Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1
Embriologi
Payudara merupakan kelenjar keringat yang mengalami modifikasi dan
berkembang lebih kompleks pada wanita dan rudimenter pada pria. Proses
perkembangan dimulai pada janin berumur 6 minggu dimana terjadi penebalan
lapisan epidermis pada bagian ventral, superfisial dari fasia pektoralis serta otototot pektoralis mayor dan minor. Penebalan yang terjadi pada venteromedial dari
region aksila sampai ke regio inguinal menjadi milk lines dan selanjutnya pada
bagian superior berkembang menjadi puting susu dan bagian lain menjadi
atrofi.12,13
2.1.2
disarafi oleh saraf simpatik. Aliran limfe dari payudara sekitar 75% menuju ke
aksila, sisanya ke kelenjar parasternal dan interpektoralis.
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang
terdapat pada payudara. Payudara wanita terdiri dari lobulus, duktus, lemak dan
jaringan konektif, pembuluh darah dan limfe. Pada umumnya karsinoma berasal
dari sel-sel yang terdapat di duktus, beberapa diantaranya berasal dari lobulus dan
jaringan lainnya.16
2.2.1
Epidemiologi
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita
dan lebih dari satu juta kasus ditemukan di berbagai belahan dunia. Di Amerika
Serikat setiap tahunnya ditemukan 100.000 kasus baru dan 30.000 diantaranya
meninggal. Di Amerika Utara dan Eropa Utara lebih tinggi, yaitu 91,4 kasus baru
dari 100.000 wanita per tahun, diikuti dengan Eropa Selatan dan Amerika Latin
dan paling rendah di Asia dan Afrika. Pada beberapa tempat di dunia seperti
Amerika Utara,Eropa dan Australia telah terjadi penurunan angka mortalitas
sehubungan dengan keberhasilan untuk mendiagnosis secara dini dan terapi yang
tepat. Berbeda dengan di Jepang, Costa Rica dan Singapura angka mortalitas
cenderung meningkat. Di Singapura, kanker payudara merupakan keganasan
terbanyak pada wanita, di temukan 46,1 kasus per 100.000 wanita per tahun dan
mengalami peningkatan 3,68% per tahun.17
2.2.2
Faktor Resiko
1. Usia
Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko paling kuat untuk
kanker payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada wanita
muda,secara umum merupakan penyakit penuaan. Seorang wanita berusia 30-an
risikonya kira-kira 1 dalam 250, sedangkan untuk wanita pada usia 70-an
nya,adalah sekitar 1 dari 30. Sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis
adalah setelah menopause dan sekitar 75% dari kasus kanker payudara terjadi
setelah 50 tahun.17
Kanker payudara jarang terjadi pada usia sebelum 25 tahun, kecuali pada
beberapa kasus yang berhubungan dengan faktor familial. Secara keseluruhan
dapat terjadi pada semua usia, 77% terjadi pada wanita di atas 50 tahun dan ratarata diagnosis ditegakkan pada wanita usia 64 tahun. Hubungan antara usia
dengan kejadian kanker payudara memberikan hubungan yang bermakna antara
keduanya. Dimana semakin tingginya usia maka akan semakin besar untuk
timbulnya suatu kegananasan termasuk pada payudara. National Breast and
Ovarian Cancer Centre menyimpulkan seorang wanita berusia 30-an risikonya
kira-kira 1 dalam 250, sedangkan untuk wanita pada usia 70-an nya, adalah sekitar
1 dari 30. Sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis adalah setelah
menopause dan sekitar 75% dari kasus kanker payudara terjadi setelah 50 tahun.
Pada 20% kasus, terjadi peningkatan insiden kanker payudara pada wanita
yang usia menarche kurang dari 11 tahun jika dibandingkan dengan usia yang
mendapat menarche pada usia 14 tahun. Menopause yang terlambat juga
merupakan faktor penyebab terjadinya resiko kanker payudara. 17
Penelitian yang dilakukan oleh University California San Francisco yang
menyatakan Hanya 4,7% terdiagnosa kanker payudara invasive dan 3,6%
terdiagnosa kanker payudara in situ dari kelompok wanita yang berumur kurang
dari 40 tahun. Lebih dari 70% terdiagnosa kanker payudara dari wanita yang
berumur 50 tahun atau lebih.17
Penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society yang menyatakan
Selama tahun 1998-2002 median umur yang terdiagnosa kanker payudara adalah
pada umur 61 tahun, hal ini berarti bahwa 50% wanita yang mengalami kanker
payudara adalah pada umur 61 tahun atau bahkan lebih muda dan 50% lainnya
terdiagnosa pada umur 61 tahun atau lebih. Studi di Malaysia menunjukkan hasil
bahwa penderita kanker payudara sebagian besar berumur 41-50 tahun (43,3%),
dengan median 47 tahun. Dengan demikian dapat dipahami bahwa umur seorang
wanita merupakan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kanker payudara.
Hal ini terjadi karena semakin bertambahnya umur, maka jumlah kumulatif
eksposur yang diterima sepanjang umur tersebut semakin tinggi pula, selain itu
secara fisiologi terjadi penurunan fungsi-fungsi organ dan menurunnya daya tahan
tubuh. 17
2. Riwayat Keluarga
perempuan. Risiko ini meningkat jika seorang wanita memiliki beberapa kerabat
tingkat pertama yang terkena kanker payudara, atau jika is mempunyai kerabat
tingkat pertama yang menderita kanker payudara pada umur muda atau pada
kedua sisi payudaranya. Gen BRCA yang terdapat dalam DNA berperan untuk
mengontrol pertumbuhan sel agar berjalan normal. Dalam kondisi tertentu gen
BRCA tersebut dapat mengalami mutasi menjadi BRCA1 dan BRCA2, sehingga
fungsi sebagai pengontrol pertumbuhan hilang dan memberi kemungkinan
pertumbuhan sel menjadi tak terkontrol atau timbul kanker. Seorang wanita yang
memiliki gen mutasi warisan (termasuk BRCA1 dan BRCA2) meningkatkan
risiko kanker payudara secara signifikan dan telah dilaporkan 5-10% kasus dari
seluruh kanker payudara.18
Pada kebanyakan wanita pembawa gen turunan BRCA1 dan atau BRCA2
secara normal fungsi gen BRCA membantu mencegah kanker payudara dengan
mengontrol pertumbuhan sel. Namun hal ini tak berlangsung lama karena
kemampuan mengontrol dari gen tersebut sangat terbatas. Pada wanita
premenopause yang memiliki riwayat keluarga tingkat pertaina penderita kanker
payudara unilateral, maka risikonya untuk menderita kanker payudara dua kali
lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak memiliki riwayat keluarga. Wanita
yang memiliki riwayat keluarga tingkat pertama penderita kanker payudara
bilateral , maka peningkatan risikonya bisa mencapai lima kali. Pada keluarga
yang memiliki riwayat kanker payudara, maka anak perempuannya memiliki
kemungkinan menderita kanker payudara sebesar 30% terjadi sebelum umur 40
tahun.18
Kerentanan bawaan atau turunan kanker payudara pada umumnya tak disadari
oleh pasien yang memiliki riwayat keluarga tersebut, hal ini ditunjukkan dengan
umur terjadinya kasus yang masih muda. Jika seorang wanita telah menderita
kanker pada satu sisi payudaranya, maka risiko terkena kanker bagi payudara lagi
yang lain atau terjadi kekambuhan pada lokasi yang terkena kanker sebelumnya
adalah tinggi.18
3. Usia Kehamilan
Pada wanita dengan usia kehamilan anak pertama kurang dari 20 tahun
memiliki faktor resiko separuhnya jika dibandingkan dengan wanita pada saat usia
kehamilan anak pertama lebih dari 35 tahun atau pada nullipara. Diduga, pada saat
kehamilan menyebabkan terjadi diferensi terminal sel-sel epitel yang dikatakan
berkompetensi untuk terjadinya perubahan kearah keganasan.18
Hubungan familial pada garis pertama resiko terjadinya kanker payudara
meningkat sehubungan dengan derajat kekerabatan garis pertama familial dalam
keluarga, misalnya ibu, saudara perempuan dan anak perempuan. Secara
mayoritas, kanker terjadi pada tanpa adanya hubungan tersebut, sekitar 13% yang
mempunyai hubungan demikian.14,16,19
4. Ras
high-grade, lebih sering tanpa reseptor hormonal dan terjadinya mutasi sporadik
p53. Penderita kanker payudara paling banyak ditemukan pada wanita kaukasia.
Faktor sosial yang berpengaruh seperti keterlambatan pemeriksaan ke pusat
kesehatan dan sedikitnya penggunaan
panting.14,19
5. Paparan Estrogen
Ditemukan 13% kanker payudara terjadi secara herediter pada garis pertama
keturunan, hanya sekitar 1% yang diakibatkan oleh multifaktor dan mutasi germline. Sekitar 23% kanker payudara terjadi secara familial (atau 3% dari seluruh
kanker payudara) hal ini diakibatkan dengan BRCA1 dan BRCA2 probabilitas
terjadinya kanker yang berhubungan dengan mutasi gen ini meningkat jika terjadi
pada garis pertama keturunan. Penderita terkena sebelum menopause dan atau
dengan kanker multiple, atau pada pria dengan kanker payudara dan jika pada
anggota keluarga menderita kanker ovarium.
Secara herediter, penyebab terjadinya mutasi multifaktorial dan pada
umumnya antar faktor ini saling mempengaruhi. Perubahan terjadi pada salah satu
dari gen dan sekian banyak gen yang dapat mencetuskan suatu transformasi
malignan didukung oleh faktor lain.14,20,21
2. Gen BRCA1 dan BRCA2
Pada kanker payudara ditemukan dua gen yang bertanggung jawab pada dua
pertiga kasus kanker payudara familial atau 5% secara keseluruhan, yaitu gen
BRCA1 yang berlokasi pada kromosom 17 (17q21) dan gen BRCA2 yang
berlokasi pada kromosom 13q-12-13. Adanya mutasi dan delesi BRCA1 yang
bersifat herediter pada 85% menyebabkan terjadinya peningkatan resiko untuk
terkena payudara 10% secara nonherediter dan kanker ovarium. Mutasi dari
BRCA1 menunjukkan perubahan kearah karsinoma tipe medular, cenderung high
grade,
buruk. Gen BRCA2 yang berlokasi pada kromosom 13q melibatkan 70% untuk
terjadinya kanker payudara secara herediter dan bukan merupakan mutasi
sekunder dari BRCA1. Seperti halnya BRCA1, BRCA2 juga dapat menyebabkan
terjadinya kanker ovarium dan pada pria dapat meningkat resiko terjadinya pada
10
kanker payudara.13,14,15,16,17
Mutasi BRCA1 dan BRCA2 dapat dideteksi melalui tes genetika yang
diperiksa melalui sampel darah. Hasil pemeriksaan umumnya dapat diketahui
dalam waktu beberapa minggu atau lebih. Sebelum melakukan pemeriksaan ini,
disarankan untuk menjalani konseling genetika terlebih dahulu untuk penilaian
resiko berdasarkan riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, diskusi mengenai
kepantasan pengambilan tes, akurasi tes, implikasi medis dari hasil positif maupun
negatif, kemungkinan hasil tes ambigu atau meragukan, resiko psikologis,
keuntungan melakukan tes, serta resiko mewariskan mutasi gen kepada anak.
Konseling ini harus dilakukan oleh seorang tenaga medis yang berpengalaman
dalam bidang genetika kanker. Bila mutasi berbahaya dari BRCA1 atau BRCA2
ditemui, maka terdapat beberapa pilihan yang tersedia untuk mengatasi resiko
kanker yang dimiliki. Pilihan pertama ialah skrining dengan melakukan
pemeriksaan klinis pada payudara dan mamografi untuk kanker payudara serta
transvaginal ultrasound, tes antigen CA-125, dan pemeriksaan fisik untuk kanker
ovarium. Tujuan dari skrining bukanlah mengurangi resiko melainkan mendeteksi
penyakit sedini mungkin, agar dapat dideteksi pada fase yang dapat
disembuhkan.13,14,15,16,17
3. Mutasi Germline
11
dewasa. Ditemukan sekitar 1% mutasi p53 pada penderita kanker payudara yang
dideteksi pada usia sebelum 40 tahun.22,23,24
4. Mutasi Sporadik
premaligna menjadi suatu maligna. Sifat bergantung hormon ini berkaitan dengan
adanya estrogen, progesterone dan reseptor hormon steroid lain ini di sel
payudara. Pada neoplasma yang memiliki reseptor ini terapi hormon
(antiestrogen) dapat memperlambat pertumbuhannya dan menyebabkan regresi
tumor.13,19,26
5. HER2/neu
HER2/neu
yang
mengalami
amplikasi
pada
sel-sel
payudara
12
Virus menyebabkan kanker payudara. Faktor susu Bittner adalah suatu virus
yang menyebabkan kanker payudara pada tikus yang ditularkan melalui air susu.
Antigen yang serupa dengan yang terdapat pada virus tumor payudara tikus telah
ditemukan pada beberapa kasus kanker payudara pada manusia tetapi maknanya
tidak jelas.18,23,27,29
2.2.4 Lokasi
Sekitar 50% massa tumor terdapat pada kuadran lateral atas, 15% pada
kuadran medial atas, 10% pada kuadran lateral bawah dan 17% pada region
sentral (1 cm dari areola mamma) dan 3% difus. Beberapa kasus menunjukkan
bahwa massa tumor lebih sering ditemukan pada payudara kiri dibandingkan
dengan payudara kanan.14,19
2.2.5 Klasifikasi Histopatologi
Klasifikasi karsinoma payudara dapat berdasarkan The Armed Forces
Institute of Pathology (AFIP), Ackerman dan The World Health Organization
(WHO).17,18
2.2.5.1.Karsinoma Non Invasif
Karsinoma Ductal in situ, Intraductal Carcinoma (Ductal Carcinoma InSitu /DCIS) Karsinoma intraduktal adalah proliferasi neoplastik sel epitel duktus
yang terbatas di dalam membran basalis. DCIS murni tidak bermetastasis, namun
umumnya berhubungan dengan karsinoma
multifokal dan bilateral pada 15-20% kasus.29
13
14
15
dikenali
sebagai
lobule-lobule.
Karsinoma
lobular
insitu
sering
16
2.2.5.2.Karsinoma Invasif
Karsinoma duktal invasif, Infiltrating Ductal Carcinoma (IDC) / No
Special Type (NST)
mencapai 80% dari kanker payudara. Kebanyakan tumor berkembang dari sel-sel
epitel yang terdapat pada permukaan duktus.31
Secara makroskopis tumor berupa massa infiltratif berwarna putih-keabuan
yang teraba keras seperti batu dan
merupakan ciri khas karsinoma ini dan dapat terjadi akibat deposit jaringan elastik
(elastosis) di sekitar duktus di daerah yang terkena. Fibrosis dapat luas
(desmoplasia) dan menghasilkan suatu karsinoma tipe keras (scirrhous).20,32
Seperti terlihat pada gambar 2.5 di bawah ini.
17
Sel-sel
ganas
sitomorfologi untuk
menunjukkan
gambaran
yang
invasif lobular
berubah-ubah.
18
20
19
pemeriksaan
ini
biasanya
tidak
memberatkan
kondisi
pasien.
Pada kanker yang sudah ada anak sebar di kelenjar getah bening, seperti kanker
nasofaring atau kanker lainnya, untuk memastikan benar tidaknya adanya anak
sebar tersebut, dianjurkan dilakukan FNAB pada benjolan di kelenjar getah
20
bening. Hal ini sangat bermanfaat untuk memastikan stadium penyakit dan
tindakan selanjutnya. 21
2.4. Stadium
Stadium klinis kanker payudara adalah sebagai berikut;
1. Stadium 0 : karsinoma insitu (duktal atau lobular)
2. Stadium 1 : karsinoma invasive awal, tumor berukuran diameter <2 cm dan
21
2.5 Prognosis
Prognosis pada setiap kanker payudara berdasarkan stadium penderita adalah
1. Stadium 0
2. Stadium I
3. Stadium II
2.6.Terapi
Terapi kanker payudara tergantung pada ukuran dan lokasi tumor,serta
penyebarannya juga kondisi kesehatan dari penderita. Kanker payudara pada
dapat diterapi dengan pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi
hormone.14,20,25,32
Sebelum melakukan tindakan terapi ada beberapa faktor yang harus diketahui
22
Ras, usia menarche, usia menopause, usia awal kehamilan, Tidak kawin dan nulipara, paparan esterogen, meroko
Riwayat keluarga
Usia
Sel jaringan
Mutasi sporadik
Benjolan
pada payudara
Carsinoma
mamae
23
Variabel Independen
Carsinoma mamae
Analisis
24