletak dalam kolom yang sama dengan harga t (probability)
tertentu. Apabila harga p yang didapat secara di atas sama besar atau kurang dari 0,05,
maka perbedaan kekuatan antara kedua obat anestesi adalah bermakna. Istilah tabel 5
dengan data mengenai jumlah ml masing masing obat anestesi yang menyebabkan
kematian.
TABEL 5
PERBANDINGAN DOSIS LETAL RATA RATA
Obat anestesi

Jumlah mencit (n)

Dosis letal rata rata dalam (ml)

Eter
Kloroform
P adalah kemungkinan terjadinya t bila percobaa dilakukan berulang kali. Misalnya
nilai t = 2,074
Di dalam statistik ada suatu kesepakatan bahwa suatu kejadian yang sama terjadi 5
kali atau kurang dari pengulangan seratus kali dianggap kejadian yang berbeda
bermakna dan bukan karena kebetulan.
Maka dikatakan bila p 0,05, suatu perbedaan adalah bermakna.

Kompleks R.S. Atma Jaya, Gedung Damianus, Lt.5


Pluit Raya 2, Jakarta 14440, Indonesia
Telepon : +62 21 669-4366, 669-3168 Faks : +62 21 660-6123
Web site : http://www.atmajaya.ac.id

Tabel 6
Distribusi dari T

Degrees of
freedom
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

0.05
12.706
4.303
3.182
2.776
2.571
2.447
2.365
2.306
2.262
2.228
2.201
2.179
2.160
2.145
2.131
2.120
2.110
2.101
2.093
2.086
2.080
2.074
2.069
2.064
2.060
2.056
2.052
2.048
2.045
2.042
2.040
2.037
2.035
2.032
2.030
2.028
2.026
2.024

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

Fakultas Kedokteran

Departemen Farmakologi
dan Farmasi

Probability
0.02
0.01
0.001
31.820
63.657 636.619
6.965
9.925
31.599
4.541
5.841
12.924
3.747
4.604
8.610
3.365
4.032
6.869
3.143
3.707
5.959
2.998
3.499
5.408
2.897
3.355
5.041
2.821
3.250
4.781
2.764
3.169
4.587
2.718
3.106
4.437
2.681
3.055
4.318
2.650
3.012
4.221
2.625
2.977
4.140
2.602
2.947
4.073
2.584
2.921
4.015
2.567
2.898
3.965
2.552
2.878
3.922
2.539
2.861
3.883
2.528
2.845
3.850
2.518
2.831
3.819
2.508
2.819
3.792
2.500
2.807
3.768
2.492
2.797
3.745
2.485
2.787
3.725
2.479
2.779
3.707
2.473
2.771
3.690
2.467
2.763
3.674
2.462
2.756
3.659
2.457
2.750
3.646
2.453
2.744
3.633
2.449
2.738
3.622
2.445
2.733
3.611
2.441
2.728
3.601
2.438
2.724
3.591
2.434
2.719
3.582
2.431
2.715
3.574
2.429
2.712
3.566

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA

Kompleks R.S. Atma Jaya, Gedung Damianus, Lt.5


Pluit Raya 2, Jakarta 14440, Indonesia
Telepon : +62 21 669-4366, 669-3168 Faks : +62 21 660-6123
Web site : http://www.atmajaya.ac.id

39
40
60
120

2.023
2.021
2.000
1.980
1.960

2.426
2.423
2.390
2.358
2.326

Fakultas Kedokteran

Departemen Farmakologi
dan Farmasi

2.708
2.704
2.660
2.617
2.576

3.558
3.551
3.460
3.373
3.201

Das könnte Ihnen auch gefallen