Sie sind auf Seite 1von 8

RANGKUMAN

BAB 1. PERMINTAAN AKAN JASA AUDIT DAN JASA


ASSURANCE LAINNYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. AMBAR PRAMUSITA (023101127)
2. MARDIAN (023121261)
3. MUHAMMAD FADHIL ARIF (023121175)
4. YUALIANA CAROLIN (023121303)
5.

BAB 1. PERMINTAAN AKAN JASA AUDIT DAN


JASA ASSURANCE LAINNYA
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan criteria yang telah ditetapkan. Auditing
harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan
beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut,
yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk. Para auditor secara rutin melakukan audit atas
informasi yang dapat diukur dan juga mengaudit informasi yang lebih subjektif, seperti
efektivitas system computer dan efisiensi operasi manufaktur.
Kriteria untul mengevaluasi informasi juga bervariasi, tergantung pada informasi yang sedang
diaudit. Dalam audit atas laporan keuangan historis oleh kantor akuntan publik (KAP), kriteria
yang berlaku biasanya adalah prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Untuk
audit pengendalian internal, kriterianya adalah kerangka kerja yang sudah diakui untuk
mengembangkan pengendalian internal, seperti Internal Control - Integrated Framework yang
dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organizations dalam Komisi Treadway
Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah
informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Bkti memiliki
banyak bentuk yang berbeda, termasuk:
-

Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)

Komunikasi tertulis dengan pihak luar

Observasi oleh auditor

Data elektronik dan data lain tentang transaksi

Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh bukti dengan kualitas dan jumlah yang
mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan serta
mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan.

Para auditor berusaha keras mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk menjaga
kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka. Auditor yang mengeluarkan
laporan mengenai laporan keuangan perusahaan sering kali disebut auditor independen.
Tahap akhir dalam proses auditing adalah menyiapkan Laporan audit (audit report), yang
menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai.

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI


Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi
dengan cara yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan untuk mengambil
keputusan. Ketika mengaudit data akuntansi, auditor berfokus pada penentuan apakah informasi
yang dicatat itu mencerminkan dengan tepat peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi selama
periode akuntansi, selain memahami akuntansi, auditor juga harus memiliki keahlian dalam
mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit. Keahlian inilah yang membedakan auditor
dengan akuntansi. Menentukan prosedur audit yang tepat, memutuskan jumlah dan jenis unsure
yang harus diuji, serta pengevaluasi hasilnya adalah tugas yang hanya dilakukan oleh auditor.

ASPEK EKONOMI DALAM PERMINTAAN AKAN AUDITING


Pertimbangan keputusan pejabat bank dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan, bank itu
akan mengenakan suku bunga yang terutama ditentukan oleh tiga faktor:
1.

Suku bunga bebas resiko

2. Risiko bisnis bagi nasabah


3. Risiko informasi (information risk)
Auditing tidak berpengaruh terhadap suku bunga bebas risiko atau risiko bisnis, tetapi dapat
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap risiko informasi.

Dengan semakin kompleksnya masyarakat, semakin besar pula kemungkinan para pengambil
keputusan menerima informasi yang tidak andal. Beberapa alasannya adalah :
1. Jauhnya informasi. Apabila informasi diperoleh dari pihak lain, kemungkinan bahwa
informasi itu disalahsajikan secara sengaja ataupun tidak sengaja jauh lebih besar
2. Keberpihakan (bias) dan motif di penyedia. Jika informasi oleh sesorang yang tujuannya
tidak sejalan dengan tujuan si pengambil keputusan, informasi itu mungkin dibiaskan
demi menguntungkan si penyedia. Alasannya mungkin saja rasa optimism tentang
peristiwa peristiwa di masa depan atau penekanan disengaja yang dirancang untuk
mempengaruhi pemakai informasi
3. Data yang sangat banyak. Semakin besar organisasi, semakin besar volume transaksi
pertukaran yang dilakukan. Hal ini memperbesar kemungkinan dimasukkannya informasi
yang dicatat secara tidak tepat ke dalam catatan
4. Adanya transaksi pertukaran yang kompleks. Dalam dasawarsa terakhir ini, transaksi
pertukaran antarorganisasi sudah menjadi semakin kompleks dan karenanya lebih sulit
dicatat dengan tepat
Bagi perusahaan yang lebih besar, biasanya lebih praktis menanggung biaya untuk mengurangi
risiko informasi. Ada tiga cara utama untuk melakukan hal itu:
1.

Pemakai memverifikasi informasi


Pemakai bisa saja mendatangi lokasi perusahaan untuk memeriksa catatan catatan dan
memperoleh informasi tentang keandalan atau reabilitas laporan

2. Pemakai berbagi risiko informasi dengan manajemen


Cukup banyak preseden hukum yang menunjukkan bahwa manajemen bertanggung
jawab untuk menyediakan informasi yang andal kepada pemakai. Jika pemakai
mengandalkan laporan keuangan yang tidak akurat dan sebagai akibatnya menanggung
kerugian keuangan, mereka memiliki dasar untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap
manajemen

3. Laporan keuangan yang diaudit sudah disediakan


Cara yang paling umum bagi pemakai untuk memperoleh informasi yang andal adalah
dengan meminta audit independen. Kemudian para pengambil keputusan dapat
memanfaatkan informasi hasil audit itu dengan asumsi bahwa informasi itu cukup
lengkap, akurat dan tidak bisa

JASA ASSURANCE
Jasa assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi
para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena si penyedia jasa assurance
itu independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa, individu
individu yang bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk
membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar
keputusannya.
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan public adalah jasa atestasi
(attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang
reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori:
1. Audit atas Laporan Keuangan Historis
Dalam suatu audit atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa
laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk jasa atestasi di mana
auditor mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat tentang apakah laporan
keuangan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai GAAP.
2. Atestasi Mengenai Pengendalian Internal Atas Pelaporan Keuangan
Untuk atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan, manajemen
menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan
mengikuti kriteria yang sudah mapan

3. Review Laporan Keuangan Historis


Untuk review laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laporan tersebut
telah dinyatakan wajar sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Akuntan public hanya memberikan tingkat kepastian yang moderat atau sedang untuk
review atas laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat kepastian yang tinggi
untuk audit.
4. Jasa Atestasi Mengenai Teknologi Informasi (Jasa Webtrust Dan Jasa Systrust)
Untuk atestasi mengenai teknologi informasi, manajemen mengeluarkan berbagai asersi
tentang reabilitas dan keamanan informasi elektronik.
5. Jasa Atestasi Lain Yang Dapat Diterapkan Pada Berbagai Permasalahan
Akuntan public memberikan banyak jasa atestasi lainnya, yang kebanyakan merupakan
perluasan alami dari audit atas laporan keuangan historis, karena pemakai menginginkan
kepastian yang independen menyangkut jenis jenis informasi lainnnya.
KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada diluar lingkup jasa Assurance. Tiga
contoh yang spesifik adalah Jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pajak dan jasa konsultasi
manajemen.
Tujuan utama jasa assurance adalah meningkatkan mutu informasi sedangkan tujuan utama
penugasan konsultasi manajemen adalah memberikan rekomendasi kepada manajemen.

JENIS-JENIS AUDIT
Akuntan publik melakukan tiga jenis utama audit, yaitu Audit operasional, Audit Ketaatan dan
Audit laporan keuangan
Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode
operasi organisasi. Pada akhir audir operasional, manajemen biasanya mengharapkan saran-saran
untuk memperbaiki operasi.

Audit ketaatan (compliance audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit
mengikuti prosedur, aturan atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih
tinggi.
Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan apakah laporan
keuangan telah ditanyakan sesuai dengan kriteria tertentu. Kriteria yang berlaku adalah prinsip
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), walaupun auditor mungkin saja melakukan audit
atas laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan akuntansi dasar lainnya yang cocok
untuk organisasi itu.

JENIS JENIS AUDITOR


1. Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kantor akuntan public bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang
dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, dan banyak perusahaan serta organisasi
nonkomersial yang lebih kecil.
2. Auditor Badan Akuntabilitas Pemerintah
Auditor badan akuntabilitas pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk Government
Accountability Office (GAO) A.S. sebuah badan nonpartipan dalam cabang legislative
pemerintah federal.
3. Agen Penerimaan Negara (Internal Revenue Agent)
Salah satu tanggung jawab utama IRS adalah mengaudit SPT pajak wajib pajak untuk
menentukan apakah SPT itu sudah memenuhi peraturan pajak yang berlaku. Audit ini
murni bersifat audit ketaatan. Audit yang melakukan pemeriksaan ini disebut agen
penerimaan negara (internal revenue agent)
4. Auditor Internal
Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen.
Tanggung jawab auditor internal sangat beragam, tergantung pada si pemberi kerja.

Misalnya, melakukan audit ketaatan secara rutin, mengevaluasi system computer,


maupun bidang di luar akuntansi

Sumber : Arens, Alvin A., Randal J. Elder, & Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa
Assurance Edisi Keduabelas Jilid 1. PT. Gelora Aksara Pratama

Das könnte Ihnen auch gefallen