Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. AMBAR PRAMUSITA (023101127)
2. MARDIAN (023121261)
3. MUHAMMAD FADHIL ARIF (023121175)
4. YUALIANA CAROLIN (023121303)
5.
Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh bukti dengan kualitas dan jumlah yang
mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan serta
mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan.
Para auditor berusaha keras mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk menjaga
kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka. Auditor yang mengeluarkan
laporan mengenai laporan keuangan perusahaan sering kali disebut auditor independen.
Tahap akhir dalam proses auditing adalah menyiapkan Laporan audit (audit report), yang
menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai.
Dengan semakin kompleksnya masyarakat, semakin besar pula kemungkinan para pengambil
keputusan menerima informasi yang tidak andal. Beberapa alasannya adalah :
1. Jauhnya informasi. Apabila informasi diperoleh dari pihak lain, kemungkinan bahwa
informasi itu disalahsajikan secara sengaja ataupun tidak sengaja jauh lebih besar
2. Keberpihakan (bias) dan motif di penyedia. Jika informasi oleh sesorang yang tujuannya
tidak sejalan dengan tujuan si pengambil keputusan, informasi itu mungkin dibiaskan
demi menguntungkan si penyedia. Alasannya mungkin saja rasa optimism tentang
peristiwa peristiwa di masa depan atau penekanan disengaja yang dirancang untuk
mempengaruhi pemakai informasi
3. Data yang sangat banyak. Semakin besar organisasi, semakin besar volume transaksi
pertukaran yang dilakukan. Hal ini memperbesar kemungkinan dimasukkannya informasi
yang dicatat secara tidak tepat ke dalam catatan
4. Adanya transaksi pertukaran yang kompleks. Dalam dasawarsa terakhir ini, transaksi
pertukaran antarorganisasi sudah menjadi semakin kompleks dan karenanya lebih sulit
dicatat dengan tepat
Bagi perusahaan yang lebih besar, biasanya lebih praktis menanggung biaya untuk mengurangi
risiko informasi. Ada tiga cara utama untuk melakukan hal itu:
1.
JASA ASSURANCE
Jasa assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi
para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena si penyedia jasa assurance
itu independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa, individu
individu yang bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk
membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar
keputusannya.
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan public adalah jasa atestasi
(attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang
reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori:
1. Audit atas Laporan Keuangan Historis
Dalam suatu audit atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa
laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk jasa atestasi di mana
auditor mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat tentang apakah laporan
keuangan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai GAAP.
2. Atestasi Mengenai Pengendalian Internal Atas Pelaporan Keuangan
Untuk atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan, manajemen
menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan
mengikuti kriteria yang sudah mapan
JENIS-JENIS AUDIT
Akuntan publik melakukan tiga jenis utama audit, yaitu Audit operasional, Audit Ketaatan dan
Audit laporan keuangan
Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode
operasi organisasi. Pada akhir audir operasional, manajemen biasanya mengharapkan saran-saran
untuk memperbaiki operasi.
Audit ketaatan (compliance audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit
mengikuti prosedur, aturan atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih
tinggi.
Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan apakah laporan
keuangan telah ditanyakan sesuai dengan kriteria tertentu. Kriteria yang berlaku adalah prinsip
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), walaupun auditor mungkin saja melakukan audit
atas laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan akuntansi dasar lainnya yang cocok
untuk organisasi itu.
Sumber : Arens, Alvin A., Randal J. Elder, & Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa
Assurance Edisi Keduabelas Jilid 1. PT. Gelora Aksara Pratama